#kestari
Explore tagged Tumblr posts
Text
Cara Bekerja Manusia.

Menumpuk perasaan-perasaan saat bersama kalian, kesekretariatan. Selalu, selalu ada hal baru setiap pertemuan. Saling, saling belajar sesederhana menyampaikan.
Kumpul kelima kita, aku sedikit kepayahan. Menerima sedikitnya buku yang berhasil terselesaikan. Satu baris. Duh, hanya satu baris. Kemarin pun sudah kuulang-ulang.
Merapikan urusan barang dan perpustakaan ternyata tidak selesai dalam satu dua pengerjaan. Aku melepaskan kekakuan, untuk harus selesai sekarang.
Mengamati manusia bekerja, beragam caranya. Kemarin kita bersisian dengan ramai penyortiran. Kali ketiga ke komsat, baru merasakan perbedaan. Kupikir akan ramai bersama, ternyata hening tetap jadi nyaman kita.
Bekerja dalam diam sudah sangat menjadi indentitas kita kah? haha. Lucu sekali menyadari bahwa memang inilah cara masing-masing kita bekerja. Mungkin saja, kesamaan ini membuat kita nyaman bersama.
Ah, aku juga terima kasih.
Setiap kumpul, ada saja hal kecil yang jadi ingatan. Kata baru dari daerah masing-masing, fakta unik kehidupan masing-masing, atau sekadar info penting tidak penting. Selalu senang, bersama kalian.
Pertama, aku mengingat rasa asingnya. Antara kita yang belum saling mengenal, dan pada tempat bernaung yang baru pertama bagi sebagian. Hal-hal yang ingin dibahas bisa selesai dalam sekali pembahasan. Aku merasa, akan begini saja seterusnya. Selesai.
Kedua, pada perancangan setahun ke depan. Merapatkan sampai malam, melayangnya pikiran masih terbayang. Menjelaskan di depan, melihat kita saling menguatkan keberanian. Mengambil foto proper di akhir kegiatan.
Ketiga, sudah tidak duduk diam. Sudah bergerak untuk merapikan penataan dan pendataan. Sehari setelah perancangan. Tak dipersiapkan dengan baik membuat kita bingung pada awal, setelah berjalan yasudah yang penting selesai pendataan. Nol rupiah disponsori promo gojek untuk makan. Selesai, meski melebihi waktu perkiraan.
Keempat, pindah tempat. Senang sekali menjadi tempat kunjungan. Sabari, sarapan bareng kestari. Rapat berjalan sesuai perencanaan dengan pembagian tugas jadi tujuan. Saling bercerita tentang keluarga menghangatkan suasana, saling mengenal saudara.
Kelima, kembali pada kantor kita. Tidak sendiri, menemani sortir baju oleh pendanaan. Serba mendadak persiapan. Stiker inventaris baru kemarin dipesan dan masih harus melalui pemotongan. Sampul mika tak kita perkirakan dengan baik sesuai kebutuhan. Waktu pun sangat terlambat untuk memulai pekerjaan.
Alhamdulillāh 'alā kulli hāl.
Kebersamaan kita, menenangkan. Sibuknya aku menyesalkan 'hanya selesai sebaris' sama sekali tak keluar dari lisan kalian. Bahkan, seorang yang tak hadir justru senang masih berkesempatan. Aku jadi memilih untuk menikmati momen kebersamaan, tidak diwarnai keluhan.






[menyimpan berbagai perasaan]


[tambahan edit]
—————————————————————
wkwkwk halo gais, tiap abis kumpul selalu pengen nulis banyak tentang kita tapi akhirnya cuma jadi satu tulisan ini azaaa haha.
makasi banyak banyak untuk nisa sang pengingat konsumsi makanan sehat, juga tahani sang oia eia okeng iiiitearuuu dehh, dan futhna sang semangat menyusul ke komsat.
lalu untuk bph faza yang keseringan bantu kestari, juga fakhi atas penggaris besi dan seneng bgt km ikut sharing pas sabari dan barusan aku ngetik ini km abis tf wkwk, dan untuk ketum sekjend sang tuan rumah.
udah ya gatau mau nulis apa lagi, sesusurnya aku suka menangkap banyak hal kecil lusyu dari kalian semua, kalo abis kumpul selalu ada bahan bepikir dan merenung.
akhir kata, semoga Allah mudahkan perjalanan kita menuju-Nya.
kalo kata faza di bootcamp tadi, kenapa tetap beroganisasi adalah karena relasi dan bahagia. kalian capek capek tapi bahagia, kenapa??
yasudah, kok nggak jadi akhir kata.
((20.46 // Jakarta, 23 Februari 2025)) libur panjang enak bgt deh rasanya, mau sering-sering bisa ga ya.
10 notes
·
View notes
Text
Humans don't care for the laws of the Galactic community
Tiro shivered as he pulled his threadbare coat tighter around his small frame, his breath visible in the frigid air. He stood near the base of the massive generator, a towering machine that loomed over the city like a dying giant. Steam hissed from its vents, billowing clouds of warmth into the freezing air. Around him, the bustling streets were filled with bundled figures moving like ghosts through the snow-covered ruins of what had once been a vibrant city. The old world was gone, buried beneath endless layers of ice and snow.
The generator was their lifeline. Without it, the cold would consume them, as it had consumed so many already. The remnants of the Kestari civilization had to thank their industrial revolution for their survival. Otherwise all those who remained would be frozen under the countless layers of ice and snow, along with their bretheren.
No one could forget the day the sun dimmed, and the snow began to fall, never to stop. It seemed as if the wheels of progress would never stop. Small hamlets became prosperous towns, and small towns became sprawling cities, all thanks to the industrial revolution that swept their once temperate world decades earlier.
The Kestari civilization, once rich with sprawling cities and technological wonders, had been reduced to huddled enclaves of survivors struggling to stay warm. Tiro had heard stories of the old days, of the warmth and color that had once filled the streets, but those days were long gone. Now, survival was all that mattered. He was a member of the new generation that never knew the greenery of the old world, that only knew the endless cold of their frozen world. The avian Never got to see their towns rise into cities through industrialization.
The new generation didn't sem to care much about the past. The snow was all they knew.
Warmth was all they had to look forward to.
"The city must survive," the elders always said, but even they no longer seemed to believe it.
Tiro trudged through the snow toward one of the food distribution stations, his talons sinking into the powder with each step. Around him, the other Kestari, adults and children alike, were huddled in lines, waiting for their daily rations. Hunger was a constant companion. Some said it was better to be hungry than to freeze, but Tiro wondered if there was really much difference. His stomach growled, but he pushed the thought aside. Hunger was normal now.
Yet up in the stars... the gears of change were turning. The surrounding interstellar nations were well aware of the Pre-ftl species within a hundred light year radius of their territory, yet... they couldn't lift a finger, or tentacle to aid the poor Kestari. They had Minimar Specialized industries to thank for that. MSI had prevented the Kestari from being invaded in a way, due to their own twisted actions. Once a Pre-ftl civilization managed to reach a certain threshold, they would "intercept" said civilizations path, as they would put it.
They would contact the civilization, and make what could only be called a Faustian deal. What the Pre-ftls would gain would be irresistible. Gene-medcare, resources, answers to the mysteries of the universe, would be right in their grasp! All they would have to repay MSI with would be "installments." It would only be when the realization that the demand for energy MSI had made in the contract, would outstrip what could be produced for centuries to come. Henceforth, MSI would suggest the species work for them. On an indefinite term.
When the leaders would protest, the blue bastards would turn violent and turn the pre-ftls into "indentured servants." We all know what they really were.
It was only when another race of coincidentally also avian species repelled the megacorp and took the fight to the stars were the crimes of MSI revealed to the wider Milky-way.
After the megacorp was defeated, interaction with pre-ftls was strictly prohibited by the Galactic community. They couldn't have the suffering inflicted by MSI happen again. At least... that's what they told themselves.
One species however, couldn't stand idly by while the Kestari slowly froze to death. Something had to be done.
Damn the Galactic community and their laws, they would act!
_________________________________________________
As Tiiro stood in line for daily rations, he glanced up at the sky. It was always gray, always filled with swirling snowflakes that never seemed to settle. But today, something was different. There was a sound—a faint hum, almost like the wind, but not quite. Tiro squinted, his sharp avian eyes scanning the sky. He froze, his heart racing, as he saw it. A ship. Not one of their own that was seafaring- it was far too sleek, too advanced. Not to mention it soared through the air like the great Sunbird.
