#meja makan jati
Explore tagged Tumblr posts
satipahjatifurniture · 2 years ago
Link
0 notes
satipahjaticom · 2 years ago
Link
0 notes
mebelminimalisjati · 2 years ago
Text
0 notes
satipahjatijcom · 2 years ago
Photo
Tumblr media
Meja Makan Minimalis denga Top Marmer asli, Untuk mendapatkan meja makan ini silahkan untuk mengunjuki Toko Mebel Online kami SatipahJati.Com
Banyak yang berminat untuk mendapatkan Meja Makan Jati dengan Top Marmer ini, Sangat cocok untuk ruang makan anda.
Mebel ukir Jepara – Setiap rumah harus memiliki berbagai bentuk furniture dan mebel yang terbuat dari kayu. Banyak orang bisa membeli berbagai macam furniture / mebel tetapi belum tentu merawatnya, terutama jika pembelian khas dari Jepara furniture yang memiliki kualitas kayu terbaik dan Ornamen Ukirannya yang sangat luar biasa bagusnya.
Perawatan Furniture itu tidak boleh dilakukan sembarangan. Setiap pemilik harus tahu bahwa mebel Jepara ukir kayu mempunyai Model Ukiran yang sangat Halus dan Detail, sehingga Pemilik Furniture Jepara harus rutin dalam perawatan. Jika Anda memiliki beberapa kekhawatiran tentang cara merawat Furniture Jepara, Anda harus mempertimbangkan beberapa tips berikut.
Sebelum melakukan perawatan mengenali pertama bahan dasar mebel kayu seperti apa jenis. Beberapa jenis kayu yang rentan terhadap bahan pembersih sehingga harus lebih dieksplorasi pada bagaimana memberihkannya lebih baik.
Pilih Bahan Pembersih Yang Tepat Dalam merawat mebel ukir Jepara harus memilih agen pembersih yang tidak terlalu keras. Anda tidak perlu bingung mencari bahan karena Banya bersih yang tersedia di pasar. Pilih yang paling cocok dan kemudian melihat bagaimana menggunakannya. pembersih kemudian digunakan akan berfungsi untuk melindungi pernis kayu dan cat membuatnya lebih tahan lama.
Cermat Dalam Merawat Jika Furniture memiliki berbagai ukuran sehingga Anda harus lebih berhati-hati dalam membersihkannya. Jangan biarkan bagian yang hilang, jika masih terlihat kotor, kain basah kemudian bersihkan ke seluruh bagian Furniture dan kemudian menggunakan kain kering untuk cat akhir.
Hindari Dari Sinar Matahari Langsung Sebisa mungkin menghindari Furniture dari matahari karena akan langsung menguap lapisan pernis. Kemudian, jika setelah diberi cat, tidak langsung di bawah sinar matahari di tempat yang panas karena blister kayu dan tentu saja tidak baik dalam estetika.
0 notes
satipahjatijepara · 2 years ago
Photo
Tumblr media
Model Meja Makan Minimalis seperti ini amat cocok digunakan saat bersantai bersama teman ataupun keluarga ditemani dengan minuman dan makanan ringan.  Anda dapat memilih meja makan model breakfast bar ini jika ingin merasakan suasana santai di cafe meskipun dalam rumah, sambil di temani kitchen set minimalis seakan rumah menjadi kafe pribadi yang bisa dinikmati setiap saat.
