#kufoto
Explore tagged Tumblr posts
deehwang · 1 year ago
Text
Tumblr media
Ibuku punya rematik. Jadi aku tahu persis bagaimana penyakit itu bikin tangannya kurang cekatan lagi. Kadang sedih, karena pakai cincin pun beliau tak bisa. Suatu hari juga, Ibuku bilang, tangannya sudah banyak kerutannya. Sudah tidak kencang lagi. Makanya setiap kali ada bunga mekar di kebun, tangan ibu kufoto, karena menurutku tangannya gak kalah cantik; tangan ini yang bikin makanan yang disuapkan ke kami terasa manis. Tangan ini yang sudah besarkan aku dan adikku sampai bisa kuliah tinggi. Tangan ini yang dengan lembut menjaga dan merawatku saat aku sakit panjang selama 6 bulan tahun lalu. Tangan ini yang menjagaku kalau aku emosi, menahanku untuk memilih 'diam' karena beragumen dengan orang tantruman itu sia-sia. Gantian sekarang aku yang pegangin tangan ibu, jagain ibu, supaya kita bisa jalan sama-sama, seru-seruan sama-sama.
Sehat-sehat dan happy selalu ya Ibu.
13 notes · View notes
rumahhati23 · 1 year ago
Text
Si pria 22
Km hadir sebentar Tak mengetukan pintu di kala siang Aku menanti di balik jendela Tak terdengar suaramu Kapan kau datang Tak pernah lagi kau datang Akhir bulan mei saja kau nampak Agustus tak lagi ada Aromamu sudah kulupa Wajahmu tak kuingat Tapi masih kuingat lingkar pinggangmu Menaiki lereng bukit itu Dihempas angin yang kencang Kau bilang dingin Tapi kubilang aku suka dingin Hari itu serasa milik berdua diatas awan Makan rujak melihat gunung Dirimu yang kufoto, tampak malu Kau antar aku bertemu ibumu Bahagianya aku melihatnya tertawa Obrolan hari itu begitu panjang Tak kusangka hari itu hari perdana dan terakhir Aku menginap di rumahmu Dan hari terakhir aku melihatmu Setelah mei itu, terus kita bertengkar Tak pernah satu suara Ragumu pun muncul Khawatirku dan rasa inginku pergi Sampai akhirnya aku benar menghilang 5hari Yang kau anggap aku pergi selamanya Kau yang punya cadangan Kau pergi dengannya Aku melihat kau semakin jauh Hanya doaku menyertai kepergianmu Maaf tulusku yang tak sampai kepadamu Maaf kalau tawamu kurang saat bersamaku Terimakasih pria muda 22 yang sejenak mengisi hati wanita 29 ini
0 notes
uttihati · 1 year ago
Text
Hari-Hari
Hari itu, hari-hari bertemu, terima kasih karena memorinya baik sekali.
Hari itu kita bertemu untuk kali pertama dalam jarak yang pasti dan nyata. Kali ini tanpa duga dan reka. Walau, aku sudah melihatmu sebelumnya. Kau tahu? Kau tidak berbeda, dari apapun dan dari siapapun. Itu adalah dirimu sebagai engkau.
Agak sedikit canggung di awal, mungkin perlu sekian pasang menit sampai akhirnya suasana mencair. Kukira kita akan selesai sampai matahari melewati atas kepala. Ternyata sampai matahari turun kembali ke peraduan, disapu hujan dan dingin, kita belum juga selesai. Tapi tak apa, bukankah aku juga suka?
Hari itu aku melihatmu dalam sosok yang apa adanya, tidak berpura-pura dan jujur dengan segala keadaan. Mungkin, ini mungkin, karena kita berada di publik, tak banyak yang lebih dalam kita bahas kecuali soal pekerjaan.
Aku bersyukur, adikku sudah kuberitahu lebih dulu, dia menjalankan tugasnya dengan baik. Sebagai pendengar, a little bit pengawas juga. Aku mencari posisi duduk yang lebih nyaman, tidak duduk berseberangan melainkan pindah ke sisinya yang lebih dekat tetapi juga sedikit lebih jauh.
Aku melihatmu, sebagai dirimu. Jujur dan sedikit bawel hahaha! Curiousity yang tinggi dengan learning oriented yang juga menyenangkan. Sedikit oldies dengan gaya bergaulmu yang tidak banyak tingkah. Persis seperti orang-orang generasimu. Kadang kupikir, benarkah orang ini setidak nakal itu?
