#harga tempat tidur anak
Explore tagged Tumblr posts
yukiyaaihara · 4 months ago
Text
Sesekali, rindu juga rasanya menjadi anak kost yg siklus hidupnya hanya berputar antara kosan-kantor-kosan. Berangkat pagi, pulang sore, terus tepar. Hampir tidak pernah memasak kecuali weekend. Kalo capek dan ngga sempat nyuci? Laundry sajaa..
Sesekali, rasanya ingin kembali ke saat2 itu. Saat tumblr adalah satu2nya tempat bercerita. Atau saat becandain si Gembel yg pulang dari keliling menjadi preman kosan adalah salah satu cara mengatasi kesepian dan kebosanan. Aih, sekarang Gembel apa kabarnya ya?
Ah, sesekali juga rindu hidup penuh kesederhanaan dan tanpa overthinking berlebihan. Dimana yg dipikirkan hanya diri sendiri dan seekor kucing peliharaan. Hanya itu. Absen dulu dari pikiran tentang; besok masak apa, bekal si kecil buat sekolah udah siap apa belum ya, besok apel pagi kudu berangkat lebih cepat, kerjaan masih numpuk dan harus survey harga sekaligus reviu aturan2 terkait, baju bapake udah disiapin belum yaa, ini anak remaja gimana ya bilanginnya biar ngga rebel terus, dll, dll. Sampai kadang kepala serasa mau meledak saking penuhnya.
Bukan, bukan mengeluh atas tanggungjawab yg memang sudah upgrade ke versi lebih kompleks. Most of the time, aku menikmati semua prosesnya. Hanya saja, saat rasa jenuh dan lelah itu datang; saat2 yg kupikir adalah titik paling kesepian dalam hidupku, adalah saat yg paling kurindukan dan ingin diulang kembali.
Stress? Satu2nya yg dirindukan saat stress bukanlah jalan2 atau healing yg bermacam2. Hanya ingin tidur dan ngebo tanpa memikirkan kerjaan ataupun kerjaan rumah atau apapun itu. Just it.
Allah, maafkan sifat manusiawiku yg satu ini. 🥲
*Padang, Penghujung Oktober 2024.
Tpp belum kunjung cair, belum bisa healing jalur checkout shopee, jd mari healing via tumblr dulu aja. 😆
19 notes · View notes
wser · 1 month ago
Text
Malam Tahun Baru
Kemarin, saat gemuruh kembang api itu berbunyi dengan riuhnya, aku sedang menonton sebuah drama Korea berjudul "Light Shop". Drama ini bercerita soal toko lampu yang jadi tempat untuk orang yang berada di ambang kematian untuk menemukan cahayanya. Orang-orang yang butuh cahaya itu sebenernya adalah orang-orang yang sedang koma akibat kecelakaan bis di ICU Rumah Sakit. Para nakes yang bertugas di ICU, rasanya sangat realistis hingga mengatakan bahwa hal yang mampu membuat pasien bertahan adalah "will"-nya sendiri untuk hidup. Tapi dari scene-nya kita akan melihat bahwa will itu ternyata bisa juga dari orang-orang terkasih yang masih mengharapkan dirinya untuk hidup. Hal ini aku coba kaitkan dengan pengalaman yang terjadi di tahun 2024. Alhamdulillah tsumma alhamdulillah pengalamannya begitu beragam hingga butuh waktu tersendiri untuk memprosesnya. Beberapa hari menjelang akhir tahun 2024, tiada kulewati hari tanpa menangis kita teringat kilasan-kilasan hal yang dilakukan di tahun 2024. Dari mulai perjuangan lulus di awal tahun, mencoba membangun kembali "kepercayaan diri" untuk praktik sebagai psikolog, setelah menghadapi griefing akibat klien yang meninggal dengan dugaan kuat bunuh diri, berusaha moving on dari seseorang yang terasa seperti "twinflame" dan berusaha membuka hati untuk orang baru (hal ini ternyata masih sulit buatku), juga berusaha memulai hidup dengan mencari jalan nafkah diri sendiri untuk melunasi hutang pendidikan maupun menyokong pendidikan adik. Nano-nano begitu kurasakan untuk mengeksplor berbagai hal yang dapat dilakukan dengan "tools" psikologi. Dari mulai menjadi asesor seleksi untuk para penggiat literasi yang "aman dan ramah" anak, "keluar-masuk penjara" untuk terapi kelompok dan konseling rehabilitasi medis mantan pengguna dan pengedar narkoba, asesor dengan pendekatan "evidence behavioral" untuk seleksi beasiswa, psikolog untuk klien mahasiswa atau rujukan kasus kekerasan seksual, konsultan untuk layanan konseling di instansi pemerintahan/perusahaan, serta peneliti untuk kekerasan seksual di transportasi online. Semuanya begitu menarik sampai aku kewalahan sendiri untuk memproses semuanya dan bagaimana pertanggung jawaban semua ini ya Allah... Aku bertanya-tanya apa benang merah dari semua ini, terutama beberapa hal yang sebelumnya tidak pernah aku duga akan ada di "piringku". Aku teringat bahwa ketika di RK, pernah menuliskan mimpi untuk bergerak di bidang "pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak". Hal yang sebetulnya saat ini aku begitu dekat dengan orang-orang yang bergerak di bidang itu meskipun tidak secara langsung bekerja di dinas atau kementerian PPPA. Aku berpikir tentang akan dibawa kemana semua pengalaman atau resources ini, bagaimana kelanjutannya? Aku menemukan sebuah tulisan tentang makna kesuksesan yang dilihat dari 4 hal, yaitu finansial, emosional, relasional, dan spiritual. Kesemua itu akan sulit untuk bisa dicapai dalam waktu yang bersamaan. Ketika memutuskan menerima pekerjaan full-timer, Alhamdulillah terbantu dengan insentif rutin bulanan sampai akhirnya bisa melunasi hutang pendidikan. Namun ada harga yang juga besar untuk dibayar, seakan kehilangan ketiga hal lainnya. Kondisi emosional yang terasa begitu exhausted dan kelelahan untuk berinteraksi dengan manusia hingga hanya menghabiskan waktu di akhir pekan dengan tidur, maupun kondisi spiritual yang terasa "compang-camping". Astagfirullah al'aziim. Salah satu harapan yang ingin sekali ingin aku upayakan adalah menambal carut-marut untuk tiga hal lainnya di tahun ini (semoga Allah berikan jalan dan ridhoi).
3 notes · View notes
cloudsspoke · 10 months ago
Text
Gue ini sejak kecil hidup dengan keluarga yg struggle urusan finansial. Nyokap gue singlemother dr sejak gue SD (dan ga remarried) dan beliau menghidupi 3 anaknya dengan jualan nasi/catering.
Gue kadang jg mikir, puluhan tahun emak gue kerja banting tulang, tp kok kayak bisa ga keliatan ada tabungan yg wow gitu. Kayak hasil kerjanya ga berwujud apa². Padahal nyokap dan ketiga anak²nya juga ga punya gaya hidup boros / bermewah²an, jadi di dalam hati gue mempertanyakan hal ini.
Rumah yg ditinggali keluarga gue saat ini didapat nyokap dari warisan hasil jual rumah orangtua beliau (rumah masa kecil nyokap).
Nyokap pergi umrah itu dibayarin orang.
Motor di rumah ada 1 itu yg beli kakak #2 gue.
Gue kuliah bayar sendiri.
Kakak #1 gue nikah juga ada keluar dr duit tabungan dia sendiri, dan itu nikah sederhana di rumah yg bukan nyewa gedung/tempat.
Kejadian luar biasa kayak anggota keluarga jatuh sakit lalu sampe harus keluar duit banyak pun juga ga ada, kecuali saat nyokap gue digendam orang pas lagi bawa kalung emas sisa satu²ny perhiasan beliau (yg itu kalung rantai a la² hiphop gitu, alias berat dan panjang) dan sampai sekarang pun Nyokap gue ga ada simpanan emas yg bergram², saat ini beliau udah lansia 65th dan masih kerja jualan nasi untuk bs bertahan hidup (dan bayar hutang).
Dengan kondisi struggle sejak kecil inilah di keluarga gue gaada tradisi Lebaran sebagaimana yg banyak terjadi pada umumnya.
Ada 2-3 hal yang gue seumur hidup belum ngerasain, dan semoga aja jangan sampe ngerasain sih ya karena gue rasa gue gaakan sanggup buat menjalani tradisi seperti itu.
Yang pertama, berjejalan nyari baju baru untuk lebaran. Jalanan macet orang tumpah ruah setelah dapat THR untuk beli baju/sepatu,etc untuk tampil paripurna saat lebaran.
Keluarga gue ga relate sama hal ini karena saat jatuh 1 Syawwal yang terjadi di keluarga gue dr tahun ke tahun adalah simply kita pergi ke lokasi sholat ied terdekat (dengan baju / mukenah rapih,formal yg tidak harus baru), lalu balik ke rumah, and thats it, we call it done. Bahkan versi ekstrim beberapa kali sampe gembok pintu pagar karena kita mau lanjut tidur (leyeh²) dan ga mau diganggu orang dateng ke rumah.
Even bahkan kalo ga digembok pun juga jarang sih rumah gue kedatengan tamu/keluarga/relasi/tetangga yg berkunjung untuk maaf²an, bahkan klo sama tetangga pun sekadar jabat tangan pas ketemu di jalan.
Dan karena kita ga expect untuk nerima/nyambut tamu, tradisi lain yg tidak kita lakukan selanjutnya adalah beli kue kering. Mungkin kalo dulu, dulu banget sekitar 7-8 tahun yg lalu, nyokap gue masi nerima pesanan kue kering. Mengingat zaman dulu belum banyak orang yang jual / usaha bikin kue, jadi kuker buatan nyokap meskipun bahan premium dan harga pricey jadi tetep laris² aja, nah jadi dr situ emang ga terbiasa beli kuker. Bahkan ketika nyokap uda galagi bikin kuker, kita tidak mengharuskan kalo di rumah harus ada kuker tiap lebaran.
Saat nulis ini gue lantas jadi mikir. Mungkin Allah itu tau ya kalo hambanya yg ini kondisi finansialnya terbatas, jadi sengaja dibikin ga banyak didatengin tamu saat lebaran karena bikin kita ga under pressure harus nyiapin budget untuk nyetok kuker atau nyiapin duit saweran.
Perihal duit saweran pun, meskipun dr kecil gue uda ngerasa hidup miskin ((Miskin karena pemasukan nyokap < pengeluaran bulanan)), tapi ga pernah diajarin nyokap buat minta² duit saweran. Gue bahas ini karena banyak kan mulut² lamis orang tua yg saat bawa anaknya berkunjung lebaran di rumah orang trus sampai terucap dr mulut si orang tua "Sana minta uang saweran", alias ngajarin anaknya buat minta². Jadi alhamdulillahnya ga pernah ada kejadian kedatengan tamu yg berkelakuan seprti itu (seinget gue pernah sih 1x ada tetangga dateng trus ngomong gitu/minta saweran).
Tapi bukan berarti lalu saat ada tamu lalu tamunya anyep. Malah urusan menjamu tamu ini nyokap gue tipe yg totalitas. Karena beliau jago masak, jadi nyokap selalu menjamu tamu dgn ngasih makanan hasil masakannya. Ini jauh lebih hemat cost ketimbang beli makanan. Tapi memang tamu ini harus yg uda bikin janji dulu sama nyokap jauh² hari, jadi di hari itu nyokap bisa nyiapin jamuan. Tapi khusus untuk awal² hari Syawwal memang kondisi rumah gue terbiasa tenang, damai, dan tentram tanpa ada tamu² berdatangan. Kita pun juga hampir ga pernah pergi untuk berkunjung, karena pergi itu pasti butuh uang untuk transport mobil. Makanya itu seringnya sejak dulu kalo udah 2 Syawwal keluarga gue langsung bayar puasa Ramadhan biar bisa lanjut kebagian syawwal. Hal ini bisa dilakukan ya karena kita terbebas dari nerima kunjungan tamu dan juga tidak pergi mengunjungi orang.