The murmurs began around him, others noticing the strange craft descending from the clouds. It was unlike anything they had ever seen. It moved silently, gliding down toward the city, its lights casting an eerie glow through the falling snow. The Kestari around Tiro stopped what they were doing, standing in awe, fear, and disbelief.
The ship landed outside the city walls, its smooth surface gleaming with frost. For a long moment, nothing happened. Then, the ramp lowered, and figures emerged—strange, alien figures, tall and upright, walking on two legs like the Kestari, but without feathers. They wore strange, metallic suits, and their faces were hidden behind helmets. The cold didn't seem to bother them. Why? Said suits didn't look insulating in any way. Not only that, but on their shoulders, were emblems of what looked like a stylized planet with foreign words underneath. "United Nations of Earth.''
Silvery and glowing blue in certain places, they resembled the angels of the Great Sunbird. Henceforth, some of those older than Kiro dropped to their knees, groveling before said "angels." Others meanwhile, the guards of the settlement, drew their rifles defensively, ordering the civilians to stay back.
Yet... Tiro's eyes widened as one of the figures, taller than the others, removed its helmet. Its face was unlike anything he had ever seen. Smooth skin, with eyes that glimmered in the light of the generator. The figure—the human—looked around, meeting the wide-eyed stares of the Kestari with calm assurance.
The adults stepped back, unsure of how to react, but Tiro couldn't help himself. He stepped forward, his curiosity outweighing his fear. The human saw him and knelt down, extending a hand in a gesture that Tiro didn't fully understand, but felt was kind.
"You don't have to be afraid," the human said, the voice strange but gentle, filtered through the translator. "We are here to help."
Tiro blinked, his heart pounding. The city was dying. The Kestari were dying. But this... these beings from the stars... could they really save them?
More humans emerged from the ship, carrying strange devices that emitted warmth like he had never felt before. They set up portable heaters, distributing them among the Kestari as they gathered in astonishment. The cold seemed to retreat as the humans worked, the unbearable chill fading with each passing moment.
"The city must survive," Tiro whispered to himself, his breath no longer freezing in the air. For the first time in his life, he believed it.
The humans had come from the stars, and with them, they had brought hope.
161 notes
·
View notes
Text
nengokin sekre.
mampir, melipir, menyihir sekre menjadi lebih rapi.
tonton video selengkapnya di sini.
0 notes
Text
Catatan perjalanan Papandayan
Pembukaan
Jadi, Sabtu-Minggu-Senin pekan lalu saya melaksanakan kabur sebentar ke Garut bersama 3 teman saya. Ada Tyas, Evan, dan Eni. Persiapan kaburnya dua minggu. Tidak ribet karena 3 dari kami sekantor. Eni yang beda kantor menyesuaikan mulai dari peralatan hingga menu makanan.
Papandayan 2019 ini sudah berubah dari terakhir kali saya kesana. Pengelolaannya yang sudah dialihkan ke swasta bikin beberapa hal berubah drastis.
Biaya periijinan
Saya ingat biaya gunung gede 17.500 per malam. Kemarin, kami kena 35+30 ribu permalam karena kena akhir pekan. Belom lagi biaya masuk parkir kendaraan pribadi. Bagi saya saat itu yang sudah kerja dan ada penghasilan, ini mengejutkan tapi respon saya, yaa udahlah. Tapi saya terbayang jika tarif ini berlaku ketika saya masih mahasiswa, mikir dua kali kayaknya buat kesini. Tapi, dengan meningkatnya biaya masuk, ada peningkatan juga yang signifikan di jalur pendakiannya.
Jalurnya jadi lebih bagus
Dulu saya ingat, mungkin 50% pertama pendakian, jalurnya adalah pasir belerang yang agak berantakan berbatu, dan memiliki banyak cabang yang walau ujung2 sama, tapi bikin pendaki ragu dan ngacak jalannya. Nah, sekarang jalurnya sudah jadi rapih. Awal ndaki ada aspal yang diatur sisi naik dan turun. Lalu dilanjutkan tangga berundak dari baru yang membentuk jalur setapak cukup lowong. Jalur motor dan manusia juga banyak dipisah.
Lebih bersih
Memang sejak dulu Papandayang ngga sekotor gunung Jawa Barat lain. Tapi ini saya ngerasa lebih bersih. Di hari saya datang ke sama hari Minggu pagi, sepanjang jalur jaranga da sampah besar yang terlihat mata. Begitupun di area camping Pondok Salada. Entah petugasnya lebih rutin menyapu jalur, atau pendakinya lebih sadar lingkungan. Tapi saya pikir ini lebih ke alasan yang pertama. Pasalnya, ketika ingin membawa sampah turun dari area kemping, petugas menyarankan sampahnya di taro di bak besar saja. Nanti petugas yang akan mengurusnya. Kamar mandinya juga bersih! (Iya ada 5 kamar mandi di pondok Salada, dan 3 kamar mandi di Goeberhood)
Jalur untuk langsung ke Hutan Mati
Ada jalur yang sekarang langsung bisa motor dari sebelum jembatan ke Hutan Mati, Ternyata ini pembenaran jalur yang dulu sempet longsor. Jalurnya dibikin tangga. Jadi buat yang mau ngga ke Goeberhood/Pondok Salada bisa make jalur ini. Saya kemarin make jalur ini buat turun. Asik.
Temen jalan
Tyas yang dari dulu ngajak ke Papandayan buat ngeliat bintang setelah ketemu milkyway di Ijen dan Baduy. Dari awal udah saya wanti-wanti buat ngga ekspektasi terlalu besar karena perkiraan cuaca bilang akan ujan di hari kami bermalam, untungnya malam itu cerah! Jadi bisa liat bintang deh. Tyas ini juga penyedia mobil + suka rela pairing jadi supir sama Evan kemarin. Tyas spesialis jalan macet. Tyas jadi PO lah bisa dibilang kemarin karena ngajak anak-anak meeting, belanja, nentuin tanggal, dsb.
Evan yang menjadi trigger perjalanan kemarin. Tiba-tiba Evan ngechat di WA ngajak ke Gede. Itu dua minggu dari tanggal yang Evan proposed. Seperti dugaan saya, jalur Cibodas dan Putri sudah penuh pada tanggal itu. Teringat Tyas yang ngajak ke Papandaya dari kapan tau, akhirnya belok lah kami ke Papandaya. Evan ini supplier barang-bareng buat Eni dan Tyas. Semuanya. Dari mulai kerir, sleeping bad, matras, headlamp. Selain itu, semua barang kelompok juga Evan provide. Thanks loh temennya Evan yang minjemin tenda bentuk agak tidak biasa. Saya jadi punya pengalaman bikin tenda mahal haha. Evan pairing nyupir Tyas ganti gantian. Spesialis ngebut di jalan Tol.
Eni si receh yang sedikit gabut tapi melengkapi jokes saya jadi gapa gabut haha. Karena Eni baru diajak H-7 pendakian, Eni emang agak mepet di briefing bawa apa, akan gimana dsb. Untungnya Eni selamat memebawa barang yang dibutuhkan dan siap buat mendaki. Selama ndaki, Eni bertugas masak Sop bareng Evan. Dan mengurus perduitan. H+2 pendakian, kami sudah tahu harus bayar ke siapa berapa jumlahnya. Ngga heran dulu Eni di Bem bagian kestari. (Kalo gasalah *ngga nyambung ngga papa)
Hedon
Nyobaik Se’i Sapi yang hits di Bandung. Mesen platter 2 piring. Harusnya buat ber 8 tapi dimakan ber4. Kegegabahan ini berbuah kudu bungkus nasi dan lidah. Tapi emang enak si. Tapi besok-besok ngga mau sebanyak itu lagi mesennya.
Setelah itu kami ke Kopi Djawa di tanah sunda aka di jalan braga. Dopping buat perjalanan Garut-Jakarta yang anti ngantuk. Selamat menjadi co-piilot nemenin Tyas yang tugas membawa dari Bandung ke Bekasi.
Penutup
Kemarin itu saya ngga mager sama sekali. Dua kali masak, dua kali juga nyuci alat masak. Dingin? Banget! Mana cauma bawa jaket uniqlo lipet itu. Ini buah dari mengunderestimate cuaca yang akan hujan=akan lebih hanya. Tau tau ga ujan samsek.
