Tumgik
#kumoka
legandairy-horror · 5 months
Text
Welcome to my trashpile
Overview
Name: Legand
Pronouns: Any/Any
Recovering Homestuck
Amateur game dev and hobbies writer with far too much brain rot
Trans Rights! Free Palistine! Fuck AI!
Avatar: trying to find something I like. Currently an image of Kumoka for the "So I'm a spider, so what?" Manga
Current Mood: Finals week
Hyperfixations
Project Moon (Limbus Company/ Lobotomy Corp. Etc)
Deltarune
Weird Indie Games that give me Emotions (Hello Charlotte, Brutal Orchestra, Oneshot, etc.)
Retro Technology
Stuff of note I do
Deltarune The Secret Chapters: My Deltarune "Not an AU yet" AU. Basically where I put all my story ideas.
Links
Archive of Our Own [Caution: Enter at own Risk]
Tags
WIP
0 notes
multieditorprojects · 7 years
Video
youtube
Kumoka // the living sin - Another Way Out MEP Part 17 || Ryota Mitarai https://www.youtube.com/watch?v=4cze8th-VBY
2 notes · View notes
someawesomeamvs · 5 years
Video
youtube
Warning: Potential seizure trigger like whoa, potential spoilers, sexual imagery
Title: STEP ON UP
Editors: Emma, Alexcchia, LadyYunie, Kumoka, AmuletScarlet, meikou, Ketrin Pirs, SarAnix, Yuuma, BakaRăzvi, PapuCino, Haelystic, TheDaddyViola, Cherissy, NeverEverᚱ, Bishani, Amichiixy
Studio: BlitzXplosionStudio
Song: Step On Up (Blackout Version)
Artist: Ariana Grande
Anime: Persona 5, Hyouka, Dangan Ronpa V3 (game), To Love Ru Darkness, Danmachi, Shokugeki no Souma, Fate series, Citrus, Hibike! Euphonium, Boku no Hero Academia, Darling in the FranXX, Koi to Uso, Sword Art Online, Nisekoi, Soul Eater, Love Live! Sunshine!!
Category: For fun
0 notes
kaniki666 · 3 years
Photo
Tumblr media
kawaida yangu MacHiz wangu naWapa cod mOjA moJa kwenye Ganja tumeZoa kuMoka Moja moja tukila poMbe anaEleWa mmoja mmoja haPa toWn kuKuta M"Bish kama miMi mmoja mmOjA aHadi ikiFika anakufa mmOjA mmOjA hata KuzaLiwa anaZaLiwa mmOjA mmOjA #cowbiz #mkwasi https://www.instagram.com/p/CbKvzG3tpMe/?utm_medium=tumblr
0 notes
touchrwanda · 4 years
Text
Kumoka cyane kw'imbwa kwayoboye nyirayo ku ruhinja rwatawe muri ruhurura
Kumoka cyane kw’imbwa kwayoboye nyirayo ku ruhinja rwatawe muri ruhurura
Uruhinja rukivuka rwatoraguwe muri ruhurura i Port Elizabeth, muri Afurika y’Epfo, nyuma yuko imbwa ya Charmaine Keevy yitwa Georgie itangiye kumoka ubutaruhuka ubwo nyirayo yari ari kuyitembereza n’amaguru.
Tumblr media
Charmaine Keevy w’imyaka 63 y’amavuko, yagendagendaga n’imbwa ye Georgie, ubwo iyi mbwa yatangiraga kumoka cyane bageze ku muyoboro w’amazi n’imyanda, ariko Keevy akeka ko Georgie yumvise…
View On WordPress
0 notes
umukunzimwiza · 5 years
Text
Uruhinja rwashyinguwe ari ruzima rwatabawe n'imbwa yavunitse ukuguru
Uruhinja rwashyinguwe ari ruzima rwatabawe n’imbwa yavunitse ukuguru
Muri Thailand imbwa yitwa Ping Pong yabaye icyamamare nyuma yo kurokora uruhinja rwashyinguwe ari ruzima na nyina wabikoze abitewe no gutinya ababyeyi be.
Ubwo Ping Pong yageraga aho uru ruhinja rwari rumaze gushyingurwa, yamotse cyane ndetse yanga kuhava kugera ubwo nyirayo yaje kureba impamvuiri kumoka acukuye asanga ni uruhinja bahashyinguye ahita ahuruza abaturanyi barujyana kwa muganga…
View On WordPress
0 notes
voaamericanow · 8 years
Text
Musim Sakura Ini, Ibu...
