#hanyacerita
Explore tagged Tumblr posts
parviscandelis · 5 years ago
Text
Didatangi seseorang ketika ia kesulitan merupakan sebuah kewajaran, yang menyenangkan karena membuat kita merasa berguna dan dibutuhkan. Namun didatangi seseorang ketika ia mendapatkan kebahagiaan, akan membuat kita merasa hangat karena dihargai dan dianggap ada sebagai seseorang yang punya makna dalam kehidupan.
Manakah yang lebih melegakan menurut kalian?
Purworejo, 29 April 2020 | @parviscandelis
7 notes · View notes
rasanyaingincerita · 5 years ago
Text
Suamiku Intel
Aku tidak pernah tahu bahwa pada akhirnya aku akan menikah dengan seorang perwira, yang ditugaskan sebagai Intel negara. Bahkan aku tidak pernah meminta untuk hal ini. Bukan mengapa, aku tidak akan siap dan sanggup menjadi istri dari perwira pasukan elit negara, yang dimana aku harus siap dan bersedia mendengar apapun yang akan terjadi terhadap suamiku.
.
Singkat cerita beberapa tahun yang lalu aku mengenalnya sebagai pedagang qurma di salah satu tempat kajian yang seringkali aku kunjungi setiap minggunya. Ya dia layaknya penjual kurma pada umumnya. Tidak ada yang mencurigakan. Karena aku konsumen kurma, aku selalu membeli kurma darinya.
"bang, jualan kurma udh berapa lama? Kalau bisnis kurma awalnya gimana? Ambilnya dar mana? Percaya sama pemasok gimana caranya?" Tanyaku kepo
.
"saya jualan kurma baru neng, ngambilnya dari toko yang ada di tanah Abang. Ya saya bisa dibilang reseller lah" jawabnya
.
" ohh, baru. Emang sebelumnya Abang jualan apa? Kenapa tertarik dengan jualan kurma? Maaf nih bang, Abang ga niat kerja kantoran?"
.
"sebelumnya saya jualan kerudung mbak, jualan kurma karena manfaatnya masyaAllah luar biasa buat tubuh manusia. Kalau saya kerja kantoran, waktu saya sama Allah jadi berkurang neng" jawabnya saat itu
.
Percakapan kita pertama kali berbincang tentang bisnis kurmanya sebagai pengintai. Entah siapa yang di intai saat itu. Hingga suatu saat, ada salah satu sahabat hijrahku menanyakan beberapa hal kepadaku
"assalamu'alaikum teteh Sinta , teh punten mau tanya. Teteh lagi proses ga? Ada yang mau ngajak Ta'aruf."
-bersambung-
1 note · View note
hiqnysaja · 6 years ago
Photo
Tumblr media
. . - 'Cause I know I'm only human Don't know how many sunsets I got left And I don't wanna ruin This moment by wondering what comes next I just want to love you Like it's all I'm living for Hold you close, enjoy you more And spend a little less time keeping score - @danandshay Iya waktu itu di sudut jalan, di bulan april kita mendengarkan lagu favorit aku-kamu, sambil melempar senyum dan menunggu commuter line, dan kini tepat 730 hari yang lalu. Aku-kamu dan dia, kita saling bertukar tawa dan senyum. Saling menggoda dan sesekali tersenyum lagi. . Apa akan masih bisa sampai kita menua? . Iya wahai kamu!!! . CUT...adegan berulang . . #sajak #calonpenulis #insyaallah #dramakrl #jakarta #cikini #station #renungan #hanyacerita #drama #sajakindonesia #sajak30detik #cerita50tahun https://www.instagram.com/p/BwbRdogBrEa/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1jgz7v9eqgxn1
0 notes
ochi0chio · 7 years ago
Photo
Tumblr media
