#irfest_netherland_intro to ir_part i
Explore tagged Tumblr posts
Text
Intro to IR
1. What is nationalism?
Nationalism is an ideology that emphasizes on loyalty and sacrifice to the state so the state will cover most of people’s basic needs such as security, freedom, and welfare (Tony & Boyd, 2018). Nationalism is fundamental aspect that must be owned by all states. It establishes a sense of identity for people to adopt. That identity is often embedded by state thorough formal education and sometimes social media. Nationalism of a state is not static. Sometimes when state makes a huge achivement the degree in which nationalism is measured will skyrocketed. On the other hand, when state is having a poor performance, a sense nationalism that has been embedded is slowly fading.
2. Why national identity plays significant role among nation-states?
National identity may be defined as a set of cognition emotions that express an individual’s relationship with a nation (Barrett & Davis, 2008; Blank & Schmidt, 2003 as cited in Tartakovsky, 2010). National identity plays a huge role in shaping national interest. Before establishing national interest, state should know it’s own identity first. National identity can be both constructive and destructive at the same time. National identity is constructive because it unites peopole together under one nation. It can be destructive because it could lead to fascism and chauvinism. Therefore, national identity is one of the most important aspects in IR.
3. Illustrate the power in IR and give example for each sub category of power in IR?
In IR, power is not only limited to wealth and resources. Power doesn’t have to be visible by eye. Instead, they consist of a variety of different types, from the most codified like collective organizational assets tied to organizational structures and division of labor or of financial means, to more nebulous varieties of symbolic power (charisma for instance) (Viotti et. al , 2005). According to Madsen & Christensen (2016) power in IR are expert power, cultural power, network power, economic power, etc. Political and technical role in high authority position are considered expert power. Cultural power can be considered as soft power. Soft power is the product and outcome of positive magination, self-justifying presentation, acquiring credibility in national and international public thoughts, the indirect influence power with satisfaction on others etc. (Mortazavi, et al., 2018). Network power focuses on the broad connection among the elites. This includes high ranking government official, family concection or even wealthy busnessman who controls majority of resources. Economic power can be defined as individual/group’s financial capability to make decision and materialize it. Actually power is not limited to those aspects. There is no fix definition of power in IR.
Reference :
Harrison, K. and Boyd, T., 2018. Nationalism. Understanding political ideas and movements, pp.156-160.
Madsen, M. and Christensen, M., 2016. Global Actors: Networks, Elites, Institutions. SSRN Electronic Journal, (44), pp.12-15.
Mortazavi, G., Rezakhani, J. and Mohagheghnia, H., 2018. The Role of Cultural Power and Its Influence on Global Developments. Journal of History Culture and Art Research, 7(1), p.242.
Tartakovsky, E., 2011. National Identity. Encyclopedia of Adolescence, pp.1849-1862.
Viotti, P., Kauppi, M. and Steans, J., 2005. International Relations Theory. 1st ed. [Harlow]: [Pearson Education].
2 notes
·
View notes
Text
Intro To IR
Juan Kusuma 072011233066
Guiding Question
1. What is nationalism?
2. Why national identity plays significant role in building relation among nationstates?
3. Illustrate power in IR and give example for each sub category of power in IR!
Answer
1. Nasionalisme dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mencintai bangsa dan negara. Mulyana (Martaniah, 1990) mendefinisikan nasionalisme dengan kesadaran bernegara atau semangat nasional. Nasionalisme bukan sekedar instrumen yang berfungsi sebagai perekat kemajemukan secara eksternal, namun juga merupakan wadah yang menegaskan identitas Indonesia yang bersifat plural dalam berbagai dimensi kulturalnya. Nasionalisme menuntut adanya perwujudan nilai-nilai dasar yang berorientasi kepada kepentingan bersama dan menghindarkan segala kepentingan pribadi yang merusak tatanan kehidupan bersama.
