#kknundip
Explore tagged Tumblr posts
Text
Warga mengikuti jalan sehat dalam rangkaian Festival Literasi dan Kebudayaan di Desa Pekiringan, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (5/2/2023).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang bekerjasama dengan Pemerintah Desa Pekiringan dan Bank Indonesia.
4 notes
·
View notes
Text
Menggagas Konsep “PERSAMI: Edukasi Virtual Kala Pandemi”, Mahasiswa KKN Undip Ini Menarik Perhatian Kawula Muda
“Tetap mempertahankan prokes, memberi atensi pada kebersihan diri sendiri dan lingkungan adalah hal yang penting. Selain itu kita tetap harus menambah wawasan untuk edukasi diri agar kita dapat selalu waspada dan berilmu.” Tegas Ranu Dipo Alam mahasiswa KKN Undip kepada kawula muda RT 2, RW 7 siang hari selepas shalat Jumat selesai di pos kampling RT 2. Dipo menggagas “PERSAMI” atau “Pertunjukan Virtual Kala Pandemi” yakni dengan mempresentasikan sebuah video dari laptop mengenai edukasi dari Dipo dan referensi-referensi konten di internet kepada remaja-remaja itu dengan harapan esok hari bisa menjadi guide keseharian dari sumber yang praktis dan efisien serta relatable dengan kondisi pandemi. Dipo yang saat itu sebagai ketua mahasiswa KKN Undip dibawah bimbingan Ir. Marry Christiyanto, M.P, I.P.M. atas mahasiswa-mahasiswa yang turun KKN di kelurahan Jatisari memberikan himbauan kepada remaja-remaja yang bernama Rafa, Fajar, Reynald dan Aqila untuk rutin berolahraga entah di pagi hari maupun di sore hari. Mekanisme penyampaian dilaksanakan di poskampling, dengan menerapkan protokol kesehatan. Selanjutnya juga Dipo mengajak kesepakatan kepada mereka berempat jika akan menyemprot disinfektan bersama-sama di lingkungan wilayah RT 2, RW 7. Diperlukan sinergisitas sesuai dengan kesepakatan dengan pak Sigit selaku ketua RT 2 bahwa mahasiswa KKN dapat berkolaborasi bersama remaja RT 2, RW 7. Ranu Dipo Alam – Fakultas Ilmu Budaya Undip 2018 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Marry Christiyanto., M.P., I.M.P. Kelurahan Jatisari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang KKN Universitas Diponegoro Tim II Tahun 2021
0 notes
Photo
KKN Part 7 - Takdir Mempertemukan Kita Adalah takdir, ketika terpampang di laman website bahwasanya Ungaran Barat menjadi tempat KKN, mungkin ALLAH hendak memberi kesempatan untuk mengenali wilayah tersebut. Adalah takdir, ketika terkelompokkan nama mu dan namaku, nama kita, sembilan bocah tingkat akhir di dalam satu desa, Bandarjo. Kelompok KKN yang sampai H min 1 minggu grup masih lempeng aja. Baru di H min 1 hari pemberangkatan, sedikit geger lantaran tempat tinggal yang belum juga dapat. Adalah takdir, mana kala diri diri kita saling mengenal dan berdamai. Dengan dia yang pelupa, bahkan sekedar kunci motor. Dengan dia yang super selow, katanya, "yang penting yakin". Dengan dia yang ternyata kelahiran 97 dan kita beri panggilan si Panda. Dengan dia yang diam-diam mengisi gentong-gentong bak air mandi kita, tapi juga yang paling bahagia sendiri dengan tontonan di laptopnya. Dengan dia yang berlapang membawakan tivi kosannya untuk kita pakai dan juga yang paling akhir bangun pagi di antara kita. Dengan dia yang barangkali paling bersabar menyimak obrolan anak-anak kesehatan karena yang ia pelajari sehari-hari adalah tentang keperpustakaan. Dan, terakhir, dengan dia, kordes serba bisa yang mau saja mencuci piring piring kita. Adalah takdir, mari berkolaborasi untuk 42 hari. Dan barangkali, 5 anak kesehatan, 1 anak teknik, 1 anak akuntansi, dan 1 anak perpustakaan ini, di kemudian hari dapat berkolaborasi dalam amal-amal masyarakat lain dengan cakupan lebih luas lagi. Dan, adalah takdir. Hari yang lalu sebuah film mengajarkan, bahwa "harta yang paling berharga adl keluarga." Maka, di perantauan, kalianlah harta paling berharga. Selasa, 9 Jan 2017 Ttd, dari yang paling nempel molor. NB : foto di ambil hari ini, selepas diskusi rembug desa pemaparan program KKN #kknday7 #kkn #kknundip #kknlife #UngaranBarat #takdir #keluarga
1 note
·
View note
Text
K K N - D A Y 4
disclaimer : yang kamu baca nanti merupakan late post namun diceritakan seolah-olah di hari yang sama.
Hari ke 4, hari Senin 6 Januari 2020, hari produktif pertama kami di resmi dimulai.
Diawali dengan pagi pagi datang ke balai desa untuk bertanya kepada perangkat perangkat desa seputar permasalahan apa saja yang terdapat di Desa Mulyoharjo. Permasalahan yang kami dapati ini nantinya berguna untuk proses penyusunan program multidisiplin kami. Dari permasalahan ini, kami harus mencari solusinya sebagai bukti pengabdian kami kepada masyarakat Desa Mulyoharjo selama kami kkn di sini. Solusinya sendiri, dalam proses perancangan hingga eksekusi, harus melibatkan implementasi dari jurusan kami masing masing. Misal ada 1 permasalahan, nah di 1 permasalahan ini harus terdapat solusi yang berhubungan dengan jurusan Kelautan (Yusril & Pian), Kesehatan Masyarakat (Putri), PWK (Fawwaz), Arsitektur (Winda), dan Administraasi Bisnis (saya).
Usai berbincang dengan beberapa perangkat desa yang hadir, kami pulang ke posko untuk makan siang yang ditemani hujan deras. Hujan selesai, sekitar pukul setengah 4 sore kami pergi menghampiri Pak Amin di tambaknya, tepatnya tambak latoh. Tempatnya sendiri tidak terlalu jauh dari posko, butuh 10 menit hingga tiba di tambak.