Malam juga kami melihat bintang di luar tenda untuk waktu sejam an kayaknya. Foto-foto banyaak, dan Evan+Eni ngejelasi rasi-rasi yang bisa mereka kenali. Juga beberapa info mitologi bintang ke saya dan Tyas yang taunya cuma sebatas rasi zodiak aja (Tyas tau orion)
Pagi hari juga kami ngga mager keluar tenda buat ngeliat surise. Walaupun tadinya niat ke Goeberhood, tapi karena kesiangan, akhirnya kita keluar buat bikin roti bakar dan ngopi aja. Ditengah hawa dingin pagi, disinari cahaya matahari pagi dikit-dikit.
Manteb!
7 notes
·
View notes
Text
Kembali
ini minggu ketiga, saya kembali pulang ke Mabit NF. Di saat teman2 saya mulai menghilang, saya kembali. Tapi, saya ke departemen biologi, karena lebih kompeten di sana.
Saya lupa apa sebab pastinya saya pergi dari mabit, kalau tidak salah, karena saya diminta memegang jabatan kestari seorang diri (keadaanya saya agak terpaksa) dan tahun itu kestari dan inventaris digabung. Akhirnya, selama kepegurusan Bigbang, saya pergi. Dari departemen kimia juga. Oh iya, bahkan saya ingat, saking marahnya, saya sampai ngeunfolloe orang2 yg saya kenal dari mabit. Astaga, bocah banget emang ya rani -__-)
Selama setahun saya hilang, sebenarnya saya kangen sekali sama mabit. Cuma apa ya, saya gatau gimana kembalinya hmmm,,,,, dan karena itu, setahun ga ngajar, ilmu saya tentang kimia lama2 menguap hahahahaha.
Lalu, suatu hari, pas saya lagi berobat di RSUD PasMing, takdir mempertemukan saya sama anggi, ketua mabit, angkatan saya. Di situ kami ngobrol2 banyak, sampai anggi blg "sebenarnya gue pengen bgt minta maaf ke lu sama rafa, ran. Biar kalian ga pergi. Tapi gue tuh bingung." Di situ saya agak kesentuh asli.
Ditambah, minggu depannya, di RSUD juga, ketemu kak andy. Sebenarnya ga banyak ngobrol sih. Cuma apa ya, saya merasa kok jadi keinget hutang budi saya ke mabit belum saya bayar huhuhuuu...
Akhirnya setelah mikir2, dan ngobrol sama ortu, saya memutuskan untuk kembali ke mabit. Tapi, karena ilmu kimia saya udah hilang, akhirnya saya di biologi deh.. dan ternyata dandy juga di biologi! Seneng, karena bidang saya emang biologi.
Saya lupa, begitu asiknya mengajar. Saya lupaaaa bgt rasa bahagia pas lihat anak2 itu bilang "oohh gitu kak, paham saya", saya lupa perasaan senang pas lihat anak2 itu matanya berbinar karena pengen tahu apa yg saya jelasin. Saya lupa semua itu.
Dan sekembalinya saya ini, saya mendapatkan lagi perasaan2 tersebut. Walau harus sampai rumah jam 10/10.30 malam. Dan walau saya agak terlambat, karena ini putaran departemen terakhir.
Ohiya satu lagi bonus saya mengajar, saya merefresh kembali ilmu2 saya. Saya belajar lagi apa yg sudah saya pelajari, dan itu membuat saya berasa makin nyantol. Iya ya, mengajar kan cara yg paling efektif untuk belajar :')
Saya juga berharap, lewat mengajar, ilmu2 saya bisa bermanfaat buat anak2 ini, saya berharap itu semua bisa jadi amal yang ga terptus2 :')
Intinya, saya senang kembali mengajar. Terima kasih mabit mau nerima kembali saya yang bengal ini.
2 notes
·
View notes
Text
(Tidak akan) selesai.
Terima kasih.
Mungkin kata itu tak cukup membalas kerja cinta dan dedikasi tulus yang telah fungsionaris internal berikan untuk Keluarga Babeto.
Anita, bukan sosok superwoman yang mampu melakukan dan mengatasi segalanya. Merasa lelah, merasa tidak mampu berada diposisi Koorbid Internal, dan merasa ingin berhenti ditengah jalan pernah singgah dalam benak saya.
Akan tetapi rasanya terlalu egois jika hanya melihat dari sisi diri ini saja. Terlalu jahat jika diri ini pergi begitu saja, berhenti dengan seenaknya atas sesuatu yang sudah saya mulai.
Nyatanya saya tidak sendiri. Saya memiliki teman seperjuangan yang menjadi alasan seorang Anita untuk tetap bertahan, memberikan kontribusi terbaik dan menyelesaikan apa yang telah saya mulai.
Mereka adalah keluarga internal. Para BPH dan staf bidang internal terbaik yang Keluarga Babeto miliki. Rasanya bukan hanya saya yang patut berbagga, tapi Keluarga Babeto pun juga berbangga memiliki pejuang internal yang tak pernah lelah untuk mengurusi segala kebutuhan Keluarga Babeto.
Izinkan saya, memperkenalkan anggota keluarga internal, mereka yang telah berjuang bersama sampai akhir untuk BEM UI 2018.
Fathur, Kabiro PSDM yang menyeluruh, mampu menggapai seluruh BPH maupun staf BEM UI 2018. Ya walaupun dengan begitu lebih sering dibilang tebar jaring sih. Wkwk. Teringat ungkapan perasaannya saat rapat PI-BPH di Meet & Eat, saat itu saya berkata dalam hati "BEM UI 2018 patut berbangga memiliki Fathur didalamnya". Kecintaanya terhadap BEM UI tak perlu diragukan lagi.
El Daffa, Wakabiro terselalu ada untuk PSDM dan BEM UI. BEM UI 2018 menjadi sejarah transformasi yang dilakukan El. Hayo transformasi apa coba? Hahaaa. El ituuuuu BPH terkompor dan tertubir. :P El juga doyan ngeBEM UI loh.
Dita, sosok paling cantik dan imut diantara BPH PSDM lainnya, haha yaiyalah, kan BPH lainnya cowo. Menjadi penengah diantara Fathur dan El. Berdasarkan appraisal yang dikasih anak-anaknya sih, Dita ini sosok keibuan nan pengertian. Kebaikannya tak terkira sepanjang masa. Hanya memberi tak harap kembali. Bagai sang surya menyinari dunia. Wkwk awas bacanya jangan sambil nyanyi.
Nadya, pertama kali mengenal sosoknya di GUIM 7 ketika kami disatukan dalam kelompok pengajar kelas 2. Ketegasan dan kebawelannya tak perlu dipertanyakan. BPH paling getol minta studi banding, Alhamdulillah terwujud bisa bertandang ke ITB ya Nad? Ecieee. Terima kasih atas perjuangannya setahun kemarin dan keluh kesah yang sudah ditumpahkan Nad.
Risa, BPH berhati malaikat. Haha. Kebaikannya sudah teruji klinis di ITB dan IPB. Hehehe. Paling khatam soal kesekretariatan, secara SMK dan jurusannya menunjang sekali. Paling sering boncengin Anita, apalagi kalau habis rapat PI-BPH yang biasanya selesai jam 11 malam. Intinya, terima kasih atas kebaikannya ya Ris, pertahankan! :)
Selanjutnya, kenalkan cucu-cucu yang Anita punya di BEM UI 2018.
Lina, sosok yang cukup vokal di kestari, dari awal udah punya feeling kalau dia akan meneruskan tampuk kepemimpinan kestari kedepannya. Mojang Bandung euy. Terima kasih atas tumpangan dan jamuan makanannya demi stuban yang tidak sekedar wacana. :)
Winclair, walaupun anak FE + KKI, Winclair tetap ada untuk kestari. Winclair ini punya saudara kembar namanya Windi. Pertama kali ngeliat mereka berdua saat studi banding ke ITB, kalau liat sekilas gak bisa ngebedain, tapi kalau udah sering ngeliatin, pasti tau deh letak perbedaan diantara mereka. Hihi.
Winsur, cucu terpolos yang saya punya. Anak keturunan medan yang kecintaannya untuk kestari tak perlu diragukan lagi. Suaranya bagus loh, dia ngecover lagu anak sama sahabatnya, Nadya PO UIArtX.
Hana, sosok paling sangar di kestari, namun ketulusannya teramat dalam untuk BEM UI. Terselalu ada untuk kestari. Selalu bikin ramai dan seru ketika kumpul. Paling cocok humornya sama saya nih.
Pingkan, keceriaan yang dimiliki olehnya tak lekang oleh waktu. PO BWB yang mencintai pesertanya dengan sepenuh hati.
