#gelas buat tamu
Explore tagged Tumblr posts
nasiboxjakarta-123 · 8 months ago
Text
Catering Murah, Rasa Juara cuma ada di Jakarta Timur. Harga Mulai 15 Ribuan/Box, Pesan Sekarang di Kuehany.com atau Call/WA 0811–9877–099
Tumblr media
 Catering Kuehany Jakarta Timur
Kuehany.com – Cari Catering dengan hidangan yang beragam, rasa terjamin, berkualitas, dan harga terjangkau? Catering Kuehany pilihan yang tepat buat kamu! Catering murah, rasa juara jadi solusi tepat untuk berbagai acara kamu, karen Kuehany menawarkan berbagai pilihan menu sesuai kebutuhan dan pengeluaranmu dengan harga mulai dari Rp 15,000 per box saja.
Kenapa harus pilih Catering Kuehany?
Harga Terjangkau
Kuehany berkomitmen menyediakan catering dengan harga yang kompetitif dan terjangkau bagi semua kalangan. Harga Catering di Kuehany mulai dari Rp 15,000-an.
Rasa Juara
Makanan Catering Kuehany diolah dengan bahan-bahan segar dan berkualitas tinggi oleh juru masak berpengalaman, menghasilkan rasa terjamin enak dan tak terlupakan.
Beragam Pilihan Menu
Catering Kuehany menyediakan berbagai pilihan menu, mulai dari paket Nasi Kuning, Nasi Ayam Rica-Rica, Nasi Kare Ayam, Nasi Balado Ikan, Nasi Urap Sayur, Nasi Goreng, Nasi Ati Balado, dan Nasi Sayur Asem.
Tumblr media
Menu Catering Murah Kuehany Jakarta
Porsi Melimpah
Porsi hidangan Catering Kuehany terbilang besar dan mengenyangkan untuk para tamu undangan acara kamu.
Pelayanan Terbaik
Catering Kuehany selalu siap membantu dalam memilih menu, menjawab pertanyaan, dan memberikan layanan terbaik untuk memastikan acara kamu berjalan lancar dan sukses. Kami juga menyediakan jasa pesan antar ke tempat tujuan kamu berada khusus Jakarta dan sekitarnya.
Tumblr media
Jasa Pesan Antar Catering Murah Kuehany Jakarta
Jangan sungkan pesan di Catering Kuehany, Catering Murah, Rasa Juara cocok untuk berbagai acara, seperti:
Acara kantor
Acara keluarga
Pesta pernikahan
Ulang tahun
Wisuda
Dan masih banyak lagi!
Note:
Pemesanan 1 hari sebelum hari H
Nasi Box Catering bisa request (hub Kuehany)
Tambahan Air Mineral gelas Rp.500/cup
Tambahan AQUA Gelas Rp.1.000/cup
Tambahan Teh Kotak Rp.4.000 /box
Pesan sekarang! Apabila butuh informasi tambahan, hubungi Catering Kuehany melalui situs resmi kami:
Whatapps : wa.me/628119877099 
Facebook : facebook.com/kuehany
Instagram : instagram.com/kuehany
Website : kuehany.com
1 note · View note
jaemirani · 9 months ago
Text
Tumblr media
Janji terakhirnya.
Si pemilik tungkai berlapis perban itu perlahan turuni anak tangga satu persatu, sesekali meringis rasakan ngilu kala telapak kakinya bersentuhan kasar dengan anak tangga yang dingin. Setelan kaos hitam yang ia kenakan sedikit berantakan sebab tidurnya yang tak pernah nyaman. Pun wajahnya yang masih sisakan lebam terlihat kusut sebab belum sempat dicuci pagi ini.
Tiba-tiba langkah itu terhenti kala dilihatnya seseorang duduk di sofa ruang tengah. Dengan kepulan asap rokok serta satu gelas kopi di atas meja, seseorang itu duduk dengan santai.
Oh, ia bahkan hampir lupa bahwa hari ini hari Minggu; jadwal pulangnya sang tuan rumah.
