#gunungrowo
Explore tagged Tumblr posts
Text
Tradisi Ngalungi Sapi
Oleh Aulia Fatihatul Maula
Mantra-mantra suci ditiupkan pada ikatan ketupat. Sapi-sapi mulai mencium aroma doa. Dan ikatan ketupat mengalungi leher bersama kesejahteraan. Biasanya, orang-orang dukuh Gunungrowo melakukan tradisi ini setelah masa panen tiba, di hari jumat pahing ucap mbah Sumiati sebagai orang yang masih melestarikan tradisi ini. Asal mula tradisi ini dilaksanakan karena pada zaman dulu sapi digunakan untuk membajak sawah. Jadi setelah panen, para petani mengadakan syukuran dan rasa terimakasih kepada Tuhan dan juga sapi yang telah berjasa untuk membajak sawah mereka. Ngupati sapi atau dalam Bahasa Indonesianya berarti membuat ketupat untuk sapi ini sebagai salah satu tradisi asli di kabupaten Blora, yakni sejenis dengan ritual untuk mendoakan sapi-sapi yang telah membantu pekerjaan masyarakat dalam membajak sawah. Tradisi ini diartikan sebagai memberi sedekah pada sapi dengan cara dikalungkan di leher sapi, berupa ketupat yang sudah matang dan sudah didoakan dengan mengundang tetangga dekat. Tradisi ini masih berlangsung di sebagian besar wilayah pedesaan di kabupaten Blora, contohnya di dukuh Gunungrowo, desa Sambongrejo ini. ”Mengapa hanya sapi yang dikupati? Padahal banyak hewan lain yang dipelihara masyarakat”. Alasannya hal ini dikarenakan sapi dianggap sebagai hewan rojokoyo (harta yang berharga) yang mempunyai nilai jual tinggi dan cepat berkembang sebagai simpanan kekayaan masyarakat. Terbukti jika seseorang yang mempunyai banyak sapi maka orang tersebut dianggap sebagai orang kaya. Selain alasan tersebut, sapi dapat membantu pekerjaan manusia. Contohnya ketika musim menanam padi, sawah yang kosong dialiri dengan air yang cukup kemudian dibajak dengan sapi. Kotoran sapi bisa juga dijadikan pupuk alami tanpa harus membeli pupuk kimia. Selain itu, sapi juga bisa membantu membawa barang-barang yang berat dengan gerobak. Jadi, sapi bisa dikatakan banyak kegunaannya dalam membantu manusia dan sudah selayaknya jasa sapi itu dihargai. Sumber dana tradisi ini berasal dari dana pribadi atau masing-masing keluarga yang memiliki sapi. Meskipun jumlah ternak yang dimilikinya banyak, tetapi jumlah ketupat dan lepet yang wajib dibuat adalah 40 buah ketupat dan 10 buah lepet. Namun mereka bisa membuat lebih untuk dimakan keluarga dan dibagikan kepada tetangganya. Makna dan tujuan yang terkandung dalam tradisi ini sendiri bisa memberikan penghargaan atau sedekahan kepada sapi yang telah berjasa dalam membantu kegiatan manusia supaya diberi kesehatan, keselamatan, beranak-pinak menjadi banyak dan harta yang dimiliki diberkahi oleh Allah SWT. Manfaat yang diberikan dalam tradisi ini bisa mempererat tali persaudaraan antar tetangga karena membagi-bagikan ketupat kepada yang tidak merayakannya. Selain itu, doa juga dipanjatkan untuk leluhur dan masyarakat semuanya. Tidak semua masyarakat terlibat dalam hal ini, karena orang yang tidak mempunyai sapi tidak ikut membuat ketupat dan biasanya diberi oleh tetangga yang memiliki sapi. Tradisi ini termasuk jenis ritual komunal karena kebanyakan masyarakat masih menjalankannya dan dijalankan sesuai dengan kepercayaan masyarakat sekarang. Sehingga, terdapat sedikit perbedaan dengan masyarakat dulu. Meskipun demikian tidak menghapus tradisi yang sudah ada sejak dulu, mereka yang masih melaksanakan tradisi ini, hanya saja proses pelaksanaannya yang berbeda. Walaupun mengalami perbedaan dengan yang dilakukan masyarakat dulu, tetapi perbedaan itu tidaklah berdampak negatif, semua maksut dan tujuannya sama yaitu sama-sama berdoa, baik untuk sapinya maupun untuk warga dukuh/desa tersebut. Karena yang berbeda hanyalah tata caranya. Apa yang dilakukan masyarakat sekarang merupakan kelanjutan dari tradisi masyarakat terdahulu. Perbedaan yang menonjol dari masyarakat dahulu dengan masyarakat sekarang yaitu di zaman masyarakat dulu, malam sebelum hari-H orang yang mempunyai sapi memasak ketupat dan lepet, pagi hari-H nya mengundang tetangga kanan-kiri untuk melaksanakan kajatan ngalungi, ketupat ditempatkan di tampah beserta lepet dan sayur lodeh, setelah berkumpul didoakan memohon k
1 note
·
View note
Photo
Libur Tahun Baru, Akses Jalan Menuju Objek Wisata di Pati Padat Merayap PatiNews.Com - Ngetrip, Libur tahun baru Senin, 1 Januari 2018, nampaknya dimanfaatkan warga Pati untuk berekreasi dengan keluarga.
