#melakoni
Explore tagged Tumblr posts
Text
Pasca menikah, hubungan antar sesama manusia yang paling harus diutamakan adalah hubungan dengan pasangan kita.
Menjadikan pasangan kita sebagai prioritas pertama.
Memastikan bahwa interaksi kita dengan pasangan, sudah sangat baik. Sehingga tidak ada curiga, kecewa atau bahkan luka yang mungkin saja menghiasi dadanya.
Memastikan bahwa pasangan kita bahagia dalam menjalani biduk rumah tangga.
Memastikan bahwa pasangan kita nyaman dalam melakoni setiap kewajibannya.
Pasca menikah, interaksi yang seharusnya paling sering kita lakukan adalah interaksi dengan pasangan kita.
Bertukar kabar saat rentang jarak menjadi pemisah. Mengajukan tanya perihal kesehariannya. Mungkinkah ia melalui kesulitan dalam sehari? Mungkinkah orang-orang yang ia temui memberi kesan yang baik?
Karena hubungan antar sesama manusia yang paling dekat adalah hubungan antara suami dan istri.
Sikap baik yang layak kita beri adalah kepada pasangan kita. Waktu yang barangkali hanya secuil dikarenakan kesibukan pun, lebih layak disempatkan hanya untuk pasangan kita.
Karena menikah berarti memilih hidup bersama. Dengan segudang kebiasaan yang tidak selalu membutuhkan pemakluman.
“Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik bagi istrinya dan aku adalah orang yang terbaik di antara kalian terhadap istriku” (HR At-Thirmidzi)
07:13 p.m || 25 Desember 2022
168 notes
·
View notes
Text
Diman cerita yang tidak akan usai sampai kapanpun,bahkan tersimpan sangat jelas di otakku juga ingatanku.
Kemana aku pergi jauh semua itu akan mengikuti aku seperti memenuhi ruang di otak aku yang sempit ini.
Terasa lelah yah, lelah dengan semuanya tapi inilah pilihan yang Allah kasih untuk aku,berjuang menentukan langkah ku sendiri sampai kemana ujungnya.
Sejujurnya aku capek ingin lepas semua nya bahkan aku ingin di jemput oleh anak laki laki aku yang sudah lebih dahulu.
Mungkin Allah punya rencana yang lain untuk aku sehingga aku harus ikhlas, tawakal, bersyukur dan menikmati semua masalah masalah yang Allah kasih untukku.
Inilah hidup, kenyataan yang sebenarnya,kita hanya melakoni saja drama hidup di bumi ini sampai kaki dan nafas berhenti di titik akhir.
Cinere, 26. 07. 2024
#writers on tumblr#dramakehidupan#tentang waktu#cerita hari ini#tentang hidup#tentangmanusiadibumiini
9 notes
·
View notes
Text
“Jika aku diminta untuk membayangkan seperti apa massa depan yang aku inginkan, maka aku tak sedikitpun ingin membayangkannya. Mengapa engkau memintaku membayangkan sebuah massa dimana aku tak ingin ada disana. Kau tau? Semenit setelah menjawab pertanyaan mu ini pun adalah massa depan. Dan aku tak ingin ada disitu”
Ah aku ingat betul kalimat itu. Kalimat yang ia ucapkan di malam kemarin. Yang mampu membuat nyilu telinga, dada bergetar bahkan mata berkaca-kaca. Seolah-olah ia tak pernah punya musim dingin untuk menanam harapan, apa lagi meyakini bahwa ada musim semi untuk menuainya.
Olivia, namanya. Gadis manis yang di malam kemarin mengutuk keras kehidupan. Kau masih mengingatnya bukan?.
Sudah lebih dari empat kali siklus pergantian musim aku mengenalnya. Tentu, itu bukan waktu yang cukup lama tapi juga bukan waktu yang singkat.
