#menjaga kedaulatan negara
Explore tagged Tumblr posts
Text
Peringatan HUT ke-79 TNI: Refleksi Kebersamaan dan Komitmen Kedaulatan di Bengkulu
Peringatan HUT ke-79 TNI: Refleksi Kebersamaan dan Komitmen Kedaulatan di Bengkulu KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU|| Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, mewakili Plt. Gubernur Bengkulu, menghadiri upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang digelar di Balai Raya Semarak Bengkulu pada Sabtu, 5 Oktober 2024. Upacara ini merupakan bagian dari…
#Isnan Fajri#Kolonel Kav Husnizon#menjaga kedaulatan negara#Peran TNI#Peringatan HUT ke-79 TNI#Semangat pengabdian TNI#Upacara HUT TNI
0 notes
Text
Menumbuhkan Semangat Bela Negara dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Bela negara sering kali diartikan sempit, hanya sebatas angkat senjata atau terjun ke medan perang. Padahal, di era modern ini, bela negara memiliki cakupan yang jauh lebih luas. Kesadaran berbangsa dan bernegara serta semangat rela berkorban adalah dua nilai yang menjadi fondasi penting untuk menjaga kedaulatan dan kemajuan Indonesia. Sayangnya, nilai-nilai ini sering kali tergerus oleh dinamika kehidupan modern yang cenderung individualistis.
Saat ini, masyarakat kita terkadang kurang kritis dalam menilai atau menerima sesuatu, baik itu kebijakan, informasi, maupun perubahan sosial. Pola pikir semacam ini sebenarnya berisiko melemahkan ketahanan bangsa, karena masyarakat yang tidak peduli atau asal menerima justru bisa dimanipulasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Padahal, salah satu bentuk bela negara yang paling sederhana adalah berpikir kritis terhadap apa yang terjadi di sekitar kita.
Misalnya, ketika kita melihat sebuah kebijakan pemerintah yang dirasa kurang berpihak pada rakyat atau mengancam kepentingan nasional, mengkritisinya secara konstruktif adalah wujud bela negara. Mengkritisi bukan berarti melawan, tetapi justru menunjukkan kepedulian kita terhadap arah bangsa. Jangan sampai kita hanya diam dan menerima, karena diamnya rakyat bisa menjadi celah bagi penyalahgunaan kekuasaan.
Namun, bela negara tidak hanya berhenti pada kritik. Dalam kehidupan sehari-hari, partisipasi aktif di berbagai kegiatan masyarakat juga merupakan implementasi nyata dari nilai berbangsa dan bernegara. Sesederhana mengikuti kerja bakti, menjaga kebersihan lingkungan, atau membantu tetangga yang membutuhkan, itu semua mencerminkan rasa peduli terhadap komunitas kita. Di tingkat yang lebih besar, ini berkontribusi pada keharmonisan bangsa.
Sayangnya, banyak yang menganggap remeh kejahatan kecil seperti membuang sampah sembarangan, melanggar lalu lintas, atau tindakan korupsi kecil-kecilan. Padahal, perilaku semacam ini adalah bentuk pengkhianatan kecil terhadap semangat bela negara. Bagaimana kita bisa mengharapkan bangsa ini maju jika warganya sendiri abai terhadap hal-hal mendasar seperti disiplin dan tanggung jawab?
Rela berkorban juga menjadi elemen penting dalam bela negara. Tetapi, pengorbanan ini tidak selalu berarti mengorbankan nyawa di medan perang. Di era ini, rela berkorban bisa diwujudkan dengan mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi. Contohnya, saat pandemi melanda, kita belajar untuk menahan diri dari aktivitas tertentu demi menjaga kesehatan orang lain. Itu adalah pengorbanan yang mencerminkan rasa cinta pada bangsa.
Sebagai mahasiswa, kita memiliki peran besar dalam menjaga nilai-nilai ini tetap hidup. Pendidikan yang kita dapatkan tidak hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk membangun negeri. Mahasiswa sering disebut sebagai agent of change—agen perubahan yang diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan bangsa. Namun, peran ini tidak akan maksimal jika kita hanya apatis atau sekadar mengejar nilai akademik tanpa memahami tanggung jawab sosial kita.
Di dunia yang semakin digital, bela negara juga bisa dilakukan dengan bijak menggunakan media sosial. Ketika kita aktif menyebarkan informasi yang benar, mengedukasi orang lain, atau melawan hoaks yang dapat memecah belah bangsa, itu juga bagian dari upaya bela negara. Sebaliknya, jika kita ikut menyebarkan informasi palsu atau ujaran kebencian, kita justru menjadi bagian dari masalah.
Pada akhirnya, kesadaran berbangsa dan bernegara serta semangat rela berkorban adalah dua nilai yang tidak boleh dianggap remeh. Bela negara bukan hanya tugas tentara, tetapi tanggung jawab setiap warga negara. Mulailah dari hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari, seperti menghormati perbedaan, menjaga lingkungan, dan menjadi warga yang kritis tetapi tetap konstruktif.
Indonesia adalah rumah kita bersama, dan membela negara berarti menjaga rumah ini agar tetap berdiri kokoh. Jika setiap individu memiliki kesadaran ini, niscaya bangsa kita akan semakin kuat menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam maupun luar negeri.
