#laki logan

[lakilogan]

posting some oc stuff (The Kozlov twins, ginger hair girl is Leah, black hair girl is Lucy.)

[stormxpadme]

Chapter 5 of Weathered I: FROM THE ASHES is online.

In which Logan arrives back at Alkali Laki only to end up overwhelmed by what he finds there this time.

[tbloh]

PILAR V BACKGROUND STORY.

Menjadi bungsu sekaligus anak perempuan satu-satunya dari pasangan Logan Keagan dan Elizabeth Candreva, tidak membuat Krystal memiliki karakter yang manja dan berpaku pada perintah yang diberikan oleh kedua orang tuanya. Krystalia Keagan merupakan wanita yang ambisius terhadap mimpi dan kebahagiaan dirinya sendiri–sama seperti kakak ketiganya, Pierre Keagan.

Bagi sang puan, seni adalah suatu media untuknya mengungkapkan perasaan yang tidak bisa disampaikan secara langsung, terutama seni musik modern. Meskipun Krystalia berjiwa bebas–tidak mau dikekang dan memiliki pemikiran yang terlampau kreatif, ia tetap kesulitan dalam mengungkapkan apa yang ia rasakan. Krystalia memilih untuk memendam semua itu hingga kedua orangtuanya ataupun keempat kakaknya menyadari perubahan emosi sang puan.

Pada tahun 1996, Krystalia Keagan membuat keputusan yang berhasil membuat seluruh anggota keluarga Keagan tercengang. Pun, sempat terjadi ‘perang dingin’ antara Logan, Elizabeth dan Krystalia. Penyebabnya adalah sang puan menolak permintaan orang tuanya untuk melanjutkan bisnis mereka yang berada di Italia dan memutuskan untuk mengikuti jejak kakak keempatnya, Rodrigue Keagan, ketika menginjak usia 16 tahun.

“Aku ingin berdiri di atas kakiku sendiri, Pah, Mah”

Krystalia mendorong kertas undangan dari universitas musik ternama di London sembari menatap Logan dan Elizabeth secara bergantian dengan tajam dan tegas. Sang puan bersungguh-sungguh atas ucapannya ; ketertarikan dan kepintaranya dalam dunia seni musik modern lah yang menjadi pegangan Krystalia ketika mengambil Artist Diploma in Composition di Royal College Music.

Pada tahun 1998, Krystalia menempuh tahun kedua sebagai Mahasiswa. Pengalaman dan relasi telah sang puan dapatkan dengan mudah, baik dari organisasi kampus maupun luar kampus. Tidak heran jika ia sampai diibaratkan seperti Cheetah–hewan yang dapat berlari dengan kencang, begitu juga dengan Krystalia, selalu menjadi pelari dengan posisi pertama dalam kompetisi alam di universitas yang ia tempuh.

Namun, tanpa mereka sadari, Krystalia sebenarnya juga jenuh dan sempat menyesalkan keputusannya untuk menekuni dunia yang sekarang. Ia beberapa kali jatuh–lebih tepatnya dijatuhkan beberapa teman dekatnya dengan ucapan-ucapan hina yang dilontarkan oleh mereka.

“Gadis itu terlalu melankolis”

“Lagu yang diciptakan oleh seorang wanita ternyata membosankan dan sangat buruk.”

“Karya itu tidak pantas disebut karya”

Krystalia menyandarkan punggung di batang pohon yang tegak dan menjulang tinggi. Pun, udara bersih ia ambil dengan sebanyak-banyaknya sembari menikmati pemandangan asri di Greenwich Park London–tempat dimana sang puan menjernihkan pikirannya sekaligus tempat dimana ia bertemu dengan sang pujaan hati, David Christian Pratama.

“Saya berjanji untuk selalu setia kepadamu dalam untung dan malang, dalam suka dan duka, di waktu sehat dan juga sakit, dengan segala kekurangan dan kelebihanmu.”

Pada tahun 2001, Krystalia resmi menyandang marga Pratama di belakang namanya–ia kini menjadi istri David. Mereka memilih untuk menetap di Jakarta. Namun, hubungan mereka tidak bisa dibilang mudah meskipun sudah resmi menjadi suami-istri. Sebab Logan sebetulnya tidak pernah menyukai latar belakang David ; yang lahir dari keluarga sederhana dan menyandang status sebagai anak tunggal yatim-piatu ketika David berusia 18 tahun.

Pernikahan dengan lika-liku antar mertua dan suami itu, dikaruniai satu orang anak laki-laki di tahun 2003 ; yang diberi nama Raffandra Adnan Pratama. Sifat-sifat unggul yang ada pada diri David dan Krystalia diturunkan semua ke Raffandra. Terkadang, mereka sampai tidak bisa berkata apa-apa ketika melihat kemampuan, kecerdasan, dan keunikan yang tuan muda Pratama punya itu. Logan seringkali menjadikan Raffandra sebagai ‘piala berjalan’ ; yang dipamerkan ke seluruh kolega bisnisnya.

