#harga sewa sepeda motor jogja
Explore tagged Tumblr posts
Text
Wisata Jogja dengan Bersepeda — AGI BIKE RENTAL JOGJA / 081312432218
Sugeng Rawuh Wonten Ngayogyakarta….. Monggo silahkan bagi yang sedang liburan dan pengen merasakan sensasi Liburan yang berbeda di kota jogja. AGI BIKE RENTAL siap Mengisi Liburan Anda dengan paket Tour Sepeda yang Menarik, Instagramable, dan akan membuat kesan yang berbeda di Liburan anda. anda akan kami ajak menelusuri sudut kota jogja yang pastinya menarik dan […] via Wisata Jogja dengan…
View On WordPress
#harga sewa sepeda jogja#Sewa Sepeda anak Jogja#sewa sepeda di jogja#Sewa Sepeda downhill Jogja#sewa sepeda gunung jogja#sewa sepeda Jogja#sewa sepeda jogja malioboro#Sewa Sepeda Jogja murah#Sewa Sepeda Listrik Jogja#Sewa Sepeda Motor Jogja
0 notes
Text
Jeep Wisata Gumuk Pasir Parangtritis Yogyakarta
Destinasi Gumuk Pasir tepatnya berada di Jalan Pantai Parangkusumo RT 01, Grogol 10, Kretek, Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Provinsi DI Yogyakarta. Lebih jelasnya, Gumuk Pasir ini membentang di antara Sungai Opak, Pantai Parangtritis, sampai Pantai Depok.
Akses menuju Gumuk Pasir sangatlah mudah dengan kendaraan Anda. Untuk harga tiket masuknya yaitu sebesar Rp 5.000. Sementara itu biaya parkirnya, Rp 3.000 untuk sepeda motor, dan Rp 5.000 untuk parkir mobil. Wisata Gumuk Pasir ini buka setiap hari mulai Senin sampai Minggu dari jam 07.00-18.00 WIB.
Sewa Jeep Gumuk Pasir
Ya, Wisata Fun offroad di medan pegunungan bisa jadi sudah biasa bagi Anda pecinta adventure. Akan tetapi, bagaimana jika yang Anda susuri adalah jalanan berpasir di sisi pantai? Nah, di Kota Jogja ini, Anda dapat menjajal nya dengan wisata offroad di Gumuk Pasir Parangkusumo Yogyakarta.
Wisata jeep Gumuk Pasir Parangkusumo menyuguhkan sensasi serta pengalaman menikmati pesona alam yang memukau. Anda akan dibawa melalui sejumlah spot menarik. Mulai dari landmark gumuk pasir, kayu kering, perkebunan milik warga, hutan cemara, kemudian berakhir di pantai.
Selengkapnya...
0 notes
Text
Puncak Becici, tempat dimana Obama Berwisata di Jogja
Puncak Becici, tempat dimana Obama Berwisata di Jogja
Wisata hutan Pinus dengan topografi perbukitan ini mempunyai beberapa spot bagus untuk ber swafoto ini seluas 4,4 hektar dengan hawa yang sejuk. Puncak becici berfokuskan pada kegiatan alam outbond dan panoramanya, jadi tak heran banyak kegiatan – kegiatan yang sering dilakukan pada area ini seperti berkemah. Pengunjung yang berencana menghabiskan waktu liburannya disini disarankan datang berkunjung pada waktu kemarau dan menghindari musim penghujan karena mengingat area perbukitan dengan batuan-batuan yang licin jika terguyur air hujan. Harga Tiket Masuk Puncak Becici Wisatawan yang berencana untuk mengunjungi Puncak Becici ini harus membayar tiket masuk sebesar Rp. 3.000,- saja per orang beserta biaya parkir Rp. 2.000 untuk sepeda motor dan Rp. 5.000 untuk mobil. Tak hanya menikmati pemandangan alamnya saja yang indah, pengunjung juga bisa naik dan mencoba terjun dari ketinggian menggunakan Flying Fox dengan membayar Rp. 15.000 untuk sekali main. Fasilitas perjalanan seperti mengelilingi area menggunakan Jeep biasa ataupun Jeep Offroad juga bisa dinikmati dengan biaya sebesar Rp.175.000 per 4 orang untuk menaiki Jeep biasa dan Rp. 275.000,- per 4 orang untuk Jeep Offroad. Kunjungan Barack Obama Terletak di desa Gunung Cilik RT7 RW2, Muntuk, Dlinggo, Bantul,Yogyakarta, salah satu tempat wisata ini wajib menjadi list perjalanan wisata alam selanjutnya. Beroprasi setiap hari mulai pukul 06.00 pagi hingga 19.00 malam, nama Puncak Becici ini mulai meroket ketika mantan Presiden Amerika yaitu Barack Obama mengunjunginya yang kemudian nama dari tempat ini melambung dan membuat para wisatawan penasaran akan keindahan alamnya dari foto – foto di media sosial. Padahal sebelumnya panorama indah dari Puncak Becici tersebut belum banyak diketahui banyak orang. Objek wisata sebelum disambangi oleh Barack Obama itupun masih terlihat sepi karena kurangnya informasi dari media. Kawasan Puncak Becici ini terdapat beberapa objek wisata lain yang jaraknya dekat dan juga bisa dikunjungi. Beberapa tempat wisata yang tidak jauh dari Puncak Becici dan masih dalam satu wilayah ini salah satunya adalah Kebun Buah Mangunan dan Hutan Pinus Mangunan. Jika Puncak Becici terkenal dengan spot sunset sore hari, lain halnya dengan Kebun Buah Mangunan ini yang justru lebih indah dikunjungi pada pagi hari saat matahari mulai terlihat. Tak hanya pemandangannya saja, kebun buah ini ditumbuhi beragam jenis tanaman buah seperti manggis, cempedak, matoa, durian, jambu, dll. Satu lajur dengan Puncak Becici, deretan pepohonan pinus yang menjulang tinggi menjadi pemandangan asyik yang terlihat pada hutan pinus ini sebagai latar belakang cantik yang menemani anda untuk berswafoto. Hutan Mangunan mengelilingi bagian bawah dari Puncak Becici. Banyak pengunjung dari arah luar kota yang ingin menyambangi Kota Jogja dengan segala wisatanya namun terhalang akan pengetahuan jalur dan tempat- tempat wisata yang ada di Jogja. Agar perjalanan lebih efisien, wisatawan yang melakukan perjalanan wisata secara berkelompok bisa menggunakan jasa sewa mobil jogja untuk sekedar berjalan – jalan mengitari indahnya Jogja, atau bahkan Paket Tour Wisata Jogja untuk menghemat budget liburan anda.
1 note
·
View note
Text
Sekelumit Cerita
Beberapa menit yang lalu adzan maghrib telah dikumandangkan di sebuah kota besar di Pulau Jawa, Yogyakarta. Aku dengan sepeda motorku berjalan tidak seperti biasanya. Ada yang berbeda, ya ban motorku gembos alias bocor. Katanya Jogjakarta adalah kota dengan tingkat ketoleransian yang paling tinggi di Indonesia, nyatanya iya. Bukan klakson sana sini yang didengar akibat berkendara dengan pelan dipinggiran aspal kota melainkan tanya sapa sesama pengendara.
