#goa lowo
Explore tagged Tumblr posts
Text
youtube
Unit Kamsel Satlantas Polres Trenggalek pada Operasi Ketupat Semeru 2024 tidak hanya fokus pada patroli jalur wisata dan merapikan perangkat instrumen lalu lintas seperti traffic cone dan water barrier sebagai bagian rekayasa lalu lintas. Mereka juga mengunjungi lokasi wisata "Goa Lowo" di Kecamatan Watulimo. Di sana, polantas Trenggalek mengontrol jumlah wisatawan dan memberikan edukasi kepada beberapa masyarakat yang mereka temui. Pesan yang disampaikan mencakup pentingnya patuh terhadap aturan lalu lintas serta pentingnya tidak tergesa-gesa saat berkendara untuk mencegah kecelakaan yang tidak diinginkan. Dengan melakukan tindakan ini, polantas Trenggalek berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran dan keamanan lalu lintas kepada wisatawan di lokasi "Gua Lowo".
•• AYO MANDIRI TERTIB BERLALU LINTAS ••
@korlantaspolri.ntmc @ntmcchannel @ditlantaspoldajatim
#korlantaspolri.ntmc #ntmcchannel #ditlantaspoldajatim
©2024 Satlantas Polres Trenggalek
0 notes
Text
Goa Nagasari atau Goa Lowo | Sejarah Dan Mitos Sejarah Jogja
Goa Nagasari atau Goa Lowo | Sejarah Dan Mitos Sejarah Jogja
Goa nagasari atau Goa Lowo Imogiri foto TS saat diwawancarai Trans TV Jogja selalu menyajikan cerita misteri atau sebuah legenda yang mistik. Mungkin sudah tidak asing dengan cerita kanjeng Ratu Kidul atau Penguasa pantai selatan yang hingga kini masih dipercaya dan menjadi legenda di pantai parangkusumo jogja sebagai pintu gerbangnya. Cerita tentang Gunung merapi yang dijaga oleh mbah Semar dan…
View On WordPress
#goa lawa#goa lowo#goa naga#goa nagasri#lelaku prihatin#penyimpanan pusaka keraton#tempat meditasi jogja#tempat penyimpanan pusaka#tempatziarah jogja
0 notes
Text
Keping #3
Gaia menatap barang-barang di kasurnya. Buku catatan, tempat pensil, GPS, power bank, botol minum, tisu, mukena, dompet. Payung iya nggak ya. Lalu memasukkan kembali barang-barang tersebut ke dalam ransel coklat Threerey untuk yang ketiga kalinya. Gaia mengambil buku catatan biru, kemudian membaca form survei yang sudah ia buat. Lagi, sebelum akhirnya buku itu diselipkan di sebelah mukena.
Tok tok.
Ayah Gaia bersandar di pintu.
“Jadi ke Gunungkidul?”
“Jadi dong, Yah. Kan udah di-acc proposalnya Gaia.”
“Deket nggak sama rumah Eyang?”
“Mmm… nggak deh kayaknya.”
“Oh.”
“Padahal kan enak ya kalau deket rumah Eyang, bisa nginep sana kalau ambil data.” Celetuknya.
“Bisa.”
Ayah Gaia berbalik dan pergi.
Ting. Ada pesan baru di grup WhatsApp.
“Aku otw.”
“Selesai prepare, bentar lagi otw,” balas Gaia.
“Aku juga”
“Udah di deket kampus. Laper!” Foto semangkuk Soto Bu Win terlampir.
Mereka akhirnya berangkat dari rektorat ke Guningkidul jam enam lebih, bersamaan dengan anak-anak berseragam identitas berangkat sekolah. Jalanan baru mulai lengang saat mereka masuk daerah Patuk, Jalan Wonosari, hanya sinar matahari menyapa dan menyilaukan.
Ada yang sesuatu yang meninggi di diri Gaia, tapi bukan karena raganya sudah melalui gerbang Jogja Lantai Dua. Exited mungkin.
“Jangan tidur, Ge. Liat maps-nya dong!”
“Siapa yang tidur sih, masih lurus terus kok!”
Gaia melirik ke smartphone yang hanya digenggamnya sedari tadi, memastikan kalau jawabannya pada Doni tak asal-asalan. Keteduhan dan angin perjalanan sepertinya sudah membius Gaia, ia lupa kalau ini bukan liburan.
