Tumgik
#integritty
haleomay · 10 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
You can’t spell Integritty without Gritty.
10 notes · View notes
firdaarsy · 8 years
Text
Hama Ekonom Masa Depan
Senin minggu lalu saya bersama para mitra Kantin Kejujuran (Kajur) yang lain dikumpulkan untuk membahas kelanjutan sistem kajur ini. Saya memang sudah melihat laporan publik kajur terakhir dimana mereka mengalami kerugian yang signifikan, saya lupa angka pastinya berapa. Tidak saya sangka kerugian saat ini begini nyatanya. Selama 3 minggu kajur berjalan mereka sudah rugi Rp 800.000. jumlah tersebut digunakan untuk mengembalikan modal serta keuntungan para mitra. Jadi, berapa pun yang sebenarnya mitra dapat akan dikembalikan oleh pihak BEM sejumlah yang seharusnya mitra dapatkan sedangkan yang sebenarnya selalu lebih kecil daripada yang seharusnya. Kalau dalam konteks biaya ini jelas hal yang diinginkan namun jika dalam konteks pendapatan, siapa yang mau?
Untuk menganalisis masalah ini, mereka menjadikan hal ini tugas untuk oprec BEM. Para calon anggota mewawancarai mahasiswa/i FEB mengenai kajur ini. Subhanallah jawabannya. Saya saja sebagai mitra gerah sendiri mendengar ceritanya, apalagi mereka pihak BEM yang sudah lama menjalankan proker ini, bersusah payah memenuhi kebutuhan masyarakat FEB, memenuhi kepentingan mitra.
Intinya dengan adanya kajur ada yang berterima kasih telah memberikan kesempatan untuk melakukan ‘hal tersebut’. Hal ini sesuai dengan apa yang saya pelajari di Accounting Information System dan Audit bahwa ada 3 faktor dalam melakukan fraud (triangle fraud) yaitu opprtunity, preassure, dan rasionality. Tidak ada kesempatan saja orang mencari celah karena tekanan dan akal yang mereka punya, apalagi jika diberi kesempatan?
Di sini saya amat teramat merasa bersyukur kalau saya dilahirkan dalam keluarga yang sangat menekankan kejujuran. Ya bukan berarti saya, kami tidak pernah berbohong. Mungkin ayah saya memang tidak memberi saya materi seperti usul isyrin, kaidah fiqh dakwah, atau kitab-kitab seperti apa yang baru saya ketahui sekarang namun soal kejujuran dan integritas jangan ditanya.
Senin itu ayah pulang dari Jogja ke jakarta. Dalam chat kami ayah bilang,
‘kak, kalau ada oang hotel kasih uang sewa kamar semalem jangan diterima. Bapak tadi bayar tapi Mba (manajer)  mengembalikan uang kamar,’
Tak lupa kalimat penutup, ‘suwun, say.’ ;)
‘emang kenapa dibayar?’
‘ini kan bukan tugas kantor. Kita dari dulu begitu. Ga bagus kalau urusan itu dicampur aduk kepentingan pribadi dan perusahaan. Ini pelajaran bagi kakak. Begitu say.’
Memang saya sempat beberapa kali melihat kalau keluarga menginap di kantor ada adegan mama kasih uang ke orang kantor terus orang kantor balikin lagi tapi mama kasih lagi sambil bilang, ‘kata bapak harus tetap bayar’. Begitulah kira-kira.
Hal-hal seperti ini mungkin sudah menjadi hal lumrah namun tidak bagi ayah. Sebenarnya kalau dipikir-pikir ya ngapain juga kan baya sewa di kantor sendiri? Toh anggep aja kunjungan ini juga buat kontrol bulanan karena pasti kalau ke kantor kan nanya pengunjung ada apa engga, rame apa engga (sampe saya pun kalau ke sana juga nanyain ini :”), apa yang rusak, keadaan kompetitor gimana, dan lainnya.
