#kampung baru night market
Explore tagged Tumblr posts
Text
Kampung Baru in Kuala Lumpur
Welcome back to our journey! As you already know, we’ve been staying at the Regalia Suites residence in KL for the past month. So, after our workout session at the gym in Regalia Residence. We decided to continue on a Kuala Lumpur walking tour to discover even more of what this vibrant city offers. Our destination this time? The charming village of Kampung Baru, also…
View On WordPress
#kampung baru kl#kampung baru kuala lumpur food#kampung baru malaysia#kampung baru night market#kampung baru street food#kuala lumpur malaysia#kuala lumpur street food#kuala lumpur vlog#kuala lumpur walking tour#quill city mall kuala lumpur#regalia residence#regalia suites residence#thai ok express
0 notes
Note
hey this is so random but im visiting kl for a few days with friends do u have any recommendations for cool art places, museums, mamak stalls !! (nw if u dont or dont want to, have a great day boss)
- national textiles museum in the city centre has my heart, but muzium negara is also lovely
- nasi kandar rasmeena on jalan bangsar is excellent mamak, seriously so good
- laksa kg baru on jalan raja alang in chow kit is 🙏🏽 dayang sarawak corner on jalan suasa in sungai besi is also excellent
- feeka coffee in bukit bintang is great if you want a nice sit down place with food. marmalade in bangsar village 2 is lovely for brunch but expensive. for coffee chains i like coffee bean and tea leaf & old town coffee (the latter is malaysian-owned)
- for art galleries: galeri prima, ur-mu, wei-ling, ilham, and arthouse gallery museum are all nice to visit, check what they have on when you're coming
- if you like art supplies, art friend in the gardens mall at midvalley is the best art supply shop i've found in kl so far.
- typo at pavilion klcc is a great stationery shop, they have other storefronts elsewhere too
- czip+ by cziplee on jalan telawi 3 is also an awesome art supply and stationery shop, they have another location in bangsar village 2 they opened recently but the one on jalan telawi 3 is bigger
- kinokuniya at pavilion klcc is a massive 2 storey bookstore, books in many languages (english, japanese, and local ones), tons of stationery as well as manga and comics. the manga and comics section alone is bigger than some bookstores i've been in. you could spend all day walking around in here
- for night markets, petaling street is the obvious one but if you want one that's less touristy check out the pudu glutton street night market or the one in chow kit kampung baru. lots of awesome food but less tourists n souvenir shops
#hope u enjoy your time in kl 🥳❤️#oh and in case u arent msian tealive is the local boba tea chain and its great
67 notes
·
View notes
Text
Travel Guide for visitors:
I’d recommend:
Breakfast at Nasi Lemak Wanjo: A local institution known for its fragrant coconut rice and spicy sambal.
Explore the Kampung Baru Heritage Trail: Visit historical sites, including the Kg. Baru Mosque and the Rumah Biru.
Night Market Adventure: The night market comes alive with street food stalls, live music, and vibrant energy. Don’t miss it!
0 notes
Text
TURISIAN.com - Jogja Trade Market (JTM) Fest, event keren abis nih guys. Sekaligus kabar asik banget nih buat kalian yang lagi di Jogja. Ada acara keren banget namanya Jogja Trade Market (JTM) Fest vol.5 2023 di Jogja Expo Center, loh! Tgl 17-21 Agustus 2023, kamu bisa nyicipin seruannya di sini. Tempatnya di Jl. Janti, Wonocatur, Banguntapan, Kabupaten Bantul. Pokoknya, jangan sampe ketinggalan, ya! Ada segudang aktivitas yang bakal bikin kamu betah berlama-lama. Ada fashion bazar yang pastinya keren banget. BACA JUGA: Bro dan Sis, Ada Paket Wisata Baru Museum Night Fun Walk di Jogja Nih.. Lalu, live music yang asyik abis, lucky draw biar makin kece, dan ada juga kontes foto serta video buat kamu yang suka eksis di sosmed. Nih, harganya juga oke banget. Cuma Rp 5.000,- buat masuk dari jam 10 pagi sampe 5 sore, atau Rp 20.000,- kalo mau stay sampai jam 10 malam. Kalau gue sih saranin, mendingan pas jam 5 sore sampe malem.Soal bakal ada hiburan yang bikin kamu bergoyang! Penampilan Musisi Band Yang suka musik juga bakal seneng banget, karena bakal ada penampilan dari musisi dan band keren. Seperti Tipe-X, Endank Soekamti, Jogja Hip Hop Foundation, Rebellion Rose, Serigala Malam, dan masih banyak lagi. BACA JUGA: TN Manusela Hadir di Jogja Expo Center, Promosikan Flora dan Fauna Pastinya bakal seru banget deh! Bukan cuma hiburan aja, tapi kamu juga bisa dapetin giveaway yang bikin kamu makin happy. Tiket masuk gratis setiap hari? Pasti dong! Plus, ada voucher senilai sampai Rp 3 juta. Voucher ini bisa kamu dapetin dengan syarat tertentu di akun Instagram @jogjathriftmarket. Makin seru, kan? BACA JUGA: Yuk Jalan-jalan Seru ke Kampung Wisata Tamansari Jogja! Eh, buat kamu yang punya usaha dan mau jualan, juga bisa ikutan lho. Beli stan di sini, kamu bisa dapetin giveaway hingga Rp 4,5 juta. Lumayan banget kan? Yang hobi foto-foto dan bikin video, jangan sampe ketinggalan! Ada kontes foto dan video juga, bisa dapetin hadiah total sampai Rp 3 juta. Asyik kan? Nah, pemenangnya bakal diumumin tanggal 21 Agustus 2023. Jadi, jangan sampe kelewatan momen seru ini, ya! BACA JUGA: Gelar Budaya Yogyakarta Kapanewon Gamping 2023, Catat Tanggalnya Catet tanggalnya, siapin energimu, dan dateng ke Jogja Expo Center buat merasain serunya Jogja Trade Market (JTM) Fest vol.5 2023. Dijamin bakal puas deh, ada live music, bazar keren, makanan enak, dan kesempatan dapetin hadiah-hadiah seru. Jadi, tunggu apa lagi? Ajak temen-temenmu dan dateng bareng-bareng. Jangan sampai nyesel, guys! ***
0 notes
Text
Labuan Bajo, Terimakasih!
4 Hari 3 malam.
Perjalanan yang hingga saat ini menjadi perjalanan yang paling banyak mengenal dan berkenalan dengan orang baru. Mulai dari nunggu pesawat saat keberangkatan sampai nunggu pesawat untuk pulang saya gak berhenti-berhentinya selalu diajak ngobrol dengan orang baru.
Di trip ini saya bertemu banyak orang dan belajar sedikit demi sedikit untuk lebih mampu menjalin komunikasi dengan orang lain.
Saya akui, saya ini orangnya pemalu dan suka bingung mau ngomong apa jika bertemu orang baru. Jangankan orang baru, misalkan saya di tempatkan di dalam mobil berdua saja sama teman yang gak terlalu deket, saya juga pasti canggung dan kebingungan nyari topik pembicaraan. Ya, sesusah itu loh bagi saya untuk bisa mengobrol dengan orang baru atau orang yang tidak begitu dekat. Nervous bawaannya. Di Kepala saya banyak pikiran-pikiran topik apa yang mau saya bawa untuk ngobrol dan otak saya bekerja dengan kerasnya untuk mencari kata-kata yang akan dikeluarkan saat pembicaraan dan obrolan tersebut.
Begitu pula ketika saya trip di Labuan Bajo ini. saya menyewa bilik kamar di salah satu hostel backpaker dan saat hari pertama saya di Labuan Bajo, saya bahkan tidak berani mengajak ngobrol orang-orang di hostel ataupun di Fish market (kampung Ujung) saat makan malam sendirian. Lalu malam harinya saya ngebatin dalam hati gitu deh.
"Lin, ini kayaknya ending tripnya gak beda tipis sama trip kamu yang bulan Februari deh".
Malam - malam saya mikir apa yang akan saya hadapi 3 hari kedepan kalau saya masih gak berani dan malu untuk ngobrol sama orang lain.
Di hari kedua, Saya punya jadwal mengikuti open trip 2 days 1 night living on board.Nah saat mau trip ini pikiran saya udah kemana-mana aja. Saya berpikir nanti saat dikapal selama dua hari saya mau ngapain aja. Untungnya saya juga udah prepare sih untuk bawa buku bacaan karena saya pikir saya akan banyak sendiri nya.
Lalu, Tibalah waktu kami berkumpul di kapal untuk trip 2 hari tersebut. Setelah briefing, akhirnya jam 8 pagi kapal kami mulai melaju.