Sesampainya disebuah bengkel mungil khas tambal ban, diparkirlah kendaraan yang mulai menua ini sembari memanggil si empunya jasa. Maghribpun terus berjalan menghampiri isya, tukang tambal ban tak jua ada. Dinaiki kembali si roda dua menuju selatan Jogja dari arah jakal utara. Melewatkan beberapa bengkel, seperti biasa. Aku hanya ingin mampir ke tempat yang ingin aku berhenti saja. Ketemulah bengkel kedua, bertanya lalu dijawab “maaf mas kami sudah mau tutup”. Tak mengapa, kamipun kembali melanjutkan perjalanan yang tak biasa ini semakin ke bawah.
Sebuah bengkel kecil yang selama ini tak pernah ku perhatikan bahwa dia ada. Oke, aku putuskan untuk memberhentikan motorku di tempat itu. Lokasinya berada di kiri jalan kalau dari Utara Jakal persis sebelum perempatan kentungan. Anak jogja pasti tahu itu kentungan.
Mas, ada ban bagus ukuran 80/80 selain yang saya pakai itu? Oh iya ada, ada 2 mas yang 200-an dan yang 300-an. Oke mas, perbedaannya dimana mas? Kualitas mas. Gimana itu mas maksudnya? Iya kalau ban yang mas pakai itu komposisinya lembut, makanya cepat habis. Nah kalau yang 300-an ini strukturnya lebih keras mas, lebih awet. Oke mas yang itu saja.
Sambil mengerjakan tugasnya, aku mengajaknya ngobrol. Mas, pilih kualitas atau yang penting ada? Ya kayak kisah ban motor ini mas. Saya pilih yang penting ada mas, sahut masnya sambil ngerjain kerjaannya. Alasannya mas? Semua pasti menginginkan yang terbaik bagi dirinya apapun itu. Cuma setiap orang memiliki keterbatasan. Saya mampunya hanya itu, ya selanjutnya bagi saya adalah menjaganya dengan penjagaan yang baik. Agar ban ini tidak cepat rusak, tidak cepat hancur, saya harus memperlakukannya dengan perlakuan yang ekstra. Karena apabila saya memperlakukannya biasa saja, maka akan cepat rusak mas.
Jawaban yang bijak.
Nah kalau masnya? Dia balik bertanya. Saya milih kualitas mas. Persis seperti saya memilih ban harga 300-an ini. Padahal sebenarnya saya hanya mampu untuk memiliki yang satunya, karena seperti yang mas bilang setiap orang memiliki keterbatasannya masing-masing. Tapi tidak semua orang juga memilih bertahan dengan keterbatasannya mas. Ada orang yang mencoba melewati keterbatasannya tersebut. Uang saya sebenarnya tidak cukup jika saya memilih yang ini, tapi saya bisa mengusahakannya agar saya bisa mendapatkannya. Ya dengan cara saya mengorbankan uang belanja saya selama beberapa hari kedepan. Artinya setiap menginginkan hal yang lebih, kita harus melakukan usaha yang lebih pula.
Mas kenapa pakai mesin untuk membuka dan memasang bannya? Padahalkan pakai dua besi itu saja bisa. Ini kan alatnya mahal mas. Udah berapa lama buka usaha ini mas? Sekitar 4 tahunan mas. Apa dari awal sudah bekerja seperti ini? Engga mas dulu saya montir di bengkel orang, ikut-ikut orang, tapi ya mau sampai kapan mas? Katanya padaku.
Tepat sekali mas, harga sewa tempat ini berapa mas? 24 juta/tahun. Mahal ya mas, iya. Kalau harga tanah disini mas? 20 juta / meter bahkan ada yang 30 juta. Wow akupun takjub. Terus kenapa mas membukanya disini? Padahalkan mahal, apa setiap hari ada orang yang membeli ban disini? Tidak mas tidak mesti. Kadang ada kadang tidak. Mesin itu punya sendiri mas? Iya mas. Wow kan itu mahal mas harganya. Ya nyicil mas.
Tanpa ia sadari bahwa dia pun sebenarnya memilih kualitas dan mengusahakan yang terbaik buat dirinya,
Mas sudah selesai ni motornya.
Oke mas terimakasih atas semuanya
………………………
Begitulah hidup. Jalani dan Syukuri !
3 notes
·
View notes
Text
SELAKSA MAKNA, SELAKSA RASA
Pondok Sare dan Kenyamanan di Setiap Sudutnya
Akhirnya berpijak juga kaki ini di Jogja, menyatukan diri dengan jiwa yang sempat terpisah. Ku hirup dan ku sentuh udaranya diam-diam. Sungguh, ini Jogja. Sekali lagi ku yakinkan, berhubung aku masih setengah sadar. Meski sebenarnya tidurku di kereta tidak terlalu nyenyak. Kerjaannya bangun dari tidur sambil melihat jam, memastikan sudah sampai mana dan apakah sudah mendekati atau belum. Begitu saja sampai akhirnya menyerah untuk tidur kembali pada pukul 3 pagi.
Jogja dengan tawaran bentor di pagi buta. Ya! Bentor, becak motor. Mereka menunggu setiap orang yang keluar dari stasiun dengan harapan bentornya terisi penumpang. Maaf ya pak, kami memilih memakai taxi online dengan misi menyelamatkan isi dompet (. Akhirnya kami memulai perjalanan pertama kami di Jogja.
Sampailah kami di Jl. DI Panjaitan. Tepatnya kami turun di depan Gang Ngadinegaraan, Mantrijeron. Berjalan memasuki gang menuju tempat dimana kami akan tinggal selama di Jogja. Pondok Sare, penginapan yang kami booking dari jauh-jauh hari dengan potongan harga yang cukup membantu sekali (pejuang diskon, hehe..). Akhirnya kami masuk setelah lama berdiri di luar, karena ragu dan saling tunjuk siapa yang akan masuk duluan dan bertanya, haha dasar kita! Langkah kami yang ragu-ragu disapa seseorang dengan tangan memegang sapu, rupa-rupanya ia sedang beres-beres. Permulaan yang sangat menyembuhkan keragu-raguan kami. Ia menyapa dengan senyum dan menyambut hangat kedatangan kami setelah menanyakan siapa gerangan kami yang datang subuh-subuh, saling mendorong badan agar duluan masuk dan menyapa. Kami dipersilahkan masuk dan duduk di mini bar dapur untuk melakukan reservasi. Sambil mengurus semuanya, Mas Yudha –yang sampai saat ini kami tidak mengetahui apakah ia pemilik atau hanya staff— menanyakan perjalanan kami dari Bandung ke Jogja. Lucunya saat reservasi kami tidak terlalu banyak membawa uang cash, alhasil ia mengizinkan kami untuk membayarnya nanti, tetap dengan senyum ramahnya. Ia menunjukkan beberapa fasilitas di penginapan, juga memberi tahu kami service mereka, free menyeduh teh dan kopi. Sebelumnya juga kami diberitahukan bahwa kami akan mendapatkan sarapan gratis. Ada yang menarik dari setiap apa yang akan kami konsumsi, setelah menikmati hidangan di penginapan ini, kami harus mencuci peralatan makan sendiri. Kami tidak protes, karena hal kecil itu juga seharusnya menjadi tanggung jawab kami sehari-hari.
