#jangankhiwnatijokowi

[primavardhana]

MAS JOKOWI KEMBALI DIKERJAIN PARA PEMBANTUNYA PRESIDEN Jokowi kembali dikerjain para pembantunya. Diberi data palsu agar salah statement. Tujuan para pembantunya agar beliau senang. Padahal tidak demikian. Pemberian data palsu untuk bahan statement, justru merusak citra politik beliau sebagai kepala negara. Rusak tak hanya di dalam negeri, tapi juga ditingkat nasional. Data palsu tentang impor beras yang dilakukan Indonesia. Beliau diberi data, bahwa Indonesia selama tiga tahun ini tak impor beras. Faktanya dari data Badan Pusat Statistik (BPS), dari tahun 2000 hingga 2019 Indonesia selalu mengimpor beras. Praktis, hal tersebut juga terjadi di sepanjang periode kepemimpinan Presiden Jokowi hingga tahun 2019. Hanya saja, ada tahun-tahun tertentu ketika Indonesia mengimpor beras secara besar-besaran hingga jutaan ton, dan sebaliknya ada yang hanya mencapai ratusan ribu ton. Data BPS menunjukkan, impor beras besar-besaran terakhir kali terjadi pada 2018. Saat itu, Indonesia mengimpor beras 2.253.824 ton. Jumlah tersebut setara dengan 1,037 miliar dollar AS. Setelahnya, memang tak terjadi lagi impor besar-besaran. Jumlah beras yang diimpor pemerintah menurun drastis di tahun 2019. Sepanjang 2019, Indonesia mengimpor beras sebanyak 444.508 ton atau setara dengan 184,2 juta dollar AS. Pada 2019 itu, beras impor asal Pakistan jadi yang terbanyak dibandingkan negara-negara lain, yakni sebanyak 182.564 ton. Setelah Pakistan, beras impor asal Myanmar menduduki posisi kedua terbanyak dibandingkan negara lain, dengan jumlah 166.700 ton. Sedangkan negara lain yang kerap jadi langganan impor beras, Thailand dan Vietnam, pada 2019 pasokannya menurun. Indonesia hanya impor beras sebanyak 33.133 ton dari Vietnam dan 53.278 ton dari Thailand pada 2019. #SalamWaras #SalamCerdas #JanganTipuJokowi #JanganKhiwnatiJokowi #SalamKorsa Langley, Maret2021 https://www.instagram.com/p/CM9o0OALPfg/?igshid=260ce4c89loz