#graffiti truk

[ovo-frenchstyle]

09 2022 vapski done - MDC crew and other

[makrostil]

truk 2021

[choiriinsani]

soal libur(an)

cie liburan. libur aja, tapi nggak begitu liburan. liburannya udah selesai, tapi baru ditulis. nggak apa-apa deh, udah terlanjur janji mau nulis. biar saya mention satu-satu kawan perjalanan liburan saya.

libur semester genap harusnya surga banget, bisa sampe tiga bulan. rencananya jalan kemana-mana, tapi endingnya bingung mau kemana dan sama siapa. temen udah kerja semua. sekalinya ada yang nggak kerja, udah bersuami. akhirnya dengan segala daya dan upaya yang saya miliki, dengan segala rasa tidak tahu diri, saya japri kawan-kawan saya dengan template “hai apa kabar, besok kosong nggak? main yuk.”

berikut korbannya:

a day with hanan

dia lagi hamil 6 bulan, jadi saya nggak bisa macem-macem sama dia. akhirnya kita memutuskan mewujudkan mimpi kita yang tertunda sekian tahun buat main ke hutan mangrove PIK. naik kereta sampe kota, lanjut naik transjakarta sampe yayasan tzu chi, terus jalan sekian meter (maaf, saya nggak jago estimasi jarak) sampe pintu mangrovenya. nggak usah takut nyasar. masih ada maps, masih ada orang buat ditanyain koks. 

biaya masuknya 25k. mayan lah buat refresh, buat nostalgia, buat pacaran sambil ngomongin masa depan, buat foto-foto walau kamera SLR punya tiket masuk seharga sejuta. not so bad, sekalian mengenal jakarta yang lebih utara *halah. tapi sayang banget spot mangrove rada nggak terawat. saya nggak tau sih bagaimana seharusnya hutan mangrove ini tampil di depan manusia, tapi saya merasa kurang mangrove aja di tempat wisata mangrove ini. atau mungkin saya yang kurang explore.

a day with shofy

yang ini jalan ke curug nangka. gara-gara sempet turun lapang ke daerah sana, saya jadi kepo banget sama curug nangka dan ngajak shofy kesana. lokasinya di bogor, kaki gunung salak. naik motor dari stasiun bogor nggak nyampe sejam. cari di maps gampil, insya Allah nggak nyasar selama bisa bedain mana kanan dan kiri. jalannya juga ramah kendaraan. walau kendaraannya tidak begitu ramah pada kami -..-

agak kebingungan mau kesana naik apa. naik ojek online murah sih, tapi baliknya gimana? karena nggak ada ojek online mangkal di sekitar curug. naik angkot takut nggak efisien, hanya kekhawatiran kami sih. tapi endingnya nggak naik angkot juga. setelah cari-cari rentalan motor, kami terjebak pada rental motor seharga 120k MAHAL WOOOI. mau ikhlas kok susah banget ya rasanya. kalo perginya banyakan, kayaknya sewa mobil online aja deh. nanti kamu minta nomor abangnya biar bisa jemput

tiket masuk 7.5k seorang tambah biaya 25k (i really have no idea what this money is for) tambah biaya parkir 5k buat motor. di sana kita ngelewatin hutan pinus yang dengan banyak monyet. hati-hati dengan barangmu. monyet-monyet nggak menganggap pencurian adalah bentuk kriminal atau hukuman atas tindakan pencurian yang dilakukan. apalagi penyerangan yang mungkin dilakukan monyet-monyet, mereka nggak peduli tuntutan kamu ke pengadilan. 

di sana ada 3 curug, tapi cuma curug nangka yang dijadikan judul. kamu perlu menyusuri sungai berbatu buat sampe ke curug nangka. buat yang nggak mau sepatunya basah, highly recommended buat bawa sandal yang licin plus kaos kaki buat yang menjaga auratnya. soalnya abis itu bakal nanjak lagi buat ke curug kedua dan ketiga. namanya curug daun dan curug luhur. eh, curug luhur bukan ya namanya, hahahaha, saya lupa seketika. asik lah sambil santai-santai menikmati tampias air sambil makan-makan ganteng. 

sebenernya nggak perlu guide buat nemuin curug-curug ini. tapi pas kita masuk, kita diikuti bapak-bapak yang sok asik ngarahin kita. masa iya kita suruh balik, yaudah lah kita ikhlasin aja. bapaknya juga inisiatif banget motoin kita berdua. and the only thing he said was just “kalo di sini mah ramenya sabtu minggu neng”. di setap kesempatan kita duduk diem, bapaknya ngomong begitu. sepuluh menit kemudian dia ngomong gitu lagi, dan begitu seterusnya.