Hal selanjutnya adalah mudik. Gue ngerasain mudik itu saat masih kecil dan momen terakhir mudik gue yaitu pas gue kelas 4 SD karena saat itu rumah masa kecil nyokap masi belom dijual jadi sesama sepupu, padhe budhe om tante masi bisa kumpul di rumah itu. Setelah itu uda gapernah lagi. Dan dari momen mudik yang gue rasain saat itu bukan momen mudik yg chaos bermacet²an sebagaimana yg lumrah terjadi di Indonesia. Gue dulu mudik selalu naik kereta. Dan itu posisi nyokap selalu kebagian tiket/dapet tempat duduk legal yg bernomor. Memori gue akan mudik itu paling ya harus tidur di lantai kereta dan ngerasa horor karena suka ada hewan² kecil kayak kecoa yg berlalu lalang. Tapi untuk suasana berdesak²an kayak kondisi kereta zaman Pra Ignatius Jonan itu Alhamdulillah ga pernah gue rasain.
Gue saban liat TV nayangin suasana mudik se-macet itu gue rasa gue pun bakal ga puasa kalo kondisinya kayak gitu. Dan sedihnya kalo sampe banyak orang yg mudik lalu jadi bikin lalai, ga cuma puasa, tp juga sholatnya. Makanya gue bilang, smoga aja gue ga sampe ngerasain mudik yg seperti itu. Karena gue ga yakin sama kekuatan iman gue bilamana sampe ada di posisi kayak gitu.
Dan karena keluarga gue ga mudik itulah yg bikin belasan tahun keluarga gue saban Lebaran seakan² jadi satpam komplek, karena kesannya 1 komplek cuma keluarga gue doang yg ga mudik, lainnya rumah tetangga pada kosong 😅
Yah jadi di malam yg udah mulai ganjil ini, gue tiba² pengen menuliskan ini semua di tumblr gue. Sebagai pengingat memori aja sih. Saatnya kita kembali baca Al Quran.
3 notes · View notes
taufandays · 10 months ago
Text
Tumblr media
Kebersamaan
Pair : Solar x Reader (f)
Genre : kinda angsty, marriage life au
Summary : Solar sadar bahwa ia telah mengabaikanmu akhir-akhir ini. Ia tidak begitu memperhatikan bahwa kamu protes soal kebersamaan kalian yang hilang. Jadi Solar terus menganggap kamu baik-baik saja sampai suatu malam, ada sesuatu yang ganjil dari perilakumu.
Tumblr media
Solar berprofesi sebagai chemical engineer, yang tahun ini sedang merancang salah satu proyek besar; memproduksi biodegradable—dalam rangka mengkampanyekan program GO GREEN untuk meningkatkan dampak yang lebih positif bagi lingkungan.
Tanggung jawabnya sebagai kepala proyek membuatnya harus mengeluarkan tenaga dan pikirannya secara ekstra. Ia jadi sering berangkat pagi dan pulang malam. Menghabiskan waktu seharian berada di tempat kerja.
Solar memeriksa sebuah pesan teks online yang masuk melalui ponselnya.
Solar, pulang jam berapa?
Itu kamu, si pengirim pesan sekaligus perempuan yang sudah berstatus sah sebagai istrinya. Kamu selalu mengabarinya seperti ini akhir-akhir ini. Padahal menurutnya itu adalah hal yang tidak perlu. Karena kamu secara teknis sudah mengetahui jam pulang kerja Solar, jadi untuk apa bertanya lagi? Tapi Solar tetap membalasnya seperti biasa.
Balasan lainnya muncul.
Hari ini aku masak rendang kesukaanmu.
Solar tidak mengerti apa urgensimu untuk repot-repot memasak makanan yang tidak bisa ia makan untuk malam ini. Solar selalu pulang larut malam, tak bisa menemanimu. Tapi ia mengerti, kamu menyayanginya. Ia harus menghargai usahamu itu.
Terimakasih, aku akan memakannya saat sahur nanti.
Solar meletakkan ponselnya ke dalam sakunya setelah berbalas pesan denganmu.
Kini ia sedang mengantri makanan prasmanan yang disediakan secara gratis untuk makan malam di tempat kerjanya. Terkhusus pada bulan Ramadan, ada tambahan takjil gratis bagi yang berpuasa. Hal inilah yang membuatnya tak ingin pulang dan berbuka puasa di rumah.
Solar tak ingin menyia-nyiakan jatah makannya. Menurutnya adalah hal yang mubadzir makanan mewah mewah ini dianggurin. Ini kan makanan jatahnya—yang dipotong dari uang gajinya.
Namun, ada satu hal lain yang tidak kamu ketahui. Solar selalu terlambat pulang larut malam bukan karena kerja, tapi karena mengikuti pesta kecil-kecilan yang diadakan selepas tarawih. Acara itu semacam perkumpulan pergaulan kelas atas yang dimana para hadirin hanya berhaha-hihi sambil menikmati kudapan mewah untuk melepas penat.
Itu adalah kegiatan yang Solar senangi. Ia cukup menyukai acara sosialita kelas atas. Acara-acara semacam itu mampu membuat harga dirinya melonjak naik. Dan ia sering mengikutinya tanpa memberitahukannya kepadamu.
"Mau kemana Pak? Buru-buru amat." Solar menegur seseorang yang akrab dengannya—manajer HRD perusahaan, Taufan.
"Oh itu, hari ini saya ingin buka puasa rumah." Taufan tersenyum lebar. "Saya kangen istri.. Istri juga sudah masak banyak katanya. Hehe, saya jadi nggak sabar mau pulang."
Solar bergumam sebagai tanggapan sambil berjalan maju. Ia mengambil piring dan sendok, kemudian mengambil lauk-pauk yang tampak menggugah selera.
"Oh, Bapak juga mau pulang toh? Saya juga. Anak-istri sampai ngambek karena sering saya tinggal. Saya sampai diancam tidur luar hohoho... Tapi saya bersyukur karena punya keluarga. Rumah jadi terasa lengkap." Bapak tim marketing yang lagi mengantri ikut nimbrung.
"Bapak beruntung. Putriku satu-satunya adalah harta saya yang paling berharga. Ramadan tahun lalu, kami masih berpuasa bersama, tapi sekarang kami hanya bisa berkomunikasi lewat video call karena dia sedang kuliah di luar negeri. Saya kangen.." Ibu-ibu bergincu tebal—tim produksi—di belakang Solar menyahut.
Solar mendadak gugup ketika mereka membahas keluarga. Ia jadi teringat padamu yang akhir-akhir ia abaikan. Sementara itu, Taufan sudah pergi sedari tadi setelah berhasil membungkus pulang jatah makannya.
Si Bapak bertanya ke Solar. "Bagaimana dengan Bapak? Bapak tidak ingin buka puasa di rumah juga?"
Solar tersentak, gelagapan. "A-itu besok saja—"
"Oh begitu.. Apa tidak apa-apa meninggalkan istri sendirian di rumah?"
Solar keringat dingin. "Itu.."
Ia menghela nafas lega saat antrian berakhir yang berarti percakapannya pun akan terhenti juga. "Tidak apa-apa. Saya permisi duluan, Pak." Solar lekas kabur dari pembicaraan yang membuatnya canggung itu.
Solar mengambil meja dekat dinding, membaur dengan orang-orang perusahaan lainnya. Ia melakoni dirinya sebagaimana biasanya ia membangun citra dirinya di hadapan orang-orang. Di tengah-tengah cengkrama sebelum buka puasa, mendadak ia kepikiran kamu.
Percakapan mengenai keluarga tadi sukses mempengaruhi pikirannya. Ia akhir-akhir ini sadar bahwa ia cukup mengabaikanmu. Ia terlalu dibuai oleh kesenangan disini. Kamu sekarang sedang buka puasa sendirian, tapi tidak apa-apa kan? Kamu tidak pernah protes soal ini.
Sementara itu, waktu buka puasa telah tiba.
Setelah kepikiran kamu, tiba-tiba Solar ingin cepat pulang ke rumah. Ia ingin tahu keadaanmu. Ia tidak bisa mengingat��percakapan apa yang ia lakukan denganmu terakhir kali saat tatap muka? Atau kapan terakhir ia mengusap kepalamu sebelum tidur? Ia bahkan tidak ingat bagaimana kondisi kamu terakhir kali sebelum berangkat kerja.
Padahal tinggal serumah, tapi bagaimana bisa ia tidak tahu kabarmu akhir-akhir ini?
Solar cepat-cepat menghabiskan makanannya. Setelah kepikiran kamu, ia jadi tak berminat untuk mengikuti acara haha-hihi yang sebenarnya hanya membuang-buang waktu.
Solar mendecak kesal ketika mobilnya terjebak macet panjang yang ternyata disebabkan oleh kecelakaan motor terlindas truk. Sebenarnya itu berita besar, namun Solar akan mencari tahu detail beritanya nanti.
Sampai rumah ternyata lebih lambat dari yang diharapkan. Jam sudah menunjukkan pukul setengah sebelas. Kamu pasti sudah tidur.
Solar membuka pintu sambil mengucap salam. Ia menemukanmu sedang terbaring di sofa tengah. Kenapa kamu tidur disini? Solar mendekatimu untuk memeriksa dan kemudian mengangkat tubuhmu untuk dipindahkan ke kasur. Kamu harus tidur dengan nyaman.
"Hngg.. Solar?" Kamu terbangun, membuka mata sedikit untuk mengintip.
"Pindah ke kamar. Jangan tidur disini." katanya sambil berjalan membawa tubuhmu. Kamu mengalungkan tanganmu di leher Solar sambil memejamkan mata.
Sesampainya di kamar, Solar membaringkanmu dengan hati-hati. Ia hendak bangkit, tapi tanganmu masih mengunci lehernya. Solar reflek menahan tubuhnya dengan topangan tangan di kasur untuk mencegah badannya jatuh menimpamu.
"(Nama)..." Solar melepaskan tanganmu. Ia harus ganti baju sebelum tidur. Tanganmu berhasil lepas, namun sedetik kemudian kembali melingkari lehernya lagi.
"Kamu mau pergi lagi..?" Kamu berdengung. Matamu masih terpejam.
Solar memproses sebentar. Kamu mengigau?
"Sebentar (Nama)." Solar kembali melepaskan tanganmu, namun ia kaget saat kamu tiba-tiba merengek.
"Mau kemana lagi..?"
Solar menggenggam kedua pergelangan tanganmu. "Aku mau ganti baju dulu."
"Gak usah. Kamu pasti bakal lama lagi datangnya..."
Solar menatap wajahmu. Alismu mengerut, terlihat gelisah. Perilakumu tampak ganjil. Belum lagi Solar hendak melepaskan diri, kamu menarik tubuh Solar mendekat. Solar panik—tapi ia tak menolak. Kepalanya mendarat di dadamu. Kamu memeluknya erat.
"Aku kesepian.." lirihmu persis di atas kepalanya. "Kita.. udah jarang ngobrol. Kamu bahkan tidak pernah melihatku dengan benar.. Kamu selalu sibuk. Pulang larut, berangkat pagi-pagi sekali. Aku sampai berpikir apakah kamu bosan padaku dan punya cewek baru.."
Suaramu bergetar seperti ingin menangis.
"Aku bingung... Setiap aku tanya, kamu diam. Setiap aku memulai obrolan, kamu jawabnya irit kata kayak lagi hemat tenaga banget. Apakah proyeknya seberat itu sampai-sampai kamu merasa kalau bicara denganku jadi buang-buang waktu dan tenagamu?—Solar.. Aku sudah tak menarik lagi ya? Masakanku kurang enak? Atau aku terlalu menuntut ini itu? Tolong beritahu aku.."
Hati Solar bergetar. Ia tidak tahu kalau kamu sampai sesakit ini. Kamu yang Solar tahu itu—perempuan yang lebih mengedepankan rasionalitas dibandingkan perasaan. Jadi melihat sisi rentanmu seperti ini membuatnya tersadar bahwa perilaku yang ia lakukan sudah keterlaluan.