Aku sangat ingat betapa gadis itu membuatku berfkir ulang tentang bagaimana masa depan yang ideal. Perjumpaan pertama yang seakan memaksakan otak yang tak cukup dewasa ini untuk membayangkan “lebih”. Tutur bahasanya yang ramah. Senyum yang nampak tak pernah palsu. Dialeknya yang membuat orang akan bertanya-tanya tentang kecerdasaan yang ia sembunyikan. Tak lupa ia adalah seorang pendengar yang baik.
Namun apa yang diharapkah dari massa depan jika Olivia sudah bertunangan? Apakah massa depan yang diimpikan itu hanya sebuah ilusi? Kendati pertanyaan terus bercucuran, namun aku punya jawaban dari petua lama yang tak pernah lekang oleh waktu; bahwa “untuk mencintai, kadang harus menjadi orang asing”.
Dan aku pikir, aku akan melakoni peran ini…….
____________________............_____________________________________...............__________________
Sebuah Cerpen Fiksi
Yogyakarta 2024
4 notes
·
View notes
Text
Aku mau pulang. Tapi maunya punya keluarga normal.
Emang yang disebut normal kayak gimana?
Yaa yang masing masing jalanin perannya. Orangtua sayang anak, anak sayang orangtua. Saudara saling dukung. Orangtua juga saling dukung dengan pasangan. Semua saling menghargai hak dan kewajiban sesama.
Dampaknya bakal apa kalo punya keluarga normal seperti yang kamu definisikan emangnya?
Yaa anggota didalamnya bakal bahagia sepertinya. Ga terus menerus dirundung duka dan ketakutan untuk pulang. Ga terus keluar buat cari tempat. Ga terus membenci orang orang yang Tuhan bilang kita disuruh berbuat baik sama mereka.
..... Sejujurnya takut salah ngomong karena kita beda dimensi. Aku ga selalu menjadi saksi dari segala yang terjadi. Cuman mau ingetin aja hehe.
Rasulullah SAW gapunya orangtua normal yang kamu definisikan tadi, karena emang udah meninggal sejak beliau kecil banget. Saudara juga gapunya. Kerabatnya dan kaumnya yang dulu sayang banget sama beliau jadi berubah musuhin banget sejak nubuwah digemakan. Ga main main loh musuhinnya.
Tapi beliau bisa tetap bahagia. Bisa tetap ngga benci sama orang-orang yang Tuhan perintahkan untuk berbuat baik pada mereka. Tetap bertahan sampai Allah perintahkan cari tempat baru. Kokoh dan berani menghadapi semua kekacauan itu dan tetap sabar melakukan kebaikan.
Nabi Yusuf juga. Beliau jadi korban konspirasi pembunuhan dan penculikan sama kakak-kakaknya. Apa itu saudara saling dukung? Emang si beliau punya saudara yang saling dukung. Tapi saling dukung buat menghancurkan beliau 😂
Sama Nabi Ibrahim juga, walaupun ada yang berpendapat Azar itu bukan ayah kandungnya tapi tetap aja beliau yang bersamai Nabi Ibrahim sejak kecil. Kalo orangtua zaman sekarang disebut toxic karena ga dukung apa yang anak sedang perjuangkan. Lah ini bukan ga dukung lagi. Tapi berdiri di front paling depan dalam menjegal perjuangan si anak.
Mungkin ketika kamu dengerin nasihat ini ga menjadikan dahaga mengaliri hati. Tapi aku mau ingetin lagi, kita ini Umat Islam. Umat terbaik.
Allah udah datang dan pergikan orang2 yang kiprah hidup mereka bisa dijadikan teladan akan tempaan hidup yang menyakitkan. Dari sana kita bisa munculkan kekuatan untuk bertahan melakoni peran di kehidupan. Mungkin kisah heroisme mereka terlupa dengan remahan urusan yang terlalu dibesarkan. Ayo buka lagi bukumu dan selami lautan hikmah didalamnya. Yakinilah memang teman terbaik adalah buku.