Latoh atau anggur laut adalah salah satu jenis rumput laut (seaweed) yang nama latinnya adalah Caulerpa racemosa. Ada fakta menarik antara seaweed dengan seagrass (lamun) , karena mereka merupakan 2 spesies yang berbeda. Perbedaannya terletak pada seaweed yang hanya mempunya 1 bagian tubuh yang bernama Talus. Sedangkan seagrass mempunyai akar, batang, dan daun di seluruh tubuhnya.
Awal kami tiba, Pak Amin sudah berada di tengah tambak, meraba raba dasar tambak untuk mencari latoh. Sekitar 10 menit kami berbicara dengan beliau dari bibir tambak, Fawwaz tiba tiba berucap kalau dia ingin turun ke tambak, ingin ikut merasakan sensasi memanen latoh. Kami bingung, karena kami sejak awal tidak ada niat untuk ikut menceburkan diri wkwkwk. Lalu kami pulang untuk berganti pakaian dan kembali lagi ke tambak.
Jujur, saya orangnya jijik-an terhadap sesuatu yang teksturnya seperti lumpur. Jadi, begitu saya menginjakkan kaki ke dalam tambak, sensasi aneh langsung seperti mengalir dari kaki hingga kepala saya wkwkwk. Tekstur lumpur yang sangat lembek dan dingin serta mampu membuat sebagian kaki saya masuk ke dalam lumpurnya, berhasil membuat saya berjerit panik pada awalnya. Diikuti dengan tangan saya yang harus meraba raba dasar tambak alias meraba lumpur untuk mencari latohnya. Duhhhh, jiji :(
Diikuti dengan kebodohan saya yang sempat pipis dan kentut di dalam tambak, membuat teman teman saya ini terpekik terkejut wkwkkwkwk. Sore hari ini kami habiskan dengan canda tawa yang benar benar lepas di dalam tambak hingga udara menjadi dingin dan matahari bersembunyi. Saya baru hampir 4 hari tinggal dengan mereka yang notabene orang orang baru di hidup saya, namun entah kenapa rasanya kami mempunyai frekuensi yang sama. 180 derajat terbalik dengan bayangan saya pada awalnya kelompok ini terbentuk.Terimakasih banyak semuanya, untuk pengalaman hari ini!
Cheers!
0 notes
Text
Another Survival Story
[REPOST FROM MY BLOG]
Hola!
Tak terasa hari ini tanggal 27 Agustus 2017, sudah H+7 sejak KKN usai. Gak terasa? Iya memang, karena segala sesuatu yang menyenangkan itu, kerap terasa cepat berlalu /eaaa/. Btw ketika entri ini ditulis, aku baru saja bertemu dengan keluarga baru yang kudapat dari Kuliah Kerja Nyata itu, Arina dan Angga. Ya cuma bertemu sekitar dua jam sih. Cukuplah mengobati kerinduan ini sembari makan di Rice and Shine, ketawa cekikikan, dilanjut nonton film di kosan Angga.
Berada dalam satu ruangan seperti ini, jadi mengingatkan susasana di posko kita. Untuk mengenang itu semua, kayaknya emang harus diceritain disini ya? Biar yang lain kalo lagi kangen, juga bisa baca cerita ini /halah sok kepedean/
---
Selama empat puluh hari menjalani KKN, aku belajar banyak hal. Bertemu dengan macam-macam teman, dihadapkan keadaan dan situasi yang berbeda-beda, serta tentunya pengalaman baru.
Salah satunya,
Pertemanan.
Aku berkelompok dengan enam orang lainnya. Berbeda fakultas, belum pernah bertemu (kecuali kordes dan Akbar yang emang udah pernah ketemu sebelum KKN), apalagi kenalan dan nongki bareng. Pure bener-bener gak kenal sama sekali ya, bukan settingan kek ditv /halah/. Penasaran siapakah orang-orang terpilih dan beruntung itu karena seposko dengan Qonita si selebtweet ini? Yoh aku kenalin, from left to right ya:
1. Hety /Akun '14/ as Umi
First impression about her? Wah, ada ukhti nih. Otomatis ntar kalo aku mau aneh-aneh pasti dinyinyirin. Ntar gabisa diajak seru-seruan, gamau ini-itu, apa-apa rempong. But you know what the fact is? She is the most adorable "ukhti" friend that I've ever had. Ya bersinopsis dengan ukhti-ukhti gawl gitu dah. Walaupun doi punya intensitas di dapur yang lebih sering dari yang lain (doi mau masakin kita sarapan walau kita ga minta), gemar bersih-bersih rumah, ya pokoknya keibuan banget lah ya, tapi kalo diajak gosipin artis ini-itu, nyambung coy!! Doi juga selalu sabar kalo aku teriakin "Miii kita hari ini ngapain? Miii sapunya dimana? Mii hari ini masak apa? Dan "mii-mii" lainnya yang sudah tak terhitung. Bangun selalu paling pagi, sholat juga selalu berusaha tepat waktu. Karena "kesempurnaan" yang dimilikinya, menjadikan dia "orang yang paling dicari dimana-mana" ketika ia tak ada (bahkan perangkat desa dan ibu-ibu PKK juga melakukan hal yang sama, yang terkadang menimbulkan keirrian soalnya yang dicari cuma dia wkakaak). Terima kasih sudah menjadi panutanku ya mi, aku melihat umi itu layaknya wanita seutuhnya /ceilah/. Pinter masak, jago ngelola uang (yoi doi bendes, tiap hari mainan excel nyatetin pengeluaran kita), dan agamanya juga mancay tak perlu diragukan lagi. Terima kasih juga sudah setia menjadi makmumku ketika sholat berjamaah, walaupun akunya susah dibangunin dan mbulet ngerjain ini-itu dulu hehe. Sukses ya mi semester tujuhnya, can't wait to makan yang pedas-pedas bersamamu xoxo.