Aunia, penari cantik kebanggaan psikologi. Berkontribusi di Opening Ceremony Asean Para Games loh. Bisa dikatakan cukup berisik juga sih di PSDM. Hehehee :V
Rara, beauty vlogger yang kecantikannya tiada tara. Pertama kali lihat Rara ini terkesan sosok yang sulit didekati, eh ternyata anaknya ramah dan rame juga euy.
Kenji, tanpa mobil + sopirnya, kita gak akan bisa sampai di Bandung. Hehe. Hobi motoran juga nih. Tipe yang melek sama politik kampus juga nih. Haha sini ken kita tukar informasi. :P
Amira, kecantikannya tiada tara deh. Temen pulang bareng jalan kaki kalau dari Pusgiwa. Sekarang jadi anak Nurani FKM, makin sholehah ya sist. :*
Fathia, tipe yang kalem nih di PSDM. Berawal dari teammate, eh sekarang jadi BPH departemennya. Alhamdulillah sekarang udah GoPublic ceritanya. Ecieee.
Addien, diam-diam menghanyutkan. Diam-diam daftar RK eh diterima. Diam-diam organisasi dan kepanitiaan yang diikutinya gak cuma BEM UI loh. Hmmmm.
Anggi, kecil-kecil cabe rawit. Hehee. Pejuang dalam meramaikan Mamibi! Teman sepedahan saya di FunBikenya UIYEA.
Rasyida, sosok penyeimbang, paling anteng dan adem se-PSDM. Totalitas, jadi anggota PSDM di dua organisasi yang berbeda secara bersamaan.
Ariq, teammate paling dicintai sama departemennya nih. Sepertinya fans Ariq di BEM UI bertebaran nih. Hmmm. Jangan ikutin jejak Fathur soal begituan ya, kalau akademiknya patut dicontoh. Heheee.
Faiz, anak FISIP jurusan komunikasi yang ambis dalam berargumen. Emang dasar! Staf paling berani karena ditengah tahun sudah mengutarakan niatnya ke saya untuk menjadi BPH PSDM di tahun ini. Alhamdulillah ya cu, keinginanmu terwujud. Perjuangkan!
Tulisan ini menjadi sarana saya untuk meluapkan rasa sayang dan terima kasih kepada keluarga internal atas kebaikan serta dedikasi selama setahun belakang. Tulisan sederhana, semoga mengena disetiap hati pembacanya.
Semangat melesat lebih tinggi KELUARGA INTERNAL 😊




3 notes
·
View notes
Text
15 November 2020.
8 bulan 1 hari, sejak 14 Maret 2020 kita kembali berkomunikasi dan lebih deket.
Masih ga nyangka, dilamar sama kating sendiri, idola sendiri zaman kuliah😂
Dulu aku cuma staf kestari suka sama wapresma, cuma fans dari jauh aja, eh bisa juga ya wapresma tiba2 suka sama staf kestari🤣
Walau dengan serba kesederhanaan, terimakasih atas niat baik mas, udah mau serius sama aku.
Terimakasih aa kating, aa wapresma, mas sayangnya Ayu. Terimakasih sayang❤
One step closer for akad, insyaAllah dimudahkan. Juni sebentar lagi kok😁







0 notes
Photo

[Hasil FPT dan Wawancara]
Transparansi Penilaian Calon BPH:
70% FPT
30% Wawancara
Bagi calon BPH yang memiliki nilai akhir dibawah 65.00 diharapkan mengerjakan tugas perbaikan dengan melakukan jaulah pada daftar yang telah ditentukan sesuai dengan departemen/biro masing-masing dan membuat report minimal 700 kata, font Times New Roman, ukuran 12, dan spasi 1.5. Adapun daftar nama sesuai dengan departemen/biro masing-masing, yaitu:
Departemen Seni Budaya:
- 4 ketua Seminat/Komunitas seni di FKM
- Ketua kontingen FKM UI untuk UIAW 2015 & 2016
- Kepala Departemen Seni Budaya BEM IM FKM UI 2015 & 2016
- Koordinator Kemahasiswaan BEM UI 2017
Departemen Olahraga:
- 5 Ketua Komunitas Olahraga FKM
- Ketua kontingen FKM UI untuk OLIM UI 2015 & 2016
- Kepala Departemen Olahraga BEM IM FKM UI 2014 & 2015
- Kepala Departemen Olahraga BEM UI 2017
Departemen Pendidikan dan Keilmuan:
- Kepala Departemen Keilmuan BEM FEB 2017
- BPH Departemen P&K BEM IM FKM UI 2016
Departemen Kelembagaan :
- Kepala Biro Kelembagaan BEM IM FKM UI 2015
- Koordinator Bidang Pendidikan BEM FEB UI 2017
Biro Kesekretariatan:
-Kepala Biro Kestari BEM UI 2017
-Kepala Biro Kestari BEM IM FKM UI 2016
-Kepala Biro Kestari BEM IM FKM UI 2015
Biro Bisnis dan Kemitraan:
-Kepala Biro Kewirausahaan BEM IM FKM UI 2016
-Kepala Biro Project BEM FEB UI 2017
-Kepala Biro Keuangan BEM UI 2017
Biro Multimedia:
-Kepala Biro Media BEM IM FKM UI 2016
-Kepala KKI BEM UI 2016 & 2017
-Koorbid Kominfo BEM FTUI 2017
-Redaktur Pelaksana Buletin BEM UI
-Kabiro Media Kreatif BEM UI 2017
-Videografis BEM & OKK
Hasil report dikirimkan ke email [email protected] dengan subjek Report_Nama_Dept/Biro paling lambat tanggal 8 Januari 2017 pukul 20.00. *Bagi Calon BPH yang mengikuti Peduli Desa tanggal 7-14 Januari 2018 nanti, diharapkan mengkomunikasikan kesibukannya kepada Pengurus Inti yang membawahi masing-masing
Cp: Jihan Azmi (081809412459/Line: jihanazm)
Mari Buat Perubahan
#LetsGoToTheNextLevel
BEM IM FKM UI 2018
1 note
·
View note
Text
dia kembali
beberapa minggu kebelakang, kota Padang berubah yang tadinya hanya panas, menjadi sangat panas. dosen statistika ku bilang kalau Padang lagi masuk masa pancaroba. tapi emang teramat panass, ini galebay.
aku tipe orang yang, jika tidak ada hal yang bisa kulakukan lagi dikampus, aku memilih pulang ke kos untuk molor. tapi tidak untuk minggu-minggu kemarin. tau kenapa? ya itu tadi, panas yang sangat nyentrik tadi membuatku berfikir dua kali untuk pulang ke kosan. kamarku panas nauzubillah. aku lebih memilih pergi ngadem ke perpustakaan jurusan yang beberapa minggu ini sudah kunobatkan sebagai tempat favoriteku. karena apa? bukan karena banyak buku, tolong aku tidak serajin itu. tapi karena ACnya hahaha. ini yang dinamakana memanfaatkan fasilitas kampus sebaik-baik mungkin.

sok rajin, ngangsur tugas.
lalu tadi, kegiatanku di hari minggu hanya tidur, siang rapat humas sbe 2020, setelah itu aku pergi mencari bahan kestari untuk acara BRC 2020 bersama Rian. ya, aku diamanahkan untuk menjadi wakoor divisi humkes, dan bisa ditebak kan, Rian koornya.
kami segera pergi ke Pasar Raya

awal berangkat sekitar setelah asar, masih sama. tetap panas nauzubillah. setelah muter-muter pasar, kami sempat singgah untuk makan sebentar. lalu kami segera pulang ke Air Tawar Barat. dan yang mengejutkan, kota Padang mendung, waw. suatu fenomena yang sangat di nanti-nantikan oleh penduduk Padang haha. hujan, kamu tau sekali jikalau kami sangat merindukan kehadiranmu:"
tapi kok ya datengnya waktu aku lagi diluar to jan2. nasib jemuranku gimana jann,- si Rian jg ga kalah heboh karena tadi pagi tu anak jemur sepatu. kami langsung cari angkot untuk pulang

udah mulai turun si rintik hujan, dengan diiringi gemuruh yang gede-gede.
Rian berhenti di gajah 6, dan aku melanjutkan perjalanan di patenggang awal, berjarak sekitar 6 gang lagi dari kosan Rian. hujan sudah semakin lebat, dan itu sangat membahagiakan.
bagaimana kabar jemuran dan sepatu tadi? oh untuk jemuranku udah aman, saat diperjalanan, aku sempat menghubungi adek kosan untuk minta tolong selamatin jemuran. tapi untuk sepatu Rian, aku tidak tau, kami tidak banyak bercerita di dalam angkot, karena sama-sama larut dalam suasana hujan yang langka ini wkwk. semoga dia ada anak kosnya yang suka rela menyelamatkan sepatunya haha.
