#lekat
Explore tagged Tumblr posts
aloysius-wolfington · 9 months ago
Text
Tumblr media
3 notes · View notes
zakkeysblog · 1 year ago
Text
4 notes · View notes
andromedanisa · 6 months ago
Text
Allaah, aku percaya kepadaMu. aku percaya bahwasanya rencana mu jauuh lebih baik dari apa yang telah aku rencanakan dengan begitu baiknya. aku percaya kepadaMu bahwa setiap kegagalan adalah bagian dari takdirMu yang harus aku imani dengan lekat-lekat.
dan aku percaya kepadaMu bahwasanya setelah kesulitan akan ada kemudahan, setelah kegelapan akan ada cahaya, setelah sukar akan ada kelapangan. aku percaya ya Allaah, dan aku terus menerus mendidik diriku akan hal itu. maka Allaah, jadikan aku hambaMu yang Ridha akan setiap takdirMu. lapangkan hidupku, tenangkan perasaanku, ridhoilah aku dalam setiap keputusanku.
Allaah, aku tak mampu pada ranah yang tidak aku pahami, aku takut pada apa yang belum aku jalani, dan aku terlalu khawatir pada hal-hal yang belum pasti. aku manusia ya Allaah, dan Engkau adalah Rabbku. aku lemah sedangkan Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. tidak ada daya dan upaya kecuali atas pertolonganMu kepadaku.
maka ya Allaah, aku memohon kemurahan dan kuasaMu untukku. menangkanlah aku pada hal-hal yang sedang aku tuju, pada hal-hal yang sedang aku doakan, pada hal-hal yang sedang aku upayakan. agar lentera harapku tetap hidup. agar harapanku kepadaMu terus bertambah kuat tak pernah mengecil dengan apapun.
ya Allaah, aku menangis setiap malam. sebab aku merasa lelah dengan hal yang dunia yang tak berkesudahan. ampuni perempuan ini yang selalu merengek kepadaMu. ampuni ia, kasihanilah ia, sayangilah ia.
___ perempuan yang menenun harapannya._
22.29
240 notes · View notes
vanillaflavore · 10 hours ago
Text
sekali dia bg lekat...lain mcm bentuk dia...🤤🤤
142 notes · View notes
yapink90 · 2 months ago
Text
Sosok Tetanggaku
Bab 9
Rencana Caca.
Mumpung hari ini aku enggak jualan yang berarti enggak punya kesibukan.
Aku berinsiatif untuk bersih bersih rumah.
Menyapu lantai hingga mengepelnnya.
Tak lupa juga membersihkan meja dapur dan rak tempat biasa aku menyimpan mie instans.
Ternyata rak kosong. Tak ada satu bungkus mie pun disana.
Tapi aku menemukan sebuah benda yang rasa rasanya pernah aku lihat sebelumnya.
Betul. Ini kepunyaan Caca, secarik jarik batik yang pernah ia pakai sebagai pelapis penutup buah dadanya.
Ada benggolan pada ujung jarik tersebut. Namun aku tak berani untuk gegabah membuka barang orang lain.
Maka aku pun menaruhnya kembali.
Setelah merasa keramik di teras sudah kering dari bekas air pel.
Maka aku pun duduk disana tanpa perlu alas lagi.
Caca, mendekat dengan membawa sebuah kantung kresek.
Dan ia pun duduk berhadapan denganku.
Dari dalam kantung kresek, ia mengeluarkan bungkusan yang menurut dari aromanya pastilah gado gado.
" Yuk barengan. Gue kira elu, enggak ada, jadi gue beli satu..?" Katanya sambil membuka bungkusan yang ternyata memang gado gado.
" Wah, kalau barengan sih, entar elu kurang kenyang dong. Beli lagi aja deh sekalian pake lontong, gue belum sarapan..!" Kataku sembari memberinya uang.
" Ya deh. Tapi jangan elu, makan dulu ya..!"
" Sipp..!" Aku membungkus kembali gado gado yang sudah terbuka.