Terpenting. Harus pelan pelan lagi membangun keyakinan bahwa Allah Maha Menyayangi hambaNya. Jadi walaupun kamu merasa ada di lingkungan yang sungguh kacau dan tidak normal, yakinlah ada Rabb yang amat mencintaimu meski tak kelihatan.
...... Terimakasih ya, kamu boleh masuk lagi. Aku senang memanggilmu jika sedang kalut begini.
Hehe, tidak mengapa anak baik. Aku senang membersamaimu selalu. Ini aku sedang memelukmu ya, meski tak terlihat, kau bisa kan merasakan hangat?
11 notes
·
View notes
Text
Lawan Persebaya di Pekan ke-22 BRI Liga 1, Thomas Doll Instruksikan Pemain Persija Lakukan Ini
Lawan Persebaya di Pekan ke-22 BRI Liga 1 – Jakarta akan melakoni laga berat saat dijamu Persebaya Surabaya di stadion Gelora Bung Tomo pada pekan ke-22 BRI Liga 1, Sabtu (9/12/2023). Persija dalam misi untuk memperbaiki hasil saat melawan Bajul Ijo. Seperti diketahui, Persija hanya bisa meraih dua kali hasil imbang pada dua laga terakhir. Kesempatan raih enam poin di dua laga sebelumnya selalu…
View On WordPress
2 notes
·
View notes
Text
Sebuah perjalanan...kadangkala tidak selalu mulus dan lurus. Terlihat lurus tapi kadang ditengah jalan ada lubang...genangan...ada jalan yg rusak dll. Lalu...apa yg kita lakukan? Pasti kita akan menghindari lubang...melewati genangan dan bahkan melompati jalan yg rusak tsb. Apakah kita akan pindah jalur? Tentu tidak.....kita akan tetap melalui jalan itu ...apapun kondisinya apapun keadaannya....
Sama dengan hidup ini...seperti apapun hidup kita ...kita akan tetap menjalaninya. Susah senang...sedih bahagia...marah kecewa...itu hanya hiasan yg fana..tidak akan menetap...karena sejatinya kita sedang melakoni cerita yg disuguhkan oleh semesta sembari mengabdi padaNya...
#14 April 2023
7 notes
·
View notes
Text
Tahu-tahu sudah mau ganti tahun, tapi masih ada banyak hal yang bikin melamun, beberapa tiba-tiba bikin tertegun, tak kunjung temui celah untuk berhenti dari segala huru-hara yang belum 'titik' malah terus saja dijejal kata 'namun', 'meskipun', 'walaupun'. Terus berputar saja pada jenis kalimat yang demikian, berlanjut hingga ke sekian paragraf, sudah sekian halaman dengan beberapa cerita tak sadar berulang, seolah cerita ini tak kunjung temui akhir seperti serial kartun.
Tapi kan, kita hanya sebatas pemeran, seperti di kontrak awal kita dihadirkan di dunia, kita hanya perlu melakoni peran. Dengan sebaik-baiknya peran, dengan setulus-tulusan melakoni adegan. Ujung cerita ini sepenuhnya milik Sutradara, sebaik-baiknya pemilik cerita.
—Prasetyani Estuning Asri
2 notes
·
View notes
Text
Setiap perjalanan yang dilalui, prosesnya memang tak selalu mudah. Kerapkali kita harus melakoni peran yang tak begitu kita senangi, namun apa daya jika keadaan memaksa kita menjalaninya. Beberapa hal terlempar jauh dari ekspektasi yang sudah kita susun indah dalam imajinasi kepala, faktanya dunia tidak menghadirkan semuanya selalu indah. Kita memang sengaja diberi sulit, dianugerahi sakit, diminta susah untuk dibentuk menjadi lebih kuat, penuh syukur, yang akhirnya kita sendiri yang melukiskan keindahan pada cerita cerita hidup yang tak mudah.
...
5 notes
·
View notes
Text
NIH4D - Hallo para pengintai berita bola. Kini mimpi yang di tunggu-tunggu selama ini bukanlah menjadi mempi semata lagi, dimana Rumor Timnas Indonesia akan menhadapi Timnas Argentina semakin mendekati kenyataan.
