#jejaklangkahdikampusperjuangan
Explore tagged Tumblr posts
fauzanfikri · 8 years ago
Photo
Tumblr media
[BUKAN KAMPANYE] Bila kurang lebih 1,5 tahun yg lalu satu panggung biasa berkampanye, Kali ini berbeda, Satu panggung dengan cak @novangganov utk sekedar berbagi cerita dan puisi kepada kawan2 di #kampusperjuangan , sebelum memang selama-lama nya murni meninggalkan kampus. . Monggo yg lowong bisa bernostalgia jaman kampanye capres @bem_its 😅 #beranimoveon #GoodbyeKampus #jejaklangkahdikampusperjuangan (at Institut Teknologi Sepuluh Nopember)
1 note · View note
fauzanfikri · 8 years ago
Text
[BISMARCK’12]
Tumblr media
Vivat SISKAL semangatku Merah maroon darah juangku FTK Fakultasku, ITS Kampusku BISMARCK pasti kebanggaanku
……..
Adalah sebuah cuplikan yel-yel yang kerapkali kami nyanyikan bersama saat memulai atau mengakhiri kumpul angkatan 2012 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan.
Demi melanjutkan tajuk #roadto115 dan #JejakLangkahDiKampusPerjuangan, saya akan menuliskan tentang warna-warni yang ada di angkatan saya sebagai bentuk rasa terimakasih dan permohonan maaf saya bila ada kesalahan kepada seluruh angkatan siskal 2012 serta para kakak tingkat yang telah mendedikasikan waktunya untuk mencoba mendidik adek-adek tingkat mu ini.
Angkatan, dalam jurusan di kampus ITS itu sudah menjadi bagian amat penting dalam mengarungi kehidupan kampus, bahkan pun sudah diibaratkan menjadi keluarga kedua karena begitu pentignya. Bila sedikit saja meredefinisi makna keluarga kedua ini mudahnya adalah susah senang bersama baik dalam aktivitas akademik maupun aktivitas organisasi. Sekali lagi karena betapa pentingnya angkatan ini, tak jarang para kakak tingkat di atas kami pun mempersiapkan angkatan bawahnya dengan kegiatan masa orientasi kampus yang diberi nama “character bulding” , atau sebutan lumrahnya adalah pengkaderan. Namun sebelum bercerita banyak tentang itu, saya ingin memulainya dari sebuah perkenalan awal kami sebagai satu kesatuan angkatan.
 -Awal Mula Perkenalan-
Tumblr media
Berawal dari sebuah pertemuan kegiatan ESQ, PPT (Para Pencari Ta’jil) di saat Ramadhan kala itu saya mendapat cukup banyak kenalan satu jurusan. Ditambah tawaran grup media sosial pun bermunculan, dari grup FB dan BBM. Mulai lah asyik perkenalan dan kepo sana sini. Semua terbilang indah rasanya mengenal latar belakang keluarga, pendidikan, sosial, budaya yang berbeda-beda.. saya merasakan benar-benar merasa di Indonesia seutuhnya. Karena sebelum berada di kampus ini, rasanya teman-teman saya ya itu itu saja.
Sampai semua itu berlanjut ke kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh para mas-mas dan mba-mba sebagai kakak tingkat jurusan. Kala itu saya ingat, satu angkatan berkumpul dalam sebuah forum pemilihan ketua angkatan. Saya yang pada cerita sebelumnya menceritakan kegagalan mimpi saya untuk kuliah di UGM, meniatkan diri saya untuk menjauhi aktivitas-aktivitas yang menyibukkan diri, saya mencoba untuk meniatkan berbisnis kala itu, sehingga pun saya yang sempat di dorong-dorong menjadi ketua angkatan memilih untuk menolak dan diam saat pemilihan itu. Ketua angkatan pun terpilih beserta jajaran-jajarang yang membantunya. Saya pun hanya menjadi sebagai follower yang baik saja kala itu. Membantu apa yang bisa dibantu. Berpikir apa yang bisa dipikir.