Ia kira kamu tidak ada masalah karena tidak bertanya, tapi itu ternyata karena dirinya sendiri yang tidak mendengarkanmu. Ia terlalu memikirkan kesenangannya sendiri, sampai lupa kalau ia punya kamu—istrinya—yang juga mempunyai hak untuk dibahagiakan.
Kamu mengeratkan pelukan. "... Solar, aku kangen.."
"Maaf.." Solar berbisik lirih. Ia membenarkan posisi tidurnya di sampingmu, kemudian mengusap-ngusap pipimu dengan penuh penyesalan.
Ia tidak tahu kamu dalam kondisi sadar atau tidak. Tapi bahkan walaupun kamu mengigau, Solar akan menganggapnya serius.
Malam ini ia langsung menemanimu tidur tanpa mengganti baju kerjanya.
-
Solar cepat-cepat pamit setelah pekerjaannya selesai.
Kejadian semalam tentu saja tak mungkin tak menganggu Solar. Sepanjang bekerja, konsentrasinya beberapa kali terpecah karena teringat denganmu.
Sahur tadi, kamu tidak mengatakan apa-apa. Hanya terjadi keheningan seperti biasa. Solar juga tidak mengungkitnya—ia menunggumu mengatakannya. Namun, yang terjadi hanyalah keheningan. Dan keheningan yang sebelumnya terasa biasa saja, kini terasa canggung dan menyesakkan. Kamu sudah tak peduli lagi kah padanya?
Solar telah sampai di parkiran.
Sebelum menghidupkan mesin mobil, sekali lagi ia memeriksa ponselnya. Tidak ada notif darimu yang masuk. Aneh, biasanya kamu selalu menanyakannya, 'pulang jam berapa?' atau memberitahu bahwa kamu memasak makanan kesukaannya. Namun, kali ini sepi.
Apa terjadi sesuatu padamu? Solar segera menancapkan gas mobilnya dengan cepat menuju rumah.
Bertepatan itu, waktu buka puasa telah tiba ketika sampai di rumah. Solar masuk ke dalam rumah dengan agak terburu-buru. Daripada lekas berbuka puasa, hal yang pertama yang ia lakukan adalah menemuimu. Ia langsung mencarimu ke dapur—tempat yang memungkinkan kamu berada ketika buka puasa—namun ternyata kosong.
"(Nama)!" Solar memanggilmu dengan khawatir. Ia mencari ke seluruh ruangan yang ada di lantai satu ini. Ruang tamu, tidak ada. Ruang cuci, kamar mandi, jemuran, tidak ada. Kamu tidak ada dimana pun di lantai satu yang luas ini.
Kekhawatirannya muncul semakin besar. Ia bergegas naik ke lantai dua.
Solar memanggilmu sekali lagi sambil membuka pintu kamarnya.
"Solar?" Matamu terlihat kaget melihat presensi Solar di ujung pintu kamar dengan tampang ngos-ngosan.
Kamu sedang menyantap makanan di depan televisi yang menyiarkan acara hiburan.
"Kamu pulang?!" Kamu memekik tak percaya sambil menghampiri Solar.
Solar mengusap wajahmu sambil mengucapkan syukur berkali-kali dalam hatinya. Ia sempat cemas kamu terjadi sesuatu yang tidak-tidak hari ini. Tapi syukurlah, kamu baik-baik saja.
Kamu meneliti tampang Solar dari atas sampai bawah. "Kamu kenapa?" tanyamu dengan tampang heran.
Solar tak bergeming. Ia masih berdiri di depanmu tanpa kata-kata.
"Ah, udah buka puasa belum? Aku bikinin teh dulu ya." Kamu beranjak meninggalkan Solar turun ke dapur.
Tanpa berganti baju dulu, Solar mengikutimu. Di dapur tampak kosong melompong. Kamu sepertinya tak memasak apapun.
"Maaf.. Aku gatau kalo kamu bakal pulang. Kirain buka puasa disana kayak biasanya, jadi aku ga masak apa-apa. Aku cuma goreng telur dadar tadi buat makan malam." katamu sambil menuang air panas ke dalam teko yang berisi teh celup dan gula pasir.
"Nggak apa-apa.." jawab Solar pelan. Ini salahnya. Kamu jadi mulai terbiasa di fase kesendirian, sampai kamu tak mengharapkan kedatangannya lagi. Ia mengambil tempat duduk di meja makan, lalu menenggak air putih untuk membatalkan puasa.
Kamu menaruh teko yang beruap-uap—berisi teh panas yang baru selesai dibuat, kemudian menuangkannya ke cangkir untuk Solar.
"Terimakasih." ucap Solar sambil menerimanya. Kamu duduk di kursi seberang Solar.
"Kenapa tiba-tiba pulang? Apa ada yang tertinggal?" tanyamu.
Solar termenung sejenak sebelum menjawab. "Iya, ada yang tertinggal. Aku meninggalkan kebersamaan kita di suatu tempat dan aku ingin mengambilnya kembali."
Kamu membuat ekspresi tanda tanya.
"—Jadi mulai besok, aku akan buka puasa di rumah."
Kamu menutup mulut dengan tampang tidak percaya. "Solar..." Matamu berbinar-binar, namun sedetik kemudian berkaca-kaca.
Solar bangkit menuju ke arahmu. Ia meraih tubuhmu ke dalam pelukannya.
"Maaf.. karena mengabaikanmu. Selama ini kamu pasti kesepian ya?" ucap Solar sambil mengusap-ngusap punggungmu.
Digituin Solar, dadamu semakin sesak dan air matamu semakin ingin keluar dari tempatnya.
"Jangan begitu lagi.. Aku jadi bingung banget. Kalau tak bisa bicara langsung, bisa lewat tulisan.. Biar akunya juga nggak berspekulasi yang aneh-aneh." balasmu dalam pelukannya.
"Aku mengerti. Aku minta maaf.." Solar memelukmu lebih erat lagi.
Saat ini ia mulai menyadari bahwa ia rindu pelukan hangat dan harum tubuhmu. Seiring dengan pelukan yang semakin erat, hatinya semakin diliputi rasa kangen yang teramat sangat. Ternyata ia sudah jauh denganmu sampai sekangen ini.
Solar melepaskan pelukannya, lalu menatap wajahmu. "Ohiya (Nama), gimana kalau nambah anggota baru di rumah ini? Biar kamu gak kesepian amat pas aku tinggal kerja."
Solar bertanya tanpa maksud jahil sebenarnya, tapi pipimu merona.
"Heh." Kamu meninju lengannya pelan. "Kalau sudah ada anak dan kamu masih mengabaikanku seperti ini pun, aku tetap akan sedih. Bukannya aku tidak mau. Aku juga sudah memikirkan ide itu—tapi untuk sekarang, aku masih pengen puas-puasin pacaran denganmu dulu tanpa ada yang ganggu." Kamu menunduk untuk menyembunyikan senyummu.
Hati Solar meleleh melihat sisi manjamu yang seperti ini. Yaampun, kamu imut banget. Solar ingin menerkammu, tapi ia tahan-tahan sampai akhirnya ia memilih untuk memelukmu ala beruang—super erat sampai kamu protes minta dilepaskan karena sesak nafas.
Solar tertawa kecil, menikmati gerutuan dan wajah merahmu. Pesta memang menyenangkan, namun tidak sehangat kamu. Solar tak akan melepaskanmu lagi kali ini.
Pelan-pelan, ia mengembalikan kebersamaannya denganmu yang sempat hilang.
Tumblr media
5 notes · View notes
nadyagifary · 2 years ago
Text
Aku dan Buku
Buku,
Satu hal memang tidak bisa jauh dari dekapan seorang Nadya Gifary, seorang perempuan pendiam nan seru apabila berdiskusi mengenai banyak hal (kata orang)
Bahkan, agaknya gelar "perpus berjalan" menjadi sebutan yang lekat sejak sekolah dasar, karena saking suka nya dengan buku sejak kecil
Mulai dari komik (Kuark, Why, dkk) sampai dengan ensiklopedia (pengetahuan umum, astronomi, tubuh manusia) bahkan dulu juga sering membaca kamus bahasa indonesia dan bahasa inggris. Agak lain ini memang
Buku yang masih rapi dan bersih bisa berubah menjadi buku yang astaghfirullah lecek, ketekuk, basah, nan kotor. Sampai suatu ketika mama membandingkan buku ku dan buku kakak, mama menemukan sesuatu yang ada pada diriku. Sama sama dibelikan komik kuark, tapi komik kuark yang satu masih bersih, rapi, bersegel, harum tapi yang satu sebaliknya. Maka, mama semakin suka membuatku nyaman membaca karena mengetahui bahwa anaknya satu ini memiliki minat yang tinggi pada buku.
Dengan cara, setiap akhir bulan atau setiap dibukanya pameran buku, kami pasti diajak untuk datang. Salah satunya, yang paling melekat adalah di Pameran ASSALAM (Pondok Pesantren Assalam) Solo (Dekat UMS).
Begitu sampai, semua anak mama ayah ngacir sendiri sendiri sesuai dengan minat yang disukai.
Satu hal lagi yang mama lihat dari seorang Nadya kecil, alih - alih memilih buku fiksi animasi yang lucu nan mahal seperti kakak kakaknya, Nadya justru memilih buku ensiklopedia pengetahuan umum yang murah, bahkan bekas yang harganya hanya 5 ribu. Tapi sangat bermanfaat untuk kedepannya (Jujur sampai sekarang, aku juga ndak tau mengapa bisa begitu, padahal kalau dipikir, buku yang dibeli kakak kakak sangat lucu).
Walhasil dengan itu, mama berinisiatif untuk membuatku lebih suka membaca lagi dengan membeli langganan komik kuark (komik olimpiade IPA ) agar nantinya aku senang dan gemar membaca sampai dengan dewasa. Setiap bulan, pasti ada buku yang diantar ke rumah dengan harga kurang lebih 13 ribu per buku , harga ini harga tahun 2008, tapi sekarang harganya sudah diatas 50 ribu :")
Dampak apa yang kiranya terjadi?
Yap, belum ada beberapa bulan, Nadya sudah banya didapuk untukmenjadi perwakilan OSN, lomba cerdas cermat dan lain sebagainya. Selain buku olimpiade, Nadya juga suka untuk meminjam buku di perpustakaan. Mulai dari ensiklopedia astronomi, buku pengetahuan alam dan lain lain.
Bahkan karena saking sukanya dengan buku, ayah sampai berpesan dengan wali kelas ku, ayah titip apabila walikelas ku (Ms. Ani) menemukan buku - buku bagus yang menunjang Nadya belajar, tolong rekomendasikan untuk Nadya.
Bukan hanya itu, dikala istirahat, ketika teman teman asyik ramai, tidur, makan dll, Nadya masih tetap asyik dengan bukunya, namun kala itu alur membaca Nadya sudah agak berubah, yang tadinya menyukai ilmu pengetahuan alam, bertambah menjadi ilmu pengetahuan sosial, politik, dan geografi.
Satu hal yang aku ingat, dan terjadi sampai dengan saat ini. Nadya ndak bisa bubuk kalau ndak ada buku di sampingnya. Aneh, tapi nyata. Ntah buku apapun, aku harus menyiapkan sebelum tidur, dan membaca minimal 1 halaman agar bisa terpejam. Kebiasaan itu pun terjadi sampai dengan sekarang :")) Ntah, apapun bukunya, pasti letaknya persis di samping bantal tempat aku tidur.
Bahkan sampai dengan perkemahan, ketika anak anak lain bingung membawa berapa baju dan berapa makanan, Nadya tetap membawa buku untuk dibaca. Padahal kalau dipikir, tenda kemah itu gelap, mana mungkin bisa membaca. Tapi, nyatanya kehadiran buku membuatku tenang dan damai.
Sama halnya dengan perjalanan, setiap mudik, study tour, bahkan hanya sekedar berangkat ke sekolah (menggunakan mobil antar jemput), buku selalu ada di genggaman Nadya.