Kabarnya laga Timnas Indonesia akan menhadapi Timnas Argentina akan dimainkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno ( SUGBK ), Pada tanggal 19 Juni 2023 mendatang.
Nah, jadi untuk yang bertanya-tanya apakah kabar ini benar atau tidak, jawabannya adalah benar sah ya para pecinta sepak bola. Untuk kabar Timnas Indonesia akan melawan Timnas Argentina sendiri sudah di umumkan langsung oleh pihak PSSI selaku induk sepak bola Indonesia.
Bukan hanya itu bahkan Erick Tohir juga mengumumkan jadwal penjualan tiket yang akan di buka untuk pemengang kartu BRI pada 05 Juni 2023, lalu untuk penjualan umum akan di buka pada 06 dan 07 Juni 2023.
Bagi Aegentina, laga melawan Indonesia termasuk dalam rangkaian Tue Asia yang dijadwalkan oleh induk sepak bola negri Tango, AFA. Sebelum ke Indonesia, Timnas Argentina juga akan melawan Australia di Bejing, China, pada 15 Juni 2023. Sementara itu, Indonesia juga akan melakoni satu laga FIFA Matchday lainnya melawan Palestina di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada 14 Juni 2023 mendatang.
Sekian berita mengenai lapangan hijau Tim Garuda Indonesia, jangan lupa selalu dukung Timnas Indonesia dan sertakan doa agar yang terbaik untuk Timnas Indonesia ya kawan semuanya. Dan bagi anda yang suka melakukan betting online jangan lupa kunjungi situs Agen Bola Terpercaya dengan permainan sportivitas tinggi hanya di situs NIH4D pastinya.
Dan mungkin jika ada anda yang gemar bermain Slot Online jangan lupa juga kunjungi situs NIH4D, situs slot dengan permainan murni no settingan di jamin anti rungkad serta dengan menyediakan RTP Live terjitu. Dapatkan juga bonus deposit harian anda hanya bermain di NIH4D !!
Baca Juga : Cara Daftar Di Agen Slot Online Terpercaya
Sekian dan terima kasih kami tutup artikel ini, semoga informasi yang kami berikan dapat bermanfaat untuk anda semua pada penggemar sepak bola.
#agen bola#bandar bola#situs aman terpercaya#jadwal bola#prediksi bola#sbo sport#saba sport#situs betting online#nih4d#situs slot gacor
3 notes
·
View notes
Text
Prediksi Stuttgart Vs SV Darmstadt 23 September 2023
Prediksi Stuttgart Vs SV Darmstadt 23 September 2023
Ligapetani.com – Prediksi Stuttgart Vs SV Darmstadt. Stuttgart akan menjamu Darmstadt di MHP Arena untuk melakoni laga pekan ke-5 Bundesliga 2023/24, Sabtu (23/09/2023) pukul 01.30 WIB. Stuttgart saat ini menempati posisi empat klasemen sementara dengan torehan 9 poin. Sedangkan, Darmstadt menempati posisi tujuh belas klasemen sementara dengan torehan 1 poin. Stuttgart di laga terakhirnya mampu…
View On WordPress
1 note
·
View note
Text
Puskestren Asy Syifa, 6 Mei 2023
Menikmati waktu berjalan sambil duduk di sini, merenungi satu hal yang sebentar membawa semangat, tapi sebentar kemudian mellow sekali. Anak-anak.
Menjadi ibu dari dua anak, satu balita dan satu bayi adalah fase terluarbiasa. Pada satu masa saya merasa seperti ibu peri, membiarkan mereka dalam kemanjaan versinya masing-masing. Gelendotan, minta gendong, minta disuapi, mendengar mereka bercerita atau menceritakan sesuatu untuk mereka, bermain bersama, senyum-senyum melihat ulah aktif-kreatif-inovatifnya mereka, dan ratus macam lainnya.