Lantas ia bergegas, turuni sisa anak tangga menuju toilet bawah untuk cuci muka. Setelahnya, tertatih ia menuju dapur, menegak segelas air dari dispenser. Usainya, ia beranikan diri untuk hampiri Papanya di ruang tengah, ingin ajukan beberapa tanya sebab semuanya telah tertampung di dalam kepalanya hingga buat ia tak bisa tidur lelap semalaman.
Kepulan asap itu kembali mengudara dari mulut sang pria paruh baya, jemarinya dengan lihai mengapit satu batang nikotin yang sisa setengah. Mata tajamnya bergerak perlahan, iringi pergerakan sang putra yang dengan ragu daratkan pantat di sofa di hadapannya.
“Saya gak ngerti lagi sama kamu.” Wooyoung sontak lempar tatapan pada sang Papa yang lebih dulu buka suara. “Dia serius buat kerja, tapi kamu ini ternyata gak pernah berubah, ya. Kenapa minta dia buat resign? Sudah gak butuh bodyguard lagi?”
Matanya bergulir, tampaknya lelah mendengar semua ini hampir setiap seseorang putuskan kontrak kerja sebagai bodyguard-nya.
“Selama ini aku emang gak butuh bodyguard.”
“Tapi perilaku kamu itu jelek, saya gak percaya kalau kamu dibiarin keluar sendirian.”
Tarikan napas serta usapan kasar di wajah itu setidaknya cukup untuk perlihatkan bagaimana lelahnya si pemuda kecil dengarkan ocehan Papanya. Ia alihkan pandangan kala asap rokok itu kembali mengepul, hingga sesaat ia kembali menengok. “San di mana?”
“Pulang.” Santai sekali pria itu berujar selagi jemarinya buang abu rokok ke dalam asbak di samping kopi miliknya.
“Pulang? Ke mana?”
Sempat disesapnya kopinya oleh si pria dengan setelan kemeja biru, sebelum disandarkannya punggungnya di sofa, lantas dengan tatapan tanpa emosi, dipandangnya lagi sang putra yang bergerak gusar di depan sana.
“Pulang ke rumahnya, ke mana lagi. Kamu yang minta dia buat resign, kan? Masih perlu lempar pertanyaan kayak begitu?”
Gelengan berkali-kali itu tampak tak pernah ingin percaya pada kalimat sang Papa barusan. Kerutan alis serta dahinya bahkan lebih terlihat ingin marah alih-alih kebingungan. “Gak mungkin dia beneran resign. Aku udah berkali-kali ngomong kayak gitu, tapi dia gak ngelakuin apa-apa. Gak mungkin tiba-tiba resign. Gak mungkin dia kepikiran buat resign—”
“Cut it off, Jung Wooyoung! Saya pusing, kamu gak usah bertingkah lagi kayak begini. No need to hire a bodyguard for you anymore, saya sudah gak peduli.”
Ia tiba-tiba berdiri, rasanya ingin berteriak di depan wajah sang Papa, namun ia tahan. “Bohong, 'kan? Barang-barangnya masih di sini, semua bajunya masih di lemari,” katanya, selagi telunjuknya mengarah pada kamar tamu di seberang.
“Sudah dia ambil semuanya. Pagi-pagi sekali, kamu masih tidur.”
Lagi-lagi ia menggeleng, memilih untuk tidak percaya begitu saja pada kalimat Papanya. Kalakian, dengan terburu-buru dibawanya tungkainya menuju kamar tamu, kamar yang San tempati selama ia tinggal di rumah ini.
Didorongnya pintu itu dengan kencang, lantas ia masuk usai tutup kembali pintu. Tanpa pikir panjang, dibukanya lemari pakaian, namun isinya kosong. Semua pakaian serta koper milik Choi San benar-benar lenyap dari dalam kamar.
Ia masih ingin menyangkal, masih belum bisa percaya bahwa sang bodyguard-nya benar-benar berhenti kali ini. Kiranya, semua kalimat yang ia lempar malam itu tak akan dianggap serius oleh Choi San. Kiranya, pemuda itu tak akan pernah menyerah semudah ini padanya.