Pilihan Meja Makan Jati murah di Toko Mebel Online yang terbaik yaitu Satipah Jati
0 notes
naryo-sewapicup21 · 8 months ago
Text
TERLENGKAP!!0857-8442-0658, Toko Furniture Salatiga,
Tumblr media
0857-8442-0658, Cari Toko Mebel Di Salatiga, Nama2 Toko Mebel Di Salatiga, Toko Sofa Di Salatiga, Toko Furniture Salatiga, Toko Mebel Salatiga, Toko Mebel Salatiga Kota Salatiga Jawa Tengah, Toko Furniture Terlengkap Di Salatiga, Toko Furniture Di Salatiga, Jual Beli Springbed Salatiga, Springbed Murah Di Salatiga, Springbed Salatiga, Toko Springbed Salatiga, Kredit Springbed Salatiga, Toko Busa Salatiga, Inoac Salatiga, Toko Lemari Salatiga, Lemari Plastik Salatiga, Lemari Minimalis Salatiga, Lemari Minimalis Murah Salatiga, Lemari Jati Murah Salatiga, Meja Makan Bekas Salatiga, Harga Rak Piring Salatiga,
0 notes
tokomebeljeparamurah · 2 years ago
Link
0 notes
satipahjati · 2 years ago
Link
0 notes
roufdsign · 2 years ago
Link
Set Meja Makan Jati Minimalis Model Jari, jual kursi makan jati, kursi makan jati minimalis, meja makan jati solid, meja makan terbaru, mebel jati minimalis
0 notes
kakaanggi · 2 years ago
Text
Ingin menjadi Rumah
[bag.1 - Jendela]
Ada satu jendela yang kutemui di sebuah rumah tanpa daun pintu. Rumah yang letaknya tak jauh dari tempat dimana aku menetapkan akan tinggal, guna bersembunyi setelah lelah dari berlarian di tengah kota. Neptunus menjadi satu-satunya tempat dimana aku bisa bersembunyi. Hilang dari peradaban. Tenggelam di suatu tempat yang orang-orang bahkan tak ingin datang walau untuk sekedar singgah pulang hari.
Mengenai jendela yang kusebut tadi, ada hal istimewa yang kutemukan disana. Rumah tua dengan ornamen kayu jati yang sangat kuat, namun tak memiliki daun pintu hingga pintu depannya dibiarkan terbuka sedikit agar siapa saja bisa masuk kedalamnya. Aku berlari kesini karena kupikir, ada beberapa orang yang mencariku lantaran sudah menghilang untuk waktu yang lama. Dan menemukan rumah ini, seperti menemukan sesuatu yang kita butuhkan. Bukan yang kita inginkan.
Jendela itu letaknya di lantai dua dari ujung tangga berwarna cokelat. Debu dan udara lembab, menghiasi isi rumah yang hampir tak tersentuh tangan manusia. Kurasa, pemiliknya dahulu meninggalkannya dengan sengaja. Kursi dan semua peralatan rumahan seperti meja makan, dapur kecil, dan sebuah papan tulis dengan rak buku-buku itu dibiarkan begitu saja berselimut kain berwarna putih. Entah apa yang menyebabkan serangga dan hewan-hewan pengerat seperti tikus tidak memakannya, tapi yang kulihat, semuanya masih terlihat baik-baik saja kecuali debu yang menebal menempel disetiap permukaan benda disini. Ketika menaiki anak tangga satu persatu, ada perasaan was-was disana. Takut kalau ternyata kayunya lapuk dimakan rayap. Tapi ternyata dugaanku salah besar. Semua ukiran kayu dan susunannya tampak kokoh dan kuat. Kutelusuri semua isi rumah yang hanya berlantai dua namun terlihat begitu nyaman dan luas. Di lantai dua, ada satu tempat tidur yang letaknya disamping jendela berwarna hijau. Ada sebuah meja belajar pendek tanpa kursi, dan lemari kayu dengan beberapa perabot disampingnya. Semua dominasi warna rumah ini, bisa kusimpulkan dalam hanya satu detik melihatnya. Coklat, iya.. warna cokelat yang sangat pekat namun membawa nuansa yang sangat teduh. Hanya satu jendela ini yang warnanya di cat hijau muda telur asin.
Cahaya siang yang sudah berangsur menuju sore seakan memberikan ketenangannya sendiri. Jendele yang kulihat dari luar, ternyata memang indah bila melihatnya dari dekat secara langsung. Sinar matahari yang jatuh mengenai ukiran jendela ini, seakan memberitahukan bahwa jendela ini memang dibuat untuk dinikmati keindahannya oleh siapapun yang melihatnya.
Dari dalam rumah ini, tepat kaki ini berdiri didepan jendela hijau yang terbuka, aku melihat pemandangan taman depan rumah yang begitu asri namun tak terawat keadaannya. Begitu banyak daun berserakan, juga dengan ilalang yang mulai tumbuh ditempat yang tak seharusnya. Sejauh mata memandang, jalanan yang kulewati tadi, terlihat juga meski tidak begitu jelas. Rumah ini sepertinya memang tidak pernah disinggahi oleh siapapun kecuali aku. Karena kulihat, jejak debu dilantai ini hanya milik kakiku saja. Kuputuskan untuk duduk dipinggir jendela hijau ini sembari menunggu sore datang mencariku. Aku akan menetap disini malam ini. Gumamku dalam hati.