Ibuku sayang, apa kabar? Semoga sehat selalu ya, seperti halnya aku di sini. Apakah ibu sempat mengikuti acara America Now di Radio Sonora Rabu lalu? Kami sempat membahas tentang kabar terbaru bunga sakura lho, yang di sini dikenal sebagai cherry blossom. Tak lama memang, karena kesempatannya baru muncul pada penghujung acara. Itu sebabnya kutulis surat ini, Bu, untuk bercerita lebih banyak tentang musim sakura kali ini.
Masih teringat, ketika persis setahun lalu mengunjungiku, Ibu tak sempat  berlama-lama memandangi sakura. Padahal aku tahu persis, Ibu sangat senang dan betah berlama-lama memandangi tanaman dan bunga-bunga yang indah. Memang hanya dua macam tempat yang selalu menarik perhatian Ibu: taman dan kebun, serta toko buku. O iya, Ibu pun tak sempat mengikuti berbagai acara di Ibu Kota untuk menyambut mekarnya sakura. Kesibukanku ketika itu malah membuatku lupa bercerita banyak tentang sakura. Oke, sekarang saja ya, kuceritakan serba serbi sakura di Washington DC.
Ibu, ketika Siska, penyiar Sonora itu menanyai aku dan Adri di ruang siar VOA tentang kabar terbaru sakura, hu hu… rasanya aku mau menangis. Aku belum tahu apakah tahun ini bisa menyaksikan bunga-bunganya merimbun berbarengan. Bagaimana bisa?
Sebetulnya Maret adalah bulannya bunga-bunga mulai bermekaran. Banyak orang sudah menunggu-nunggu untuk menyaksikan warna-warni bunga maupun pohon-pohon yang rimbun, bukan sekadar pohon, batang, dahan dan ranting yang gundul tanpa daun. Dan pohon-pohon sakura yang memamerkan bunga-bunganya secara serempak adalah salah satu atraksi yang paling banyak mengundang wisatawan di kawasan sekitar Tidal Basin, danau buatan di Washington DC, pada bulan Maret dan April.
Tumblr media
TIDAL BASIN - Pohon-pohon sakura dengan bunga yang rimbun di tepian danau buatan Tidal Basin di Washington DC, sekiranya mekar serempak seperti tampak pada tahun 2016 lalu. (Foto: Tito Sidharta)
Tumblr media
MONUMEN - Selain di pelataranr Monumen Nasional Washington, pengunjung bisa menikmati keindahan cherry blossom di sekitar Monumen Martin Luther King Jr. dan Monumen Thomas Jefferson. (Foto: Tito Sidharta, Utami Hussin)
Cuaca sejak Februari hingga awal Maret ini sangat menjanjikan untuk itu, Bu. Pakar cuaca bilang, ini musim dingin yang mild. Seingatku, hampir sepanjang bulan Februari sudah mulai terasa hangat. Begitu pula pekan-pekan pertama Maret. Sampai tak percaya rasanya kalau dalam perjalanan pulang, aku  melihat ada warga yang jogging dengan mengenakan celana pendek dan baju lebih tipis atau terbuka.
Ketika datang ke kawasan sekitar Monumen Nasional Washington DC dan Tidal Basin, Ibu masih mengenakan baju hangat, kan? Bagi mereka yang terbiasa tinggal di Jakarta, suhu ketika itu tentu terasa sejuk. Memang, rata-rata suhu siang hari di Washington DC pada awal Maret biasanya sekitar 11 derajat Celsius, yang akan beranjak naik menjadi 16-17 derajat pada akhir bulan. Bila suhu yang relatif lebih hangat daripada rata-rata ini bertahan cukup lama, inilah saatnya bunga sakura mulai bermekaran.
Pada pekan-pekan pertama Maret, kami di sini sempat ‘kepanasan’ karena suhu beberapa kali menyamai suhu rata-rata akhir bulan, bahkan pernah mencapai 21 derajat Celsius. Cuaca hangat ‘menipu’ ini menyebabkan beberapa pohon di sana sini sudah mulai berbunga sementara kawan-kawannya lebih banyak memunculkan putiknya. 
Dinas Taman Nasional (National Park Service, NPS) awal bulan ini memperkirakan, masa puncak (peak bloom) berkembangnya bunga sakura antara tanggal 14 - 17 Maret. Yang disebut peak bloom adalah ketika 70 persen pohon sakura jenis Yoshino di tepian Tidal Basin berbunga.
Tapi oh tetapi, Bu, menjelang akhir minggu lalu, ramalan cuaca menunjukkan suhu sepekan berikutnya anjlok hingga di bawah titik beku. Bukan itu saja, badai Stella juga ‘dijadwalkan’ menyapa DC di penghujung winter ini mulai Senin (13/3) malam hingga siang keesokan harinya.. Tak hanya mencurahkan salju, Stella juga membawa angin sangat kencang yang membuat pepohonan miring menahan tiupannya. Bunyi desau anginnya pun seperti yang di film-film horor itu. Ibu tahu kan, aku paling menghindari film jenis ini. Menakutkan! Dan angin kencang menakutkan juga musuh bunga-bunga yang baru mulai mekar atau masih berupa putik.