alhamdulillah kesananya pas weekday, jadinya sepi-sepi gitu. di sana emang ramenya sabtu minggu sih

some days with oca

anak ini akhirnya berhasil mendapatkan gelar dokternya setelah setiap ketemu saya tanyain “kapan jadi dokter lu ca?”. kuliah di brawijaya membuat keberadaannya di jakarta dimanfaatkan buat ketemu temen-temen sekolahnya, salah satunya saya. udah kek artis ketemu fans nih anak. hari senen ketemu siapa, siangnya ketemu siapa, sorenya ketemua siapa lagi. besoknya juga gitu lagi. waktu itu akhirnya kita ketemu di penvil dan membicarkan masa depan kita sebagai anak kesehatan *asek. tapi kemudian kita pindah ke margo dan ngebut cuma buat fotobox. fotobox! anak kuliahan yang rela ngabisin waktu pindah mall cuma buat nyari fotobox, bikin malu *tapi dengan bangga menceritakan ini.

esokannya, oca mau tur kampus di bogor. dalam hati sedih gitu dia harus ke kampus saya dengan melewati banyak rintangan, terutama macetnya dramaga dengan truk ayam dan truk sampah. bahkan dia rela ikut seminar dan nungguin saya yang ketemu pembimbing. walau akhirnya nggak banyak spot foto di ipb, dia sangat bahagia dengan jajanan bara yang penuh mecin, minyak dan gula serta murah. di akhir perjalanan kita sudah mabuk dan ngantuk sehingga dia berkata “beruntung banget ya put sebenernya yang sama kita, nggak banyak maunya. nggak ngabisin duit buat make up, makan apa aja mau.” saya hanya tertawa dan untungnya kereta sepi.

esokannya lagi, dia masih ngajak jalan, hahahaha. katanya mau hunting foto buat lomba KAI. tapi akhirnya gagal karena izinnya ribet banget. alhasil kita jalan-jalan naik city tour jakarta, bis tingkat gratis yang bikin kita liat-liat pusat jakarta. bis tingkat ini ada beberapa rute. pastiin dulu tujuan bis yang kamu naikin. karena kemaren saya failed banget naik yang muterin terlalu jauh. nggak jauh sih, tapi karena macet jadi kelamaan. bis ini ngetem di juanda, tapi kamu bisa nunggu di beberapa titik lain. akhirnya saya dan oca berhenti museum gajah dan jalan sampe galnas. asik aja sih jalan, jalan di trotoar yang sesungguhnya dan malah bisa sambil foto-foto di landmark jakarta. 

tujuan utamanya galnas sebenernya, tapi banyak ngabisin waktu di jalan dan malah sebentar doang di galnas. hahaha. agak failed malah karena pamerannya sebentar lagi tutup. tapi masih sempet masuk sebentar dan liat-liat koleksi lukisan presiden. dalam rangka agustusan kali ya. dan kita malah lebih excited buat foto di tembok graffiti di luar ruangan. tapi ini emang jadi salah satu tujuan sih, kek sengaja banget emang buat dijadiin spot foto. dan yang paling penting: gratis.

*mau sok gaya levitasi gagal banget. loncat aja diketawain oca

Semoga nextime bisa memanfaatkan waktu libur dengan lebih baik lagi. Sampai jumpa di waktu libur selanjutnya! depok, 11 september 2017 pukul 14.03 siang

[guidezine]

GUIDE 06 is a trilogy focused on freight train graffiti. In three issues it will present together around thirty names and crews from all over Czech Republic.

Beside few individuals who has been constantly active in painting freight trains there is a rising number of other writers interested in this field. Everyone with different frequency and thirstiness adds his little to the freight graffiti mosaic of Europe.

First issue of GUIDE 06 presents:

HONDA, ZERO, MONO, STRAY+interview (cz/en), NOD crew (LUCO, EPAH, TRUK, TOMS), CATZ, RNR, PAOO

240x170mm

104 pages

Ofset print

200 copies

Layout @martinczeller

[visualjalanan]

Kumpulan graffiti dan hal-hal menarik lainnya yang kutemukan saat sedang berjalan dari Pallasstraße ke Goebenstraße ke Yorckstraße lalu balik lagi.

Yang paling menarik tentu adalah sebuah seni patung interaktif karya Benoit Maubrey. Di pinggir jalan, tepat di depan blok apartemen terdapat sebuah struktur yang terbuat dari 350 pengeras suara bekas. Siapapun dapat mengakses pengeras suara tersebut dengan cara:

Menelepon nomor yang tertera di papan informasi di samping, suaranya kemudian akan disiarkan lewat pengeras suara selama maksimal 3 menit,

Menghubungkan ponsel lewat bluetooth

Menghubungkan ponsel secara langsung dengan line-in, dan

Mengunggah postingan di Twitter dengan tagar #speakersarena, kemudian postingan tersebut akan dibacakan lewat pengeras suara.

  Karya seni patung ini dapat digunakan hanya dari jam 11 pagi  hingga jam 7 malam saja, mungkin agar tidak mengganggu warga setempat. Saat aku mencoba mengoneksikan ponselku dengan bluetooth, memang bekerja walaupun suaranya tidak terlalu lantang. Saat kucek ternyata dari 350 pengeras suara tersebut yang bekerja hanya 10% – 20%. Walau begitu, cukup menyenangkan bisa duduk-duduk juga di atas karyanya.

