#hutsurabaya | Explore Tumblr Posts and Blogs

ruangsederhana · 9 years

Text

Surabaya...Oh...Surabaya !

Surabaya ?

Apa yang kira-kira terlintas di fikiran kalian? Panas? Macet? Semrawut? Ruwet? atau... Keras? Kasar? Tanpa tedeng aling-aling? atau Blak-blakan? Jika memang demikian yang ada di fikiran kalian. Selamat kalian benar. Demikianlah karakteristik Surabaya. Metropolitan yang akan segera menjadi Megapolitan di Timur Indonesia ini, sebagaimana yang terjadi pada Jakarta sebagai kota paling besar di Indonesia.

Tapi melalui tulisan ini; semoga kita menemukan sebuah sudut pandang baru atau setidaknya cara pandang yang baru terhadap Surabaya. Cara pandang yang mengharuskan kita untuk “Always See Beyond The Eyes Can See”. Selamat membaca dan menikmati Surabaya :)

Say Hi ! To Surabaya

bismillahirrahmanirrahim, Sebagai seorang yang terlahir di Surabaya, penulis tentu memiliki kecintaan terhadap kota yang selama 23 tahun ini telah penulis pijak tanahnya sebagaimana Rasulullah SAW yang mencintai Mekkah sebagai tanah kelahirannya atau sebagaimana Quraisy mencintai Utsman. Berbicara tentang Surabaya hari ini tentu kita semua sudah tahu bahwa perkembangan kota yang semakin pesat, cepat, dan memusat telah menyulap Kota Pahlawan yang dulu berwajah kusam ini menjadi kota yang rajin bersolek dan menyaput wajah kotanya dengan bedak-bedak bermerk modernisasi.

Pada tahun 2012 melalui karya tulis yang mengangkat tema “Menuju Surabaya Lebih Baik”, penulis mendata ada sekitar 20 lebih pusat perbelanjaan Modern dengan sekitar 50 lebih pasar tradisional yang tersebar di 31 kecamatan yang menyusun Kota Surabaya. Hal tersebut menunjukkan adanya corak kegiatan ekonomi berupa aktivitas perdagangan atau jual-beli. Corak tersebut tentu dapat dengan mudah kita lihat dan dapat kita daku sebagai ciri khas Surabaya, tapi tidak dapat dipungkiri bahwa banyaknya pusat perbelanjaan modern dan gedung-gedung bertingkat sebagai komoditi properti tersebut membuat jati diri dan corak khas Surabaya perlahan-lahan tersembunyi, terasimilasi, dan pada akhirnya tak dapat dibedakan lagi dengan kota-kota besar lain di Indonesia.

Hal tersebut yang mestinya hari ini kita minimalisir agar tak sampai terjadi. Karena jikalau Surabaya tak dapat dibedakan lagi dengan kota besar lainnya; maka suatu saat Surabaya kehilangan identitasnya dan pada akhirnya akan kehilangan falsafah serta nilai-nilai yang selama ini menjadi brand utamanya.

So, what should we do?

Saya yakin anak-anak muda Surabaya memiliki kreativitas yang sangat tinggi dan merupakan sumberdaya manusia yang memiliki daya saing tinggi. Hanyasanya, kebanyakan dari generasi muda lebih gampang terinfiltrasi kebudayaan-kebudayaan baru yang dibawa arus Westernisasi atau kalau tidak kena arus Westernisasi kemungkinan besar terseret ombak Korea atau K-Wave. Hal tersebut sebenarnya lumrah-lumrah saja; tapi tetap kita sebagai generasi muda harus memberikan porsi waktu yang cukup untuk ngleluri atau mempelajari nilai-nilai Surabaya. Dan sebenarnya caranya sangat mudah. relatif murah. dan sangat menarik sekali.