Tak lama kemudian Caca, sudah kembali dengan membawa kantung kresek lebih besar. Ternyata ia membeli lontong plus kerupuk sebagai teman dari gado gado.
Memang Caca, termasuk cewek yang cuek. Ia tanpa risih makan di teras bersamaku. Dan beberapa tetangga sesama penghuni kontrakan, ada yang ber dehem, dan ada juga yang mencibir.
Kami memang harus tidak ambil pusing dengan sikap mereka. Mereka hanya iri karena mereka tidak bisa seakrab kami sesama tetangga.
Pertama kenal cewek ini, aku suka. Setelah tahu kalau dia punya kepribadian ganda, aku perlahan menjauh. Apalagi ketika sosok Adhila, yang tiba tiba hadir dan memberikan peringatan agar aku hati hati dengan Caca.
Aku mulai bimbang. Aku merasa kedua tetanggaku ini memiliki kesamaan. Sama sama menyimpan misteri.
Waktu pun berjalan. Aku merasa nyaman bersama Adhila, namun cewek itu ternyata tidak jelas. Ia sulit untuk aku temui. Kalaupun bertemu itupun cukup membuat tanda tanya di kepalaku.
Ya. Kami sering bersama, menikmati suasana malam, namun setelah pagi harinya teras rumahnya masih tetap berlumut dan penuh debu.
Selesai menikmati gado gado, aku mengambil benda milik Caca, yang ketinggalan.
" Ca, nih punya luh, ketinggalan..!" Kataku memberikan benda itu.
" Oh. Itu sih bukan ketinggalan. Emang sengaja gue tinggal supaya elu, percaya kalau gue bisa ngeliat mahluk gaib. Nah setelah benda itu ada disini, apa elu, pernah lihat mahluk gaib di tempat elu ini..?"
" Enggak. Gue enggak lihat mahluk yang seperti waktu itu lu bilang.. Tapi, kalau dikontrakan sebelah emang ada yang aneh.."
Caca, menatapku lekat.
" Apa yang elu, dengar..?"
Aku pun menceritakan apa yang aku lihat semalam. Dari mendengar suara teriakan dan ancaman, sampai menyaksikan sendiri perbuatan mesum yang di lakukan oleh bos pemilik kontrakan hingga pembantaian atas dua wanita hingga tewas dengan menggenaskan.
" Oh,,, Jadi Pak Juned, yang ada dibalik semua ini..! Pantas saja arwah Adhila, tetap berada disini padahal gue sendiri enggak tauk kenapa Adhila, menjadi arwah.. Sadis juga tuh si tua bangka Juned..!"
Caca, menggeleng gelengkan kepalanya. Ia sepertinya tidak percaya jika lelaki yang sudah bau tanah itu ternyata masih memiliki nafsu besar akan wanita.
" Tapi, gue rasa itu hanya halusinasi gue aja sih. Padahal kita enggak tahu akan kebenarannya..!"
" Bukan, Malik... Elu, bukan sedang halu. Itu benda milik gue sengaja membawa alam bawah sadar luh, pada peristiwa yang sebenarnya terjadi. Dan ini bisa kita buktikan..!"
" Kita.. Maksud luh..?"
" Nanti gue pikirin..!"
Malamnya Caca, kembali menemuiku. Ia bercerita banyak mengenai calon suaminya yang teman ayahnya itu.
" Dia itu orangnya royal loh. Kemaren anak gue, dibeliin mainan yang harganya mahal banget. Padahal kalau dia mau ngasih mainan enggak yang harus mahal gitu, ya.. Yang namanya mainan cepat rusak jadi barang enggak ada harganya..!" Caca, membuka percakapan.
" Ya, yang namanya lagi nunjukin perhatian sama calon istri, apapun ia lakukan.. Mahal menurut elu, tapi enggak buat dia. Yang penting hati ibunya udah luluh, pengorbanan sebesar apapun pasti dia ikhlas..!"
" Elu, bisa aja.. Gue, enggak tauk hati gue, luluh atau enggak yang penting gue, jalanin dulu aja deh..!" Jawabnya nyantai.