Ketika memasuki ruang tengah, sungguh dibuat takjub oleh peta jogja dengan ukuran besar. Di setiap titik tertentu ditarik sebuah garis dengan benang, menunjukkan destinasi wisata di setiap sudut Jogja. Aku yakin sekali, mereka membuatnya sendiri. Ia menyudahi perbincangan singkat untuk mempersilahkan kami beristirahat. Mungkin saja ia menyadari muka bantal kami yang sudah tak tertolong. Ditunjukkannya kamar di bagian belakang rumah ini dengan nuansa putih-biru dengan jendela kamar yang di depannya diberi tempat duduk dengan sejenis bantal osin bulat (apa ya sebutannya? Yaa bantal duduklah) serta 2 bantal kecil. Super homey dengan halaman belakang yang terbuka dan terdapat tempat duduk lesehan. Ah! Mengapa hati ini mudah sekali untuk tersentuh. Ingin rasanya mengapresiasi diri menyetujui untuk memilih penginapan ini. Kami memasuki kamar dengan pekikan bahagia. Hahaha! Nuansa warnanya masih sama, semua elemen dibuat senada. ZUPER COZY! Harga yang cukup terjangkau dengan suasana, fasilitas, dan service yang memuaskan. Jujur, aku jatuh cinta dengan Pondok Sare hanya dengan waktu beberapa menit saja. Tanpa menunggu komando, kami segera merebahkan tubuh kami yang sebelumnya tidur dengan posisi yang tidak cukup nyaman di kereta. Apalagi aku dengan kaki yang menggantung (ya, kakiku pendek!). Kami berencana untuk tidur sebentar, sebelum benar-benar berkeliling Jogja.
Sama-sama memasang alarm agar tidak terlalu pulas tidur, tapi bukan berarti langsung terjaga ketika bunyi alarm pertama bunyi. Kami beberapa kali menambah menit, sekedar memberi toleransi pada rasa kantuk. Akhirnya setelah melalui beberapa bunyi alarm, aku memberi sugesti pada diri untuk terjaga. Aku bergegas ke luar untuk mandi, karena kamar mandinya terpisah. Begitu memasuki kamar mandi, ternyata di dalamnya terdapat toilet terpisah masih dengan nuansa warna yang sama. Kemudian disusul temanku mandi dan bersiap-siap untuk memulai perjalanan kami di Jogja.
Kami bergegas ke depan, berniat menikmati teh bersama. Sambil menyeduh teh, kami melihat-lihat peta Jogja yang ditempel di dinding. Mas Yudha mendekat, menanyakan rencana kami hari ini. Sesuai dengan rencana, kami ingin pergi ke Gumuk Pasir. Dengan cekatan mas Yudha merekomendasikan beberapa tempat wisata lain di sekitar Gumuk Pasir. Ketika kami menanyakan tentang satu kebun bunga matahari yang tengah hits di Jogja, Mas Yudha memberitahu kami tentang sesuatu yang menarik mengenai bunga dan Jogja. Ia mengatakan bahwa pemerintah daerah menghimbau masyarakat untuk menanam tanaman hias jika memiliki lahan yang cukup. Maka, akan sangat mudah menemukan pemandangan indah dari bunga-bunga yang tumbuh di Jogja. Selain menanyakan tujuan, ia juga menanyakan perihal transportasi apa yang akan kita pakai selama di jogja. Kami sebelumnya telah mencari tahu mengenai pondok sare yang menyewakan mobil, tapi tidak ada keterangan menyewakan motor. Seperti membawa angin segar, Mas Yudha memberi tawaran yang kami tunggu, mereka ternyata menyediakan sewa motor juga! Yess! So, kami tidak perlu membuang waktu mencari tempat sewa motor. Kami langsung mengiyakan tawarannya. Mas Yudha menunjukkan motor yang akan menemani perjalanan kami selama di Jogja kepada teman saya, berhubung yang akan mengendarai motor nanti adalah teman saya. Ya! Saya tidak bisa mengendarai motor, jangankan motor, sepeda juga tidak. Payah memang (Vielen lieben Dank, Ka Tepi <3). Setelah memeriksa motornya, kami menyantap sarapan kami, pancake dari Pondok Sare, sebelum kami menghabiskan waktu mengelilingi Jogja.
0 notes
Text
6 Tips Hemat Backpacker-an ke Yogyakarta
Yogjakarta termasuk salah satu destinasi liburan yang populer di Indonesia. Pesona alam, budaya, dan keramahan masyarakatnya membuat para wisatawan selalu rindu untuk kembali ke Jogja. Tak terkecuali para wisatawan yang selalu menjadikan Jogja sebagai destinasi favorit untuk berlibur. Berbagai pilihan penginapan murah, wisata kuliner ramah kantong, serta banyaknya wisata gratis menjadi daya tarik tersendiri bagi para backpacker. Hal tersebut bisa menekan bujet liburan yang tentunya menjadi kepuasan tersendiri bagi para backpacker. Bagi kalian yang berencana liburan ke Jogja dengan cara backpacker, simak tips berikut agar liburan kamu berjalan lancar!
Memilih transportasi
Tranportasi pasti menjadi salah satu alokasi dana yang cukup besar ketika berlibur. Karena itulah, memilih transportasi yang tepat bisa mempengaruhi perjalanan liburan backpacker kamu. Selain transportasi menuju Yogyakarta, kamu juga perlu memikirkan transportasi selama berkeliling Kota Gudeg ini. Yuk, simak panduan singkatnya berikut ini:
Gunakan kereta api ekonomi
Bagi kalian yang berasal dari Pulau Jawa, kereta api bisa menjadi pilihan tepat menuju Jogja. Selain memiliki rentang waktu perjalanan yang dapat diukur, akomodasi kereta api sudah cukup nyaman untuk digunakan. Dan untuk harga tiket kereta pun cukup terjangkau bagi siapa saja. Dengan begitu, bujet transportasi akan semakin terkendali. Kalian tak perlu khawatir soal kenyamanan kereta api kelas ekonomi. Pasalnya, PT KAI telah melakukan peningkatan pelayanan seiring pengurangan subsidi pemerintah pada Publik Service Obligasi (PSO) sejak awal tahun 2015. So, kereta ekonomi masih tetap nyaman untuk dijadikan pilihan transportasi terbaik dalam perjalanan jarak jauh.
Gunakan Trans Jogja atau berjalan kaki.
Setibanya kereta di stasiun Yogyakarta, kamu pasti membutuhkan transportasi menuju penginapan maupun lokasi wisata. Untuk menghemat pengeluaran, Trans Jogja bisa menjadi pilihan tepat. Selain murah, Trans Jogja juga mudah untuk diakses dari berbagai lokasi. Setidaknya, kalian hanya membutuhkan uang sekitar antara Rp. 3.600,- hingga Rp. 5.000,- saja untuk menggunakan transportasi ini. Ada pula alternatif cara lain yang bisa kita lakukan demi menghemat biaya transportasi, yaitu berjalan kaki. Cara ini disrasa sangat efektif karena Jogja merupakan kota yang ramah turis. Berbagai trotoar serta penyeberangan bisa dengan aman kamu lalui di Yogyakarta. Tak hanya itu saja, dengan berjalan kaki kalian juga bisa lebih mengenal penduduk serta budaya lokal. Menarik sekali, bukan?
Sewa sepeda motor untuk berkeliling Jogja.
Jika ingin menjelajahi kota Yogyakarta dengan lebih leluasa, kamu bisa menyewa sepeda motor selama beberapa hari. Selain lebih fleksibel menjelajah, penggunaan sepeda motor juga akan membantu kamu menjangkau objek wisata yang tidak dilalui angkutan umum. Kamu bisa bebas untuk berhenti ddan menikmati tempat-tempat yang kamu suka, pada saat menemukan objek yang menarik. Harga sepeda motor yang disewakan cukup bervariatif, bergantung pada tipe kendaraan dan lama waktu peminjaman. Agar perjalanan kita aman dan lancar, pilihlah tipe sepeda motor yang sesuai dengan kondisi jalan wisata tujuan.
Bermalam di penginapan murah.