- Shofia Destiana
1 note
·
View note
Text
TURISIAN.com - Tahun ini menjadi catatan sejarah tersendiri bagi Indonesia. Bagaimana tidak, setelah ratusan tahun lamanya, 272 objek warisan budaya dari Belanda bisa kembali ke Indonesia. Dan, Senin 16 Desember 2024, menjadi babak baru dalam upaya melestarikan sejarah dan budaya Nusantara. Di antara artefak yang dipulangkan, dua patung singa bersayap dari Istana Cakranegara, Lombok, menjadi sorotan utama. Sementara itu, patung-patung yang dirampas selama Perang Lombok pada 1894 itu bukan sekadar ornamen. Dalam arsitektur tradisional, singa bersayap adalah simbol pelindung istana. Penjaga kekuatan, dan martabat Kerajaan Mataram Lombok, yang diperintah dinasti Karangasem. Kini, setelah lebih dari satu abad berada di negeri orang, kedua patung itu kembali ke Tanah Air dengan membawa pesan pemulihan martabat bangsa. "Setiap artefak memiliki ceritanya sendiri. Tim ahli akan melakukan rekonstruksi untuk menggali lebih dalam asal-usul dan konteks historisnya," ujar Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, kepada pers. Perang dan Perampasan Sedangkan, perang Lombok menjadi latar belakang perampasan ini. Konflik yang berlangsung pada 1891–1894 berakar pada ketidakpuasan rakyat Sasak terhadap kebijakan sewenang-wenang Raja Mataram, Anak Agung Made Karangasem. Ketegangan memuncak ketika Kerajaan Mataram memaksa Desa Praya membantu perang di Bali dan menyediakan logistik. Pemberontakan yang dipimpin tokoh spiritual Guru Bangkol itu menarik perhatian Belanda. Selanjutnya, melihat peluang yang ada, pemerintah kolonial ikut campur dengan dalih membantu rakyat Sasak. Pada 1894, Belanda mengirim ekspedisi militer besar-besaran ke Lombok, mengakhiri kedaulatan Kerajaan Mataram. Istana Cakranegara hancur, dan kekayaan kerajaan dirampas, termasuk patung-patung singa bersayap tersebut. BACA JUGA: Pertamina Melanjutkan Misi Menjaga Warisan Budaya Nusantara Pulang dengan Harga Diri Pengembalian artefak ini adalah hasil kerja sama panjang antara pemerintah Indonesia dan Belanda. Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen, menyebut pengembalian ini sebagai upaya memperbaiki ketidakadilan sejarah. “Artefak pulang kampung,” tulis Gerritsen di Instagram. Langkah ini juga mendapat sambutan dari Wakil Wali Kota Rotterdam, Said Kasmi. Ia mengatakan, keputusan ini mencerminkan penghormatan terhadap warisan budaya Indonesia dan memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Duta Besar Indonesia untuk Belanda, Mayerfas, menambahkan, "Artefak ini tidak hanya bernilai artistik, tetapi juga simbolis dan historis bagi Indonesia." Narasi di Balik Artefak Setibanya di Indonesia, dua patung singa ini akan dipamerkan di Museum Nasional Jakarta bersama artefak lainnya. Tim ahli akan mengkaji lebih lanjut benda-benda bersejarah itu, mulai dari keris, arca, perhiasan, hingga kain tradisional. "Kami ingin mengembangkan narasi dari artefak ini," kata Fadli Zon. Narasi itu, menurutnya, dapat melahirkan berbagai respons budaya, seperti film, tari, hingga puisi, sebagai ekspresi penghargaan terhadap sejarah. Patung singa itu kini tidak hanya berdiri sebagai benda mati. Tetapi simbol hidup dari perjuangan bangsa untuk meraih kembali identitas dan harga dirinya. Pulang kampung, dua kata yang kini penuh makna bagi warisan budaya Nusantara, sekaligus menjadi catatan sejarah bagi negeri ini. ***
0 notes
Text
Hari Bela Negara 2024, Refleksi Perjuangan Pahlawan Pertahankan Kedaulatan Negara
JAKARTA – Hari Bela Negara diperingati setiap tahunnya pada tanggal 19 Desember. Peringatan ini menjadi momen mengenang perjuangan para pahlawan yang telah gigih mempertahankan kedaulatan negara. Peringatan ini juga menjadi momen pengingat bagi seluruh elemen bangsa Indonesia akan pentingnya semangat perjuangan dan persatuan dalam menjaga kedaulatan negara. Sejarah Singkat Hari Bela…
0 notes
Text
Wujud Bela Negara dalam Bidang Arsitektur
Bela negara bukan hanya terbatas pada bidang militer, tetapi juga dapat diwujudkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk arsitektur. Sebagai wujud kecintaan dan tanggung jawab terhadap tanah air, para arsitek memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang tidak hanya estetis tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat luas. Berikut adalah beberapa bentuk bela negara yang dapat diterapkan dalam bidang arsitektur:
Menciptakan Desain Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan Arsitektur yang memperhatikan kelestarian lingkungan adalah salah satu kontribusi nyata dalam bela negara. Dengan mengedepankan prinsip bangunan hijau (green building), arsitek dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim dan menjaga kekayaan alam Indonesia, yang merupakan bagian dari kekayaan negara.
Melestarikan Budaya Lokal melalui Desain Arsitektur tradisional adalah identitas bangsa. Dengan mengadaptasi elemen-elemen arsitektur lokal dalam desain modern, para arsitek turut menjaga warisan budaya agar tidak terlupakan. Misalnya, penggunaan ornamen khas daerah, material lokal, atau bentuk bangunan yang terinspirasi dari kearifan lokal.
Membangun Infrastruktur Sosial yang Mendukung Kesejahteraan Rakyat Proyek arsitektur yang berfokus pada kebutuhan masyarakat, seperti pembangunan sekolah, rumah sakit, dan fasilitas publik yang memadai, merupakan bentuk bela negara yang langsung dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Dalam hal ini, arsitek memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Menciptakan Rancangan yang Tahan Bencana Sebagai negara yang rawan bencana, arsitek dapat berkontribusi dengan merancang bangunan tahan gempa, banjir, atau jenis bencana lainnya. Hal ini penting untuk melindungi masyarakat dan memperkuat ketahanan nasional di bidang infrastruktur.