 -Character Building-
Tumblr media
Melanjutkan pembahasan sebelum ini, kami sebagai satu angkatan mengikuti berbagai macam kegiatan character building yang memang sudah dirancang oleh para kakak tingkat kami dari himpunan jurusan teknik sistem perkapalan (himasiskal). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pun selalu mengharapkan kesadaran dan kepedulian terhadap satu kesatuan angkatan. Dari mulai membuat identitas angkatan baik yel-yel angkatan yang cuplikannya disebutkan di awal tulisan ini, nama angkatan BISMARCK’12 (Best ITS Student of Marine Engineering with Creativity and Knowledge) yang telah di tulis dalam judul tulisan ini, itu terinspirasi dan diambil dari nama kapal perang dulu di Jerman, sampai logo angkatan yang penuh filosofi nilai di dalamnya.
Tumblr media
Begitu banyak kisah-kasih yang terjadi di angkatan kami, dari  mulai kisah yang sangat indah dan penuh kenangan, sebagian dari kami ada berlibur bersama, berkunjung ke rumah teman-teman kami. Sampai pun kisah yang begitu menegangkan, tak jarang memiliki perselisihan paham, dari hal kecil sampai hal besar, urusan pro dan kontra pengkaderan, perbedaan sudut pandang, perbedaan kultur budaya, dan masih banyak lagi lainnya. Saya melihat ada sesuatu problem mendasar, dan rasanya lagi-lagi hati saya tergerak, dan merasa perlu untuk mengambil peran
 -Ambil Peran-
Saya pribadi melihat persoalan yang terjadi di lingkungan sekitar, teringat pesan dalam Agama saya bila melihat sesuatu persoalan, Rasulullah pernah berpesan “Rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman” .
Yang saya tangkap, yaitu yang pertama kali dilakukan haruslah ambil peran dengan tangan saya, artinya bertindak nyata dan kongkrit untuk angkatan saya yang lebih baik, bukan hanya mencibir, setidaknya hal itu bermula dari diri sendiri dulu. Dimulailah mendiskusikan apa persoalannya, bagaimana solusinya, apa langkah-langkah yang selanjutnya diambil. Sampai pada suatu titik, setelah banyak yang resah akan persoalan angkatan, selanjutnya saya diminta oleh beberapa teman untuk mengajukan diri sebagai Komting (red. Ketua angkatan) untuk menggantikan komting sebelumnya yang bersedia untuk diganti, dan Innalillahi wa inna ilahi roji’un saya pun benar-benar di amanahi kala itu. Amanah yang lagi-lagi cukup memakan waktu pribadi, dan tak jarang mengesampingkan urusan pribadi pula.
Tumblr media
Mencoba membangun hegemoni kembali betapa penting nya kita bersatu sebagai kesatuan angkatan, betapa tidak pentingnya kita terus berselisih paham. Berlanjut untuk membuat lingkaran-lingkaran kecil untuk mengajak peduli angkatan, dengan ikut cangkruk bagi yang senang cangkruk, ikut bermain game bagi yang senang bermain game, ikut belajar bersama bagi yang senang belajar, ikut jalan-jalan bersama bagi yang senang jalan-jalan, dan tak jarang sampai blusukan masuk ke kelas-kelas setelah mata kuliah untuk mengajak ikut kegiatan angkatan.
 -Membuat Sejarah-
Semua itu berlangsung begitu cepat, sampai kami dapat memberikan sumbangsih yang kami anggap telah berusaha seoptimal mungkin. Membuat kegiatan yang terus berlanjut sampai saat ini, nama kegiatan tersebut yaitu “Cangkrukan Arek Siskal” . Dengan tema yang diangkat yaitu “berbeda tapi satu” ini mengajak walau berbeda latar belakang, namun dalam satu kegiatan cangkruk semua sudah dianggap satu, tanpa pandangan asal darimana, angkatan berapa. Dan dalam acara itu pula sempat ditayangkan video yang menceritakan siskal dulu, kini, dan nanti. Notabene kegiatan ini belum ada sebelumnya.
Tumblr media
Waktu terus berlanjut, sampai pada September 2013, menjadi momen-momen yang perlu diingat. Sedikit bercerita untuk menjadi pembelajaran bagi semua. Ambil yang baik, buang yang buruk. Kala itu, angkatan 2012 siskal menjadi satu-satu nya angkatan yang belum menyelesaikan rangkaian kegiatan character building se-ITS, padahal angkatan 2013 yang baru masuk sudah memulai perkuliahan.