Lalu hari itu ditutup dengan pulang selepas hujan mereda. Dengan kucing nakal di luar jendela kaca yang mencari perhatianmu karena kau ajak bermain. Iseng kufoto, kucing itu saja, sedang kau ada di arah berlawanan.
Malam itu sebuah story dengan foto kucing tadi kuluncurkan. Dengan sebaik lirik lagu kesukaanku pada bait tentang mata. Lirik itu mengingatkanku tentangmu, cahaya di matamu jauh lebih menenangkan dibandingkan dengan penampilan yang mungkin kau khawatirkan.
You saw that, my story.
Then, keesokan paginya kau yang jarang-jarang aktif di medsos itu, tiba-tiba membuat story dengan foto kucing juga. Kucing yang pada hari sebelumnya kau katakan harus kau urusi dengan segera, sebab dia sakit dan terlantar. Berlawanan dengan bait yang kutorehkan, kau malah mencantumkan lirik lagu yang mungkin menggambarkan dirimu. Kau yang sedang tidak tahu kekuatanmu.
Aku menahan diri tidak mengomentari. Andai kau tahu, banyak hal yang ingin kuberitahu padamu tentang kekuatanmu, tentang nilai dirimu yang membuatku tertarik melebihi dari segala hal yang kau takutkan tentang dirimu.
Begitu temu pada hari itu.
Akan kulanjutkan pada temu hari selanjutnya.
0 notes
rumahtanpawajah · 2 years ago
Text
Baiklah, kali ini bukan pertanyaan. Tapi, malam ini kurasa sedikit lebih cerah dibanding biasanya. Aku mencoba membuat burung bangau dari kertas lipat yang kusimpan seminggu yang lalu. Warnanya bagus, mungkin akan kutunjukkan bila saja sempat kufoto sebelum rusak tertindih bukuku sendiri. Hijau toska, atau mungkin lebih dominan hijaunya, kurasa. Itu benar benar cocok dengan langit malam yang cerah ini. Seperti hujan bintang yang berderai melukis langit. Dan aku benar benar menyukainya hingga tak ada lagi yang diragukan dari perasaan itu sendiri. Benar benar indah tak bercela
1 note · View note
fiklav · 2 years ago
Text
Tumblr media
Pagi-pagi tadi sudah dibikin bahagia. Kue pukis hangat nan enaaak, buku bacaan, pagi yang dingin, hangat matahari, langit biruuu, kicau burung, kucing yang lagi berjemur.. Dan ada satu kejadian yang turut bikin senang; bantu orang nemuin HPnya yang hilang. Lebih tepatnya ketinggalan.
Wkwk cukup random sih. Sehabis jemur baju sambil menikmati pagi, tiba-tiba ada telpon dari mama. Mama sedang ada di perjalanan bersama rombongan ziarah. Bada subuh aku nganterin mama ke cungkub—titik pemberangkatan yang gak jauh dari rumah. Sekitar jam 7, mama bilang HP temen mama ketinggalan di cungkub. Minta tolong cek lokasi, barangkali masih ada. Aku langsung ke sana. Pas nyampe sana gak ada siapa-siapa, dan gak butuh waktu lama, aku liat ada HP tergeletak di atas kotak amal. Kufoto dan telpon nomor HP itu yang sebelumnya udah mama kirim ke aku. Alhamdulillah benar. Aku ngasih kabar ke mama bahwa HPnya aman. Gak berapa lama, temen mama telpon ngucapin terima kasih berulang-ulang, bersyukur dan merasa senang HP suaminya gak jadi hilang. Setelah itu anaknya yang sedang di rumah menjemput HP itu. Yaaa tentu aku pun turut merasa senang bisa membantu. Yang pasti berarti HP itu memang masih jadi rejeki pemiliknya.
Barangkali selain untuk pengingat, Allah cuma mau bikin seneng hamba-Nya dengan cara ini. Perasaan lega setelah panik menyerang memunculkan rasa syukur dan senang. Lalu rasa senangnya menular.