Berpartisipasi dalam Proyek Nasional Melibatkan diri dalam proyek-proyek pembangunan yang mendukung kedaulatan dan kemajuan Indonesia, seperti pembangunan ibu kota baru, revitalisasi kawasan kumuh, atau pengembangan perumahan rakyat, adalah cara arsitek untuk menunjukkan rasa cinta pada tanah air.
Melalui karya-karya mereka, arsitek dapat menciptakan dampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan menjunjung nilai-nilai kebangsaan dan profesionalisme, arsitektur menjadi salah satu media yang kuat untuk mewujudkan bela negara.
0 notes
Text
KAU PRESIDENT KONTOL KAU BUKAN MEMPERJUANGKAN NASIB BANGSA KU DAN KAU BUKAN MENJAGA KEDAULATAN NEGARA KU
----------
AKU TIDAK PERLUKAN INDONESIA INDONESIA YANG PERLUKAN AKU. KARENA INDONESIA TITIPAN KAKEK MOYANG KU YANG MEMPERJUANGKAN NEGARA INDONESIA DULUNYA UNTUK AKU. DAN AKU DI UTUS UNTUK MENJAGA INDONESIA SEBAGAI HARTA WARISAN DARI KAKEK MOYANG KU PADA KU. JANGAN KALIAN COBA COBA HUSIR AKU DARI DALAM NEGARA INDONESIA KALAU TIDAK SESUAI DENGAN BAYARAN ATAS TUNTUTAN YANG KU INGINKAN. - BY MUSTAFA KAMAL NURULLUAH (MKN)
0 notes
Text
Semangat Jalesveva Jayamahe Membara di Upacara Hari Armada RI Lanal Tarempa
Anambas, SK.co.id – Dengan semangat juang yang membara, prajurit Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tarempa melaksanakan upacara peringatan Hari Armada Republik Indonesia ke-79. Upacara yang berlangsung khidmat di Lapangan Apel Mako Lanal Tarempa pada Kamis (5/12/2024) ini menjadi momen penting untuk mempertegas komitmen TNI Angkatan Laut dalam menjaga kedaulatan negara dan melindungi…
0 notes
Text
DHARMA PONGREKUN, UNGKAP FAKTA MENARIK DI BALIK COVID YANG BANYAK BELUM DIKETAHUI
Pandemi meninggalkan banyak kesan di setiap lapisan masyarakat yang terdampak. Namun di balik itu semua hingga hari ini masih ada banyak fenomena dan anggapan masyarakat dunia yang melihat Pandemi sebagai sebuah konspirasi global. CaGub DKI, Dharma Pongrekun tengah mengungkapkan banyak hal terkait Pandemi Covid-19 dalam obrolannya di Podcast Friends of Merry Riana.
Dalam perbincangannya, Dharma mengupas tentang kekuatan global elite yang ia yakini memiliki pengaruh besar terhadap situasi politik dan ekonomi dunia, termasuk di Indonesia. Ia menyoroti bagaimana elite global, yang sering kali tidak terlihat oleh publik, mampu menggerakkan agenda-agenda besar yang mempengaruhi kebijakan negara. Dharma juga menekankan pentingnya kepemimpinan yang tangguh dan berintegritas dalam menghadapi tekanan eksternal ini, khususnya dalam menjaga kedaulatan bangsa.
Pandemi COVID-19 yang pernah melanda dunia menjadi salah satu topik penting dalam obrolan tersebut. Dharma berbagi pandangannya bahwa pandemi bukan sekadar masalah kesehatan, tetapi memiliki dimensi politik dan ekonomi yang lebih luas. Ia meyakini bahwa pandemi telah menjadi alat bagi beberapa pihak untuk memperkuat kontrol dan pengaruh mereka. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk lebih kritis dalam memahami informasi yang beredar serta mengambil langkah-langkah pencegahan yang didasarkan pada fakta dan bukti ilmiah.
Berbagai singkatan yang dijabarkan oleh Dharma patut untuk disimak. Misalnya angka 19 pada Covid bermakna 1=A, 9=I alias AI (Artificial Intelligence). Kepanjangan dari Covid sendiri menurutnya adalah Certificate Of Vaccine Identity Digital. Dimana maksudnya adalah pemberian Vaksin yang kemarin dilakukan bertujuan untuk memberikan setiap manusia identitas digital di dalam tubuhnya.
Obrolan tersebut telah ditonton lebih dari 870,000 penonton di YouTube dan potongan videonya ditonton lebih dari 2,4 juta penonton di Instagram serta telah mendapatkan komentar positif berikut :
@mariamar5268 : Semua yg di sampaikan beliau adalah benar adanya. Mari dukung bp Dharma dlm DOA krn beliau bnr2 butuh di dukung dlm DOA. God bless you All
@asna_45 : Baru sekali ke channel ini demi untuk nonton jendral Dharma
@muridbossman7956 : Kelasss banget sama-sama cerdas nontonnya jadi cepet banget padahal 1 jam lebih.
Penasaran seperti apa keseruan obrolannya? Simak selengkapnya di sini : https://www.instagram.com/reel/DC03iaOCyxc/
0 notes
Text
Jasa Ramada EO Surabaya Terpercaya Hub : 0811-272-825
ASEAN: Kawasan Kerja Sama Regional yang Dinamis
ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah organisasi regional yang beranggotakan negara-negara di Asia Tenggara. Didirikan pada 8 Agustus 1967, ASEAN bertujuan untuk mempromosikan kerja sama politik, ekonomi, dan budaya di antara anggotanya. Hingga kini, ASEAN memiliki 10 negara anggota: Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.