***
Titik pertama di peta survei. Lokasi yang ternyata sudah dikerubungi wisatawan.
“Jadi pingin ikut nyebur aku.” Celetuk Aryo.
Ha. Sepertinya bukan hanya Gaia yang tergoda dengan liburan.
“Hus. Fokus. Ayo cari petugasnya dulu.” Balas Lia.
“Tiket berapa orang dek?”
“Eh mboten, Pak. Mau bertemu dengan pemiliknya saget?”
“Ada apa ya?”
“Mmm, mau tahu izin buat ambil data di sini.”
“Ambil data?”
“Nggih pak, tentang aliran sungai di sini.”
“Di sungainya?”
“Iya.”
“Wah, gimana ya. Kayaknya nggak bisa, dik. Di sini kan wisata buka terus.”
Benar juga. Bukan hari libur saja, wisatawan ramai mampir ke sini.
“Kecuali adik-adik ini mau ambil datanya malem, ning yo lowo-lowone do nggragas.”
“Lha surat tugasnya mana?” tanya bapak yang lain.
“Belum ada, Pak. Ini baru tanya-tanya dulu, kalau sudah fix, baru buat surat tugasnya dari kampus.” Upaya meyakinkan.
***
Titik kedua di peta survei.
“Yakin nih, lokasinya?”
“Di maps udah bener bener kok.”
“Sinyalmu ilang kali.”
“Weladalah, glo 4G.”
“Ge, di maps-mu gimana?”
“Bener kok, udah sampai sini.”
Ia menatap hamparan pohon jati dan daun-daun kering yang menyelimuti lahan tandus. Bola matanya hanya bergerak ke kanan dan ke kiri.
“Ge, lesu amat? Laper?”
Gaia terbius lagi. Fokus, Ge.
“Ehehe, lupa sarapan.”
“Ini dulu nih.” Doni menyodorkan susu kotak dari saku tasnya.
“Trims.”
“Enten nopo dik?” Seorang simbah menghampiri dari balik gubug.
“Wonten mriki leres enten goa, mbah?”
“Leres. Monggo dipun pirsani”
Mereka mengikuti simbah, memotong hamparan dedaunan kering. Keraguan sempat terbesit. Hingga…
“Niku.” Simbah tadi menunjuk sebuah goa.
“Ga ada airnya?” Doni melongo.
“Mpun dangu mboten enten toyane, dik.”
Si simbah menjelaskan kalau ada lahan yang ambrol di dekat sini. Semenjak itu, tak ada lagi aliran air yang lewat.
Sinkhole. Gaia melihat lembaran peta surveinya. Bisa jadi alirannya masuk makin dalam, atau berbelok ke titik kanan atau kirinya.
“Ge, Don. Gimana kalau kita bagi dua surveinya? Aku sama Lia ke daerah Playen, kalo sempet sama ke Paliyan. Biar cepet?”
“Boleh juga tuh.” Doni mengiyakan.
“Iya deh ngggakpapa. Puter balik dong kalian?”
“Nggakpapa. Biar pulangnya makin deket.” Sahut Lia.
“Oke.”
***
Mereka tiba di titik ketiga saat azan zuhur berkumandang. Air mengalir di sana, tapi mata air yang mereka cari tidak ada.
“Tiga titik hangus. Makan dulu yuk, Ge?”
“Ini deket sama titik empat, kesana dulu gimana?”
“Ge, kamu belom sarapan loh.”
“Nanggung nih.”
Pasrah, Doni mengiyakan.
Di titik empat, hasilnya masih nihil. Hanya aliran sungai yang melewati goa sempit.
“Survei secapek ini ya.” Gaia mengeluh.
Gaia menatap Doni yang sedang mengelap eluhnya. Ia memang tak lagi ngoceh selama jalan ke titik ini.
“Kamu kenapa?”
“Kamu kenapa sih ngga nyari penelitian di dekat rumah aja, Ge?”
“Kok gitu?”
“Ya yang gampang aja, Ge. Lebih pasti keadaannya, kan biar cepet lulus juga gitu?”
Gaia diam.
“Ini udah jauh-jauh, masih survei, tapi titik-titik rencananya belum ada yang masuk kriteria. Kamu yakin?”
“Don,” Gaia memanggilnya dengan halus. “Kita baru mulai, kok. Bisa jadi titik selanjutnya masuk kriteria kan ya kan? Gapapa ya?”