Nah, saat briefing tersebut, terlihat lah siapa - siapa aja yang ternyata solo traveler. Di kapal saya ternyata ada 6 orang yang solo traveler. Saya, Seorang Bapak WNI (yang akhirnya jadi salah satu teman dekat saya selama trip ini), Mba-Mba WNI yang lagi berlibur ke Indonesia karena dia sudah menetap di Perancis (Ini jadi teman dekat juga), 1 WNA cowok Jerman umurnya 25 thn, 1 Ibu WNA yang walaupun sudah tua, tapi masih sehat bugar (salah satu traveler favorit selama di Kapal, karena dia baik, ramah dan cool!) , serta 1 WNA Wanita umur sekitaran 25 tahunan asal Finlandia.
Bagi seorang yang extrovert dan mudah beradaptasi, tentunya situasi grup yang banyak solo travelernya macem ini memudahkan kita untuk saling ngobrol satu sama lain. Lain halnya bagi saya. Saya bingung banget dan malu gitu mau ajak ngobrol traveler lainnya.
Alhasil, 2 Jam awal perjalanan selama di kapal, saya diem aja sambil ngeliatin pemandangan laut dan foto-foto pemandangan yang emang kece dan sayang kalau dilewatkan.
Setelah 2 jam berlalu, eh tiba-tiba akhirnya Bapak WNI yang solo traveler juga (Bapak Iwan) mulai mengajak saya mengobrol.
Setelah beberapa waktu mengobrol sama Pak Iwan dan merasa percakapan ini bermanfaat sekali untuk diri saya, Saya akhirnya mulai bertekad dan berusaha memberanikan diri untuk mengajak ngobrol traveler perempuan lainnya yang ada di kapal.
Keberanian itu gak tiba-tiba dateng seperti petasan yang baru dinyalain, tapi perlahan demi perlahan muncul karena saya bertekad agar trip kali ini tidak berakhir begitu saja tanpa kesan yang mendalam. saya maunya trip ini harus membekas dan berkesan. Saya berusaha memberanikan diri untuk mengajak ngobrol orang lain duluan. Sulit. Tapi bisa dilakukan.
Setelah mengobrol dengan Pak Iwan, lambat laun akhirnya saya bisa mengobrol juga dengan teman-teman lainnya. Gak semuanya sih. Karena saya masih malu hehe. Jadi cuma sebagian orang saja yang saya ajak ngobrol duluan.
Dari berbagai percakapan tersebut, Banyak inspirasi, informasi dan ilmu kehidupan yang saya dapatkan dari mereka ( traveler dan ABK Kapal). Saya sungguh belajar banyak hal dari masing-masing individu mereka. Selain itu, Setelah trip berakhir di sore hari, kami masih menyempatkan untuk makan malam bersama di Kampung Ujung yang mana Ka Indah dan Pak Iwan membeli banyak seafood dan saya yang harus menghabiskan seafood-seafood tersebut karena mereka kekenyangan. Yap, traktir tersembunyi ala mereka. hehe
Dalam perjalanan di Labuan Bajo ini, Saya juga banyak dipertemukan dengan orang-orang baik. Memang benar kata orang-orang. Warga Indonesia itu banyak yang ramah dan mudah menolong. Dan Saya percaya itu.
Singkat cerita saya sempat mengalami kecelakaan kecil yaitu jatuh dari motor bersama teman baru saya (Geby) saat perjalanan menuju Cunca Wulang. Setelah saya dan Geby terjatuh, dengan sigap guide dan beberapa warga yang melihat kami langsung mencari tanaman sekitar yang bisa dijadikan obat dan refleks mengoleskannya segera ke luka-luka kami. Nyess. Ternyata perihnya luka yang saya alami tidak seberapa rasanya jika dibandingkan terkesannya saya dengan "kegercepan" mereka saat menolong kami. Terharu ya Allah.
Selain itu, warga disana juga tidak berlepas tangan dan mereka berinisiatif untuk mengantarkan kami ke puskesmas terdekat serta mengantarkan kami hingga ke Jalan besar yang sudah mulus dan rata.
Tidak hanya itu saja, Kebaikan masyarakat Labuan Bajo pun tetap berlanjut saat saya akan pulang menuju hotel di pusat Labuan bajo nya. Jadi, berhubung teman saya Geby juga luka, dan untuk mengurangi beban di motor yang akan dibawa oleh Geby, Salah satu pengunjung Cunca Wulang yang melihat kami luka-luka, menawarkan diri untuk mengantar dan mengawal kami karena kebetulan tangan saya yang luka jadi saya gak bisa pakai motor balik menuju hotel kembali. Mas Arthur ini super baik karena mau nganterin kami dan mengawal kami sampe tiba di hotel.
Selain itu, saya juga merasakan kebaikan petugas di bandara Komodo. Karena saat di puskesmas luka saya tidak sempat di balut, saya mencoba meminta plester luka agar luka saya tidak sakit saat tersenggol orang lain di perjalanan. Saya pun meminta bantuan petugas bandara. Lalu, dengan baiknya saya diantar oleh petugas bandara ke ruangan mereka dan saya dibalut luka nya sama petugas bandara. Ya, luka saya yang cukup parah di sebelah kanan dibalut dengan perban yang rapih dan sempat disterilkan juga sebelum diperban. Huah MasyaAllah lah mereka ini ramah-ramah dan baik banget. Bahkan petugas yang perbanin saya saat itu, sambil merbanin saya malah minta maaf karena trip saya selama di Labuan Bajo malah terjadi kecelakaan. (perlu digarisbawahi bahwa kecelakaan tersebut bukan salah mereka, itu murni kesalahan kami eh tapi mereka malah minta maaf!. huaah terharu saya mereka sampai segitunya).
Saya sungguh belajar banyak hal dari trip kali ini. Saya belajar banyak mengenai Keterbukaan, keberanian, kedermawanan, kebaikan dan keramah-tamahan dari orang-orang yang saya temui.
Terimakasih Allah, terimakasih Labuan Bajo!
Trip ini begitu mengesankan!
2 notes
·
View notes
Photo
#positiveliving in #Malaysia drinks too much Ikea coffee and having sleepless night that I had to pen this down before I forget. If you're are an aging person who happens to bought a government flat in an old area that has been turned into a government new development area, and you've been temporary assigned another government low cost @ cheap housing estate that looks like it's going collapse anytime, what would you do after waited for 2 decades even though you're being promised after 5 years you will get a new allocation for the new government housing area as your replacement - you giving up hope and you like to turn the current place into a permanent address for sure before the time is up. Yes, we're that family and we've approached the local town council to initiate the necessary paperwork after checking with the officers of the local town council. We went all the way to the town council @ Kampung Baru and we've been given the steps to prepare the necessary paperworks, which I did base on the template given and made a copy had it chopped as proof of being received by the local town council. Now it's waiting game for about 3 weeks as estimate and we will have to follow up and check back with the office in-charge on the outcome. The officer did say they @ the local town council will issue an official letter to the law firm that drafted out the lawyer documents copy of the original property that had been temporary replaced and that we're currently in possession about the purchase of the government allocated low cost housing unit and with that we will get the strata of the property under the owner name in due time plus further compensation of the bought unit difference market current value per se. Let's wait and see then as end of February 2022 we will be following up and check back again with the officer in-charge of this issue. #myloverevolution mission continues on with hope and love as we face the challenges ahead by God's grace the issues will be resolved next few months. (at Rawang, Selangor) https://www.instagram.com/p/CZM2j9Qpbngf46bTM7QJOdROP3mk7BIzUtICtc0/?utm_medium=tumblr
0 notes
Text
Cruise Dec ’15 : Tallinn, Estonia
My first traveling story ever in Europe (outside Stockholm of course)
Setelah mulai kuliah di 31 Agustus 2015, jalan-jalan pertama saya ialah Cruise Trip yang memakan waktu selama lima hari kurang lebih dari 23 Desember sore hingga 28 Desember pagi. Kita ke tiga destinasi yaitu: Tallinn, St.Petersburg, dan Helsinki.
Cruise di Swedia sebenarnya tidak termasuk jalan-jalan yang mahal, karena untuk ke tiga kota itu selama lima hari, per-orangnya hanya menghabiskan sekitar 700 SEK (1.1 juta rupiah) untuk akomodasi nya. Tiap kota kita bisa menghabiskan waktu kurang lebih 7 jam. Itungannya 700 SEK itu termasuk akomodasi dan transportasi antar kota lah, hehe, karena jadwalnya seperti berikut:
Berangkat hari pertama sore, sampai di Tallinn di hari kedua pas pagi-pagi, jalan-jalan di Tallinn sampai sore, Sore hari kedua berangkat ke St. Petersburg, sampai pada hari ketiga pagi, dan seterusnya...
murah kan?