Bisa jadi lagi-lagi saya menyimpulkan ini menjadi bagian sejarah tersendiri di siskal. Saya ingat betul, awal September 2013 kami kumpul angkatan untuk menyatukan frekuensi bagaimana kita kedepan. Sampai mendapat satu kesimpulan yang disepakati, dengan membuat surat pernyataan yang ditujukan kepada pengurusan himpunan kala itu, pada intinya kami menuntut menyelesaikan rangkaian character building dalam jangka waktu sepekan kedepan semenjak surat itu diberikan, jika tidak maka kami dari bismarck’12 akan meminta untuk tidak perlu diakui dari keluarga besar mahasiswa teknik sistem perkapalan. Sontak para kakak tingkat kampus lain nya pun kaget dan tak menyangka, sesuatu yang terbilang baru dan tak lumrah itu dilakukan oleh mahasiswa tingkat awal. Akhirnya pun kami sempat dipertanyakan maksud dan tujuan melakukan itu, walau sulit saya bersama beberapa teman tetap berusaha menjelaskan nya secara apa adanya, hingga singkat cerita 13 September 2013 pun tercatat menjadi sejarah bahwa Bismarck’12 selesai melaksanakan rangkaian kegiatan Character Building.
 -Men(y)ebar-
Selepas kami menyelesaikan rangkaian kegiatan Character Building, kami pun men(y)ebar untuk memilih jalan perjuangan masing-masing, memperbaiki kondisi internal organisasi jurusan dengan memilih berperan sebagai pengurus HIMASISKAL FTK-ITS ataupun menjadi panitia Big Event Marine icon. Tak lupa pula Bismarck’12 turut berkontribusi di eksternal organisasi jurusan,  dan dengan begitu bangga nya saya memiliki keluarga BISMARCK’12 yang memiliki torehan prestasi dan kontribusi yang tak dapat dipandang sebelah mata, dari mulai yang jadi petinggi UKM dan LMB, petinggi BEM ITS, delegasi maritime challenge ke Prancis, delegasi solar boat ke Belanda, delegasi sapuangin ke Jepang, dan masih banyak lagi yang lainnya yang tak dapat disebutkan satu per satu.
Sampai pada waktu yang dikatakan normal dalam menjalani kehidupan kampus, yaitu 4 tahun kuliah itu cukup banyak memisahkan kami dalam beraktivitas, khususnya secara akademik. Saya yang lulus tidak tepat 4 tahun, dan pernah mengemban sebagai komting bismarck’12 pernah berpesan dalam kegiatan Farewell Party Wisuda 114, bahwa 4 tahun bukan lah bicara hanya perkara waktu kuliah saja, tapi ini bicara tentang sebuah kenangan bersama-sama yang pernah terjalin, namun akan terus berlanjut tentu nya melebihi 4 tahun waktu kuliah normal ini.
Tumblr media Tumblr media
Berharap memang menjadi sebuah kenyataan dari harapan itu, walau saat ini saya mengakui kami sudah men(y)ebar ada yang lanjut studi ke luar negeri, kerja di swasta, BUMN, menjadi wirausaha, atau pun yang masih menekuni untuk menyelesaikan studi S1 nya, semua nya tetap lah menjadi  keluarga, ya keluarga Bismarck’12 yang akan kami terus banggakan ini. Sebagai penutup dalam tulisan, cuplikan bait awal yel-yel  kami meyebutkan bahwa
Kita sudah sepakat Kita selalu semangat Kita SISKAL yang bermartabat
…..
VIVAT SISKAL !!! Hidup Siskal, Hidup Siskal, Hidup Siskal !!!
 Dari teman mu yang rindu kalian, Bismarck’12 Fauzan Fikri
2 notes · View notes
fauzanfikri · 8 years ago
Text
DOA & RESTU IBU
“Yauda gapapa ga diterima di Jogja, mamah juga doain di Surabaya aja, mamah belum ke Suramadu. Kan kalau fikri kuliah di Surabaya, mamah nanti bisa tau Kota Surabaya dan Suramadu kaya gimana. Kalau ke Jogja Borobudur gitu kan udah pernah” 
Tumblr media
begitulah kurang lebih sebuah cuplikan pesan ibu (red. mamah) saya kepada saya di saat mengetahui hasil pengumuman SNMPTN 2012 lalu.
Masih terngiang dalam ingatan saya percakapan kala itu yang membuat saya tau dan makin yakin selain ikhtiar sebesar apapun yang saya lakukan, akan terbersit kekuatan doa dan harapan dari seorang Ibu yang terbaik untuk anaknya.