Sampai dengan perantauan pun, Nadya membawa dua box besar isi buku hanya sekedar menemani Nadya kuliah di tempat baru.
Taklupa juga, mendatangi Gramedia/Togamas/Senyum/Tiga Serangkai hanya sekedar membaca dan melihat lihat buku, walaupun ndak beli wkwkwk
Kenangan kenangan itu lekat sampai dengan sekarang. Walaupun memang alur dan jenis bacaannya berubah setiap taraf pendidikan ( SD, SMP, SMA, Kuliah). Namun, tetap satu, Nadya tetap menyukai membaca.
Bagiku, buku adalah sahabatku, yang tidak lelah menggurui, tidak lelah berbagi ilmu, dan tidak lelah menemani di saat dan kondisi apapun. Ia adalah sahabat yang yang tidak pernah marah ketika aku muram, dan sahabat yang selalu menenangkan setiap kesendirian dan tangis ku.
Mama Ayah,
Terima kasih sudah mengenalkan Nadya dengan suatu benda bernama buku.
Yang bersama nya, Nadya menemukan kehangatan ilmu.
Mama Ayah,
Terima kasih sudah mengenalkan Nadya dengan suatu aktivitas bernama membaca,
Yang bersamanya, Nadya menemukan kemewahan ilmu yang bermanfaat untuk kehidupan Nadya,
Mama Ayah,
Terima kasih sudah mengenalkan Nadya dengan keindahan membaca
Yang bersama nya, Nadya bisa merawat taman taman ilmu dan berkumpul serta dipertemukan dengan ilmu pengetahuan.
Segala bentuk kemenangan, prestasi, ilmu yang Nadya miliki, dan tahap pendidikan yang Nadya lalui, adalah bagian dari persembahan untuk Ayah dan Mama yang luar biasa hebat mendidik Nadya.
Semoga dapat menjadi amal kebaikan dan amal jariyah untuk ayah dan mama nantinya, tentang cara parenting yang pasti nya akan Nadya turunkan untuk anak - anak Nadya nanti. Tentunya bersama dengan suami, insyaAllah akan nadya teruskan pesan indah itu.
Tumblr media
Koran Solopos, Edisi 3 April 2019
Mohon maaf ini fotonya pakai foto waktu nge mc pas SMA, mungkin masih kurang dari standar syar'i karena tuntutan panggung, tapi insyaAllah menutup semua aurat secara kaffah hanya saja jilbabnya kurang panjang, ndak seperti biasanya astaghfirullah nad
Ndak papa bismillah semoga dimudahkan dan diistiqomahkan untuk berbenah tiap harinya
8 notes · View notes
khafaaza · 2 years ago
Text
Harga sebuah keyakinan dan percaya.
Di perjalanan kali ini, siapa sangka Allah pertemukan dengan teman perjalanan berumur 71 tahun. Sebut saja nenek Emi, berdarah Jawa. Tepatnya Gunungkidul, Yogyakarta. Beliau ini sendirian naik bus,merantau ke Jakarta untuk berdagang (jualan layaknya angkringan). Sudah berpuluh tahun tinggal di Jakarta.
Awal perkenalan kami biasa saja, jujur cenderung beliau yang lebih memghidupkan obrolan kami. Sampai pada akhirnya nenek Emi bilang kalau dulu sebelumnya beliau beragama kristen, sejak umur 30 tahunan beliau masuk Islam. Alasan beliau luar biasa, karena 'mimpi'. Ini benar-benar mimpi, iya! Bunga tidur. Namun, bisa mengubah kepercayaan beliau dalam kehidupan nyata.
Suatu malam , bibi dari nenek Emi mengajak beliau keluar jalan-jalan. Siapa sangka ajakan itu ke tempat yang benar-benar gelap, sangat gelap. Membuat nenek Emi katakutan dan mencoba meraih sesuatu untuk digenggam. Bibi dari nenek Emi memegang beliau dan berusaha menenangkannya. Akhirnya muncul lah cahaya, "Nah Emi, cahaya itu adalah Islam. Jika kamu ingin hatimu tenang, maka kamu boleh menuju cahaya itu," kata bibi dari nenek Emi.
Apakah saat terbangun, nenek Emi langsung masuk Islam? Tentu tidak. Beliau berusaha meyakinkan diri bahwa memang Islam adalah pilihan yang benar sambil mempelajari agama Islam. Nenek Emi memberi tahu bahwa ketika terbangun dalam keadaan menangis, beliau membisikkan pada dirinya, "Jika ini memang jalan yang benar harus aku tempuh,maka akan kujalani dengan sepenuh hati. Tanpa harus diganti lagi." Sampai pada akhirnya, 2 tahun setelahnya nenek Emi bersyahadat , berpindah ke agama Islam.
"Sakjane mbak, ket seprono seprene anak-anakku ki podo durung ikhlaske aku mlebu nang Islam. Sampe sekarang iseh bujuk aku kon malek kristen, bahkan janji bakalan ngurusi aku,nuruti aku opo wae sing tak pingini. Nanging yo iku, aku kudu malek. Sing sijine kayak e malah benci karo aku. Ben mbak, aku ga peduli! Mbok arep anakku podo ga gelem ngurusi aku, rapopo. Iseh ono panti jompo,iseh ono wong liyane sing ngurusi aku. Teenan mbak, aku ga gelem!,"jelas nenek Emi.Maka dari itu, nenek Emi memilih tinggal di Jakarta dan lebih dekat dengan anak angkat beliau.
Mungkin dari kisah nenek Emi tersebut masih banyak pertanyaan yang timbul. Dan masalah percaya atau tidak dengan kisah beliau, itu pilihan masing-masing orang. Tapi sungguh, meskipun beliau tegar, tapi aku bisa melihat sedikit binar kesedihan ketika menceritakan tentang anak beliau. Sayangnya kami tidak sempat foto bersama
--Dalam sebuah perjalanan ke Ciputat, 08/05/2023
Tumblr media
Ketika bus yang kami tumpangi berhenti cukup lama di lampu merah Magelang. Shoot from jendela bus.
10 notes · View notes
sofarajadingin · 2 years ago
Text
Baru saja aku mendengar cerita dari teman yang menurutku seperti terburu-buru mengambil keputusan.
Dia membeli rumah dengan cicilan 20 tahun di tempat yang jauh dari kota sedangkan dia sekarang tinggal di gudang kantor.
Terbesit dipikiranku gila yang bener aja? Di gudang dia tidur ngampar aja sedangkan anak istrinya tidur di rumah yang baru.
Jarak dari rumah ke kantor pun bukan 80 KM atau 90 KM tetapi diatas 100 KM atau lebih tepatnya ngelewatin 3 kabupaten lah.
Masalahnya gini, umur masih muda lalu usia pernikahan masih muda dan sekarang udah tinggal jauh dan cicilan rumah sepanjang 20 tahun serta kehidupan sehari-hari yg kurang sehat karena tempat istirahatnya kurang layak.
Gimana kalau dia sakit-sakitan sebelum hutang KPR nya lunas?
Hutangkan dibawa mati makanya aku kurang suka dengan berhutang.
Untuk membeli rumah saja sampai sekarang aku masih mempertimbangkan dengan matang.
Apalagi di Jakarta harga rumah yg terjangkau adanya jauh di pinggiran.
Untuk ke kantor saja yang lokasinya di tengah kota Jakarta butuh effort waktu dan tenaga yang banyak.
Sebenernya ada solusi lain tapi ini masih perlu dipertimbangkan matang2.
Lantas orang yang terburu-buru dalam mengambil keputusan itu sedang dikejar-kejar apa ?
Apa gak cape ya hidup dikejar-kejar terus?
10 notes · View notes
hypocrishit · 2 years ago
Text
Sebotol anggur buruh pemula
Bunyi pesan masuk berlomba lomba memecah keheningan, tetapi aku hanya terfokus pada ingatan perjanjian mabuk malam nanti ; tempat beli minuman, tempat tujuan, apa yang akan dilakukan, sampai bunyi telepon menyadarkanmu beberapa detik kemudian.
Setelah makan malam dan menunggu beberapa jam dan membikin janji pertemuan dengan seorang lelaki-yang sedikit jarang kuajak berinteraksi- di gerbang sebuah komplek perumahan, aku mulai menstarter manual motor dan mengeluarkan uang dua ribu rupiah untuk jasa parkir yang membantuku. Aku berangkat dari cafe kecil di pinggir jalan besar, tidak jauh dari gerbang kompleks yang akan kutuju. Jam menunjukkan pukul dua belas. Laki-laki berjaket warna jingga sudah sedia dipinggir jalan dua arah tidak jauh dari titik perjanjian.
“Kau dari mana ?” Sapa ahmad sambil mengantongi kedua tangannya dalam jaket tudungnya. Aku membalas senyum lebar petanda maaf karena membuatnya menunggu lama. “Kita harus pakai motormu, motorku ban nya bocor” lanjutnya.
Lima belas menit perjalanan menuju indekos sederhananya. Ahmad mengambil alih setir motorku siap melaju dengan kecepatan sedang. Aku menggeser duduk ku sedikit kebelakang, dan membiarkan kaki ku menggantung untuk kuayunkan selama perjalanan, berharap malam ini akan membuat perasaanku stabil dan mulai melamun lagi.
“Kau mau beli minum dimana?” teriak ahmad ditengah deru angin malam. “Tidak tau, kau tau penjual minum dimana?” Aku balas berteriak dismping telinga kanannya. Motor melaju pelan, kita singgah di sebuah ruko usang dengan sedikit jendela persegi panjang di tengahnya -ciri khas toko minuman- dan memulai kata kunci pembeli pada tiap jualan “belii,, permisi, beli..” tidak ada yang menyaut, toko tampaknya sudah kosong sejak lama, seperti tidak sedang berjualan. “Kutau satu penjual minuman, dia di paccerakkang”, ahmad mulai menstarter manual motor biruku, dan melaju ke tempat yang kusebut.
Memori, khayalku. Beberapa minggu yang lalu, kawanku yang lain yang memperkenalkan tempat ini, meski sedikit mahal tetapi tidak terlalu jauh dari tempat kami. Saat tiba, Sepasang mata muncul dibalik jendela kecil bagian pintu ruko “mau beli apa?” Katanya. “Amer satu” kata ahmad, lalu berbalik sebentar untuk memastikan ia sudah memesan porsi yang cukup. Aku mengangguk tanda benar. Kami melanjutkan perjalanan menuju indekos sederhana.
“Kau kerja dimana? Bagaimana pekerjaanmu?” Ahmad tiba tiba menegur, “nanti saja, kita tampung bahasan ini saat minum” sedikit teriak, Ahmad mengangguk setuju.
————————————
“Kau mau pake seloki?” Ahmad menawarkan. “Tidak, minuman begini enaknya gelas besar” jawabku “okelah, sans” ahmad menimpali. Kami meneguk anggur merah ditemani kerupuk harga seribuan. Setengah botol masih tersisa, aku sudah merasa mual dan kesulitan meneguk gelas gelas berikutnya. Ahmad yang menyadari hal tersebut “kau sudah? Cepat sekali”, “uwek tidak enak” jawabku dengan ekspresi masam. Sisanya dihabiskan ahmad dan tidak terlihat mabuk. Aku bergumam “deh, kuatnya. Saya nda bisa ma”.
Percakapan tentang pekerjaan dimulai, aku menunjukkan penyesalanku karena pilihan yang keliru dan kejadian kejadian minggu pertama. “Seharusnya saya nda minta pekerjaan itu, jadi buruh itu sulit. Kita memang dipaksa bekerja dibawah tekanan”. Sambil menggoyangkan kepalanya keatas dan kebawah secara berulang, ahmad menimpali “sudahlah, sebulan setelah kau terima upah, keluar saja. Itu eksploitasi cok”. Aku merenung “iya, nanti deh. Kunikmati dulu”.