Sebagai salah satu kawasan yang paling dinamis di dunia, ASEAN memainkan peran penting dalam perekonomian global dan stabilitas regional. ASEAN juga menjadi platform bagi negara-negara anggotanya untuk menghadapi tantangan bersama, seperti isu perdagangan, lingkungan, dan keamanan.
Visi dan Misi ASEAN
ASEAN memiliki visi untuk menciptakan kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera. Beberapa misi utamanya meliputi:
Meningkatkan stabilitas politik dan keamanan regional.
Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan budaya.
Meningkatkan kerja sama dalam menangani isu-isu global seperti perubahan iklim dan bencana alam.
Memperkuat integrasi ekonomi melalui pembentukan ASEAN Economic Community (AEC).
Pilar Utama ASEAN
ASEAN bekerja melalui tiga pilar utama:
Pilar Politik dan Keamanan Bertujuan untuk menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan melalui dialog, kerja sama keamanan, dan penghormatan terhadap kedaulatan negara anggota.
Pilar Ekonomi ASEAN Economic Community (AEC) merupakan langkah strategis untuk menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang kompetitif. Pilar ini mendorong integrasi ekonomi melalui perdagangan bebas, investasi, dan peningkatan daya saing regional.
Pilar Sosial dan Budaya Pilar ini berfokus pada penguatan identitas bersama melalui kerja sama di bidang pendidikan, kesehatan, kebudayaan, dan lingkungan.
Manfaat Kerja Sama ASEAN
Peningkatan Ekonomi ASEAN telah menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Kawasan ini menawarkan potensi pasar yang luas dengan populasi lebih dari 660 juta orang dan PDB gabungan mencapai triliunan dolar.
Stabilitas Regional Melalui dialog dan diplomasi, ASEAN membantu menjaga perdamaian di kawasan yang rentan terhadap konflik geopolitik.
Kolaborasi Multilateral ASEAN menjalin kerja sama dengan mitra eksternal seperti China, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Uni Eropa melalui forum seperti ASEAN+3 dan East Asia Summit (EAS).
Kemajuan Sosial Proyek-proyek seperti ASEAN Scholarship dan ASEAN Youth Program memberikan peluang besar bagi masyarakat untuk mengakses pendidikan dan pengalaman lintas budaya.
Tantangan ASEAN
Meskipun berhasil mencapai banyak hal, ASEAN menghadapi tantangan seperti:
Perbedaan tingkat pembangunan ekonomi antar negara anggota.
Ketegangan geopolitik di Laut China Selatan.
Adaptasi terhadap perubahan teknologi dan ekonomi global.
Namun, melalui kerja sama erat dan komitmen bersama, ASEAN terus berupaya mengatasi hambatan ini untuk mencapai visi kawasan yang sejahtera dan inklusif.
Kontribusi Indonesia dalam ASEAN
Sebagai salah satu pendiri, Indonesia memiliki peran penting dalam ASEAN. Dengan wilayah dan populasi terbesar, Indonesia sering menjadi motor penggerak berbagai inisiatif ASEAN. Beberapa kontribusi utama Indonesia meliputi:
Memimpin diplomasi regional untuk menjaga perdamaian dan stabilitas.
Menjadi tuan rumah berbagai pertemuan puncak ASEAN.
Mendorong pengembangan ekonomi kreatif dan inovasi teknologi di kawasan.
Masa Depan ASEAN
Dalam beberapa dekade mendatang, ASEAN diproyeksikan menjadi kawasan yang semakin kuat di panggung global. Dengan fokus pada pembangunan berkelanjutan, digitalisasi, dan inklusivitas, ASEAN berkomitmen untuk menghadirkan manfaat nyata bagi seluruh masyarakatnya.
Kesimpulan
ASEAN adalah contoh sukses kerja sama regional yang mengutamakan persatuan dalam keberagaman. Sebagai kawasan yang terus berkembang, ASEAN memberikan kontribusi signifikan terhadap perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Asia Tenggara dan dunia. Dukungan dan partisipasi aktif masyarakat akan menjadi kunci keberlanjutan visi ASEAN sebagai komunitas yang dinamis dan berdaya saing tinggi.
0 notes
Text
Sosialisasi Empat Pilar Anggota MPR RI, Ini Pesan Khusus Harris Turino Di Dukuhwaru
Slawiraya.com ( Slawi ) Sosialisasi Empat Pilar merupakan program MPR RI yang menjadi bagian tugas dan kewajiban setiap anggotanya, Keempat pilar tersebut ialah Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945), Negara Kedaulatan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika Keempat pilar tersebut akan menjaga, mempertahankan, dan merawat persatuan dan…
#Dokter#DPR RI#Empat Pilar#Harris Turino#Indonesia#Kabupaten Tegal#Kebudayaan#Kecamatan#Kesehatan#Komisi XI#masyarakat#MPR RI#PDI P#PDI Perjuangan#Persatuan#Presiden#Program#Sosialisasi#Tegal#UGM
0 notes
Text
Pentingnya Menerapkan Nasionalisme di Era Globalisasi untuk Menjaga Martabat Bangsa dari "Jajahan" Asing: Studi Kasus Produk Apple di Indonesia
Di era modern yang ditandai dengan globalisasi, nasionalisme tidak hanya penting tetapi juga wajib diterapkan oleh setiap negara, terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia. Nasionalisme menjadi landasan bagi rakyat untuk melindungi kedaulatan, martabat, dan harga diri sebagai bangsa yang mandiri. Di tengah derasnya arus produk asing yang memasuki pasar Indonesia, kita sebagai bangsa harus lebih selektif dan kritis dalam menghadapi tantangan yang datang, terutama ketika produk-produk tersebut cenderung tidak menghargai nilai, budaya, dan aturan yang berlaku di Indonesia. Produk teknologi seperti iPhone dari Apple adalah salah satu contoh bagaimana perusahaan multinasional harus memahami dan menghargai standar serta kearifan lokal yang telah ditetapkan.