Sebelum ini saya sudah bercerita tentang peran dan jasa dari lingkungan baik untuk memacu hidup saya terus lebih baik,  selanjutnya saya akan bercerita ternyata #JejakLangkahDiKampusPerjuangan itu bermula pula dari Doa & Restu Ibu.
Dulu saat saya merasakan dan masuk ke dalam #LingkunganBaik , saya terlatih untuk memiliki mimpi besar dapat kuliah di kampus Universitas Gadjah Mada, tepatnya di Jurusan Teknik Industri. Saya memilih kampus tersebut notabene karena amat menyukai suasana di Kota Jogja, selain itu ingin juga mencari lingkungan baru, dan belajar mandiri dengan merantau.
Singkat cerita saya memilih SNMPTN Undangan kala itu hanya 1 jurusan, padahal bisa 2 opsi. Kata Guru saya “udah pilih aja Cuma 1, biar nanti UGM tau kalau kamu memang serius pengen UGM” , tak pikir panjang saya pun menurut, namun ternyata akhirnya saya gagal kala itu. Lalu berlanjut persiapan SNMPTN Tulis saya sudah cukup bingung akan kuliah di PTN mana, saya masih ingin berjuang kuliah di UGM, dan pilihan kedua pun saya tambatkan di ITS dengan memilih Jurusan Teknik Sistem Perkapalan. Itu pun karena ada 1 senior Ketua Pramuka SMP sebelum saya yang memang di jurusan tersebut, jadi saya percaya dan merasa aman saja, walau sejatinya tidak tau ITS itu bagaimana, di Surabaya tidak ada saudara, dan perkapalan itu pun bagaimana saya tidak tahu.
Saya dapat kabar bahwa kalau tes SNMPTN Tulis nya di Jogja akan lebih berpotensi untuk diterima di UGM, tanpa pikir panjang lagi saya berupaya bagaimana caranya dapat test di Jogja, dan bantuan pun tiba ada teman saya yang punya rumah saudara di Jogja bisa ditempati, akhirnya saya berangkat bersama teman saya ke Jogja.
Hari tes pun tiba, saya yang jauh dari orang tua cukup deg-deg an melewati ujian ini. Singkat cerita setelah saya tes, saya tiba-tiba teringat saya lupa mengisi kode soal di lembar jawaban saya. Deg, Saya bingung, kalang kabut, menghubungi panitia pelaksana menurutnya sudah tidak bisa dibuka lagi segel jawabannya. Saya menyendiri, lalu menangis tersedu-sedu, saya mengecewakan orang tua saya, pupuslah harapan saya dapat memperbaiki kondisi keluarga. Pulang nya saya pun ke rumah, hanya bisa diam, dan sedikit berkata jikalau ditanya “doain aja ya mah yang terbaik, Insya Allah udah maksimal” , Ibu saya pun “iya Insya Allah fik, mamah juga tiap malam doain kamu biar sukses terus” .
Sungguh masa-masa itu membuat saya begitu merasa pada titik terbawah dalam kehidupan yang pernah saya alami. Saya tak habis pikir, bilamana saya tidak diterima kuliah di PTN dan tidak mendapat beasiswa Bidik Misi, rasanya saya akan bekerja setelah ini. Namun aku terus berpikir, sejatinya memang tak ada cara lain, selain mengetuk pintu yang Maha Berkehendak atas segala sesuatunya. Selain terus mengingatkan dan meminta orang tua untuk tetap mendoakan saya.
Sampai pada waktu hari pengumuman itu pun tiba. Saya yang pulang ke rumah sehabis shalat dzuhur berjamaah di masjid, sempat tertidur di atas sajadah sesaat setelah menyempatkan tilawah beberapa ayat. Sekitar jam 14 kala itu, saya terbangun sekejap dan bermimpi diterima kuliah, tapi tidak tahu dimana. Tiba-tiba saya merasa termotivasi ingin sekali membaca terjemahan mushaf Al-Qur’an, dan halaman yang terbuka sangat tepat sekali pada ayat terakhir QS. Ali-Imron : 200 . terjemahan yang saya baca sebagai berikut 
“Wahai orang-orang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Alah agar kamu beruntung” Q.S Ali-Imron: 200
Deg… saya bertanya sendiri ini pertanda apa, saya merasa dan berpikir mendapat isyarat bahwa saya akan gagal kembali, dengan sebuah pesan untuk bersabar, tapi ada juga pesan bertakwalah agar kamu beruntung. Lemas saya memikirkan itu, hingga lagi-lagi saya tetap berhusnudzon kepada Allah dan tetap bertawakkal serta sesungguhnya masih berharap diterima di UGM. Sampai selepas maghrib pengumuman itu tiba. Saya yang tidak memiliki laptop atau computer untuk melihat hasil segera pergi ke tempat teman saya yang rumah nya tak jauh dari saya. Dengan ucapan basmallah saya melihat hasilnya, dan ……. 