Baiklah, kali ini saya akan bercerita tentang Tallinn! Ibu kota dari Estonia
Pintu Masuk ke Old Town nya Tallinn
Tallinn, kota yang tidak terlalu besar tapi cantik (old town nya sih). Waktu itu baru masuk musim dingin, jadi matahari baru muncul sekitar jam 8 pagi. Jarak tempuh dari pelabuhan ke kota tua nya tidak terlalu jauh, mungkin jalan kaki sekitar 20 menit, dan jalan-nya pun nyaman. Peta Tallinn bisa dilihat disini:
Peta Tallinn
Cruise trip kali itu diikuti oleh belasan anak Kampung Stockholm (nama perkumpulan anak-anak Indonesia di Stockholm), dan sejujurnya saya tidak suka jalan-jalan dengan kelompok besar. Begitu sampai di Kota Tua, saya terpisah dengan teman-teman (well, sebenarnya nyasar duluan tapi cuek aja gitu haha). Tapi karena khawatir tidak bisa pulang ke pelabuhan, saya sampai buat video dan rekam arah jalan pulang kalau-kalau saya lupa jalan :p
Tapi karena ‘kesasaran’ saya tersebut, saya jadi lebih santai jalannya serta hunting foto-nya, tidak terburu-buru apa-apa ataupun siapa-siapa. Setelah itu saya berniat jalan-jalan ke Townsquare, ga tau juga sih waktu itu ada apa. eh ternyata ada Christmas Market lucu banget. Nah, ga sengaja saya ketemu sama Lita dan Iqko yang lagi cari restoran paling nge-hits se-Tallinn, namanya III Drakon (atau Three Dragon) yang terkenal dengan Elk Soup nya, jadi saya join dengan mereka (apa sih yang enggak buat makan enak). Keren banget dalemnya, pun penyajian makannya. Interiornya remang-remang tanpa lampu listrik, semua pake lilin. Kita makan ga pake sendok atau garpu, nyeruput langsung dari mangkok nya. Keren banget banget! berasa hidup di jaman Viking :D
Hasil foto nyasar
Christmas Market di Townsquare
Makan di III Draakon bersama Iqko dan Lita
III Draakon tampak depan
Lalu Saya Lita dan Iqko melanjutkan perjalanan. Yang menarik setelah ini, kita jalan menelusuri bekas dinding yang dulunya mengelilingi kota Tallinn, kayak di film-film itu loh, macam tembok besar yang ‘melindungi’ King’s Landing hahaha. Dan ternyata, kita bisa naik ke salah satu tower nya dan jalan menelusuri dinding dari atas! Berasa Night Watcher :p
karena saat itu Winter, jadi kita hanya bisa menikmati matahari sebentar. Gak lama, matahari mulai terbenam, dan kita sempet nyasar untuk menemukan jalan pulang. Tapi pada akhirnya kita menemukan jalan, dan bergegas ke pelabuhan untuk melanjutkan cruise ke kota selanjutnya, yaitu Saint Petersburg di Russia!
Menelusuri Tembok Besar Tallinn dari atas
Hari Mulai Gelap Pukul 14:37 Waktu Tallinn. Lucu ya gedungnya! berasa di Uni Soviet jaman dulu #lebay btw namanya Cathedral apa gitu lupa.
Mulai Nyasar namun menemukan sudut-sudut kota yang ‘medieval period’ pisan
So, in conclusion, the highlight of the day was: MAKAN ELK SOUP di III DRAAKON!
Asli enak pisan. makanan wajib buat yang ke Tallinn :)
Sekian cerita untuk jalan-jalan Tallinn pada 2015!
3 notes
·
View notes
Text
Phnom Penh
Sesungguhnya ini bukan pertama kalinya traveling keluar negeri sendirian sih. Tapi ini pertama kali yang tujuannya emang jalan-jalan aja bukan karena ada tugas belajar atau bekerja.
Jadi awal memutuskan akan traveling ini adalah karena pengen nonton coldplay di Bangkok tanggal 7 April dan dapet tiket standing harga normal. Tapi pas ngecek harga tiket masyaAllah, masa pp 5juta orang biasanya juga sejutaan doang. Tapi insist mau coldplay. Akhirnya memutuskan daripada duit 5jutanya abis buat bayar pesawat, mending sekalian dipake jalan-jalan yang lama di asia tenggara.
Akhirnya baca-baca di blog orang kayanya cukup deh segitu, lalu aku mulai mengatur itinerary kasar dan beli tiket dan booking hotel. Asalnya mau ke phnompenh - siem reap - bangkok - phuket - phi phi - krabi - penang - KL - jakarta. Tapi terus kayanya gajadi ke penang karena tibatiba disuruh ngajar tanggal 15 jadi ga sempet.
Setelah diitung budget kasarnya sekitar 6jutaan udah include tiket coldplay. Yaudah fix pake salary terakhir dicukupcukupin hikshiks. Kota pertama Phnom Penh ya flightnya 780ribu, cabut pagi tapi transit 6jam kali di KL. Itu abis pindahan ke Bandung, besok subuhnya langsung cabs ke Soetta pake travel jam 2 dinihari. Di KL numpang makan siang sama update ig terus nyampe Phnom Penh udah sore. Buruknya, Phnom Penh tuh kaga ade transportasi umum kaya bus/MRT gitu huhu jadi harus pake taksi/tuktuk/ojek!! Tuktuk ini kaya becak motor gitu deh tapi motornya di depan, bukan di samping kaya di medan.
Baru nyampe bandara beli simcard buat paket internet seminggu harganya 2USD doang. Terus bingung ke hostelnya naik apa, ditawarin taksi sama tuktuk mahal bgt 10USD terus ojek minta 7USD iseng nawar ojek jadi 2USD ngga mau dianya, ditinggal eh manggil lagi akhirnya minta 3USD. Yaudah deh. Hostel aku didaerah tonle sap gitu emang banyak buat backpacker, namanya DJ Guesthouse & Pub. Murah 5USD/malem dan bersih banget. Nyampe hostel sore, mandi-mandi terus keluar malem. Asalnya pengen ke night market di riverfront gitu tapi sama orang hostelnya dibilangin bahaya keluar sendirian malem-malem apalagi jalan kaki. Akhirnya keluar disitu-situ aja cari makan.
Phnom penh kotanya kampung banget deh ga metropolitan sama sekali. Lebih mirip Mataram gitu daripada Jakarta atau Bandung. Supermarket aja jarang. Aku terus beli shampo di warung deket hostel dan ngobrol sama penjaga warungnya wkwk (namanya juga gabut). Meski gabisa bahasa inggris mereka baik bangett terus katanya suaminya pernah ke indonesia dan dia keluarin batik yang dia punya. Tapi asli deh, Phnom Penh bahkan lebih mirip Selong. Gaada transportasi umumnya, warung kelontong dimanamana, orang naik motor ga pake helm santai, tukang ojeknya ga terorganisir dan kotanya kecil! Radiusnya ga sampe kali 10m.
Terus jalan-jalan di sekitar hostel nyari makanan halal susah banget itu hostel sekitarnya udah bar-bar buat turis gitu. Untung nemu lebanese restaurant dan pesen falafel yang 70%nya SAYUR MENTAH HOEK. Abis makan galau kan mau ngapain, mau masuk bar cari temen ngobrol tapi sendirian dan ga minum juga, males amat. Tapi pengen ngobrol sama orang banget. Akhirnya liat bapak-bapak lagi nongkrong di warung minuman gitu depan hostel terus aku gabung deh. Ternyata itu warung ES TEBU. Banyak nih di selong. Jadi tebunya digilingin ke mesin dan airnya ditambahin es sama peresan jeruk gitu. Yaudah kupesen lalu mengobrol asyik dengan bapak-bapak tsb, untungnya pada bisa bahasa inggris. Selama ngobrol dihidangin macem-macem banget deh. Ada buah unik gatau namanya kalo di khmer sih disebut sauda tp asa ga pernah nemu di indo. Rasanya kaya sawo campur duren (?). Terus diajarin bahasa khmer yang basic-basic cem “susday” (gatau tulisannya gimana pokonya artinya halo) sama perkenalan pake khmer gitu deh.