Di masa yang lain, saya seperti zombie berkaki dua. Meminta mereka menyetop semua kegiatan kekanakannya dan berlaku seperti orang dewasa yang tahu aturan. Alih-alih berhasil, anak-anak yang jiwanya masih bening itu justru mendeteksi ketidakberesan dan berlaku makin tidak sesuai harapan.
Di masa lain lagi, saya dengan diri saya sendiri. Melakoni keprofesian yang berkali-kali ingin saya lepas sejenak, namun teringat janji saya untuk orangtua yang meminta agar tak pernah meninggalkan jalan ini. Apa alasanmu melepaskan? Selalu pertanyaan itu yang beliau tuntut untuk dapat saya jawab dengan tepat.
Menyebutkan anak-anak sebagai alasan selalu beliau patahkan. Ada asisten, jam praktek yang relatif sebentar, ada suami yang mau menolong, bahkan beliau juga sanggup mengasuh anak-anak kalau saya mau. Kita semua berjalan mengendarai waktu yang sama, saya akan menua dan anak-anak makin hari makin dewasa, kata beliau. Saya juga diminta bersabar dengan kondisi yang seolah tidak bisa saya jalani ini. Jangan-jangan ini adalah bisikan setan yang menghalang-halangi saya beramal, toh nyatanya berada di rumah saja terkadang membuat saya menjadi zombie saking jenuhnya. Tentang rasa bersalah saya kepada anak-anak? Jangan-jangan juga tipu daya setan yang membenci niat baik dan perbuatan tolong menolong kepada sesama.
Tapi.....
Selalu ada tapi yang entah apa.
6 notes
·
View notes
Text
-MAYA-
Hari demi hari silih berganti. Minggu minggu pun tak enggan berlalu. Tapi aku, masih tetap sama. Melakoni rutinitas yang terpaksa kusuka. Berkutat dengan laporan dan angka. Berangkat pagi hari dan pulang ketika gulita sudah menyapa. Muak rasanya, tapi bagaimana lagi. Kata orang, menumpuk cuan lebih penting untuk bertahan hidup ketimbang mengejar passion atau apalah itu. Toh bagiku, ada atau tidak, passion dalam diriku itu sama saja, hidupku pun begini begini saja.
Seusai makan siang, aku kembali menyelam kedalam maya. Dunia yang rasanya aku ingin tinggal di dalamnya. Betapa tidak? Aku merasa, disana, aku bisa menjadi apa saja yang aku suka. Aku boleh mengabaikan apapun yang aku tidak berkenan melihatnya. Ah ya, beberapa waktu lalu, ingatanku memutar kenangan tentang Fahmi, kawan akrab sedari kecilku hingga kami beranjak remaja. Mungkin jejaknya bisa kutemukan via digital. Kenapa selama ini tidak terpikirkan olehku ya.
“Dianiiiiiii.” Suara cempreng Ariana memanggilku ketika jemariku sibuk menuliskan rangkaian aksara di kolom pencarian media sosial.
“Berisik,"gumamku sambil membenarkan letak earphone yang terpasang di kedua lubang telingaku.
"Woii,"ucapnya mengagetkanku, yang sebenarnya aku tidak merasa kaget juga karena aku sudah lebih dulu sadar bahwa manusia satu ini pasti menghampiri.
"Apa sih,"ujarku malas, tanpa memalingkan muka dari layar laptop yang ada dihadapku.
"Aku lapar,"lapornya. "Makan,"jawabku sekenanya, masih dengan tidak memperhatikannya.
"Iya tau, kalau lapar tuh makan.” Aku tau sepertinya dia mulai kesal karena tidak kuperhatikan, tapi memang aku masih sibuk mencari akun Fahmi. Ternyata banyak sekali nama yang mirip, tapi semua itu bukan miliknya.
“Kalau udah tau kenapa masih laporan?,"ejekku.
"Temenin yuk, beli batagor depan kantor tuh.”