Dirogohnya saku celananya, mengambil ponsel dari dalam sana, lantas menekan salah satu nomor dalam urut kedua ruang obrolannya. Cukup lama dering itu berbunyi nyaring di dalam kamar tamu, selaras detak jantungnya yang ia sendiri tak paham mengapa tiba-tiba berdetak tak nyaman. Dan di detik selanjutnya, sapaan dingin namun cukup akrab itu terdengar.
“Halo, Wooyoung?”
“San, di mana—”
“Kenapa nelpon? Tolong to the point ya, saya lagi buru-buru.”
Sial, bahkan kalimat seperti itu saja sudah bisa buat ia meringis sesaat. “Lu di mana?”
“Di Soetta,”
“Kenapa resign? Kenapa beneran resign?”
Dari sebrang telepon di sana, pemuda tinggi hembuskan napas dengan kasar. “Nelpon cuma buat bahas itu?”
“Kenapa harus resign?”
“Wooyoung, we don't need to talk about this anymore. Saya udah resign, saya udah bukan bodyguard kamu lagi. Kalau kamu keberatan, obrolin sama Papa kamu. You can ask your dad for a new bodyguard if you really need one. Tolong mulai sekarang, jangan ganggu saya lagi, ya, Wooyoung. Saya minta tolong.”
Satu tetes bulir bening itu jatuh basahi pipi pemuda kecil. Tubuhnya tiba-tiba beku, kepalanya bekerja berkali lipat untuk dapat pahami tiap kata yang San lempar dari sebrang sana.
“Why did you leave me alone? Jahat. Gue gak pernah serius nyuruh lu buat resign, gue gak mau lu resign, San. Gue mau lu pulang ke sini!”
“Well, being your bodyguard just isn't fun anymore for me. I mean, saya gak bisa ngikutin kamu kemana-mana like I should do. Kamu selalu ngelarang saya buat bertindak tiap ada orang yang gangguin kamu. Yang saya lakuin selama ini cuma duduk di rumah ngadepin tingkah laku kamu yang kayak anak kecil suka tantrum. Itu benar-benar nguras tenaga sama kesabaran banget kalo kamu mau tau, Wooyoung.”
Isakannya mulai terdengar, sesaat sesali semua kalimat yang pernah keluar dari bilah bibirnya. Sesaat sesali semua tingkah yang buat pengawalnya kewalahan tiap kali berhadapan dengannya. “Maaf... Maafin gue, San. Janji setelah ini gak akan nakal lagi. Janji gak akan ngelarang lu lagi buat ngikutin gue kemana-mana setelah ini. Janji, Choi San...”
“Jadi anak yang baik, ya, Wooyoung?”
Dengan mantap ia anggukan kepala, seolah yang di seberang telepon di sana bisa melihat betapa seriusnya ia kali ini, “janji. Gue beneran janji!”
“Kalau kita ketemu lagi, mukanya jangan banyak lebam-lebam kayak gitu, ya? Janji, ya?”
“No...please.”
“Sudah, ya, Wooyoung. Tolong jangan ganggu saya setelah ini, ya? Saya bener-bener minta tolong sama kamu.”
“No, please, Choi San!”
Lantas bunyi telepon yang diakhiri sepihak itu buat isak tangisnya semakin kencang. Ia tumbang, menangis di depan pintu kamar yang telah ditinggalkan oleh si pemiliknya. Semua penyesalan atas sikap kurang ajar dan lancangnya selama ini tiba-tiba menghantu, dan buat tangis itu berubah menjadi sesak.
“It's all my fault, I'm sorry...”
Diusapnya kasar tetes air mata yang banjiri pipi, sebelum akhirnya ia benamkan wajahnya di atas lipatan lututnya, menenggelamkan dirinya sendiri dalam rasa bersalah.
“I didn't expect us to end up like this. I haven't even told you how I feel, Choi San. I hate you for this...”
1 note · View note
apriliakinasih · 1 year ago
Text
Hampir Ketinggalan Kereta
Hari ini di tiket keretaku tertulis keberangkatan pukul 07.20 WIB. Aku telah bersiap sejak pukul 06.00 WIB. Setelah siap, aku kemudian bersantap pagi bersama Mustika, temanku. Ditemani pula oleh suami dan anaknya. Kami mengobrol sedikit, sekaligus mengenang masa lalu saat masih kuliah dulu.
