#kerlapkerlip
Explore tagged Tumblr posts
Text
Appreciate creative intelligence in Denny Ja's 51st Poetry Muslim Poetry on Christmas
Poetry is a soul language that offers inner disclosure through beautiful words. In the world of Indonesian poetry, there is a poet who has inspired many people with his creative intelligence for years. He is Denny Ja, who is Barubaru celebrates his 51st birthday by publishing his latest work entitled "Poetry of Muslim Boy on Christmas". In this poem, Denny Ja invites us to reflect and appreciate creative intelligence in poetry. Poetry of Muslim children on Christmas is a real example of Denny JA's creative intelligence. In his poetry, he combined two themes that might seem contradictory: Christmas and the life of a Muslim boy. However, with his expertise, Denny JA was able to bring harmony between the two. He described the beauty of Christmas as a moment of diversity and love, which can be felt by all religions and beliefs. This poem teaches us to see the beauty in differences and embrace diversity lovingly. In addition, in this poem, Denny JA uses beautiful and metaphorical language. Every line of his poetry flows elegantly and charming. He described the moment of Christmas as a time at which heart was open, words became poetry, and love was present in every wind. Through his meaningful words, Denny JA is able to express his feelings very deeply, thus arousing emotions and reflections in the reader. In addition to creative intelligence in themes and language, Denny JA also shows expertise in stringing words. He chose the right words and arranged it with a beautiful rhythm. The poetry of Muslim children on Christmas flows like a soothing melody, and takes us in a deep emotional journey. In this poem, Denny Ja invites us to stop for a moment, reflect, and enjoy every word he compiled with expertise. Not only that, Denny JA also managed to create a strong atmosphere through his poetry. He is able to describe the atmosphere of Christmas in such a detail, so that we can feel the warmth and beauty. In this poem, we can feel the aroma of tempting Christmas cakes, seeing Christmas Lampulampat Kerlapkerlip along the way, and hear the melodious Christmas Songs. Denny Ja brings us in a magical atmosphere and invites us to celebrate Christmas with happiness. Poetry of Muslim children on Christmas is a work that shows Denny JA's creative intelligence in combining different themes, using beautiful language, and creating a strong atmosphere. Through this poem, Denny Ja invites us to reflect and appreciate beauty in differences, and celebrate Christmas happiness with love and affection. In his 51st birthday celebration, Denny JA has given valuable gifts to all of us. Through his poetry, he inspired and invited us to see beauty in every aspect of life. He reminded us of the importance of diversity, love, and affection. Poetry of Muslim children on Christmas is a work that will continue to inspire and arouse creative intelligence in the world of Indonesian poetry.
Check in full: Appreciate the creative intelligence in the 51st Denny Ja Poetry: "Poetry of Muslim Boy on Christmas"
0 notes
Photo
Kerlap kerlip lampu di kota . . . . . . #kerlapkerlip #lampu #kota #cityscape #cityview #city #cityoflights #nightshot #nightphotography #light #nightview #bigcity #bright #hongkong #shopstemdesigns #travelphoto #traveldiary #travelgram #explorehongkong #agameoftones #wanderlust #exploretocreate #instacity #adventure #viewfromthetop #skycraper #highrise #buildings #streetshot
#nightshot#cityview#nightview#kota#skycraper#agameoftones#city#adventure#kerlapkerlip#cityscape#nightphotography#explorehongkong#exploretocreate#traveldiary#wanderlust#hongkong#shopstemdesigns#bright#instacity#lampu#viewfromthetop#travelphoto#cityoflights#highrise#buildings#travelgram#streetshot#bigcity#light
0 notes
Text
Departure (Umra part 1)
CIAO BELLAAAA
Duh udah lama banget ngga ngeblog, sampe lupa password blogspot &wordpress >,
Well, in this very fine night, I wanna share my #toolatepost journey, umra kemaren Mei.