Raffandra terlampau sempurna.

Namun, kau tahu? Ada satu hal yang keluarga kecil itu sembunyikan dan menyimpannya dengan rapih. Sesuatu yang mungkin saja menjadi malapetaka untuk mereka semua, yaitu Keagan.

Di pertengahan 2016, mereka memutuskan untuk menetap selama tiga tahun di Bandung. Disana, kedua orang tua Raffandra membangun banyak relasi dengan pebisnis-pebisnis sukses, baik dari dunia hiburan maupun seni sebelum menjadikan khayalan Krystalia menjadi nyata di tahun 2017–yaitu, membuka studio musik dengan nama BLUE PHASES MUSIC STUDIO PRODUCTION.

[deadandnotburied]

Tujuh Alasan yang Membuatku Sadar Kalau Aku Mencintaimu

1. Kita sering bertengkar karena hal-hal kecil, tetapi kita hadapi dengan sama-sama berbesar hati. Semisal aku meletakkan handuk sembarangan di ranjang, kamu tidak protes apapun pada hari itu, tetapi kamu lebih memilih menonton televisi dari sofa dibanding bergabung denganku. Lalu aku menukas, “Ih, sini! Aku kesepian.” Tetapi kamu hanya tertawa jenaka dan tidak beranjak pindah sesenti pun. Atau semisal kamu ketiduran saat melipat pakaian dan ketika kamu bersiap hendak bekerja, kamu mendapati tidak ada satu pun kemejamu tersisa di lemari. Saat itu juga kamu terbirit-birit menghampiriku yang tengah mendadar telur, lantas menuduhku, “Sumpah! Mas benar ketiduran kemarin, bukannya enggak mau ngelipat baju.. Kamu umpetin di mana, Dek, baju-baju Mas?”

2. Kamu selalu menepati janji, bahkan pada sesuatu yang remeh temeh sekalipun, seperti saat kita iseng bermain tebak-tebakan, menang ataukah kalah Luffy bertempur dengan bajak laut di episode 45 One Piece. "Kalah! Luffy itu terlalu naif," katamu. "Kalau sampai menang, kamu belikan aku es timun, ya!" balasku, dan ternyata tebakanmu salah. Kekalahanmu dalam hal taruhan ketika itu tidak melukai egomu sebagai lelaki. Katamu, justru pengakuan atas kekalahan membuatmu merasa sebagai sebenar-benarnya lelaki.

3. Menjadi lelaki tidak pula membuatmu malu untuk menangis di depanku. Dua kali kamu menitikkan air mata, di saat yang sama pula aku sedang bersamamu dan kamu tidak sungkan untuk memelukku lebih dulu untuk menumpahkan kegelisahan pada pundakku. Pertama karena wafatnya eyang putrimu, kedua karena akhir film Logan.

4. Wajahmu selalu panik ketika kita terbangun di menit-menit terakhir sebelum jadwal azan subuh berkumandang. Kamu hampir ketinggalan salat berjamaah di masjid, sebab aku juga tak sengaja melewatkan alarm kita. Seraya menarik selimut yang melapisi tubuhku, kamu menukas, “Aduh, Dek, bangun. Mas mau siap-siap dulu. Jangan tidur lagi.”

5. Ketika kamu menemukan arloji yang masih berfungsi di laci mejaku, namun tidak pernah kukenakan, kamu menimpalinya dengan ringan—seringan menyuruhku membeli garam di warung, “Lho, dipake aja. Nanti mubazir.” Aku malah bertanya, “Kamu enggak cemburu?” Dan kamu balas bertanya, “Kok cemburu?” Aku yang masih tidak puas, juga penasaran, terus memburumu dengan pertanyaan, “Kenapa enggak cemburu?” Kau akhirnya mengakhiri insiden arloji itu dengan kalimat yang hingga kini masih kuingat jelas, “Mas cemburu kalau dia datang lagi sebagai laki-laki dan meminta kamu. Nah, ada lagi enggak barang yang enggak kamu pakai hanya karena dikasih mantan? Bagus, lho, Dek. Kamu enggak perlu add to cart di Shopee lagi, uangnya bisa ditabung.”

6. Di kantor, kamu lebih memilih pekerjaanmu dibanding mendengarkan ceritaku tentang mesin cuci yang tiba-tiba tidak bisa digunakan untuk membilas. Yang aku dengar darimu, “Dek, tutup teleponnya dulu, ya? Mas lagi rapat.” Kamu pun tidak meneleponku kembali hingga jam kerjamu usai. Menjelang magrib, kuterima satu panggilan darimu, “Tadi mesin cuci kenapa?” Dari kejauhan, aku berdecak dan menukas, “Salamnya mana?” Kamu pun menyahut polos yang membuatku menahan tawa, “Assalaamu’alaykum, Dek. Mesin cucinya rusak atau gimana?”