Lama kami terdiam. Sepertinya Caca, tengah merasakan sesuatu.
Ia berjalan menuju dapur.
" Malik, sini..!" Serunya pelan.
Aku menghampirinya, melihat ia menempelkan benda miliknya pada bagian bawah meja dapur yang berpintu. Dan aku ingat kalau meja dapur sebelah sana memang tepat menempel di tempat yang sama seperti ini.
" Nah, tepat di balik meja dapur ini gue melihat jasad Adhila, dan ibunya.. Mereka di taruh dalam posisi duduk saling berhadapan.. Kejam. Betul betul kejam.. Biar si tua bangka itu cepat menerima pembalasannya...!" Caca, berkata seolah pada dirinya sendiri.
" Malik,,, Elu, temenin gue, ya. Elu, sekarang kan udah enggak takut lagi ngeliat mahluk halus.. Jangan jauh jauh dari gue...!"
" Iya, iya.. Aneh.. Elu, yang punya kelebihan malah ketakutan sendiri..!"
Akhirnya aku pun ikut berjongkok di bawah meja dapur.
Caca, mulai mencoba untuk berinteraksi dengan Adhila, dan si mbok.
" Adhila.. Karena Malik lah, akhirnya dia tahu dan dapat melihat semua yang menimpa kamu dan ibumu.. Gue, sama Malik, mau berusaha untuk mengungkap kebusukan pak Juned, yang udah tega menghabisi nyawa kalian berdua.. Seandainya ini bisa terungkap.. Apa yang harus kami lakukan..? Jenazah kalian akan kami kuburkan dimana..?" Pertanyaan Caca, di sambut suara isakan tangis dari Adhila..
" Caca.. Aku berterimakasih sama kamu.. Kamu terlihat jutek namun ternyata hati kamu baik.. Dan kamu Malik, maafkan aku yang sudah berusaha membujuk kamu agar tidak lagi dekat dengan Caca. Karena aku memang menyukai kamu.. Tapi aku sadar semua itu tidak mungkin terjadi.. Dunia kita berbeda, dan aku pergi untuk melupakan kamu...Seandainya kalian bisa mengeluarkan jasad kami berdua... Tolong antarkan kami ke keluarga kami, agar kami bisa dimakamkan secara layak di tanah kelahiran kami.."
Isak tangis Adhila, semakin menjadi.
Caca, berusaha terus membujuknya agar arwah, gadis itu tetap tenang menunggu waktu yang akan segera tiba.
Bersambung.
80 notes · View notes
glimpsewords · 2 months ago
Text
hari-hari lekat dengan doa yang sama, tapi kali ini pasrah dan ikhlasnya diperbesar.
61 notes · View notes
nonaabuabu · 3 months ago
Text
Tumblr media
hari ini aku tahu, aku mencintai laki-laki paling brengsek yang pernah kutemui. wajahnya adalah sore, bibirnya laut dan suaranya mengingatkanku kepada ombak. dan sepertinya ia tahu benar jika ia mampu menenggelamkan.
aku tahu nama kekasihnya, perempuan beraroma kenanga yang ia kenalkan di suatu malam ketika aku masih perempuan pemarah yang tak menginginkan cinta. maka ketika suatu pagi, saat tawa renyahnya menghalau semua udara buruk yang sehari-hari kuhirup, aku tak pernah mau memutus batas untuk membuat kami menjadi lekat.
namun munafik lah aku jika tak menikmati setiap waktu yang ia tawarkan, pengertian yang tak cukup dari kisah pengasuhan kini dipenuhi dengan senyumnya yang sehangat matahari pukul delapan pagi. tentu saja hatiku morat-marit.
tapi aku bukan penyair gila yang memuja cinta seperti memuja tuhan. aku tahu hidupku adalah rasi yang memiliki arah. dan menjalin cinta dengan kekasih orang adalah malapetaka. maka dengan segenap rasa percaya aku mengangkat dagu dan bersikap selayaknya perempuan paling bijaksana.
lalu hari ini, kulihat ia memamah semua skenario murahan, dan memuntahkannya dalam satu hela napas. menunjukkan eksistensi, bahwa aku tak punya cara untuk pergi.
sialnya ia menang, dan aku masih tertawan.