 SELAMAT KEPADA FAUZAN FIKRI TELAH DITERIMA DI KAMPUS ITS JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN ---
Bahagia atau sedih, semua campur aduk rasanya. Pertolongan Allah Maha Nyata saya dapat kuliah di PTN, namun tidak sesuai pilihan pertama saya. Saya pulang ke rumah dengan senyuman yang masih terjaga dan kurang lepas. Karena mimpi saya di awal itu gagal, tapi saya tetap tersenyum karena diterima kuliah PTN, sedangkan teman-teman saya masih ada yang gagal. Saya pun sedikit memulai percakapan dengan orang tua saya , utamanya ibu saya. Dan kesimpulan yang saya ambil, seperti percakapan di awal tulisan ini, Ibu saya memang lebih merestui dan mendoakan agar saya kuliah di Surabaya, karena  Ibu saya ingin tahu Surabaya dan Suramadu nya..
Selepas itu saya benar merenung, saya akan janji tidak akan sedikitpun melupakan DOA & RESTU IBU !
Terimakasih mah, Insya Allah fikri akan terus berupaya membahagiakan dan menjadi kebanggaan dari orang tua, keluarga, Agama, Nusa, dan Bangsa..
Begitulah ulasan sedikit awal mula saya dapat memulai #JejakLangkahDiKampusPerjuangan . masih ada kisah lanjtuan saya memulai aktivitas di kampus ITS, kampus perjuangan ini
1 note · View note
fauzanfikri · 8 years ago
Photo
Tumblr media
#jejaklangkahdikampusperjuangan [Program Studi Islam] Adalah salah satu wadah awal yang mempertemukanku dengan sebuah lingkungan yang menyejukkan hati, mengajar dan mengajakku tuk terus melapangkan dada, membukakan wawasan, melembutkan lisan, menjaga pandangan, hingga pun menguatkan pundak. . Beribu rasa syukur telah mengenal kalian yang walaupun sering merasa LELAH karena beberapa hal, tapi kalian yang acapakali mengingatkan tak apa yang penting LILLAH. . Ditengah jalan terjal mengarungi dunia kampus dengan berbagai macam dinamika nya, kerapkali diingatkan pada sesuatu yang haqiqi, Allah dulu, Allah lagi, Allah terus. . Jujur, aku hanya lah insan yang mencoba mencari tau dan menemukan sebuah kegiatan yang terus meningkatan hal baik bagi ku di #kampusperjuangan ITS ini, hingga akhirnya ku temukan sebuah kegiatan berjenjang yang telah ku ikuti hingga jenjang terakhir, ya aku telah mengikuti Program Studi Islam (PSI) 1,2,3 . Kadang candaan nya disebut sbg Sarjana PSI 😁 . Bagi kawan2 yang masih berada di #kampusperjuangan , ku rekomendasikan untuk mengikuti Program Studi Islam yg diadakan oleh @jmmiits . 📷 saat mengikuti PSI 3 , monggo dicari foto saat sebelum negara api menyerang 😅 . #jejaklangkahdikampusperjuangan #programstudiislam #jmmiits
0 notes
fauzanfikri · 8 years ago
Text
Latihan Manajemen
“Bila organisasi diibaratkan sup, maka manajemen itu adalah bumbu penyedapnya”
Sebuah analogi ringan dari saya untuk  menggambarkan keterkaitan antara organisasi dan manajemen. Sup sejatinya akan tetap menjadi sup walau  tidak ada bumbu, namun rasanya seakan kurang pas dan kurang nikmat saja untuk dihidangkan. Pun sama dengan sebuah organisasi, tanpa sebuah manajemen pun organisasi akan tetap ada, namun akan kurang pas dan kesulitan dalam menjalankannya.
