#mahalita
Explore tagged Tumblr posts
Photo
🌱La #chirette verte appelé aussi #Andrographis paniculata en latin est une petite #plante d'#Asie. Si cette #herbe #médicinale est employée depuis des siècles avec succès en #médecine #ayurvédique #indienne, ce n'est que récemment que des études ont scientifiquement prouvées les #vertus de cette plante. #Graines disponibles sur le site #ethnoplants. #Kalmegh, #Justicie #Chirreta #Carmantine #Mahalita #villaverde #semis #plantemedicinale #jardin #fleurs #jardinerie #plantetropicale https://www.instagram.com/p/CnNbI74IASY/?igshid=NGJjMDIxMWI=
#chirette#andrographis#plante#asie#herbe#médicinale#médecine#ayurvédique#indienne#vertus#graines#ethnoplants#kalmegh#justicie#chirreta#carmantine#mahalita#villaverde#semis#plantemedicinale#jardin#fleurs#jardinerie#plantetropicale
2 notes
·
View notes
Text
Malang, Oktober 2022.
Pertama kali ke Malang, so happy! Tapi cuma bisa dua hari satu malam karena ini memang business trip. Gue pergi ke Malang dari Halim pagi-pagi dan nyampe di Malang siang. Bener kata orang kalau disini tuh susah landing. Pas gue sampe bandara bener-bener gloomy. Di Abdul Rachman Saleh gak bisa pesen taxi dari luar jadi harus dari taxi bandara yang harganya lumayan mahalita dan nyupirnya ngebut dah kaya supir bis pantura.
Gue nginep di Atria Hotel Jl. Letjend S. Parman. Jadinya gue dan partner gue ke daerah hotel langsung untuk lunch dan ngide makan di Hot Cui Mie deket hotel. Yang mana gue shock banget karena dia namanya Hot, berikut warnanya mayan merah juga. Taunya rasanya saos tomat hahaha. Enak sih, bole laa.
Habis lunch gue ke hotel dan lanjut kerja sambil jajan-jajan online. Atria Hotel ini ok sih gue suka, nyaman, bersih, dan wangi. Gue sempet liat area hotel tapi ofc gak nyoba fasilitasnya karena gue sambil kerja. Comfy bangettttt, luv.
Gue sempet ngopi tapi lupa banget namanya apa, dan gak foto juga karena kurang berkesan lol. Tapi pas malem gue grabfood Bebek Sinjay soalnya orang pada bilang wajib banget makan Sinjay ini. Gue coba dadanya, dan menurut gue sih bebek ini ok aja. Gak yang enak banget menurut gue, I prefer Bebek Slamet sih hehe.
Gue makan bebek gak pake nasi karena gue mau makan karbo di menu yang lain. Salah satu menu yang dimention terus kalau lagi bukan website “Makanan wajib Malang”. Yaitu, Puthu Lanang. GILA WOEEE justru ini makanan yang wajib beneran dimakan. Gak ngerti gimana ceritanya ni makanan enak banget. Gula merahnya kaya kentel banget, caramelized uuuu nyami. Kita emang keabisan karena kemaleman jadinya gue cuma dapet lupisnya. Sekali lagi, ini lupis terenak legit banget.
Gambarnya mungkin keliatan kaya “ah biasa aja”. Kalo mau ngerti, cobain sendiri. Karena gue makan langsung ditempat dia jualan dan gue langsung melotot. Beneran.
Dari Puthu Lanang gue jalan kaki balik ke hotel dan bobo cantik. Besok paginya gue kerja kerja kerja. Gue ke Bea Cukai Malang, terus meeting di Excelso yang di Komplek Araya Business sampe sore. Terus pulanggg deh huhu sad cuma sebentar. Tapi lumayan memorable sih karena setelah huru hara covid (walaupun 2021 gue ke Bali) gue belum pernah jalan-jalan lagi.
Until next time, Malang.
0 notes
Text
Balada Anak Kedua + Tengah
Banyak yang bilang anak tengah itu anak ilang. Bisa dibilang benar adanya. Agak ke-skip gimana gitu.
Ada beberapa film yang sangat relatable dan menggambarkan kehidupan saya sebagai anak kedua sekaligus anak tengah.
1. Reply 1988 (Sung Duk Sun)
Sung Duk Sun adalah anak kedua dari 3 bersaudara, dimana anak pertama yang sukses berhasil masuk Universitas Seoul dan menjadi kebanggan keluarga sedangkan adik terakhir adalah kesayangan keluarga.
Sama seperti kakak saya, berhasil diterima di 2 universitas IPB dan UI tanpa tes. Sedangkan saya harus ikut 3 bimbel saat 3 SMA.
