Tumgik
#jasa merapikan skripsi
Text
WA 0857-5538-7029 Jasa Analisis Statistik Regresi Linier Berganda Malang
Tumblr media
FNI Statistik melayanani jasa analisa data terlengkap yang berpusat di kota malang. Layanan ini biasa digunakan untuk para mahasiswa yang sudah menyusun proposal dan juga sudah mendapatkan data namun kesulitan dalam mengolah datanya. Kami akan membantu penanganan data-data yang digunakan sesuai dengan teori dan bisa dipertanggungjawabkan, sehingga klien akan mendapatkan hasil dan metode analisa yang tepat. Jasa analisa data sendiri harganya bervariasi kisaran mulai dari 100.000 ada yang sampai 1 juta ke atas jadi tergantung berdasarkan tingkat kesulitan banyaknya data atau variabel dan juga metode yang digunakannya ada berapa jenis. layanan analisa data ini memiliki dua pilihan yaitu:
hanya outputnya saja
output beserta interpretasinya kedua analisa ini sudah termasuk dengan layanan konsultasi setelah menerima hasil analisisnya. Klian akan dibantu dan didampingi sampai selesai oleh konsultan profesional kami. Call To Action FNI Statistics FNI Statistics Jl. Ikan Gurita Blk. C №6, Tunjungsekar, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65142 MAPS: https://maps.app.goo.gl/EypmdqPFkkdL5H8h7 WA : 0857–5538–7029 WEB: https://fnistatistics.com/ IG : https://www.instagram.com/fni_statisticss/
jasa judul skripsi jasa jilid skripsi jasa skripsi kuantitatif jasa konsultasi skripsi jasa konsultan skripsi jasa koreksi skripsi jasa ubah skripsi ke jurnal jasa skripsi murah jasa skripsi manajemen jasa skripsi murah Bantul jasa merapikan skripsi jasa pembuatan skripsi jasa menulis skripsi jasa pembuatan skripsi murah jasa bimbingan skripsi online jasa pengetikan skripsi
0 notes
tulisanayu · 2 years
Text
Keluarga Kekurangan Tak Menyurutkan Langkah Suksesnya
Tumblr media
Seorang sulung dari dua bersaudara yang dibesarkan dari keluarga kurang mampu. Esti Kurnia Sari, wanita kelahiran Madiun 30 tahun lalu ini adalah wanita tangguh yang merantau untuk meraih gelar sarjana dan mendapatkan pekerjaan yang layak. Anak dari Bapak Sarwono yang hanya seorang karyawan biasa di salah satu sekolah swasta dan Ibu Kamsini, seorang ibu rumah tangga.
Sejak di bangku sekolah dasar, Esti Kurnia Sari yang akrab di panggil Nia oleh keluarga dan teman-temannya ini tidak pernah menempuh pendidikan di luar Kota Madiun. Ia merupakan siswi yang cerdas di sekolahnya dan merupakan siswa berprestasi sehingga sejak duduk di bangku SD ia mendapatkan beasiswa, sampai di bangku SMA ia juga masih mendapatkan beasiswa. Pada umumnya ingin melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi merupakan keinginan setiap siswa di SMA.
Tapi tidak dengan Nia yang masih tidak tahu akan melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi atau tidak, karena kondisi perekonomian keluarganya yang kurang mendukung. “Saya juga bingung selesai sekolah bisa kuliah atau engga,” ujar Nia saat ditemui melalui sambungan telepon. Nia memiliki cita-cita untuk melanjutkan pendidikannya di Kota Yogyakarta.
Sebelum lulus dari bangku SMA , Nia mendaftarkan diri di perguruan tinggi negeri di Yogyakarta melalui jalur rapor alias PMDK. Namun ia gagal. Ia berusaha mencari beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya itu.
Nia mendapatkan beasiswa di bawah naugan Gereja. Beasiswa diberikan secara individu oleh keluarga Jim Truax, misionaris dari Amerika yang dulu sempat tinggal di Madiun lalu pindah ke Malang. Saat keluarga Jim Truax di Malang, Ibu Kamsini bekerja bersama keluarga tersebut. Beasiswa diberikan sebagai balas jasa Ibu Kamsini. Namun beasiswa yang diberikan tidak cuma-cuma, sebagai gantinya Nia harus mengikuti pelayanan di Gerejanya.
Nia pun sepakat dan ia pun mendaftarkan untuk les sebagai persiapan sebelum tes masuk perguruan tinggi. Ia memfokuskan untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Setelah tes jalur SNMPTN, seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri. dan menunggu hasil tes masuk kurang lebih satu bulan. Nia pun diterima di Fakultas Ilmu Sosial, Prodi Pendidikan Sejarah.
Jauh dari Keluarga untuk Pendidikan
Nia pun ditempatkan oleh lembaga gereja di keluarga yang sepanjang waktu penuh sebagai pelayan Gereja. Nia dititipkan di keluarga yang memiliki empat orang anak. Sebagai anak yang dititipkan di keluarga lain, Nia membantu keluarga ini untuk membantu membersihkan dan merapikan rumah sebagai bentuk terima kasih kepada keluarga tersebut.