Kupandangi Ahmad meneguk slot terakhir anggur, merenung “kuat sekali anak ini, apa karena dia terbiasa minum yang lebih keras, makanya dia seperti minum air putih -tidak berpengaruh apa apa-“.
“Kau kalau ngantuk, tidur saja d kasur! Saya bisa ji di lantai. Sans kalau disini” ahamd menyadari kantukku saat mataku tidak sepenuhnya terbuka. Aku bersandar di tembok dengan rasa tenang dan sedikit pusing yang dihasilkan anggur merah, aku memperbaiki posisi duduk ku, menyusun satu sampai dua bantal dibagian ujung kasur, dan siap merabahkan tubuh.
kami terlelap.
————————————
Apr 23
6 notes · View notes
xboard13 · 9 days ago
Text
Citra Garden Bintaro Lokasi Strategis
Citra Garden Bintaro adalah perumahan terbaru yang dikembangkan oleh Ciputra Group di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan. Dengan luas lahan mencapai 28 hektar, perumahan ini menawarkan hunian modern dengan sentuhan desain Eropa yang elegan, dikelilingi oleh lingkungan hijau yang asri.
Tumblr media
Lokasi Strategis
Terletak di lokasi yang strategis, Citra Garden Bintaro memberikan kemudahan akses bagi penghuninya. Hanya berjarak 5 menit dari Stasiun KRL Jurang Mangu dan 10 menit ke pintu tol, perumahan ini memudahkan mobilitas Anda menuju berbagai destinasi penting di Jakarta dan sekitarnya. Selain itu, pusat perbelanjaan seperti Bintaro Jaya Xchange Mall dapat dicapai dalam waktu singkat, memenuhi kebutuhan hiburan dan belanja Anda.
Fasilitas Lengkap
Citra Garden Bintaro dilengkapi dengan berbagai fasilitas premium untuk menunjang gaya hidup modern penghuninya. Fasilitas tersebut meliputi:
Club House: Dengan luas 6.500 m², menyediakan ruang untuk berbagai aktivitas sosial dan rekreasi.
Kolam Renang Tropis: Dirancang dengan nuansa tropis yang menyegarkan.
Pusat Kebugaran: Dilengkapi dengan peralatan modern untuk menjaga kebugaran Anda.
Lapangan Tenis dan Basket: Untuk mendukung aktivitas olahraga Anda.
Taman Tematik: Memberikan suasana hijau dan asri di sekitar perumahan.
Area Bermain Anak: Tempat yang aman dan menyenangkan bagi anak-anak untuk bermain.
Fasilitas-fasilitas ini dirancang untuk memberikan kenyamanan dan kualitas hidup yang tinggi bagi seluruh penghuni.
Tipe Hunian
Citra Garden Bintaro menawarkan berbagai tipe hunian yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi Anda, antara lain:
Tipe 1 Lantai: Ukuran 6×10 m dengan 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi.
Tipe 1,5 Lantai: Ukuran 6×10 m dengan tambahan ruang loteng yang dapat difungsikan sebagai kamar tidur utama.
Tipe 2,5 Lantai: Ukuran 6×12 m hingga 8×15 m, dilengkapi dengan attic room, canopy, dan fasilitas tambahan lainnya.
Harga hunian di Citra Garden Bintaro mulai dari Rp1,1 miliar untuk tipe 1 lantai dan Rp1,9 miliar untuk tipe 2,5 lantai. Berbagai promo menarik juga ditawarkan, seperti diskon khusus, subsidi biaya surat-surat, dan voucher belanja.
Keunggulan Lainnya
Selain fasilitas dan lokasi yang strategis, Citra Garden Bintaro juga menawarkan lingkungan yang hijau dan nyaman untuk keluarga. Dengan desain arsitektur modern ala Eropa dan konsep botanical garden, perumahan ini menciptakan suasana hidup yang harmonis dan elegan.
Jika Anda mencari hunian yang menggabungkan kenyamanan, fasilitas lengkap, dan lokasi strategis di kawasan Bintaro, Citra Garden Bintaro adalah pilihan yang tepat untuk Anda dan keluarga.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi situs resmi Citra Garden Bintaro di.
0 notes
phrabajati · 10 days ago
Text
Ada Sesuatu di Bandung.
Tumblr media
Gusti Prabhajati hadir di Bandung seperti paus terdampar di sebuah pantai yang tak ia kenal. Kota itu bukan rumah, tapi juga bukan asing; Bandung sekadar tempat di mana ia bisa tenggelam tanpa perlu dibredeli pertanyaan.
Kota itu tak memberinya pelukan, tetapi juga tak mengusirnya. Bandung hanyalah tempat yang cukup jauh untuk lari, cukup luas untuk tenggelam tanpa jejak. Ia datang bukan karena panggilan, tapi karena pelarian—upaya sia-sia melarikan diri dari kubangan dosa yang telah membentuknya sejak pertama kali ia menangis di dunia.
Noah adalah nama yang terukir dalam kisah kepergiannya. Pemuda itu memberinya jalan keluar, atau mungkin ilusi sebuah jalan. “Lari yang jauh, Jati,” ucapan Noah masih berdengung di kepalanya sampai hari ini. Noah tak pernah tahu, bahwa dosa-dosa tidak pernah benar-benar ditinggalkan. Mereka melekat, seperti bayang-bayang di bawah matahari, menuntut harga yang hanya waktu dan jiwa yang bisa membayarnya.
Di Bandung, Jati mengenakan topeng. Kepada orang-orang, ia berkata bahwa ia datang untuk berkuliah. Tetapi kenyataan yang ia hadapi jauh dari elegan. Hidupnya adalah deretan pekerjaan serabutan—mencuci piring di sudut warung yang bau amis, mengantar paket dengan motor tua yang sering kali mati tanpa aba-aba, hingga menyapu lantai di tempat yang namanya tak pernah ia ingat. Selain untuk uang, rentetan pekerjaan itu ia lakukan untuk mengisi kekosongan yang terus menggema di dadanya, sebuah ruang hampa yang semakin hari terasa makin besar, makin dalam.
Malam di Bandung adalah lembaran cerita yang lebih tajam dari siangnya. Di kota yang tak pernah tidur, ada masa di mana Jati terjaga sepanjang malam, terjebak dalam pertarungan sunyi melawan pikirannya sendiri. Ia memandang lampu-lampu jalan yang berkedip, berharap menemukan sesuatu di antara sorot kuningnya. Tetapi tak ada yang datang. Tak ada siapa-siapa.
Bandung hanya diam, menjadi saksi dari kehancuran seorang anak yang mencoba menebus sesuatu yang bahkan ia tak mengerti.
Di tengah kekosongan ini, Jati sering bertanya: apa sebenarnya yang ia cari? Apakah kedamaian? Pengampunan? Atau sekadar jeda dari rasa lelah yang terus menghantamnya seperti gelombang yang tak pernah reda? Ia tak tahu jawabannya, seperti ia tak tahu apakah pelariannya ini akan berakhir, atau justru menjadi lingkaran tanpa akhir yang akan terus ia putar sampai hari penghakiman tiba.
0 notes
eaaa10 · 14 days ago
Text
Gambar Perabot Rumah
Perabot rumah adalah elemen penting dalam menciptakan kenyamanan dan estetika di dalam rumah. Berbagai jenis furnitur tidak hanya memiliki fungsi praktis, tetapi juga memberikan nuansa tertentu pada setiap ruangan. Salah satu cara untuk mencari inspirasi dalam memilih furnitur adalah melalui gambar furnitur rumah. Artikel ini akan membahas bagaimana gambar furnitur rumah dapat membantu dalam menentukan pilihan serta memberikan ide desain untuk rumah Anda.
Tumblr media
Mengapa Gambar Perabot Rumah Penting?
Gambar perabot rumah sangat berguna bagi siapa saja yang ingin mendekorasi atau merancang ulang ruangannya. Melalui gambar, Anda dapat melihat berbagai desain, warna, dan gaya perabot yang sesuai dengan selera dan kebutuhan ruang. Gambar-gambar ini memberi gambaran tentang bagaimana perabot dapat terlihat di ruang yang berbeda, mulai dari ruang tamu, kamar tidur, hingga dapur.
Selain itu, gambar juga memungkinkan Anda untuk membandingkan berbagai pilihan perabot dari segi ukuran, material, dan harga. Dengan melihat gambar perabot yang ada di pasaran, Anda bisa mendapatkan ide yang jelas mengenai tren desain terkini dan cara-cara kreatif dalam menata ruang.
Berbagai Jenis Gambar Perabot Rumah
Ada banyak jenis perabot rumah yang sering dicari dalam bentuk gambar, masing-masing memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda. Beberapa jenis perabot rumah yang paling populer antara lain:
1. Gambar Perabot Ruang Tamu
Ruang tamu merupakan tempat pertama yang dilihat orang ketika memasuki rumah. Oleh karena itu, memilih perabot untuk ruang tamu memerlukan perhatian khusus. Sofa adalah elemen utama yang sering dicari dalam gambar perabot ruang tamu. Berbagai desain sofa, seperti sofa minimalis, sofa klasik, atau sofa berbentuk L, bisa memberikan sentuhan berbeda di ruang tamu.
Selain itu, gambar meja tamu juga penting untuk menemukan gaya yang sesuai. Meja tamu dapat terbuat dari berbagai material, seperti kayu, kaca, atau logam, yang memberikan kesan elegan, modern, atau tradisional. Rak TV dan lemari penyimpanan juga termasuk perabot penting yang sering ditemukan dalam gambar perabot ruang tamu.
2. Gambar Perabot Kamar Tidur
Kamar tidur adalah tempat untuk beristirahat dan relaksasi. Oleh karena itu, memilih perabot kamar tidur yang tepat sangat penting untuk menciptakan suasana yang nyaman. Gambar tempat tidur menjadi salah satu yang paling dicari oleh banyak orang. Anda dapat menemukan berbagai jenis tempat tidur, mulai dari tempat tidur king size, queen size, hingga model ranjang bertingkat untuk anak-anak.
Selain tempat tidur, gambar lemari pakaian dan meja rias juga sering dicari. Lemari pakaian dengan desain modern atau klasik dapat memberikan sentuhan berbeda di kamar tidur. Sementara itu, meja rias yang memiliki cermin besar dan tempat penyimpanan tambahan dapat menambah fungsi dan estetika ruangan.
3. Gambar Perabot Dapur
Dapur adalah ruang yang sering digunakan untuk kegiatan memasak dan berkumpul. Oleh karena itu, perabot dapur yang tepat sangat berpengaruh terhadap kenyamanan dan fungsionalitas ruang tersebut. Gambar lemari dapur dan meja dapur menjadi sangat penting untuk memberi gambaran tentang bagaimana perabot tersebut dapat menata ruang dan menyimpan bahan makanan serta peralatan memasak.
Selain lemari dan meja, gambar perabot seperti kursi bar atau rak penyimpanan juga bisa memberikan ide desain tambahan. Banyak orang mencari gambar perabot dapur yang efisien namun tetap bergaya, sesuai dengan konsep ruang makan atau dapur terbuka.
4. Gambar Perabot Ruang Makan
Perabot ruang makan seperti meja makan dan kursi makan sangat penting untuk menciptakan suasana yang menyenangkan saat makan bersama keluarga atau tamu. Gambar meja makan dalam berbagai ukuran dan bahan, seperti kayu solid, marmer, atau kaca, memberikan banyak pilihan. Anda juga bisa menemukan gambar kursi makan yang nyaman dan sesuai dengan desain meja makan.
Selain itu, gambar rak penyimpanan atau kabinet untuk ruang makan juga bisa memberikan inspirasi dalam menata peralatan makan atau dekorasi di sekitar meja makan.
Memilih Gambar Perabot Rumah yang Tepat
Untuk mendapatkan gambar perabot rumah yang sesuai dengan selera dan kebutuhan, Anda perlu mempertimbangkan beberapa hal. Berikut adalah beberapa tips dalam memilih gambar perabot yang tepat:
1. Sesuaikan dengan Tema Dekorasi
Pilih gambar perabot yang sesuai dengan tema dekorasi rumah Anda. Apakah Anda ingin gaya minimalis, modern, klasik, atau vintage? Gambar perabot yang sesuai dengan tema akan menciptakan kesan yang harmonis dan estetik di seluruh ruangan.