Saat aku dan Mustika sedang asik bernostalgia, tiba-tiba suaminya mengatakan bahwa waktu telah menunjukkan pukul 06.45 WIB. Betapa terkejutnya aku, aku langsung bergegas menuju kamar dan mempersiapkan semua tas bawaanku. Bahkan aku tak sempat mencuci gelas setelah menyantap mango sago (meski tak ada sagonya) bikinan Mustika.
Dengan cepat kuambil tasku, kupastikan tidak ada barang yang tertinggal lagi di kamar. Kemudian aku ke ruang tamu untuk mengambil handphone yang sedang kuisi baterainya. Setelah itu, Mustika masih sempat-sempatnya mengajakku foto. Aku jelas menyetujuinya. Sebab, akan sangat disayangkan jika momen langka ini tidak diabadikan. Momen di mana kami masih bisa bertemu.
Kami melakukan swafoto bertiga. Aku, Mustika, dan anak cantiknya bernama Hilya. Setelah beberapa jepretan foto, waktu telah menunjukkan hampir pukul 07.00. Aku kemudian memesan ojek online. Setelah beberapa menit menunggu di pinggir jalan dan berpamitan pada Mustika sekeluarga, tepat pukul 07.00 aku berangkat ke stasiun naik ojek online.
Sekadar informasi saja, rumah Mustika terletak di Bantul, sementara stasiun yang kutuju terletak di Sleman. Jaraknya lumayan jauh. Dan aku sudah siap mental jika aku ketinggalan kereta. Pikirku, kalau ketinggalan kereta, aku naik kereta lain saja. 
Dalam perjalanan, awalnya lancar-lancar saja. Tapi, saat mendekati stasiun, macet sekali. Apalagi, di depan stasiun jalan sudah dipenuhi lautan manusia yang membawa tas dan atau koper. Kata pak ojek, biasanya tidak seramai ini. Mungkin, sedang banyak yang berkunjung ke Jogja.
Waktu menunjukkan pukul 07.16 WIB. Kurang 4 menit lagi. Siaran pemberitahuan bahwa keretaku akan segera diberangkatkan telah terdengar. Sudah tidak bisa terkejar rasanya. Aku masih macet-macetan di jalan depan stasiun.
Ketika sampai di pintu masuk stasiun, aku langsung bergegas berlari menuju tempat boarding, dengan membawa tas ransel dan tas jinjing yang berukuran lumayan besar dan lumayan berat di pundak. Aku berlari sampai terengah-engah. Seumur-umur, baru kali ini aku mengalami hal semacam ini. Beruntung, aku masih bisa naik keretanya. Rasanya, tidak sampai 1 menit, keretanya kemudian diberangkatkan. 
Kemudian aku menuju kursiku. Beruntung, aku tidak sampai ketinggalan kereta. Ini benar-benar pengalaman baru buat aku. Berlari mengejar kereta di menit terakhir sebelum keberangkatan. Lain kali, kalau sedang mengobrol, aku harus tahu waktu. 
(7 Februari 2024 | 10.30 WIB)
0 notes
nusaindahku · 1 year ago
Text
Dekor Bridal Shower yang Keren
Judul: Dekor Bridal Shower yang Keren
Sobat, kalian yang lagi sibuk mempersiapkan bridal shower untuk sahabat terbaik pasti ingin momen ini menjadi sesuatu yang tak terlupakan, kan? Nah, mimin punya beberapa ide dekor yang keren abis buat bridal shower yang bakal bikin sahabatmu meleleh kebahagiaan. Yuk, simak!
Warna-warni Pastel
Mimin tahu, sahabat pasti suka warna-warni yang lembut dan feminin. Cobain deh konsep dekor bridal shower dengan palet warna pastel yang eye-catching. Pilih dekorasi meja makan dengan gorden-gorden yang lembut, piring dan gelas berwarna pastel, dan bunga-bunga segar sebagai sentuhan akhir. Mimin yakin, sahabat bakal langsung terkesima!