Sebenernya itu berangkat mendadak banget I mean, Papah baru bilang mau umroh tuh bulan April. BELOM NGURUS VISA, BELOM CARI TOUR TRAVEL UMRA, BELOM LAGI PUBLIKASI ILMIAH DI UNJ #nggasantai
Tanggalnya ngga pas banget asli, banyak plan yg tergagalkan---termasuk liburan ke Bandung---sad. Jadi kan jadwal ke Jkt buat seminar internasional itu tgl 20 Mei, hari Sabtu (masih inget banget), terus Minggu balik ke Semarang, Senin-Selasa masih kuliah, Rabu balik ke Jkt lagi buat berangkat ke Qatar-Madina. See?
Rencana awal mau berangkat Desember, pas liburan semester gitu kana tau awal Januari, tapi terus ada pertimbangan disana lagi winter dan kata pakde-bude yang baru kesana Desember 2016, dinginnya bisa sampe ngeri lah pokonya. Jadiiii diputuskan berangkat sebelum winter (dan ngga bisa kelar Ramadhan karena mepet haji). Dipilihlah tanggal awal Ramadhan.
Jeleknya plan kesana bulan Mei adalah ngepasin summer. Dalam bayangan udah parno duluan: bakal ngga ada hujan, anginnya bakal kering banget, kulit bersisik (dikira ikan, nin?), bibir kering, dan haaaauuuusss >.
Terus taunya disana panasnya ngga bikin kering. Bibir ngga ngelupas. Gini nih penggambaran panasnya yang mendekati: coba berdiri depan tempat pembuangan udara sisa AC (biasanya di tembok belakang tempat lo pasang AC. Nah ya gitu kira-kira. Kalo mamiku bilang tuh anginnya “Semromong,” dasar jawa eh hahaa.
O iya, aku pake Najah Tour and Travel jadinya---gara-gara direkomendasiin temen-temen. Dan emang pelayanannya memuaskan BGT. Ngga kecewa lah. Bukan endorse loh yaaa, aku cuman ngereview jujur berdasarkan pengalaman #tsah. Dapet paket eksklusif 9 orang doing udah termasuk 2 ustad & hotel binta 5.
Rabu pagi sekeluarga ke Bandara Ahmad Yani Semarang, ketemu sama rombongan dari tur lain kan. Mami udah ngobrol akrab sm ibu-ibu disono ternyata beda pesawatnya. Kami masuk ke lounge Garuda Indonesia dan nunggu mayan lama (karena emg papi terlalu disiplin sementara anaknya terlalu demen ngaret, ngajak berangkat jam 8 dari rumah padahal jadwal sawatnya dhuhur gitu). Jadilah aku kabur ke sbux (ngga dikasih duit but thanks to someone ternyata kartu sbux-ku ada isinya lol.
Teruuus lanjut ke Jkt. Untuk kedua kalinya dalam kurun waktu belom ada seminggu. Bahkan buat urusan packing-pun, baru packing semalem sebelomnya. Asal banget masukin baju (ngga disetrika). Mikirnya ntar bisa laundry lah di hotelnya, yang ternyata oh ternyataaa-----cowo-cowo Arab rada anti ngomong sama perempuan keknya. Aku ngomong aja dianya ngangguk2 doang, jadi rada ragu buat nyerahin baju kan yaa #phew.
Sampe mana tadi? Oh ke Jkt ya. Di ruang tunggu keberangkatan ke Middle East, Sodara-sodara, ternyata NGGA ADA COLOKAN! That’s a big big problem for me karena seharian pake henfon buat chat-vcall-ngirim gambar dan nomor seri pesawat ke temen2 (kalo amit2nya pesawat jatuh kan jadi mereka tau #plak)---batre hp duaduanya kritis!
Rasanya pengen balik ke lounge Garuda Indonesia yg waaaay better daripada lounge QA YaAllah huhu. Ngeri lah ngebayangin mendarat di Qatar dan nggabisa foto TT
Eh terus mau muji pelayanan Najah lagi---sementara tur lain tamunya pada ngurus barang2 sendiri, Alhamdulillah kami diurusin semua. Asli enak banget tinggal bawa badan aja (itu aja udah capek loo, apalagi suruh bawa-bawa 3 koper isi 35kg-an). Terus sebelum check in gitu kan kami nunggu petugas Najah ngurusin perijinan (visa atau apalah udah diurus semua sama mereka), kami dapet free Dunkin Donuts gitu mau mesen apa aja terserah huhu baik banget sih. Padahal sebelumnya udah dikasi makan Hokben. Menu yg full apatuh namanya dapet senampan sendiri cuman tinggal nyerahin kupon.