2. Angga / IESP '14 / as Komo
Sebuah opini yang mencuat dipikiran saya ketika melihat Display Piicture linenya adalah... WAH INI CALON-CALON ORANG GAK GUNA NIH!! Yang bakal diem aja setiap saat, yang bakal bilang iya-iya aja, ya pokoknya manusia gak seru gitu deh. Tapi setelah seminggu, eh ga ding, mungkin sekitar 4-5 hari kita tinggal bersama, opini-opini tak beralasan itu musnah seketika. The truth is.. He is one of my favourite boy friend (dipisah lho ya, kalo digabung artinya beda lagi) that I've ever met. Kok bisa gitu ya doi jadi seorang lelaki dengan "paket lengkap" yang dimilikinya? Diajak ngomongin stand up, nyambung banget cuy (sumpah ini akyu seneng banget cz jarang nemuin temen yang paham stand up). Ngomongin film dan lagu, masuk juga. Bahas selebgram like awkirun dan anyageraldo pun tetap paham. Gak pernah marah, paling peka kalo ada ciwi-ciwi yang lagi PMS. Ngurus gas habis bisa, bawa tiga galon dan kompor beserta gasnya dalam satu motor pun juga bisa (IYA AKU SADAR DIRI KOK). Paling selaw kalo diminta nganterin kemana-mana, tapi giliran ada binatang masuk posko teriaknya lebih kenceng dari aing T.T Terima kasih ya mo sudah menjadi suami siaga, jadi reminder-man buat aku, arin, dan akbar ("Qon jangan lupa ntar ada rapat kecamatan, Arin jangan lupa bikin reportase, Akbar ada rapat expo juga lho nanti") tanpa kenal lelah. Terima kasih juga sudah mendirikan Geng Alay, walau anggotanya cuma kita bertiga. And for Komo's gf, I think you're the luckiest woman in this world. Langgeng sampe nikah ya kalian, aku dan Dory insha Allah dah siap jadi pager ayunya xoxo.
3. Akbar / Psikologi '14 / as The Man who Knows Everything
FUN fact from us is.. sebelum KKN kita belum pernah ngobrol, walau kita sefakultas. Ya gimana mau ngobrol ya bur, orang kelasnya aja LDR-an hoho /pembelaan/. Doi orang pertama yang deket sama aku, dibandingkan dengan yang lain. Mungkin gegara sama-sama Psikologi ya, dan sama-sama fansnya Alitt Susanto. Dari hasil kita berbincang-bincang berduaan di ruang tamu, dapat ditarik kesimpulan kita sama-sama penyuka stand up dan Superman is Dead. And you know what? Ternyata kita sama-sama nonton "Call Back Tour (sebuah tur stand up Comedy oleh Rigen, Rahmet, dan Indra SUCI 5) di hotel Semesta, tapi kita tak bertemu T.T Sama-sama gak percaya, tapi sungguh dunia begitu sempit ya bur wkwkk. Doi merupakan orang penting dalam keberlangsungan EXPO Kabupaten Jepara dan sempat mendapat testimoni dari kecamatan sebelah, menjadi "koor teganteng" /cihuy a6/. Rajin banget beli es tebu (setiap pulang dari manapun selalu diajak beli es tebu), gemar menggoda Dory, dan ngomongin tentang motor setiap saat (maklum doi ikut geng motor, macem temennya si boy gitu dah). Keikutsertaannya dalam MPR (Mahasiswa Pencinta Reptil) tak dapat diragukan lagi, setelah kejadian disuatu malam yang mencekam. Tak ada hujan tak ada angin, tiba-tiba sebuah katak tak tahu diri muncul dari lubang kamar mandi. Aku, Angga, dan Indri sedang sibuk teriak, berlarian kesana-kemari, doi malah dengan jantannya memutuskan untuk mengadapi katak itu, dan berhasil menyingkirkanya! :D Ya walaupun doi suka nongkrong sampe malem, suka marah-marah gak jelas, dan suka sok tau dalam berbagai hal, tapi dia gak ngerokok loh! Terima kasih ya bur sudah mau menjadi temanku mencari makan kemana-mana, dan tetap sabar menghadapi Geng Alay walau kita tau kamu jijik dengan kita hoho. Terima kasih juga sudah menjadi suami siaga bagi kita semua, sukses kuliahnya yha bosq xoxo.
4. Arina / Ilkom '14 / as Dory
"Ini orang kenapa lelet banget ya? Dah tahun 2017 masih ada aja orang yang slow respon hhh so gemay aing dibuatnya.", begitulah kira-kira penilaianku terhadapnya, for the first time. Ya gimana gaboleh jengkel yak? Orang doi tuh emang slow respon banget di grup "Bebeb 42 Hari". Harus ditag dulu, baru deh nongol. "Ya sorry to aku tuh lagi ngurus magang, makanya jarang pegang HP", lontaran kalimat pembelaan Dory beberapa waktu lalu. Nah selain slowresp/lelet/lemot, my another first impression about her is WAH NI CEWEK PENDIEM NI PASTI GABISA DIAJAK GOSIP!! But setelah kita menghabiskan suatu malam bersama dengan menonton DD JURU BICARA (Stand Up World Tour by Pandji Pragiwaksono) bersama dengan Akbar, Angga, dan Indri, lenyap sudah dugaan-dugaan tersebut. In the fact, she is very very adorable :3 Dia tuh ibarat versi ceweknya dari komo, bisa gitu ya jadi seorang teman dengan "paket lengkap" yang dimilikinya? Ngomongin stand up (apalagi kalo meranin Sadana), paling lihai dong. Masalah fim, masuk juga. Disuruh ngedit-ngedit video dan jadi tukang poto, bisa juga. Kalo musik? Wah jangan salah, DOI MAH AHLINYA! Bisa main gitar sambil nyanyi, ya walaupun suaranya gitu-gitu ae. Paling kerap mengajak makan siang dan malam di Ricket Chicken, tapi kalo disuruh ngimamin sholat berjamaah sama umi paling ogah-ogahan dah. Usut punya usut, ternyata doi juga MASIH main twitter (ini ku juga seneng banget kalo punya temen dan tau dia masih main twitter) dan sama-sama penggemar Coldplay cuy^^ My fav moment with her is pas aku pulang dari rapat kecamatan dengan muka lelah yang tak dapat lagi dikontrol, tiba-tiba dia langsung berdiri sembari bilang "Eh mo ayo kita nari, tuh bebeb Qonita lagi capek. Yuk hibur dia." Omooo aku langsung teharu Dor huhu T.T Walaupun doi paling care dan baik diposko, giliran masalah MENARUH barang doi paling terbelakang T.T Sumpah yaa ingatannya bener-bener jangka pendek, that's why I called her "Dory". Hmm ya intinya I'm so happy having you in my life, Dor. Terima kasih sudah selalu setia mendengarkan keluhan, lalu mau diajak gosipin cowok-cowok yang tidak sedikit jumlahnya. Terima kasih juga sudah menjadi anggota dari Geng Alay, really couldn't ask for someone else xoxo.