7. Kini, kamu lebih memilih membangun rumah di surga-Nya dibanding melanjutkan bangunan rumah tangga yang penuh kesederhanaan bersamaku. Bersabarlah, aku sedang menyiapkan diri untuk waktu itu—ketika aku kembali mengenalmu di dunia yang berbeda.

-

Btari J. Asmaralaya

[nudidun]

How I Feel about Them : Vira Andini

Vira, gue bersyukur banget bisa akrab sama lo. Gue awalnya ga nyangka bisa akrab sama lo dimana first impression gue pas liat lo itu orangnya cuek, tipikal orang-orang kota. Tapi dont judge book by its cover cocok banget buat deskripsiin elo. Keliatan aja cuek, tapi kalo udh kenal banget ternyata lo adalah tipikal orang yang gaakan ngebiarin suatu chat abis di elo. Vira, terima kasih ya udah jadi endless-chat-partner gue. Gue inget dulu kita mulai akrab gegara ngobrolin soal psikologi di jam akpem. Murtad sih sebenernya ya jamnya akpem malah belajar perbedaan psikologi laki-laki sama perempuan. Tapi dari situ gue sadar kalo lo orangnya emang nyambung diajak ngobrol hal-hal kayak gitu. Obrolan kita ga berhenti sampe situ. Di lain kesempatan kita ngobrolin hal-hal yang lebih seru lagi. Film, masa lalu, cita-cita, ambisi masing2 yang kayanya mustahil tapi tetep aja kita tempel di dinding kamar masing-making dan banyak hal lain. Dari situ gue percaya banget ke vira. Vira, ga salah gue waktu itu cerita banyak di sevel yang udah hampir bangkrut. Ngedengerin lo lagu yang menggambarkan ketakutan terbesar gue. Dan dari situ gue dapetin reaksi yang ga gue sangka; lo tetep dengerin gue dengan penuh keseriusan. Itu hal yang agak janggal mengingat gue udah beberapa tahun untuk mutusin enggak cerita apapun, ke siapapun. Karena gue tau orang ga akan ngerti sama apa yang gue ceritain. Tapi waktu itu, lo ngertiin gue banget. Semenjak hari itu kayanya gue jadi banyak chat ke elu. Tentang hal yang kita bicarain di sevel sampe ke hal-hal lain. Syukurlah chat ga selalu datangnya dari gue. Lu juga suka mulai topik pembicaraan yang sebenernya gue gangerti, kayak ketertarikan lo ke kyungsoo atau logan. Tapi dari situ gue banyak nyari tau, tujuannya karena gue juga pingin dong jadi teman cerita yang baik buat elo. Vira, kadang gue mikir 'lo apa gada bosennya ya gue ceritain hal yang sama mulu'. Pasti ada sih ya. Tapi kok bisa lo tetep balesin chat gue yang bahasannya kalo ga tentang dia ya ngomongin series yang cheesy-cheesy itu. Tapi untungnya lo juga sama-sama banyak cerita tentang doi lo. Jadi kurang lebihnya gue gak gaenak2 amat. Kalo diliat, chat kita kayanya udah sampe 999+ sih ya dan saling kirim gambar hampir nyentuh angka 300. Haha banyak banget. Kayanya belum pernah gue punya temen yang sabar banget ngeladenin gue chat yanf isinya dia lagi dia lagi. Tapi dari hari ini gue bakal berusaha buat ngurangin cerita-cerita gue tentang dia ke lo. Hehe, bukan apa-apa vir. Gue cuma ngerasa kalo gue diceritain ttg hal yang sama dalam jangka waktu yang panjang juga lama2 bakal bosen. Jadi vira gausah bersusah buat balesin chat gue yg (dulu) hampir semua ceritanya tentang dia ya. Vira, jangan alay ya kalo dicheesy-in orang. Vira, semoga bisa dapet pengganti doi yang sampe sekarang vira belum bisa move on itu ya. Vira, maafin ya gue yang udah terlalu berisik ngechat elu mulu. Gue jarang punya temen yang kaya lo, jadi norak jatuhnya. Vira, makasih ya. Semoga nanti gue bisa ngasih ucapan makasih yang bikin kenyang. Hehe Salam, Your-endless-chat-partner

[mollley-blog]

dia di tahun 2017

sudah lama aku ingin menulis ini. 

perihal cinta memang tak ada habisnya menjadi bahan utama sebuah puisi nelangsa, lagu bernada dasar minor, atau tulisan-tulisan  di buku catatan yang menunggu untuk diselesaikan.

aku, salah satu gadis yang tulisan-tulisannya tak luput dari hal cinta. meski sampai sekarang aku masih tak tahu pasti apa arti sebenarnya dari cinta yang tampak di agung agungkan itu. 

aku masih ingat beberapa tahun silam saat aku masih duduk di bangku sekolah dasar, Sitta Karina berhasil membuatku kagum dengan kisah cinta abad pertengahan antara Pangeran Hassya dari Negeri Kegelapan dan Putri Sadira dari Negeri Cahaya. sampai sekarang buku berjudul Aerial itu masih tersimpan rapi di rak buku ruang tengahku. menunggu untuk kubaca lagi, mungkin untuk yang ke-5 kalinya.