0 notes
Text
Tanpa Judul
Mati rasa. Berlalu tanpa kata mewakili semua. Burnout namanya? Aku kesulitan bahkan untuk menyusun rencana satu hari kedepan. Mati rasa, biasa saja. Aku kurang apa, ya?
Usbu' 5 pekuliahan mulai terasa kebosanan rutinitasnya. Padahal setap pekan ada aja perubahan dinamikanya. Pekan ini mengajar mulai lebih awal sebelum waktu asar tiba. Aku merancang untuk menetap saja di kampus dan langsung menuju rumah anak murid seumur adik. Supaya tidak terlalu lelah. Sebelumnya selalu pulang dulu berjalan kaki, dan lelah. Efisiensi haha. Efisiensi tenaga dan waktu. Nyatanya berjalan biasa saja, seperti biasanya. Tak semua sesuai rencana. Hari pertama baik saja, kedua mundur seperti sebelumyna, ketiga baik saja atau lupa, keempat terlambat, kelima batal. Pada hari ia minta telat, aku erasa dibari waktu istirahat. Pada hari ia batalkan, duh target di depan mata terbayang.
Terlalu banyaakk ceritaaaa. Aku pusing harus berbagi yang mana, rasanya ingin semua. Waktu, sekarang terasa mahalnya. Hari ini di ujung pekan perkuliahan sungguh tak terasa lelahnya tapi nyata. Aku BIASA SAJA. Tubuhku tidak. Semalam begadang pun biasa saja, tak terasa. Entah, paginya aku masih biasa. Matkul terakhir tanpa sadar, kuulangi, tanpa sadar, aku sekilas terlelap tak biasanya. Sampai syarh barsambung tegur terdengar, "Arwa, idzhabi ilal hammam" wkwkwkw seumur-umur, selelah-lelah, sengantuk-ngantuknya aku di kelas ternyata jatah kena tegurnya hari ini??!
Padahal biasa saja. Asli, herannya aku sedang biasa saja. Pada hari-hari lalu yang aku merasa, capek dan kantuk tak terhingga masih aman saja. Baiknya aku sedang biasa saja. Sejujurnya malu pun tidak haha. Satu kebersyukuran saja sih berada di kelas yang kita bisa jadi diri sendiri tanpa banyak basa basi. Jadi bahan tertawaan bersama.
Siangnya menetap di kampus dan baru dikabarkan batal mengajar. Untunglah, istirahat jadi ada waktunya. TAPI dikejarr dedlen pikirann. Setoran sore nanti belum dipersiapkan, hari ini aku mengulang lain bagian. Rapat haflah malam nanti belum punya pembahasan, pekan ini kosong tanpa keputusan. Kestari dan prokernya sama sekali belum terpegang???
Pulang pun sudah tak selera berjalan kaki. Sampai pun kembali lagi tak tau harus mengerjakan apa dulu. Tidur. Aku harus mengerjakan tidur. Berlalulah waktu sepanjang sore untuk tertidur. Iya tidur sore tidak baik, tapi aku hanya punya waktu itu?!!
Bangun untuk TIDAK TAU apa yang harus aku lakukan terlebih dahulu?? Menyiapkan setoran rasanya tak cukup waktu, menyiapkan rapat juga rasanya buntu. Yuk, kita selesaikan satu persatu.
Akhirnya memilih setoran, mengulang saja bagian terkahir yang kemarin belum tersambung. Pusing harus menyiapkan ujian. Mari kita susun sebaiknya menyambut bulan Ramadan.
Bersiap rapat babibu tanya kating kating tapi ya sudah menyerah. Sebisanya sedapatnya pembahasan. Pekan depan disusun lagi rencananya, Rapat. Rapat. Rapat. Dan malam ini rapat berakhir jam 23.10 woww melebihi rapat-rapat lain yang terbatas jamal.
Sedang tidak bisa menceritakan hikmah dengan baik. Aku pamit. Mundur dari tulisan berhikmah apik dan memilih cerita apa adanya saja karena yah mungkin memang fasenya. Apa sih, wa.
(( 01.46 // Jakarta, 15-02-2025 )) Jum'at 14/2 yang belum usai ea.
2 notes
·
View notes
Text
The End of a Decade, The Start of an Age: 2019
Assalamu'alaikum, Fellas! As always, the annual blog post. Hm, tahun ini bakalan banyak yang ditulis nih kayaknya wkwkwk. Langsung ku-rewind aja kali, ya? Tahun ini, aku semester 4 wkwkwk, udah termasuk golongan tua, tuh. Semester 4 juga, aku mulai hectic-hectic petroleum-thingy, apalagi kalau bukan kelasnya Pak Koko. Sabtu-Minggu tiap bulannya ada kelas. Tugasnya yang resume berhalaman-halaman itu wkwkwk memorable banget, sih. Tahun ini juga, angkatanku jadi panitia Makrab Geofisika! Aku kebagian di divisi konsumsi, padahal nggak bisa masak sama sekali tuh wkwkwk but surprisingly it all went well. Memorable banget sih Panderman, apalagi pas aku solo-hike buat nganterin barangnya anak acara yang ketinggalan di pos bawah, sampe dijemput sama anak TKP karena takut aku anak cewek nyasar sendiri nanti lol. Terus tenda konsumsi banjir tuh, karena hujan lebat banget, sampe CO konsumsi nyangkul got di sekitar tenda, lucu banget sih. Terus ada maba yang the audacity!!! bilang makanan kayak makanan napi wkwkwk kurang ajar banget, pokoknya belajar banyak banget dari Panderman. Terus, tahun ini juga, aku iseng-iseng daftar Student Chapter, dan alhamdulillaahnya keterima, nggak kayak tahun lalu hehehe. Tada! Welcome to Society of Exploration Geophysicists-Universitas Brawijaya Student Chapter! Aku keterima jadi staff Geoscience, sama 3 orang lainnya (salah satunya CO). Niatku daftar organisasi buat belajar sih wkwkwk terutama kayak teamwork, professionalism gitu-gitu. Jujur aja, awalnya aku anxious banget, apalagi aku bakalan kerja sama adik tingkat yang biasanya aku nggak deket wkwkwk kenal aja nggak. Eh, ternyata semuanya jadinya di luar ekspektasi, gitu. Seiring dengan berjalannya waktu (tsah), aku jadi lumayan deket sama mereka. Kayak gosip-gosip gitu wkwkwk terus minta tolong kalau ada apa-apa jadi nggak terlalu segan lagi. Asik, sih! Belajar banyak banget di SEG. Oh iya, tahun ini juga, aku pertama kalinya jadi asisten praktikum wkwkwk. Aku jadi asprak geologi dasar pas semester 4. Nah, dibantu sama ini juga nih, sama aku anak SEG, jadi kenal beberapa adik tingkat yang satu SC sama aku juga. Gila sih, jadi asprak hectic juga, ya. Aku kan, pas semester 4 juga ngambil kelas geologi minyak bumi, tuh, yang kelasnya Pak Koko, jadi bayangin aja bagi waktu sama ngoreksi buku laporan, terus belajar materi praktikum, ngerjain tugas resume, gitu-gitu wkwkwk. Cuma seru banget, udah gitu Bu CO perhatian banget lagi (heheheh shoutout to Tia!) dan temen-temen sesama asprakku juga suportif sekali! Banyak banget pengalaman jadi asprak, memorable-lah pokoknya. Terus, tahun ini, aku juga dimintain tolong jadi CO Tim Soal Kebumian Braphy. Gila sih, ini hectic banget wkwkwkwkwkwk. Aku tim-an sama satu temen seangkatan sama 3 adik tingkat. Semuanya anak geo. Jadi pas liburan nugas bikin soal 150 WKWKWKWK BAYANGIN AJA TUH, terus ya baru tahun inilah aku kayak kenal beberapa anak fisika sama anak instrumentasi karena jujur aja tahun-tahun sebelumnya aku ngekor ke mana-mana sama anak geo. Ternyata mereka nggak seburuk yang kubayangkan wkwkwk semuanya suportif sekali, jadi alhamdulillaah setengah kepanitiaan pertama semuanya lancar-lancar aja. Puasa tahun ini, tuh, bisa dibilang puasaku yang nggak banget :') Ini sih yang aku sayangin banget setelah ikut organisasi. Mungkin