Ini buat ngeyakinin diri kamu juga Ge.
Doni mengelus kepala Gaia. “Yaudah-yaudah, istirahat dulu aja tapi ya. Laper.”
“Yaudah yuk nyari makan.”
“Tapi ga ada yang jualan sepanjang jalan ini tadi. Sekalian nyari yang enak gitu gimana?
“Aku tau sih tapi rada jauh gapapa?”
“Mana?”
“Deket rumah eyangku.”
“Di mana”?
“Sekitar 10 km dari sini. Paling 20 menitan.”
“Yaudah ayok.”
Setengah jam kemudian.
“Masih jauh, Ge?”
“Kayaknya udah sekitar sini ini deh.”
“Heh. Yakin gak? Beneran tahu ga kamu tu?”
“Tahulah. Langganan dari aku kecil ya.”
“Kalau sampe ga nemu tak turunin di jalan ya kamu!”
“Ih kok gitu sih. Tuh, depan itu belok terus udah kanan jalan.”
Doni tancap gas. Gaia berdoa supaya ia benar. Karena selama ini ia selalu bersama keluarganya, jadi ia tak begitu memperhatikan jalan.
Begitu berbelok, jalanan itu lengang sepi, tapi ada plang bakmi jawa. Gaia diam-diam menghela napas lega. Doni ngegas motornya. Gaia kaget. Sudah siap menyumpah serapahi Doni, batal, karena sadar warungnya sepi. Tutup.
Mati aku!
“Gimana sih, Ge. Turun kamu!”
“Yah gak gitu dong, Don. Kan mana kutahu kalau tutup.”
“Turun!”
“Ga mau lah.” Gaia melongo tidak mengira Doni serius mau menurunkannya.
“Turun aja.”
“Ga mau. Kamu tega banget sih. Huhu.”
“Apaan sih, Ge! Turun dulu.”
“Don pliiiis!” Gaia mengaitkan kedua tangannya ke pinggang Doni yang langsung tersentak.
“Ih. Turun aja dulu, itu loh liat ada tulisan apa.”
“Mau ditinggal kan?”
“Enggak bakal lah. Kamu kira aku setega itu?”
Gaia turun ke jalan dan membaca tulisan di jendela warung. Ternyata baru buka jam 3. Dia melihat ke jam tangannya, sekarang jam 2.15 WIB.
“Buka 45 menit lagi. Mau nunggu di rumah eyangku dulu? Deket kok. Tapi ak ngga tahu ada makanan enggak disana.”
“Mmm…”
“Terus cuma ada ini warung di deket sini.”
“Yaudah ayo.” Lagi-lagi Doni mengiyakan.
300 meter dari warung bakmi tadi, rumah berhalaman luas dan dikelilingi pagar berbatu bata merah mengelilinginya, tampak lengang.
Rumah masa kecil Gaia, rumah eyang.
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi
0 notes
Photo
Polisi Berikan Amankan Kegiatan HUT Korpri di Goa Lowo Trenggalek Polres Trenggalek – Seperti pada tahun sebelumnya, Korp Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek menggelar kegiatan jalan sehat dengan tajuk ‘Mlaku Bareng Bpk.
0 notes
Photo
Polisi Berikan Amankan Kegiatan HUT Korpri di Goa Lowo Trenggalek Polres Trenggalek – Seperti pada tahun sebelumnya, Korp Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek menggelar kegiatan jalan sehat dengan tajuk ‘Mlaku Bareng Bpk.