Awal mula saya menganalogikan tersebut untuk menjelaskan bagaimana manajemen itu sesungguhnya berperan dalam kehidupan organisasi atau bahkan pun dalam kehidupan pribadi. Dan karena peran yang cukup besar dalam kehidupan saya di kampus ini, sebagai bentuk rasa syukur saya dalam tajuk #JejakLangkahDiKampusPerjuangan, sengaja saya menuliskan judul tulisan ini yaitu Latihan Manajemen.
Di kampus perjuangan ini saya mulai mengenal sebuah konsep tentang manajemen, semua itu bermula dari saya mengikuti kegiatan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa atau biasa dikenal di kampus ITS dengan singkatan LKMM. Walau di kampus lain ada singkatan LKMM yang memiliki beda arti, karena ada yang mengartikan Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa, namun dalam tulisan ini saya mengikuti makna yang diambil oleh kampus ITS dengan merujuk pada Belmawa DIKTI.
 “Gelas Penuh”
Kala menjadi mahasiswa, saya mendapat kesempatan mengikuti LKMM yang terdiri dari berbagai jenjang, awal mula dimulai dari LKMM Pra-TD (manajemen diri), LKMM TD (Manajemen Kegiatan), LKMM TM (Manajemen Organisasi), dan karena pertimbangan khusus saya hanya kurang satu jenjang LKMM TL (Manajemen Isu) untuk dapat disebut “sarjana LKMM”, sebuah celetukan candaan bagi orang yang telah mengikuti seluruh jenjang LKMM.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Sepanjang pengalaman saya mengikuti LKMM ini, saya mengaku menjadi seseorang yang “gelas penuh” , sebuah sikap yang menganggap materi-materi  yang ada dan para pemandu (red. Pemateri dalam LKMM) hanya lah menjelaskan sebuah teori-teori hasil turun temurun, tanpa membuktikan apakah itu aplikatif dan mereka yang menjadi pemandu sudah selesai membuktikannya, sehingga berdampak materi kurang bisa masuk secara sempurna, karena merasa sudah ada isinya. Saya tidak mencari teman, tapi saya rasa ada juga yang seperti pola pikir saya awalnya. Pun yang sering menjadi pertanyaan, mengapa sikap saya muncul seperti itu tetap saja mengikuti berbagai macam pelatihan ? satu hal jawabannya, “if you never try, you will never know” . Ya semua berawal dari motivasi rasa ingin tahu yang begitu besar dalam diri saya .
Dewasa ini, saya menyadari dan melihat sikap saya yang dahulu menjadi  “ si gelas penuh” seperti itu layaknya koin yang memiliki 2 sisi. Sisi pertama, saya melihat ini adalah sikap yang kurang baik dan kurang tepat yang dimiliki oleh para calon pemimpin di masa depan, karena akan amat berbahaya bilamana si pemimpin bukan lah sosok pembelajar sejati, pemimpin yang kurang mau mendengarkan pandangan orang lain, atau bahkan ekstrim nya adalah bisa menjadi pemimpin yang otoriter dan diktator. Sisi lain nya saya lihat, menjadi sebuah motivasi atau pecutan tersendiri bagi saya bilamana saya menilai orang lain terdapat kekurangan yang berdampak saya kurang mau mendapatkan materi dari nya, contoh ringan saja saat saya menilai terdapat kesalahan di pemandu waktu itu, saya memilih untuk ambil peran mengikuti PP LKMM hingga menjadi Pemandu Samudera VI.
Ada sedikit cerita tentang saya di masa lalu, saya masih ingat kala itu saya sedang bermasalah dalam menjalankan himpunan, dan saya meminta pandangan dari seorang kakak tingkat, jawabannya hanya singkat “baca materi LKMM lagi, semua ada disitu untuk urusan manajemen, dari orang, proker, sampai organisasi” . Saya yang sebenarnya sudah mengikuti pelatihannya rasanya gusar mendengar kalimat singkat seperti itu dan terus berulang walau saya ceritanya panjang lebar. Sampai saya mencoba merenung dan membaca materi LKMM kembali dan singkat cerita saya sadar bahwa teori itu akan jadi aplikatif jikalau kita memasukkan nya dulu ke dalam pikiran kita dengan seksama. Dan semua hal yang pernah terjadi di masa lalu tersebut, menjadi pelajaran tersendiri bagi saya untuk terus lebih baik ke depannya, setidaknya saya hari ini lebih memilih menjadi “si gelas setengah isi”.