Lalu ada adegan dimana Duk Sun protes mengenai namanya. Kenapa ia dinamai Duk Sun sedangkan adik dan kakaknya memiliki nama yang lebih bagus.
Astaga, ini relatable banget. Nama kakak saya adalah Karina Citra, adik saya Mahalita Nikita. Sedangkan saya? Dwi Rezeki. Sungguh jomplang. Sampe kadang saya rasanya ingin ganti nama saja. Dan benar di film tersebut Duk Sun berubah nama menjadi Soo Yeon.
Terakhir ada adegan keluarga tersebut hampir keracunan gas monoksida karena kebocoran gas. Sang ibu menyelamatkan kakak dan sang ayah menyelamatkan si adik. Si anak tengah? Tertinggal di dalam rumah dan menyelamatkan dirinya sendiri. Begitulah, suka terlupakan.
2. Nona-Nona Cilik (Jo March)
Buku ini saya baca ketika masih SMP, waktu itu tante saya yang meminjamkannya.
Buku ini berkisah tentang 4 bersaudara: Meg, Jo, Amy, dan Beth. Mereka hanya tinggal bersama ibunya, sedangkan ayah mereka sedang di medan perang.
Keluarga ini sangat menggambarkan kondisi kami. Ayah yang bekerja di Medan. Sedangkan kami tinggal di Pamulang. Sosok Ibu yang sangat tangguh membesarkan dan mendidik kami sampai seperti ini.
Meg yang selalu menjadi andalan, Jo yang berjiwa petualang dan pemberani, dan Beth si anak bungsu yang lembut dan penyayang.
3. Little Women (Jo March)
Film ini diangkat dari buku Nona-Nona Cilik. Saya baru menonton film ini beberapa waktu lalu. Masih sama, sosok Jo yang selalu berusaha mengejar mimpinya dan berusaha menghidupi keluarga tanpa malu.
Di sini saya sangat merasakan jiwa petualang Jo dan betapa ia ingin mengejar mimpi-mimpinya. Ia tetap berusaha tegar dan berani dalam menjalani hidupnya.
4. Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (Aurora)
Sosok anak kedua yang dituntut untuk lebih mengalah kepada adiknya. Aurora yang seperti punya 'dunia' sendiri sama seperti saya.
Aurora pernah bilang, "Aku pengen kuliah di London, ya karena ingin keluar dari rumah." Sebuah alasan yang sama kenapa saya ingin kuliah di Jogja. Entah kenapa saya ingin hidup mandiri dan menjalani kehidupan yang saya mau.
Bukan saya tidak betah di rumah, hanya jiwa saya saja yang ingin berpetualang.
Di film ini saya bisa merasakan betapa berat tanggung jawab menjadi anak sulung, kadang ia dibebani hal-hal yang lebih besar dibanding anak lainnya.
Lalu, orangtua sering terlalu over-protective kepada anak bungsu. Padahal si bungsu juga ingin punya kebebasan dan mengejar mimpi seperti kakak-kakaknya.
5. Chibi Maruko Chan (Maruko)
Kalau di sini sifat yang paling mirip adalah malas dan suka mengkhayal. Maruko dan kakaknya adalah gambaran saya dan kakak saya. Berada di sekolah yang sama ketika SD dan SMP.
Si kakak yang rajin dan hobi marah-marah di rumah dan Maruko yang selalu mengeluh dan malas-malasan.
Namun, walaupun Maruko anak kedua dia adalah anak bungsu, jadi agak berbeda kondisinya.
Kesimpulan
Ada beberapa sifat yang memang dimiliki oleh anak sulung, tengah, dan bungsu yang tidak dimiliki satu sama lain.
Saya rasa, sifat yang saya miliki saat ini banyak hubungannya dengan saya sebagai anak tengah. Saya cenderung lebih berani dan tidak mau merepotkan keluarga.
Bahkan saat saya operasi, saya hampir tidak ingin memberi tahu keluarga saya karena saya takut mereka khawatir. Anak tengah cenderung lebih suka menyelesaikan masalahnya sendiri. Kadang anak tengah juga dituntut untuk lebih mandiri. Sejak kuliah saya sudah mengajar privat dimana-mana agar saya tidak perlu meminta jajan lagi kepada orangtua saya.
Anak tengah juga cenderung fleksibel dan lebih bisa menerima keadaan. Sudah terbiasa untuk mengalah dan cenderung menghindari konflik.
Setiap anak punya strugglingnya masing-masing. Sifat pun beragam, mungkin ini hanya kebetulan saja saya menemukan kisah yang sama tentang anak kedua.
0 notes