Pagi masih dingin, kue pukis juga udah gak hangat lagi, kecuali hatiku wkwkw 🤍
9 notes · View notes
sajaksore · 4 years ago
Text
7. Doa
Semalaman itu aku tak bisa tidur. Aku bahkan tidak bisa menangis. Perasaanku baru sebentar tapi tau-tau sudah pagi saja. Kata ibuku mataku kosong, aku bahkan tak bisa diajak berbicara. Akhirnya kuputuskan untuk tidak bekerja. Siang hari barulah aku bisa menangis sekencang-kencangnya. Aku benar-benar mencintainya sampai segitunya. Kulihat ia beberapa kali mengganti foto profil. Ah, semua ini hanyalah kenangan. Namun sore harinya ponselku berbunyi. Pesan darinya masuk. Aku sendiri hampir tak percaya dengan penglihatanku.
'Assalamualaikum... ga ngantor?' Tanyanya
'Alaykumussalam bang. Adek gbs ngantor bang. Abang kasi hukuman adek terlalu berat. Untuk bangun dr tempat tidur aja adek g sanggup'
'Bangun lah .. everything is gonna be ok'
'Badan adek biru-biru. Adek cubitin dari semalem. Adek ga bisa handle ini semua. Terlalu berat buat adek. Tolong bang, kurangi hukuman adek'
'Jangan buat badan kayak gitu. Ga boleh ya. Chat aja abang sesukanya, kapan adek mau'
'Maaf ya bang'
'Abang maafin kok. Ya udah besok kerja lagi. Chat seperti biasa lagi'
Keesokan harinya aku kembali bekerja. Meski agak sedikit kaku, lama kelamaan hubungan kami kembali seperti biasa. Hanya saja memang aku yang harus lebih banyak memulai percakapan. Aku selalu mencatat setiap topik yang ingin kubicarakan padanya dimalam hari. Mencatat hal-hal yang kiranya menarik perhatian sehingga percakapan kami lebih banyak. Karena, menurut Agvi, jika percakapanmu sudah mulai sedikit tentu dia memulai percakapan yang banyak dengan yang lain. Harusnya aku tak perlu seperti itu. Kenapa tidak dibiarkan saja percakapan mengalir apa adanya tanpa perlu mencatatnya? Karena semua percakapan adalah tentang dirinya, dia bahkan hanya 2 kali bertanya bagaimana hariku. Aku sadar diri, tahu bahwa takkan bisa menjadi seseorang yang ada dihatinya dan dia juga mengetahui bahwa aku pun menyadari hal itu. Kadang ia bertanya 'abang sudah pantas untuk dicintai? Abang pengen kenalan hanya 1-3 bulan saja lalu nikah. Ga mau pacaran. Kira-kira ada ga yang mau sama abang?' Aku hanya bisa menangis membaca pesannya. Dia memang tidak menjaga perasaanku. Tidak, ini bukanlah kode agar aku menyatakan perasaanku padanya. Dia jelas sudah tau aku memiliki perasaan padanya karena sering kukatakan hal-hal seperti 'kalau abang nikah, jangan kasi tau adek ya' atau 'adek lagi cari kerja, adek gabisa kerja disana tanpa abang. Ga tau gimana hancurnya adek nanti saat abang ga ada' sering juga kukatakan 'sejak ada abang, adek ga tertarik pada yang lainnya'. Dia mengetahuinya namun dia memilih diam. Dia menginginkan aku terus berada disisinya sebagai fansnya yang bersedia melakukan apapun untuknya. Pernah suatu ketika, dia mengirimkan text padaku berkata bahwa hari ini adalah hari yang buruk untuknya. Saat itu aku tengah meeting dan langsung pecah seluruh konsentrasiku. Bahagianya selalu jadi prioritasku. Disela-sela meeting kutanya padanya apa yang membuatnya bersedih, apa yang bisa kubantu untuk mengobati hatinya yang tengah sedih. Namun, pesan yang hanya dibaca tanpa dibalas adalah sesuatu hal yang biasa bagiku. Sore harinya saat aku selesai sholat dia baru datang untuk melaksanakan sholat. Aku merapikan sepatunya dan kaus kakinya yang berantakan. Merapikan sepatu dan melipat kaus kakinya adalah hal yang biasa untukku. Aku senang melakukan ini untuknya. Merasa bahwa diriku cukup berbakti untuknya, merasa bahwa aku berguna untuk dirinya, aku merasa sangat senang. Selesai sholat, aku punya urusan dikantornya, dan saat aku menuju kesana, kulihat dia dari jauh. Masih dibalik pintu kaca, kulihat ia mengetik sesuatu diponselnya sambil tersenyum lebar sekali. Senyuman yang tak pernah kulihat sebelumnya. Hatiku terbakar cemburu. Aku tau bahwa ia adalah kemungkinan yang paling tidak mungkin namun melihat orangbyang dicintai dengan yang lain adalah yang paling tidak diinginkan oleh setiap wanita. Kufoto ia dan kukirimkan padanya.