-Manajer vs Leader-
Dalam tulisan ini juga saya sekaligus memberikan sudut pandang yang selama ini saya ketahui dan saya pegang teguh, hingga berujung pada sebuah kritikan kondisi kampus perjuangan ini dan tak jarang menjadi bahan perdebatan yang belum menuai hasil secara kongkrit.
Dalam perjalanan kehidupan kampus, saya mengakui dengan sangat bahwa kampus ini tak sama sekali kekurangan mahasiswa yang memiliki keterampilan dalam hal manajerial atau mudahnya disebut manajer, betapa tidak LKMM yang notabene memang mengajarkan manajerial menjadi sebuah pelatihan khusus mahasiswa yang amat sangat didukung dan didanai oleh birokrasi kampus . Kampus ini dalam sudut pandang saya sejatinya krisis leader, dimana posisi leader dan manajer dalam teori kepemimpinan yang saya ketahui terdapat perbedaan mencolok utamanya yaitu manajer berpikir tentang menjalankan aturan yang sudah baku, merencanakan dan mengontrol sistem sedangkan leader berpikir bagaimana inovasi, inspirasi , motivasi, sampai membangun kepribadian orang. Yang saya yakini, bilamana kampus ini terisi karakter leader yang disebutkan tadi, kampus akan penuh dinamisasi, akan penuh gagasan-gagasan baru, dan tentunya menolak status quo.
Tumblr media
Pada poin ini saya menitikberatkan sejatinya bukan menyudutukan LKMM, justru saya sangat mengapresiasi LKMM yang telah berhasil dan berdampak baik untuk kampus, setidaknya pada diri saya ini, dari manajemen diri, kegiatan, sampai organisasi. Hanya saja kampus perjuangan ini memang butuh wadah lebih untuk mencetak kader pemimpin yang memang sejatinya dapat dikatakan leader, setidaknya dengan parameter yang sempat disebutkan sebelum ini. Bilamana kampus ini masih belum bisa, saya menyarankan dan merekomendasikan bagi kalian yang masih menjadi mahasiswa, cari lah wadah tersebut secepat mungkin.. 
Jangan lupa senyum dan tetap bahagia
Tumblr media
0 notes
fauzanfikri · 8 years ago
Photo
Tumblr media
[Menghitung Mundur] #roadto115 .... detik, menit, jam , terus berputar. hingga tak terasa hari, minggu, sampai bulan pun akan turut berganti. . Menjalani rutinitas yang sering kita lakukan, kadang sedikit membuat kita lupa, bahwa ada sebuah momen yang tak terasa itu hanya tinggal sebuah hitungan mundur. . Momen itu bagi setiap individu akan memiliki kenangannya masing-masing. dan untuk mengenang momen itu, ku akan menceritakan beberapa ceritaku dalam tajuk #JejakLangkahdiKampusPerjuangan . Insya Allah akan komitmen minimal posting cerita setiap 2 hari sampai momen itu tiba. 📷 : Saat Prosesi Pendaftaran Yudisium Jurusan (at Institut Teknologi Sepuluh Nopember)
0 notes
fauzanfikri · 8 years ago
Text
[Pilah dan Pilih Lingkungan Baik]
Tumblr media
 Untuk mengawali cerita bertajuk #JejakLangkahDiKampusPerjuangan ini sengaja saya beri judul tersebut sebagai bentuk dedikasi dan rasa terimakasih saya kepada bagian kawan-kawan terdekat saya masa SMA, yang dapat dikatakan menjadi salah satu penentu dari segala macam usaha saya untuk bisa masuk ke Perguruan Tinggi Negeri. Selengkapnya izinkan saya menceritakan lebih detil mengapa saya memilih judul ini.
Berangkat dari sebuah hadis Rasulullah, Beliau mengingatkan, “Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
Pesan dari Rasulullah ini setidaknya mengandung bahwa paling tidak  dengan memilah dan memilih lingkungan baik, kita akan menjadi baik atau minimal paling tidak kita mendapati kebaikan dari lingkungan tersebut. Hal ini yang mendasari saya untuk berusaha seminimal mungkin memiliki lingkungan yang baik, dan lingkungan itu salah satunya saya sebutkan adalah teman-teman Ikatan Remaja Masjid (IKREMA) Darul Ulum SMAN 2 Kota Bekasi.