Di Yogyakarta, kita tak perlu mengeluarkan biaya berlebih untuk bisa tidur nyenyak. Ada banyak pilihan jenis penginapan murah yang bisa kita temui, salah satunya di Jalan Sosrowijayan, kawasan Malioboro. Mulai dari hotel, guest house, hingga homestay bisa kamu temukan di sini. Harga masing-masing penginapan di jogja berbeda, tergantung pada fasilitas yang disediakan. Namun pada umumnya, harga yang ditawarkan berkisar Rp120.000 – Rp250.000. Menariknya, penginapan di sini juga dapat diisi oleh beberapa orang atau rombongan. Dengan begitu, harga sewa penginapan kamar pun bisa semakin hemat.
Berburu kuliner murah.
Salah satu hal yang tak kalah pentingnya saat berlibur adalah wisata kuliner. Untungnya, Yogyakarta punya segudang pilihan kuliner lezat yang wajib kalian coba. Mulai dari hidangan tradisional hingga masakan modern bisa dengan mudah kita temukan. Tak ketinggalan, harga terjangkau pada masing-masing kuliner pun akan menyempurnakan wisata kuliner kita, jadi lebih nikmat. sekiranya sekian dulu pembahasan kita tentang tips hemat ke jogja ala backpackper, dan apabila ada masukan tambahan bisa mengisi pada kolom komentar di.bawah ini. Read the full article
0 notes
Text
Dagang Inspiratif & Tak Terduga
Seandainya mendengar kata sewa barang, pada lazimnya akan mengacu pada mobil, motor atau pakaian. Namun ketika mendengar kata sewa kasur? Anda mungkin merasa aneh dan lucu. Jangan salah sangka, bisnis sewa kasur rupanya sangat menguntungkan dengan omset penghasilan yang fantastis. Salah satunya yakni usaha sewa kasur Jogja yang dirintis oleh seorang wanita. Nama wirausahawan ini merupakan Clara Almabella Bamanty. Meski pada mulanya dicibir, namun tak mematahkan motivasinya untuk meraup profit dalam peluang bisnis ini. Tipe kasur yang dia sediakan adalah spring bed atau kasur pegas dan kasur busa. Kedua kasur ini memiliki harga yang berbeda, berkisar antara 20 ribu sampai 110 sewa kasur jogja murah ribu per kasur dalam 24 jam. Omset per bulannya bisa mencapai 180 juta. Kasur-kasur habis tersewa oleh hotel-hotel dan usaha lainnya yang memerlukan kasur. Hal ini dikarenakan pihak hotel banyak yang kurang dalam menyediakan extra bed untuk tamunya. Jika orang lain mencibir, lain halnya pihak hotel yang justru benar-benar terbantu dengan penyewaan kasur ini.
Salah satu pelanggan yang benar-benar terbantu yaitu sebuah hotel di Jogja, executive hotel mengatakan seandainya mereka amat terbantu dengan adanya jasa sewa kasur Jogja saat menghadapi permintaan extra bed para tamunya. Kans bisnis inilah yang mewujudkan Clara memulai bisnisnya. Pengalamannya yang kesusahan mendapatkan extra bed ketika menginap di hotel dengan keluarganya memberi pandangan baru untuk berbisnis. Dari situlah, ia mulai merintis karier dari waktu SMA dengan modal satu kasur seharga 200 ribu. Sesudah itu ia bersama saudara mengawali bisnis dengan menawarkan kasur mengendarai sepeda motor. Pada permulaan promosi, dia cuma mengandalkan metode getok tular. Setelah lebih berani, dia mencoba peruntungan dengan menawarkan ke hotel. Pertama karier, dia menyewakan kasur pada tetangganya
Walaupun pada mulanya banyak yang menolak jasanya, melainkan kini berkat hasil kerja kerasnya ia bisa mengelola bisnis ini hingga memiliki sebagian cabang di luar sewa kasur Jogja. Cabangnya antara lain Bandung, Bekasi, Jakarta, Bali dan Semarang. Dengan keuletan dan analisa kans bisnis yang apik, usaha ini bisa berjalan dengan lancar.
0 notes
Text
Bisnis Inspiratif & Tak Terduga
Apabila mendengar kata sewa barang, pada lazimnya akan mengacu pada mobil, motor atau pakaian. Tetapi ketika mendengar kata sewa kasur? Anda mungkin merasa aneh dan lucu. Jangan salah sangka, bisnis sewa kasur rupanya sungguh-sungguh menguntungkan dengan omset penghasilan yang fantastis. Salah satunya yakni usaha sewa rental extra bed jogja kasur Jogja yang dirintis oleh seorang wanita. Nama wirausahawan ini merupakan Clara Almabella Bamanty. Sedangkan pada mulanya dicibir, melainkan tidak mematahkan motivasinya untuk meraup keuntungan dalam kans bisnis ini. Tipe kasur yang ia sediakan yakni spring bed atau kasur pegas dan kasur busa. Kedua kasur ini mempunyai harga yang berbeda, berkisar antara 20 ribu hingga 110 ribu per kasur dalam 24 jam. Omset per bulannya bisa mencapai 180 juta. Kasur-kasur habis tersewa oleh hotel-hotel dan usaha lainnya yang memerlukan kasur. Hal ini dikarenakan pihak hotel banyak yang kurang dalam menyediakan extra bed untuk tamunya. Seandainya orang lain mencibir, lain halnya pihak hotel yang justru betul-betul terbantu dengan penyewaan kasur ini.
Salah satu pelanggan yang benar-benar terbantu adalah sebuah hotel di Jogja, executive hotel mengatakan sekiranya mereka sangat terbantu dengan adanya jasa sewa kasur Jogja ketika menghadapi permintaan extra bed para tamunya. Kesempatan bisnis inilah yang mewujudkan Clara memulai bisnisnya. Pengalamannya yang kesusahan mendapatkan extra bed saat menginap di hotel dengan keluarganya memberi ide untuk berbisnis. Dari situlah, ia mulai merintis karier dari waktu SMA dengan modal satu kasur seharga 200 ribu. Setelah itu ia bersama saudara mengawali bisnis dengan menawarkan kasur mengendarai sepeda motor. Pada permulaan promosi, ia cuma mengandalkan cara getok tular. Sesudah lebih berani, dia mencoba peruntungan dengan menawarkan ke hotel. Pertama karier, dia menyewakan kasur pada tetangganya Padahal pada awalnya banyak yang menolak jasanya, namun sekarang berkat hasil kerja kerasnya ia dapat mengelola bisnis ini hingga mempunyai beberapa cabang di luar sewa kasur Jogja. Cabangnya antara lain Bandung, Bekasi, Jakarta, Bali dan Semarang. Dengan keuletan dan analisis kans bisnis yang apik, usaha ini dapat berjalan dengan lancar.