2. Ukuran dan Proporsi
Perhatikan ukuran perabot yang ada dalam gambar. Pastikan perabot yang Anda pilih memiliki ukuran yang sesuai dengan luas ruangan. Perabot yang terlalu besar atau kecil bisa mengganggu keseimbangan visual dalam ruang.
3. Pilih Material yang Tahan Lama
Saat mencari gambar perabot, perhatikan juga material yang digunakan. Pilih material yang tahan lama dan mudah dirawat, seperti kayu solid, logam, atau bahan sintetis berkualitas. Ini penting untuk memastikan perabot tidak hanya indah tetapi juga awet dan fungsional.
4. Budget
Sebelum memilih gambar perabot, tentukan juga anggaran Anda. Gambar perabot yang Anda lihat bisa sangat bervariasi harganya. Pastikan Anda memilih perabot yang sesuai dengan anggaran, tetapi tetap mempertimbangkan kualitas dan desainnya.
Kesimpulan
Gambar perabot rumah merupakan sumber inspirasi yang sangat berguna dalam merancang interior rumah. Dengan melihat gambar perabot dari berbagai jenis dan desain, Anda bisa menemukan perabot yang sesuai dengan kebutuhan dan selera. Selain itu, gambar juga membantu Anda untuk membandingkan pilihan, memeriksa ukuran, material, serta harga. Dengan pemilihan perabot yang tepat, Anda dapat menciptakan rumah yang nyaman, fungsional, dan penuh gaya.
0 notes
hargabangunrumahjogja · 27 days ago
Text
Estimasikan Biaya Rumah Sesuai Kebutuhan Keluarga : Panduan Anggaran yang Tepat
Tumblr media
Cara Membuat dan Estimasikan Biaya Rumah Sesuai Kebutuhan Keluarga : Panduan Anggaran yang Tepat
Mencari rumah yang ideal untuk keluarga adalah salah satu keputusan terbesar dalam hidup. Selain faktor lokasi, ukuran, dan kenyamanan, salah satu aspek yang paling krusial adalah kemampuan finansial keluarga dalam membayar rumah tersebut. Oleh karena itu, estimasi biaya rumah yang sesuai dengan kebutuhan keluarga sangat penting agar keputusan tersebut tidak membebani kondisi keuangan keluarga di masa depan. Artikel ini akan memberikan panduan anggaran yang tepat dalam mengestimasi biaya rumah berdasarkan kebutuhan keluarga.
1. Tentukan Kebutuhan dan Preferensi Keluarga
Langkah pertama dalam mengestimasi biaya rumah adalah memahami kebutuhan dan preferensi keluarga. Setiap keluarga memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, seperti jumlah kamar tidur, fasilitas tambahan, atau akses ke tempat kerja dan sekolah. Untuk itu, sebelum membahas anggaran, penting untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut:
Berapa banyak anggota keluarga yang akan tinggal di rumah tersebut?
Berapa banyak kamar tidur yang diperlukan?
Apakah ada kebutuhan khusus seperti ruang kerja, kamar mandi tambahan, atau fasilitas ramah anak dan lansia?
Apa yang lebih diprioritaskan, rumah yang dekat dengan fasilitas umum atau rumah yang lebih luas dan tenang meskipun agak jauh dari pusat kota?
Apakah ada preferensi untuk membeli rumah dengan taman, kolam renang, atau ruang parkir yang luas?
Setelah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini didapatkan, Anda akan memiliki gambaran lebih jelas tentang jenis rumah yang dibutuhkan, yang menjadi dasar untuk estimasi biaya rumah.
2. Tentukan Anggaran yang Tersedia
Langkah berikutnya adalah menentukan berapa besar anggaran yang dapat dialokasikan untuk pembelian rumah. Secara umum, aturan yang biasa digunakan adalah rumah yang dibeli tidak melebihi 30% dari penghasilan bulanan keluarga. Misalnya, jika total penghasilan keluarga adalah Rp 15.000.000 per bulan, maka anggaran yang ideal untuk cicilan rumah adalah sekitar Rp 4.500.000 per bulan.
Namun, anggaran ini juga harus memperhitungkan biaya hidup lainnya, seperti makan, pendidikan, kesehatan, transportasi, dan dana darurat. Jangan lupa juga untuk memperhitungkan kemungkinan naiknya suku bunga KPR (Kredit Pemilikan Rumah) yang bisa meningkatkan cicilan bulanan.
Selain itu, pastikan untuk memiliki dana cadangan yang cukup untuk uang muka (down payment). Biasanya, uang muka untuk rumah adalah sekitar 20%-30% dari harga rumah. Misalnya, untuk rumah seharga Rp 500.000.000, uang muka yang harus disiapkan sekitar Rp 100.000.000 hingga Rp 150.000.000. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan dana uang muka jauh-jauh hari.
3. Perhitungkan Biaya Kepemilikan Rumah
Selain biaya cicilan rumah, ada beberapa biaya tambahan yang perlu diperhitungkan ketika membeli rumah. Beberapa biaya tersebut termasuk:
Pajak dan Biaya Notaris: Ketika membeli rumah, Anda perlu membayar pajak pembelian dan biaya notaris untuk proses balik nama. Biaya ini bisa bervariasi, tetapi umumnya sekitar 5%-7% dari harga rumah.
Biaya Pemeliharaan dan Renovasi: Rumah memerlukan pemeliharaan rutin dan perbaikan dari waktu ke waktu. Anda perlu menganggarkan biaya untuk perawatan atap, cat, pipa, dan peralatan rumah tangga.
Biaya Asuransi: Untuk melindungi rumah dan harta benda Anda, membeli asuransi rumah adalah keputusan yang bijaksana. Biaya asuransi tahunan bervariasi, tetapi ini harus dipertimbangkan dalam anggaran keluarga.
4. Pilih Jenis Pembiayaan yang Sesuai
Jika Anda memutuskan untuk membeli rumah dengan pembiayaan melalui KPR, pastikan untuk memahami dengan baik jenis KPR yang ditawarkan oleh bank atau lembaga pembiayaan. Pilihan KPR yang umum meliputi:
KPR Fix Rate: Suku bunga tetap selama periode tertentu (biasanya 1-5 tahun), yang memberikan kepastian cicilan bulanan di awal. Namun, setelah periode fix rate berakhir, suku bunga dapat disesuaikan dengan kondisi pasar.
KPR Floating Rate: Suku bunga yang disesuaikan dengan suku bunga acuan pasar, sehingga cicilan rumah dapat berfluktuasi naik atau turun sesuai dengan kondisi ekonomi.
Pilihlah jenis pembiayaan yang sesuai dengan kestabilan pendapatan dan kemampuan keluarga. Jika ada ketidakpastian tentang penghasilan di masa depan, memilih KPR dengan suku bunga tetap bisa menjadi pilihan yang lebih aman.
5. Menghitung Kemampuan untuk Membayar Cicilan
Sebelum memutuskan untuk membeli rumah, penting untuk melakukan simulasi perhitungan cicilan KPR. Bank biasanya menawarkan kalkulator KPR di situs web mereka yang memungkinkan Anda untuk menghitung estimasi cicilan berdasarkan jumlah pinjaman, suku bunga, dan jangka waktu KPR.
Sebagai contoh, jika Anda mengajukan KPR sebesar Rp 400.000.000 dengan suku bunga 8% per tahun selama 15 tahun, maka cicilan per bulannya sekitar Rp 4.400.000. Sesuaikan cicilan bulanan ini dengan kemampuan anggaran rumah tangga Anda. Jangan sampai cicilan melebihi 30% dari penghasilan bulanan, karena ini bisa menambah tekanan keuangan keluarga.
6. Fleksibilitas dan Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Kebutuhan keluarga bisa berubah seiring waktu, seperti adanya penambahan anggota keluarga, perubahan pekerjaan, atau kebutuhan pendidikan anak. Oleh karena itu, penting untuk merencanakan pembelian rumah dengan mempertimbangkan fleksibilitas keuangan jangka panjang.
Sebagai contoh, jika penghasilan keluarga Anda diperkirakan akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan, Anda mungkin bisa memilih rumah dengan cicilan yang sedikit lebih tinggi. Namun, jika ada ketidakpastian mengenai sumber pendapatan, lebih baik memilih rumah dengan anggaran yang lebih aman dan terjangkau.
Kesimpulan
Mengestimasi biaya rumah sesuai dengan kebutuhan keluarga adalah proses yang memerlukan perencanaan matang. Langkah pertama adalah mengidentifikasi kebutuhan rumah yang sesuai, kemudian menetapkan anggaran yang realistis berdasarkan kemampuan keuangan keluarga. Jangan lupa untuk mempertimbangkan biaya tambahan, jenis pembiayaan yang tepat, dan kemampuan untuk membayar cicilan rumah dalam jangka panjang. Dengan perencanaan yang tepat, Anda dapat membeli rumah yang ideal tanpa mengorbankan kestabilan keuangan keluarga.
0 notes
sunriseintropicisle · 1 month ago
Text
Diskursus Twitter hari ini: ASI itu gratis.
ASI = Gratis itu nggak salah.
Emang bener ASI itu gratis kalau dibandingkan dengan susu formula yang memang dijual di pasaran dengan harga yang meroket. Ada yang bilang kalau ibu yang menyusui itu udah menghemat pengeluaran keluarga berapa banyak.
Tapi di sini gue juga mau cerita, dibalik ASI yang dikeluarkan oleh ibu, banyak juga usaha dan perjuangannya, dan ini mungkin cuma si ibu yang tahu dan ngerasain.
Melalui tulisan ini gue mau bagi cerita pengalaman gue aja sebagai ibu yang saat ini masih menyusui namun jalur exclusive pumping (Eping), dimana Eping itu berarti nggak menyusui anaknya secara langsung.
Anak gue lahir some time di 2023, disini gue hitung pengalaman tahun 2024 aja ya, gue tuh sehari pumping 5x saat ini, tapi sebelum anaknya MPASI, gue pumping 8x. Tapi untuk menyamaratakan perhitungan, anggap gue 5x pumping sehari, dan durasi setiap pumping 30 menit. Selama tahun 2024 gue menghabiskan waktu….
54.900 menit, atau
915 jam, atau
38,125 hari
Tumblr media
Dan ini itungan paling minimum karena beberapa bulan awal di 2024 gue masih pumping 8x dalam sehari.
Tumblr media
Kemarin di penghujung tahun 2024 gue refleksi dalam setahun ngapain aja. Gue ngerasa kosong. Kayak setahun tuh nggak ada yang dicapai oleh gue. Gue pun usut lagi satu per satu. Terus gue mencapai konklusi bahwa (bahasa ini gue dapat dari tweet salah satu orang, dan pas gue baca baru OHH iya itu dia – ) ada banget opportunity cost dari memilih untuk memberikan full ASI anak kita.
Sebenernya gue juga selalu mikir the opposite, ini gue aja kali malas sebenernya, di luar sana banyak orang yang bisa tetap berkarya gimanapun keadannya. Iya bener, but again, menjalani hari-hari dengan harus bolak-balik pumping bukanlah my business as usual. Contohnya, sebelum ngurangin durasi pumping, gue nggak mau olahraga, karena olahraga tuh nggak nyaman, gue mikir, gimana kalo nanti lagi olahraga terus waktunya pumping tapi nggak ada tempatnya; belom lagi bolak balik sumbatan karena telat pumping; dan lainnya.