KEJAMNYA JARAK . "cek..cek... ochi ada lomba tulis cerpen, aku mau ikut tapi gak tau menulis cerpen. Kalo ochi bisa ikut,,insya allah bisa jadi juara. Lumayan hadiah nya 30 juta" . Itu isi WA dari seorang teman yang masuk ke henpon tadi siang. Lhaaa...piye, aku kan juga ga bisa nulis cerpen, bisanya cuma bikin tulisan curhatan alay binti lebay yang kadang bikin orang pingin m****h (isi sendiri bintangnya 😄) . " yeee...aku kan juga ga bisa bikin cerpen 😐" (pecakapanpun berlanjut) . " nyatanya aku pernah baca cerpen di blog ochi" . HAH!! 😱 apa dia baca blog gue yang ancur minah itu. Yassalaaam...(tutup muka pake masker). Seandainya pun aku tertarik ikut lomba itu (tertarik sama hadiahnya 😄) tetap aja ga bisa. Itu hanya untuk guru-guru yang ada di salah satu kabupaten di Indonesia bagian timur sana. Sedangkan aku kan ada di Indonesia bagian barat. . "kenapa gak kamu aja yang ikut?" tanyaku . " iyap..kalo aku ikut nanti cerpennya tak kasih judul "KEJAMNYA JARAK😆" . Btw, ada apa dengan jarak? Bukankah "jarak" itu hanya nama sebuah pohon?. Eh tapi jangan salah,jarak itu mampu memisahkan..Seperti aku dan kamu yang berpisah karena jarak. Iya "kamu" (eeeeh...nah curcol lagi hahaha😆😆😆) @30haribercerita #30haribercerita #30hbc1809 #rapelancerita #hanyacerita
0 notes
liberiawan-blog · 7 years ago
Photo
Tumblr media
. Dua hari sebelum hari kemerdekaan dan dua hari setelah hari bahagia nan haru, aku kembali ke Yogyakarta. Perjalanan itu sepi mbak, dari Jatibarang sampai Yogyakarta, aku duduk sendirian tak ada teman bicara. Hanya ditemani mimpi budi yang bertemu paus sirip putih dan foto perlawanan warga kebon jeruk di Bandung. Seandainya kau ada di sampingku kemarin, ingin kuceritakan senja yg selalu indah di stasiun Lempuyangan. Senja di sana, tak hanya hangat mentari. Tapi juga hangat wedang jahe dan hangat tawa bocah-bocah yang senang saat kereta melintas. Senjaku sederhana mbak, bukan seperti sepotong senja yg Sukab kirim untuk Alina. Senjaku tak ada deburan ombak dan kicau burung camar. Senjaku dihiasi decitan rel dan suara klakson pengendara yang tak sabar. Aku tak ingin mengirimkan senja untukmu, aku takut lama sampainya. Ingat selimut yang kamu kirim terlambat datang karena dibawa kurir, apalagi kukirim senja. Mungkin bukan dibawa, tapi dijual-belikan. Jadi, senja ini akan tetap pada tempatnya mbak. Tetap di stasiun Lempuyangan, tempat matahari dan kamu pulang. . Yogyakarta, 2017 . #albumfotoliberiawan #hanyacerita #personaldocumentary
0 notes
lattefrapucino · 8 years ago
Text
Lagi-lagi hatiku kembali berdarah Bukan Semua ini bukan salahmu Namun salahku Salahku yang terus berharap lebih akan kebaikan sikapmu Bukan kamu yang bodoh Tapi aku yang bodoh Sudah berulang kali jatuh tapi selalu mengulang kesalahan yang sama Kesalahan terlalu berharap lebih terhadapmu Kesalahan untuk selalu memilikimu seutuhnya Sedangkan jelas-jelas kau sudah bahagia bersamanya Maafkan aku yang terlalu bodoh Bodoh dengan hati dan rasaku #poem #puisi #ceritasendu #sendu #sedih #gundahgulana #hanyacerita #hanyapuisi #maafkan efek ujian #stressuprak #ujianpraktek #ujiansemester
3 notes · View notes
yulinarf-blog · 8 years ago
Text
Tak Terkenang
Gugur sudah Tak terkenang Hancur, tak tersisa. Hilang Niat baik seseorang hanya Tuhan yang tahu. Aku, perempuan naif yang percaya pada sisi baik setiap manusia. Dia datang, di saat aku siap membuka hati. Di saat, aku merasa sudah waktunya kembali mengisi ruang yang lama kosong. Dia tak sendiri, ada yang sudah lama melaju namun tak juga sampai dan ada yang memilih memutar arah. Di akhir, tersisa dia dan seorang lainnya. Aku hanya menunggu seseorang yang lebih dulu tiba di pintu itu, mengetuk dan meminta izin untuk