0 notes
Text
Dagang Inspiratif Serta Tak Terduga
Seandainya mendengar kata sewa barang, pada biasanya akan mengacu pada kendaraan beroda empat, motor atau baju. Melainkan saat mendengar kata sewa kasur? Anda mungkin merasa aneh dan lucu. Jangan salah sangka, bisnis sewa kasur terbukti sungguh-sungguh menguntungkan dengan omset penghasilan yang fantastis. Salah satunya ialah usaha sewa kasur Jogja yang dirintis oleh seorang wanita. Nama wirausahawan ini merupakan Clara Almabella Bamanty. Sedangkan pada awalnya dicibir, melainkan tak mematahkan motivasinya untuk meraup keuntungan dalam peluang bisnis ini. Variasi kasur yang ia sediakan ialah spring bed atau kasur pegas dan kasur busa. Kedua kasur ini mempunyai harga yang berbeda, berkisar antara 20 ribu hingga 110 ribu per kasur dalam 24 jam. Omset per bulannya dapat menempuh 180 juta. Kasur-kasur habis tersewa oleh hotel-hotel dan usaha lainnya yang memerlukan kasur. Hal ini dikarenakan pihak hotel banyak yang kurang dalam menyediakan extra bed untuk tamunya. Seandainya orang lain mencibir, lain halnya pihak hotel yang justru betul-betul terbantu dengan penyewaan kasur ini. Salah satu pelanggan yang sungguh-sungguh terbantu adalah sebuah hotel di Jogja, executive hotel mengatakan sekiranya mereka benar-benar terbantu dengan adanya jasa sewa kasur Jogja saat menghadapi permintaan extra bed para tamunya. Kesempatan bisnis inilah yang mewujudkan Clara mengawali bisnisnya. Pengalamannya yang kesusahan mendapatkan extra bed dikala menginap di hotel dengan keluarganya memberi ide untuk berbisnis.
Dari situlah, ia mulai merintis karier dari waktu SMA dengan modal satu kasur seharga 200 ribu. Setelah itu dia bersama http://sewakasurdijogja.com/ saudara mengawali bisnis dengan menawarkan kasur mengendarai sepeda motor. Pada awal promosi, dia hanya mengandalkan sistem getok tular. Setelah lebih berani, ia mencoba peruntungan dengan menawarkan ke hotel. Pertama karier, ia menyewakan kasur pada tetangganya
Meski pada mulanya banyak yang menolak jasanya, tetapi sekarang berkat hasil kerja kerasnya ia bisa mengelola bisnis ini hingga mempunyai sebagian cabang di luar sewa kasur Jogja. Cabangnya antara lain Bandung, Bekasi, Jakarta, Bali dan Semarang. Dengan keuletan dan analitik kans bisnis yang apik, usaha ini bisa berjalan dengan lancar.
0 notes
Text
Bidang usaha Inspiratif & Tak Terduga
Seandainya mendengar kata sewa barang, pada umumnya akan mengacu pada mobil, motor atau pakaian. Melainkan dikala mendengar kata sewa kasur? Anda mungkin merasa aneh dan sewa kasur jogja murah lucu. Jangan salah sangka, bisnis sewa kasur terbukti benar-benar menguntungkan dengan omset penghasilan yang fantastis. Salah satunya yakni usaha sewa kasur Jogja yang dirintis oleh seorang wanita. Nama wirausahawan ini yakni Clara Almabella Bamanty. Walaupun pada mulanya dicibir, namun tak mematahkan semangatnya untuk meraup profit dalam peluang bisnis ini. Macam kasur yang ia sediakan adalah spring bed atau kasur pegas dan kasur busa. Kedua kasur ini memiliki harga yang berbeda, berkisar antara 20 ribu hingga 110 ribu per kasur dalam 24 jam.
Omset per bulannya bisa menempuh 180 juta. Kasur-kasur habis tersewa oleh hotel-hotel dan usaha lainnya yang membutuhkan kasur. Hal ini dikarenakan pihak hotel banyak yang kurang dalam menyediakan extra bed untuk tamunya. Jika orang lain mencibir, lain halnya pihak hotel yang justru sangat terbantu dengan penyewaan kasur ini. Salah satu pelanggan yang amat terbantu adalah sebuah hotel di Jogja, executive hotel mengatakan jika mereka sangat terbantu dengan adanya jasa sewa kasur Jogja dikala menghadapi permintaan extra bed para tamunya. Peluang bisnis inilah yang mewujudkan Clara memulai bisnisnya. Pengalamannya yang kesulitan menerima extra bed saat menginap di hotel dengan keluarganya memberi ide untuk berbisnis. Dari situlah, dia mulai merintis karier dari waktu SMA dengan modal satu kasur seharga 200 ribu. Sesudah itu dia bersama saudara memulai bisnis dengan menawarkan kasur mengendarai sepeda motor. Pada permulaan promosi, ia hanya mengandalkan metode getok tular. Setelah lebih berani, ia mencoba peruntungan dengan menawarkan ke hotel. Pertama karier, ia menyewakan kasur pada tetangganya Walaupun pada mulanya banyak yang menolak jasanya, melainkan kini berkat hasil kerja kerasnya dia dapat mengelola bisnis ini hingga memiliki beberapa cabang di luar sewa kasur Jogja. Cabangnya antara lain Bandung, Bekasi, Jakarta, Bali dan Semarang. Dengan keuletan dan analitik kesempatan bisnis yang apik, usaha ini bisa berjalan dengan lancar.
0 notes
Text
Sewa Sepeda: Solusi Berwisata dengan Fleksibel / 0813.1243.2218
Agi Bike Rental Menawarkan jasa sewa sepeda di jogja tanpa Ribet & Gratis Ongkir. Boking sekarang juga silahkan klik ikon di bawah ini. Sepeda adalah salah satu alat transportasi yang sangat populer di seluruh dunia. Selain hemat biaya, sepeda juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan lingkungan. Dengan Sewa Sepeda di Jogja, Anda bisa bebas menjelajahi tanpa terikat dengan jadwal dan rute…
View On WordPress
#harga sewa sepeda jogja#persewaan sepeda jogja#Sewa sepeda bulanan jogja#sewa sepeda di jogja murah#Sewa Sepeda Jogja#Sewa sepeda jogja 2021#Sewa sepeda jogja agi bike rental jogja#sewa sepeda jogja malioboro#Sewa sepeda jogja terdekat#Sewa Sepeda Listrik Jogja#Sewa Sepeda Motor Jogja#Sewa sepeda terdekat#sewa sepeda yogyakarta
0 notes
Text
Bidang usaha Inspiratif Dan Tak Terduga
Kalau mendengar kata sewa barang, pada lazimnya akan mengacu pada mobil, motor atau baju. Tapi dikala mendengar kata sewa kasur? Anda mungkin merasa aneh dan lucu. Jangan salah sangka, bisnis sewa kasur rupanya sungguh-sungguh menguntungkan dengan omset penghasilan yang fantastis. Salah satunya merupakan usaha sewa kasur Jogja yang dirintis oleh seorang wanita. Nama wirausahawan ini yaitu Clara Almabella Bamanty. Meski pada mulanya dicibir, tetapi tak mematahkan semangatnya untuk meraup profit dalam kans bisnis ini. Variasi kasur yang ia sediakan adalah spring bed atau kasur pegas dan kasur busa. Kedua kasur ini memiliki harga yang berbeda, berkisar antara 20 ribu hingga 110 ribu per kasur dalam 24 jam.
Omset per bulannya bisa mencapai 180 juta. Kasur-kasur habis tersewa oleh hotel-hotel dan usaha lainnya yang membutuhkan kasur. Hal ini dikarenakan pihak hotel banyak yang kurang dalam menyediakan extra bed untuk tamunya. Kalau orang lain mencibir, lain halnya pihak hotel yang justru betul-betul terbantu dengan penyewaan kasur ini. Salah satu pelanggan yang sangat terbantu merupakan sebuah hotel di Jogja, executive hotel mengatakan sekiranya mereka amat terbantu dengan adanya jasa sewa kasur Jogja dikala menghadapi permintaan extra bed para tamunya. Kesempatan bisnis inilah yang menjadikan Clara memulai http://sewakasurdijogja.com/ bisnisnya. Pengalamannya yang kesulitan mendapatkan extra bed ketika menginap di hotel dengan keluarganya memberi pandangan baru untuk berbisnis. Dari situlah, dia mulai merintis karier dari waktu SMA dengan modal satu kasur seharga 200 ribu. Sesudah itu ia bersama saudara memulai bisnis dengan menawarkan kasur mengendarai sepeda motor. Pada permulaan promosi, ia cuma mengandalkan sistem getok tular. Setelah lebih berani, dia mencoba peruntungan dengan menawarkan ke hotel. Pertama karier, dia menyewakan kasur pada tetangganya Meski pada awalnya banyak yang menolak jasanya, tapi kini berkat hasil kerja kerasnya ia dapat mengelola bisnis ini hingga mempunyai sebagian cabang di luar sewa kasur Jogja. Cabangnya antara lain Bandung, Bekasi, Jakarta, Bali dan Semarang. Dengan keuletan dan analisis kans bisnis yang apik, usaha ini dapat berjalan dengan lancar.