0 notes
Text
Kekeringan, Gagal Panen Mengancam Petani 5 Kecamatan di Pati
Kekeringan, Gagal Panen Mengancam Petani 5 Kecamatan di Pati
Kekeringan melanda saluran irigasi dari dua waduk yakni Gunungrowo dan Seloromo. Akibatnya ribuan hektare tanaman padi petani di 5 kecamatan di … Sumber
View On WordPress
#Berita Satu#BeritaSatu#Breaking News#High Definition#Indonesia#Inv...#Jakarta#Jakarta Globe#Neutral#Streaming Update HD#Suara Pembaruan#Top Headlines
0 notes
Photo
[photography] Waduk Gunungrowo, Pati
0 notes
Photo
Di atas bukit #gunungrowo #noexpectations (at Gunung Rowo Ds Guwo)
0 notes
Photo
Instanusantara Of the Day 2014-09-12 @lovyikhwal Waduk #Seloromo adalah sebuah waduk yang terletak di lereng sebelah timur gunung Muria. #Waduk ini terdapat di kecamatan #Gembong kabupaten #Pati provinsi Jawa Tengah, Indonesia.Waduk ini pertama kali dibuat oleh pemerintah kolonial Belanda pada sekitar tahun 1930. Di sebelah barat waduk ini juga terdapat waduk #GunungRowo yang merupakan salah satu penyuplai air ke waduk ini. Waduk yang sebagian besar terletak di desa Gembong kecamatan Gembong kabupaten Pati ini, sekarang menjadi sumber pendapatan bagi desa Gembong dan sekitarnya. Selain sebagai sumber pengairan bagi lahan pertanian (sawah) di kecamatan Gembong dan kecamatan-kecamatan sekitar seperti Wedarijaksa, Juwana, Tlogowungu, dan Pati juga dipergunakan sebagai lokasi pembudidayaan ikan tawar. Letaknya yang tepat di tengah-tengah ibukota kecamatan sehingga mudah diakses, menjadikan lokasi ini sebagai salah satu tempat wisata alternatif di kabupaten Pati. Selain itu di sekitar area waduk juga sering digunakan sebagai tempat berkemah. Resumed by #INSTANUSANTARA IOTD TEAM Kegiatan Instanusantara @instanusantarafeed Instanusantara Regional: @instanusantaraJakarta @instanusantaraSurabaya @instanusantaraMalang @instanusantaraDIY @instanusantaraBandung @instanusantaraKuningan @instanusantaraBali @instanusantaraSulawesi @instanusantaraMedan @instanusantaraGorontalo @instanusantaraSemarang @instanusantaraManado
0 notes
Photo
Angin Puting Beliung Rusak Rumah di Gunungrowo, Juga Tumbangkan Sejumlah Pohon PatiNews.Com - Gembong, Hujan deras yang disertai angin puting beliung merusak rumah di kawasan Gunungrowo Desa Sitiluhur Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, siang tadi.
0 notes
Text
Bupati Pati Ogah Kembangkan Wisata Jenis Ini di Gunungrowo
PatiNews.Com – Gembong, Bupati Pati Haryanto Dalam sambutan tentang MoU Pemkab PTPN IX tak hanya membahas soal pengembangan Kebun Jollong tapi juga sempat menyinggung soal Gunungrowo.
Sebagai target pengembangan wisata selanjutnya, Gunungrowo tak lepas dari perhatian Bupati. “Banyak yang tanya soal pengembangan ke depannya. Tak sedikit pula yang memberikan usulan soal bentuk wisatanya”, terang…
View On WordPress
0 notes
Photo
Di #Waduk #GunungRowo #Pati. #IndonesianBoy #Indonesian
0 notes