Vintage Vibes
Kalau sahabatmu itu pecinta hal-hal klasik dan bergaya vintage, dekor bridal shower dengan sentuhan retro bisa jadi pilihan yang oke banget. Gunakan meja-meja dan kursi-kursi bergaya antik, hias dengan bunga-bunga klasik, dan tambahkan aksen-aksen vintage lainnya. Mimin bisa bayangkan sahabatmu langsung terharu dengan atmosfer yang klasik ini.
Glamorous Gold
Jika sahabatmu adalah tipe yang suka berkilau-kilau, dekor bridal shower dengan tema gold bisa jadi jawabannya. Gunakan dekorasi meja dengan latar belakang gold, piring emas, dan hiasan lain yang berkilauan. Jangan lupa tambahkan sentuhan bunga berwarna cerah untuk memberi kontrast yang menyegarkan. Bridal shower yang bakal memancarkan keemasan!
Boho-Chic Elegance
Boho-chic selalu punya daya tarik tersendiri. Dekor bridal shower dengan sentuhan bohemian yang elegan bisa menciptakan atmosfer yang santai dan indah. Gunakan hiasan-hiasan dari jaring, bunga-bunga liar, dan lilin-lilin aromatik. Mimin yakin, sahabatmu bakal merasa seperti berada di tengah-tengah alam bebas yang indah.
Taman Awan Pastel
Kalau acaranya dilaksanakan di taman atau halaman, cobain deh tema taman awan pastel. Gantung lentera-lentera kertas berwarna pastel di atas area acara, hiasi meja dengan lapisan awan-awan lembut, dan tambahkan bunga-bunga pastel yang mengelilingi tempat duduk tamu. Suasana ceria dan menyenangkan pasti akan mewarnai bridal shower tersebut.
Candy Wonderland
Kalau sahabatmu punya kegemaran pada segala yang manis, tema candy wonderland bisa jadi pilihan yang seru! Hias meja dengan permen-permen berwarna-warni, buat stasiun es krim atau stasiun permen, dan tambahkan sentuhan warna-warni pada dekorasi lainnya. Pasti nggak ada yang bisa menolak kelezatan dan keceriaan acara ini.
Sobat, semoga ide-ide dekor bridal shower yang keren ini bisa memberikan inspirasi buat acara spesial sahabatmu. Ingatlah untuk selalu menyesuaikan tema dengan selera dan kepribadian sahabat yang akan disambut oleh bridal shower ini. Selamat menyelenggarakan acara, dan semoga sahabatmu bahagia menjelang hari bahagianya!
0 notes
tempatmagangmedan · 1 year ago
Text
Elegan, WA 0821-6807-7725, Jual souvenir Terdekat di Medan, Agit Souvenir
Tumblr media
Ambil sekarang, https://s.id/AdminSouvenir jual souvenir pernikahan centong murah di medan, jual souvenir pernikahan gantungan kunci murah di medan, jual souvenir pernikahan gelas murah di medan, jual souvenir pernikahan gunting kuku murah di medan, jual souvenir pernikahan piring di medan, jual souvenir pernikahan islami di medan, jual souvenir pernikahan lucu di medan, jual souvenir pernikahan alat makan di medan, jual souvenir pernikahan aesthetic murah di medan, jual souvenir pernikahan kekinian murah di medan. "Buang Jauh-jauh Gelas-Gelas Biasa, Saatnya Hadirkan Keunikan dengan Souvenir Kami!
Tak ingin momen istimewa Anda terlupakan begitu saja, bukan? Souvenir kami hadir untuk memberikan sentuhan magis pada setiap kesempatan. Mulai dari pernikahan hingga ulang tahun, acara apapun akan lebih berwarna dengan hadirnya kepingan kecil berharga ini.
Bayangkan tamu Anda tersenyum lebar saat menerima hadiah istimewa dari Anda. Itulah daya tarik dari souvenir kami. Kreativitas dalam desain dan kualitas tak tertandingi adalah yang kami tawarkan. Setiap sentuhan, setiap detail, semuanya dikerjakan dengan penuh cinta.