0 notes
Text
Episode 10: Mengutuk Tetek-Bengek Ibukota
Awalnya, saya antusias sekali menunggu momen kepindahan saya ke Jakarta. Bayangan saya, ini akan menjadi perjalanan spiritual yang paling punk sepanjang roh ini diciptakan. Pergi ke ibukota sendirian, dengan modal sangu yang pas-pasan, tidak punya kenalan, plus belum seratus persen dapat kos-kosan. Sinting!
Episode ke sepuluh ini, saya dedikasikan untuk mengenang apa yang saya lihat selama terjebak di rutinitas ibukota. Seluruh cerita dalam tulisan ini nyata adanya, kalau tidak percaya sini magang ke Jakarta, gantiin saya yang hampir putus asa, hehehe *kemudian makan kawat*
Siluman teh tawar Jakarta
Setiap warung makan yang saya temui kok rasanya angker bin unik. Apapun makanan yang saya pesan, kalau saya ga pesan minum, pasti otomatis dikasih teh tawar dengan suhu yang juga tawar. Terus pas bayar ada tambahan dua ribu. Dan itu terjadi hampir di setiap warung makan, entah soto, pecel lele, atau nasi padang. Selamat datang di dua ribu yang ngajak padu.
Trans Jakarta sarang penyabun
Jika kamu termasuk tipe manusia yang menganggap pelecehan seksual terjadi karena pakaian korban, lebih baik jangan baca blog saya saja ya. Tolong enyah dari page ini, saya jijik. Silakan hidupi sudut pandang jahiliyah Anda dengan asupan pkspiyungan.com, jangan di maharsitama.tumblr.com.
Mau pakai baju seketat apapun, sepanjang apapun, setertutup apapun, kalau memang niatnya mau ndemok ya ndemok. Apalagi didukung dengan Trans Jakarta yang penuh sesaknya minta ampun. Untung saja ga dikasih fasilitas sabun. Wah bisa-bisa pelakunya makin onani. Salahnya kamu perempuan sih! Pokoknya jadi perempuan saja sudah salah. Titik.
Kemerdekaan adalah nasi. Dimakan jadi tai.
Puisi karya Widji Thukul tersebut benar-benar merepresentasikan gaya hidup saya selama di Jakarta. Entah mengapa, Tuhan begitu baik atau mungkin malah jahat ya? Siklus boker saya mendadak ra aturan. Sehari bisa dua sampai tiga kali mengeluarkan sesuatu itu dari dalam perut. Sama seperti diabetes, boker adalah sebuah proses yang alami dan kalau keseringan tidak baik untuk angka berat badan.
Taman Mini Indonesia Rabi
Saking suntuknya dengan hidup yang begitu-begitu saja, saya nekat jalan-jalan ke salah satu ikon Jakarta, yakni TMII. Pengennya sih ke Dufan Ancol, tapi berhubung harga tiketnya yang wangun bin ra masyuk, yasudah, TMII harganya lebih menjelata.
Namanya juga miniatur Indonesia mini. Jadi ya luas banget. Saya kemana-mana jalan kaki. Ke wahana Sky Lift jalan kaki, nonton layar lebar di Keong Mas juga jalan kaki, mau menjelajah lagi rasanya ingin bunuh diri. Capek kakinya mas. Kalau mau sewa sepeda atau motor, nanti malam saya makan apa?
Selama saya jalan-jalan di sekitar Keong Mas, duh Gusti, hampir setiap anjungan dipakai buat acara resepsi. Mau masuk jadi agak pekewuh, maklum orang se-Jogja gak ada yang gak pekewuh. Kami diciptakan Tuhan untuk menjadi manusia ter-pekewuh sedunia. Jadilah saya yang ngebet kawin karena TMII.
Itu dulu ya. Lainnya menyusul. Jangan lupa bayar teh tawar dua ribu!
2 notes
·
View notes
Text
Bisnis Inspiratif Dan Tak Terduga
Jika mendengar kata sewa barang, pada umumnya akan mengacu pada kendaraan beroda empat, motor atau baju. Melainkan saat mendengar kata sewa kasur? Anda mungkin merasa aneh dan lucu. Jangan salah sangka, bisnis sewa kasur ternyata amat menguntungkan dengan omset penghasilan yang fantastis. Salah satunya merupakan usaha sewa kasur Jogja yang dirintis oleh seorang wanita. Nama wirausahawan ini merupakan Clara Almabella Bamanty. Meski pada awalnya dicibir, tetapi tak mematahkan motivasinya untuk meraup profit dalam kesempatan bisnis ini. Macam kasur yang ia sediakan yaitu spring bed atau kasur pegas dan kasur busa. Kedua kasur ini memiliki harga yang berbeda, berkisar antara 20 ribu sampai 110 ribu per kasur dalam 24 jam. Omset per bulannya bisa menempuh 180 juta. Kasur-kasur habis tersewa oleh hotel-hotel dan usaha lainnya yang memerlukan kasur. Hal ini dikarenakan pihak hotel banyak yang kurang dalam menyediakan extra bed untuk tamunya. Jikalau orang lain mencibir, lain halnya pihak hotel yang justru benar-benar terbantu dengan penyewaan kasur ini. Salah satu pelanggan yang sangat terbantu merupakan sebuah hotel di Jogja, executive hotel mengatakan apabila mereka sangat terbantu dengan adanya jasa sewa kasur Jogja saat menghadapi permintaan extra bed para tamunya. Kans bisnis inilah yang menciptakan Clara memulai bisnisnya. Pengalamannya yang kesulitan menerima extra bed dikala menginap di hotel dengan keluarganya memberi ide untuk berbisnis. Dari situlah, ia mulai merintis karier dari waktu SMA dengan modal satu kasur seharga 200 ribu. Sesudah itu dia bersama saudara memulai bisnis dengan menawarkan kasur mengendarai sepeda motor. Pada permulaan promosi, dia hanya mengandalkan metode getok tular. Sesudah lebih berani, ia mencoba peruntungan dengan menawarkan ke hotel. Pertama karier, ia menyewakan rental extra bed jogja kasur pada tetangganya Sedangkan pada awalnya banyak yang menolak jasanya, tapi kini berkat hasil kerja kerasnya ia dapat mengelola bisnis ini sampai memiliki sebagian cabang di luar sewa kasur Jogja. Cabangnya antara lain Bandung, Bekasi, Jakarta, Bali dan Semarang. Dengan keuletan dan analisa kans bisnis yang apik, usaha ini dapat berjalan dengan lancar.
0 notes
Text
Hindari Over Budget! 10 Siasat Hemat Uang Saat Liburan
Liburan memang menyenangkan. Kita bisa singgah di destinasi wisata yang kita inginkan, makan makanan enak, rebahan di pantai, beli oleh-oleh, dan lainnya.