masuk. Seseorang itu dia. Dia tiba lebih dulu. Walaupun aku tak pernah mengharapkan dia yang tiba di sana. Tuhan memberi manusia kesempatan yang sama untuk hidup. Aku yang hanya manusia rasanya tak pantas menghilangkan kesempatan bagi seseorang. Aku tahu tentang dia. Dia bukan seorang asing yang baru tiba beberapa saat di hidupku. Kami pernah bertemu di sebuah lingkaran waktu di masa lalu. Walaupun dia bukan dari golonganku, pun aku bukan dari golongannya. Ketika kenyamanan sudah tergenggam, hati tak lagi mampu menutup mata. Tak butuh alasan untuk menyukai seseorang, menerima dan menyusuri jalan bersama. Aku menerimanya masuk ke hatiku yang lama kosong. Dengan semua harapan akan sebuah kebahagiaan, aku mengabaikan semua cerita tentang dia yang pernah kudengar. Apa adanya dia saat bersamaku, itulah yang aku terima. Masa lalunya biar menjadi miliknya, pun masa depannya biar Tuhan yang menyimpan, bukan menjadi urusanku. Berlalunya waktu, seakan mengungkap yang terpendam. Tak pernah aku duga dapat bertahan dengan dia dalam waktu yang tak singkat. Perjuangan pun mulai dipaksa keluar oleh sang waktu. Satu per satu rahasia berbicara, bahkan berteriak.Jalan yang ditempuh menjadi terjal dan hampir buntu. Saat satu rahasia besarnya berteriak, di hadapanku. Dia masih mencintai perempuan dari masa lalunya. Aku menjadi ragu, pada hatinya yang ia tukarkan dengan hatiku. Kecewa. Perjalanan kami tidak berhenti di sana. Aku coba ikhlas dan memberi kesempatan. Namun, belantara yang mengelilingi jalan kami semakin lebat. Tersesat sejenak, di sebuah ruang terbuka di antara belantara itu. Memikirkan langkah selanjutnya. Sampai akhirnya, meneruskan perjalanan bersama. Semakin banyak tentang dia yang aku tahu, semakin aku merasa belum mengenal dia. Di saat yang sama, aku kehilangan orang-orang yang selalu ada untukku. Orang-orang terdekatku. Dia memang tak pernah bisa membaur dengan mereka. Dia tak pernah dinilai baik oleh mereka. Dan aku, masih tak gentar. Seseorang bisa berubah. Hati manusia sangat mudah dibolak-balik. Aku yang naif.Tak acuh pada peringatan dari orang lain. Terlena pada perjalanan yang sudah amat jauh. Hingga aku tahu, ia tak hanya menggenggam hatiku. Semua sudah terlambat saat dia diam-diam mencuri hatinya yang sempat ia titipkan padaku untuk diberikan pada perempuan lain. Bahkan dia telah mendua sejak hari itu, mereka bertemu. Dan terus bertemu. Hatinya tak lagi utuh milikku. Pupus sudah Dusta itu telah meraja Sandiwara yang indah Luput dari kejaran mata Aku yang naif, hanya berpikir dia tulus dan tak mungkin tega menyakiti. Aku tak pernah meminta apapun selain hatinya yang utuh, menyetia padaku. Aku harus menelan pahit dari buah kebaikanku untuknya. Aku kehilangan semua yang kupunya. Bahkan aku tak dapat mengenali diriku. Namun, aku masih percaya akan keajaiban dari Tuhan dan semua janjiNya. Tidak akan ada yang sia-sia. Aku tak punya waktu untuk membenci atau menunggu Tuhan membalasnya. Aku sedang sibuk menyusuri jalan setapak, mengambil dan menyusun kembali yang tersisa. Maka, kututup kembali pintu itu. Sesal dan kesal biar aku yang rasa. Semua salah dan dosa akan mendapat balasnya. Kini biarkan aku menjadi utuh kembali. Itu saja. #senandungmakna #RRS #hanyacerita
2 notes · View notes
parviscandelis · 5 years ago
Text
Harap
Pada akhirnya, kita akan kecewa berulangkali. Memeluk ragu ribuan hari. Patah dan memilih tak lagi percaya untuk esok hari.