 Lalu aku ingat saat beberapa tahun lebih dewasa daripada aku di bangku kelas lima, aku menemukan satu lagi buku dengan kisah cinta yang berhasil membuatku betah membacanya berulang-ulang. Kali ini datang dari Cassandra Clare dengan novel Mortal Instruments seriesnya. Dengan latar belakang sisi gelap kota New York, cerita Clary dan Jace membawaku untuk menemukan satu lagi film favoritku, City of Bones. 

walau memang tak seindah kisah Aerial yang berujung bahagia, kisah Clary dan Jace berbeda karena mereka mau tak mau harus mengusir perasaan suka satu sama lain karena mereka ternyata masih satu darah alias bersaudara.

ya, kalau Cassie Clare punya kisah Clary dan Jace, Lauren Kate punya kisah memikat antara Lucy dan Daniel, dan Orizuka puya cerita konyolnya Daza dan Logan, kisah cintaku sederhana saja dan tak serumit mereka.

saat ini, di umurku yang menginjak 17 tahun, aku punya teman spesial yang tak ragu kukenalkan pada siapa saja. Bagi yang menyimpan hatinya terlalu lama pasti tahu rasanya menginginkan seseorang yang selalu ada dan mau menerimamu apa adanya. Itu aku dulu, beberapa tahun yang lalu. 

sekarang aku punya lukman. Dia memang tidak semenawan Jace atau semenarik Hassya sih. Tapi tahulah, disaat kalian menentukan yang ‘he’s my kinda boy’ dengan segudang ekspektasi seperti contohnya saja cowok berkacamata yang tinggi tampan pintar memiliki senyum memikat, lalu tiba-tiba saja datang seseorang diluar ekspektasimu yang mampu menyingkirkan tipe cowok yang sedari dulu ditunggu-tunggu.

Aku sendiri tidak mau muluk-muluk. Cukup laki-laki yang bisa mengembalikan tawaku disaat aku benar-benar unmood, dan laki-laki yang tak ragu membagi makanannya denganku.

Aku bertemu dia belum genap setahun lamanya. Meskipun di satu sekolah yang sama, tapi kami jarang bertemu. Ditambah aku yang unseen dan masuk jurusan IPS yang notabene sangat jauh dari peradaban anak-anak jurusan IPA sepertinya. Dan, dia datang tepat disaat keadaanku sedang sangat messed up. Aku butuh penyemangat hidup dan bersekolah lagi. Kalau ada kata kata yang artinya lebih kacau daripada messed up, kata itu cocok menggambarkan keadaanku saat itu. Dan harus kuakui, dia hebat bisa membuatku keluar dari zona kacau tersebut dan menata ulang kehidupan SMA ku yang (tadinya) sudah mulai diambang pilu. 

Dia orang yang sangat humoris. Dan aku suka caranya membuatku tertawa disaat aku sedang ingin marah. Dia sopan, dia mau mengenal keluargaku lebih dalam dan tak ragu masuk kedalam rumahku yang super mini. Mungkin rumahku sendiri tak ada apa-apanya dibandingkan dengan garasi rumahnya. Dia mau menjadi pendengar yang baik sekaligus penutur cerita sehari-hari yang sangat menghibur. Aku suka caranya mengatakan sesuatu permintaan dan protes secara halus. Terkadang lebih terdengar hopeless karena lelah menghadapiku yang pada dasarnya tidak suka diatur. Aku suka karena dia menjadi alarm berjalanku supaya tidak lupa kepada Tuhan. Masih banyak hal-hal baik tenangnya dan aku heran mengapa orang lain tak bisa melihatnya.

Beberapa orang yang sudah termakan ide sosial bernama ‘cantik dan tampan’ selalu melihat dia dari segi fisik. I mean, aku paham kalau semua orang diseluruh dunia memang melihat orang dari fisiknya terlebih dahulu. Lalu menolak untuk mengenalnya lebih jauh saat first impression dengan physical appearance tersebut sudah buruk terlebih dahulu. Bohong jika ada orang yang bilang kalau ‘aku nggak melihat dia dari fisik dulu kok’. Well it happens to me everytime i try to make new friends with someone.