Tak perlu ragu lagi! Ambil langkah pertama menuju momen tak terlupakan. Klik [Tautan] sekarang untuk melihat koleksi menarik kami. Persiapkan diri Anda untuk menerima decakan decakan kekaguman dari tamu Anda. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk memberikan yang terbaik dalam setiap momen. Dapatkan souvenir istimewa hanya dari kami!"
agit souveir sudah berpengalaman dan menjadi pusat souvenir dikota medan. kami menerima berbagai macan jenis souvenir yang bisa kamu pesan. kami juga sudah bekerjasama berbagai macam erusahaan di medan dan memiliki agen di seluruh indonesia menerima souvenir untuk keiatan :
Souvenir pernikahan
Souvenir kantor
Souvenir ulangtahun
Souvenir perpisahan
Souvenir hari guru
Souvenir festifal dll
Promo hari ini khusus buat kamu chet admin sekrang, https://s.id/AdminSouvenir
alamat : Komplek setia budi makmur 1, Jl. Stella Raya No.mor 51, Simpang Selayang, Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara 20131 Google Maps : https://maps.app.goo.gl/r4efNrrjgsRYNA5f9?g_st=ic IG : https://instagram.com/agitsouvenir_agitundangan?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ== WA admin : https://s.id/AdminSouvenir
0 notes
tempatprakerintkjdimedan · 1 year ago
Text
Terlengkap, WA 0821-6807-7725, Jual Souvenir Premium di Medan
sekarang, https://s.id/AdminSouvenir  Jual souvenir pernikahan centong murah di Medan, Jual Souvenir Pernikahan gantungan kunci, Jual Souvenir Pernikahan Gelas di Medan, Jual Souvenir Pernikahan Gunting kuku, Jual Souvenir Pernikahan piring di Medan, Jual Souvenir Pernikahan islami di Medan, Jual Souvenir Pernikahan lucu di Medan, Jual Souvenir Pernikahan Alat makan di Medan, Jual Souvenir Pernikahan Aesthetic di Medan, Jual Souvenir Pernikahan kekinian murah di Medan
Tumblr media
Tambahkan Sentuhan Ajaib pada Momen Berharga Anda dengan Souvenir Eksklusif Kami!
Apakah Anda ingin mengabadikan momen-momen tak terlupakan dalam hidup Anda? Souvenir kami adalah kunci untuk mengunci kenangan indah tersebut! Dibuat dengan cinta dan perhatian, setiap souvenir kami tidak hanya sekadar benda, tetapi juga sebuah kisah yang memberi hidup pada momen-momen berharga Anda.
Dari pernikahan hingga ulang tahun, dari pertemuan bisnis hingga reuni keluarga, kami memiliki beragam pilihan souvenir yang akan mencuri perhatian setiap tamu. Desain yang elegan, kualitas yang tak tertandingi, dan rincian yang sempurna membuat souvenir kami jauh berbeda dari yang lainnya.
Jadikan setiap momen istimewa dan bermakna dengan pilihan souvenir yang tak hanya memukau mata, tetapi juga menyentuh hati. Kunjungi toko kami sekarang dan temukan magisnya mengabadikan waktu dengan souvenir kami. Hanya dengan sedikit sentuhan ajaib, kenangan indah Anda akan terjaga selamanya.
agit souveir sudah berpengalaman dan menjadi pusat souvenir dikota medan. kami menerima berbagai macan jenis souvenir yang bisa kamu pesan. kami juga sudah bekerjasama berbagai macam erusahaan di medan dan memiliki agen di seluruh indonesia menerima souvenir untuk keiatan : 1. Souvenir pernikahan 2. Souvenir kantor 3. Souvenir ulangtahun  4. Souvenir perpisahan 5. Souvenir hari guru 6. Souvenir festifal dll
Promo hari ini khusus buat kamu chet admin sekrang, https://s.id/AdminSouvenir
alamat : Komplek setia budi makmur 1, Jl. Stella Raya No.mor 51, Simpang Selayang, Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara 20131 Google Maps : https://maps.app.goo.gl/r4efNrrjgsRYNA5f9?g_st=ic IG : https://instagram.com/agitsouvenir_agitundangan?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==  WA admin : https://s.id/AdminSouvenir
0 notes
kakaanggi · 2 years ago
Text
Ingin menjadi Rumah
[bag.4 - Ruang keluarga]
Zig, Aku berlari kearahnya. Ia kaget dengan kedatanganku dengan wajah setengah basah, mata sembab dan berakhir menangis kembali saat ia menanyaiku ada apa. Aku masih sesenggukan. Baru ingin bercerita, ia setengah memelukku.