Terusan nih, yg dari tur lain pada gelosoran di lantai bandara (yang banyak kumannya dari sol sepatu orang-orang yg abis balik dari LN). Sad, nah?
QATAR AIRWAYS
Siapa tadi yang abis muji-muji Garuda? Lewat udah sama QA. Emang sih, lounge-nya lebih oke (karena ada colokan) but alusnya bedaaa. Take off-landing mulus banget ngga kaya lagi naik sawat pokonya.
Tapi penilaian ini ngga adil sih emang. Kan tadi pake Garuda-nya domestic. Lah ini QA sawat gede yg dipake buat ke Doha. Udahan yaa banding-bandinginnya, focus ceritain QA aja.
Makanan aku ngga banyak protes sih. Udah sesuai selera nih menu yg vegetarian-nya. (Gaya banget di jawa aja suruh makan buncis protes hehe). Tapi aku tergoda sama greentea velvety-cake nya. Itu cuman ada di menu yg vegetarian aja L
Terus ada mamak-mamak Sunda ngajak ngobrol pake bahasa Sunda (nanya makanan keknya), aku cuman ngerti “the, barudak, cenah, naha” udah. Parah lah lebih susah nerangin ke si tante ini daripada jelasin ke pramugari aku maunya makan apa, hehe.
Buat 1st meal aku mesennya spaghetti vegetarian (ngga ada dagingnya literally, *cry), roti mini (lupa namanya) yg dimakan pake mentega asli prancis, AQUA (protes dikit yak, ini aquanya lebih mini daripada di warung-warung *nangis di pojokan), jus apel, salad (isinya kebanyakan jagung sama selada & kacang-kacangan), dan penolong hariku : KITKAT
Eh iyaaa, aku dapet kursi di sebelah jendela which I loved it the most. Although it was a dark dark nite, tapi bagus aja gitu kerlapkerlip Jkt pas mau tinggal landas. Landasan pacunya lebih panjang (yaiyalah) daripada yg domestic, dan frekuensi penerbangan yg naik dan turun sungguh tinggi, gengs. Jadi ada masanya nunggu, ngantri, masih ada pesawat lain di jalur yang sama dan belom take off.
Tadi aku udah sebutin ya, berangkatnya sekitar habis magrib gitu. Di jadwal sih penerbangan berdurasi 9 jam. But in faaact, aku berangkat jam 6-an dari Jkt dan nyampe Doha baru jam 11 malem. Bahaha kok bisaaa?
Bcs of time zone Daahling. Bedanya 4 jam antara sini-Arab/Qatar, jadi kalo pas berangkat kurangin empat jam, pas pulang tambahin lima jam.
Aku suka banget toiletnya QA karenaaa kaca segala sisi (termasuk kaca pembesar yang bisa bikin komedo lo jadi segede gaban) dan pencahayaannya PASSSS banget buat makeup-an. Hihi.. Itu info terbaik buat cewe-cewe. Kalo buat cowo-cowo, nih aku kasitau. QA pramugarinya buset sedep banget kayak dewi. They are realllyyyyyy gorjes! Berasa dilayani sama artis2 Hollywood. Segala bangsa juga ada, dipilih yang paling cakep-cakep pokonya. Aku yang cewe aja ngakuin kalo mereka cantique ye kan. Pramugarinya juga hot sih but aku mau umroh tolong jangan mikir yang iya-iya nin kamu tuh suka kemana-kemana kan kalo ngeliat apasih abaikan #digampar readers.