** Hari sudah malam saat aku terbangun. Sepertinya, perjalanan tadi membuat tubuhku lelah dan berakhir ketiduran disini. Iya dengan posisi kakiku menjuntai ke luar jendela, dan tubuhku yang hampir jatuh sebab terbangun dalam keadaan kaget. Aku langsung berangsur turun dari jendela hijau ini, yang tingginya hanya sekitar setengah dari badanku yang tidak begitu tinggi atau begitu pendek. Aku membuka kain putih yang menutupi kasur serta lemari dan meja belajar diruangan ini. Menggulungnya menjadi satu bagian kain, dan kuletakan diujung tangga agar bisa kubawa turun untuk ku cuci besok, pikirku.
“ahh nyamannya” badanku rebah juga diatas kasur empuk yang berukuran sedang. Aku membuka mataku seraya melihat langit-langit rumah ini. Betapa terkejutnya aku, ketika kudapati langit-langit rumah ini berubah menjadi gugusan bintang-bintang yang berpendar, berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya. Spontan kedua tanganku memastikan mata ini tidak salah melihat, dan benar saja, langit-langit itu memang bergerak. Bagai gugusan galaksi yang terdapat banyak sekali bintang. Bertebaran. Indah sekali.
Alih-alih merinding pada keanehan kota kecil tak berpenghuni ini, aku bangun dan melihat kearah langit luar lewat jendela hijau di sebelahku. Kupastikan langit di kota ini sekali lagi. Ternyata memang sangat indah pada malam hari. Aku bahkan baru saja melihat sebuah planet besar melayang yang melewati beberapa meter dari rumah ini, dimana itu adalah pemandangan yang sangat tidak biasa. Sangat menakjubkan.
Lalu, tak berapa lama, saat sedang menikmati keindahan langit pada kota kecil di Neptunus ini, aku melihat beberapa orang bergerombol melewati rumah ini. Tunggu-tunggu, maksudku barusan kupikir yang tadi itu orang sepertiku, ternyata mereka lebih menyerupai tokoh kartun yang pernah kulihat disebuah film. Entahlah, sebab penasaran, aku berlari menuruni tangga dan keluar mencari beberapa makhluk yang tadi melewati jalan ini. Tapi, mereka sudah pergi cukup jauh. Jalannya santai jika kulihat dari atas jendela tadi, namun kenapa mereka sudah jauh sekali.
“besok, aku akan berkeliling, perutku juga mulai lapar, dan aku tau aku memang harus mencari sumber makanan lagi” dengan lemas aku memutuskan masuk kembali kerumah tanpa daun pintu itu. Menaiki tangga kembali dan menyandarkan punggungku pada kasur empuk dengan kantuk yang mulai menyerang. Aku terlelap.
** “Selamat pagi, apakah tidurmu nyenyak nona muda” suara seorang anak kecil membangunkan tidurku pagi ini. Dengan perasaan kaget, aku sadar rumah ini memang bukan rumahku, kenapa aku tidak terpikir jika ada yang menghuninya, kenapa pikiranku malah mengarah pada rumah yang kosong yang tidak ditempati siapapun, gumamku dalam hati sambil bangun dari tempat tidur. Anak kecil itu, membelakangiku, ku kira-kira usianya mungkin sekitar 10, atau 11, entahlah. Tapi yang jelas, dia bahkan malah sibuk merapikan sudut demi sudut ruangan ini yang tertutup oleh debu. Seraya membalik badannya, anak itu berjalan ke arahku, tepat didepan jendela hijau ini aku melihat wajahnya yang begitu ceria.
“hai, perkenalkan, namaku Natsuko” aku menjabat tangan mungilnya. Dia anak laki-laki dengan rambut berwarna coklat muda, berwajah sedikit kotak, dan kulitnya putih bersih. “Sabine” sahutku singkat memperkenalkan namaku padanya. “Tak usah kikuk, aku yang berterima kasih kepadamu, karena sudah datang dan memilih menetap dirumah ini” dia berjalan menuju tangga, mrmbawa kain yang kugulung semalam. Karena masih menelaah kondisi ini dan kejadian aneh dari semalam, aku berlari kecil mengikuti Natsuko menuruni tangga keruang utama dibawah.