'Finally, i saw your smile'
'Abang senang karena abang mau keluar kota'
'Enjoy your time '
'Abang mau beli baju untuk fitness'
'Fii amanillah'
'Thanks'
Dia tau aku marah. Karena jikalau aku seperti biasa, aku pasti mengirimkan pesan yang sangat panjang dan antusias dengan banyak emoticon yang luar biasa banyak. Ini bukan pertama kalinya. Sebelumnya aku juga pernah melihatnya seperti itu namun alasannya adalah dia sedang menonton film. Padahal aku juga bukan orang bodoh yang tak bisa membedakan mengetik text dengan menonton film. Dia tak mau aku pergi, tapi tak mau mendekat. Dia egois dan aku bodoh. Aku benar-benar mencintainya hingga menjadi apapun aku rela.
Namun yang menjadi beban untukku adalah tak hanya aku yang menyayanginya. Ibuku pun menyayanginya meski belum pernah bertemu. Kalau abang sakit, mama akan langsung membelikan minuman-minuman kesukaannya dan membacakan doa didepan minuman itu. Satu tas penuh berisi minuman akan dibawanya dzikir, sholat, mengaji dan kegiatan ibadah lainnya. Mama memang begitu, selalu percaya akan kekuatan doa dan itu juga diturunkan padaku. Siang malam tak berhenti kupinjam nama abang untuk kudiskusikan dengan Allah. Sepertiga malam tak pernah absen jauh sebelum mengenal abang, begitu pula dengan dhuha. Sholat wajib juga apalagi. 1 juzz perhari nyaris tak kulewatkan. Kalau aku sedang buru-buru kusempatkan untuk mendoakan kedua orang tuaku dan abang. Selalu namanya lagi dan lagi. Awalnya kupinta pada Allah untuk merestui kami, tapi lama kelamaan doaku berubah, aku hanya menginginkan keselamatan dirinya, kesehatan untuknya, dipermudah urusannya dan diampuni segala dosa-dosanya. Ya, aku meminta pengampunan untuk dosa-dosanya.
Karena aku mungkin tak cukup cantik untuk mendampinginya, tak cukup kaya ataupun pintar untuk bisa berasa disisinya selamanya, maka doa menjadi andalanku.
Karena bagiku,
Doa adalah cara memiliki hal-hal tak termiliki.
Doa adalah cara memungkinkan hal-hal yang tak mungkin.
Doa adalah cara mengatakan hal-hal yang tak terkatakan.
Doa adalah cara mencintai paling tulus yang pernah ada.
Doa adalah bahasa cinta terdahsyat yang bisa dilakukan seorang hamba yang tak punya kuasa apapun.
Bersambung....
Sajaksore
25 notes · View notes
mewangitenang · 4 years ago
Text
Pangsit Rebus dalam Kedipan Mata
Selepas isya, aku ingin makan yang berkuah, hangat, dan sedikit pedas. Hmmm. Aku menemukan sebungkus kulit pangsit di dalam kulkas, Lon.
Langsung saja kunyalakan kompor, panaskan air, kupas bawang putih, ambil daun bawang. Air di dalam panci sudah mendidih, kumasukkan si bawang putih dan daun bawang, enam lembar kulit pangsit, lalu tabur kaldu bubuk dan lada.
Dalam sekejap, pangsit rebusku siap disantap. Jangan lupa tuang sedikit kecap manis dan saus sambal biar semakin mantap.
Lon, cemilan malamku sungguh apa adanya. Tidak perlu kufoto juga karena tidak estetik hahahahahaha Tapi nikmat sekali kumakan malam-malam sehabis hujan.
Selamat makan!