Yang membuatku geli adalah, saat tahu aku memiliki hubungan spesial dengan dia, orang-orang seketika langsung berpikir bahwa aku mau dengannya karena sebatas materi. Ingin rasanya aku menumpahkan isi perutku didepan mereka yang punya pemikiran dangkal tersebut. Ini 2017 dan masih ada orang yang mempunyai pemikiran kuno seperti itu? Apa mereka tidak pernah belajar bahwa suatu hubungan yang tidak berdasarkan cinta sama saja seperti celana tanpa kolor?! emosiku yang sedari dulu tertahan sepertinya akan meluap di sini.

sudah kubilang kan, orang-orang lebih mementingkan physical appearance dan segala sesuatu yang bisa mereka lihat dengan mata telanjang. Selebihnya? itu urusan waktu yang akan menjawab apakan first impression tersebut bisa berubah atau tidak. Aku tidak terima karena itu sama saja melecehkanku dengan mengatakan aku ini perempuan matre walaupun mereka tidak mengatakannya secara terang-terangan. Apa aku harus menerangkan pada mereka dulu riwayat hidupku dikelilingi orang-orang seperti apa? Eyang Tari orang yang keras dan sangat intelek dan sifatnya ini menurun pada Ibu yang perfeksionis tapi juga pendidik yang hebat. Di keluargaku diajarkan beberapa prinsip seperti, menjadi seorang perempuan itu harus selalu menjaga harga diri dan kuaitas otak. Ibu berkali-kali berkata bahwa taste itu tidak bisa dibeli. Bisa nya ya, dibentuk dari lingkungan dan itu terserah kita mau memilih lingkungan pembentuk taste baik atau buruk. Aku sangat setuju dengan hal ini karena taste akan menentukan jenis musik apa yang kamu suka, pakaian yang kamu kenakan, hobi yang kamu tekuni, dan semua itu dapat menunjang masa depanmu kelak.

Jadi begitulah, untuk beberapa orang yang masih berpikir bahwa aku menjalin suatu hubungan lebih dari teman dengan dia berdasarkan materi, kalian semua harus memperbaiki kualitas otak dan pemikiran kalian tentang physical appearance. Dia memang sudah boleh membawa mobil sendiri lalu kenapa? itu semua hanya bonus dan yang menjadi titik beratku adalah bagaimana sikapnya kepadaku dan orang-orang terdekatku yaitu keluargaku sendiri. 

oke aku tahu aku mulai menjadi emosional dan ini bukan pertanda yang baik. Aku hanya ingin meluruskan sedikit supaya masalah yang sebenarnya tidak ingin kubahas ini tidak meluber kemana-mana dan menjadi buah bibir orang banyak.

yak dan akhirnya aku mendapat ilham untuk menulis lagi dan mengakhiri tulisanku ini pukul 00.35. geez.

[not-the-girl-almighty]

Reasons Why “13 Reasons Why” is My Fav Serial Drama

Di hari kedua bulan puasa ini, gue pengin cerita alasan gue suka banget sama serial yang diproduseri oleh Selena Gomez ini, yak, 13 Reasosn Why. Sebenarnya, gue udah tamat nonton serial ini dari pertengahan April lalu, tapi baru merasa punya mood bagus untuk menjabarkannya hari ini (HEHE).

Serial ini bercerita tentang seorang gadis bernama Hannah Baker yang mati karena bunuh diri gara-gara tidak kuat dengan lingkungannya yang keras. Nah, dari judulnya kita sudah bisa menebak alasan dia bunuh diri, yakni ada tiga belas hal yang diabadikan lewat tujuh kaset pita. di dalam kaset itu dijelaskan mengenai siapa saja yang terlibat dalam kematian Hannah.

Seru banget kan? Nah, makanya gue sampai saat ini belum bisa move on dari serial ini. Kenapa?

1) Bergenre misteri

drama yang diangkat dari novel dengan judul yang sama ini punya genre yang sesuai banget sama selera gue. ada tiga belas episode di mana setiap episodenya mengandung teka-teki dan selalu mengupas fakta di balik kejadian. Pun, drama ini menyuguhan konflik yang beragam dan gak bikin membosankan.

2) Soundtrack-nya bagus-bagus

Nah ini juga penyebab gue tergila-gila sama serial ini. Dari episode pertama sampai terakhir, serial ini selalu diisi oleh lagu-lagu yang bagus. episode kesatu dibuka oleh lagu “More than Gravity” oleh Colin & Caroline dan diakhiri oleh “See a Little Light” oleh Bob Mould di episode terakhir, episode 13. Faktanya, sehabis kelar nonton serial ini, gue langsung download semua soundtrack-nya. Dan, ya, dari semua lagu yang diputer di serial ini, favorit gue ialah “The Night We Met” oleh Lord Huron, “Only You” oleh Selena Gomez, “Going Home” oleh Gileah Taylor, dan masih banyak lagi.