karena aku masih pemula kali, ya? Jadi aku masih belum bisa ngatur waktu yang baik dan benar gitu. Pokoknya yang aku sedih banget soalnya ibadahku kurang banget, cuy :') Ya Allaah, tolong ketemuin kita sama ramadhaan lagi :') Allaahumma aamiin! Nah, SEG sama EAGE (dua-duanya UB SC, ya, wkwkwk) dapet tender megang Workshop on Geophysical Methods tahun ini. Aku dapet bagian kestari, jadi ngurus-ngurus surat, gitu-gitu deh wkwkwk. CO-ku adik tingkat, jadi lucu sih wkwkwk cuma dia jago banget! Kepanitiaannya kebentuk sebelum liburan, sih, jadi kayak kepotong liburan gitu (?) Ngerti, kan? Abis liburan bakal diceritain abis ini. Yang bikin seru tahun ini, SEG ngadain benchmark ke Jogja! Pas Agustus tuh, kan, aku kebagian buat nyari penginapan. Jadi selama liburan aku tuh pusing nyari penginapan di Jogja bekal google maps doang karena aku nggak pernah ke Jogja :') (PTSD aku sama akun ticketing online wkwkwk shhttt). Terus pas Agustus aku balik ke Malang duluan (padahal adekku jadi Paskibra Batam tahun ini :')) 2 hari kemudian berangkat deh ke Jogja! Seru banget, sih, ini. Kita hari pertama mampir ke UGM (yes, ketemu temen SD-ku yang anak Geofisika juga, dan, yes, ternyata dia anak Geoscience juga, CO-nya malah) (super awkward aku cuy ya Allaah masih kebayang malunya wkwkwk). Terus hari kedua kita mampir ke UPN. Yang jelas, benchmarking ngebuka mataku tentang banyak hal deh wkwkwk dan untungnya tuan rumahnya pada ramah-ramah! Jalan-jalan juga, tuh, ke Malioboro, ke Tamansari. Ketemu sama temen seprodiku dulu juga yang pindah ke UGM. Aku seneng banget sama road trip-nya sih, karena baru pertama kali itu naik mobil dalam jangka waktu lama hehehe. Agustus, hari-H Workshop! Workshop-nya di Cangar, Batu-atas-dikit. Pas aku berangkat ke sana, boncengan naik motor sama adik tingkatku, itu abis maghrib dan kabutnya tebel, dingin banget. Tempat workshop-nya di kaki Gunung Welirang, jadi ada hot spring-nya. Cuma udaranya emang dingin banget, sih. Aku, kan, kestari, ya. Jadi tugasku nggak banyak wkwkwk cuma absen-absen pas mau makan, gitu-gitu. Di tempat nginepnya, ada smart TV WKWKWK jadi anak-anak biasanya karaoke-an sama lagu KPop :'))) Terus ada satu peserta ini yang, yah, mengelus dada-lah istilahnya wkwkwk cuma everything went well! Bintangnya bagus banget di Cangar :') Pokoknya asik banget jadi panitia Workshop! Soal Braphy, pas penyisihan nggak ada hal-hal yang menarik banget sih (cuma pas itu yang IT-nya ngambek WKWKWK aku pusing juga sih waktu itu cuma alhamdulillaah nggak kenapa-kenapa). Nah, pas menjelang hari-H, tuh, aku pusing nyari topik praktikum sama juri WKWKWK dan minggu itu aku lagi hectic 5S + Karsam (ini ada bahasannya sendiri nanti), tapi alhamdulillaah berkat rahmat Allaah dan teamwork semuanya bisa jalan! Eh, tahu-tahu, H-10 jam apa, ya, anakku sakit 1 orang nggak bisa dateng pas hari-H :') Kebayang nggak, sih, pusingnya gimana? Cuma alhamdulillaah semuanya berjalan dengan lancar. Pas hari-H juga nggak ada kendala berarti, lancar sampe pengumuman pemenang :') Ya Allaah aku bahagia banget Olimpiade Kebumian Braphy 2019 akhirnya kelar! Nah, semester 5 beneran kayak sucked-the-life-out-of-me gitu WKWKWKWK GILA COY SEMESTER INI TUH SEMESTER TER-HECTIC SEPANJANG MASA. Ya, kalian tahu sendirilah kan dari yang udah aku sebutin di atas, aku anak SC, ikut kepanitiaan Braphy gitu-gitu. Semester 5, aku ngambil mata kuliah 5S, lanjutannya geologi minyak bumi dari semester 4. Yup, kelasnya Pak Koko lagi. Tapi bayangin tugasnya 3 kali lipat, terus masuk Jumat-Sabtu-Minggu, TIAP MINGGU WKWKWKWK, terus tiap Rabu ada tambahan kelas petrofisika. Keren sih, kelas ini, tuh, aslinya beneran ngasih kita banyak banget ilmu, aku bisa belajar software-software petroleum yang legit-legit wkwkwk pokoknya nggak kebayang, deh, kalau nggak ikutan kelas ini. Cuma ya gitu, sambat tetep aja jalan xD Beneran pas semester ini yang aku ngerjain tugas sampe nggak tidur, begadang di kafe sama temen buat ngejar deadline :') Mata kuliah 5S juga yang bikin aku breakdown di tengah-tengah kafe diliatin temen-temen WKWKWKWK plis ini lucu sekaligus embarrassing banget, a moment to remember, sih, tapi xD Shoutout to 5S for all the laughs and the tears! (That 54 halaman resume tho). Tahun ini juga, aku ke Karangsambung! Akhirnya, speaking of the devil, soalnya mata kuliah workshop geologi jadi wajib semester 5 (Oh iya, aku kena rolling kurikulum, ihiks, jadi kayaknya bakalan lulus lebih lama :') Doain aja bisa survive, ya?). Jadi bayangin aja, hari aku berangkat ke Kebumen itu hari-H Braphy WKWKWKWK, alhamdulillaahnya berangkatnya malem, sih :') Cuma karena aku harus siap-siap Braphy dari jam 6 pagi, aku udah packing buat Karsam dari subuh, tuh. Jadi seharian aku ngurusin Braphy, terus malamnya berangkat, deh! Naik bus, yang ikut sekitar 30-an orang, tapi ceweknya sedikit banget soalnya rata-rata udah pada ikutan tahun kemarin xD Tetep, bagian favoritku road trip-nya! Asik banget, berlama-lama di bus, tidur sih wkwkwk sesekali buka handphone atau dengerin sesuatu di Spotify. Di Karsam, tuh, aku nginep di asrama gitu. Kata orang-orang, kan, asramanya angker, ya. Tapi alhamdulillaahnya aku nggak encounter sama apapun, sih. Cuma temenku ada, tuh, denger suara-suara gitu, sama digangguin xD Itu urusan dia, yak, bukan aku :p Karsam, tuh, beneran mendaki gunung melewati lembah, belajar banyak banget soal geologi dan pemetaan, dibimbing sama pembimbing dari LIPI juga makanya legit. Aku sekelompok berenam cewek sendiri :') Tapi tingkah udah ngalah-ngalahin Wonder Woman, udah WKWKWKWK. Asik banget, Karsam! Beneran the highlight of the year. I'm proud of what I've achieved there! Terus, ah, ini kayaknya bakalan ada bahasannya sendiri nanti WKWKWKWK asli malu aku sebenernya /face palm/. Oke, urusan fangirl-lyfe, tahun ini Manchester United gila banget pokoknya. Awal tahun mulus banget sama Ole, pas ketemu Tottenham awal tahun ini, wah superb banget De Gea!!!!! Tahun ini ketemu youngster-youngster kayak Mason Greenwood, terus aku seneng banget Marcus lagi on-fire! That-cursed-chant wkwkwkwk not gonna talk about it. Terus the true highlight of the year: that night in Paris! Ya Allaah aku bersyukur banget bisa nonton ini live :') Ngerasain gimana deg-degannya ah pokoknya nggak bisa aku jelasin gimananya :') Yah, meskipun the dreams crushed in the end, tapi aku seneng banget bisa ngerasain football adrenaline tahun ini! Terus Women's World Cup!!!! Gila, cuy, ternyata sepakbola perempuan, tuh, keren gitu wkwkwkwk. Tahun ini di Perancis, aku jelas dukung Frauenmannschaft! Sayang mereka cuma sampai perempat final :') Terus buat die Mannschaft U-21 (ada Bang