Kakiku terhenti saat kulihat seisi ruangan dibawah sudah berbeda jauh sekali dari yang semalam kulihat. Rak buku, meja, bahkan lantainya pun kini sudah bersih tanpa debu menempel barang setitik. “WAAAH” sontak suaraku terdengar oleh Natsuko yang sadar akan kehadiranku.
“Selamat datang dirumah, beritahu aku jika kau membutuhkan sesuatu” katanya lagi sambil sibuk membuat sesuatu di dapur mungil yang bersih itu.
Bersambung…
2 notes · View notes
satipahjatifurniture · 2 years ago
Link
Tumblr media
0 notes
satipahjaticom · 2 years ago
Link
0 notes
mebelminimalisjati · 2 years ago
Text
https://satipahjati.com/katalog-mebel-siap-pakai/
0 notes
pigs-cant-fly · 2 years ago
Text
Rasa-rasanya lebih mudah memecahkan soal matematika daripada membongkar intensiku tentang perasaan sukacita acap kali tak sengaja bersandingan dengan dia di meja makan.
Konsepsiku tentang menyantap makanan selama ini hanya sekedar perkara tiga puluh menit mengunyah ditemani lamunan atau rekaman video kucing yang nangkring di halaman depan youtube, tetapi semenjak kamu semuanya menjadi tentang kehausanku akan trivia.
“Napolitan itu, kuncinya ada di saus tomat.” Dia dengan mulutnya yang penuh dan sibuk mengunyah serta merta menjelaskan, dan tetap dilanjutnya pun aku jadi kurang paham dengan cara pengucapannya.
Harus kukatakan seluruh presensinya itu menjadi seperti pertunjukan sulap magis, karena satu jam sebelumnya kami nangkring di ruang tengah menonton Netflix dan satu jam berikutnya hidangan yang dimakan pada series tadi hadir di depan pandanganku.
Dalam rangka menimpali lalu aku meneruskan, “Aneh. Spageti yang kukenal, konsep dasarnya kebanyakan tentang susu dan keju. Mentok-mentok, saus bolognese. Kalau saus—apalagi tomat, rasanya jadi janggal.”
“Makanan itu bukan tentang stereotipe, tapi tentang berkreasi.” Ada dua potong irisan jamur yang berpindah dari piringnya menuju ke piringku. Kelihatannya dia itu serius sekali mentransmigrasikan sang bahan atas dasar pengetahuannya tentang kesukaanku terhadap jamur tanpa harus bertanya dan berdiskusi terlebih dahulu.
Lalu aku, jadinya hanya manut-manut saja. Keahlianku berputar disekitar berpresensi dan menemani, keahliannya adalah berteman dengan dapur. Peranan itu entah bagaimana konsepsinya bersifat paten.
Saat aku kemudian asyik menggulung-gulung sang pasta diantara garpuku dia kemudian melanjutkan, “Kuning telur juga selalu hilang dari carbonara.”
“Karena dilupakan?”
“Karena stereotipe.”
“Tadi, katamu, bukannya memasak adalah berkreasi?”
“Betul.” Dan sekali lagi, caranya memahamiku terjadi dalam hal-hal kecil seperti garpunya yang menyingkirkan sepotong udang menjauh agar tak sengaja ikut masuk ke dalam suapanku. “Namun berkreasi, bukan berarti melupakan jati diri.”
Kupikir, trivia tentang spageti carbonara otentik yang hanya berdasar pada kuning telur dan keju tanpa krim ataupun susu tidak akan pernah kutemukan kebenarannya kalau aku tidak duduk bersandingan dengannya di meja makan. Seperti napoleon yang paling-paling hanya akan kubeli secara online tanpa pernah mendapatkan ilmu gratis perihal si saus tomat, dan obrolan-obrolan lain yang sebenarnya tak pernah terlintas di kepala sebelumnya.
Jadi kusimpulkan intensiku mungkin adalah tentang belajar. Atau mungkin celotehnya datang dengan sama menyenangkannya seperti kucing-kucing yang biasa kusaksikan.
Apapun itu, aku ingin hal-hal seperti kuning telur agar bisa lebih banyak dilupakan orang.