3) Ada Dylan Minnette

Uuww, lelaki yang lahir pada 29 Desember 1996 itu menjadi daftar aktor favorit gue akhir-akhir ini. Kita cuma beda setahun, yak setahun! Di serial ini, Dylan berperan menjadi Clay Jensen, yaitu anak laki-laki yang dibesarkan oleh ibunya yang seorang firma hukum. selain Hannah yang menjadi peran utama, Clay juga demikian. Tetapi, lebih ke “tokoh utama pelaku sampingan”. Di serial tersebut, ceritanya Clay menyukai Hannah. Tapi, nahas, Clay gak pernah bilang tetang perasaannya itu kepada Hannah hingga gadis berambut ikal tersebut bunuh diri. HUFT (cinta yang tidak tersampaikan, ya, Clay?) Nah, kalau diliat-diliat, perawakan Dylan mirip sama Logan Lerman, lho, hanya saja Dylan lebih muda dan lebih jenong (jidat lebar). Tapi, sama-sama ganteng.

Itulah beberapa alasan kenapa gue suka sama serial ini. Sebetulnya masih banyak lagi, tapi malas juga sebutinnya. HEHE:))))

[seputarbisnis]

Kera Raksasa di Puncak Box Office, Beauty and the Beast Diprediksi Laris

Los Angeles (SIB)- Kong: Skull Island dengan kera raksasanya memenangi pertarungan melawan Wolverine. Dibanjiri dengan ulasan yang baik, Kong: Skull Island menduduki puncak Box Office domestik dengan 61 juta dollar AS, yang melampaui ekspektasi debut antara 45-50 juta dollar AS. King Kong tidak benar-benar meredam kemarahan Wolverine. Pada akhir pekan keduanya, Logan produksi Fox turun 58 persen menjadi 37,8 juta dollar AS, sehingga total di Amerika Serikat 152,6 juta dollar AS. Film yang diadaptasi dari komik tersebut merupakan penampilan terakhir Hugh Jackman setelah hampir dua dekade bermain sebagai anggota tim X-Men. Kong: Skull Island memang telah debut di luar ekspektasi, namun film tersebut belum sepenuhnya dirilis secara global. Dengan biaya produksi 185 juta dollar AS, hal ini berarti film tersebut harus dirilis di luar AS jika Legendary dan Warner Bros, studio di balik film tersebut, ingin mendapat keuntungan. Dari segi domestik, Kong: Skull Island juga akan menjadi lawan dari Beauty and the Beast milik Disney. Film dongeng live-action tersebut diharapkan akan debut 120 juta dollar AS pada pekan depan. Film tersebut akan menyedot sebagian besar bioskop, sehingga diperkirakan sulit bagi film-film lain untuk memperoleh perhatian penonton. Legendary dan Warner Bros. memiliki ambisi besar untuk King Kong. Film tersebut merupakan film kedua tentang monster dari dua studio itu. Film pertama, Godzilla (2014), debut dengan 93,2 juta dollar AS di Amerika Serikat sebelum menghasilkan 529,1 dollar AS secara global. Rencananya, dua makhluk tersebut akan segera bertemu dalam satu film. "Film ini murni menyenangkan dan itu diterjemahkan dalam Box Office," kata kepala distribusi domestik Warner Bros Jeff Goldstein. Dia melanjutkan dengan memprediksi bahwa film tersebut akan mendapat keuntungan dari libur musim semi dengan proyeksi 20 persen dari liburan sekolah. Sementara itu, debut saat akhir pekan menunjukkan bahwa film tersebut ditonton oleh 56 persen laki-laki dan 35 persen di bawah usia 25 tahun. Penjualan tiket Imax menyumbang 7,5 juta dollar AS. Karena biaya produksi dan pemasaran yang besar, Kong: Skull Island perlu sekitar 500 juta dollar AS secara global untuk dapat dikatakan sukses. Untuk itu, film tersebut harus debut 81,6 juta dollar AS di 65 pasar di luar AS. Ekspektasi besar ada di pasar China, pasar film terbesar kedua di dunia, di mana Kong: Skull Island akan dirilis dalam dua minggu. Berlatar belakang Perang Vietnam, Kong: Skull Island menyelamatkan primata raksasa dalam hutan penuh kabut. Jordan Vogt-Roberts, yang menyutradarai film favorit di Sundance Kings of Summer, mengarahkan film tersebut, bersama dengan para pemain Tom Hiddleston, Samuel L Jackson, dan Brie Larson. Sementara Wolverine dan King Kong berada di slot teratas, Get Out milik Blumhouse dan Universal tersangkut di posisi ke tiga. Film thriller berbiaya rendah yang menceritakan tentang seorang pria jahat yang berkunjung ke kampung halaman pacarnya itu memperoleh pendapatan 21,1 juta dollar AS, dengan total 111 juta dollar AS dalam tiga minggu setelah dirilis --keuntungan fantastik untuk film berbiaya produksi 4,5 juta dollar AS. Menutup peringkat lima besar ada The Shack milik Lionsgate dan The Lego Batman Movie milik Warner Bros., yang masing-masing menghasilkan pendapatan 10,1 juta dollar AS dan 7,8 juta dollar AS. Film drama The Shack telah menghasilkan 32,3 dollar AS dalam dua pekan peluncurannya, sementara film Lego terbaru tersebut telah meraup 159 dollar AS setelah lima minggu diputar di bioskop. (T/Rtr/R9/f) http://dlvr.it/NdWjNM