- ca
5 notes · View notes
irfanilmy · 4 years ago
Text
Menyukai Bunga-bunga
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Bunga. Aku menyukainya entah sejak kapan. Tapi, kukatakan suka, rasa-rasanya belum totalitas juga. Aku belum tergerak sama sekali untuk mencari tahu nama-nama bunga beserta detailnya. Enggak tahu kalau nanti. Nanti yang enggak tahu kapan. Bisa esok, minggu depan, dua bulan yang akan datang, atau bahkan tak akan pernah sama sekali karena melupakannya. Tergantikan dengan kesenangan lain.
Aku mencoba mengingat-ingat beberapa momen di mana aku mengabadikan bunga-bunga. Ternyata, saat sedang meminjam kamera DSLR punya teman dan melihat ada bunga yang cantik, kakiku tergerak berjalan mendekatinya lalu mengambil secuil keindahannya dengan teknik memotret yang kuciptakan sendiri. Aku memang tak pernah belajar secara khusus bagaimana memotret yang benar lagi baik. Sesuai seleraku saja.
Di depan gedung yang biasa dipakai foto-foto sama mahasiswa di kampusku ada beberapa bunga. Salah satu yang pernah kufoto itu warnanya orange, bentuknya memanjang. Oh ada satu lagi, yaitu teratai. Warnanya ungu. Indah banget.
Di dekat perpustakaan kampusku juga ada beberapa bunga yang sempat kusimpan dalam bentuk gambar. Sayang sekali filenya ada di laptopku yang mati. Padahal bagus banget.
Akhir-akhir ini saat berjalan-jalan sore ke arah lapang dekat rumah, aku menemukan banyak bunga. Lagi-lagi nama bunganya enggak tahu. Kuambil telpon semi pintar lalu kuabadikan. Kadang kufoto dan sesekali kuvideo. Lumayan kan bisa kupamerkan kapan-kapan. Ada yang berwarna putih, kuning, merah, merah muda. Yang enggak pernah kutemui itu bunga berwarna biru dan hitam. Menyenangkan.
Di depan rumah, mamah juga menanam berbagi tanaman, bunga di antaranya. Aku bisa melihatnya kapan saja, pagi, siang, sore. Kalau aku punya rumah sendiri nanti, kuingin punya taman khusus untuk tumbuh berkembangnya bunga-bunga indah. Semoga.
Cikondang,13 Juli 2020
3 notes · View notes
manifestasi-rasa · 5 years ago
Text
Sedih bet, bikin roti labu kukus tapi hasilnya ngga sesuai ekspektasi, rasanya kayak diterjunin dari tebing nan curam, heuheu. Kata umi, "Ngga apa, percobaan pertama kalo langsung cakep ya nanti bakul roti ngga payu, nanti coba lagi," tetep sedih, huhu. Soalnya selama ini percobaan pertamaku selalu engga jauh dari ekspektasi. Pait paitnya cuma penampakannya yg beda, tapi rasanya oke. Tapi iniii, HUAA.
Padahal waktu adek hajatan sunat dulu, aku yg bikin Beratus ratus bolu kukus, juga berloyang loyang roti kukus. Dan itu gada yg seburuk rupa iniiiii :((((
Aduh,maap roti, kukatain buruk rupa. Warnanya cakep sih, tapi bentuknya itu hloo T.T
Sampe ngga sanggup kufoto, padahal biasanya tiap hbis coba masakan baru selalu kufoto buat kenang kenangan :"
3 notes · View notes
kataku · 5 years ago
Text
Tumblr media
Kata Ibuk,
"Kenapa kamu itu kalo di pesawat sukanya motoin awan2 itu. Padahal ya gambarnya ya gitu2 aja"
Ibuk bilang gitu, padahal menurutku endak, ada beda di setiap langit dan awan yang kufoto. Sampai2 kadang aku selalu ndak bisa tidur karena takut melewatkan awan lain yang MasyaAllah indah sekali.