“Nggak ah, males. Panas.”
“Manja amat sih, biasanya juga nggak komplain kalau panas.”
“Calling aja pos satpam, minta tolong buat beliin batagor. Tinggal ambil di pos satpam terus kamu ganti uangnya. Gampang kan,"ujarku memberinya ide.
"Ah benar juga, tumben pikiranmu cemerlang wahai tuan putri,"ucapnya kegirangan sambil mencubit kedua pipiku dengan ekspresi gemasnya.
"Awww, sakit Na,"protesku sambil menepis tangannya supaya enyah dari pipiku.
"Kalau begitu aku pergi, daaaa,"katanya berlalu dengan melambaikan tangan bak Putri Indonesia sedang berjalan di altar.
Seperginya Ariana, aku kembali fokus menekuri kegiatanku berselancar di dunia maya. Menyinggahi banyak akun, tapi yang ku cari tak kunjung kutemui. Benakku masih bertanya-tanya, kamu dimana? Mengapa sulit sekali menemukan jejakmu?
***
Dering gawai masih nyaring terdengar, belum juga kuangkat. Tertera dilayar nama Bude Rida memanggil. Aku masih enggan menjawab. Sekali dua kali kubiarkan saja. Hingga akhirnya ini ketiga kalinya dering itu terdengar lagi. Jika intensitas deringnya lebih dari dua kali, secara berurutan, mungkin memang ada hal penting yang harus segera tersampaikan.
"Halo,"jawabku akhirnya setelah kugeser kekanan ikon telepon berwarna hijau yang ada di layar.
"Halo nduk, maaf bude ganggu kamu. Kamu pulang ya nduk, tadi pagi tiba-tiba papamu pingsan.” Aku terdiam cukup lama. Satu kalimat yang kudengar dari Bude Rida cukup membuatku was-was, sampai akhirnya suara Bude Rida kembali mengoyakku,“nduk, Diani, kamu nggak papa kan?”.
“Eh, iya bude, besok Diani pulang.” “Ya sudah kalau gitu, kamu jaga diri ya nduk, jaga kesehatan. Hati-hati kalau besok pulang.”
***
Aku memutuskan pulang kerja lebih awal. Seperti ucapku pada Bude Rida, aku berjanji untuk pulang ke rumah papa hari ini. Setelah mendapat izin dari Bu Dewi, atasanku, aku bergegas berkemas.
“Aku turut prihatin ya Di, semoga papamu segera pulih,"ucap Ariana prihatin.
"Terima kasih Na, aku balik dulu ya,"pamitku pada rekan kerjaku itu.
Jalanan menuju rumah papa sudah tampak asing bagiku karena jarang sekali kulewati beberapa tahun ini. Denahnya memang masih sama, hanya saja sekarang cukup teduh karena pepohonan sudah banyak ditanam di tepi-tepi jalan. Setidaknya rindang, untuk kota sepanas ini.
Setelah lulus dari kampus dua tahun lalu, aku memutuskan untuk mengontrak rumah. Berpisah dari papa untuk belajar hidup mandiri. Awalnya papa tidak mengizinkan dengan alasan, aku anak semata wayangnya dan juga karena lokasi kerjaku masih satu kota dengannya. Pada waktu itu, sulit sekali mendapatkan izin papa, tapi berkat rayuan Bude Rida, akhirnya papa memberi izin.
"Pram, Diani itu juga punya kehidupannya sendiri. Tidak semua hal dalam hidupnya bisa kamu campuri. Biarlah, kali ini dia memilih pilihannya. Berilah dia kepercayaan untuk mengatur kehidupannya sendiri.”
“Diani, anak perempuanku satu-satunya mbak, tidak tega aku membiarkannya hidup sendiri. Lagipula, tempat kerjanya juga tidak terlalu jauh, masih bisa ditempuh dari rumah.”
“Lha opo, anakmu nanti tidak menikah? Kalau kamu kekang terus seperti itu, opo nanti suami anakmu pun bersedia mengikuti semua aturanmu?.”