Nasionalisme Sebagai Pelindung Martabat Bangsa
Nasionalisme berfungsi sebagai benteng pelindung kemandirian dan martabat bangsa. Di saat perusahaan asing cenderung mendominasi pasar lokal tanpa mempedulikan kontribusi terhadap ekonomi atau masyarakat lokal, nasionalisme menjadi nilai dasar yang wajib dipertahankan. Nasionalisme membuat bangsa Indonesia tidak sekadar menjadi "penonton" atau "pasar" bagi produk-produk asing yang masuk, melainkan juga menjadi penentu bagaimana produk tersebut dapat berkontribusi secara positif bagi negeri ini. Ketika perusahaan asing seperti Apple tidak memenuhi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan pemerintah Indonesia, hal ini menandakan kurangnya kepedulian terhadap keberadaan dan kebutuhan lokal.
Dengan menerapkan kebijakan TKDN, pemerintah Indonesia sebenarnya sedang berupaya agar setiap perusahaan yang ingin masuk ke pasar Indonesia juga memberikan nilai lebih yang berkontribusi pada ekonomi nasional. Tidak hanya demi profit, namun setiap produk yang dijual di pasar Indonesia juga harus mampu mendorong kemajuan industri lokal, membuka lapangan kerja, serta menghormati regulasi yang berlaku. Ketika Apple, salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, hanya merealisasikan sebagian dari komitmen investasinya di Indonesia, ini menunjukkan bahwa nasionalisme perlu ditegaskan agar martabat bangsa tidak mudah diabaikan.
Pentingnya Nasionalisme dalam Membatasi "Jajahan" Asing
Perusahaan asing yang menguasai pasar tanpa kontribusi nyata kepada negara dapat dianggap sebagai bentuk "jajahan" modern, di mana keuntungan besar dari konsumsi produk diambil keluar negeri tanpa berdampak positif bagi ekonomi lokal. Apple, misalnya, hanya menanamkan investasi dalam jumlah kecil di Indonesia, jauh lebih rendah dibandingkan investasi mereka di negara tetangga seperti Vietnam dan Singapura. Bahkan, Vietnam menerima investasi hingga Rp 255 triliun dari Apple, sedangkan di Indonesia hanya sekitar Rp 1,71 triliun, itupun dengan komitmen yang masih belum sepenuhnya terlaksana. Hal ini memperlihatkan bahwa Apple lebih mementingkan pasar-pasar yang dianggap menguntungkan tanpa benar-benar memikirkan kebutuhan Indonesia.
Indonesia sebagai bangsa besar dengan 270 juta penduduk tidak seharusnya hanya menjadi pasar konsumtif bagi perusahaan asing. Dengan rasa nasionalisme yang kuat, bangsa Indonesia bisa menuntut perusahaan asing untuk memenuhi persyaratan investasi dan kontribusi lokal sebagai syarat utama masuknya produk ke pasar Indonesia. Sikap ini penting agar Indonesia tidak kehilangan kedaulatan ekonominya di tengah "jajahan" produk asing yang hanya mencari keuntungan.
Kasus Apple: Pentingnya Nasionalisme dalam Mempertahankan Kedaulatan Ekonomi
Produk Apple, seperti iPhone, merupakan salah satu produk yang sangat diminati di Indonesia. Namun, ketertarikan terhadap produk ini tidak seharusnya mengorbankan harga diri dan martabat bangsa Indonesia. Apple yang telah lama memiliki basis penggemar di Indonesia seharusnya menghargai regulasi yang berlaku dengan memenuhi komitmen investasi sesuai dengan aturan TKDN. Jika Apple tidak mampu mematuhi kebijakan TKDN sebesar 40 persen, maka ini menjadi sinyal bahwa perusahaan ini tidak sepenuhnya menghargai kedaulatan ekonomi Indonesia.
Contoh dari kasus ini dapat memberikan pelajaran penting bagi Indonesia untuk mempertegas nasionalisme dalam menjaga kedaulatan ekonominya. Sebagai bangsa yang mandiri, Indonesia berhak menentukan syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh perusahaan asing. Nasionalisme dalam kasus ini bukan berarti menolak produk asing, tetapi mendorong perusahaan asing untuk berkontribusi positif dan hormat pada aturan lokal yang berlaku. Dengan begitu, bangsa Indonesia tidak hanya menjadi konsumen pasif tetapi juga pemilik kuasa yang menentukan manfaat apa yang didapat dari masuknya produk asing ke dalam negeri.
Kesimpulan
Nasionalisme wajib diterapkan sebagai fondasi utama dalam menghadapi tantangan globalisasi yang semakin kuat. Di tengah derasnya arus produk asing, nasionalisme mengajarkan kita untuk menjaga kedaulatan, martabat, dan kemandirian bangsa Indonesia. Kasus Apple dan ketidakpatuhan terhadap kebijakan TKDN adalah contoh nyata bagaimana nasionalisme bisa menjadi pelindung harga diri bangsa dari "jajahan" asing yang hanya mengejar keuntungan tanpa menghormati kearifan lokal. Dengan nasionalisme, kita bisa memastikan bahwa produk asing yang masuk ke Indonesia tidak hanya memberikan keuntungan bagi perusahaan asing tetapi juga membawa manfaat nyata bagi ekonomi, masyarakat, dan industri dalam negeri.