0 notes
Quote
Obyek wisata ini berada di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, tepatnya di Desa Watuagung, Kecamatan Watulimo. Menurut Gilbert Manthovani dan Dr Robert K Kho (ahli Gua tahun 1984), Goa Lowo merupakan salah satu goa alam terbesar di Asia Tenggara bahkan di Asia dengan panjang mencapai sekitar dua kilometer. Saat ini goa Lowo hanya bisa dinikmati wisatawan sekitar 900 meter saja. Agar bisa menikmati 1.150 meter sisanya, penikmat petualangan goa diharuskan menyelam sedalam 10 meter di dalam sungai bawah tanah. Gua ini terletak di daerah jalan yang menuju pantai tapi sebelum pantai prigi. Gua ini sangat besar dan menakjubkan. Penuh dengan stalaktit dan stalagmit. Tiket masuknyapun cukup murah yaitu 5000 rupiah saja. Pada saat menuju ke pintu gua kita akan disuguhi dengan berbagai patung manusia kelelawar ( dewi kelelawar). Jalan menuju pintu gua juga cukup unik yaitu terdapat jembatan dan cukup terjal. Di dalam gua juga terdapat aliran sungai. Perjalanan di dalam gua seperti berjalan di tempat misteri tapi karena di sini sudah dipenuhi lampu jadi tempatnya cukup asyik. di akhir perjalanan terdapat tempat seperti aula dengan meja dan di langit-langit terdapat kelelawar. Air sungai mengalir jernih di antara stalagtit dan stalagmitnya menyejukkan hati tiap pengunjung. Objek wisata ini berada di jalur wisata pantai selatan, Kabupaten Trenggalek, satu rangkaian dengan objek wisata pantai Pasir Putih di kab. Trenggalek. Tempatnya strategis dan mudah dijangkau . Akses jalan dari Kota Trenggalek ataupun dari Kota Tulungagung menuju ke Goa Lowo cukup baik. Meskipun tidak terlalu lebar, perjalanan wisata menuju Goa Lowo terasa akan sangat nyaman karena seluruh akses, bahkan hingga pintu goa, sepenuhnya sudah beraspal. Bila kita ingin mengunjungi tempat wisata yang sangat menakjubkan, kita bisa ke Goa Lowo. Dari pusat Kota Trenggalek maupun Kota Tulungangung, hanya sekitar 30 kilometer. Sampai di Trenggalek, kita dengan angkutan umum atau angkutan lainnya lalu menuju ke kecamatan.Durenan, setelah sampai di Durenan perjalanan lanjut ke ke kecamatan Bandung. Jalan menuju area wisata Goa Lowo lumayan bagus, Jalan Raya Durenan-Bandung-Prigi sudah beraspal. Perjalanan menuju Goa Lowo melintasi bukit, berkelok, naik-turun dengan tikungan tajam penuh pemandangan alam yang mempesona. Kita selama perjalanan menuju Goa lowo akan disguhi dengan pemandangan alam pegunungan yang sangat eksotik dan hawanya sangat segar. Dan bagi para pengunjung atau wisatawan yang menggunakan kendaraan pribadi sangat disarankan agar hati-hati dan waspada mengingat anda melewati jalan pegunungan yang berlekuk-lekuk penuh tikungan. Sangat disarankan juga beristirahatlah apabila ngantuk atau capek melanda, hentikan kendaraan, dan kita bisa bersantai di tepi jalan saat beristirahat sembari menikmati pemandangan. Dan berangkatlah kembali melanjutkan perjalannan apabila ngantuk dan capek sudah hilang. Selamat berlibur dan berwisata. Salam sumber: pemkabtrenggalek
http://www.delapanenam.com/2019/12/goa-lowo-di-kabupaten-trenggalek.html
0 notes
Link
SPORTOURISM – Goa Lowo merupakan salah satu objek wisata di Trenggalek yang patut Sahabat Sporto kunjungi. Sejak diresmikannya menjadi objek wisata pada tahun 1984, Gua Lowo atau dalam bahasa jawanya gua kelelawar telah dikunjungi oleh puluhan ribu pengunjung. Gua Lowo terletak di Desa Watuagung, Kecamatan Watulimo, Trenggalek, Jawa Timur atau sekitar 27 Km dari pusat Kota Trenggalek dan Tulungagung.
Akses menuju destinasi wisata ini sangat mudah karena melewati ruas jalan nasional dan searah menuju lokasi wisata Pantai Prigi dan Pasir Putih. Sampai sekarang, goa yang terkenal sebagai goa terbesar dan terpanjang di asia tenggara ini masih menyimpan sejuta misteri.
Sebutan tersebut di dapat berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ahli goa asal perancis, panjang Goa Lawa ini berkisar 2 KM. Namun, dari total keseluruhan goa hanya 850 meter yang bisa di nikmati oleh wisatawan.
Untuk menyusuri sisanya yang sepanjang 1.150 meter Sahabat Sporto harus menyelami sungai bawah tanah sedalam 10 Meter. Dinamakan Goa Lowo atau goa kelelawar karena di goa ini terdapat sejumlah kelelawar yang menghuni goa dan uniknya lagi tidak ada fauna lain yang mampu bertahan hidup di goa ini.