Ayah juga pernah mengembalikan fasilitas dari kantor yang nilainya tidak sedikit karena ada suatu masalah. Saat ‘drama’ ini terjadi demi saya bangga banget dimana saya punya ayah yang jauh mementingkan harga diri, integritas profesi daripada fasilitas yang diberikan dan saya juga punya ibu yang mendukung apa yang dilakukan ayah karena saya tau tidak semua keluarga bisa sefaham soal moral seperti ini. Preassure, semua orang punya kebutuhan masing-masing tapi ayah bahkan ga takut kehilangan pekerjaannya untuk memperjuangkan apa yang beliau anggap benar. Hal ini yang menjadi motivasi saya untuk menjalani masa-masa terakhir di asrama SMA dengan tidak bertindak macam-macam layaknya apa yang teman-teman lakukan. Ayah aja berani mempertaruhkan pekerjaannya, ah ini paling marahan doang, lo ga nanggung hidup siapa-siapa, Fir. Belum ada yang dinafkahi.
Sekali lagi bukan berarti saya melakukan segalanya dengan sebenar-benarnya seperti apa yang seharusnya dilakukan. Saya juga masih punya banyak hal yang harus diperbaiki.
Kembali ke keadaan kajur, miris sekali ya ternyata. Calon ekonom masa depan ketidakjujurannya masih rendah sekali. Fraud itu ada tiga yaitu korupsi (pencurian, mark up yang dilakukan biasanya oleh seorang yang memiliki jabatan strategis), pencurian (bawa pulang atk kantor, beli obat pel baru padahal sebenernya masih ada, biasanya dilakukan oleh pegawai yang bukan pada posisi strategis, literally ‘pencurian barang’), dan yang ketiga adalah menipulasi financial statement (intensitasnya paling kecil namun jumlahnya jauh-jauh lebih besar daripada dua fraud lainnya). Fyi aja, yang selama ini ditangani KPK, BPK, kepolisian baru korupsi dan apa yang saya sebut sebagai pencurian (lupa istilah inggrisnya, padahal mingde uts \m/), fraud yang ketiga masih melalang buana ntah kemana. Nah menurut saya, apa yang dilakukan anak-anak ya masih kategori pencurian, literally ngambil barang, ga bayar barangnya, kasih uang berapa-ngambil kembalian berapa-barang yang diambil berapa. Dikira kajur all you can eat kali.
Di satu sisi kami belajar audit (akuntansi), etika bisnis (akuntansi dan manajemen), hukum bisnis (semua jurusan kayaknya sih) tapi di sisi lain ‘nyurinya masih receh banget’ sebangsa nasi kuning, risol, tahu bakso, solman.
Ini remainder buat diri sendiri sih, saya juga belum bisa lepas dari solman. boleh ada pembelaan ga ya kalau liat solman untuk nyocokin jawaban yang udah dikerjain sendiri? Atau hal ini masuk sisi rasionalitas (adanya akal untuk melakukan pembelaan terhadap tercapainya tujuan dan kepentingan bersama bukan hanya pribadi)?
Kami jelas diajarkan berbabagai metode bagaimana perhitungan agar laba menjadi besar untuk menarik investor, pendapatan menjadi kecil untuk menghindari pajak, menangguhkan beban, mengalihkan beban, mengalihkan utang menjadi sewa, memanipulasi aset perusahaan induk kepada perusahaan anak agar tidak ter-record pajak, dll. Apa yang membedakan ilmu kami menjadi hitam atau putih berada pada niat dan kekuatan iman. Sedangkan tidak ada orang baik dalam bisnis yang ada hanya orang bodoh, mendesak orang lain atau kamu yang didesak, dan the business (urusan) of business (perusahaan) is business (profit).
Jadi, bagaimana mau menjadi ekonom masa depan jika dari sejak bibitnya sudah berada dalam kubangan hama?
2 notes · View notes
Text
⁎⁺˳✨✧༚Abbeigh˚✧✨₊⁎~
she/her/he ✨ panro ✨ esfp
<3
kitties (^.w.^=)S
doughnoughts
pidgeunior
klancey!!
</3
spice sauce (>〜<) i m weak lul
spidrs
Notes
i kno theirs a lot uv discours abt “klance” in ur timeline but i want this 2 b a positiv bolg so lets stay positiv heer adn just hav fun and enjoey klancey!
im sex repulsd so pls dont b creepey if u send an ask (asks r welcom tho!!)