0 notes
Text
Erick Thohir Siapkan Aset Bank Mandiri untuk Bangun Kantor Danantara
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir baru-baru ini mengumumkan rencana besar untuk mendirikan kantor baru bagi Danantara, holding yang berfokus pada infrastruktur digital dan teknologi, dengan memanfaatkan aset dari Bank Mandiri. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Erick Thohir dalam memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem digital dan pengembangan teknologi yang kompetitif. Dengan pembangunan kantor yang lebih modern dan berfokus pada inovasi, diharapkan Danantara mampu menjadi pusat pengembangan teknologi digital yang memberikan dampak signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Latar Belakang Pembentukan Danantara
Danantara dibentuk sebagai bagian dari upaya Kementerian BUMN untuk merespons perkembangan teknologi yang pesat dan tuntutan transformasi digital di berbagai sektor industri. Sebagai holding khusus infrastruktur digital, Danantara bertujuan untuk memperkuat ekosistem teknologi nasional, memfasilitasi kolaborasi lintas BUMN, serta menjembatani kebutuhan antara sektor publik dan swasta dalam adopsi teknologi baru.
Erick Thohir menyadari bahwa untuk bersaing di kancah internasional, Indonesia perlu memiliki lembaga yang mampu mengintegrasikan teknologi dengan baik, sekaligus mendorong inovasi melalui investasi pada sektor-sektor strategis, seperti pusat data, jaringan fiber optik, dan layanan berbasis cloud. Pendirian kantor Danantara dengan menggunakan aset Bank Mandiri diharapkan dapat mempercepat misi ini.
Pemanfaatan Aset Bank Mandiri
Keputusan Erick Thohir untuk menggunakan aset Bank Mandiri sebagai kantor Danantara mendapat perhatian publik. Bank Mandiri, salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia, memiliki sejumlah aset properti yang dinilai strategis dan layak dimanfaatkan untuk tujuan ini. Dengan menggunakan aset yang sudah ada, pemerintah dapat menghemat biaya operasional sekaligus mengoptimalkan penggunaan properti yang dimiliki oleh BUMN.
Selain efisiensi, langkah ini juga mencerminkan pemikiran strategis Erick Thohir yang bertujuan untuk memaksimalkan aset-aset negara guna mendukung pembangunan sektor-sektor yang berpotensi tinggi. Jika aset-aset tersebut hanya digunakan untuk perbankan, nilai potensialnya tidak akan maksimal. Dengan dipergunakannya aset ini untuk kantor Danantara, diharapkan aset-aset tersebut bisa menjadi katalis pengembangan sektor teknologi dan digital di Indonesia.
Fokus Utama Kantor Danantara
Pembangunan kantor Danantara akan fokus pada beberapa area strategis, antara lain:
Pengembangan Infrastruktur Digital: Infrastruktur ini mencakup pembangunan jaringan data dan komunikasi yang handal dan tersebar luas di seluruh Indonesia. Infrastruktur ini sangat penting agar teknologi dapat diakses secara merata, termasuk di daerah-daerah terpencil.
Inovasi dan Penelitian: Danantara akan menjadi pusat riset teknologi dengan memfasilitasi penelitian untuk menciptakan produk-produk digital yang dibutuhkan di pasar. Ini juga mencakup kolaborasi dengan universitas dan lembaga riset dalam negeri untuk memperkuat basis teknologi di Indonesia.
Kolaborasi Lintas Sektor: Danantara akan mengedepankan kolaborasi antara sektor publik dan swasta. Ini melibatkan berbagai perusahaan BUMN yang membutuhkan transformasi digital, serta perusahaan-perusahaan swasta yang memiliki keahlian dan teknologi canggih untuk diterapkan di Indonesia.
Layanan Berbasis Cloud dan Pusat Data Nasional: Salah satu area fokus utama dari Danantara adalah membangun pusat data nasional dan layanan berbasis cloud yang aman dan handal. Hal ini sesuai dengan kebutuhan untuk menjaga kedaulatan data serta memastikan bahwa seluruh data penting Indonesia tetap berada dalam negeri.
Keamanan Siber: Untuk melindungi aset digital dan infrastruktur data nasional, Danantara juga akan berperan dalam mengembangkan teknologi keamanan siber. Hal ini bertujuan untuk melindungi data dari ancaman siber yang semakin meningkat.
0 notes
Text
Iran berhak membela diri terhadap tindakan agresi rezim zionis Israel
Teheran (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan bahwa Republik Islam berhak dan berkewajiban untuk membela diri terhadap tindakan agresi rezim Zionis yang terjadi pada Sabtu dini hari.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Sabtu, Kementerian Luar Negeri Iran bereaksi terhadap serangan udara rezim Israel pada Sabtu dini hari terhadap Iran.
Kantor hubungan masyarakat komando pertahanan udara Iran mengeluarkan pernyataan pada Sabtu mengumumkan bahwa serangan udara Israel terhadap pusat-pusat militer di Teheran, provinsi barat Ilam, dan provinsi barat daya Khuzestan telah dicegat dan berhasil ditangkal dengan baik.
Sesuai dengan hak yang melekat untuk pertahanan yang sah, yang diabadikan dalam Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Iran berkewajiban dan berhak untuk membela diri terhadap tindakan agresi asing, demikian bunyi pernyataan tersebut.