[pxagrajo-blog]

March 3, 2017

Schedule ng pagpunta niya dito sa bahay. Pero nilakasan ko loob ko na yayain siya na lumabas naman kami. Hindi ko na matandaan kung kailan kami huling lumabas. Last year pa ata? Ewan ko na.. 7pm, 8pm, wala padin siya. Mga 9pm na siya dumating pero bago yun nagtext siya na para bang ayaw niya. Na parang di kami tuloy kasi anong oras na at baka di ako payagan. Pero sinabi ko na bakit hindi ako papayagan? Eh siya naman kasama ko. Ngayon pang magkaka-baby na kami tsaka ako di papayagan? Parang imposible naman ata. So natuloy kami. Habang nasa byahe papuntang Evia. Medyo tahimik. Nakakapanibago. Kasi dati sa tuwing aalis kami ang daldal niya. Ang dami namin napag uusapan kahit isang tanong, isang sagot lang ako. Me: buti natuloy tayo? Him: para naman makabawi Hindi ko alam kung totoo ba pero ok sige, sabi niya eh. Ayoko na pagdudahan kasi sawa na ko magduda. Sawa na ko makipagtalo kaya hinayaan ko nalang. Pagdating namin ng Evia. Naglakad na kami papasok ng mall. Hindi man lang niya ako hinawakan. Nalungkot ako. Nanlambot ako. Parang magkaibigan lang kami. Casual na nagkita at nagsama. Di ko na masyado inintindi. Hinayaan ko nalang din pero sakit non. Akala ko ba bumabawi siya? Bumibili siya ng ticket habang ako nakaupo lang sa tabi. Nag chat ako sa friend ko na lumabas kami ni Coy, manunuod ng movie. Sabi ko pa na gusto ko na umuwi kasi parang wala naman akong kasama gawa ng di naman kami naguusap. Kaso di siya nakapag reply agad. Nakabili na ng ticket. A Dogs Purpose pinanuod namin. Dapat Logan 3D kaso wala ng available. 4D nalang ang meron kaso bawal ako kasi preggy ako. Kaya yun nalang. Pagpasok namin sa sinehan tahimik padin kami. Hindi niya ko inalalayan paakyat, eh madilim sa sinehan diba? Hinayaan ko nanaman. Naka-upo na kami. Naghihintay na magstart ang movie. Inabot niya sakin yung straw para sa water ko. Inalok niya din ako na kung bubuksan na ba niya. Sumagot naman ako na mamaya nalang. Nagstart na ang movie. Ok naman. Wala ng imik syempre kasi bakit pa kami nanuod sa sinehan kung kwentuhan lang naman ang habol ko, diba? Pero may times na nakikita ko talaga siyang tumititig sakin. Actually madaming beses. Tapos ako tatanungin ko naman siya kung bakit? Sagot niya lang bawal ka ba tignan? Nakakatuwa kasi tinitignan niya ako pero syempre hindi ko naman alam kung ano ba ang nasa isip niya. Kung masaya ba siya? Kung namiss niya ba ako? Ang daming tanong sa isip ko pero hanggang sa isip ko nalang kasi di ko naman kayang itanong sakanya. Nang dahil sakanya natuto akong maduwag na magtanong. Dati naman hindi ako ganon. Ang strong ko kaya. Ewan ko ba? Di ko din alam kung bakit. Natapos na ang movie. Hindi pa kami tumayo agad, pero niyakag ko na siya kasi kailangan ko mag cr. Palabas na kami ng sinehan, alam kong hindi niya ko hahawakan kaya ako na ang humawak sa braso niya, nilunok ko na yung hiya ko kaysa naman matapilok ako dun o matisod tapos may mangyari pa samin ng baby ko. Maka-baba lahat ng hagdan, inakbayan niya ako hanggang sa makarating kami pareho sa restroom. Natuwa ako. Simpleng bagay lang diba? Pero yun yung mga priceless para sakin. Papunta na kami ng parking, back to normal. Hindi niya padin hinawakan kamay ko. Hinayaan ko padin. Baka di niya lang talaga feel. Paglabas namin umuulan, buti nalang may jacket ako at may hood ang jacket ko. Pinag hood niya ako. Tapos nung dumating kami sa may part na may bubong na, tinanggal ko na. Him: bakit mo tinanggal? Me: mamaya nalang may bubong naman eh Him: ang kulit mo, ibalik mo yan, kita mong naulan Binalik ko naman. Natuwa nanaman ako kasi ibig sabihin nag aalala siya. Nasa parking na kami, naisip ko di nanaman niya ko pagbubuksan ng pinto. Ganun kasi yung ginawa niya nung paalis palang kami sa bahay. Nagulat nga ako nun eh, kasi first time ko na hindi niya ako pagbuksan ng pinto. Buong friendship & relationship namin never niya kong hindi pinag buksan ng pinto. Isa yun sa minahal ko sakanya eh. So ayun na nga, nagulat ako kasi sa parking pinagbuksan niya ako. Natuwa nanaman ako syempre. Habang nasa byahe kami pauwi, nag usap naman kami kahit paano. Napag usapan namin kaunti yung sa movie. Napag usapan din namin yung nadaanan namin na naaksidente habang papunta palang kami ng Evia. Tinanong niya din ako sa kung anong plano ko kinabukasan. Him: ano plano mo bukas? san ka bukas? Me: akala ko ba hindi ka pumayag na pupunta kami ng south streat? pumapayag ka na ba? Him: no, sinisigurado ko lang. magtutulog ka nalang bukas Me: lumalaki na ako kakatulog Him: kailangan ni baby yan Him: ano pang sinabi sayo kahapon ng doctora? Me: wala, yun lang naman. tsaka yung about sa panganganak ko. scheduled operation kasi ako. hindi complete na 40 weeks. mga 38 weeks lang. hindi na hintayin na mag labor ako kasi baka kung ano pa mangyari sa matres ko. 2nd week ng august ko ilalabas ang baby. Him: ganun? eh si baby kamusta? Me: sakto naman na yung laki niya sa 15 weeks Sabay hinawakan niya yung tiyan ko. Medyo maumbok naman na din kasi mag 4 months na ako next week. Tapos hinawakan niya din right boob ko. Lumalaki din daw. Tinignan ko siya ng masama tapos siya tumawa lang. Me: paano kung di boy ang ibigay satin? girl pala, nagkamali lang ng unang tingin nung check up? Him: ok lang kahit ano pa siya basta ang mahalaga healthy Me: pero magiging masaya ka kung boy Him: oo syempre pero wala naman tayo magagawa kung hindi ibigay satin eh Tumahimik nalang ako. Tama nga naman siya. Gusto ko kasi siya sumaya. Gusto ko magkaroon kami ng healthy baby boy. Pero kung ano ibigay ni God, yun ang tatanggapin namin. Nakarating na kami sa bahay. Nag goodbye kiss na kami sa isa't isa at nag goodnight. Dun na natapos. Sobrang bitin ako kaso ok nadin. Naisip ko kasi na mas ok ng nagkita kami kaysa hindi, diba? So ayun lang. Share lang.