Di lokasi ini Sahabat Sporto akan menikmati keindahan gua yang di selimuti oleh stalagtit dan stalagmit. Ukiran di batu-batuan tersebut terbentuk secara alami dari partikel yang terbawa tetesan air di dalam gua selama ribuan tahun.
Salah satu keunikan di dalam Goa Lawa Trenggalek ini adalah adanya batu-batuan yang menyerupai hewan atau benda hidup, seperti batu besar yang ada pada jalan masuk goa yang menyerupai hewan kura-kura.
Selain itu, ada juga yang menyerupai singa, Sangkar, Tugu Buceng, sepasang kaki , dan masih banyak lagi bebatuan yang memiliki bentuk yang unik. Keindahan alam tersebut lebih sempurna dengan adanya sorot lampu aneka warna yang terpasang di sela-sela bebatuan.
Untuk menyusuri seluruh keindahan goa, Sahabat Sporto tidak perlu repot, karena disediakan jembatan sepanjang 859 meter, mulai dari mulut hingga ujung gua. Di ujung jembatan, anda dapat menikmati sinar matahari yang menerobos lubang kecil di langit gua. Selain itu, anda juga bisa menyaksikan ribuan kelelawar yang bergelantungan di dinding gua.
via SPORTOURISM.ID
0 notes
Photo
Liburan yuuk... Part6 😁😎😀 Goa Lowo, watu limo, Trenggalek... Lowo = kelelawar ... Iye banyak kelelawarnya... Pas di sarang kelelawarnya bau nya pesing... Ati2 kena eek... Tapi selebihnya keren... Katanya sih goa terpanjang se Asia Tenggara... Ada rest area gede didalem nya... Kepo? Dateng aja... . Biaya masuk : IDR 10K per orang Parkir Motor : IDR 2k #trenggalek #holiday #liburan #village #desa #indonesia #indonesian #cave #goa #woods #bat (at Goa Lowo)
0 notes
Text
5 Wisata alam di Trenggalek Yang Harus Kalian Visit! Kuy Kita Liburan
5 Wisata alam di Trenggalek Yang Harus Kalian Visit! Kuy Kita Liburan
[ad_1] Trenggalek merupakan salah satu tempat di Jawa timur yang letaknya di selatan dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Ponorogo dan Tulungagung. Daerah ini terdiri dari beberapa pegunungan. Terbayang dong pasti dengan keindahan alam yang dimilikinya. Ini nih destinasi wisata yang wajb kalian visit ketika ke Trenggalek! 1. Goa Lowo Sumber: http://www.asliindonesia.net Goa Lowo atau dalam…
View On WordPress
0 notes
Photo
Anggota Satlantas membantu kelancaran arus lalu lintas pada perbaikan jalan di jalur menuju lokasi wisata Goa Lowo, Watulimo
#korlantaspolri #ditlantaspoldajatim #subditkamsellantasjatim #rtmcjatim #polisiindonesia #polrestrenggalek #jatimbermasker #viral #trending #menujuWBBM
0 notes
Link
via Berita Hari Ini http://ift.tt/2rWQpx7
Trenggalek merupakan salah satu tempat di Jawa timur yang letaknya di selatan dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Ponorogo dan Tulungagung. Daerah ini terdiri dari beberapa pegunungan. Terbayang dong pasti dengan keindahan alam yang dimilikinya. Ini nih destinasi wisata yang wajb kalian visit ketika ke Trenggalek!
1. Goa Lowo
Sumber: http://ift.tt/1efXNM9
Goa Lowo atau dalam Bahasa Indonesianya adalah goa kalelawar, merupakan goa terbesar dan terpanjang di Asia Tenggara. Panjang dari Goa Lowo diperkirakan sepanjang 2KM. Kebayang dong betapa capenya menyusuri goa ini. Goa ini dihuni oleh ribuan kalelawar makanya dinamai goa kalelawar. Tiket masuk ke Goa Lowo cukup murah, hanya Rp4000/orang.
2. Bukit Banyon
Sumber: http://ift.tt/2rnUgGl
Bukit Banyon memanjakan pengunjungnya dengan pemandangan negeri di atas awan. Tempat ini menjadi salah satu tempat favorit wisatawan karena bisa menikmati sunrise maupun sunset di sini. Bukit Banyon terletak di Trenggalek tepatnya di desa Widoro.