Udah ngobrol sampe ngantuk, tuker-tukeran kontak sama bapak-bapak, terus pulang tidur. Besoknya mau jalan-jalan (beneran jalan kaki) keliling kota :))
Besok cerita lagi yaa wkwk stay tunee
4 notes
·
View notes
Video
youtube
Hit Subscribe to join us ➡️ http://bit.ly/LivinThatLife Join our slow-travel journey around the world – almost daily travel videos & digital nomad content. Ring that bell to join the NotificationSquad. READ THE DESCRIPTION 3 Days in KL Ep. 5! If you are looking for some of the best local food restaurants like me, definitely eat at NZ Curry House, it's a chain there are many, but this one is st the base of the Petronas Twin Towers. It's a local type eatery of Indian-Malaysian food or Mamak food (pronounced ma-maa) http://ift.tt/2rBSAZ0 Next we wander over (while doing a YouTube livestream Q&A) to what our local friend referred to as 'Times Square' area in Bukit Bintang or city center / KLCC area. Lots of high end shopping and food for ya! The livestream Q&A on this day - https://youtu.be/EoPfwQpJCk8 (how to start as a digital nomad, Chiang Mai / expat Living, travel tips etc.) Watch all the KL episodes: Ep.6 is the BEST Streetfood I've ever seen! (Special Ramadan food bazaar) http://www.youtube.com/playlist?list=PLIsHX7vpse9kCnX_7REX627W-i0G2lhg3 Locations: NZ Curry House Gardencafe Jalan Ampang, Kampung Baru, 55000 Kuala Lumpur, Federal Territory of Kuala Lumpur http://ift.tt/2r6JaBb Montblanc Boutique Kuala Lumpur Pavilion Lot 2.18 & 3.20, Level 2 & 3, Bukit Bintang, 55100 Kuala Lumpur, Federal Territory of Kuala Lumpur 03-2144 3323 http://ift.tt/2rCbZJ8 For Kuala Lumpur travel guide! Wikitravel! http://ift.tt/1a5h6Fb #malaysian #indianfood #kl #kualalumpur #malaysia #digitalnomad #livinthatlife #travelvlog #4hourworkweek #traveltheworld #youtubers #travel #vlog ★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★ hit me up & follow what i'm up to daily 👻 snapchat daily vlogs http://ift.tt/2niq7DA 📷 instagram http://ift.tt/2nnRoGp 👥 like the facebook page http://ift.tt/2niE6Jx 🌎 join our facebook group http://ift.tt/2rHjc8F ★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★ 📝 About this channel: Riley quit his job in October 2014 and moved to Chiang Mai, Thailand with his best friend Parker for an ecommerce on a mission to build an online business in order to continue their dream of traveling the world. After getting into Amazon selling and making some money online, they bought a vlog camera and started to to document the expat life out in SE Asia in September 2015, being highly influenced by other travel youtubers such as Jubril & Casey Neistat & Johnny FD. Livin That Life was born. ★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★ ★ FAQ ★ 🌏 How do you guys afford to travel? 🌏 👉 We work remotely running our ecommerce business, selling our products via Amazon FBA. Our 'Amazon 101' video is here -- https://www.youtube.com/playlist?list=PLIsHX7vpse9nOq9QnxAqnHvcmsafqK-_2 🌏 What camera do you use? 🌏 👉 iPhone 7 Plus & Canon Powershot G7X at night. 🌏 What is a Digital Nomad? 🌏 👉 Someone who works from their laptop and chooses to travel for fun, and/or because the cost of living is much less in other countries, in order to invest more money into their online business, while having an exotic lifestyle. 🌏 "I'm looking to quit my job & work remotely. How do I start?"🌏 (You the not alone)(We started from watching youtube too) 👉 Step #1 - Start by joining our Facebook Community http://ift.tt/2nixhaN ★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★ Also Follow + Hit me up on these other platforms: 👻 SNAPCHAT http://ift.tt/2niq7DA 📷 INSTAGRAM http://ift.tt/2nnRoGp 👥 FACEBOOK PAGE http://ift.tt/2niE6Jx 🌎 FACEBOOK GROUP 💬 (Sharing travel & online biz tips) http://ift.tt/2nixhaN ★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★ ➤ SNAPCHAT story channel 📺https://www.youtube.com/RileyBennett1 – sub for daily nomad life. ➤ Know another language? Help translate this! http://www.youtube.com/timedtext_cs_panel?c=UCfKl9cAXbHNJWsZQjAYDjpQ&tab=2 NEW ➤ MARKETING CHANNEL - http://bit.ly/LivinThatLifeMarketing Weekly Tips, Tricks & Strategies to make more money online. NEW ➤ 💥 LivinThatLife SHIRTS!! http://bit.ly/LivinThatLifeMerch - Ships worldwide. Thanks for watching. Find this video valuable? Share it on Reddit!! 🚀❤️🌎 by Livin That Life
0 notes
Text
10 Of The Best Char Koay Teow In Penang
Penang Malaysia advice.
The following article was shared by Penang Foodie. They will regularly supply you with materials of the very best quality and are therefore without doubt one of my current must-follow writers. I think you’ll get something out of it.
Char Koay Teow, the ultimate MUST-HAVE food in Penang. It’s the food that defines Penang. People travel miles and miles just to taste that oily, charred, dark soy sauce glazed flat noodle. If you did not try char koay teow when in Penang, you have not visited Penang.
Top 10 Best Char Koay Teow in Penang
While there are many places for char koay teow in Penang, only true locals know the best. So, whether you’re a local or tourist, you need this list. Embrace the heritage (food) of Penang guys.
#1 Siam Road Char Koay Teow
Cr: @pisces_4u
The go-to place when it comes to char koay teow in Penang, it’s no secret that they’re the best in town. Did you know the 76-year-old uncle has upped his game? The once roadside stall off Siam Road has now got its own shop, still in Siam Road. That means better environment and longer queue foodies. Expect at least an hour wait during peak hours. Hard work all pays off when you taste the charcoal-flamed, dark-sauce, oil-glazed flavorful plate of flat rice noodle filled with wok hei.
Credit: @terrenceliew
Cr: @hearmac
Credit: @kelvinding23
Address: 82, Jalan Siam, George Town, 10400 George Town, Pulau Pinang. Operating Hour: 12 p.m.-5 p.m. (Closed on Sundays&Mondays)
#2 Tiger Char Koay Teow
Cr: @cheowchincheow
One of the pioneers of char koay teow in Penang, the name originates from the owner who has a nickname of “ah hor” which means tiger in Hokkien. Ask anyone about CKT and they would recommend Tiger Char Koay Teow besides the Siam Road. Fueled with wok hei and adequate flavors and ingredient, you’ll find yourself loving this plate of oily goodness. Their prawns are juicy and plump which justifies the price, unlike some other places.
Credit: @nutpreeya
Cr: @blueskiescottonclouds
Credit: @addymcfly
Address: 179, Lebuh Carnarvon, George Town, 10450 George Town, Pulau Pinang. Operating Hour: 8 a.m.-2:30 p.m. (Daily)
#3 Cecil Street Market 七条路巴刹
Cr: @pqnoms
The secret to a good plate of char koay teow in Penang not only lies within the sauces, but also the wok hei. Charcoal-fired food always tastes better, especially when it comes to char koay teow. Sadly, not every char koay teow in Penang uses charcoal as fuel. Tucked in Cecil Street Market is this charcoal-flamed duck egg koay teow. Friendly uncle, flavorful koay teow especially with duck egg, the price is a lot cheaper compared to other places. Don’t get confused it’s located towards the end of the food section.
Credit: @lincolnogram
Cr: @limchinlee79
Credit: @clintonmak
Address: 40-48, Lebuh Cecil, George Town, 10300 George Town, Pulau Pinang. Operating Hour: (Market) 7:30 a.m.-7 p.m. (Daily)
#4 Sany Char Koay Teow
Cr: @nuyuiffa
A lot of you are skeptical when it comes to halal char koay teow because the lack of pork lard. Well Sany is here to prove you wrong. Sany breaks the common by serving ‘char koay teow basah’. Flat rice noodles drenched in Sany’s famous sauce, together with its rich prawn stock. They’re not stingy on their prawns too, big and juicy. Besides that, you can also find Western Food and other delicacies here at Sany.
Credit: @soadah85
Cr: @eidaceria
Credit: @hidshukor
Address: 4, Lorong Mahsuri 2, Bayan Baru, 11950 Bayan Lepas, Pulau Pinang. Operating Hour: 7 p.m.-12 a.m. (Daily)
#5 Bukit Mertajam Duck Egg Char Koay Teow
Cr: @thatjames
Yes, the known-to-fame char koay teow thanks to the use of duck egg, this humble stall set in Bukit Mertajam serves some really good plate of char koay teow. Who says all the good food is in the island? Piping hot plate of dark and light soy sauce coated noodle served and not-fried-together duck egg is divine. They’re so popular Georgetown has a “franchise.” But please, just stick to the original one, even if it means to cross the bridge just to get a taste of it. You also this Penang Street Food Video tour.