Skak mat. Papa yang tidak bisa menimpali ucapan Bude Rida, seketika diam seribu bahasa. Aku yang ada diantara perdebatan mereka juga hanya ikut diam. Tapi akhirnya aku lega, untuk kali ini, aku memerdekakan pilihanku. Pilihan yang mendapat dukungan Bude Rida. Aku tersenyum mengingat kenangan itu. Kenangan yang memberiku kemenangan, setidaknya sekali.
Sesaat kemudian, langkah kakiku terhenti di sebuah rumah bernuansa klasik minimalis dengan pagar hitam yang tinggi menjulang. Rumah yang bertahun-tahun lalu menjadi rumah tinggal Fahmi dan neneknya. Rumah yang lima tahun lalu berganti pemilik tersebab Fahmi pergi ke Singapura yang sampai kini tak kutahu kabar beritanya.
Kami bertetangga sejak dia pindah ke komplek ini dan tinggal bersama neneknya. Kami menjadi akrab dan berteman, karena dia pun bersekolah yang sama denganku. Menjadi kawan sepermainan sejak saat itu. Fahmi pernah bercerita bahwa ayahnya berpulang saat dia berulang tahun yang kesepuluh.
“Kamu hanya tinggal berdua dengan nenekmu?,"tanyaku.
"Iya. Ayahku sudah tiada tepat dihari ulang tahunku yang kesepuluh. Sedangkan ibuku bekerja di Malaysia,"terangnya.
Aku merasa seperti bercermin padanya. Nasib kami berdua nyaris sama. Menjadi anak tunggal dari orangtua tunggal pula. Dia memiliki ibunya, sementara aku memiliki papa. Mamaku meninggal ketika melahirkanku, katanya.
Meskipun aku dan Fahmi memiliki banyak kesamaan, paling tidak, maskulinitas yang dia miliki membuatnya menjadi sosok yang lebih berani. Seperti saat dia berusaha meraih mimpinya untuk bisa mengenyam pendidikan di luar negeri. Aku salut padanya meski sejak kepergiannya, kabar tentangnya pun menghilang entah kemana. Aku menghela nafas. Lagi-lagi, bernostalgia tentang Fahmi membuat rinduku semakin candu.
"Bagaimanapun keadaanmu, ku harap kita bisa bertemu untuk sekedar bertukar cerita, seperti yang pernah kita lakukan dulu,"lirihku kemudian lanjut berjalan meninggalkan rumah itu.
***
4 notes
·
View notes
Text
Potensi dari Sebuah Kekurangan
"Teh teh, menurut kamu aku orangnya gimana sii? Menurut teteh apa hal yang kurang baik yang harus aku perbaiki?", tanyaku pada salah satu kawan karibku semasa kuliah. "Kamu tuh kadang terlalu pemikir, terlalu perfeksionis, jadi akhirnya kesulitan untuk menentukan langkah", jawab teteh dengan lugas. Aku mengaminkan perkataan kawanku itu, bahwa itulah kekuranganku.
3 tahun dialog itu berlalu, aku masih terus mengaminkan apa yang dikatakan kawanku kala itu. Dan hari ini, Allah menunjukkan kepadaku bahwa hal yang selama ini kuanggap kekurangan, ternyata bisa menjadi sebuah potensi kebaikan jika kita menempatkan di waktu dan kondisi yang tepat.
Tersebab oleh sifat pemikir, perfeksionisku itu, membuat aku melakoni segala sesuatu itu lebih detail. Bahkan yang orang lain anggap tidak perlu, aku menjadikannya penting dan perlu. Singkat cerita, karena detail kecil yang aku perhatikan itu aku mendapat sebuah apresiasi. Yang mana apresiasi itu sangatlah berarti buatku.