5. Sri / Tekpal '14 / as Kordes/Sray
FYI, doi tuh cowok ya. Iya, namanya memang kayak cewek, dan apabila kamu mengiranya dia cewek, you're not alone :D Ya entah paling berani atau paling sial ya Sray, dari tiga cowok yang ada dikelompok ini, dirimulah yang terpilih menjadi kordes wkaaka :D Sungguh tidak mudah dan begitu berat menjalani amanah tersebut, terbukti seminggu pertama kita semua mengalami "sebuah lika-liku KKN pada umumnya" /wkwk ceilah bahasanya/. Ahli dalam bermain game basket di laptop kesayangannya, yang kalo ada apa-apa tiba-tiba ketawa atau teriak-teriak sendiri. Biasanya kalo ngomong sama aku dan doi pake bahasa jawa khas Patinya, aku sering lola gitu, selalu bilang "Hah apa Sray?" dan sedetik kemudian langsung diganti pake bahasa Indonesia yang baik dan benar wkwk (hiks maapin ketidakpahamanku atas bahasa lokalmu T.T). Selain jadi kordes, doi juga berperan dalam kepanitiaan EXPO Jepara. Memang keahliannya dalam membuat desain MMT dll tak perlu dipertanyakan lagi lah, terbukti dia masuk sie PDD. Gemar memakan indomeh sewaktu-waktu, yang kemudian dapat menimbulkan perpecahan antar anggota Desa Kriyan lainnya (karena kalo ada satu orang yang makan indomeh, yang lain juga jadi pengen makan karena mencium aroma wanginya T.T). Oiya dia juga rela menjadi guru bagi Naura dan Ndut, si kakak-beradik yang sangat "unyu", disaat yang lain tak mau wkwk. Terima kasih ya Sray sudah mau menjadi pemimpin bagi kita semua, walaupun terkadang ada goresan-gresan sedikit diantara kita, ya anggap saja itu menjadi sebuah pembelajaran. Terima kasih juga sudah selalu sabar mendengarkan ocehan-ocehan tak jelas di ruang tamu selama empat puluh hari kemarin, see you on top yha xoxo.
6. Indri / Tekling '14 / as Sekdes
Pertama kali tau kalo sekelompok sama anak cewek teknik, duh aku sangat bahagia (karena aku tak banyak punya temen cewek dan anak teknik). Berpikiran kalo "Wah anak teknik mah gercep lah ya ntar kerjanya, gak rempong juga mikirin ini-itu." And you know what? My dream come true! Busettt doi sekdes ter-yoi cuy, laporan yang dikumpulkan ke sekcam jarang ada kesalahan. That's why Desa Kriyan dijuluki sebagai "Desa Percontohan" oleh anak-anak desa lainnya wkwk :D Bener-bener gak salah lah milih sekdes. sungguh tootalitas (kadang aku minder atas kegercepannya menjadi sekdes T.T). Satu-satunya cewek yang "taken" di posko ini, menimbulkan keirian bagi cewek-cewek lainnya ketika di jengukin pacarnya ke posko hikz. Merupakan cewek paling tercuek daripada ketiga cewek lainnya, tapi masalah berita-berita di tv dia selalu paling up to date. "Eh ini udah ada loh sejak kemarin, ini aku punya videonya kalo mau lihat," ucapnya sambil tersenyum bangga. Kalo makan apapun selalu pake kecap. APAPUN lauknya loh. Yha walaupun doi paling paham masalah laporan, tapi kadang doi juga lola di berbagai kesempatan. "Hah piye to aku rak paham," ujarnya dengan muka tanpa ekspresi. Pernah menjadi korban keusilan komo, yang dikagetin pas keluar kamar dan doi langsung marah-marah gak jelas gitudeh (sumpah ni aku ngakak banget liat mukanya) :D Terima kasih ya ndri sudah mau menerima aku sebagai teman sekasurmu, yang walaupun aku selalu berantakan dan nyanyi-nyanyi sebelum tidur, kamu tak pernah nyinyir. Terima kasih juga sudah mau menyatukan LPK LRK kita dengan tabah, meski banyak kekurangan disana-sini. Langgeng sama pacarnya ya ndri, all the best for you xoxo.
That's all my new friend, my new family.
Thanks for our journey and struggle during QQN, thanks for always support each other.
Kalo misalnya nih disuruh KKN lagi dan disuruh milih "siapakah teman sekelompokmu?"
Then I'll choose you, over and over again.
2 notes
·
View notes
Text
Jurnal KKN #5: Berani Kotor
Pada minggu ini setelah hampir semua program monodisiplin selesai, kita benar-benar fokus menyelesaikan program multidisiplin. Untuk program UMKM, kami memilih UMKM tentang usaha kerupuk ikan karena kerupuk ikan disini benar-benar murni masih menggunakan tenaga manual dan bahan-bahan yang alami dan pasti dari hasil tangkapan nelayannya sendiri. Kerupuk ini dikerjakan secara perorangan, sehingga tidak menutup kemungkinan apabila dalam 1 RT ataupun 1 RW terdapat beberapa pengusaha kerupuk. Sehingga kita memilih salah satu pengusaha kerupuk yaitu ibu Suhertin yang berlokasi di RT 1 RW 7.
Kegiatan awal kita adalah melakukan wawancara dengan ibu Suhertin. Dari sana kita memperoleh banyak info baru serta ibu Suhertin mempersilahkan kita untuk melihat proses produksi. Setelah melihat proses pembuatannya, barulah kelompok kita memutuskan untuk menciptakan inovasi yaitu dengan pemberian rasa pada kerupuk yang sudah matang digoreng.
Pada akhirnya kamipun mengadakan forum diskusi dan sosialisasi tentang UMKM. Setelah sambutan selesai, acara dilanjutkan dengan presentasi tentang pemilihan bahan baku, kandungan gizi, kemasan, pembuatan sentra industri, dan pemberian sampel inovasi yang kami lakukan dan sharing cara pembuatannya.
Kerupuk yang ‘kres’ di mulut
Aktor pemeran utama program UMKM
Setelah menyelesaikan program UMKM, pada tanggal 11 Februari, kami melaksanakan rencana aksi hasil FGD 2 yang bertempat di RT 01/ RW 01 yaitu sosialisasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) tentang sampah dan operasi semut. Program sosialisasi PHBS berisikan tentang pengertian PHBS sendiri, pembagian sampah organik dan anorganik, dan bahaya penyakit yang dapat ditimbulkan karena sampah. Selanjutnya kami mengajak masyarakat kegiatan operasi semut yang berisikan kegiatan kerja bakti di lingkungan RT 01/ RW 01.