Nadiem sama Bang Mo soalnya), kalah di final Euro U-21 :') Aku seneng 2019 bisa mempertemukanku (tsah) sama dua anak football-ku, Daniel James sama Jackie Groenen! GILA CUY MANCHESTER UNITED WOMEN LUAR BIASA!!!!! Juara Divisi 2 sampe akhirnya bisa di FAWSL sekarang :') Bahagia, akutuh. Pokoknya, I wish all the best for both of Manchester United teams for the rest of the season! #InOleWeTrust Non-football wise, tahun ini aku nonton banyak series, tapi tetep aja highlight-ku The 100 season 6. Oke, /tarik nafas/ BELIZA GIT MARRIED THIS YEAR!!!!!!!!!! Gila cuy, iya, aktor-nya Bellarke, the ultimate ship-ku sekarang yang sampe aku bela-belain bikinin sideblog, NIKAH CUY??!! Tanpa ada berita-berita sebelum mereka nikah (aku baca sih beberapa spekulasi cuma pas itu lagi sibuk sama United wkwkwk) Pagi tanggal 8 Juni itu, aku lagi scrolling timeline twitter, langsung rolling on the floor crying deh kayaknya, soalnya aku emang udah dari lama suka banget sama mereka :') Pokoknya, Bob and Eliza Morley, the ultimate soulmates, cheers to you both! Pokoknya lagi, kalau cerita soal Beliza nggak bakalan selesai ini wkwkwk aku udah pegel ngetik. TENTUNYA THE 100 SEASON 6 EPISODE 10: MATRYOSHKA 40:00-41:51, THE ULTIMATE BELLARKE SCENE OF THE DECADE!!!!! In conclusion? This year was A LOT. Aku belajar banyak, ditempa sedemikian rupa wkwkwk ada-ada aja pokoknya tahun ini, nangis-nangisnya apalagi. Oh, iya, btw umurku udah 20 tahun sekarang :') Kemaren tanggal 10 November pas banget aku pulang dari Karangsambung. Ya Allaah, mudahkanlah jalanku selanjutnya, mudahlan untuk istiqamah juga :') (ini sih sebenar-benar ujian :')). Tahun ini juga, i (admittedly) has been crushing on someone for almost a long time, now (this is embarrassing and this is the first time i typed those words on things). Nggak usah diceritain, deh, gimananya wkwkwk malu aku :( Pokoknya here's to a brightful 2020! Tahun depan bakalan lebih lagi ujiannya wkwkwk Allaahumma yassirnii! Alhamdulillaah pokoknya tahun ini masih bisa diberikan kenikmatan-kenikmatan, contohnya alhamdulillaah ganti handphone :p Tahun ini juga, Bapak berhenti kerja :') Moga Allaah mudahkan rejeki keluarga selalu :') I had the time of my life, fighting dragons with you ✨ Thank you, 2019!

1 note
·
View note
Text
PORSENI FK UNS 2016 “BACK TO CARTOON”

Flash back story.
Farizca NW, mahasiswi tingkat akhir angkatan 2013 semester 6, awal 2 tahun prekliniknya diwarnai oleh PORSENI di FK UNS tahun 2014 dan 2015 sebagai peserta tentunya. Waktu terus berjalan dan sekarang sudah memasuki tahun 2016, hawa PORSENI 2016 mulai terasa dengan dibukanya pendaftaran panitia PORSENI FK UNS 2016, kali ini perekrutan terbuka untuk seluruh mahasiswa anggota KBM FK UNS. Siapa yang menyangka Farizca akhirnya menjadi panitia.
Dan dimulailah petualangan “BACK TO CARTOON” PORSENI FK UNS 2016 dengan formasi panitia 47 orang sebagai berikut :
Ketua : Rivan Faetheda G0013203
Wakil ketua : Putra Ardi I. R0214077
Sekretaris : Edita Karenina G0113036 Alit Martaningrum G0115008 Bendahara : Farida Nugraheni R0314025
Seksi Acara : Farizca N. W. G0013093
Bagus Hidayatulloh G0013055
Iskandar Dzulqornain R0015048
Nastiti Aryudaningrum R0314038
Diana Evi P. S. P. G0114035
Silvina Heni Morena G0013218
Aliyyah G0113008
Dita Kharisma Meilanawati G0115035
Dwi Endah Subianti R0215033
Septian Indra Prasetyo R0015084
Nisa Villa Mardipa R0015068
Fitri Fazrika Sari G0115045
Leni Kusumawati R0015058
Firsta Nurina Adelin G0015089
Seksi Humas dan Perizinan :
Bayu Aji R0015019
Yofita R0215105
Primaniarta G0014186
Gati K. G0114049
Bungsu D. R0015108
Seksi Dekorasi dan Dokumentasi :
Kurniawan Ade G0014134
Lathifah G0015135
Hanif Siti R0015040
Ambar S. G0015018
Ajeng Gayuh G0115003
Seksi Publikasi :
Intan P. G0015114
Brenda M. G0115028
Afifah G0013007
Dhea A. R0015024
Arif N.A. G0014042
Seksi Konsumsi dan Perlengkapan :
Yahya R0213056
Moniko R0015063
Taufik Nur P. R0015090
Ahmad Isnaini G0014011
Gusti Ayu Dian G0115048
Ahmad M. R0015005
Kenny S. R0015052
Christoper B. G0013064
Topan Prasetyo R0015094
Seksi Kestari :
Betari G0115027
Yufida G0015237
Azizah R0215075
Dyah P. R0315012
Di sini alhamdulillah Farizca mendapat keluarga baru dengan segala perbedaan yang ada baik dari program studi, karakter personal, asal daerah dan lain sebagainya. Dunia Fakultas ini adalah bagian dunia seluruhnya yang tak ada-apanya dibanding dengan kehidupan di akhirat kelak. Maka dari itu jangan lupa untuk selalu meluruskan niat dan mencurahkan segala aksi kita hanya untuk Allah Yang Maha Kuasa karna kita tahu bahwa diri ini manusia yang tak luput dari dosa. Setiap orang mempunyai cara nya masing-masing dalam mengekspresikan cinta mereka. Seperti kami Panitia dan Peserta PORSENI dengan segala kondisi baik internal maupun eksternal yang seperti adanya saat itu.
Begitulah indahnya berkarya bersama-sama untuk mengolah spiritual, jiwa/rasa, raga, pikiran/logika dan banyak hal lainnya. Alhamdulillah Sabtu, 4 juni 2016 di Aula Kampus Mesen tak terasa POSENI FK UNS 2016 ditutup. Setiap hal yang kita lalui punya ceritanya masing-masing seperti PORSENI FK UNS.
Theme song ini berawal dari ide rangkaian melodi sepulang dari Upgrading HMPD FK UNS :D pada 27 Maret 2016. Lalu, pada suatu pagi Ica share ke grup besar buat minta tolong teman-teman dengerin prototypenya :D di situ Yahya memberi saran beberapa kata untuk bait lagunya, yang akhirnya Ica kemas seperti ini.
THEME SONG PORSENI FK UNS 2016
Aku Kamu Kita berbeda
Tapi Kita satu keluarga
Dalam FK UNS
Mari Kita wujudkan impian
Dan pantang menyerah
Ini saatnya kita berlomba
Dalam PORSENI FK UNS
Mari Kita tunjukkan
Siapa yang akan jadi pemenang
Dan tak terlupakan
PORSENI 2016
Aku ingin merasakan kebersamaan Kita
Bebaskan diri untuk berlomba
Dalam sportivitas
Song Writer : Farizca NW
https://soundcloud.com/farizcaca/theme-song-porseni-fk-uns-2016
semua pesan dalam theme song sudah tersurat dalam liriknya, semoga menginspirasi :D
ps :
Terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi sebelum-saat-setelah PORSENI FK UNS 2016, Dekan dan jajarannya, seluruh Steering Committee, seluruh panitia yang Ica sayang, peserta yang membanggakan dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.
Mohon maaf jika saya pribadi maupun panitia telah berbuat kesalahan. Semoga PORSENI FK UNS selanjutnya semakin baik dan dapat menjadi sarana silaturahmi keluarga mahasiswa, pimpinan fakultas, tenaga pendidik, pegawai kampus, alumni dan segala elemen dari sumber daya FK UNS.
2 notes
·
View notes
Text
Throwback Wisuda -ceritanya
Kuliah 4 tahun dengan pelengkap drama skripsi yang penuh kenangan dan airmata. Akhirnya wisuda juga.