24/11/2024
104 notes · View notes
pemancurrtttt · 2 months ago
Text
Akibat Suami jarang ada kat rumah.. belum ada anak.. dapat ayat sekejap je.. dpt main ngn bini jiran Sampai pregnant.. entah berapa kali kena pancut dalam sperm ...akhirnya lekat jugak..
Time preggy pun balun jugak 🤤🤤💦💦💦.. lagi sedap boleh memancut banyak2 dalam pepek dia.. lagipun memudahkan dia bila dia nak beranak nantyy..
66 notes · View notes
sajaksesak · 6 months ago
Text
Tumblr media
Begitu kau selesai paham dan merasa kenal dengan gelap pun terang emosimu. Kau secara natural akan melihat dirimu dari dua sisi itu.
Kau lantas menjadi penuh pertimbangan.
Takut.
Erat dengan gelap melukai mereka, lekat dengan terang membuatmu penuh kedok topeng belaka.
Kau sebenarnya hanya ingin menjadi dirimu sendiri. Kau ingin boleh sedih, boleh marah, boleh gembira, boleh bingung. Kau ingin diafirmasi lemahnya. Tak diulas tabu tangisnya.
Tapi ini untuk menjadi diterima di hadapan dunia. Kau akhirnya berjalan di atas tali, di tengah-tengah jurang terang dan gelap emosimu.
Mencoba menjadi manusia yang diterima—yang kuat—tak terlalu tunduk pada terang dan gelap emosimu.
Kau memilih untuk tak merasakan apa apa.
— Arief Aumar | regulasi emosi
69 notes · View notes
diksibising · 4 months ago
Text
TIDAK ADA SUAMI YG JUJUR dan tidak ada istri yang mau hancur.
Taukah dirimu kalau suamimu mungkin sering dicaci maki bosnya.?
Taukah dirimu kalau suamimu mungkin sering mendapat hinaan di luar sana.?
Taukah dirimu mungkin suamimu bahkan baru saja mempertaruhkan nyawanya demi dirimu dan anak" mu.
Taukah dirimu kalau suamimu mungkin sering menahan lapar demi bisa pulang membawa uang.
Sebelum engkau cemberut padanya,,,
Hitung lah dulu telah berapa juta tetes keringat engkau peras dari tubuhnya.
Sebelum engkau marah padanya,,,
Tataplah lekat-lekat matanya, mungkin tanpa kamu sadari mata itu telah banyak mengeluarkan air mata demi melihat dirimu tersenyum
Ketahuilah
Bila sampai hari ini dia belum bisa memenuhi segala keinginanmu, itu hanya karena faktor keadaan.
Tak seorang pun kepala keluarga yg tidak ingin melihat keluarganya bahagia.
Sebelum engkau marah kepadanya, lihatlah dan renungkan lah apa yg telah dilakukan oleh seorang suami.
Betapa suamimu sudah kerja keras banting tulang demi memenuhi kebutuhan keluarganya.
Sebagian ayah tak pandai menceritakan kepedihannya pada anak istrinya, ia telan sendiri.
Ia tak mau anak istrinya tahu betapa susahnya ia berjuang.. Ia hanya ingin anak istrinya bangga terhadap dirinya, terhadap pekerjaannya..
Untuk para ayah di mana pun berada.
Semoga lelahmu menjadi berkah, dan untuk para istri bersabarlah tahan ego serta rendahkanlah ucapanmu jangan gegabah.