Sosialisasi perilaku hidup bersih sehat
Memungut sampah
Pasukan berani kotor
Esok harinya, diadakan kegiatan Expo bertempat di tempat wisata WIPPAS yang terletak di Desa Surajaya. Expo yang merupakan puncak kegiatan KKN berhasil terlaksana dengan baik setelah seluruh mahasiswa menyelesaikan berbagai program selama enam pekan terakhir. Kegiatan tersebut berkaitan menampilkan hasil dari UMKM desa atau kelurahan yang berada di Pemalang, lomba mewarnai untuk anak SD atau TK, penampilan kreasi seni dari masing- masing desa atau kelurahan, medical check – up yang dilakukan oleh mahasiswa kedokteran Undip, dan donor darah oleh PMI (Palang Merah Indonesia). Berbagai produk unggulan dari Pemalang yang merupakan output dari program multidisiplin dipamerkan secara serentak dan dijual selama Expo berlangsung. Diantara produk unggulan yang dipamerkan antara lain clay figure, es krim tahu, ogel-ogel, kerajinan kerang, dan lain-lain.
Nah kan ngumpulnya sejurusan
Di sela-sela acara expo, pak Arya selaku pembimbing program KKN Tematik PUPERA menginstruksikan untuk diadakan sesi pemaparan progres kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh masing-masing desa. Setelah pemaparan, pak Arya memberikan masukan agar dilakukan monitoring selama beberapa hari agar output yang dihasilkan menjadi jelas. Untuk Sugihwaras sendiri diminta memonitoring 7-8 rumah warga yang menjadi peserta kegiatan pupera yang kami lakukan untuk melihat apakah ada perubahan atau tidak.
Program penguras isi dompet tapi seru
Cah arsi Pemalang yang diribetkan PUPERA
Penyesalan
Agak menyesal sedikit sih telat banyak main sama anak desa lain karena awalnya mengansoskan diri. Kayak gak ikutan jadi panitia expo, padahal anak-anaknya seru.
2 notes
·
View notes
Text
Yey udah setengah (?)
KKN, kata orang singkatan dari "Kana-Kene Nyepik" "Kisah Kasih Nyata" "Kuliah Kerja Nikah" "Kuliah Kerja Nyata" nah ini nih yang beneran... Udah hari ke -21 alhamdulillah.. KKN hari ke 21 apa yang udah kita lakuin ? KKN untuk mengabdi !!! Gitu sih katanya.. Ya semoga kita selalu meluruskan niat bener utk mengabdi. Ok, now I want to tell you as a reader about my daily activity on KKN 😍😍 .... Kata orang, KKN itu 'gabut' dan bisa nyicil nuat nylesein tugas akhir.. Tapi gimana dengan kkn gue ?? W.o.w nonsen banget guys... Jauh dari kata gabut. Berarti produktif donk ??? Ehhmmm... Let's see Oke KKN minggu pertama, kita disibukkan dengan yang namanya MUSDUS (Musyawarah Dusun) tiap malem. Well FYI, desaku ada 9 dusun dan desa yangbpaling besar sekecamatan siwalan kabupaten pekalongan jawa tengah. Dan itu melelahkan sekali. Tapi ya gitulah namanya juga KKN. All we could do on our campus, here we couldn't do this anymore.. Pokoknya pengalaman hidup di masyarakat itu susah bro.. Tapi ya gitu, kita harus berusaha membaur dengan masyarakat.. 😊 .. Oh ya guys, mau cerita juga gimana hecticnya kita saat mau nyiapin program.. Sumpah itu mumet banget. Kebetulan aku dapet job desk ganda.. As a sekcam ak harus mondar-mandir ke kecamatan, nemenin korcam juga. Minta tanda tangan ini itu, nyiapin proker kecamatan dll. We have to fight here .. Oh ya, tepat memasuki minnggu ke 2 aku resmi tepar alias terkapar parah.. Sakit di tempat kkn cuy 😭😭😭 dan sempet jadi "uyung-uyungan" di posko kkn. Rasa-rasanya under pressure banget,, mumet ngurusin ini itu. Tapi satu yang selalu ku yakinin bahwa amanah tak salah memilih pundak.. Dan ketika aku harus memikul tanggung jawab ini, semoga aku bisa menjalankan semuanya dengan baik. Bantu aku ya ^^ Oh ya.. Banyak banget pengalaman selama 21 hari ini yang kalau aku ceritain disini bakal puanjang banget.. Mulai dari jalan-jalan ke curug dengan tracking parah, kejebak hujan, kucing-kucingan sama DPL, selisih paham antar tim kkn, ngerasain mumet ngatasin pertanyaan ini itu, pokoknya banyak lagi. Baiklah.. Masih tersiaa 21 hari lagi dan semoga saya bisa menjadi lebih bermanfaat. Dan it sedikit celotehan ala-ala mahasiswa kkn.. Tetap semangat.. Siwalan, 31 januari 2017 23.15 #KKNUNDIP #Tim1 #KKN-PPM #2017 #Pekalongan #Siwalan
1 note
·
View note
Text
Jangan Ditahan, Berat. Sampaikan Saja
Pada kesempatan ini saya ingin membagikan pengalaman menarik selama KKN. Tentang serangkaian pertemuan yang tidak disengaja maupun disengaja. Perjumpaan yang menelurkan kebajikan-kebajikan baru yang membuat saya sadar dan sedikit paham bagaimana sepatutnya saya memanusiakan manusia.
Pernahkah sahabat menjumpai dan berbicara dengan orang tua? Orang tua yang saya maksud disini tidak membatas pada Ayah dan Ibu namun orang-orang yang usianya telah melampaui 40-50 tahun ke atas. Bagaimana kesan yang timbul dari percakapan yang dibangun? Menyenangkan atau membosankan? Saya pikir dua hal tersebut adalah hal yang lumrah timbul dalam percakapan tersebut.
Sebenarnya saya tidak ingin menyajikan kerangka percakapan yang ideal; baik dari isi, kesan, bagaimana sepatutnya percakapan berlangsung, tapi saya mencoba membagikan sedikit pandangan saya tentang bagaimana saya melihat aktivitas mendengarkan dan berbicara dengan mereka (orang tua) sebagai aktivitas yang mulia. Bagaimana saya bisa berpandangan seperti itu?