Rumah keluarga ini cukup jauh letaknya dari tempat Nia berkuliah. Ia pun menempuh perjalanan menggunakan sepeda. Tidak jarang ia harus terlambat mengikuti perkuliahan karena jam kuliah pagi dan sebelum ia berangkat kuliah harus membantu keluarga itu.
Kurang lebih satu tahun Nia bersama keluarga ini. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk pindah dari keluarga ini. Ia pun singgah di rumah pelayanan gereja untuk beberapa waktu, sampai ia mendapatkan keluarga yang baru.
Selang beberapa bulan, lembaga pelayanan gereja memberitahu bahwa ada keluarga yang mau menerima Nia. Nia pun tinggal bersama seorang dosen yang mengajar salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta. Jarak yang harus ditempuh Nia juga tidak jauh dari tempat ia berkuliah. “Kalo ga naik sepeda, ya paling jalan kaki ke kampus,” ungkap Nia.
Di keluarga kedua ini Nia lebih aktif dalam kegiatan mahasiswa dan kegiatan perkuliahan lainnya. Ia pun tinggal bersama keluarga ini kurang lebih dua tahun. Nia pun pindah dari keluarga itu. Nia pun memutuskan untuk ngekos di tahun terakhir pendidikannya itu, Namun karena lokasi penelitian skripsi di Madiun, membuat Nia harus pulang pergi Yogyakarta-Madiun
Sebelum wisuda, Nia pindah ke Bogor ia setia menemani adiknya Irene, untuk mendaftarkan diri ke beberapa perguruan tinggi. Dari mulai perguruan tinggi di Solo, Surabaya, Malang semua dicoba dan tak satu pun lolos. Nia pun menyarankan agar Irene menunda pendidikannya satu tahun.
Membuka Jalan Sang Adik
Lulus dari bangku perguruan tinggi Nia mencoba peruntungan di kota hujan dengan melamar pekerjaan sebagai guru di salah satu sekolah swasta. Sekitar satu minggu berselang, Ia pun mendapat panggilan sebagai guru di salah satu SMA swasta di Kota Bogor.
Lagi-lagi Nia harus jauh dari keluarganya. Baginya jauh dari keluarga tak masalah, asal ia bisa membantu memulihkan perekonomian keluarga. “Saya kerja, saya bisa bantuin (orang tua)”, ungkap Nia. Awal pindah ke Bogor, Nia tinggal bersama tantenya di Depok. Namun jarak yang jauh membuatnya memilih untuk ngekos di sekitar tempat kerjanya.
Nia menyarankan adiknya untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di Bogor. “Karena kalo dia mau kuliah di sini kan ada saya”, ungkapnya. Dengan gaji guru yang tidak seberapa Nia bertekat untuk membantu membiayai pendidikan adiknya.
Adik Nia pun diterima di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Bogor, melalui jalur SBMPTN 2014 Senang bercampur haru menjadi satu menyelimuti hati Nia kala itu. Adik Nia mendapat kesempatan dari kampus dan setelah mendaftarkan diri dan melewati beberapa tes, Ia pun lolos. Walau Irene mendapat beasiswa, Nia tetap membantu kebutuhan adiknya itu selama di perguruan tinggi.
Mengangkat Derajat Orang Tua
Sejak Nia bekerja sebagai guru, perekonomian keluarganya berangsur-angsur membaik. Terlahir dari keluarga yang kurang mampu dan sering kali diremehkan oleh orang-orang di sekitarnya, membuat Nia memiliki keinginan untuk membuat keluarganya lebih baik.
Nia selalu menyisihkan pendapatannya untuk kebahagiaan keluarga. Ia pun memutuskan untuk membantu membenahi rumah orang tuanya yang sudah kurang layak untuk ditempati. Hal itu juga dilakukan Nia sebagai bentuk terima kasih kepada orang tuanya sekaligus mengangkat derajat orang tuanya. “Ketika saya membantu membangun rumah bapak ibu saya, bukan (kesuksesan) saya yang dilihat tapi (kesuksesan) bapak ibu saya yang dilihat,” ungkap Nia.
Komunikasi dan Kepercayaan
Homesick merupakan kondisi yang kerap dirasakan Nia saat jauh dari keluarga. Komunikasi yang baik dengan keluarga adalah cara Nia untuk mengurangi rasa rindunya kepada keluarga di kampung. “Jalin komunikasi yang baik dengan orang tua,” ungkap Nia. Ia pun kerap kali menyembunyikan kondisinya ketika sakit, tujuannya agar orang tua di rumah tidak khawatir.
Pergaulan remaja yang saat ini banyak menimbulkan stigma negatif, terlebih pada perempuan yang hidupnya jauh dari pengawasan orang tua, membuat Nia lebih selektif dalam hal pergaulan. Berbekal kepercayaan dari orang tua membuatnya yakin untuk tidak mengkhianati kepercayaan yang diberikan. Menjaga kepercayaan merupakan hal yang tidak mudah dilakukan oleh setiap orang, namun apabila kepercayaan itu hancur akan sulit lagi bagi kita untuk membangun kepercayaan itu dari awal.
0 notes