Di suatu waktu di tahun 2024 gue juga mau prepare tes untuk beasiswa, hari demi hari gue laluin tanpa ngerjain aplikasi dan belajar, suami gue selalu nanya “Udah mulai belom ngerjainnya?” “Udah belajarnya?” “Serius nggak si?”, karena mungkin yang dia liat adalah ya gue engga usaha untuk ngelakuin itu, saat ya sebenernya gue juga mau, tapi serius, fisik gue capek aja dan rasanya abis pulang kantor ngga bisa ngapa-ngapain, pengen tidur aja. Apalagi di malam hari masih harus bangun pumping, terus besokan dini hari (pumping pertama itu dimulai jam 4.15), dan juga gue selalu nemenin anak gue tidur jam 8 malam, kalo ngelonin tidur, otomatis selalu ikut tidur…
Ya pokoknya yang terlihat kasat mata adalah gue malas aja, tapi yang gue rasain adalah capek karena tidur yang gak pules dan harus bangun pagi.
Di 2024, gue pernah pumping di kantor (sering, sehari 4x), di kapal feri pas nyebrang ke Lampung, sambil makan di mall, di meja kantor yang berlalu-lalang orang, di pesawat, sambil nyetir, sambil kumpul sama temen, di musolah, pokoknya mungkin semua tempat yang gue datengin di 2024 hampir semua pernah jadi tempat pumping gue. Pokoknya, hidup gue berputar di sekitar per-pumping-an.
Tumblr media
Nggak ada kegiatan yang gue konsisten banget ngerjainnya selama hidup gue selain pumping ini. Beberapa kali gue melakukan perjalanan di tahun 2024 yang domestic atau internasional, semuanya harus tetep pumping. Pas gue pergi sama suami gue tanpa bawa anak, gue harus tetep pumping dan pas pulang gue bawa 5 kg ASI yang gue pumping selama perjalanan itu. Not to mention, saat lo Eping, bener-bener bejibun perlengkapan yang harus dibawa. Sebelum trip yang terakhir gue lakuin, kalau lagi pergi-pergi, gue bawa semua perlengkapan itu, dan at the end of the day, saat udah capek-capeknya kalau balik ke hotel, gue masih harus cuci dan steril semua perlengkapan itu.
Tumblr media
Yah, jadi gitu, nggak berbagi kesedihan/struggle, dan tidak mengcilkan pengalaman ibu lain mana pun –  tapi mau sharing POV aja sebagai ibu yang lagi Eping (and I belive breastfeed moms experience this as well, dengan kesulitan lainnya).
Nggak pernah berharap orang-orang ngerti karena memang ada hal yang orang nggak akan ngerti kalau nggak dirasakan first-hand experience, orang terdekat pun mungkin engga ngerti walapun mereka saksi setiap hari.
Sekarang A masih 17 bulan. Walaupun sebelumnya nggak pernah terpikirkan, tapi jujur rasanya lately berpikir apa berhetni aja ya ASI-nya. Mungkin dengan udahan gue bisa lebih ‘bebas’. Tapi hati kecil juga ngingetin, kalau selama masih bisa diusahain, maka diusahain lah – and that’s the road I opt for now. <3
Doain ya, siapapun yang baca ini.
0 notes
Text
Penginapan Outbound untuk Keluarga di Malang
Tumblr media
Malang, dengan kekayaan alamnya yang mempesona dan suasana yang menenangkan, menjadi destinasi ideal untuk kegiatan outbound keluarga. Banyak keluarga yang memilih Malang sebagai tempat untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama dengan melakukan kegiatan outbound yang seru. Selain kegiatan outbound itu sendiri, salah satu hal yang menjadi perhatian utama adalah penginapan yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan. Nikmati waktu berkualitas bersama keluarga dengan outbound seru di Malang. Pesan sekarang! Artikel ini akan membahas mengenai berbagai pilihan penginapan outbound untuk keluarga di Malang, serta apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih tempat menginap yang tepat untuk kegiatan tersebut.
Mengapa Memilih Outbound di Malang?
Sebelum membahas mengenai penginapan, penting untuk mengetahui mengapa Malang menjadi pilihan favorit untuk kegiatan outbound keluarga. Malang memiliki udara yang sejuk, pemandangan alam yang memukau, serta beragam pilihan lokasi outbound yang menyenangkan. Di sini, keluarga dapat menikmati berbagai macam aktivitas yang melibatkan kolaborasi, pemecahan masalah, dan pengembangan keterampilan. Aktivitas seperti permainan tim, flying fox, dan trekking adalah sebagian dari kegiatan yang bisa dinikmati di luar ruangan.
Selain itu, Malang juga dikenal dengan suasana yang tenang dan jauh dari hiruk-pikuk kota besar, membuatnya menjadi pilihan yang tepat bagi keluarga yang ingin menghabiskan waktu bersama sambil menjalin kedekatan emosional. Hub : 0895-6390-68080 merupakan nomor yang dapat dihubungi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai paket outbound yang dapat dipilih di Malang, sehingga keluarga bisa merencanakan kegiatan dengan mudah.
Kriteria Penginapan yang Tepat untuk Keluarga
Ketika melakukan kegiatan outbound di Malang, penginapan yang nyaman sangat penting untuk mendukung pengalaman liburan keluarga. Penginapan yang tepat tidak hanya menawarkan fasilitas tidur yang nyaman, tetapi juga tempat yang dapat mendukung kegiatan bersama, seperti ruang keluarga atau area untuk bersosialisasi. Berikut ini adalah beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih penginapan outbound untuk keluarga di Malang:
1. Fasilitas yang Mendukung Kegiatan Keluarga
Fasilitas yang tersedia di penginapan sangat mempengaruhi kenyamanan keluarga selama menginap. Pilih penginapan yang menyediakan area untuk berkumpul bersama, seperti ruang keluarga atau ruang terbuka yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan bersama. Beberapa penginapan juga menawarkan fasilitas seperti kolam renang, taman bermain, atau area barbeque yang dapat meningkatkan kebersamaan keluarga.
Selain itu, pastikan penginapan memiliki fasilitas yang memadai untuk anak-anak, seperti tempat tidur yang aman, permainan anak, serta area yang luas untuk beraktivitas. Dengan demikian, anak-anak dapat menikmati waktu luang mereka setelah kegiatan outbound, sementara orang tua dapat beristirahat dengan tenang.
2. Lokasi yang Strategis
Lokasi penginapan menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam merencanakan kegiatan outbound keluarga. Pilihlah penginapan yang berada di dekat lokasi outbound atau tempat-tempat wisata lainnya yang menarik untuk dikunjungi. Hal ini akan memudahkan keluarga untuk berpindah tempat dengan cepat, tanpa harus menghabiskan waktu banyak untuk perjalanan.
Lokasi yang strategis juga memberikan keuntungan lain, seperti kedekatannya dengan restoran, toko, atau fasilitas umum lainnya, yang dapat memudahkan keluarga untuk memenuhi kebutuhan selama liburan.
3. Harga yang Terjangkau
Salah satu pertimbangan utama dalam memilih penginapan adalah harga. Meskipun banyak penginapan dengan harga yang bervariasi, penting untuk menemukan penginapan yang menawarkan harga yang sesuai dengan anggaran keluarga. Hub : 0895-6390-68080 adalah nomor yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai harga penginapan yang tersedia di sekitar lokasi outbound, sehingga keluarga dapat merencanakan anggaran dengan lebih baik.
Beberapa penginapan menawarkan diskon atau promo khusus untuk grup besar atau untuk pemesanan dalam jumlah tertentu. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk melakukan riset terlebih dahulu dan membandingkan harga dari berbagai penginapan di Malang.
4. Suasana yang Nyaman dan Aman
Suasana penginapan juga sangat mempengaruhi pengalaman keluarga selama menginap. Pilihlah penginapan yang menawarkan suasana yang tenang, bersih, dan aman. Fasilitas keamanan seperti penjaga malam, sistem keamanan 24 jam, serta pengawasan area penginapan adalah hal yang perlu dipastikan.
Selain itu, kenyamanan juga bisa dilihat dari faktor kebersihan, ketenangan lingkungan, dan kualitas layanan yang diberikan oleh staf penginapan. Penginapan yang memiliki reputasi baik dalam hal layanan dan kenyamanan tentu akan memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi keluarga.
Pilihan Penginapan untuk Keluarga di Malang
Di Malang, terdapat berbagai pilihan penginapan yang cocok untuk keluarga yang ingin menginap setelah melakukan kegiatan outbound. Beberapa penginapan menawarkan fasilitas lengkap, mulai dari akomodasi, makanan, hingga aktivitas rekreasi. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi penginapan yang dapat dipertimbangkan oleh keluarga yang ingin melakukan kegiatan outbound:
1. Villa atau Penginapan di Kawasan Batu
Batu, yang terletak di dekat Malang, menawarkan berbagai villa dan penginapan yang cocok untuk keluarga. Villa-villa ini biasanya dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap, seperti kolam renang pribadi, ruang keluarga, dan pemandangan alam yang menakjubkan. Dengan suasana yang tenang dan sejuk, Batu menjadi tempat yang ideal untuk bersantai setelah melakukan kegiatan outbound.
2. Hotel dan Resort di Malang
Beberapa hotel dan resort di Malang juga menawarkan fasilitas yang memadai untuk keluarga, seperti kamar yang luas, ruang pertemuan, dan kolam renang. Hotel-hotel ini biasanya terletak di pusat kota, sehingga memudahkan akses ke berbagai tempat wisata di sekitar Malang. Dengan harga yang bervariasi, keluarga dapat memilih penginapan yang sesuai dengan anggaran mereka.
3. Camping Ground dan Glamping
Bagi keluarga yang ingin merasakan pengalaman menginap lebih dekat dengan alam, camping ground atau glamping (glamorous camping) bisa menjadi pilihan menarik. Dengan fasilitas yang lebih lengkap dibandingkan dengan camping biasa, glamping menawarkan pengalaman berkemah yang nyaman dan tidak kalah seru. Di sekitar Malang, terdapat beberapa tempat glamping yang menawarkan pengalaman menginap di tengah alam dengan fasilitas seperti tempat tidur yang nyaman dan perlengkapan makan yang memadai.
4. Homestay Keluarga
Homestay juga bisa menjadi pilihan tepat untuk keluarga yang ingin merasakan suasana lokal Malang. Homestay yang dikelola oleh penduduk setempat sering kali menawarkan suasana yang lebih hangat dan intim. Dengan harga yang terjangkau, homestay ini bisa memberikan pengalaman menginap yang menyenangkan dengan fasilitas sederhana namun nyaman.
Kesimpulan
Menginap di penginapan yang tepat akan semakin meningkatkan pengalaman outbound keluarga di Malang. Dari villa dengan fasilitas lengkap hingga penginapan sederhana seperti homestay, keluarga dapat memilih sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang dimiliki. Nikmati waktu berkualitas bersama keluarga dengan outbound seru di Malang. Pesan sekarang! Dengan memilih penginapan yang nyaman dan sesuai, keluarga dapat memaksimalkan liburan dan kegiatan outbound mereka. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pilihan penginapan dan paket outbound keluarga di Malang, Hub : 0895-6390-68080 adalah nomor yang dapat dihubungi.
Nama Penulis: Setyo Wibowo - SMKN 1 TEMPEH
0 notes
griyaserojapesanggrahan3 · 1 month ago
Text
Griya Seroja Rumah Dijual Jakarta Selatan yang Memikat Hati
 Griya Seroja adalah permata tersembunyi di tengah Jakarta Selatan. Perumahan ini menawarkan rumah murah di Jakarta Selatan yang tak hanya nyaman tapi juga penuh dengan sentuhan modern. Dengan harga yang sangat kompetitif mulai dari rumah harga 2,8M hingga rumah harga 3M, Griya Seroja menjadi solusi sempurna untuk Anda yang mencari hunian di lokasi strategis.
Kenapa Griya Seroja begitu diminati? Kombinasi lokasi yang strategis, fasilitas lengkap, dan desain rumah yang modern membuatnya unggul. Tak heran, rumah dijual di Jakarta Selatan seperti ini menjadi incaran banyak keluarga muda, para profesional, hingga investor properti. Apakah Anda salah satu dari mereka? Griya Seroja siap menyambut Anda!