Ya, siapa sih yang tidak suka suka liburan? Tapi, liburan seringkali membutuhkan biaya yang besar. Uang tabungan yang kamu kumpulkan selama berbulan-bulan, mungkin habis tak tersisa sepulang liburan.
Untuk mencegah hal semacam itu, berikut 10 siasat hemat uang saat liburan supaya tidak over budget:
1. Planning dan budgeting
Sebelum liburan, tentu kamu mesti melakukan planning dan budgeting terlebih dahulu. Hindari liburan mendadak tanpa pertimbangan yang matang. Buatlah garis besar perencanaan liburan agar kamu bisa memperkirakan biaya yang nantinya harus dikeluarkan. Untuk mempermudah, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
Mau liburan kemana?
Berapa banyak destinasi wisata yang akan dikunjungi?
Berapa tiket masuk destinasi wisata?
Berapa kisaran biaya transportasi?
Berapa biaya yang mesti dikeluarkan untuk makan dan jajan?
Berapa biaya sewa hotel?
Berapa biaya beli oleh-oleh?
Kamu bisa browsing di internet terkait pertanyaan-pertanyaan di atas. Misalnya seperti profil destinasi wisata, informasi hotel, informasi oleh-oleh, dan lain-lain. Setelah kamu membuat dan menentukan anggaran, kamu tinggal merealisasikannya di lapangan. Sebisa mungkin hindari pengeluaran tak terencana yang tidak sesuai dengan rencana anggaran yang kamu buat.
2. Melacak pengeluaran
Untuk memudahkanmu melacak pengeluaran selama liburan, kamu bisa memanfaatkan smartphone kamu. Beberapa aplikasi seperti Financial Calculators, Goodbudget, atau Mint, sangat bagus untuk melacak pengeluaran selama liburan. Kamu juga bisa menggunakan spreadsheet seperti Microsoft Excel sehingga kamu bisa dengan detail melihat setiap perubahan yang ada.
3. Pakai uang tunai
Salah satu penyebab mengapa banyak orang sering mengalami overbudget saat liburan adalah memilih menggunakan kartu kredit daripada uang tunai. Padahal berbelanja secara cashless kerapkali tidak terasa seperti mengeluarkan uang banyak.
Jika kamu memiliki kartu kredit, tak ada salahnya dibawa untuk antisipasi hal-hal yang tak tertuga. Tapi sebisa mungkin hindari penggunaan kartu kredit untuk membeli atau membayar sesuatu yang sifatnya tidak mendesak dan tidak terlalu bermanfaat. Lebih baik pakai uang tunai setiap kali akan membayar sesuatu.
4. Reservasi hotel jauh-jauh hari
Buat reservasi hotel jauh-jauh hari, jangan mepet. Baiknya pesan hotel 3 atau 2 bulan sebelum keberangkatan. Kamu bisa melakukan reservasi hotel secara online karena selain mudah, banyak sekali promo yang bisa kamu manfaatkan supaya mendapat harga yang lebih murah. Selain itu, kamu juga lebih leluasa untuk reservasi hotel incaran tanpa perlu masuk waiting list!
Jika ingin mencari akomodasi yang lebih murah, kamu bisa memilih guest house atau hostel. Tapi baiknya kamu tidak melakukan pemesanan di tempat karena biasanya harga akan lebih mahal. Apalagi jika kamu liburan di akhir pekan atau puncak musim liburan.
5. Pilih destinasi wisata yang murah
Mayoritas destinasi wisata liburan di Indonesia, khususnya yang bukan wahana, memiliki tiket masuk yang murah. Berkisar antara Rp 10ribu hingga Rp 100ribu-an, bahkan ada yang cuma Rp 5 ribu. Jika kamu pergi ke lokasi-lokasi wisata daerah, seperti Jogja atau Lombok, kamu bisa menemukan banyak pilihan destinasi wisata yang harga tiket masuknya relatif murah dan bahkan gratis. Bahkan di Bali juga banyak tempat wisata gratis yang bisa kamu eksplorasi.
6. Makanan lokal
Berburu makanan lokal saat mengunjungi suatu daerah tak hanya menambah pengetahuan soal kuliner tradisional, tapi juga dapat menghemat budget. Beruntungnya, di kota-kota wisata populer di Indonesia, banyak pilihan makanan lokal yang bisa kita cicipi. Tak sulit untuk menemukan makanan lokal yang enak dengan harga bersahabat.
7. Oleh-oleh kerajinan lokal
Jika kamu menghabiskan liburan di Bali atau Jogja, maka kamu bisa dengan mudah menemukan sentra-sentra kerajinan lokal. Nah kamu bisa mendapatkan kerajinan-kerajinan unik dan artistik. Orang-orang di rumah pasti sangat senang mendapatkan oleh-oleh semacam itu, meskipun harganya tidaklah mahal.
8. Bawa barang-barang yang lengkap
Karena ingin praktis, tak sedikit orang yang mengesampingkan hal-hal kecil seperti perlengkapan mandi, sandal jepit, pakaian dalam, kaos kaki, dan sebagainya. Padahal hal-hal itu sifatnya cukup penting, dan jika membelinya di tempat wisata harganya mungkin lebih mahal.
Bukan berarti segalanya harus dibawa dari rumah hingga kamu harus menenteng tas berat, tapi usahakan bawalah barang-barang yang lengkap yang kira-kiranya dibutuhkan di tempat liburan.
9. Sewa sepeda
Daripada menyewa mobil yang bisa menghabiskan uang ratusan ribu sehari, baiknya sewa sepeda motor saja. Selain murah, menjangkau tempat wisata incaran juga bisa lebih cepat. Apalagi jika kamu berencana mengunjungi banyak tempat wisata tapi lokasinya cukup berjauhan.
10. Camping
Untuk kamu yang berjiwa petualangan tinggi dan ingin menghemat anggaran seminim-minimnya, kamu bisa membawa tenda dan mencari camping ground di sekitar kawasan wisata yang akan kamu jelajahi. Tips ini berlaku bagi kamu yang berniat liburan ke kawasan pantai dan pegunungan.
Nah itulah 10 siasat hemat uang saat liburan. Liburan jadi lebih menyenangkan dan menenangkan tanpa khawatir overbduget!
0 notes
Text
How I Met My Journey Part 1
(Jembatan Menuju Pulau Komodo)
Hal yang paling susah dalam membuat postingan adalah membuat bagian pembuka. Bayangin aja kita harus nentuin gaya kita dalam menyapa pembaca apakah harus “yoooow whatsuppp????” atau “selamat malam bapak ibu sekalian”. Tapi di sisi lain bagian pembuka ini harus bisa menggaet pembaca sedemikian rupa sehingga situ sendiri ga sadar sudah membaca sampai kalimat ini dan jadinya mau-gamau harus lanjut membaca post ini sampai selesai hahaha.
Berjalan-jalan itu asik. Perencanaan jalan-jalan itulah yang ga asik. Karena seringkali ketika sudah semangat riset dan hitung-hitung biaya dalam perencanaan jalan-jalan, ujung-ujungnya kandas karena sponsor utama (read= dompet) tidak menyediakan lembaran rupiah yang cukup. Padahal itu dompet dah dibolak-balik sedemikian rupa tetap aja gaada duit yang keluar. Hadeeh! Nah, di postingan ini gue mau bercerita mengenai salah satu petualangan backpacking gue yang paling panjang yakni Bali-NTB-NTT selama 40 hari. Gue akan membahas mengenai transportasi, akomodasi, dan kemana plus makan apa aja gue selama disana. Semoga dengan membaca postingan ini, kalian dapat terinspirasi untuk lebih semangat berjalan-jalan hehe.