Aku dan beberapa sahabatku akhirnya memutuskan untuk melihat sebagian dari sedikit sakura yang mulai mekar itu sehari sebelum badai. Kami tak mengunjungi kawasan Tidal Basin, Bu. Tak jauh dari sana, di kawasan tepian Sungai Potomac, ada cukup banyak pohon sakura yang telah bersemi, meskipun belum serimbun kala mereka mengeluarkan seluruh bunganya. Di tengah suhu di sekitar titik beku yang menusuk tulang, kami merasa cukup puas dapat berfoto ria dengan bunga cantik ini di sana.
Tumblr media
CERAH - Sehari sebelum Badai Stella tiba, hari masih cerah. Sebagian pohon di tepian Sungai Potomac telah mulai mengeluarkan bunga, sebagian ada yang baru memunculkan putik, ada pula yang masih gundul. (Foto: Utami Hussin)
Kami memang telah bersiap-siap patah hati tak bisa melihat sakura pada pekan-pekan ini. Sewaktu mengumumkan pengunduran perkiraan masa peak bloom menjadi 19-22 Maret, NPS menjelaskan, suhu minus 2 derajat Celsius akan merusak 10 persen bunga. Jika turun lagi menjadi minus 4 Celsius, yang rusak bisa-bisa mencapai 90 persen.
Foto-foto yang muncul di berbagai media seusai badai menunjukkan putik-putik dan bunga-bunga sakura yang membeku berlapis es. Pilu rasanya memandangi foto-foto itu. Tapi setidaknya ada dua info NPS yang menggembirakanku muncul pertengahan minggu ini. Pertama, putik-putik mungil sakura yang masih menguncup diperkirakan pada akhirnya akan bisa mekar sepenuhnya dan mencapai puncaknya dalam beberapa hari lagi, artinya sekitar minggu-minggu depan.
Ke-dua, memang 70 persen dari sakura yang berjajar di tepian Tidal Basin adalah dari jenis Yoshino. Tapi Yoshino, yang rawan rusak akibat suhu dingin membeku dan termasuk yang mekar paling awal,  hanyalah satu dari 12 varietas sakura di Washington DC. Sakura Kwanzan, yang jumlahnya sekitar 12 persen dari seluruh sakura di Ibu Kota, serta Sakura Usuzumi (sekitar 1 persen) dan Shirofugen (kurang dari 1 persen) belum menunjukkan perkembangan berarti dan tidak serapuh Yoshino. Masa puncak mekarnya diperkirakan akan terjadi pertengahan April. Hore! Hore!
Ternyata masih ada harapan untuk kembali melihat pohon-pohon ini menampilkan keindahan bunganya. Rasanya ada yang kurang kalau tak melihat sakura pada musimnya berbunga. Ini seperti sudah menjadi tradisi bagiku sejak bermukim di sini selama hampir 11 tahun belakangan. Masa yang cukup singkat dibandingkan dengan keberadaan pohon sakura di DC.
Menurut yang kubaca di Internet, Bu, gelombang pertama pohon-pohon sakura dari Jepang tiba di Ibu Kota pada tahun 1910. Semuanya dibakar musnah karena pepohonan ini ternyata diserang parasit nematoda. Gelombang berikutnya, sebanyak 3.020 pohon, tiba pada tahun 1912. Ini hadiah dari rakyat Jepang sebagai simbol persahabatan kedua negara. Penanaman pertama pohon sakura di tepian Tidal Basin dilakukan oleh Ibu Negara Amerika ketika itu, Helen Taft, dan istri Dubes Jepang Viscountess Iwa Chinda. Konon, kedua pohon yang ditanam mereka itu masih berdiri hingga kini.
O iya, Bu, tradisi lain menyambut musim sakura di DC juga ditandai oleh National Cherry Blossom Festival atau Festival Nasional Sakura. Tahun lalu, kita tak sempat mengikuti satupun acaranya selain menikmati keindahan sakura. Padahal banyak sekali acara digelar dalam festival tersebut, yang tahun ini berlangsung mulai 15 Maret lalu hingga 16 April. Intinya adalah untuk memperkenalkan seni budaya Jepang, meskipun ada negara-negara lain berpartisipasi menampilkan budaya mereka sendiri.
Kalau melihat jadwalnya, festival yang pertama kali diselenggarakan 90 tahun lalu ini akan kembali menggelar antara lain demo membuat seni kerajinan tradisional, pertunjukan teater, musik, dan tari tradisional maupun modern, pemutaran film, lomba lari, pesta kembang api, mencicipi minuman teh hijau, juga gula-gula. Di Museum Seni Amerika Smithsonian, anak-anak akan belajar membuat seni kerajinan bertema sakura, memainkan alat musik Jepang, dan yang banyak mereka sukai adalah, mendapat lukisan wajah.