Saya bertemu dengan banyak orang selama KKN. Mereka datang dari berbagai latar belakang; daerah asal, aksen, umur, dan karakter. Pada kesempatan tersebut saya mencoba meninjaunya dari sisi umur. Saya bertemu dengan banyak orang tua disini dengan rentang umur 45 tahun ke atas. Sejumlah percakapan yang kami bangun berangkat dari berbagai macam kesempatan; wawancara penelitian, kerja bakti di lingkungan, bahkan ketika sedang menjemur baju di pekarangan. Terkadang saya yang memulai dan terkadang juga mereka yang memulai. Bermula dari basa-basi.
Percakapan awal biasa bermula dari semacam perkenalan, kemudian berlanjut pada aktivitas rutinan dan akhirnya mengerucut pada hal personal; tentang keluarga, pengalaman, bahkan hal sedih dan bahagia mereka di masa lalu. Pada kesempatan inilah saya memposisikan diri sebagai pendengar yang takzim. Entahlah, namun ketika menjadi pendengar saya menangkap hal lain. Sesuatu yang lebih dari sekadar narasi hidup orang-orang terdahulu yang sarat kebajikan. Saya melihat mata yang turut berbicara. Cahayanya berbinar dan menerawang jauh pada masa lalu. Saya melihat ada sedikit kesenangan dari wajah mereka ketika bercerita tentang masa lalu. Kisah-kisah masa lalu yang memberi harapan baru bagi yang hidup kemudian.
Masa senja bagi sebagian manusia adalah mimpi buruk. Waktu terasa berlalu cepat. Anak-anak tumbuh besar dan mendewasa. Atas nama menjemput masa depan yang cerah mereka pamit dan meninggalkan orangtua di rumah. Pada awalnya semua terlihat baik-baik saja. Perlahan sepi mulai menyeruak menjelang malam. Hujan yang perlahan turun membuat suara gemuruh pada langit-langit rumah. Namun suara gemuruh hujan tidaklah seberapa dibanding suara gemuruh di hati mereka. Gemuruh yang kemudian membuat kantong mata terasa berat karena menampung air mata yang perlahan mulai meleleh. Mereka sebenarnya tidak kuat menahan sepi, namun mereka harus hadapi itu. Barangkali ini wujud dari sayang yang sesungguhnya; untuk ikhlas melepas dan pandai menyimpan duka.
************************
Adalah seorang ibu berumur 50-an yang telah ditinggal wafat suaminya. Anak-anaknya sudah besar dan bekerja di Tangerang. Sebenarnya hidupnya berkecukupan namun itu tidak membuatnya cukup bahagia. Rumah kami cukup berdekatan. Kami sering bertegur sapa. Ketika saya tengah menjemur pakaian di pekarangan, beliau menghampiri dan memulai basa-basi. Kami akhirnya larut dalam perbincangan. Pada awalnya saya mencoba mengikuti percakapan dengan bahasa Jawa, namun semakin lama saya sulit menangkap pesan yang disampaikan dan memutuskan menyerah. Akhirnya, saya jelaskan kepada beliau bahwa saya masih belajar bahasa Jawa. Mengetahui hal tersebut beliau pun terkejut dan kami saling meminta maaf satu sama lain. Kemudian melanjutkan perbincangan kami dalam bahasa Indonesia. Tema pembicaraan kami memang liar. Bermula dari latar belakang, kisah hidup, bahkan sesuatu yang sifatnya personal. Saya lebih sering memantik dan mendengar. Bukan karena saya tidak tertarik pada perbincangan kami tetapi saya melihat hal lain dari Ibu tersebut. Dari rangkaian kisah yang ia ceritakan dan berbagai polemik hidup yang ia coba bagikan seperti ada beban yang hendak dilepaskan dan pada posisi tersebut saya menemukan diri saya sebagai orang yang dipandangnya bisa membantu. Bukan bantuan yang muluk; menjadi pendengar yang setia. Kami berbicara cukup lama dan segan rasanya undur diri meninggalkan perbincangan. Ketika hari terasa mulai terik akhirnya saya memutuskan untuk undur diri. Beliau berterimakasih dan memohon maaf karena merasa telah mengganggu waktu saya.
Masa senja memang sebuah keniscayaan. Adalah sebuah keberuntungan ketika masa senja kita dibersamai oleh orang tersayang. Orang-orang yang memberikan perhatian atau setidaknya mereka yang senantiasa menyajikan secangkir teh hangat di pagi dan sore hari sebagai teman berbicara.
Namun bagaimana jika yang terjadi adalah sebaliknya?
Ketika masa senja menjadi sebuah kehilangan bagi sebagian orang. Gelap dan sepi karena tawa dan canda yang dulu pernah ada perlahan menjauh dan meninggalkan seiring dengan waktu yang membawa manusia tumbuh mendewasa. Duduk menyendiri di sudut ruangan. Sesekali curi pandang pada telepon yang berharap berdering.
Dari serangkaian pengalaman tersebut, akhirnya saya jatuh pada sebuah kesimpulan sementara. Sebagian orang tua hidup dalam kesepian. Ada kegundahan menumpuk yang membuat mata mereka semakin sayup. Sedikit kebahagiaan bisa ditemukan saat ada teman berbicara. Mereka senang sekali jika ada yang mau mendengar kisah mereka. Seringkali itu yang membuat mereka merasa lebih baik. Bisa bernafas lebih lega dan mengembalikan semangat hidup. Karena berbicara membuat mereka merasakan satu hal; kehadiran mereka masih berarti.
Pemalang, 5 Januari 2018
2 notes
·
View notes
Photo
jadi... terimakasih untuk 35 hari yg enduuul! sanss! santai wae rak wis! 😄😄 - geng sempolan, KKN Desa Jekulo 2016 #maafkansaya #telatupdate #kknlyfe #kknundip #kknundip2016
0 notes
Text
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) menyelenggarakan Festival Literasi dan Kebudayaan di Desa Pekiringan, Kec. Talang, Kab. Tegal, Jawa Tengah, Minggu (5/2/2023).
Kegiatan yang bertajuk Pekiringan Festival ini merupakan kerjasama Mahasiswa KKN UNDIP dengan Bank Indonesia dan Pemerintah Desa Pekiringan.