2. Identitas nasional sendiri memiliki arti yaitu suatu penanda atau jati diri suatu bangsa yang menjadi pembeda ciri khas dengan bangsa lain, ciri khas suatu bangsa terletak pada konsep bangsa itu sendiri. Identitas nasional memegang peran yang penting dalam membangung relasi antar negara karena dengan adanya identitas nasional maka suatu negara tersebut dapat dengan mudah menjalin hubungan dengan negara luar karena negara tersebut sudah memiliki identitas atau kepentingan untuk digunakan dalam kerja sama antar negara.
3. Power menurut Morgenthau yaitu sebagai suatu hubungan antara dua aktor politik yang mana aktor satu memiliki kemampuan untuk mengendalikan pikiran dan tindakan aktor yang lain. Power sendiri adalah unsur utama dalam setiap tindakan politik dari sebuah negara dalam ilmu Hubungan Internasional. Power dalam HI menurut Joseph S. dibagi menjadi dua bentuk, hard power dan soft power. Hard power memiliki karakter transaksional atau kepempinan yang memberikan hadiah dan juga lebih mengandalkan kekuatan, contoh dari hard power ialah menggunakan kekuatan militer. Sedangkan soft power memiliki karakter yang inspirasional yang mana lebih menggunakan kekuatan kecerdasan emosional, contoh dari soft power iala menarik orang untuk menyukai produk buatan negaranya ataupun budayanya.
2 notes
·
View notes
Text
1. Nasionalisme adalah sebuah paham yang harus dijunjung oleh setiap warga negara. Paham ini menjunjung tinggi kedaulatan negaranya tanpa merendahkan kedaulatan dan harkat serta martabat negara lain.
2. Ketika menjalin hubungan internasional, banyak ujian-ujian yang datang dari dalam dan luar negeri. Yang ingin saya garis bawahi adalah ancaman dari luar negeri dan ini memang menjadi ancaman nyata dalam hubungan internasional. Hubungan internasional adalah hubungan antar-negara yang dimaksudkan untuk meraih keuntungan bersama. Lalu apabila kita tidak memiliki rasa nasionalisme terhadap negara kita, untuk apa kita memperjuangkan hubungan internasional yang notabene bertujuan untuk meraih keuntungan untuk negara kita.
3. Power dari sebuah negara adalah suatu hal yang sangat dipertimbangkan dalam urusan hubungan internasional. Semakin besar power sebuah negara, maka semakin besar pula pengaruh negara tersebut. Saya mengambil contoh negara Amerika Serikat. Amerika Serikat seperti yang kita tahu termasuk negara adidaya. Dengan power yang dimilikinya, suara atau pendapat As menjadi salah satu penentu utama dalam semua keputusan PBB. Salah satu contohnya adalah AS menjadi salah satu dari lima negara anggota tetap di Dewan Keamanan PBB.
#IRFEST_NETHERLAND_INTRO to IR_Part I
1 note
·
View note
Text
INTRO TO IR : INDIVIDUAL TASK
1. Nationalism is used in two related senses. In the first usage, nationalism seeks to identify a behavioral entity - the nation - and thereafter to pursue certain political and cultural goals on behalf of it (Graham and Newnham, 1998). In the second usage, nationalism is an ideology that point to loyalty toward the nation or nation-state which is shared by people. People need to prioritize their state importance.
2. First, i'll explain what is national identity. National identity is the identity of a person or place that contains the characteristics of what they have that distinguish them. In my opinion, national identity is very important in building relations among nation states because with this, each state will know each other's characteristics from the other states. By knowing the national identity of another, they will interact with each other and will understand each other's goals and can both achieve the so-called interests of the country.
3. Power in IR means states ability to control or to influence the behaviors of others to get a desired outcome. According to Nye (1990) definition of power is as an ability to affect others to achieve the outcomes one wants. Power splits into three forms: hard, soft, and smart.