Tumblr media
Berawal dari teman satu kelas, terus berlanjut menjadi teman belajar agama bersama dalam satu kelompok mentoring, teman satu kepengurusan rohis SMA, teman nasyid SMA, sampai teman berjuang persiapan UN dan SNMPTN baik dari belajar berkelompok tiap sore hari di masjid sekolah, sampai teman satu kelas bimbel di Nurul Fikri Kayuringin Kota Bekasi. Saya yang cukup amat jauh tertinggal persiapannya kala itu sangat terbantu untuk terus termotivasi dan terus berlomba dalam kebaikan agar dapat sukses UN dan dapat diterima kuliah di Perguruan Tinggi Negeri.
Pertolongan Allah Begitu Dekat
Masih terngiang dalam ingatan sampai sekarang ini akan begitu besar jasa-jasa mereka untuk dapat menyiapkan tangga-tangga  kesuksesan mimpi saya. Sebelumnya saya jarang bahkan belum pernah menceritakan ke publik tentang hal ini. Semoga menjadi bentuk pembelajaran bagi saya untuk terus bersyukur dan tidak pernah menyia-nyiakan jasa mereka.
Pada waktu itu, saya mengalami himpitan ekonomi di keluarga, saya belum mampu membayar biaya gedung sekolah sebagai syarat mengikuti UN, sampai saya pun juga tidak lanjut lagi bimbel di Nurul Fikri karena belum mampu membayar iurannya juga. Sampai terpikirkan oleh saya, pasca lulus SMA nantinya harus memilih untuk bekerja atau setidaknya masuk ke Sekolah Kedinasan yang notabene terhitung gratis atau lebih murah biaya nya, ditambah pula jelas masa depannya langsung bekerja dan menghasilkan uang untuk membantu ekonomi keluarga.
Sungguh semua asa seakan pupus sudah yang dibangun sejak kelas 12 itu untuk mengikuti UN dan SNMPTN, sampai pada akhirnya pertolongan Allah begitu dekat. Saya dibantu oleh salah satu alumni IKREMA dengan dipinjamkan sejumlah uang untuk membayar biaya gedung sekolah hingga akhirnya saya bisa mengikuti UN dengan baik dan lancar, dan kala itu juga saya yang sudah tidak pernah terlihat lagi mengikuti bimbel Nurul Fikri, diketahui oleh teman-teman bahwa saya memiliki masalah karena belum mampu membayar iurannya. Hingga pada akhirnya sebagian teman-teman menyodorkan sebuah kwitansi bukti pembayaran bahwa Iuran Bimbel saya di NF sudah lunas, artinya saya dapat lanjut kembali mengikuti intensif. Sungguh hati saya kala itu bergetar, masya Allah begitu bersyukurnya saya memiliki lingkungan yang baik sampai pertolongan Allah begitu terasa dekat kala itu.
Singkat ceritapun, saya mendapat takdir kuliah di ITS ini awalnya bermula dari mencoba setiap tryout yang dilakukan di Nurul Fikri (NF) sampai akhirnya memantapkan hati, ITS sebagai salah satu kampus yang dituju saat SNMPTN Tulis. Alhamdulillah kami semua notabene dapat kuliah di perguruan tinggi yang kami tuju masing-masing, ada yang di UI, Unpad, ITB, UGM, Unsoed, ITS, Telkom, hingga Sekolah Polisi.
Dan saya dapat menyimpulkan pula, salah satu awal mula saya dapat kuliah di Perguruan Tinggi Negeri ITS ini memang tak lain dan tak bukan berkat memiliki lingkungan yang baik. Betapa tidak, saya dapat lulus dalam mengikuti UN karena lingkungan yang baik. Saya dapat mempersiapkan PTN karena saya bimbel di Nurul Fikri, itu pun lagi dan lagi karena memiliki lingkungan yang baik. Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kau dustakan?
Tumblr media
Alhamdulillah sampai hari ini pun komunikasi antar teman di lingkungan baik tetap terjalin, tak jarang setiap liburan kampus selalu menyempatkan untuk berkumpul, mengusahakan mentoring kembali, sampai setiap ramadhan mengadakan buka puasa bersama dan juga itikaf bersama. Jadi kawan, saya telah memubktikan dampak dari lingkungan baik, maka marilah pilah dan pilih lingkungan baik.
Jaza-Kumullah Khairan Katsiiraa akhi-akhi sekalian...
Kurang lebih seperti itu lah cerita singkat saya untuk menjadi bagian awal dari tajuk #JejakLangkahDiKampusPerjuangan
0 notes