DNI if ur…
a miner (mining iz bad4 city structurul integritty?? (`^´) wtq y r u ppl bragging)
a bully/bigot
going 2 b creepey or a perv @ me?? Go aweigh lulz
Disclaimr!!
i m not from this timeline (im frum earht47 :p)
i hav dun sum reserch on cultural differences but good resorces r hard 2 find abt it from heer so pls let me kno if i maek a mistaek or offedn any1!
4 notes · View notes
sy1phofsp4c3 · 7 years
Text
I put the "gritty"
Into "academic integritty"
1 note · View note
purpvendor100 · 7 years
Text
This This Cat Is Most Beautifal Thing I Have Seen In My Short Little Life. And When I Say That. I Say It With Integritty
3 notes · View notes
jogopolitico · 6 years
Text
Inscrições para o Selo Agro+ Integridade estão abertas
{
Inscrições para o Selo Agro+ Integridade estão abertas
Neste ano, além das empresas do agronegócio também as cooperativas do setor podem participar
Interessados em obter o Selo Agro+ Integridade 2019/2020 já podem realizar sua inscrição no site do Ministério da Agricultura, Pecuária e Abastecimento, desde sexta-feira, 01 de fevereiro.
A portaria nº 212/2019 institui as regras de premiação para empresas e cooperativas do Agronegócio que, reconhecidamente, desenvolvam boas práticas de integridade, ética, responsabilidade social e sustentabilidade.
A renovação do selo para empresas já premiadas no ano passado é uma das novidades da portaria e representa desburocratização do processo, uma vez que estas empresas podem se inscrever para concorrer novamente sem passar por todo o processo de seleção. Basta apresentar a declaração de nada-consta de tributos junto ao Governo Federal.
Na avaliação de Cláudio Torquato, chefe de Assessoria Especial de Controle Interno e um dos coordenadores do projeto Agro+, a principal mudança está na abertura para participação das cooperativas, neste ano. “Exigências já estão estruturadas em conjunto com a Organização das Cooperativas Brasileiras (OCB) para que todas as cooperativas do segmento agropecuário possam realizar a inscrição no programa. Além da própria OCB estar sendo incorporada ao comitê gestor que avalia a documentação entregue pelas empresas”.
No segundo ano do Selo Agro+ Integridade, a avalição do Mapa é positiva sobre a inciativa que envolve o setor privado. A despeito das políticas contra corrupção integrarem a pauta do Governo federal, o Ministério da Agricultura foi pioneiro no lançamento do programa junto ao agronegócio, na implantação do selo.
Na opinião de Torquato, a maior prova do êxito é o fato das empresas estarem cada vez mais engajadas nas políticas de sustentabilidade, integridade e anticorrupção, e estarem solicitando ao Mapa a participação no seu sistema de compliance.
O comitê gestor, responsável pela análise e homologação do selo é composto pela Confederação da Agricultura e Pecuária do Brasil (CNA), Confederação Nacional de Indústria (CNI), Federação Brasileira de Bancos (FEBRABAN), Instituto Ethos, Instituto Alliance For Integritty, Empresa Brasileira de Pesquisa Agropecuária (EMBRAPA), Empresa B3, Ministério da Transparência e Controladoria-Geral da União e Organização das Cooperativas Brasileiras (OCB).
Os interessados podem se inscrever até 31 de maio, diretamente no site oficial do Ministério da Agricultura, Pecuária e Abastecimento – Mapa, no período de 1º de fevereiro a 31 de maio, preenchendo o formulário de inscrição disponibilizado no sítio eletrônico do Selo Agro+ Integridade.
Por: Assessoria de Comunicação – Brasil Agro
Foto: Brasil Agro
O post Inscrições para o Selo Agro+ Integridade estão abertas apareceu primeiro em Instituto Ethos.
Fonte: Inscrições para o Selo Agro+ Integridade estão abertas
0 notes
thesepeopleproject · 6 years
Text
The stated goal of Trump's advisors Bolton and Pompeo is Iran regime change. These people know nothing about how to achieve positive regime change. Nothing. Their previous efforts like in smoking ruins, atop heaps of burning corpses.
— InteGritty (@lnteGritty) May 9, 2018
0 notes