Kemudian kembali mengerti, bahwa hanya Dia tempat kita kembali. Tanpa khawatir kehilangan lagi.
Purworejo, 2 Juli 2020 | desii
2 notes · View notes
perempuanperempuan · 8 years ago
Text
Hari ke 28 bulan 1 di 2017
Apa karena hidup sedemikian pelik sehingga kita bisa memaklumi seseorang yang datang dengan niat baik, mapan, memiliki segalanya namun kemapanan dibangun dengan dari uang yang tidak halal. Kek, beritahu aku apa yang harus aku lakukan? Aku secara tegas menolaknya. Aku lebih memilih hidup susah, membangun bersama dari nol daripada bahagia di atas sesuatu yang tidak baik. Bagaimana caranya kami mau membangun rumah tangga penuh berkah, bila rumah yang akan kami tinggali, kasur yang akan kami tiduri, pakaian yang akan aku kenakan, makanan yang kami makan didapatkan dengan cara yang tidak berkah. "Aku terlalu idealis, kaku." Begitu kata mereka. Terserah mereka ingin berkata apa. Aku cuma takut barang haram masuk ke dalam darahku dan api neraka yang harus menyucikannya. Kek, aku butuh bicara denganmu. Aku butuh nasihatmu. Cucu tertuamu berkata. Itu hanya cara dia mencari duit dek. Dasarnya mereka itu keluarga baik dan sabar. Dia itu yang sering ngajakin temen-temennya ke masjid. Mereka tidak serta merta hidup enak. Dulu hidupnya sangat sulit, banyak adik-adiknya yang harus dibiayain. Keadaan yang memaksa seperti itu. Tidak mungkin propertinya harus dia jual. Nanti kalau kamu sudah nikah sama dia, kan kamu bisa bicarain sama dia kalau kamu mau dinafkahin dengan uang halal yang didapatkan dengan cara-cara halal juga. Hal terpenting ada orang yang bisa terima seperti apapun kita. Kamu tahu kan, kamu itu orangnya sulit dihadapin. Kedengaran sangat masuk akal kan, Kek? Kek bisa ketemu, 10 menit saja. Hal ini terlalu riweh. Aku ingin bicara. Aku butuh nasihatmu yang sejuk itu. Sampai jumpa besok pagi, kek. Aku akan datang menjengukmu. Kapan-kapan temui aku dalam mimpi kek. Kulihat ia meninggalkan pusara itu dengan mata basah. #30hari bercerita #hanyacerita
0 notes
fajriyatulisnaeni-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
*akan indah pada waktunya* kau pernah datang dengan beribu alasan keputus asaan Kau pernah datang dengan jiwa lusuh yang bertepuk riuh Kau pernah datang dengan sebuah pengharapan Kau pernah datang dengan hati yang tak tau haluan Dan kau pernah datang, dalam satu asa yang penuh dengan lara. Kau kata, gulanamu mungkin tak pernah berbatas. Hingga kau nodai setiap ikhtiar dengan peluh yang menjadi saksi. Kau putus harapan yang telah kau rangkai sendiri. Tenang, Sabar, Ikhtiar, Dan ikhlaslah. Semua akan indah pada waktunya.. Akan ada saatnya kau tersenyum bahagia Akan ada saatnya kau bangga dengan apa yang kau punya Akan ada saatnya kau meraih apa yang kau cita Akan ada saatnya kau buktikan pada setiap kata yang melontarkan tanya Setiap usaha tak pernah mendustai hasil teman. Jika kau dulu pernah datang dengan kebimbangan hatimu, maka kini telah saatnya kau pergi dengan senyum bahagiamu. Jika kau dulu selalu datang pada setiap detik tuk berbagi keluh kesahmu, bahkan air matamu Kini kau punya ribuan alasan untuk bersyukur dan bahkan selalu tersenyum bahagia. Pergilah dengan lantunan doa yang menemani derap langkahmu, Tersenyumlah dalam setiap karunia yang dulu kau idamkan. Tugasku selesai kawan, #Semuaakanindahpadawaktunya Kini, tiba saatnya aku yang merajut kembali benang-benang yang telah terurai. Menata kembali mimpi demi mimpi yang telah tergilas pahitnya kenyataan Tiba saatnya meyakinkan diriku sendiri.. Bahwa Semua Akan Indah Pada Waktunya.. #Lail#hanyacerita