3. Pantai Ngulungwetan
Sumber: http://ift.tt/2rnSdSW
Pantai Nguluwetan memiliki pemandangan yang masih sangat alami. Di bibir pantai terdapat pepohonan kelapa yang membuat sejuk suasana pantai. Kalian juga bisa berenang di bibir pantai atau hanya duduk-duduk sambil menikmati angin yang sepoy-sepoy.
4. Hutan Bakau Pancer Cengkrong
Sumber: www.catatannobi.com
Hutan Bakau Pancer Cengkrong dikelola oleh Pokdarwis ( Kelompok sadar wisata). Wisata ini menawarkan keindahan hutan serta jembatan galau yang menjadi daya tarik wisatawan. Tiket masuk tempat wisata ini Rp 4000/orang.
5. Pantai Pelang
Sumber: http://ift.tt/1GQckKX
Pantai Pelang berada di Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul. Pantai ini terkenal dengan hembusan angin yang sangat kencang serta ombak yang sangat besar. Di sekitar tempat ini juga terdapat air terjun yang sangat indah. Tiket masuk lokasi wisata ini Rp8000/orang.
Tertarik mengunjungi Trenggalek? Jangan lewatkan tempat wisata di atas yaa!
قالب وردپرس
0 notes
Photo
Lebih 1000 Peserta, Mlaku Bareng Bupati Trenggalek dalam rangka HUT Korpri ke-48 di Goa Lowo Watulimo Polres Trenggalek – Seperti pada tahun sebelumnya, Korp Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek menggelar kegiatan jalan sehat dengan tajuk ‘Mlaku Bareng Bpk.
0 notes
Photo
Lebih 1000 Peserta, Mlaku Bareng Bupati Trenggalek dalam rangka HUT Korpri ke-48 di Goa Lowo Watulimo Polres Trenggalek – Seperti pada tahun sebelumnya, Korp Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek menggelar kegiatan jalan sehat dengan tajuk ‘Mlaku Bareng Bpk.
0 notes
Text
New Post has been published on Memo-X
New Post has been published on http://www.memo-x.com/68958/wahana-outbound-goa-lowo-tarik-minta-wisatawan
Wahana Outbound Goa Lowo Tarik Minta Wisatawan
Libur panjang yang terjadi selama 2 pekan terakhir membuat masyarakat tak hanya berdiam diri saja menghabiskan waktu dirumah, namun justru menghabiskan waktu bersama keluarga dengan berwisata mengunjungi tempat-tempat yang indah nan eksotis.
Seperti yang telah diketahui Kabupaten Trenggalek memang terkenal dengan potensi wisata yang menjadi rekomendasi liburan kali ini.
Lokasi wisata yang ada di Desa Watuagung, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek kini semakin banyak dikunjungi wisatawan baik lokal maupun luar daerah.
“Terlebih saat musim liburan Natal dan Tahun Baru kali ini jumlah pengunjung terus mengalami peningkatan. Diperkirakan puncak kunjungan wisatawan bakal membeludak pada tahun baru,” terang Edi, salah satu petugas dilokasi wisata Goa Lowo, Minggu (27/12).
Sampai saat ini saja, menurutnya, jumlah pengunjung Goa Lowo sudah mencapai 1.000 lebih. Dan mayoritas pengunjung datang didominasi dari luar Kabupaten Trenggalek.
Goa lowo memang sudah mendapatkan reward sebagai goa terpanjang dan tercantik di Asia, oleh karenanya banyak masyarakat luar daerah berbondong-bondong unyuk membuktikan hal tersebut.
“Lokasi tempat parkir telah diperluas guna mengantisipasi kendaraan pengunjung yang akan memadati kawasan wisata ini dan memungkinkan mampu menampung kendaraan besar seperti bus dan elf masuk ke lokasi wisata,” imbuhnya.
Tak hanya menikmati keindahan bawah gua yang cantik namun saat ini pengunjung akan disuguhi beberapa macam permainan outbond.
Selain arena outbound, juga ada flying fox, arena bermain anak-anak, pos istirahat dan panggung tempat hiburan.
“Peminat outbound dan flying fox setiap hari libur sudah lumayan, dan hal tersebut menjadi point tambahan dilokasi ini. Berharap para pengunjung akan berkesan bukan hanya menikmati keindahan goa namun juga mampu mengaplikasikan suguhan terbaru dilokasi wisata ini yaitu permainan outbound,” pungkasnya. (fal/mil)
0 notes