Credit: @sashu86
Cr: @alfredokee
Credit: @alfredokee
Address: Jalan Pasar, 14000 Bukit Mertajam, Pulau Pinang. Operating Hour: 7 p.m.-12 a.m. (Daily)
#6 New Cathay Kopitiam
Cr: @ivytanfiesta
Who says you can’t have char koay teow for breakfast? New Cathay Coffee Shop is a popular breakfast spot flocked with locals every day. Besides their wan than mee, curry mee and roti babi, their char koay toew is also a highlight. Decent portion of lip-smacking rice noodle fried with generous amount of pork lard and bean sprout, what could go wrong? Visit before 2 p.m. as the coffee shop only serves until lunch. Parking is also a problem but hey, all for the good char koay teow in Penang.
Credit: @kevin_n_kim
Cr: @yeongboon
Credit: @1878naw
Address: 425, Jalan Burma, Pulau Tikus, 10350 George Town, Pulau Pinang. Operating Hour: 7 a.m.-2 p.m. (Closed on Sundays)
#7 Char Kuey Teow Parit/ Longkang
Cr: @ahmadmus14
We all know famous char koay teow in Penang is dark, dry, oily and with pork lards, cockles and prawn. But don’t forget Malaysia is made up of different cultures and races, our Muslim friends couldn’t have it which is a dud. Never mind because they have their own version of char koay teow, and it’s delicious as well. Char Kuey Teow Parit got its name from where it’s located, beside a drain. Rice noodles drenched in thick prawn broth and topped with a fried egg, thumbs up. We did a video on this CKT earlier this year, so click in for some visuals!
Credit: @xamiersx
Cr: @aisyahinsanul
Credit: @izzatnazry
Address: Jalan Mahsuri, Bandar Bayan Baru, 11900 Bayan Lepas, Pulau Pinang. Operating Hour: (Tues-Sun) 8:30 p.m.-5 a.m. (Sat) 8:30 p.m.-12 a.m.
#8 Ah Leng Char Koay Teow
Cr: @lancetaey
Another famous char koay teow in Penang nestled in Air Itam, expect at least half an hour wait for their char koay teow. It’s normal in Penang to queue for good local food. While Ah Leng’s noodle might be a little wetter than the regular CKT, their prawns are huge. You either go for the regular, large or special which comes with mantis prawns. They also have duck egg option, with extra charge of course. You can try some of the best sea foods in Penang.
Credit: @milkniunai92
Cr: @yujian12
Credit: @carla_supit
Address: Jalan Dato Keramat, Kampung Makam, 10150 George Town, Pulau Pinang. Operating Hour: 9:30 a.m.-3:30 p.m. (Closed on Wednesdays)
#9 Sister’s Char Koay Teow
Cr: @lilyteguh94
If you’re looking for a good plate of char koay teow in Penang but want to avoid the long queue, try out Sister’s at Macalister Road. While they’ve changed the operator, we find that the taste is still acceptable. Less oily, but still packs a punch. Topped with crab meat which is rare, so try it and find which one suits you best.
Credit: @chrisninowi
Photo by Grand Inn
Credit: @bella_azzurri
Address: 185, Jalan Macalister, George Town, 11400 George Town, Pulau Pinang. Operating Hour: 8:30 a.m.-4 p.m. (Closed on Mondays)
#10 Song River Char Koay Teow
Cr: @trace_my_steps_2018
We didn’t know this place serves char koay teow until our foodie friend told us about it. Known for being a breakfast spot and famous roasted chicken wing during the night, turns out their Song River char koay teow is also a thing among the neighbourhood. This infamous stall is run by an uncle who passionately cooks his char koay teow. it has all the flavors and ingredients of what a good char koay teow in Penang.
Credit: @susiekoh
Cr: @christianlanguyu
Address: No. 65, Persiaran Gurney, 10250, George Town, Pulau Pinang. Operating Hour: 7 a.m.-3 a.m. (Daily)
Read also: Top 20 Cafe In Penang 2018
Join Penang Foodie Group!
Foodies, before you leave, come join our New Private Community Group! Feel free to ask questions, share your love for food, and explore the Penang community! We will also regularly post about casual promos and latest findings. Click on the image below and hunt good food with us today!
First seen here: Penang Foodie
Hope you valued the info that they shared. You can find very similar articles on our main site: https://whatsonpenang.com
Let me have your views down below, leave a quick comment and let us know which subjects you would like us to cover in upcoming blog posts.
0 notes
Photo
Serunya Seharian Berwisata Murah di Malang Raya Saat Weekend
MALANGTODAY.NET - Malang Raya terkenal dengan berbagai wisatanya yang menakjubkan, mulai dari wisata wahana, wisata alam, kuliner bahkan belanja. Salah satu alasan mengapa Malang Raya dipilih banyak wisatawan untuk berlibur adalah karena biaya yang di keluarkan saat berada di kota dingin ini terbilang murah. Selain itu, suasana dingin, tidak terlalu macet, dan jarak tempuh dari satu wisata ke wisata lain tidak terlalu jauh menjadikan Malang Raya menjadi idola bagi para wisatawan apalagi saat weekend menjelang. Namun buat kamu yang ingin berwisata di kota sejuk ini dengan budget yang benar-benar terkontrol, MalangToday akan memberikan referensi perjalanan wisata seharian di Malang Raya dengan budget minim, yuk simak. Car Free Day [caption id="attachment_138863" align="alignnone" width="1068"] CFD Ijen (ist)[/caption] Suasana pagi hari di Malang benar-benar menyenangkan dengan udara yang sejuk. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk merasakan kesejukan Malang. Saat hari Minggu kamu bisa mengunjungi kawasan JL. Ijen untuk menghadiri acara mingguan Car Free Day. Di sini kamu akan bertemu dengan banyak sekali warga yang melakukan olahraga kecil seperti jogging atau lati pagi. Disebut car free day karena selama pagi itu di Jl. Ijen dibebaskan dari kendaraan bermotor. Kamu bisa leluasa menjelajah jalanan indah itu dengan berjalan kaki. Selain itu banyak sekali stand-stand yang menyediakan bermacam-macam produk mulai dari souvenir, makanan ringan, makanan berat sampai produk kebutuhan sehari-hari. Tidak perlu mengeluarkan uang untuk ikut beraktivitas di Car Free Day. Jangan lupa mencari sarapan di sana dengan banyak pilihan menu yang mantap. Kampung Warna Warni Jodipan [caption id="attachment_138845" align="alignnone" width="1068"] Jembatan Kaca Ngalam @ Instagram.com[/caption] Setelah sedikit berolahraga dan sarapan di Car Free Day, kamu bisa beralih ke spot lain yang tidak terlalu jauh dari Jl. Ijen yaitu Wisata Kampung Warna Warni Jodipan. Kampung ini sangat ngehits di kalangan anak muda untuk berfoto ria karena semua rumah di kampung tersebut dicat warna-warni layaknya pelangi. Hanya butuh biaya sekitar 3-5 ribu untuk membayar parkir kendaraanmu di kawasan tersebut karena kamu tidak dikenakan biaya masuk. Jam 10-12 siang adalah waktu paling pas untuk berkunjung ke Kampung Warna Warni Jodipan karena pencahayaan untuk berfoto di waktu itu sangat sempurna. Air Terjun Coban Talun Puas mengambil foto di Kampung Warna Warni, jangan lupa mengisi perut dulu saat makan siang karena destinasi selanjutnya akan sedikit menguras tenaga. Kamu bisa langsung pergi ke kawasan Batu, disana ada banyak sekali air terjun yang bisa kamu kunjungi. Namun MalangToday menyarankan kamu mengunjungi air terjun Coban Talun. Air terjun ini berada di kawasan Dusun Wonorejo, Desa Tulungrejo, Bumiaji, Kota Batu. Butuh waktu sekitar 45 menit perjalanan dari Malang Kota ke tempat ini. Coban Talun adalah salah satu air terjun yang mudah di akses bagi pendatang karena bisa dengan mudah ditemukan di Google Maps. Selai itu untuk menuju ke spot Coban Talun dari tempat parkir, kamu harus sedikit berjalan melewati hutan pinus yang sangat indah dan beberapa turunan setapak yang lumayan menggugah rasa petualanganmu. Hanya butuh sekitar Rp 10.000 – Rp 15.000 untuk masuk ke wisata tersebut. Depot Susu KUD Ganesha Batu Saat sore menjelang waktunya kamu beranjak dari Air Terjun Coban Talun ke destinasi selanjutnya. Rasa dingin akan menyerang tubuhmu selama di air terjun, kini saatnya kamu menghangatkan diri dengan susu panas asli khas batu di Depot Susu KUD Ganesha Batu. Letaknya tepat di depan Alun-Alun Kota Batu yang bisa kamu tempuh selama 20 menit dari Air Terjun Coban Talun. Depot susu sapi Ganesha, yang konon menurut salah satu karyawan depot ini sudah mulai ada sejak tahun 1986, jadi sudah dipastikan kualitas susu benar-benar terjaga dari jaman dulu sampai sekarang. Untuk harganya pun tergolong murah meriah, mulai dari kisaran harga Rp 2000 hingga Rp 10.000. Bahkan untuk minuman kesehatan susu sapi segar dengan madu dan jahe cukup mengeluarkan selembar uang Rp 5000 Rupiah, sajian segelas susu hangat dan sehat sudah dapat kamu nikmati. Alun-Alun Kota Batu [caption id="attachment_138998" align="alignnone" width="860"] Alun-alun Batu di sore hari @ (ist)[/caption] Ke Kota Batu tidak sah kalau belum berjalan-jalan di Alun-Alunnya. Setelah menikmati hangatnya susu sapi, kamu bisa sedikit bersantai dengan berjalan-jalan di Alun-Alun Batu sambil berburu souvenir menarik sebelum kembali turun ke Kota Malang untuk destinasi selanjutnya. Bakso Malang [caption id="attachment_139004" align="alignnone" width="966"] Bakso Malang.