Sesekali dalam seminggu atau sebulan sekali; cobalah untuk jalan-jalan ke sudut-sudut Kota Surabaya yang masih menyisakan kenangannya. Sesekali jika berkunjung ke wisata religi Sunan Ampel; cobalah menyempatkan diri untuk mengitari jalan KH. Mas Mansyur lalu melintasi jalan Karet dimana disana terdapat potret asimilasi ras dan kebudayaan, antara masyarakat keturunan Arab (Arab-Ampel) yang hidup harmonis berdampingan dan mengais rezeki dengan pendatang dari Madura. Jika ingin berfoto ria dengan background nuansa masa lalu nan suram, coba saja berkunjung ke kompleks pemakaman kuno di Peneleh; sebaliknya jika ingin nuansa modern, datang saja ke perumahan Citraland; The Singapore of Surabaya; disana banyak spot foto yang recommended untuk pecinta fotografi. Kalau kalian pecinta kuliner, coba sesekali menghenti makan di restoran modern dan semacamnya; cobalah blusukan di Pasar Blauran dan kalian akan temukan sekumpulan pedagang dawet, nasi campur, dan sate telur puyuh yang dijamin maknyus dan murah. kalaulah malam tiba, cobalah ke Taman Remaja Surabaya; kereta Roller Coaster, Merry Go Round dan wahana Rumah Hantu yang seolah-olah membawa kita kembali ke masa lalu; masa yang paling jauh. Jika ingin menyendiri, menekuri relik, dan sejarah lama ; datang saja ke Monumen tugu Pahlawan, atau ke Museum Bumi Moro; disana banyak relik sejarah yang tersimpan rapi dan yang seru...di Bumi Moro; kalian bisa belajar mengenai tata surya via planetarium disana. Wow !. Ini yang langka; berada di kegelapan seolah kegelapan malam lalu perlahan-lahan kita akan dikenalkan dengan sistem tata surya dengan cahaya bintang yang berkelipan dan berkelindan.

Capek jalan-jalan, ada baiknya istirahat dulu di taman-taman yang kini sudah banyak, rapi, elegan, nyaman, dan aman ; misal Taman Bungkul di ruas Jalan Raya Darmo. Puas menghela nafas di taman Kota, luangkan waktu untuk sambang kawasan Kebun Binatang Surabaya di har selain hari minggu. Kita akan benar-benar merasakan menjadi bagian dari sejarah yang hampir terlupakan; Aquarium yang kurang terawat dan koleksi yang tak utuh; kandang Singa yang letaknya jauh dengan singanya yang malas-malasan, dan wahana perahu yang mulai jarang beroperasi karena faktor keamanannya yang mulai diragukan. Sudah tiba waktu shalat?. gampang, mampir saja di Masjid Al Falah yang terletak di depannya dengan aneka sajian kajian islam. Setelah shalat dhuhur, lanjutkan perjalanan ke arah selatan kota Surabaya. Disana ada Masjid Nasional Al Akbar; kalian bisa naik lift ke puncak menara untuk melihat seantero Kota Surabaya.

So, what is the point?

Catch the Phenomena, Identify the problem, Find the solution !

Ya. Jalan-jalan kita tadi mungkin tidak akan menghasilkan kepuasan batin seperti yang ada di dalam angan-angan. Jalan-jalan kita tadi, sebagian besar hanya akan membuat kita menemukan masalah-masalah yang selama ini mungkin kita abaikan atau tertabiri oleh pandangan yang melihat melalui kacamata modern. Generasi muda yang disuguhi masalah, seharusnya membuat generasi muda menjadi generasi yang semakin haus tantangan untuk menyelesaikan dengan menemukan solusi-solusi yang mencerahkan, kreatif, dan di luar dugaan. Tidak hanya Out Of The Box tapi Jump Out Of The Box. Sebab, hari ini; banyak kita temui generasi muda tanpa masalah padahal disitulah letak masalahnya; hidup tanpa masalah. Padahal di masa depan; masalah adalah suatu yang niscaya. Oleh karena itu diperlukan sebuah insentif untuk mendorong pembiasaan untuk berkenan jalan-jalan, menemukan masalah, mengidentifikasi masalah, memikirkan cara untuk mengatasi serta menemukan solusinya, dan lalu bersama-sama mengkonversi solusi ke dalam satuan tindakan nyata.

Selamat menjadi Arek Suroboyo yang CUK (Cerdas, Ulet, dan Kreatif)

Selamat Ulang Tahun Kota Surabaya-ku, Surabaya kita. Semoga terus bertumbuh menjadi kota yang memanusiakan manusia, baik hati, dan ramah.

Ditulis untuk HUT Kota Surabaya ke 722 (31/05/2015) di Ruang Sederhana

#surabaya #HUTSurabaya #Surabaya722

0 notes