#grafikdesain
Explore tagged Tumblr posts
dreibayern · 4 years ago
Photo
Tumblr media
#artisticlemos #artisticwork #grafikdesain #abstractlove #graphicspad #visualjournal #designerdesobrancelha #designoffice #visualsgood #abstractedart #abstracthiphop #graphicsfordays https://www.instagram.com/p/CF8dYvPpQ6E/?igshid=1ihe4riwgqc41
0 notes
kiranablue · 8 years ago
Text
Kanvas Digital
Berawal dari obrolan ringan soal pekerjaan, seorang mantan grafik desainer yang kini bekerja di sebuah perusahaan start-up terkenal di Indonesia, menceritakan keluh kesahnya. Ia mengungkapkan pemikirannya kepada saya bagaimana suka duka menjadi grafik desainer.
Sebagai seorang pemula, yang baru bekerja selama setahun, kurang lebih memahami suka duka mantan grafik desainer in house. Katanya, grafik desainer yang sukses hanya untuk seniman hipster, terkenal, dan gaul. Saya juga sempat berpikir demikian. Orang yang benar-benar bisa bertahan di dunia desain digital adalah orang-orang gaul yang memiliki desain gaul dan mencerminkan semuanya dari cara mereka berpakaian serta gaya hidup.
Tapi, apakah seorang grafik desainer harus seperti itu? Nongkrong di kafe-kafe ternama di Jakarta, punya proyek keren bernuansa hipster, serta mengenakan pakaian bagus yang sesuai dengan tren saat ini? Pertanyaan semacam ini sering muncul dipikiran saya, bahkan juga menjadi pertanyaan bagi si mantan grafik desainer yang saya temui.
“Apalah artinya semua itu bagi grafik desiner in house yang kerjanya itu-itu saja,” keluh si mantan grafik desainer.
Baginya, selama menjadi grafik desainer in house, ia sama sekali tidak bisa mengembangkan kemampuannya. Sebab, ia harus ikut kata atasan, harus begini, begitu, warnanya ganti dong, logonya gedein, dan lain sebagainya. Sulit bagi saya untuk membayangkan bagaimana proses kerja grafik desainer hipster yang sering saya lihat di instagram dan sosial media lainnya. Apakah mereka juga merasakan hal yang sama dengan si mantan dan saya?
Bukan berarti saya dan si mantan grafik desainer itu mau nge-judge dengan alasan tak jelas. Hanya saja, kebanyakan grafik desainer in house cenderung beralih profesi. Masalahnya apa? Mungkin karena grafik desainer macam kami ini kurang seni?
Apakah ada standardisasi untuk jadi seorang grafik desainer? Semacam, harus bergaya swag, laptop berlogo apel digigit, smartphone-nya ipong, sepatu ceklis, pakai tote bag, foto hitam putih ala-ala, rokok ice blast, dan bawa majalah desain grafis yang harganya di atas cepek. Terus, kalo lu culun, you don’t deserve it!
Walaupun sesungguhnya desain itu berupa bentuk komunikasi visual yang tentunya bisa terus berkembang ditempa waktu dan pengalaman. It’s all about creation, work, karya, bukan gaya.
Apakah grafik desainer hanya untuk kalangan tertentu saja? Entahlah. Saya juga tidak tahu.
1 note · View note