Transportasi
Perjalanan gue memakan waktu kurang lebih 40 hari dari 21 Juni hingga 29 Juli 2016. Waktu itu gue berangkat dari masa-masa puasa sampai lebaran selesai.
Sebelum perjalanan gue sudah menentukan destinasi utama yakni Bali dan Taman Nasional Komodo. Taman Nasional Komodo sendiri bisa dicapai dengan mendarat di kota bernama Labuhan Bajo, letaknya di Nusa Tenggara Timur, lalu menggunakan jalur laut ke Taman Nasional Komodo. Waktu itu gue anggep sisanya bonus kalau bisa mampir ke tempat lain. Jadi setelah browsing alakadarnya. Saat itu paling ekonomis bagi gue untuk penerbangan ke Bali terlebih dahulu baru ke Labuan Bajo. Setau saya waktu itu pesawat terdekat dari Jogja ke Labuhan Bajo harus melalui Bali. Mungkin sekarang sudah ada yang direct dari Jakarta-Labuhan Bajo. Mungkin loh ya mungkin. Jadi dengan berbekal pengetahuan seperti itu, gue memesan pesawat Yogyakarta - Bali dengan harga +- 450k. Lalu pesawat Bali-Labuhan Bajo seharga 780an ribu. Sebetulnya bisa menggunakan bis atau kapal ke Labuhan Bajo, tetapi kurang efisien karena waktunya terlalu lama untuk mencapai Labuhan Bajo. Untuk tanggal, Yogyakarta-Bali tanggal 21 Juni dan Bali-Labuhan Bajo tanggal 30 Juni.
Setelah tugas mencapai Bajo selesai, hal yang harus dipikirkan selanjutnya adalah transportasi ke Taman Nasional Pulau Komodo. Sewa kapal tidak mungkin dilakukan karena selain harus mencari teman untuk sewa, harganya juga masih terlalu mahal untuk konsumen indomie macam gue. Tau sendiri kan kalau sewa 1 perahu di daerah harganya berapa. Maka dari itu setelah gue bertualang ke barat mencari kitab suci dan mencari paket tour yang cocok, gue menemukan sebuah paket yang menawarkan 4d3m Labuhan Bajo-Lombok. Jadi semacam live on board gitu dan sepanjang Bajo-Lombok banyak pemberhentiannya. Langsung gue ambil karena pertimbangan gue harus kembali ke Bali. Kenapa harus kembali? Karena akan ada upacara ngaben di daerah tempat gue tinggal di Bali pada tanggal 11 Juli dan itu salah satu can’t miss moment ketika bertualang ke bali. Sehingga ketika gue sudah di Lombok akan lebih mudah dan murah ketika ingin melanjutkan ke Bali. Paket itu gue ambil seharga 1.5 juta. Mahal memang tetapi tiket pesawat Lombok-Bali jauh lebih murah dibanding Labuhan Bajo-Bali, sementara tiket pesawat Bali-Labuhan Bajo bisa lebih murah sekitar 200 ribu dibanding Labuhan Bajo-Bali. Plus paketnya sudah termasuk makan dan wisata ke kurang lebih 8 tempat jadi ya not bad lah hitung-hitung jalan ke Lombok sekaligus hemat tiket pesawat pulang. Tour gue sendiri dari tanggal 1-4 Juli.
Setelah mencapai Lombok, gue akhirnya memilih kembali ke Bali dengan menggunakan Bus seharga 250k. Busnya sudah termasuk tiket ferri tapi tidak termasuk makan. Pemilihan ini gue ambil karena bus tersebut bisa turun di daerah Batubulan (gue tinggal di Ubud selama di Bali). Jarak Batubulan-Ubud bisa dijangkau ojek online kurang dari 30 ribu. Sementara kalau pakai pesawat, Ngurah Rai - Ubud bisa 70 ribu. Tiket pesawat Lombok-Bali juga saat itu sedang mahal karena high season. Bus ini bisa naik dari terminal di kota mataram tetapi hati-hati dengan calo. Gue sempet ketipu calo. Nanti akan gue bahas di kemudian hari.
Pilihan lain adalah langsung ke Pelabuhan Lembar di bagian barat Lombok dan naik ferri langsung menuju ke Pelabuhan Padangbai di timur Bali. Namun transportasi dari Padangbai ke Denpasar bisa mahal dan tidak bisa dijamin akan ada transportasi online di Pelabuhan Padangbai (Taulah gimana resenya taksi/ojek lokal dibanding sama online). Gue berangkat dari Lombok ke Bali tanggal 11 Juli.
Untuk kembali dari Bali ke Jogja, gue menggunakan pesawat yang gue lupa harganya tapi kalau harga sekarang di kisaran 460 ribu. Gue kembali ke Jogja tanggal 29 Juli.
Total kasar: 450k + 780k + 1.5jt + 250k + 460k = 3.44jt (note 1.5 jt termasuk makan dll selama 4h3m)
Transportasi Lokal
Di Labuhan Bajo ada 2 jenis transportasi, ojek pangkalan dan angkot. Karena labuhan bajo kotanya kecil, hanya ada 1 jalan memutari kota. Jadi tarif sekali naik 5 ribu jauh dekat. Bisa sewa motor cuma tidak efisien menurut gue karena kotanya pun kecil. Sewa motor ada di kisaran 50-75k per hari.
Di Lombok gue sewa motor dari tempat gue menginap yakni dari Rumah Singgah Lombok seharga 70k sehari. Jadi saya tidak nyoba public transportnya karena sudah sewa motor. Kalau situ mau ke Gili Trawangan, dkk., bisa ke Pelabuhan Bangsal dan langsung naik kapal public boat / private boat. Public boat sendiri isinya rame-rame sama manusia lain duduk mirip pepes ikan seharga 30-40k sementara private boat lebih mahal namun lebih cepat dan nyaman. Perjalanan pakai public boat kurang lebih 30 menit. Antar 3 pulau Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air ada hopping boat antar pulau seharga kurang lebih 30k jadi situ tidak perlu balik ke pelabuhan bangsal lagi untuk mencapai ke pulau satunya. Kalau situ mau ke Sumbawa dari Lombok, bisa naik kapal ferri dari Pelabuhan Kayangan di sebelah timur Lombok menuju Pelabuhan Poto Tanu di sebelah Barat Sumbawa.
Di pulau Gili (tiga-tiganya), tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan bermotor, jadi untuk kendaraan bisa menggunakan transportasi umum lokal namanya cidomo, semacam dokar / kereta kuda, biaya antarnya tergantung kemampuan situ negosiasi tapi kalau muka situ mirip muka bule siap-siap aja digetok harganya karena dikira orang asing. Ada juga sepeda rental seharga 70-100 ribu per hari per sepeda. Tapi kalau mau jalan kaki, tidak sampai 3 jam juga sudah kelar muter pulaunya kok.
Di Bali gue sewa motor dibantu sama host gue yang baik hati di Ubud, boleh minjam 30k sehari karena dia pinjem motor teman dia yang lagi keluar kota dan motornya sedang tidak dipakai. Di bali juga ada ojek online namun jangkauannya masih terbatas jarang sekali sampe keluar Denpasar. Ada juga Bus lintas kota namanya Sarbagita yang harganya 3500 sekali naik.
Tapi data ini berdasarkan data pertengahan 2016. gatau ya sekarang harganya berapa.
Untuk part 2 gue akan membahas mengenai akomodasi gue selama bertualang. cheers
0 notes