Beragam acara digelar seperti jalan sehat, kesenian, literasi, pentas musik, dan bazar dengan memperebutkan hadiah jutaan rupiah.
4 notes
·
View notes
Text
Reportase 1: Berbeda! Mahasiswa KKN Undip Menggelitik Cakrawala Fikiran Anak-anak Dengan Khasanah Tokoh Sastra Dunia William Shakespare
Mahasiswa KKN undip menggelitik cakrawala fikiran anak-anak dengan khasanah tokoh sastra dunia William Shakespare. Pandemi meliputi penjuru dunia. Dari satu maujud yang kasat mata adalah metode sekolah yang semula offline terpaksa ditransisikan menjadi online dalam rangka urgensi mencegah penyebaran virus covid-19. Pun juga kegiatan perkuliahan seperti KKN ini Ranu Dipo Alam mahasiswa KKN Undip yang dibimbing oleh Ir. Marry Christiyanto, M.P, I.P.M. harus melaksanakan program kerja KKN di kediamannya. Atas adanya pressure pandemi, maka Ranu Dipo Alam selaku mahasiswa KKN Undip di kelurahan Jatisari memberikan semacam ‘ekspresi’ sehingga anak-anak di wilayah RT 2/RW 7 bersentuhan dengan pengetahuan kebudayaan dunia, yakni pengetahuan tentang sastrawan jagat terkemuka William Shakespeare. Kendatipun anak-anak yang tengah menunjukkan sudah lelah dengan situasi kondisi dapat disegarkan oleh penyampaian yang cukup nyantai. Dibacakanlan biodata William Shakespeare dan karya puisinya tentu saja membuat anak-anak terkagum sekaligus mengetahui bahwa sastra berperan serta memiliki kaitan dalam psikologi manusia di dunia.
Penyampaian tentang sosok William Shakespeare ini diutarakan secara lisan di sore hari kepada anak-anak yang tengah beristirahat dari berolahraga di sekitar taman RT 2/RW 7 Jatisari tersebut. Penyampaian kesusastraan ini untuk memberikan semacam cakrawala katarsis tengah pandemi yang notabene Ranu Dipo Alam juga mendalami tentang sastrawan itu dalam materi perkuliahannya. “Pandemi memberikan kita ruang dan waktu untuk mempelajari segala hal yang mungkin tidak diajarkan guru-guru di sekolah. Salah satu tokoh fenomenal yang sangat valuable diketahui adalah nilai beserta riwayat hidup William Shakespeare” tegas Dipo. Pada kesempatan itu anak-anak pun menyimak uraian dan asyik mendengarkan terhadap yang disampaikan dengan menerapkan protokol kesehatan, ditambah rindangnya wilayah RT 2/RW 7 memberikan nilai lebih tersendiri saat itu.
Ranu Dipo Alam – Fakultas Ilmu Budaya Undip 2018
Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Marry Christiyanto., M.P., I.P.M.
Kelurahan Jatisari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang
KKN Universitas Diponegoro Tim II Tahun 2021
0 notes
Photo
KKN Part 8 - Ngilmu & Ngajar KKN hari ini selepas kunjungan DPL sekaligus persetujuan program kerja, kami hanya sedikit bernapas di kontrakan. Baru sore hari, segerombolan bocah-bocah kecil datang ke kontrakan mini ini dengan menenteng tas punggungnya. "Kakkk, ada peeerrr." Teriak mereka dari gang depan rumah. Dan ruang tengah pun menjadi penuh bocah. Dan hari ini, setidaknya ilmu yang kita miliki, nikmat belajar yang telah kita enyam, bisa jadi adalah ada hak bagi mereka yang entah siapa. Iya, entah siapa. Bisa jadi menjadi hak adik-adik kita untuk kita ajarkan. Atau untuk adik-adik tetangga untuk kita tularkan. Sampai esok lusa untuk anak cucu keturunan. Yap, setelah berilmu, mari mengajarkan. Semoga menjadi amal jariyah. Dannn. Semoga bisa terus berilmu agar dapat terus mengajar. #kknday8 #kkn #kknundip #UngaranBarat #ungaran #ngilmu #ngajar
0 notes
Text
K K N - D A Y 3
HOLLA, BEACH!
disclaimer : yang kamu baca nanti merupakan late post namun diceritakan seolah-olah di hari yang sama.
Hari ketiga jatuh kepada hari Minggu 5 Januari 2020, yang diawali dengan Winda dan saya yang pergi beribadah ke gereja pukul 9 pagi. Ibadah usai pukul setengah 11 pagi dan kami langsung kembali ke rumah.
Hari ini tidak banyak yang kami lakukan. Kemarin kami sudah berencana ingin pergi ke pantai terdekat, namun begitu makan siang usai, hujan kembali turun sesuka hatinya. Padahal tadi pagi, begitu Winda dan saya tiba di gereja, hujan langsung turun. Hujan selesai, kami langsung meluncur ke jalan dengan motor yang hanya ada 2. Formasi kami naik motor ya… 1 motor untuk 3 orang wkwkwk. Laki laki pakai motor Vixion (punya Fawwaz) dan yang perempuan pakai motor Vario (punya Pian).
Kami pergi ke pantai Bandengan. Sudah lama sekali saya tidak pergi ke pantai. Saya selalu menyukai pantai. Lebih memilih pantai dari pada gunung. Alasannya karena pantai suhunya hangat dan saya benci dingin serta segala alat yang bisa menghasilkan udara dingin. Tapi sepertinya musim penghujan bukanlah waktu waktu terbaik untuk pergi bertamasya ke pantai karena begitu kami sampai, sampah sampah laut banyak sekali terhampar di bibir pantai. Paling banyak sih sampah kayu, namun ada juga sampah sendal hingga sampah vodka Iceland. Wow I don’t get it with people.
Kalau diperhatikan sih memang 3 hari ini (Jumat, Sabtu, Mingu) kami belum mulai aktif. Maksudnya, kami belum melakukan sesuatu yang benar benar ditujukan untuk proses kelancaran proker kkn mono atau multi kami. Sedikit penjelasan, proker monodisiplin adalah proker yang bersifat individu dan tiap tiap peserta kkn harus mengadakan 2 proker individu. Sedangkan proker multidisiplin adalah proker yang bersifat kelompok dan tiap tiap kelompok kkn harus mengadakan 2 proker multidisiplin. Saat pelaksanaan, baik proker mono dan proker multi, dipersiapkan, dilaksanakan, dan dievaluasikan bersama sama. Seperti itu.