Lokasi Strategis Griya Seroja di Jakarta Selatan
Jakarta Selatan dikenal sebagai kawasan hunian premium, dan Griya Seroja berada di salah satu titik terbaiknya. Berlokasi di area Pesanggrahan, perumahan ini mempermudah Anda untuk mengakses pusat bisnis seperti Sudirman dan Kuningan, serta kawasan hiburan populer seperti Kemang dan Pondok Indah. Ini menjadikan rumah murah di Jagakarsa 3M semakin diminati.
Transportasi? Tidak perlu khawatir. Griya Seroja dikelilingi akses tol, stasiun MRT, dan halte TransJakarta. Mobilitas Anda dijamin lancar tanpa hambatan. Belum lagi, lingkungan sekitar perumahan ini dilengkapi fasilitas publik seperti sekolah internasional, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan. Semua kebutuhan Anda dapat terpenuhi tanpa harus jauh dari rumah.
Desain Modern dan Fungsional Ciri Khas Rumah Dijual Jakarta Selatan
Di Griya Seroja, setiap rumah dirancang dengan gaya modern minimalis yang memikat. Desainnya mengutamakan kenyamanan tanpa mengorbankan estetika. Mulai dari ruang tamu yang luas dengan pencahayaan alami hingga kamar tidur cozy yang dilengkapi lemari built-in, semuanya didesain untuk memenuhi kebutuhan Anda.
Tidak hanya itu, dapur modern dengan kabinet multifungsi akan membuat momen memasak Anda semakin menyenangkan. Eksterior rumah pun tak kalah menarik. Fasad rumah menggunakan material premium yang tahan cuaca, lengkap dengan taman hijau yang mempercantik lingkungan rumah. Griya Seroja adalah tempat di mana Anda menemukan keindahan dan fungsionalitas dalam satu paket.
Fasilitas Lengkap di Griya Seroja Rumah Nyaman untuk Semua Keluarga
Tinggal di Griya Seroja berarti menikmati fasilitas lengkap yang dirancang untuk kenyamanan Anda dan keluarga. Setiap rumah dilengkapi taman pribadi untuk relaksasi, kolam renang keluarga yang bersih dan aman, serta ruang multifungsi yang bisa digunakan sebagai gym atau ruang kerja. Rumah murah di Jagakarsa di bawah 3M jarang sekali menawarkan fasilitas seperti ini.
Lingkungan perumahan ini juga didukung keamanan 24 jam dengan sistem CCTV dan satpam. Jogging track yang asri serta taman bermain anak menjadikan Griya Seroja tempat ideal untuk tumbuh kembang keluarga. Dengan tempat parkir luas, penghuni dan tamu Anda tidak akan menghadapi kesulitan.
Investasi Menjanjikan: Rumah Dijual Jakarta Selatan dengan Nilai Tinggi
Berinvestasi di properti Jakarta Selatan selalu menjadi langkah cerdas, terutama di kawasan seperti Griya Seroja. Tren harga rumah di area ini terus meningkat, menjadikannya investasi jangka panjang yang menjanjikan. Rumah dijual di Jakarta Selatan harga 3M seperti di Griya Seroja memiliki potensi keuntungan besar di masa depan.
Saat ini, Griya Seroja menawarkan harga promo untuk pembelian awal. Dengan rumah harga 2,8M di Jakarta Selatan, Anda sudah bisa memiliki hunian modern lengkap dengan segala fasilitas. Tidak hanya untuk tempat tinggal, properti ini juga cocok sebagai aset yang bernilai tinggi.
Testimoni dan Pengalaman Penghuni Griya Seroja
Banyak penghuni Griya Seroja yang merasa puas dengan keputusan mereka. "Rumah ini benar-benar nyaman dan strategis. Anak-anak senang bermain di taman, sementara kami bisa bekerja dengan tenang di rumah," ujar salah satu penghuni. Mereka juga mengapresiasi fasilitas lengkap dan keamanan perumahan.
Jika Anda masih ragu, dengarkan rekomendasi para penghuni yang sudah merasakan kenyamanan Griya Seroja. Banyak yang mengaku menemukan rumah impian mereka di sini. Rumah murah Jakarta Selatan seperti ini memang jarang ditemui!
Kesimpulan Rumah Impian Ada di Griya Seroja
Griya Seroja adalah jawaban untuk Anda yang mencari rumah murah di Jakarta Selatan dengan fasilitas lengkap dan lokasi strategis. Desain modern, lingkungan nyaman, dan potensi investasi tinggi menjadikan perumahan ini pilihan yang tepat.
Ayo, jangan lewatkan kesempatan ini! Kunjungi Griya Seroja sekarang dan wujudkan rumah impian Anda. Rumah harga 2,8M di Jakarta Selatan dengan kualitas seperti ini tidak akan bertahan lama di pasar. Segera ambil langkah untuk masa depan yang lebih baik!
Hubungi Kami Segera : Telepon/Whatsapp :  0822-8000-3848
Website : https://griyaseroja.com/
0 notes
rkpublisherr · 2 months ago
Text
Rumah Minimalis di Lokasi Premium Nganjuk
Tumblr media
Memasuki dunia properti, terutama di daerah perkotaan, salah satu aspek terpenting yang perlu diperhatikan adalah lokasi. Sebuah rumah tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang. Di Nganjuk, ada sebuah rumah minimalis di lokasi premium Nganjuk yang menawarkan nilai investasi tinggi serta kenyamanan yang tak tertandingi.
Mengapa Memilih Lokasi Premium?
Memilih lokasi premium adalah keputusan strategis yang akan membawa banyak keuntungan. Rumah yang terletak di lokasi ini biasanya dekat dengan berbagai fasilitas umum, seperti pusat perbelanjaan, sekolah, dan rumah sakit. Dalam hal ini, rumah yang terletak di Jl As Tubun 1/06 ini memberikan aksesibilitas yang mudah ke semua kebutuhan sehari-hari Anda.
Lingkungan sekitar juga memainkan peranan penting. Di kawasan ini, Anda akan menemukan suasana yang tenang dan bersih, ideal untuk membesarkan keluarga. Rumah ini berada dekat dengan Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk, yang memastikan Anda mendapatkan layanan kesehatan dengan cepat dan mudah. Hal ini sangat penting, terutama untuk keluarga yang memiliki anak-anak atau orang tua yang memerlukan perhatian khusus.
Desain Modern dan Fungsional
Rumah ini dibangun dengan desain yang modern dan fungsional. Dengan luas tanah 189M2 dan dimensi bangunan 24 x 8, rumah ini dirancang untuk memberikan ruang yang cukup bagi keluarga. Terdapat 3 kamar TDR yang luas, ideal untuk tempat tidur, ruang kerja, atau bahkan ruang hobi. Setiap kamar didesain dengan pencahayaan alami yang optimal, menciptakan suasana yang hangat dan nyaman.
Kamar mandi yang tersedia juga dirancang dengan baik, menggunakan bahan berkualitas untuk memastikan daya tahan dan keindahan. Selain itu, ruang tamu yang luas menjadi tempat ideal untuk berkumpul bersama keluarga atau teman, di mana Anda bisa menghabiskan waktu berkualitas. Dapur yang modern dan terorganisir dengan baik juga menambah nilai lebih bagi rumah ini, memudahkan Anda dalam menyiapkan berbagai hidangan untuk keluarga.
Fasilitas yang Mendukung Kualitas Hidup
Salah satu keuntungan memiliki rumah minimalis di lokasi premium Nganjuk adalah fasilitas yang ditawarkan. Rumah ini dilengkapi dengan garasi yang memadai, memberikan perlindungan bagi kendaraan Anda dari cuaca buruk dan pencurian. Garasi ini juga memudahkan Anda dalam melakukan parkir tanpa kesulitan.
Di luar rumah, Anda juga akan menemukan area hijau yang cukup luas. Ruang terbuka hijau ini sangat ideal untuk bersantai atau berolahraga di pagi hari. Anda bisa menikmati udara segar sambil berjalan-jalan atau bermain bersama anak-anak. Kelebihan lainnya adalah lingkungan yang aman dan nyaman, di mana anak-anak dapat bermain dengan leluasa tanpa khawatir.
Investasi yang Menjanjikan
Investasi properti di Nganjuk semakin meningkat, dan memiliki rumah di lokasi premium adalah langkah yang cerdas. Dengan harga yang kompetitif dan prospek kenaikan nilai properti yang signifikan, rumah ini menawarkan peluang investasi yang menarik. Kawasan ini terus berkembang, dengan berbagai proyek infrastruktur yang sedang berjalan, yang akan meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan.
Dengan nilai investasi tinggi, rumah ini bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga aset berharga untuk masa depan Anda. Jika Anda memutuskan untuk menjualnya di kemudian hari, potensi keuntungan yang bisa didapatkan akan sangat menggiurkan.
Komunitas yang Harmonis
Keberadaan komunitas di sekitar juga merupakan faktor penting dalam memilih rumah. Di lokasi premium ini, Anda akan menemukan tetangga yang ramah dan mendukung. Lingkungan yang harmonis akan memberikan rasa aman dan nyaman, serta memudahkan Anda dalam menjalin hubungan sosial yang baik.
Anak-anak Anda dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang positif, belajar nilai-nilai sosial yang penting. Kesempatan untuk berinteraksi dengan tetangga, menghadiri acara komunitas, dan berbagi pengalaman akan membuat hidup di kawasan ini semakin berharga.
Akses Mudah ke Berbagai Fasilitas
Rumah ini menawarkan akses mudah ke berbagai fasilitas umum. Selain dekat dengan Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk, Anda juga dapat menjangkau sekolah-sekolah terkemuka, pusat perbelanjaan, dan tempat-tempat hiburan dalam waktu singkat. Ini akan sangat menghemat waktu Anda dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Ketersediaan transportasi umum yang baik juga menjadi nilai tambah. Anda dapat dengan mudah menjangkau lokasi-lokasi penting lainnya di Nganjuk atau bahkan daerah sekitarnya tanpa kesulitan. Ini membuat rumah ini sangat cocok untuk mereka yang bekerja di luar kota namun tetap ingin tinggal di lingkungan yang nyaman dan tenang.
Peluang Emas untuk Memiliki Rumah Impian
Kesempatan untuk memiliki rumah minimalis di lokasi premium Nganjuk ini adalah sesuatu yang tidak boleh dilewatkan. Dengan penawaran yang terbatas, segera hubungi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Kontak dapat dilakukan melalui Hub: 0856-4586-2004.
Dengan proses pembelian yang transparan dan profesional, Anda akan merasa nyaman dan aman dalam mengambil keputusan untuk membeli rumah ini. Segala kebutuhan dan pertanyaan Anda akan dijawab dengan cepat, memastikan bahwa Anda mendapatkan pengalaman terbaik dalam memiliki rumah impian.
Kenyamanan dan Kualitas Hidup
Setiap sudut rumah ini dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi penghuninya. Dari ruang tamu yang luas hingga kamar-kamar yang nyaman, semuanya akan membuat Anda merasa betah. Anda dapat menikmati momen berharga bersama keluarga tanpa merasa tertekan oleh suasana yang tidak nyaman.
Dengan berbagai fasilitas yang mendukung, Anda dapat menjalani gaya hidup sehat dan aktif. Baik itu berolahraga di luar ruangan, berkumpul dengan teman, atau sekadar bersantai di halaman belakang, semua bisa dilakukan dengan mudah di rumah ini.
Kesimpulan
Membeli rumah minimalis di lokasi premium Nganjuk adalah langkah bijak untuk Anda dan keluarga. Dengan lokasi strategis, desain modern, dan fasilitas lengkap, rumah ini tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga peluang investasi yang menguntungkan.
Jangan lewatkan kesempatan untuk memiliki rumah impian yang menawarkan semua yang Anda butuhkan. Dengan segudang keuntungan yang ditawarkan, rumah ini adalah pilihan ideal untuk masa depan yang lebih baik. Hubungi sekarang untuk memulai langkah menuju kepemilikan rumah yang Anda idamkan.
0 notes