[/caption] Puas berwisata di Kota Batu, destinasi selanjutnya adalah kuliner khas Kota Malang. Malam sudah tiba, saatnya kamu berburu kuliner di Malang. Bakso adalah kuliner khas Malang yang sudah sangat tersohor. Banyak sekali bakso yang terkenal di Malang mulai dari Bakso Bakar Trowulan, Bakso Presiden, Bakso Kota dan lainnya. Silahkan menikmati nikmatnya bakso Malang ditengah dinginnya malam. Mantap. Night Market [caption id="attachment_139007" align="alignnone" width="1200"] Malang Night Market @ (ist)[/caption] Malam sudah semakin larut namun Malang masih bisa membuatmu takjub. Saatnya destinasi murah terakhir sebelum kamu beristirahat atau kembali ke tempat asalmu. Wisata belanja malam yang murah bisa kamu temui di Malang Night Market Jl Kyai Tamrin Malang. Letaknya yang berdekatan dengan Alun-Alun Kota sangat mudah di akses. Kamu bisa berburu bermacam produk di sini. Selain itu saat keluar dari Jl. Kyai Tamrin, kamu akan menemukan Jl. Gatot Subroto, di sepanjang jalan tersebut juga akan ada banyak sekali pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam produk khususnya sepatu, jam tangan, kaos dan berbagai macam aksesoris lainnya. Wisata belanja murah Jl. Gatot Subroto disebut ROMA (Rombengan Malang) karena zaman dulu kawasan ini dipenuhi oleh pedagang produk bekas. Namun sekarang produk-produk yang dijual di sana merupakan produk-produk baru bahkan dari distro-distro berbagai merk. Waktu paling sempurna untuk belanja di ROMA adalah jam 10 – 12 Malam. Destinasi tadi menjadi spot terakhir petualanganmu berwisata murah di Malang Raya. Dijamin meskipun aktivitas dilakukan dari pagi sampai malam dengan berbagai macam destinasi wisata keren, kantongmu tidak akan jebol karena wisat-wisat tersebut tergolong murah meriah. Karena tidak selamanya berwisata harus mengeluarkan dana besar, kan? Happy long weekend!
Source : https://malangtoday.net/travel/wisata/wisata-murah-malang-weekend/
MalangTODAY
0 notes
Text
What I'm planning to do
I intend to explore both the historical and modern aspects of this neighborhood.
Here are some interesting facts about it:
Historical Significance since 1899, Kampung Baru was meant to be a Malay agricultural settlement. It remains one of the few areas in Kuala Lumpur that has retained its traditional Malay village atmosphere.
The area is known for its traditional architecture Malay wooden houses on stilts, which provide a stark contrast to the modern skyscrapers of the Kuala Lumpur skyline.
Kampung Baru is a cultural hub for the Malay community in Kuala Lumpur. It hosts various cultural events and festivals, particularly during Ramadan, when the night market (Pasar Malam) is especially vibrant and busiest. Famous with it famous give away bubur lambuk.
The area is famous for its food, offering a wide variety of traditional Malay dishes. It’s a popular spot for both locals and tourists seeking authentic Malaysian cuisine.
0 notes
Text
Babymoon Lombok
Hello kali ini saya akan bahas cerita babymoon saya, suami, dan bayi di dalam kandungan ini :D
Karena Judulnya babymoon, dan kami berdua masih bekerja jadi kami memutuskan hanya cuti 1 hari saja, selain itu kami kesana karena dapat promo tiket pesawat PP Jakarta-Lombok Rp. 980.000, selain itu dapat hotel murah juga :D
Langsung aja ya, kami ambil pesawat paling pagi jam 05.00wib sampai kesana jam 08.00 wita, dari Bandara LIA kami berdua naik Damri ke poolsweta mataram, dengan harga tiket Rp.30.000/orang 1x jalan, sepanjang perjalanan disana masih terasa suasana desa, dengan ladang jagung dimana-mana (langsung kepikiran jangan-jangan iklan sereal coklat itu terinspirasi dari sini, hehehe) , sesampainnya disana kami sewa motor perharinya disana Rp.80.000 untuk sewanya, belum termasuk kena charge untuk pengembalian di Bandara Rp.60.000, nah kita lanjut yu cerita selanjutnya ..
DAY 1
Ini hari dimana kami sampai ya, setelah dapat motor karena sarapan pagi kami yang kepagian di jakarta jam 03.00wib udah lapar banget kan sampai sana, akhirnya langsung deh kita berangkat ke tempat sate rembiga utama, di kawasan rembiga, disana kita pesan sate rembiga 20k, bebalung (sop iga) 20k, plecing kangkung 7k, nasi putih 5k/porsi, es jeruk 8k, murah kan makan kentang dan banyak. Habis kenyang kita langsung berangkat ke tujuan awal kita yaitu Gili Trawangan, perjalanan pergi kami memutuskan untuk melalui jalur pusuk (semacam kawasan hutan monyet) sepanjang jalan kita di kelilingi monyet-monyet gitu agak waswas sih, secara monyetnya udah ga takut sama kendaraan, perjalanan kesana seperti mengitari gunung ya, sesampainya di pelabuhan bangsal kami cari penginapan motor murah disana 10k/hari untuk simpan motor, udah gitu langsung deh ke tempat beli tiket buat nyebrang lautan hehehe, disini disediakan 2 pilihan tiket, speedboat 85k atau public boat hanya 20k saja hemat bukan, tinggal nunggu kapal penuh aja tapi awas jangan sampai ketinggalan nanti musti beli tiket lagi soalnya, perjalanan menggunakan public boat ini 1jam yah di ombang-ambing di atas laut dengan ombak yang besar, yang mabuk laut tidak disarankan naik ini hehehe, sampai lah di Gili Trawangan dengan rasa letih dan kantuk, akhirnya kami masih sempat jajan frozen yoghurt dulu, udah gitu checkin dan tidur siang sampai sore. Malam nya baru kami jalan-jalan ke night market, disana banyak aneka sate-satean seafood dengan harga 1 tusuknya 20k, aneka makanan ala2 warteg, kue cubit, martabak, minuman dll lah ya pokoknya, night market ini lebih aman dikantong untuk makan kenyang, karena di cafe es kelapa muda 40k 1 bundernya, mahal banget kan :D
DAY 2
pagi-pagi setelah sarapan kita langsung jalan-jalan, oiya disini ga usah khawatir ya teman-teman banyak mesjid dan mushola jadi adzan pun terdengar saat berkumandang, klu kita masuk ke pemukiman penduduk tidak diperkenankan menggunakan Bikini loh ya :D, habis puas jalan kaki kurang lebih 2km ya, karena disini alat transportasi cuma cidomo (delman) dan mahal jadi kami jalan aja sambil olahraga lah ya, setelah checkout kami langsung pulang lagi ke pelabuhan, kali ini masih sama pakai public boat eh tapi lebih murah hanya 15k/ orangnya, perjalanan hampir sama ya sekitar 30-1 jam lah, sesampainya dibangsal karena lapar dan berburu waktu untuk ke mataram, kali ini kami mampir ke senggigi dan suasana rute ke mataram via senggigi ini cantik sekali kita bisa lihat dengan jelas 3 gili (gili air, gili meno dan gili trawangan) di atas bukit yang kami lalui, jadi sepanjang bukit itu di kelilingi pantai-pantai, karena tujuan kami makan siang makanan khas lombok mampirlah kami di pantai senggigi, makan sate bulayak khas lombok, sate biasa sih dibakar ada sapi, usus, dan jeroan (usus/hati/babat) bumbunya beda seperti kuah santan pakai kari, nah bulayak itu ternyata semacam lontongnya gitu deh, 1 porsi itu 10tusuk sate+5pcs bulayak 20k saja, ditambah es kelapa muda degan 15k saja, nyam nyam enak dan murah, ditemani semilir angin laut, pohon rindang, disini juga ada pasar seni jika kalian mau belanja oleh-oleh, lanjut dari sana kami langsung ke hotel disekitaran cakranegara dan seperti biasa cape jadi tidur siang sampai sore, malam nya baru deh kita kulineran lagi makan ayam taliwang khas pak udin, 1 porsi ayam 35 k, nasi 5k, plecing kangkung 10k, es jeruk 8k dan es kelapa 7k, makanannya enak, bikin kenyang dan porsinya pas, setelah itu kami mampir ke mall terbesar mungkin ya yaitu ke lombok epicentrum mall hehehe pengen tau aja sih sebenernya iseng, dari sini memang dasarnya kami doyan makan ga afdol rasanya kalau belum coba jagung lombok, murah banget udah fresh 7k udah sama jagung rebus dong :D
DAY 3
jam 10.00wib lanjut langsung kami jalan ke pantai kuta mandalika, ini searah dengan bandara dan melewati desa adat sade dan desa adat satunya lagi saya lupa, cuma kami ga mampir, suami bilang ya gitu-gitu aja cuma liatin rumah orang -____-”, oke perjalanan mataram ke kuta mandalika ini 1,5jam ada lah ya, disana main air cuma sebentar sih pantainya bersih, masih belum banyak orang, jam 13.00wita kita lanjut ke pantai seger hemm disana airnya surut, sedangkan pantai yang satunya ombaknya besar lebih cocok untuk surfing, akhirnya kami lanjut ke tanjung Aan, eng ing eng jatuh cinta banget sama pantai yang satu ini, suasana nya enak, bersih, sepi, pasir pantainya putih bersih halus banget seriusssssssss ga bohong, betah banget disini, suami sampao ketiduran dan ngorok, saya pun renang happy seger, puas banget, cuma disini belum ada kamar mandi ya, jadi ganti baju ada bilik gitu doang lah lumayan, puas dari tanjung Aan sekitar jam16.30 wita kita balik karena takut kesorean secara dijalannya masih belum banyak pencahayaan lampu, sampai di dekat bandara kami mampir dulu untuk makan malam di nasi balap puyung cahaya, disini 1 porsi nasi puyung biasa 10k aja, nasi puyung ayam kampung 16k, udah murah enak lagi, oleh2 kami beli di dekat bandara harga ya lumayan lebih murah sedikit dari pada dibandara hehehe, jam 19.00 wita kami sudah di bandara, balikin motor dan siap balik ke Jakarta.