Naik pesawat buat liat langit dan awan2 ni aja aku dah senang dah. Alhamdulillah, ndak banyak minta anaknya wkwk
2 notes · View notes
ftrslh · 5 years ago
Photo
Tumblr media
// harusnya tadi malam kusempatkan menulis sebelum tidur seperti yang sudah kulakukan selama sepekan ini . kupaksa diri tidur lebih awal dari biasanya dan tidak membuka pertanyaan untuk dijawab. eh, saya buka ding. tapi cuma menuliskan satu kata untuk dilanjutkan nanti-nanti saja. heheh . padahal melankoli dan pas sekali pertanyaan semalam itu. sayangnya saya sudah habis energi mengerjakan sesuatu . ini foto lampu jalan. sekadar informasi, mungkin ada yang belum tahu. posisinya seberang jalan @peacecream_id . menerangi sampai pagi lagi. atau dua puluh empat jam per tujuh hari tanpa henti? entah, saya belum pernah memeriksanya sampai hari ini. hmm... oke, masukkan to-do list! . waktu kufoto, melihat hasilnya, yang saya penasaran ada 40 titik putih di tiangnya. menyentuh sekadarnya seperti saat tanda tangan di atas materai. membentuk kolone tertutup dalam formasi barisan dua puluh—hahah saya bicara apa ini. sudah. begitu lah. itu darimana kira-kira? habis saya foto, saya lihat kembali, itu bukan dari objeknya. lalu? efek apakah itu? . hmm, apa ini perlu kumasukkan to-do list juga? https://www.instagram.com/p/B95uV6MJFoc/?igshid=10jdyr02nqzq3
1 note · View note
tom5ive · 6 years ago
Text
Linimasa
Beberapa saat setelah submit draft thesis pertama tadi, aku pulang ke kosan. Rebahan di kasur. Termenung. Mengingat-ngingat masa saat aku pertama kali datang ke negeri ini. Gila! Itu sudah hampir 20 bulan yang lalu. Saking betahnya merantau, Belanda jadi semacam rumah baru untukku. Nyaman dengan lingkungan ini, sudah merasa dekat dengan teman-teman di koridor, sudah terbiasa naik sepeda menerjang angin 50 km/jam setiap hari. Sedihnya, submit draft ini menandakan bahwa masa studiku tinggal tersisa beberapa bulan lagi.
Pikiran lalu bernostalgia. Kota apa selain Wageningen yang pertama kali aku kunjungi disini? Ah iya, Arnhem. Masih ingat gimana aku mengambil pintu keluar stasiun yang salah. Malah yang ke arah Sonsbeek, bukan ke centrum. Ohiya, aku hampir lupa tentang Ede: hari dimana aku baru mendapatkan sepeda baruku (yang sekarang sudah rusak haha). Lalu dengan ambisius aku bersepada ke Ede dari Wageningen, yang notabene makan waktu sekitar 30 menit. Kehujanan. Beli router.
Lalu ingat perasaan ketika pertama kali menjejakkan kaki di Amsterdam.  Pertama kalinya benar-benar merasakan apa yang mereka bilang peradaban Eropa. Amsterdam terasa cantik sekali waktu itu. Rasanya hampir setiap sudut kota ingin kufoto. Jalan kaki jauh banget, sampai ke Museumplein hingga balik lagi ke arah Centraal, beli nasi kotak Tikka Masala di AH to go. Makan di Oosterdok sambil sok-sok-an menikmati sunset.
Lalu jadi nyoba inget-inget setiap kota yang pernah dikunjungi di Belanda. Every single one. Mulai dari suasana kotanya saat itu, stasiunnya seperti apa, tempat apa saja yang aku kunjungi, sama siapa waktu itu. Pikirian lalu merambah ke kota-kota luar Belanda yang aku kunjungi. Krakow, Budapest, Berlin... Ah, Italia. Sungguh negara yang sangat berkarakter. Venesia, Florence, Roma. Super fine. Hebat, aku bisa ingat semuanya!
Dalam dua minggu aku akan mulai internshipku. Walaupun aku tetap tinggal di Wageningen, aktivitasku mayoritas akan aku habiskan di Rotterdam. Yup, aku internship di sebuah perusahaan di Rotterdam. Rencananya akan naik kereta kesana tiap hari. Exciting!
6 notes · View notes
alrafikri · 6 years ago
Text
Nanda, Julia, dan Gea. Cantik ya, mereka.
Tumblr media
Pertama ketemu, yang menyapa itu Julia. Diantara mereka, yang paling banyak berkata juga dia.
Setelah kata hai, Julia bertanya - siapa kami. Temanku yang paling feminim (Nadiya) mewakilkan kami memperkenalkan diri. Hanya dengan perkenalan, kami bisa membentuk senyum di wajah mereka. Senyum yang mungkin sama seperti mahasiswa, ketika dapat nilai A.