Amiin ya Allah..🤲
54 notes · View notes
kayyishwr · 10 months ago
Text
Kamu dan Sebuah Nilai
Akhir-akhir ini, setelah punya anak, mba ku lebih sering cerita soal tumbuh kembang anaknya, dan ya, aku support sekali dengan hal itu, beberapa informasi terpecaya coba aku berikan supaya ponakanku bisa tumbuh dengan lebih baik dari kita, insyaAllah dengan izin Allah
Tapi kemarin, entah kenapa, random saja, isi chatnya berbeda haha "eh sama adik kelasku aja" bagian ini tidak perlu ditafsirkan, rasanya yang membaca pun sudah paham, apalagi masih di suasana syawwal; (hayo, udah selesai puasanya belom?)
Lanjut ku jawab dengan lugas dan sepertinya agak tegas "engga deh hahah"
Obrolan kita berlanjut, dan ku tekankan satu hal yg mungkin terdengar terlalu idealis; kalau itu soal 'kamu' maka harus lekat dengan soal 'nilai'
Yes, di era akhir jerman ini (aih, maksudnya akhir zaman), mencari 'kamu' itu nampaknya bukan persoalan yang rumit. Persoalan populasi sudah terbukti lebih banyak. Persoalan kesiapan, nampaknya juga terlihat siap, namun soal 'nilai' yang rasa-rasanya amat sangat sukar dicari
Mengapa 'kamu' harus lekat dengan 'nilai'; itulah pembeda, itulah yang menawan, dan rasanya aku sudah tertawan haha
'Nilai' itu yang akan membentuk pola pikir, rasa perasaan di hati, dan tingkah laku. Melihat 'nilai' bisa dilihat dari ketikan lewat tulisan, bisa dilihat dari tutur kata ucapan, hingga bagaimana cara respon dalam bertingkah
Maka, jika soal 'kamu' dan 'nilai' harus lekat, begitupula diriku sendiri hehe, masa kita menuntut orang lain seperti itu, sedangkan kita hanya berleha-leha saja
"Idealis sekali" memang😎 "rumah tangga itu kan ga selamanya membicarakan soal nilai" lho, tapi kan harus dibangun di atas nilai, mau dibiarkan saja tanpa nilai? Ntar ga ada arah tujuannya dong
Lalu kapan ditemukannya 'kamu' yang harus lekat dengan 'nilai'? Entahlah, karena pertama balik lagi ke diri sendiri, yang harus jua punya nilai, kedua berikhtiar meraba-raba hikmah yang Allah berikan hingga hari ini, sembari memperhatikan sekitar, adakah 'kamu' dan 'nilai' yang aku cari?
Sembari mengingat nasihat Kyai Salim A Fillah, soal nilai dalam rumah kita
Rumahku adalah rasa aman dalam genggam jemari ar-Rahman. Rumahku adalah juga derak kekhawatiran, agar tiada lena dalam fana
Rumahkulah kutub yang mendamai hati dan sesenyum rasa; "Masuklah! Berselimut! Rehat!"
Terkadang ia mentari yang menyala, menegur hati, dan menggerak "Keluarlah! Dakwah! Jihad!"
Rumahku perhentian; tempat iman diperbarui, dan ruh diisi ulang, lalu aku harus keluar membukti amalan
Rumahku, menawan tenteram, menggerak bandang. Rumahku mungkin bukan surga, tapi insyaAllah serambinya.
119 notes · View notes
uuoia · 6 days ago
Text
328
Tumblr media
Detik demi detik telah dijalani secara saksama, entah apa saja amanahnya. Setiap yang dijalani adalah potongan gambar tak jelas bagaimana hasil akhirnya. Sejumlah banyak sekali sudah terkumpul, tapi masih saja samar. Bisa jadi memang butuh usaha lebih, atau jangan-jangan kurang sesuai menyusunnya.
Lagi, dengan penuh kelegowoan hati, menambah susunan yang bisa berarti—atau pelengkap saja. Merapihkannya dengan jemari, kemudian melangkah mundur sejenak untuk melihat gambaran besarnya. Oh... ternyata selama ini aku salah mengira, yang sewarna tak selalu harus berada di lokasi yang sama.
Ku tata lagi, mendekat, mengamatinya lekat-lekat. Bismillah... meluruskan niat dan membulatkan tekad. Menyusun penuh hikmat.