0 notes
mudzrika · 8 years ago
Text
Menggenggam Kenangan
Hari ini masih panas,, sepanas otak ini,, semua serasa berkecamuk dalam hati. Ada sisa rasa yang terabaikan,, ada sedikit penyesalan, raut mukaku mengerut dan pikiranku mulai membayang mengitari masa lalu… “Apa kau merasa dunia ini tak adil bagimu?” Katanya mulai menggali. Aku menggeleng lemah “Bukan seperti itu, hanya saja aku tak tau lagi harus membenarkan yang mana” “Apa masih kau menyalahkan mereka” timpalnya untuk meyakinkanku. “Tidak, sedikitpun aku tak bermaksud menyalahkan mereka,, hanya saja aku belum terbiasa melakukan hal yg lain,, masa lalu yang membuatku seperti ini,, proses lah yang membentuk diri ini sehingga mengambil sikap seperti itu,, aku belum bisa sepenuhnya mengontrol diriku,,semuanya berjalan begitu saja,, bukan karena dendam,, tapi aku lebih mudah marah ketika mereka mulai bersikap aneh” jawabku membela. Dia berpikir sejenak, menggerakkan jari-jarinya dan mulai mengeluarkan suara sejuknya “Mungkin kau perlu menenangkan diri,, mencoba menyenangkan dirimu sendiri dulu,, kau lebih pantas bahagia daripada harus berbuat hal sama pada mereka seperti masa lalumu,, ingatlah bukankah akan banyak mereka yang tersakiti sepertimu nantinya” Aku mengangguk “aku mengerti, hanya saja, kau tau sendiri,, berubah itu tidaklah mudah” "Memang,, pelan-pelan..kau hanya perlu menggenggam erat kenangan itu,, ikuti hati nuranimu,, dan mulailah berpikir dulu sebelum bertindak” tangannya memegang pundakku. Aku memegang tangannya yang telah dulu menyentuh pundakku “terimakasih.. aku masih butuh dukunganmu terus nantinya, mungkin butuh waktu lama untukku memahami" Kami sama-sama terdiam sejenak. Aku pun menoleh kebelakang, melempar senyum simpulku "terus kapan kita pergi kemana?” Candaku sambil tertawa lebar. Dia ikut tertawa, dan kamipun tertawa bersama. Labuhanhaji, Aceh Selatan 28 Oktober 2016
0 notes
cahayafjr-blog · 9 years ago
Text
menanti...
“kalau kita jodoh, kita akan di pertemukan lagi suatu saat nanti”  just it. ya hanya itu kalimat yg membuat cahaya tak pernah lelah dalam penantian. menanti suatu hari dimana pertemuan itu akan datang. apa ini bodoh? (IYA)
cahaya. gadis yang setia dalam penantian. penantian yang tak kunjung datang tak membuat cahayanya redup begitu saja. cahaya tetap cahaya yang selalu memberi penyinaran. sampai suatu hari cahaya itu harus tetap memaksa dirinya untuk tidak redup meskipun keadaan memancingnya untuk redup. tidak. cahaya tetap cahaya. cahaya tak boleh ilang dari sini hanya karena masalah kecil. ahhhh...
ternyata sang pemberi harapan menghancurkan harapan itu. cinta yg selalu dijaga kesetiaannya oleh cahaya, di khianati begitu saja oleh si pemberi harapan. ah cahaya. sia sia kau selama ini. dia telah membagi cintanya bersama orang lain. tak ada cinta lagi untukmu cahaya! apa kau akan terus menanti?