Waktu dan kondisi yang tepat ini jelas hadirnya karena kehendak Allah SWT. Aku merasa sedikit frustasi atas suatu permasalahan, aku coba perbaiki hubunganku dengan-Nya. Dan yaaaa, Allah bayar kontan, Allah berikan kemudahan dari arah yang tak disangka-sangka.
Panjang umur kebaikan, semoga Allah senantiasa menjaga kita didalamnya.
@careerclass @bentangpustaka-blog
4 notes
·
View notes
Text
Kebaikan itu membuka pintu kebaikan lainnya. Rasanya kalaupun kadar ikhlas belum maksimal dalam melakoni sesuatu yang kita yakini sebagai kebaikan, Allah tetap buka peluang untuk kebaikan selanjutnya.
Karena bisa jadi peluang kebaikan yang terbuka selanjutnya untuk membetulkan kadar ikhlas dari amalan kebaikan sebelumnya yang masih belum maksimal.
Pun juga dengan keburukan, ia akan membuka tabir keburukan selanjutnya. Terkadang kita kurang peka, merasa cukup dengan kebaikan yang sudah dilakukan jadi mengabaikan peluang kebaikan selanjutnya. Padahal peluang selanjutnya bisa jadi diberikan untuk remedial kadar keikhlasan dari kebaikan yang telah lalu.
Pun dalam keburukan, semakin mudah tabir keburukan untuk dikerjakan maka 'jatuhnya' akan semakin berdebam. Dalam Islam kita mengenal sebagai istidraj
Maka Allah Yang Baik, tolong jadikan hati kami selalu peka dan semangat untuk senantiasa melakoni ragam kebaikan ya karena ikhlas kami dalam melakoni amal sangat sangat rendah dan mengenaskan :"
17 notes
·
View notes
Text
Kini tiba saatnya aku dipusingkan oleh batok kepalaku sendiri. Pertanyaan "Ini harus mulai dari mana ya kalo mau ngebangun sepeda fixie? Atau gimana ya kalo ngebangun sepeda federal aja, tapi sebetulnya adrenalin rush-ku adalah banter-banteran, jadi gimana ya supaya bisa punya sepeda road bike?"
Sepeda lipatku yang ini sebetulnya sudah nyaman dan enak untuk sekedar dipakai gowes cari sarapan tapi kalo aku punya uang lebih punya sepeda fixie atau sepeda road bike atau sepeda federal ya mau kok. Supaya sepedanya itu bisa ngimbangin tubuhku yang pengennya sepedaan jauh terus. Tapi sejujurnya aku lebih suka menikmati momen bersepeda daripada harus dipusingkan dengan keharusan untuk memiliki ini itu ketika melakoni dunia bersepeda. Sebagaimana kata seorang bijaksana "semakin banyak membaca semakin kita tidak mengetahui banyak hal" maka "semakin aku mengetahui tool tool dan alat alat bersepeda semakin jelas strata ekonomi" gila mbokk, orang bersepeda sekarang sepedanya dan ini itunya bisa buat beli mobil Pajero. Maka sebetulnya aku lebih suka mengetahui ilmu bersepeda dan mengetahui harga alat alat bersepeda secara organik daripada aku harus belajar secara intens mengetahui berapa harga ban berapa harga sadel dan gimana sih cara bersepeda. Ya aku lebih suka mengetahuinya secara organik secara selintas aja apa yang ada di discovery Instagram. Dari akun akun bersepeda.
Tapi namanya aku orangnya keras kepala. Maka aku panjatkan doa bahwa aku ingin punya sepeda road bike yang Wangun.
Mbuh piye carane kudu due roadbike.
2 notes
·
View notes
Text
10 Alasan "Bike to Work"
10 Alasan “Bike to Work”
Alasan Bisa Istiqomah B2W di Jakarta Ada banyak alasan kenapa penggiat bike to work tetap bisa konsisten menjalani rutinitas pergi dan kembali dari dan ke kantor. Berikut ini saya coba list down alasan kenapa saya dari dulu masih bisa setiap melakoni pilihan untuk bike to work.
View On WordPress
2 notes
·
View notes