[insuranceautolawnews]

Yhdysvaltain ja Venäjän johtajille puuhataan kahdenkeskistä tapaamista ensi kesäksi, kertoo Kremlin tiedottaja.

Venäläislähteiden mukaan Vladimir Putinillehttp://ift.tt/2i54vYW ja Donald Trumpille http://ift.tt/2ilQmbPsovitellaan tapaamista, joka tapahtuisi ennen heinäkuun G20-maiden huippukokousta. Tapaamissuunnitelmista kertoi uutistoimisto Reuters.

Johtavien teollisuusmaiden G20-kokous pidetään Hampurissa heinäkuun alkupuolella. Trumpin ja Putinin ensitapaamisen isännäksi on jo ilmoittautunut Yhdysvaltain ensimmäisen naisen Melania Trumpin http://ift.tt/2j7w3Pykotimaa Slovenia.

Maanantain tiedotustilaisuudessa Kremlin tiedottaja Dmitri Peskov http://ift.tt/2hDwuR1kiisti tiedot siitä, että Trumpin turvallisuusneuvonantaja olisi keskustellut Venäjän kanssa pakotteiden poistamisesta ennen Trumpin virkaanastujaisia.

Yhdysvalloissa on kohuttu väitetyistä puhelinkeskusteluista http://ift.tt/2kC4NH5turvallisuusneuvonantaja Michael Flynnin http://ift.tt/2kxlJlkja Venäjän suurlähettilään Sergei Kisljakinhttp://ift.tt/2k9R7Xz välillä.

Jos keskusteluja pakotteista on käyty ja etenkin lupauksia niiden purkamisesta on annettu, Flynn saattoi rikkoa 1700-luvulta saakka periytyvää lakia nimeltä Logan Act. Laki kieltää yksityishenkilöitä puuttumasta diplomatiaan.

[lakilogan]

"Despite everything I had put her through, Leah continued to shine like an angel on earth."-Lucy (probably)