HAMAD INTERNATIONAL AIRPORT
Jadi kan dalam sehari aku ngeliat bandara Semarang (Ahmad Yani) yang yampun kecilnya kek terminal bis kali, dan Soetta. Langsung lah terpana sama HIA ini. Lokasi: deket pantainya Doha-Qatar. Demi apaaaa----bagusnya Subhanallah. Oke, kalo dibandingin AhmadYani sama Soetta emang lah ya bagusan ini kemana-mana. Tapi sama bandaranya Arab juga bagusan ini kok.
Kalo yang kepo ig story-ku (macem artis aja kau nin), pasti udah liat kan yaa. Soalnya lewat foto doang ngga ketangkep segimana bagusnya.
Iyaaaa saya jadi fotografer just bcs paling muda yaa. Ini foto komplit, cuman missing 2 cowo-cowo yang ngga narsis ngga suka ikutan foto dan ngga mau motion. Okelah.
Udah dulu ya. Ngantuk. Jam set 1 malem euy. Tar aku lanjutin di part 2.
1 note
·
View note
Photo
semesta jiwa . . pukul 4, lalu mata enggan terbungkam kantuk ditantang tuk hengkang tuk pulang tuk nanti lagi saja datang . oh rupanya rias langit dini hari aku suka sekali kerlapkerlip bintang malam belakangan bahu membahu berkonstelasi laksana berlian di hamparan hitam . belum lagi keanggunan bulan ia hibur mata dengan cahaya pantulnya yg menawan tak mau kalah gradasi planet merah merona di kejauhan ku redam, ku tentram . sampai tiba intip mentari di tepian membisikku mesra tuk terpejam oh adinda, semestaku, bahkan angkasa pun berkonspirasi tuk merindumu yang ada, nyata, terasa dan tak tergapai . bandung, 3 februari 2017 . #7puisicintafebruari #kelaspuisi #puisicinta1 #puisiromantis (at Bukit Moko - Puncak Bintang Cimenyan)
0 notes
Text
Anjing Yang Menggonggong Di Taman Suropati
Kerlapkerlip lampu taman Berjumputan orangorang kumpul berdiaspora Yang menyanyi mengamen Yang mengasong kopi rokok dan gorengan Ada pula komunitas-komunitas hobi berkostum seragaman Riuh meriah suasananya Terdengar suara gitar beriring kumandang balada-balada Oleh mereka Terdengar pula tawa kisahkisah bercanda Diantara mereka Ada anak-anak kecil digotong, ditimang, berkejaran seperti mempermainkan orang tua mereka Adapun anjing-anjing menggonggong bikin majikannya marahmarah Sembari tali kekangnya ditarik-tarik Tambah meriahlah Meski sudah tengah malam Anjing-anjing itu bukannya menggonggong majikannya Seperti ia bekerja melindungi sang majikannya Dari anjing-anjing lain yang gonggongannya dicurigai ancaman Digonggong balik dengan gonggongan yang lebih melolong Sedangkan disudut lain lampunya agak remang berpenerang Bangku bisubisu memangku sepasang kekasih bermesraan Ya, anjing-anjing itu menggonggong. Tak dipedulikannya. Apalagi yang bermanja-manja dengan kekuasaan di istana sana Kapankah peduli? Meski menggonggongkan penderitaan rakyat hingga serak-serak tenggorokan Dianggapnya cuma gonggongan Tetap tak peduli Malah dibalas gonggongan bully bertubi-tubi Kriminalisasi ditambah lagi Sampai najis-najis menciderai yang suci Sampai-sampai najis-najis mencitrai yang suci Yang menggonggong digonggong Yang digonggong menggonggong Dan, aku kesini cuma menulis catatan kecil ini. Pun sama tak peduli. Biarkan anjing-anjing itu menggonggong Biarkan anjing-anjing itu saling gonggong menggonggong Tetapi demokrasi terus dijalani diawasi diperbaiki Seluruh isinya adalah melayani Bukan tak peduli Karena taman Suropati sejatinya dinikmati. Jakarta, 21 januari 2017
0 notes
Video
#fullcolour #kerlapkerlip #hashtagalay #lol
0 notes