1 kelompok kkn menghuni 1 desa. Saya jelaskan kalau kamu bingung. Jadi saya dan kawan kawan tinggal di kabupaten Jepara, kecamatan Jepara, desa Mulyoharjo. Kkn daerah Jepara sendiri, kali ini hanya mengambil 3 kecamatan dengan kabupaten yang sama. Ada 3 kecamatan; Jepara, Kalinyamatan, dan Kedung. Di kecamatan Jepara sendiri terdiri dari 5 kelurahan dan 5 desa.
Ini berarti, di kecamatan Jepara ada 10 kelompok kkn yang masing masing kelompoknya terdiri dari 6 orang. Beberapa desa dipegang oleh satu dosen sebagai Dewan Penanggungjawab Lapangan. Segitu dulu yang bisa saya jelaskan, sisanya nanti menyusul dan semoga paham ya ahaha.
;cn
0 notes
Text
Jurnal KKN #6: Tidak Bisa Diprediksi
Awal minggu ini, saya juga telah menyerahkan usulan desain ke kelurahan Sugihwaras yang merupakan desain ruang terbuka hijau berupa Taman Publik Sugihwaras. Usulan desain tersebut nantinya akan disampaikan oleh pak Lurah ke kecamatan agar bisa direalisasikan di tahun 2018 sesuai dengan hasil Musrenbang kelurahan Sugihwaras sekaligus menyikapi indikator penurunan kualitas permukiman jika suatu permukiman tidak terdapat ruang terbuka untuk masyarakat.
Berlokasi di RW 01 yang berada di pinggir pantai dan identitas masyarakat Sugihwaras yang mayoritas merupakan nelayan maka konsep taman aktif yang diajukan adalah pengingat bahwa nenek moyang masyarakat adalah pelaut. Secara umum, taman yang didesain mencoba memaksimalkan tiga fungsi, yaitu ekologis, sosial, dan ekonomi. Secara ekologis, diharapkan taman ini mampu menjadi ruang yang menjaga kualitas di lingkungannya. Dari aspek sosial juga menjadi tempat warga saling bersosialisasi dan anak-anak bermain bebas bukan dengan gadgetnya. Dari ekonomi juga ikut menata kios-kios pada taman sebagai wadah menambah penghasilan warga setempat.
Berdasarkan hasil diskusi dengan Bapak Febri Djatmiko selaku pak Lurah dan masukan masyarakat dalam musrenbang sebelumnya, maka desain taman yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Pada hari itu juga dilaksanakan monitoring dan sosialisasi ringan ke rumah-rumah warga RT 01/ RW 01 sejumlah sepuluh rumah. Diawali dengan berkoordinasi dengan Pak Raun selaku ketua RT 01 untuk mengetahui rumah-rumah warga yang sebelumnya mengikuti program kami.
Kegiatan monitoring sendiri dilakukan dengan berpencar ke rumah-rumah sekaligus membagikan karung sampah dan trash bag sebagai tempat sampah jika para warga bersangkutan tidak memiliki tempat sampah sendiri. Dari hasil monitoring, didapati beberapa warga masih rajin membuang sampah sembarangan ke laut dikarenakan tidak memiliki tempat sampah sendiri.
Pada hari ke 39 kami melaksanakan monitoring kedua. Di kegiatan monitoring tersebut kami melihat apakah pengumpulan sampah atau pembagian sampah organik dan anorganik sudah sesuai. Dari hasil survey kami, kami memberikan kesimpulan bahwa ada warga yang sudah sesuai mengenai pembuangan sampah menurut kelompoknya dan ada juga warga yang belum melaksanakan pembuangan sampah dengan pengelompokan sampah organik dan sampah anorganik. Setelah melaksanakan kegiatan monitoring kedua tersebut kami memasang banner di sepanjang pantai, banner tersebut bertuliskan larangan pembuangan sampah di pantai, dan menghimbau supaya warga dapat menjaga lingkungan mereka sendiri supaya bersih dan bebas dari penyakit.
Konsultasi
Untuk siang harinya kami melakukan kegiatan perpisahan di kelurahan dimana kami berpamitan dengan kepala kelurahan serta pengurus kelurahan yang lain. Kami juga memberikan Laporan Pelaksanakan Kerja (LPK) serta memberikan kenang-kenangan berupa foto kami dengan beliau. Kepala kelurahan kami juga mengapresiasi atas kinerja kami selama ini dan berharap semoga semua program KKN kami yang telah kami lakukan dapat bermanfaat untuk lingkungan sekitar.
Pada malam harinya, Kuni mengadakan pesta farewell karena esok harinya kita akan pulang. Ada beberapa sesi acara, dari nominasi, aku di matamu, dan sesi maaf-maafan. Nominasipun yang jelas aneh, sesuai dari ter-kimcil, ter-cocol, ter-ompet, ter-pakai, ter-bang, ter-sanitasi, ter-LPJ, ter-normal, ter-sedih, dan ter-besar yang gatau bisa gak ada fotonya si yoa.
Yang bikin nominasi si kordes
Persona selama KKN
Pamer laporan sebelum pulang
KKN pun usai dan gak ada masalah yang berarti. Paling yang ngemasalahin si Dea doang, dia ngomong gini:
“Mau nuntut Undip ah, katanya KKN tempatnya cinlok. Di desa ini aneh-aneh gak bakal muncul cinlok satupun”.
Tentu saja bercanda soal berharap cinlok, tapi soal aneh itu memang fakta. Dan Alhamdulillah dapet kabar dari pak Lurah kalau RTH masuk prioritas Musrenbang Kecamatan setelah dipresentasikan ke Dinas Perumahan dan Permukiman serta Pak Camat yang tahun depan mulai masuk tahap pembangunan. Katanya semua berkat visualisasi dari saya, kan jadi bangga sedikit. KKN seru euy! tapi gamau ngulang sih hehe
1 note
·
View note
Photo
Semangat ya buat yang udah dibela-belain. #kknundip The other reason why I still here.
0 notes
Photo
"You're my Flower in the desert that's what you are.. You brings me Joy and happiness when I'm all alone" Flower in the Desert - Dewa 19 #flower #purple #shape #KKNUndip #KKN #Kosekan #KKNLife #Pati #Macro #Photography #macrophotography (at Pati, Jawa Tengah, Indonesia)
0 notes