Itu mungkin bedanya mereka dengan kita. Seperti anak desa pada umumnya, faktor kebahagiaan mereka itu bisa didapat dari hal-hal yang simpel.
Di post ini aku ngga akan bercerita tentang kebahagiaan mereka kok.
Setelah memperkenalkan diri, kami menanyakan tentang “siapa” mereka. Julia, yang paling talkative, tentu memperkenalkan dirinya sendiri, Gea yang sangat pendiam diperkenalkan oleh Julia, dan Nanda, anak ini, spesial.
Nanda adalah anak yang aktif. Meski aku bilang Julia yang paling banyak omong, tapi yang paling aktif tetap Nanda. Pertama, dia minta difoto bareng Gea & Julia, abis itu, minta foto lagi di spot yang berbeda. Sampai akhirpun dia tetep belum puas, akhirnya dia minta foto sendiri, hehe.
Mereka bertiga akrab banget, naik sepeda bareng, main bareng, foto bareng. Meskipun mereka gak satu sekolah, dan meskipun, salah satu diantara mereka itu, bisu.
Nanda tidak bisa bicara.
Dia aktif, meski tanpa berkata.
Awal aku tahu itu, otakku meledak (mindblown). Banyak pertanyaan muncul di kepalaku. Gimana caranya mereka berkomunikasi?- Gimana caranya mereka bisa main bareng?- Gimana caranya, mereka jadi sahabat.
Benci berasumsi, aku memutuskan untuk bertanya.
--Apa kalian paham saat Nanda mencoba mengekspresikan perasaannya?--
Dengan yakin, Gea mengangguk, dan Julia berkata "paham". Dalam hati kecilnya, mungkin sebenarnya mereka bingung dan berpikir, semudah ini dipahami kok kakak ini nanya gitu ya?
--Wow. I found it. A true friendship. Friends whose understand each other, and perfectness is not needed, to be accepted.
Just like Julia, Nanda, and Gea. They don't need anything to understand, or be understood.
“Even language or sound.”
Thankyou Nanda, Gea, Julia. You gave me an amazing lesson today. Faith in Pliken people restored.
Tunggu ya kalian. Tunggu ya Nanda. Kalau hiasan selfie deck udah rampung, aku bakal fotoin lagi kalian sepuasnya disitu, bakal kufoto sebagus bagusnya.
Late post bulan agustus.
1 note · View note
loamadblue · 2 years ago
Text
[Museum, Kamera, dan Jaket hitam]
Di museum ini, aku dan dia layaknya pengunjung pada umumnya.
Melihat, memperhatikan, memuji, dan mengabadikan momen yg ada.
Seperti halnya dirinya yang sedang fokus memotret.
Aku sedikit tertinggal di belakang nya, sengaja berhenti dengan jarak yang ada. Memperhatikan dia yang sedang fokus memotret.
Damai, perasaan itu menguasai.
Aku menyukai sosoknya saat ini dan tanpa sadar senyumku muncul begitu saja.
Lihatlah, dia mempunyai kepesonaannya sendiri.
Kaos navy yang tertutup jaket jeans hitam.
Kamera yang berada di genggamannya.
Tatapannya yang sedang fokus memperhatikan sekitar mencari view yang bagus mungkin (?)
Tak lama, dia berjalan beberapa langkah dan mulai memotret dan kemudian tersenyum melihat hasil protet nya sendiri.
Senyuman itu, selalu berhasil membuatku terpesona.
Lalu dia menoleh ke belakang, mencari sosok ku dan melambaikan tangan memintaku mendekat.
"Kay, coba deh kamu berdiri disana. Mau kufoto, kayaknya bakal bagus deh hasilnya", ucapnya.
Aku yang juga sudah terbiasa diminta untuk menjadi model dalam fotonya, segera memposisikan diri.
"Lihat deh Kay, cantik banget kan hasilnya", ucapnya.
Aku tersipu menerima pujian itu. Untuk yang satu ini, sampai kapanpun aku tidak terbiasa menerima pujiannya, masih tersipu malu.
0 notes
zra-bin · 2 years ago
Text
KETIKA SUAMI NGASIH
dulu sebelum nikah, waktu ulang tahun atau waktu ada momen-momen tertentu yang beliau kasih ya cincin.