Yudisium sudah terlaksana di bulan Juli tapiii butuh hampir 4 bulan untuk bisa sampai di Wisuda. Aku kira awalnya bakal dapat jatah periode 1 di bulan September, kan. Eh, sampai bulan Oktober mau abis belum juga ada kepastian tanggal. Baru di akhir sebelum masuk bulan November, aku tahu kalau masuk periode 4, tepatnya tanggal 17 November. Yup, It's been a month dan aku baru berbagi cerita di Tumblr wkwk. Toh, yang baca juga aku sendiri juga :')
Awalnya dapat bocoran kemungkinan tanggal 10. Tapi entah ada ketakutan tiba-tiba maju ke tanggal 4. Which is, kurang dari seminggu -saat itu. Mana belum ada persiapan apa-apa. Tapi, syukurlah aku salah.
Nah, berarti kan ada waktu kurang dari 3 minggu untuk aku persiapan. Daaan, aku cuma kabari teman-teman kalau mereka tanya aja dong. Sebabnya, aku malas ngechat duluan -_-
Baru pada H-2, H-1, dan bahkan ada yang hari H baru aku kabarin. Of course, banyak yang kaget dan gabisa datang. Tapi ada juga yang udah tau dari lama tapi ga datang. Padahal dia free, padahal ahh sudahlah nggak berharap banyak juga :")
H-1 wisuda:
Aku ke Malang, buat ambil toga, buku kenangan, dan kartu undangan. Sekalian daftar sumpah biar ga bolak-balik.
Cerita tentang Sumpah Nutrisionis menyusul -entah kapan ehehe.
Harusnya hari itu, sorenya, ada gladi resik. Tapi ku mager harus stay di Malang sampai malam. Padahal harus pulang ke rumah dan paginya balik ke Malang. Kan capek gituu. Jadilah aku skip gladi.
Hari H Wisuda:
Bangun - sholat shubuh - ngaji - mandi - dress up - morning skincare+light make up - pake kerudung - sarapan pagi - berangkat dari rumah jam 5 shubuh :)
Hahaha, berasa mau jalan-jalan tapi kepagian berangkat gitu yaa. Ga ada tuh ribetnya.
Sampai Malang juga Alhamdulillah lancar dan ga telat. Padahal di hari yang sama juga ada wisuda UM dan Polinema. Tapi bisa tuh masuk ke area kampus sebelum jam 7. Sebenernya udah sampai jam 6.30an tapi karena gerbang Suhat-Panjaitan ditutup aksesnya, jadilah muter dan masuk lewat gerbang veteran tapi parkirnya di deket area UKM.
Acara wisuda berjalan lancar dan cepet. Ga sampai jam 11 udah kelar dan keluar gedung. Rame banget asli, banyak photo booth dadakan. Penuh lautan manusia di beberapa titik area.
Setelah sempet muter-muter (aku pake HIGH HEELS lhoo capek puol) akhirnya balik pilih foto di booth depan Sakri. Duhh.
Disana aku bertahan sampai jam 15.00 lebih. Sekalian sholat dhuhur dan ashar disana. Jangan tanya make up ku, udah ga ada sisa, beb :"D -luntur.
Pulang dari wisuda, mampir ke rumah makan dan ditahan oleh hujan. Deresss banget masya Allah.
Baru sampai rumah, malam hari dan tepar.
.
.
.
Highlight:
- Wisuda ini aku pakai baju buatan sendiri. 25% aku 75% umikku. Mulai dari beli kain, bikin pola, potong bahan, jahit sampai jadi. Sangat sederhana. Berupa gaun polos warna abu, ditutup dengan long cape bahan brokat warna abu muda. Kerudungnya juga warna abu dari bahan yang sama dengan bajunya hehe.
- Make Up Wisuda:
Liquid Foundation Wardah - Loose Powder Marcks - Lip Ice Fruity Lip Balm+Sheer Color Natural (ditumpuk) + Lipstick Wardah lupa apa (warnanya pink nude pucat gitulah. Lipsticknya juga aku taruh dikit di pipi buat blush on.
- Last but not least. Terima kasih buat siapapun yang udah hadir, kasih ucapan, dan bingkisan. I don't care about the price or the size of the present you all gave to me. Every little thing that you gave to me sincerely, means a lot to me. I appreciated it :'3
- Thanks to:
1. Hartin (ex Sekdep ITCOM 2017) untuk pot kaktusnya. Sukakk! <3
2. Yuni (Muslimah Matahari's squad) untuk bantal mataharinya. To: Ibunya Peri S.Gz *anti-mainstream euy.
3. Masiva-Zahra (partner sie Kestari Summit Aomki 2017) untuk buket bunganya. Mereka adek kelas, beda kampus. Tapi belain buat datang, danke! :)
4. Mbak Alumni LKI untuk cookies Belvita-nya. Maafkan aku yang ga terlalu notice sampai lupa sapa yang kasih. Kartu ucapannya juga ga ada namanya :"" Tapi sepertinga mbak Hasmah, semoga tidak salah nama ._.
5. Anca (Teman 3 tahun SMP sekelas, satu SMA gapernah sekelas) berangkat dari Surabaya sekalian liburan di kos adeknya wkwk. Makasih kerudung pink-nya. Aku suka biru -tapi wkwk.
6. Ishmah (Sekretaris LKI 2018 -baru lengser) udah kasih buket bunga kain. Pulang dari PKNM malah ke kampus nemuin aku. Untung ketemu yaa, mana hapeku waktu itu udah mati lagii. Makasihhh :))
7. Isma (Sekdep Admin 2017), partner Ishmah. Duo Admin. Staffku dulu. Kasih buket yang mirip, beli di tempat yang sama. Lucu dek, makasiihhh lhoo. Udah datang aja, alhamdulillah :"))
8. Daan Pipit, my best mate. Ga dateng sih, tapi sempetnya kasih kado. Bilangya gelas tapi pas dibuka malah dadu yang ada foto dan bisa diputar-putar. Aslii paling nyess pas terima.
Btw, siapapun yang ga hadir dan ga kasih kado. Yang cuma ngucapin lewat WA. Gapapa kok, aku tetap sangat berterima kasih. Doa yang tulus lebih aku butuhkan :3
Untuk keluargaku, makasih buat semuanya. There's no word that fit best to describe how much you all mean in my entire life. Forever in my heart and stay beside me walking through all my days before, now, and ahead.
Lots of love,
Risa - a not so girl anymore, in the middle of seeking a good job for a better future.
Tips: kalau wisuda pake flat shoes atau sneaker, paling best udah. High heels bikin capek, kaki sakit. Ga bakal dilarang masuk cuma gegara itu kok :)
1 note
·
View note
Text
Rapat Umum Perdana Panitia Gelora Peradaban Bahas Persiapan UR EXPO 2017
Rapat Umum Perdana Panitia Gelora Peradaban Bahas Persiapan UR EXPO 2017
Mahasiswa Riau – Kementerian Pemuda Kesenian dan Olahraga BEM UR melalui panitia Gelora Peradaban, mengadakan rapat umum perdana yang dipimpin langsung oleh ketua pelaksana Ardhan Fadhlani Hasyim pada kamis (19/10/2017) kemarin. Rapat umum dihadiri oleh koordinator beserta anggota bidang, mulai dari bendahara umum, bidang acara, pendanaan, HID, perlengkapan, keamanan, konsumsi, kestari, dan…
View On WordPress
0 notes
Photo

3 hari dua malam penuh heroik.
lebih banyak emosi yang terkumpul, dosa menumpuk.
membicarakan dosa seolah sebuah kepuasan dari pelampiasan emosi, belum tentu pun dia lebih baik dari dia.
berbicar dibelakang mengeluh seolah kita bisa lakukan, seharusnya berterimakasih atas pertolongan, sangguppun kita tidak.
berunutngnya tak semua emosi, gelak tawa tetap ada, hiburan atas diri kita.
berusaha ciptakan kegembiraan, selagi kita bisa tertawa.
tidak hanya itu, ada sosk yang seolah datang tiba-tiba menjadi misteri bagi kita, entah dengan maksud apa, entah dia menjadi mata-mata atau tulus menjadi anggota.
hahaha
kamar 201.
Tutup buku. jadikan pelajaran berharga, kita tidaklah sebaik mereka, bersyukurlah jika masih ada yng membantu. jangan menjadi pecundang yang selalu berpikirmereka melakukan demi sesuatu hanya karena mereka lebih baik dari kita.
Tim Kestari-BS-PTN Barat Bidag MIPA :)
0 notes