Iran dengan tegas mengutuk tindakan agresif rezim Zionis terhadap beberapa pusat militer di Iran, menganggapnya sebagai pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional dan Piagam PBB, khususnya prinsip pelarangan ancaman atau penggunaan kekuatan terhadap integritas teritorial dan kedaulatan nasional suatu negara, tambahnya.
Sebagaimana ditegaskan oleh otoritas terkait Republik Islam, Kementerian Luar Negeri mengatakan, berdasarkan hak yang melekat atas pembelaan yang sah, yang juga tercantum dalam Pasal 51 Piagam PBB, Iran berhak dan berkewajiban untuk membela diri terhadap agresi Israel.
Menyerukan untuk memaksimalkan semua kemampuan material dan spiritualnya guna mempertahankan keamanan dan kepentingan vitalnya serta mengakui tugasnya terhadap perdamaian dan stabilitas regional, Republik Isalm mengingatkan negara-negara regional tentang tanggung jawab individu dan kolektif mereka untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut, sorot pernyataan itu.
Iran berterima kasih kepada semua negara yang cinta damai di kawasan dan negara-negara lain yang telah menyatakan rasa jijik terhadap dan mengutuk tindakan agresif rezim Israel dengan mengakui situasi kritis tersebut, menurut pernyataan itu lebih lanjut.
Kelanjutan pendudukan, tindakan ilegal, dan kekejaman Israel di kawasan tersebut, terutama genosida terhadap Palestina dan agresi terhadap Lebanon, yang didukung oleh AS dan beberapa negara Barat lainnya, merupakan penyebab utama ketegangan dan ketidakamanan di kawasan tersebut, pernyataan tersebut menggarisbawahi.
Pernyataan tersebut juga mendesak tanggung jawab negara-negara anggota PBB, konvensi larangan genosida dan hukum kemanusiaan internasional untuk mengambil langkah segera guna menghentikan perang genosida dan agresi terhadap Gaza dan Lebanon serta mengakhiri hasutan perang rezim Zionis.
Pernyataan itu pun mendesak negara-negara anggota Konvensi Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida serta negara-negara anggota Konvensi Jenewa 1949 untuk mengambil langkah yang sama.
0 notes
Text
BNPT: Hari Santri jadi tonggak melawan intoleransi-terorisme
Tentunya hari santri ini adalah momentum yang luar biasa dalam rangka untuk membentengi anak anak didik kita agar terjadi penguatan penguatan dan juga mengerti apa yang terjadi di lingkungan sekitar
Jakarta (ANTARA) - Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Mayjen TNI Roedy Widodo mengatakan Hari Santri (Hari Santri 2024) bisa menjadi tonggak dan momentum bagi para santri untuk proaktif dalam melawan intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
Hal itu disampaikan Roedy saat apel peringatan Hari Santri 2024 dan deklarasi antinarkoba, antiradikalisme dan antiterorisme di Alun-Alun Kota Cilegon, Jawa Barat, Selasa. Acara yang diselenggarakan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Cilegon ini dihadiri sekitar 1.000 santri dan pelajar se-Kota Cilegon.
Dia mengatakan santri yang memiliki kelebihan dalam ilmu agama, bisa melakukan upaya pencegahan mulai dari lingkungan pondok pesantren, sampai lingkungan sekitar.
“Dengan peringatan Hari Santri Nasional ini diharapkan para santri dapat pro aktif dalam melakukan pencegahan. Pertama tama melakukan deteksi dini. Kemudian melakukan pencegahan dan perlawanan terhadap paham paham yang bersifat intoleran kemudian radikal terorisme,” kata Roedy dalam keterangannya di Jakarta.
Baca juga: Drama kolosal Resolusi Jihad NU meriahkan HSN di Tugu Pahlawan
Tentunya, Hari Santri itu menjadi sebuah momentum yang sangat luar biasa dan jarang terjadi karena bersamaan dengan deklarasi antinarkoba, antiradikalisme dan antiterorisme, yang tujuannya dalam rangka melakukan pencegahan, penangkalan dan perlawanan secara dini dari lingkungan individu kemudian keluarga, komunitas, masyarakat sampai kemudian bangsa Indonesia,” ujarnya.
Alumni Akmil tahun 1990 ini mengungkapkan dengan adanya kewaspadaan dan ketahanan nasional yang cukup kuat ini diharapkan masyarakat utamanya para santri dapat melakukan pencegahan secara dini terhadap paham paham intoleransi, radikalisme dan terorisme.
Menurutnya, polarisasi radikalisme sekarang ini sudah berubah lantaran bukan menggunakan kekerasan lagi, namun sekarang sudah melebur.
Ia menyebut bagaikan fenomena gunung es, penyebaran paham ini sudah tidak terlihat lagi di permukaan. Hal itu terlihat dari gejalanya yakni pertama, digitalisasi radikalisme atau ideologi.
Baca juga: PWNU Jatim ingatkan santri akan perjuangan ulama demi kemerdekaan NKRI
Selanjutnya, metode fundraising atau penggalangan dana yang sulit dilacak karena memanfaatkan transaksi gelap untuk mendanai operasi gerakan kelompok tersebut dan yang ketiga adalah penyusupan terhadap tiga kelompok rentan yakni, perempuan, remaja dan anak-anak untuk disusupi ideologi ekstrem karena dianggap lebih mudah dipengaruhi.
“Tentunya hari santri ini adalah momentum yang luar biasa dalam rangka untuk membentengi anak anak didik kita agar terjadi penguatan penguatan dan juga mengerti apa yang terjadi di lingkungan sekitar,” tambah Roedy.