…karena semakin terlupakan, semakin beragam pula yang bisa dia ceritakan kepadaku.
4 notes · View notes
satipahjatijepara · 2 years ago
Text
Meja Makan Minimalis Terbaru Satipahjati.com
Kehadiran Meja Makan Minimalis bagai sebuah pelengkap ruangan, tidak hanya difungsikan sebagai tempat meletakkan makanan. Tapi set meja makan bisa menjadi sebuah penanda akan kebersamaan antar anggotanya. Maka dari itu setiap keluarga berusaha untuk menjadikan meja makan bukan sebatas pemanis ruangan tapi juga mendatangkan kenyamanan.
Meja Makan Minimalis Murah SatipahJati.com
Biasanya setiap keluarga akan merancang Meja Makan Jati berdasarkan seberapa luas ruang yang digunakan dan banyaknya anggota yang menghuni rumah dengan seunik dan semenarik mungkin. Disini kreativitas dan pengukuran berandil besar, karena kreativitas menjadi supir untuk menemukan ide unik yang bisa menghias ruangan sekaligus fungsinya tetap bermanfaat. Mengapa pengukuran begitu penting? karena pengukuran termasuk juga perkiraan mempengaruhi penempatan yang pas dalam ruangan.
Meja Makan Murah satu ini umumnya ditempatkan berdekatan dengan kitchen cabinet atau bagian sisi dapur. Umumnya bentuknya berukuran panjang seperti layaknya di bar dan kursi yang digunakan adalah kursi dengan kaki kursi yang panjang. Ada juga kursi bar yang memiliki jok busa, ini akan menjadikan duduk semakin nyaman dan betah. Dimana saya bisa membeli produk tersebut? Satipah Jati menyediakan aneka meja & kursi makan yang berbagai desain, termasuk juga kursi bar dengan jok busa empuk.
Model Toko Mebel Online Satipah Jati seperti ini amat cocok digunakan saat bersantai bersama teman ataupun keluarga ditemani dengan minuman dan makanan ringan.  Anda dapat memilih meja makan model breakfast bar ini jika ingin merasakan suasana santai di cafe meskipun dalam rumah, sambil di temani kitchen set minimalis seakan rumah menjadi kafe pribadi yang bisa dinikmati setiap saat.
0 notes
agenbumbumandhi1 · 8 hours ago
Text
Rasakan Kenikmatan Sehat dari Nasi Beras Basmati
Tumblr media
ORDER https://wa.me/6285236605585, Beras Jati Basmati Istimewa, Beras Kebuli Basmati, Beras Kebuli Harga, Beras Kebuli Instan, Beras Lokal Mirip Basmati.Hadirkan kelezatan khas Timur Tengah langsung ke meja makan Anda dengan Nasi Instan Yamaanii! Dibuat dari beras basmati premium, nasi instan kami hadir dalam 4 varian rasa menggugah selera: Kebuli, Mandhi, Kabsah, dan Briyani. Bumbu kering khas kami diracik sempurna untuk selera Nusantara, membuat setiap suapan semakin lezat dan kaya rasa. Praktis, sehat, dan siap memanjakan lidah Anda dengan rasa autentik yang sudah diakulturasi! Tidak perlu repot, cukup masak, dan nikmati hidangan istimewa dengan Nasi Basmati Yamaanii. Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan, hubungi :
Yamaanii Nasi Instan
Perumahan Permata Jingga Blok Anggrek III No 19, Lowokwaru, Malang
Hub kami via whatsapp :
https://wa.me/6285236605585
https://wa.me/6285236605585
https://wa.me/6285236605585
Tersedia juga di :
- Toko Oleh - Oleh Haji Lawangagung (Setiap cabang Lawangagung)
- Toko Parfum Lesaba Surabaya
- Jl. Ketintang Barat 3 No 63 Surabaya
- Jl. Tukad Citarum Blok P Barat no 11 Renon Denpasar Bali
- Toko Haifa Sosis Ampenan (Depan Taman Jangkar) Kota Tua Ampenan Lombok
- Toko Layzaat Jl Durian 2 Tj Redeb Berau Kalimantan Timur
- Layzaat Frozen Food Jl. Sengkawit Tj Selor Bulungan Kalimantan Utara
0 notes