0 notes
rinairaini · 9 years ago
Text
: Awan Kita mulai kehidupan baru tentang kita. Buang segala masalalu. Temanilah aku menggapai angin-angin musim gugur di puncak Arc de Triomphe. Paris salah satu kota paling romantis, bukan? Awan, sekarang aku ingin kamu. Kelak, akan ku biarkan kau mendampingi jejak-jejak kakiku di kota Paris. Kita akan menikmati daun-daun yang mulai menguning lalu berguguran, kemudian berjalan-jalan disepanjang sungai Seine. Lalu setelahnya, kita akan pergi makan kesebuah restoran didaerah Champs-Élysées. Kita akan memesan dua cangkir kopi dan beberapa camilan. Dan disela-sela kegembiraan kita, kau tetap sibuk dengan pembuatan novelmu. Dan direstoran itu, saat kau sudah bergulat dengan laptopmu, kau akan melupakan aku. Dan ketika aku melihat ke arah lain sebentar, kau akan berkata : “Jangan jelalatan”. Percayalah. Itu mungkin suatu usaha yang kelak akan membuatku tertawa jika kau benar-benar mengatakannya suatu saat nanti. “Apakah ada yang tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang yang tidak boleh dicintai? Aku tahu.” Penggalan kalimat dari novel Autumn in Paris karya Ilana Tan. Suatu saat akan kubiarkan kau membacanya. Awan, percaya atau tidak, aku telah membaca novel itu sekitar 5 kali. Awan. Jika kelak kita benar-benar berjodoh dan ditakdirkan untuk menikah, aku berjanji aku tidak akan mengganggu sibukmu. Aku akan tetap mendukungmu untuk menulis novel dan cerita-cerita. Oh iya, puisi juga. Namun, aku ingin kau berjanji satu hal padaku. Jika suatu hari nanti aku melahirkan anak-anak kita, terus dampingi aku. Aku tak akan peduli pada alasan apapun. Aku ingin kau menemaniku disaat itu. Kau tahu? disaat-saat seperti itulah seorang wanita benar-benar butuh penyemangat, menurutku. Awan, aku ingin kau menjadi orang pertama yang melihat anak kita lahir didunia, bukan orangtuamu pun orangtuaku. Tapi kamu, Awan. Agar suatu hari nanti, jika terbersit dihatimu untuk meninggalkanku, kuharap kau masih mengingat perjuanganku melahirkan anak-anak kita. Kesalahan untuk diperbaiki bukan? Jadi, didiklah aku menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. Awan, kelak jika anak-anak kita sudah besar, aku ingin membawanya berkeliling kota Paris. Mereka harus tahu, bahwa ibunya dulu pernah merasa bahwa Paris adalah kota buruk untuk seseorang yang tengah patah hati, sampai pada akhirnya sang ayah menemukan ibunya dan menjadikan musim gugur begitu tenang. Dan aku akan katakan ke mereka, bahwa cinta dan musim gugur itu sama. Sama-sama jatuh.
10 notes · View notes
alvsnd · 9 years ago
Text
Izinkan Aku Sekedar Merindu
Aku rindu ketika kita saling sapa Aku rindu ketika kamu membuat aku tertawa Aku rindu ketika bahumu menjadi sandaranku, ya aku rindu kamu. Aku tau kita bahagia jika bersama Aku sadar kita memudar ketika tak lagi saling bersandar Tapi... Jalanmu bukan lagi jalanku Rumahmu bukan lagi aku Ingin rasanya menyapa dan mengulang memori lama Tapi aku takut Takut kita kembali bersama untuk kemudian sama sama kembali terluka Takut jika nanti kita melewatkan jodoh kita saat kita bersama Aku rasa kita sama tahu, kamu bukan jodohku dan apalah aku yg tentu bukan jodohmu Aku tidak akan kembali denganmu Namun kali ini, izinkan aku untuk sekedar merindu
0 notes
makarimanaily · 10 years ago
Text
Imposter
Hari ini ada yang sedang berbahagia, Malaikat Ridwan. Karena syurga yang ia jaga suatu saat nanti akan ramai, orang-orang akan berbondong-bondong kesana. Sebab banyak manusia yang telah bertaubat atas segala dosa-dosa yang telah mereka perbuat selama didunia.
Tiba-tiba, dari kejauhan Malaikat Ridwan terkaget dengan sesuatu yang meneriakkan namanya. Suara itu menggelegar. Bak petir ketika hujan lebat menyerang pada malam hari, mencekam menakutkan.
“Ridwaaaaan!!! Huahahaha....” Suara itu semakin menggelegar, tertawa khas evil-laugh keluar dari dalam mulutnya yang penuh dengan kesombongan.