Hard power is defined as an ability to reach one's goals through coercive actions or threats. Historically, hard power has been measured by such criteria as population size, territory, geography, natural resources, military force, and economic strength. For example is Great War.
Soft power rests on the ability to shape the preferences of others, without the use of force, coercion or violence, but through intangible assets such as an attractive personality, culture, political values, institutions, and policies that are seen as legitimate or having moral authority (Nye, 2008). Legitimacy is central for soft power. The example of soft power is Kpop that influence all of the teenagers around the world.
Smart power is a combination between hard and soft power. It is a concept that underscores the necessity of a strong military, but also invests heavily in alliances, partnerships, and institutions at all levels (Dargiel, 2009).
Reference :
Evans, Graham and Jeffrey Newnham, 1998, Penguin Dictionary of International Relations, 1st ed, Penguin, London.
Nye, Joseph S, 1990, Bound to Lead : The Changing Nature of American Power, Basic Books, New York.
Nye, Joseph S, 2008. “Public Diplomacy and Soft Power”. The ANNALS of the American Academy of Political and Social Science, Vol 616, Issue 1.
Dargiel, Jessica, 2009. “Smart Power : A change in U.S. Diplomacy Strategy” [online]. in https://www.e-ir.info/2009/06/21/smart-power-a-change-in-us-diplomacy-strategy/ [accessed on OCtober 2nd, 2020]
1 note
·
View note
Text
Intro to IR
Answering Question
Made Ayu Septia Pujayanti 072011233109
1. Apa yang dimaksud dengan Nasionalisme ?
Nasionalisme mengaitkan negara untuk dapat melakukan interaksi dalam menjalankan national power nya. Nasionalisme berkaitan dengan bangsa dan negara yang merupakan entitas teritorial sebagai pemegang kedaulatan tertinggi dan sebagai jati diri suatu bangsa. Nasionalisme memegang peranan penting dalam menumbuhkan kesadaran bangsa (Goldstein, 2005). Menurut KBBI Nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara, sifat kenasionalan, kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, kekuatan bangsa itu serta merupakan suatu semangat kebangsaan.
2. Mengapa identitas nasional memiliki peran penting dalam membangun hubungan antar negara?
Menurut KBBI, Identitas adalah ciri atau keadaan khusus yang disebut dengan jati diri sementara kata nasional merujuk pada bangsa atau segala hal yang mengenai bangsa. Nasionalisme adalah identitas nasional suatu bangsa, yang mana ini sebagai jati diri dan ciri khas dari bangsa lainnnya. Jati diri bangsa ini menjadi ciri khas yang tidak boleh terkikis kan oleh perkembangan globalisasi. Di dalam Hubungan Internasional identitas nasional bangsa itu penting, dengan adanya identitas nasional akan memudahkan suatu negara dalam berinteraksi dengan negara lain untuk mencapai tujuan dan kesepakatan yang memiliki kepentingan masing-masing .
3. Ilustrasikan power dalam IR dan berikan contoh dalam setiap sub katagorinya!
Power merupakan konsep unsur yang paling utama dan penting di dalam ilmu Hubungan Internasional untuk dapat menjalin hubungan antar negara lain. Kekuatan ini menjadikan tolak ukur suatu negara dalam berinteraksi dengan negara lainnya. Morgenthau menjelaskan bahwa perilaku negara pada dasarnya adalah perjuangan untuk memperoleh kekuatan (Morgenthau, 1948). Menurut Joseph S, Power dibedakan menjadi dua yaitu hard power dan soft power. Hard power memiliki prinsip karakter yang transaksional dan kemampuan dalam memanajemen kekuatan serta informasi contoh : melakukan perang. Sementara soft power yaitu membangun hubungan yg erat melalui komunikasi yang persuasif dan memiliki karakter inspirasional contoh : melakukan kerjasama diplomasi dengan negara lain
#IRFEST_NETHERLAND_INTRO to IR_Part I
1 note
·
View note