#hasilrapat

[arsipque]

[cb-arexpo-blog]

Notulensi Rapat Umum EXPO 2015 #1

Agenda:

1.       Bahas Latar Belakang, Tema dan Tujuan diadakannya EXPO 2015

2.       Bahas Konten Acara

3.       Fiksasi Panitia

Urgensi diadakannyya EXPO 2015          

o   Sebagai bentuk kepedulian mahasiswa arsitektur UPI terhadap pendidikan di Sekolah Dasar

o   Mahasiswa itu Agent of Change kalau bukan kita (mahasiswa) siapa lagi yang akan mau merubahnya?

o   Sebagai salah satu simulasi kita (mahasiswa) untuk terjun ke lapangan

o   Wadah pemersatu bagi tiga angkatan (2012, 2012, 2013) di Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur UPI

Tema                      Arsitektur, Pendidikan dan Perilaku

Latar Belakang                                                  

Diangkat dari fenomena yang telah lama terjadi sehingga menjadi sebuah budaya di lingkungan sekolah. Berangkat dari hal-hal sepele yang berdampak besar terhadap psikologi, mental dan pemikiran siswa SD. Fenomena ini dilakukan di sebuah sekolah yang mana sekolah ini merupakan sebuah lingkungan binaan.

Arsitektur adalah menciptakan lingkungan binaan. Tentunya segala hal kecil yang terjadi di sebuah lingkungan binaan menjadi kepentingan tersendiri bagi (kita) sebagai calon arsitek. Hal sepele ini tidak bisa begitu saja diabaikan. Ini dapat berdampak buruk bagi semua elemen yang berada di lingkungan binaan tersebut (sekolah).

Kenapa mengambil Pendidikan sebagai tema acara?

Pendidikan merupakan identitas daru Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak ada salahnya sebagai mahasiswa Arsitektur UPI yang peduli akan bidang pendidikan membuat suatu solusi kreatif demi menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dalam bidang pendidikan di Indonesia yang tentu saja lingkupnya ini dibatasi oleh Arsitektur itu sendiri.

Kenapa Sekolah Ramah Anak?

Awal mulanya sekolah ramah anak ini muncul dari banyaknya penyimpangan hak-hak anak di tahun 1980-an. Hingga saat ini memang masih banyak yang belum mengetahui sekolah ramah anak ini. Beberapa waktu lalu juga terjadi kekerasan seksual di lingkungan sekolah yang dilakukan oleh gurunya sendiri terhadap muridnya.

Hal ini membuat KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) yang menggalakan program sekolah ramah anak. Sekolah yang bersifat terbuka melibatkan anak untuk ikut berpartisipasi dalam kehidupan social , serta mendorong tumbuh kembang dan kesejahteraan anak.

Lalu bagaimana peran Arsitek?

Pertanyaan yang terlihat mudah. Arsitek tentu berperan penting. Perilaku manusia dan system pendidikan merupakan bagian dari mengapa suatu sekolah dalam suatu tempat dapat dibangun.

Selama ini siswa selalu mencontek, selalu mengobrol, siswa yang nakal ditempatkan di bagian belakang kelas, suara guru di depan kelas tidak terdengar, pencahayaan kelas kurang atau berlebih, bangku meja habis dicorat-coret, sampah menumpuk di kolong meja, suasana kelas yang mencekam memicu stress pada anak dan sebagainya.

Ini mungkin terdengar tidak begitu penting. Namun justru hal sepele ini patut untuk ditindak. Sebuah teori mengatakan bahwa anak akan lebih cepat menangkap materi apabila tercipta suasana yang menyenangkan. Baik itu dari warna dinding kelas yang mereka sukai, kemudian adanya tempelan gambar yang mereka buat dan tempelkan di dinding dan lain sebagainya. Bahkan penataan bangku pun sangat berpengaruh. Ketika terjadi sebuah perbedaan antara siswa yang baik dan nakal (dalam artian sering melanggar aturan sekolah) yang duduknya selalu di belakang.

Disinilah peran arsitek dibutuhkan. Pendidikan sekolah ini memerlukan sebuah solusi kreatif demi mewujudkan sekolah ramah anak. Sekolah yang terbuka melibtkan anak untuk berpartisipasi dalam kehidupan social, serta mendorong tumbuh kembang dan kesejahteraan anak.

Tujuan                                  

a.       Menghasilkan suatu gagasan prinsip desain tentang sekolah ramah anak dari sisi Arsitekturnya

b.      Menonjolkan karakter jurusan Arsitektur di UPI

c.       Melatih mahasiswa untuk peka terhadap isu-isu pendidikan

Konten Acara

1.       Seminar

2.       Sayembara

a.       Lomba menggambar sekolah impian

b.      Sayembara desain sekoolah ramah anak

3.       Reuni akbar & Pameran

Fiksasi Panitia

Panitia expo masih membutuhkan setidaknya 20 orang lagi. Sektor yang masih memerlukan panitia diantaranya

o   Sektor kesekretariatan

o   Sektor Akomodasi

o   Sektor Humas dan

o   Sektor Keuangan

Untuk itu akan diadakan sosialisasi yang bertujuan untuk mengajak teman-teman agar ikut kepanitian expo. Teknisnya panitia yang telah daftar sebelumnya mengunjungi tiap-tiap kelas dan membahas sekilas mengenai expo lalu menyebarkan form untuk diisi oleh calon anggota panitia expo 2015.