Ternyata suara itu terdengar dari jeruji kelas atas kelas A1, kelas paling elite, paling hebat diantara kelas-kelas lainnya. Itu merupakan tempat para syaitan-syaitan dipenjara pada bulan suci Ramadhan. Dia adalah Ifrit, panglima syaitan.
Tak lama, Ifrit berteriak lagi dengan nada yang lebih keras.
“Bodoh sekali kau Ridwan!! Apa kau percaya pada taubatnya manusia-manusia itu?! Air mata penyesalan yang mereka teteskan sebenarnya tak lebih dari sekedar comberan. Hahaha...
“Mereka bersuka cita dengan datangnya hari raya. Sama seperti tahun-tahun sebelumya, sebelas bulan ke depan mereka pasti akan merobek sarung dan mukena mereka.
“Bahkan ada diantara mereka yang sama sekali tak ada perubahan lebih baik dari diri mereka masing-masing. Mereka berpikir, hanya pada saat Ramadhan saja Allah melarang menggunjing, membicarakan aib orang lain. 
“Mereka pikir, hanya dibulan Ramadhan saja kita banyak-banyakin tilawah, shodaqoh dan lain sebagainya.
“Baju yang mereka kenakan tak lebih dari dusta belaka. Mereka mengira, Allah hanya melihat mereka waktu bulan Ramadhan. Mereka mengira, Allah hanya melihat mereka ketika shalat.
“Mereka benar-benar pendusta besar. Hahahaha..”
Seketika itu Malaikat Ridwan bersedih.
Sementara dari kejauhan terdengar Ifrit tak henti-hentinya tertawa terbahak-bahak.
26 notes · View notes
parviscandelis · 5 years ago
Text
Apakah Menjadi Ambisius itu Perlu?
Setelah sekian lama tidak mengisi laman biru tua. Bersama anjuran #dirumahaja kemudian sepertinya apapun pemikiran yang ada, bahan obrolan yang selalu muncul akhirnya lebih baik menjadi sebingkis renungan dengan wadah tulisan. Harusnya memang seperti itu bukan? Namun faktanya, makhluk semesta dengan beribu alasannya, begitu sulit melepaskan diri dari pelukan “malas” yang begitu erat. Termasuk malas untuk melupakanmu, misalnya. Ehh.
Sejujurnya di tengah laman putih yang bertuliskan “BAB I PENDAHULULAN”, ada sepenuh amigdala yang berkelana menunggu balas singkat atas pesan obrolan yang selalu berjudul rindu (meski si penerima tidak kunjung tahu). Ada sebuah sambatan sejatinya menuntut menenggak obat penenangan, yang semua itu adalah kalimat biasa darimu. 
Aku kadang ingin bertanya, Apakah menjadi ambisius sepertimu itu perlu? Bagaimana tidak? Kamu entah bagaimana selalu punya cara untuk bertahan dalam koridor mimpi yang tengah kau bangun, kamu yang kadang menyebalkan karena menurutku terlalu berlebihan dalam menghukum diri akibat kegagalan mencapai target. Hei, saat ini, andai aku bisa sedikit ambisius, setidaknya hanya sampai segala sesuatunya selesai.
Tapi bukankah aku adalah aku? Seseorang yang hanya mengerti bahwa hakikat tertinggi dari mencintai adalah menjaga kenyamanan meski selalu menimbulkan rinai rindu beterbangan. Aih, barangkali dalam hal ini aku bisa dimasuk dalam kategori ambisius bukan? Meski mungkin lebih tepatnya keras kepala, untuk tetap memendam dan menyapa dalam hening malam nan panjang.
Karena sesepi apapun aku dari kabarmu, hakikatnya segenap peluh masih selalu bersimpuh atas keheningan malam menjelang pagi datang. Karena membuatmu tidak nyaman adalah hal terakhir yang ingin aku lakukan, maka membuatku tidak nyaman adalah pilihan pertama yang selalu aku kecup perlahan.
Balon harapku masih sama, berisi segenap doa, semoga bahagia mengiringimu, salju menghangatkanmu, juga Pemilik Semesta berkenan menghadiahkan temu.
Purworejo, 01 April 2020 -d
3 notes · View notes