Tumblr media
sekarang setelah nikah, ga ada surprise lagi tapi langsung bawa ke store nya dan disuruh milih. bukan cincin lagi. variasi sesuai yang beliau rasa aku perlu atau mungkin ga perlu-perlu amat.
sepatu udah jelek, dibawa ke toko sepatu. tinggal tunjuk.
hp kurang keren, dibawa ke toko hp.tinggal tunjuk tapi ya aku tau diri lah ya. wkwk
earbuds ga punya, dibawa ke toko nya. tinggal pake.
bilang pengen tas, dibawa ke tempat tas. dibayarin.
pengen sandal, dibawa ke tempat sandal. dibayarin.
kalau uang habis, dan beliau tau pasti di transfer lagi.
bilang mau makan ini itu, dibawa.
bilang mau kesana sini, dibawa.
semua tinggal bilang. insyaAllah dipenuhi.
pernah ya suatu ketika aku lagi marah dan lagi di bna. tiba-tiba jam 10 malam ada yg nelfon. kurir. rupanya beliau ngasih bunga. bunga dari uang. makin marah aku. dikira aku mata duitan. wkwk. salah langkah beliau. meskipun ga ad niat untuk itu. tapi aku tetap marah. sangking marahnya ga kufoto pun bunganya. ga kubilang makasih. kubiarin berhari-hari di lantai. hmm. sekarang merasa bersalah sedikit. tapi tau dia melakukan hal yg hmm i cannot say what it is, ga ada lagi rasa bersalah. cuma yasudah. semua orang pernah melakukan kesalahan. bagaimana beliau mau berubah dan kembali, I appreciate.
Semoga Allah selalu menjaga dan memberkahi pernikahan kita.
Tumblr media
0 notes
ritsahsilmi · 3 years ago
Text
My Short Escape (Second Part)
Lanjut yaa, mumpung lagi ga mager nih. Kalau ditunda mah jangan harap hahah.
---
Tumblr media
Perjalanan menuju Bogor diiringi hujan tapi oh mengapa pas di foto langitnya terik sekali? Ntar dikira bohong padahal kan tidak. Yaudahlah, ya.
Tumblr media
Sampai juga di Bogor, kota hujan yang malah langitnya cerah. Mana hujannya???
Tumblr media
Sampai juga di Kebun Raya Bogor. Karena datang di weekday, jadi bayar 16500, kalau weekend? Aing lupa, maapkeun.
Udah beli tiket online malam sebelumnya, jadi pas di lokasi tinggal check-in sajaa.
Tumblr media
Ini pintu keluar loket yang mana berarti pintu masuk menuju KRB. Gaya Belanda gitu ga sih? Agak horror keknya kalau malam. So, creepy!
Tumblr media
Ada peta besar lokasi KRB yang ternyata aku cuma sempet keliling sebelah kiri doang. Udah menjelang sore, jadi kurang waktu. Coba lebih pagi lagi. Padahal sisi kanannya lebih luas lagi.
Tumblr media
Ini namanya Kolam Gunting, entah apa asal-usul kenapa dinamakan Gunting. Dekat sini ada penyewaan sepeda yang per-jamnya kudu bayar 25000. Ada juga jual es krim, kopi, pop corn. Di sepanjang kolam, ada aja yang gelar tikar macam piknik gituu. Tapi ga kufoto.
Tumblr media
Eh, ada Istana Bogor. "Halo, Pak Presiden! Apakah anda ada di dalam?"
Tumblr media
Ada komplek makam Belanda jugaa. Tapi cuma foto dari jauh ajaa, ga berani lebih dekat. Ngeriii, cuy!
Tumblr media
Toilet yang lagi ditutup. Bayangin pengen pee malam-malam dan harus masuk ke gedung ini sendirian? Untung KRB ga buka kalau malam. Ahahah. 👻
Tumblr media
Sempat juga naik sepeda bentar doang. Karena yang nyewa temanku, aku cuma pinjam ajaa.
---
Dah 10 lagi, guys. Lanjut di part.3 which is part terakhir. Keluar dari KRB ga lama sebelum pintu masuk ditutup jam 4. Dah sore, dah mau petang. Saatnya balik kandang.
0 notes