Apapun aku akhirnya, ku pastikan, bagian terkecilnya adalah aku dengan versi terbaikku.
—09.02.2025
25 notes · View notes
andromedanisa · 5 months ago
Text
bila bumi terasa sempit bagimu padahal sejatinya ia begitu luas, cobalah untuk keluar dan angkatlah kepalamu menghadap langit.
lihatlah, apakah engkau lupa bahwa Allaah yang mampu mengangkat langit setinggi itu dapat menghilangkan deritamu, sesaknya dadamu sebesar apapun yang kau rasa?
wahai diri lihatlah lekat-lekat dalam dirimu. melembutlah dan menunduklah, sayang. itulah mengapa kita tidak boleh berputus asa, seberat apapun hidupmu saat ini. kumohon jangan menyerah. bertahanlah satu hari saja, dan terus begitu.
168 notes · View notes
shystellar · 6 days ago
Text
Aku Menemukannya
Aku menemukannya di setiap hal yang kulihat. Dalam senja yang merona sehangat tatapannya. Dalam sinar matahari pagi yang menyapa lembut seperti bisikannya.
Aku mendengar namanya di gemerisik dedaunan. Alam raya bersuka cita menghafal kehadirannya tanpa enggan. Setiap cahaya, setiap bayang, setiap hembusan udara—semua adalah dirinya. Seolah, takdir tak bosan membisikkan bahwa dia adalah bagian dari setiap keindahan yang aku suka.
Ia hadir dalam riak sungai yang menari bebas, seperti tawanya yang mengalir tanpa beban. Ia adalah cahaya pagi yang menyelinap di jendela, hangat dan lembut seperti sentuhan kata-katanya. Dalam harum hujan yang turun diam-diam membawa kenangan yang berbisik pelan, ia muncul dalam wujud tetesan air yang menyejukkan. Setiap tetes, setiap sinar, setiap hembusan angin—semuanya menyimpan jejaknya, seolah dunia ini tercipta dengan bayangnya yang terukir di setiap sudutnya.
Aku menemukannya dalam senyum orang asing, samar namun mengingatkanku pada hangat tatapannya. Ku temukan ia dalam denting gelas di kafe pinggir jalan. Gema suaranya yang menyenangkan masih melekat di ingatan. Lewat melodi lagu yang tiba-tiba terdengar, ia mengalun seperti kenangan yang enggan memudar. Rasanya, dunia bersekongkol untuk selalu menghadirkannya, dalam hal-hal kecil yang tak kusangka, namun selalu terasa begitu lekat di dalam sukma.
Meski jauh, tak tersentuh, kehadirannya tetap mengisi setiap sudut waktu yang ku punya. Ia bersembunyi dalam keheningan, berbisik di antara riuhnya dunia, seperti bayang yang enggan terlupa. Segalanya mengingatkanku padanya, seolah semesta pun sepakat bahwa mencintainya bukan sekadar pilihan, melainkan takdir yang utuh—sesuatu yang melekat di jiwa, abadi selamanya.
–shystellar
(Sedang menertawakan diri sendiri karena kembali menjadi perempuan gila yang merajut puisi setiap malam untuknya)
24 notes · View notes
terusberanjak · 1 year ago
Text
Tuhan tak pernah membencimu. Ingat doamu lekat-lekat. Semua kebaikan yang engkau ingin nyatanya sedang Tuhan kabulkan lewat perjalanan yang saat ini dilalui. Aku tau tak mudah. Tapi untuk menjadi baik bahkan istimewa itu butuh proses yang tak sebentar. Lebih dari itu bila mengaku benar engkau mencintai Tuhanmu, maka bertahanlah. Bertahanlah sampai akhir bagaimanapun caranya.
@terusberanjak
175 notes · View notes
glimpsewords · 3 months ago
Text
beberapa hal yang kita aminkan, semoga ia yang dihadirkan lekat bersama dengan rasa aman.
38 notes · View notes