Sedikit foto saya waktu disana, gpp ya dikit aja kok :D
Untuk persiapan perjalanan ibu hamil pakai pesawat nanti akan saya post khusus ya, jadi ditunggu ya post selanjutnya
-Salam hangat untuk semua - with love Annisa
0 notes
Text
3 Hari di Bangkok: Mau Kemana?
Aaaaaaaaaaaaaaaa Bangkok...
Ibukota negara Thailand ini adalah satu kota favorit di Asia Tenggara karena banyaknya tempat wisata, kuliner yang beragam dan tentunya harganya yang murah. Per hari ini (20 Oktober 2017), nilai tukar 1 Thailand Baht (THB) itu cuma Rp 407 aja loh, seneng kan? xD
Oh ya, tau ga sih, nama resmi Bangkok itu…
Nah, kalau kamu kepengen liburan singkat 3 hari 2 malam ke luar negeri yang gak makan terlalu banyak biaya, give Bangkok a try.
For starter, cari harga tiket pesawat promo dan hotel murah di airasiago.co.id. Paket bundling pesawat dan hotelnya lebih murah daripada booking satuan. Harga all-in untuk 3 hari 2 malam mulai dari Rp 2,5 jutaan aja, tergantung tanggal PP dan pilihan hotel tentunya.
Jangan lupa masukin nomor ID BIG Shot kamu buat nambahin point airlines miles. Lumayan banget loh bisa buat tuker tiket pesawat gratis nantinya. Belum punya ID BIG? Daftar disini.
Sekedar saran, ambil penerbangan pertama di hari Sabtu dan pulang di hari Senin. Kenapa? Simak dulu artikelnya :P
Anyways, mumpung lagi buka website airasiago.co.id, sekalian deh scan QR code atau masukin nomor telepon kamu buat dapetin link untuk download aplikasi mobile AirAsiaGo. Lebih praktis, cepet, efisien dan suka ada promo tambahan loh!
Guys, 3 hari di Bangkok itu terbilang singkat. Jadi gak perlu ribet bawa koper (cukup hand carry, kecuali kamu emang mau belanja borongan buat jualan) dan list dulu prioritas dan budget kamu. Misalnya, kamu ke Bangkok mau belanja atau kuliner? Mau foto-foto a la turis atau hang out a la sosialita?
Buat kamu yang mau a little bit of both, ini rekomendasi itinerary 3 hari 2 malam yang bisa dicoba:
1. Hari Pertama – Sabtu
Setelah landing di Don Mueang International Airport, segera ke:
· Chatuchak Weekend Market
This is why you need to get on the earliest flight. Dari Jakarta ke Bangkok butuh sekitar 3,5 – 4 jam penerbangan, dan as the name suggests, pusat belanja terkenal ini hanya buka setiap Sabtu dan Minggu, dari jam 6 pagi sampai 6 sore. So waste no time people! Dari airport, keluar Exit 6 lalu naik bus A1 dan turun di Chatuchak Park MRT atau Mo Chit BTS, lalu jalan kaki sedikit. Disini ada sekitar 15.000 booth yang bisa kamu kunjungi, dari pakaian, aksesoris, souvenir, benda klasik, barang second, semuanya. Dan semua bisa ditawar, banyak juga penjual yang bisa Bahasa Indonesia. Kalo kamu pinter nawar, disini murahnya bisa pake banget banget. Ada banyak tempat makan juga tersebar di area yang super luas ini kalo mau istirahat dulu dari kepenatan shopping. Inget, jangan kalap.
photo courtesy of https://www.flickr.com/photos/camelkw/8009904047
· JJ Green Vintage Night Market
Selemparan batu dari Chatuchak, ada pasar vintage kekinian yang buka mulai dari jam 5 sore sampai lewat tengah malam. Kalau flight kamu baru sampenya sore atau kamu baru selesai belanja di Chatuchak sore, gak ada salahnya mampir kesini.
Kenapa justru belanja oleh-oleh (atau buat diri sendiri) duluan? Karena waktunya singkat. Jadi misalkan kurang, kamu masih punya waktu untuk beli lagi. Dan kamu bisa lebih gampang nata barang-barang di tas buat kepulangan nanti, gak kebanyakan nenteng plastik pas di bandara. Oh ya, pilih hotel yang sebisa mungkin dekat city center dan ada transport umumnya. Rekomendasi: Phayathai Rd, Siam, Rama I Rd, Ratchthewi.
photo courtesy of https://www.goozoom.com/market-place/jj-green-market.html
Dari Chatuchak, kamu bisa check-in hotel dulu untuk naro belanjaan sekaligus touch-up. Lalu, bergeraklah ke…
· Siam Paragon
Siam Paragon sebenarnya adalah shopping complex. Seperti mall exclusive pada umumnya, isinya dihiasi oleh brand-brand ternama. Tapi bukan itu saja. Disini kamu bisa mengunjungi Madame Tussauds dan Sea Life Bangkok Ocean World. Yes, di mall ini ada aquarium terbesar se-Asia Tenggara! Untuk masuk Sea Life, tiket masuk untuk turis asing adalah 890 THB (Rp 362.000) per orang, tapi kalau kamu beli di airasiago.co.id, harganya jadi Rp322.350!
photo courtesy of http://www.architecturerevived.com/siam-paragon-mall-bangkok-thailand/
Dari Siam Paragon, nyebranglah lewat tangga penyebrangan dan selusuri ke dalam gang-gang di sekitar. Banyak coffee shop, fast food, toko buah, toko baju, minimarket dan masih banyak lagi yang bisa dilihat. Memang cukup tersembunyi, tapi seru! Dan kalau kamu jalan sedikit lebih jauh, kamu bisa tembus di seberang mall MBK! Mall ini juga terkenal, tapi modelnya lebih seperti ITC, dan banyak pakaian olahraga dan souvenir yang dijual disini.
photo courtesy of https://www.travelfish.org/sight_profile/thailand/bangkok_and_surrounds/bangkok/bangkok/3266
· Chocolate Ville
Yaaaay chocolate! Wait. Hold up. Namanya boleh “chocolate” tapi ternyata ini bukan kampung cokelat guys. Chocolate Ville sebenarnya adalah area restoran terbuka dengan layout a la Eropa klasik yang OMG Instagrammable banget! Dari Siam butuh sekitar 30 menit naik taxi dengan kisaran argo 350 THB. Buka dari jam 4 sore sampai tengah malam, best viewnya mungkin sekitar jam 5 sore dimana masih ada cahaya matahari tapi sudah dihiasi dengan terang lampu. Romantis abis!