Tubuhnya yang hangat seakan menjadi tempat paling nyaman untuk menumpahkan segala kesedihanku yang tak dapat kubendung. Tangisku mulai mereda, Zig melepas pelukannya, setengah bertanya, “Kau mau kuambilkan minum?” katanya disamping teras rumahnya. Aku masih belum bisa menjawab pertanyaan Zig, sebab sesenggukan dan hanya bisa menatap pekarangan rumah Zig yang ditanami bunga daisy oleh ibunya.
“Baiklah, kalau begitu kubawakan coklat hangat kesukaanmu saja” seraya pergi menuju dapur rumahnya.Setelah menyesap coklat hangat dari gelas berwarna kuning ini, Zig mengambilnya dari tanganku. Menaruhnya di sebelah tempat duduk kami, ia membawa sebungkus tisue agar aku bisa merapihkan wajahku yang semrawut lantaran air mata yang sudah basah membanjiri wajah serta hidungku.
“thanks..”
“udah sedihnya?, kalau masih mau nangis, nangis aja dulu, gapapa” katanya lagi.
“mama Zig, kenapa dia terus melakukan hal yang berkali-kali Sabin gak suka yaa? Kenapa harus nikah dengan orang lain yang jelas-jelas cuma mau manfaatin dia dan anak-anaknya? Capek Zig, Sabin capek liat mama kaya gitu” keluhku sambil sedikit menangis.
“mama udah dewasa Sab, dia berhak nentuin apa yang jadi prioritasnya, kemauannya, atau bahkan pasangan hidupnya yang meski dari kacamata kamu itu gak baik”
“tapi Zig, mama udah ditingkat ga logis. Mama seperti kerasukan, mama udah gak normal” sahutku tak mau kalah.
“gak normal versi kamu kenapa Sab? Ada yang aku gatau ya? Mau cerita?” desaknya dengan pertanyaan bertubi-tubi.
“mama menutup mata saat laki-laki itu ternyata hampir menggoda anaknya sendiri, mama bahkan lebih percaya omongan orang itu daripada anaknya, anak perempuan satu-satunya, aku, Zig”
Wajah Zig berubah merah, kata-kataku sudah cukup membuat Zig marah besar. Ia hampir saja bangun dari duduknya, saat tanganku reflek memegang pundaknya saat itu.
“tidak ada gunanya kamu melawan serigala berbulu domba itu, jika ujung-ujungnya kamu yang akan didamprat habis-habisan oleh penjaganya, mamaku”
“apa yang akan kamu lakukan Sab, bagaimana jika kita menghadapinya bersama? Kita buat mama dan calonnya itu berpisah, gagalkan rencana pernikahan mereka yang hampir seminggu lagi ini” tukas Zig menggebu-gebu.
“gak semudah itu Zig, aku sudah hampir menukarnya dengan nyawaku saja. Ia masih membela raja gadungan itu.”
“aku kangen papa Zig, aku mau nyusul papa aja” tangisku kembali pecah, Zig hanya mampu menepuk pundakku pelan-pelan.
Sunyi menjadi teman kami malam itu.
Seolah melihat kejadian yang baru saja terjadi, lamunanku dikejutkan oleh kedatangan Nat dengan seorang temannya dirumah. Aku yang saat itu sedang duduk di area ruang baca, menatap ke halaman samping rumah, mengingat dan terbayang bagaimana aku dan Zig terakhir bertemu. Aku bahkan lupa, bagaimana kejadian setelahnya, karena aku mendapat beasiswa belajar selama dua tahun diluar negri. Dan kabarku dengan Zig, terpisah bahkan berhenti saat itu.Seraya mengingat kenanganku dengan Zig yang timbul tenggelam, Nat datang menanyakan apakah aku mau mencicipi kue coklat buatannya? Aku tersenyum, mengambil beberapa potong kue yang manis. Kue itu, membuatku mengingat tawa dan wajah seseorang yang aku rindukan. Mengingat bagaimana momen demi momen bercerita. Mengingat sebuah toples kaca berbentuk persegi panjang dengan tutup merah muda sebab papa membelikannya khusus untukku. Putri kesayangannya.