Implementasi karya interaktif ini luas, sebab siapapun, dimanapun, dapat menggunakannya untuk menyiarkan apapun. Juga karya ini tahan air, buktinya seminggu terakhir di Berlin hampir tiap hari hujan dan karya ini masih berfungsi. Karya ini akan ada di Pallasstraße sampai tanggal 27 Oktober 2019. Benoit Maubrey adalah seniman kelahiran Amerika yang banyak berkarya di ranah seni patung elektroakustik sampai performans. Salah satu karya lainnya yang menarik adalah Audio Ballerinas.

Hal lain yang juga menarik adalah tumpukan baju dan sepatu bekas yang berlimpahan keluar dari boks pengumpul sepatu dan baju bekas. Karena aku tidak pernah melihat ada truk atau orang yang mengumpulkan isi boks-boks tersebut, mungkin cara yang paling efektif memang adalah meninggalkan baju dan sepatu bekas di luar boks tersebut. Lucunya boks dan tumpukan tersebut terletak di sebelah toko Kik, yang banyak menjual pakaian.

Aku juga berhasil menemukan dua graffiti dari kru asal Berlin, 1UP. Mereka adalah kru graffiti yang sangat terkenal di dunia dan karyanya dapat ditemukan dimana-mana, sampai ada “grup KW-an”nya.

Di luar toko mebel Schimala terdapat barang-barang yang diberikan gratis, antara lain; buku, gelas, dan kontainer plastik. Aku sendiri mengambil beberapa buku dan kontainer.

Saat berjalan balik ke arah stasiun Nollendorfplatz, di Pallasstraße kutemukan spanduk-spanduk di luar gedung yang berteriak “POTSE BLEIBT!” atau “POTSE TETAP TINGGAL!”. Potse adalah sebuah house project semacam Liebig34, Køpi, dan Syndikat, sering mengadakan konser alternatif, punk, elektronik, serta mengadakan demonstrasi yang memprotes gentrifikasi yang sedang terjadi di Berlin.

Pallasstraße ke Goebenstraße ke Yorckstraße Lalu Balik Lagi. oleh Raras Umaratih Kumpulan graffiti dan hal-hal menarik lainnya yang kutemukan saat sedang berjalan dari Pallasstraße ke Goebenstraße ke Yorckstraße lalu balik lagi.

[juanmartinloiz]

Murals

Murals are very interesting to me by the scale, having a big impact on the observer. Its also easier to make it accesible for more people, normally they are situated on around urban areas, which is mainly where our daily lives develop. But murals have been on since a long time ago, even doe they had a rebirth with streetart. Starting with the egyptians , greek , the roman with the mosaics etc... By doing the archieves I realised about the many ways of how a mural can be done and the many possibilities they are still yet to discover. 

The murals dont streectly need to be in a wall, they can be on cars , curtains , canvas, wich still are walls made of another material.

Murals done by Sam3, I like his work, playing with 2d images and a few colors he creates a powerfull image. Seen on internet.

Mural in ancient Egypt, done with naturalpigment.

Another type of mural called mosaic. Battle of Alejandro Magno, Pompeya.

This contemporay artist is called Ampaarito. I like how he introduces really simple generic use objects and gives them an ironic meaning. I discovered him trough instagram and read some of his little books.

An example of a decorative mural in a restaurant by Joan Miró.

Cathedral Palma de Mallorca, by Mikel Barcelo. An example how he intrduces sculpture into muralism

A mural with fihes by Barceló.

Picasso as a prolific artist worked in many scales. These works are done on canvas (Guernica, Madrid) and a big Curtain he paintedfor an Opera.

Diego Rivera did this mural for the Rockefeller Centre in New York, but it got destroyed because he introduced the figure of Lenin. He afterwards re-did it in the Museum of Arts of Mexico. 

A mural painting of Jackson Pollok.

This artist called Aryz, from Barcelona. I´ve seen a couple of works of him around Spain. I like the illustrator aspect he´s got and the themes he does. These murals have been done in Rabat and Beiying.

Manolo Mesa is a Spanish artist , he works mainly on mural and canvas. I like how he brings everyday scenes and objects to big scale and public places. I admire his technique and luse of light. 

This paintings where made by an Catolonian artist called Josep Maria Sert. My uncle showed me them in Barcelona, in the Banco de España building. He also did the ones at the Rockerfeller center in New York.

This artist is called Saeio. He made a big progress in the graffiti world, going more abstract and compositional, with a very niceuse of color and composition as well. He´s got a wide range of works, from flying kitesto painted truks and canvas. I discovered him in instragram.

Painting by Dali which can be considered a painted mural.

Found in Instagram. Unknown

Naoshima, Japan. Seen on internet.

Ruin 90. Seen on instagram

[makrostil]

truk 2020

[ovo-frenchstyle]

10-2021