#kekerasanterhadapperempuan
Explore tagged Tumblr posts
lazy-mindset-strength · 3 years ago
Text
Kekerasan Terhadap Perempuan 2020
Ringkasan Catahu 2021 : Kekerasan Terhadap Perempuan 2020
Catatan Tahunan (CATAHU) Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mencatat kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan yang diterima oleh berbagai lembaga masyarakat maupun institusi pemerintah yang tersebar di hampir semua Provinsi di Indonesia. Tahun 2020 Komnas perempuan mengirimkan 757 lembar formulir kepada Lembaga- lembaga mitranya (Komnas Perempuan) di seluruh Indonesia dengan tingkat respon pengembalian 16%. Tingkat respon pengembalian kuesioner tahun ini turun sekitar 50% dikarenakan kondisi pandemik COVID-19. Namun demikian, turunnya jumlah kasus tidak dapat dikatakan sebagai berkurangnya kasus kekerasan terhadap perempuan.
Sejalan dengan hasil survei Komnas Perempuan tentang dinamika KtP di masa pandemik, penurunan jumlah kasus dikarenakan korban tidak berani melapor karena dekat dengan pelaku selama masa pandemik (PSBB); korban cenderung mengadu pada keluarga atau diam; persoalan literasi teknologi; dan model layanan pengaduan yang belum siap dengan kondisi pandemi (belum beradaptasi merubah pengaduan menjadi online). Sehingga lembaga layanan non pemerintah atau Lembaga layanan dari masyarakat sipil pada masa pandemi ini lebih banyak didatangi daripada lembaga layanan pemerintah. Hal ini disinyalir karena lembaga layanan non pemerintah selama masa pandemi lebih bisa menyesuaikan diri.
Tumblr media
sumber gambar : CATAHU 2021 Komnas Perempuan dan HAM 
Berdasarkan data-data yang terkumpul dari Lembaga layanan/formulir pendataan Komnas Perempuan sebanyak 8.234 kasus tersebut, jenis kekerasan terhadap perempuan yang paling menonjol adalah di ranah pribadi atau privat, yaitu KDRT dan Relasi Personal. KtP berikutnya adalah di ranah komunitas/publik sebesar 21 % (1.731 kasus) dengan kasus paling menonjol adalah kekerasan seksual sebesar 962 kasus (55%). Berikutnya ktp dengan pelaku negara, kasus-kasus yang dilaporkan sejumlah 23 kasus (0.1 %), antara lain kasus perempuan berhadapan dengan hukum (6 kasus), kasus kekerasan terkait penggusuran 2 kasus, kasus kebijakan diskriminatif 2 kasus, kasus dalam konteks tahanan dan serupa tahanan 10 kasus serta 1 kasus dengan pelaku pejabat publik. 
CATAHU 2021 menggambarkan beragam spektrum kekerasan terhadap perempuan yang terjadi sepanjang tahun 2020 dan terdapat kasus-kasus tertinggi dalam pola baru yang cukup ekstrim, diantaranya, meningkatnya angka dispensasi pernikahan (perkawinan anak) sebesar 3 kali lipat yang tidak terpengaruh oleh situasi pandemi.
Namun, ada hal yang berbeda dengan kasus inses. Meskipun jauh menurun di tahun 2020 yaitu sebesar 215 kasus. Kasus inses adalah kekerasan seksual yang berat, di mana korban akan mengalami ketidakberdayaan karena harus berhadapan keluarga sendiri, kekhawatiran menyebabkan perpecahan perkawinan/konflik, sehingga umumnya baru diketahui setelah inses berlangsung lama atau terjadi kehamilan yang tidak dikehendaki. Kerentanan perempuan menjadi korban inses, akan semakin berlapis ketika mereka berusia anak atau penyandang disabilitas yang memiliki hambatan untuk mengkomunikasikan apa yang telah terjadi terhadapnya. Demikian pula dengan marital rape sebesar 57 kasus yang menurun. Kondisi ini disebabkan oleh pandemik Corona, dimana korban dalam lingkungan keluarga sulit melaporkan.
Dalam hal sistem rujukan yang diterapkan Komnas Perempuan, permintaan terbanyak dari korban adalah pentingnya bantuan hukum, bantuan psikis, medis dan rumah aman. Selain itu, sumberdaya terendah di lembaga layanan adalah psikolog, dan tenaga medis serta polisi perempuan. Sementara dalam hal fasilitas, paling minim adalah ruang khusus pemeriksaan serta rumah aman yang sangat dibutuhkan korban yang membutuhkan privasi dan penyelamatan diri. Tahun 2020 meskipun tercatat terjadi penurunan pengaduan korban ke berbagai Lembaga Layanan di masa pandemi dengan sejumlah kendala sistem dan pembatasan sosial, Komnas Perempuan justru menerima kenaikan pengaduan langsung, sehingga dapat dikatakan terdapat peningkatan pengaduan 970 kasus di tahun 2020. Hal ini menjadi catatan karena Komnas Perempuan bukan Lembaga yang memiliki kewenangan menangani kasus, tetapi menjadi ekspektasi masyarakat sebagai Lembaga yang dipercaya untuk mengadukan kekerasan yang dialaminya. Padahal, format pengaduan di Komnas Perempuan telah diganti dalam bentuk aplikasi form online, yang justru disisi lain mempermudah korban yang melek teknologi langsung mengadu tanpa harus datang ke kantor.
Firdayati_2043500236_KI 
https://budiluhur.ac.id 
1 note · View note
guetaucom-blog · 11 years ago
Photo
Tumblr media
Mari Menari untuk Keadilan Bersama One Billion Rising!
http://guetau.com/cinta/integritas-tubuh/mari-menari-untuk-keadilan-bersama-one-billion-rising.html
Ditulis oleh Lutfi Hendsob
0 notes
guetaucom-blog · 11 years ago
Photo
Tumblr media
Jenis-jenis Mutilasi Organ Kelamin Perempuan
http://guetau.com/informasi/kesehatan-perempuan/jenis-jenis-mutilasi-organ-kelamin-perempuan.html
Ditulis oleh Lutfi Hendsob
0 notes
guetaucom-blog · 11 years ago
Photo
Tumblr media
Dampak Buruk Sunat Perempuan
http://guetau.com/informasi/hksr/dampak-buruk-sunat-perempuan.html
Ditulis oleh
0 notes