Untuk itu, dirinya berpesan agar Hari Santri Nasional ini juga merupakan simbol kebanggaan atas peran santri agar untuk terus berperan dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia dan mewaspadai terhadap ancaman-ancaman baru yang tidak kalah berbahaya, yaitu terorisme, radikalisme, dan narkoba.
Baca juga: Hari Santri, PBNU dorong santri tak berhenti berbakti untuk negeri
“Di masa kini, santri, pelajar, dan pemuda tidak hanya menjadi penerus sejarah perjuangan bangsa, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman intoleransi, radikalisme, terorisme dan narkoba,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BNN RI Komjen Marthinus Hukom mengatakan santri dan pesantren merupakan suatu basis pembangunan bangsa.
Saat ini ada dua kerusakan moral yang perlu diantisipasi oleh para santri yaitu narkoba dan terorisme, sehingga melalui momentum hari santri ini, pihaknya mengajak semua santri untuk mengambil kembali peran masyarakat sebagai basis pendidikan moral bangsa untuk melakukan perlawanan terhadap dua isu itu.
Pj. Walikota Cilegon Nana Supiana mengatakan bahwa semangat perjuangan dan dedikasi para santri selalu menginspirasi untuk menuntut ilmu dan berkontribusi bagi bangsa.
“Semoga santri di seluruh Indonesia semakin maju dan bermanfaat untuk masyarakat,” pungkas Nana.
0 notes
Text
Pentingnya Bela Negara bagi Mahasiswa
Bela negara adalah wujud tanggung jawab setiap warga negara dalam mempertahankan dan memajukan bangsa. Bagi mahasiswa, yang merupakan generasi muda dan calon pemimpin masa depan, pemahaman dan pengamalan nilai-nilai bela negara sangatlah penting. Mahasiswa tidak hanya dituntut unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki jiwa nasionalisme yang kuat dan siap berkontribusi positif bagi masyarakat. Berikut adalah alasan mengapa bela negara penting bagi mahasiswa:
1. Menanamkan Nilai Cinta Tanah Air
Sebagai agen perubahan, mahasiswa perlu memiliki kecintaan yang mendalam terhadap bangsa dan negaranya. Cinta tanah air akan mendorong mereka untuk menjaga kedaulatan, budaya, dan sumber daya Indonesia agar tetap kokoh di tengah persaingan global.
2. Meningkatkan Kesadaran Sosial dan Solidaritas
Bela negara mengajarkan mahasiswa untuk peduli terhadap sesama dan memahami pentingnya menjaga keutuhan masyarakat. Semangat solidaritas ini penting untuk menciptakan lingkungan yang harmonis di tengah keberagaman suku, budaya, dan agama di Indonesia.
3. Membangun Karakter Tangguh dan Mandiri
Mahasiswa yang menerapkan bela negara dalam kehidupannya akan memiliki karakter tangguh, berani mengambil risiko, serta mampu menghadapi tantangan dengan kepala dingin. Nilai-nilai seperti disiplin, kerja keras, dan tanggung jawab yang tercermin dalam bela negara akan mempersiapkan mereka menjadi individu yang mandiri.
4. Menjadi Penggerak Perubahan Positif
Mahasiswa adalah motor penggerak dalam berbagai perubahan sosial, politik, dan ekonomi. Dengan memiliki jiwa bela negara, mereka dapat berkontribusi secara aktif dalam membangun bangsa melalui inovasi, pengabdian masyarakat, atau advokasi kebijakan publik yang berpihak pada kepentingan nasional.
5. Mencegah Degradasi Moral di Kalangan Generasi Muda
Di era modern ini, banyak pengaruh negatif yang dapat menggoyahkan nilai-nilai kebangsaan. Bela negara mengajarkan mahasiswa untuk tetap berpegang pada moral dan etika, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang dapat merusak citra dan integritas generasi muda Indonesia.
6. Mengasah Kemampuan Menjaga Keamanan dan Perdamaian
Bela negara tidak hanya berarti mempertahankan negara secara fisik, tetapi juga melalui upaya menjaga perdamaian. Mahasiswa dapat terlibat dalam berbagai kegiatan, seperti penyelesaian konflik sosial di masyarakat atau aksi kampanye melawan penyebaran informasi palsu (hoaks) yang berpotensi memecah belah bangsa.
Implementasi Bela Negara oleh Mahasiswa
Sebagai kaum intelektual, mahasiswa dapat mengaplikasikan nilai-nilai bela negara melalui hal-hal sederhana seperti:
Berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik untuk membawa nama baik Indonesia.
Aktif dalam kegiatan sosial atau pengabdian kepada masyarakat.
Menanamkan nilai gotong royong di lingkungan kampus maupun masyarakat.
Membuat karya atau penelitian yang bermanfaat untuk bangsa.
Menggunakan media sosial secara bijak untuk menyebarkan pesan-pesan positif.
Dengan semangat bela negara, mahasiswa dapat menjadi teladan sekaligus garda terdepan dalam menjaga keutuhan, keamanan, dan kemajuan bangsa. Bela negara adalah panggilan moral untuk menjadikan Indonesia lebih baik, dan mahasiswa adalah kekuatan besar yang menentukan masa depan negeri ini.
0 notes
Text
4 EKOR EKS JENDERAL SALAH ATURAN MAKANYA MEREKA INI DISEBUT JENDERAL TAIK ANJING. PUNGSI JENDERAL BUKAN DI ARAHKAN MENIPU MENCURI UANG RAKYAT DAN MENGGERTAK RAKYAT. PUNGSI JENDERAL DI ARAHKAN MENJAGA KEDAULATAN NEGARA DAN MELINDUNGI RAKYAT SESUAI SUMPAH DAN JANJI YG DILAPASKAN
0 notes