Nah yang biasanya tak kulewatkan sebelumnya, dan ingin kusaksikan lagi tahun ini adalah festival layang-layang, serta parade. Peserta parade 8 April nanti begitu banyak, Bu, daftarnya memakan tempat hampir 1,5 halaman tabloid Express yang kuambil setiap akhir pekan.
Tumblr media
KEGIATAN KELUARGA - Banyak kegiatan selama Festival Sakura yang bisa diikuti seluruh anggota keluarga: mengenal baju tradisional kimono dan mengenakannya di National Children’s Museum, menonton parade dengan balon raksasa berbentuk sakura di Constitution Avenue, atau sekadar berjalan-jalan, berpiknik dan berfoto di antara pohon-pohon sakura dekat Tidal Basin. (Foto-foto ki-ka dari atas: Anne Budianto, AP/Carolyn Kaster,  Tito Sidharta)
Seperti halnya di Jepang, festival bunga sakura merupakan saat-saat berkumpul bersama keluarga atau orang-orang tersayang. Tapi di sini tidak banyak yang berpiknik di bawah pohon sakura. Seperti yang Ibu lihat tahun lalu, pengunjung lebih banyak lalu lalang, sekadar memandang, memotret atau berfoto dengan latar belakang sakura. Di antara mereka, ada yang mengenakan kimono, bakiak dan payung kertas. Wah, kalau mereka hadir dalam jumlah banyak, mungkin kita serasa berada di Jepang ya, ha ha ..
Ibu, sewaktu aku menulis, tak terasa sesekali kusenandungkan lagu semasa kecilku mengenai cherry blossom. Ibu mungkin tahu lagu yang katanya menceritakan keindahan bunga ini. Aku tak hafal seluruh lirik lagu berjudul Sakura ini. Hanya bait-bait pertamanya saja yang kuulang-ulang, lantas kuteruskan dengan menggumamkan nadanya, he he…
Sakura, sakura Yayoino sorawa Miwatasu kagiri Kasumika kumoka Nioizo izuru Izaya izaya Mini yukon
Ibuku sayang, panjang sudah ceritaku. Kuakhiri dulu ya. Nanti, kalau sakura bermekaran, akan kubagikan lagi cerita mengenai keindahannya. Harapku, semoga saja suhu di sini mulai menghangat. Doa dan restu ibu juga kupinta selalu. I love you, Ibu!
Utami Hussin Washington DC, 18 Maret 2017
0 notes
someawesomeamvs · 6 years
Video
youtube
Warning: Potential spoilers, potential seizure trigger, homosexual relationships
Title: Rumors
Editors: reminity, Lightyxx, GhostPenguin, xShelly, trainerlyra, yukariis, sachikaangelina, Izzy Nya, XIX, SarAnix, AmuletScarlet, LadyYunie, Yumiko Yoongi, Ketrin Pirs, Cherissy, xXDiceyshippingXx, Lady Rouge 007, shoujom, Yuuma, Hitojou, Kumoka, Rin
Studio: BlitzXplosionStudio
Song: Rumors
Artist: Jake Miller
Anime: RWBY, Dangan Ronpa 3 (game), Love Live! School Idol Project, Digimon Tri, Voltron (cartoon), Tsuki ga Kirei, Haikyuu!!, Henneko, Yamada-kun to 7-nin no Majo, Blend S, Citrus, Masamune-kun no Revenge, “Kiss Him, Not Me!”, Shigatsu wa Kimi no Uso, Naruto, Kakegurui, Hibike! Euphonium, Lovely Complex, Re:Zero, Nisekoi, and one unknown anime
Category: Romance/For fun
2 notes · View notes
touchrwanda · 5 years
Text
Uruhinja rwashyinguwe ari ruzima rwatabawe n'imbwa yavunitse ukuguru
Uruhinja rwashyinguwe ari ruzima rwatabawe n’imbwa yavunitse ukuguru
Muri Thailand imbwa yitwa Ping Pong yabaye icyamamare nyuma yo kurokora uruhinja rwashyinguwe ari ruzima na nyina wabikoze abitewe no gutinya ababyeyi be.
Ubwo Ping Pong yageraga aho uru ruhinja rwari rumaze gushyingurwa, yamotse cyane ndetse yanga kuhava kugera ubwo nyirayo yaje kureba impamvuiri kumoka acukuye asanga ni uruhinja bahashyinguye ahita ahuruza abaturanyi barujyana kwa muganga…
View On WordPress
0 notes