photo courtesy of https://www.flickr.com/photos/lifeispixels/8989103428
2. Hari ke-2 – Minggu
· The Grand Palace
The Grand Palace adalah komplek kerajaan yang menjadi tempat tinggal para raja Siam sejak 1782. Tempat ini wajib dan layak dikunjungi karena menjadi landmark paling terkenal di Bangkok. Berjalan sedikit dari The Grand Palace, kamu bisa menemukan gedung Kementerian Pertahanan (Ministry of Defence). Dengan angle yang tepat, kamu bisa berfoto disini layaknya di Eropa dan tidak akan ada yang tau bedanya!
photo courtesy of http://www.bangkok.com/attraction-palace/grand-palace.htm
· Wat Pho (Temple of Reclining Buddha / Patung Buddha Tidur)
Bersebelahan dengan The Grand Palace, tentunya kamu sudah familiar dengan Patung Buddha Tidur yang terkenal ini. Dengan ukuran tinggi 15 meter dan panjang 46 meter, patung ini adalah salah satu patung terbesar di Thailand. Untuk berkunjung kesini, jangan lupa pakai sepatu, pakaian tertutup dan sopan yaa..
photo courtesy of http://www.thailandjourney.com/bangkok.php
· Chinatown, The Temple of the Golden Buddha & Little India
Berjarak sekitar 20 menit dari Wat Pho, kamu bisa menyantai beragam kuliner di Chinatown. Disini juga terdapat kuil Wat Trai Mit yang menyimpan patung Buddha yang terbuat dari emas murni dan memiliki berat 5 ½ ton! Sedangkan di kuil Wat Chakrawat ada 3 buaya raksasa di kolam kecil yang katanya sengaja dirumahkan disana karena sering memakan biksu muda.
photo courtesy of https://bangkokattractions.com/chinatown-bangkok/
· Asiatique
Dari Chinatown, berjalanlah ke Ratchawong Pier lalu naik perahu Chao Praya Express dan turun di Wat Rajsingkorn Pier. Asiatique sendiri adalah campuran pasar malam dan mall dengan konsep open air yang romantic. Buka dari jam 5 sore, disini kamu menyaksikan penampilan menarik dari Muay Thai, Thai puppets, dan yang paling terkenal, Calypso Bangkok cabaret. Untuk kembali ke pusat kota, kamu bisa naik shuttle boat gratis menyusuri sungai ternama Chao Praya dari Asiatique sampai jam 11 malam dan diantar ke BTS Saphan Taksin.
photo courtesy of http://www.khaosodenglish.com/news/bangkok/2016/06/27/bangkoks-crowded-riverfront-see-yet-another-big-mall/
3. Hari ke-3 – Senin
Tergantung jam pulang pesawat kamu, sebelum ke airport, kalau sempat mampirlah ke…
· Toilet Hopping @ Terminal 21
Hah? Wisata toilet? Gak salah? Jangan negatif dulu, Terminal 21 adalah mall 9 lantai dengan design negara berbeda di setiap lantai. Ada Roma, Paris, Tokyo, Istanbul, London, Karibia, San Fransisco dan Hollywood. Gak cuma itu, kekerenan mall ini juga terletak di design toiletnya! Dan cobain deh masuk ke toilet di masing-masing lantai, temanya juga beda-beda. Saking nyamannya, dijamin kamu pasti bakalan lama foto-foto di dalam! Dari Terminal 21 ke Don Mueang memakan waktu sekitar 1 jam dengan mobil, jadi spare waktunya yaa..
photo courtesy of https://thetravellingfeet.com/why-toilet-hopping-at-terminal-21-in-bangkok-is-fun/
Nah, sebelum mengakhiri tulisan ini, udah pada tau belum alasan kenapa disaranin berangkat Sabtu dan pulang Senin? Oke.
Satu, berangkat Sabtu kadang lebih murah daripada Jumat, ga percaya? Cek aja di airasiago.co.id.
Dua, kamu punya waktu lebih untuk ke Chatuchak karena ga diburu pesawat pulang.
Tiga, since a lot of people hate Mondays, kalau pulang hari Senin, berarti paling cepet masuk kantor adalah Selasa. Which means, tinggal 4 hari menuju weekend lagi!
So there you go. Rekomendasi itinerary untuk trip singkat 3 hari 2 malem di Bangkok. Tertarik? Buruan book liburan kamu via airasiago.co.id dan happy holidays!
Psst... jangan lupa cobain naik tuk-tuk juga ya!
Tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi #AAGOMakeItReal oleh AirAsia
#holiday#airasia#flight#bangkok#thailand#asia#southeastasia#travel#tips#getaway#cheap#lowcostcarrier#lowcost#trip#chatuchak#grandpalace#asiatique#chocolateville#terminal21#donmueangairport#donmueanginternationalairport#chinatown#recliningbuddha#watpho#sukhumvit#mbkmall#siamparagon#sealife#riverfront#tuktuk
0 notes
Text
Kuala Lumpur Beginnings
Kuala Lumpur. We arrived Wednesday and have spent the last days taking in the culture and food of Malaysia’s capital city. Our first night, we stayed in KLCC (Kuala Lumpur City Center) which is the very busy heart of this very modern city. We booked a small place through Airbnb, but our host changed the location at the last minute. We were met by a different host, and to our shock and dismay, we discovered that the new place had bunkbeds and no air conditioning! Not the way three adults in their 30s want to spend a week in KL… Luckily we were able to get a full refund and found a new, much more agreeable apartment style hotel in the Ampang neighborhood, just under 2 miles from the city center.
We have eaten Malaysia’s famous breakfast, nasi lemak, and have drunk many cups of its traditional white coffee and teh Tarik. This afternoon, we discovered our new favorite food, beef rendang, which is actually Indonesian in origin but with a Malaysian twist. So good!!!
Yesterday, we attempted to visit the National Mosque of Malaysia (to be followed by the Jamek Mosque) as part of our research into life in a moderate Muslim nation, but we failed to do thorough tourist research and didn’t take into the account the strict visiting hours for non-Muslims. Hyam was already dressed in hijab and so she was able to enter and visit the National Mosque while Casey (our traveling companion) and I waited patiently outside.
Needless to say, these visits have been rescheduled for next week with appropriate timing in place!
After this, we met up again with Adam and Sheeda (our students’ brother and sister-in-law from Penang) at the Central Market. Adam and Sheeda are both here in KL at this time to visit the UN and continue working on getting their documents and approvals to join the rest of their family in Chicago.
After wandering through the Central Market and nibbling on some delicious, deep-fried Indian treats, we walked over to Petaling Street which is the location of KLCC’s big night market. The stalls were still being set up when we arrived, so we ducked into a small hotel’s cafe to escape the heat for a bit and continue our conversations over tea, wontons, and chicken wings.
After we said goodbye to Adam and Sheeda, we returned to our place to shower and rest before heading out for dinner. First, we headed to Kampung Baru, an area famous for its street food and deep-rooted Muslim Malay community. Kampung Baru is right on the edge of KLCC and has been a bustling, small local neighborhood since the 1880s. In recent years, land value in Kampung Baru has skyrocketed due to its proximity to KLCC, making it one of the most valuable tracts of land in all Malaysia. Residents, however, are reluctant to sell and give up their neighborhood to highrises and malls. We did see one very large area already razed into a construction zone for a huge condominium complex… Let’s hope Kampung Baru retains its authentic, historical roots; but if you visit KL soon, I’d make sure to visit just in case…
Today we visited the Batu Caves, an area in KL renowned for its Hindu shrines and ecological conservation. At the entrance to the site stands the world’s tallest statue (140 feet) of Murugan, a Hindu deity. He stands in front of the 272 stairs which lead to the shrines and caves. We first visited the Dark Cave, a two kilometer stretch of protected and relatively untouched caverns. On our guided tour of the Dark Cave, we learned about the many species of insects, spiders, reptiles, and bats which live in the limestone caves, many of them endemic to these particular caverns. We stood in complete darkness in the central caves and also viewed by flashlight millennia-old rock formations found nowhere else in the world.
Next we spent some time carefully observing the macaques that make their homes around the Batu Caves. Then we climbed the last steps to view and learn about the many Hindu shrines built into and around the limestone walls of the caverns and jungle. Unfortunately, many of the shrines were undergoing renovation when we visited, so we did not get to see all of them. Nevertheless, the brightly colored statues, golden deities, garlands of flowers, and smoky smell of incense all enclosed in a wide cavern open to the sky and jungle at top made this peak of the journey one that will never be forgotten!
That’s all from Bryan for now...
0 notes