“PAPA, KUE INI, SEPERTI KUE BUATAN PAPA” aku seraya bangkit, reflek memeluk Nat yang berada didepanku. Nat masih terdiam dengan wajahnya yang kini memerah.
“Sab, apakah kamu ingin menikmati kue ini bersama kami?" tanya Nat mencairkan suasana.."
Ya tentu saja, maksudku, ayo kita makan berdua? kau sungguh membuat kue ini sendiri Nat?"
"bukan Sab, ada seorang tamu yang menunggu diruang tengah, ia memberikan kue ini untuk dimakan bersama" aku diam sejenak, mengiyakan tawaran Nat yang mengisyaratkan aku harus keruang tengah bersamanya.
"Hai, bagaimana harimu?"
"bagaimana bisa kau kesini? apa kau mengikutiku?" tanyaku pada Yale. laki-laki yang kutemui di lapangan basket kemarin.
Nat tersenyum, berusaha menjelaskan keadaan yang mungkin menjadi canggung ini.
"Yale, ayolah jangan bercanda terus" desak Nat..
"Apa kalian berdua kenal? lalu apa maksudnya kue ini?" Nat masih dengan kebingungannya, menunggu penjelasan Nat atau Yale yang terlihat santai saja.
"Sab, Yale pernah tinggal dirumah ini juga. sama sepertimu. Yale juga bukan berasal dari sini." Kata Nat singkat.
"Yale hanya sedang berkunjung, dia ahh sudahlah. Biar dia saja yang bercerita, perutku lapar sedari tadi ingin mencicipi kue manis ini." Nat mengambil sepotong kue, memasukan kedalam mulutnya.
"baiklah aku akan bercerita" jelas Yale sambil duduk di sofa mengikuti Nat yang sedang memakan kue manis miliknya.
bersambung…
0 notes
sinputamalia · 10 months ago
Text
WE FINALLY MET!!
It was yesterday, dengan super mendadak seperti tahu bulat akhirnya gue ketemu dia.
Rasanya campur aduk banget ya hahaha. Tapi lebih dominan rasa lucu karena ketemu lagi dengan teman dari sekolah dasar yang mana itu sudah 20 tahun yang lalu? Terakhir ketemu kita masih remaja sekarang penghujung 20an. Pernah ada history rasa naksir dan bisa sampai ketemu karena saling mimpi.
Nggak ada yang bisa bikin plot se magical ini selain Allah.
Agenda ketemunya sederhana. Janji bertemu di toko kopi dekat rumah gue. Sampai di tempat barengan, nggak sempat basa basi atau salting dulu kita langsung masuk dan pesan minum. Dia pesan vietnam drip dan gue pesan kopi susu klasik. Dia mulai melihat keadaan sekitar "rame banget" katanya.
Gue balas "kamu takut manusia?" Mengingat pertemuan kita selalu batal karena dia yang beralasan seorang introvert mentok yang kurang sanggup bersosialisasi.
"Bukan takut manusia sebenernya." Setelahnya gue nggak terlalu denger lagi alesannya karena kita sudah di depan kasir dan harus mulai pesan.
Selesai pesan kita keliling cari tempat duduk yang sekiranya nyaman untuk si introvert ini. Gue? Nggak masalah dimana saja karena sudah sering juga ke tempat ini, biarkan tamu yang memilih.
"Homey banget euy." Kesan pertamanya melihat toko kopi pilihan gue ini. Ada senyum bangga dikit dari gue yang berdiri di belakangnya.
Oh, begini dia bentuk anak laki-laki ganteng dan pintar yang aku taksir 20 tahun lalu itu sekarang. Sudah besar ya? Gue menikmati perasaan haru seperti ibu-ibu tua yang takjub dengan pertumbuhan seorang anak manusia.
Kita duduk sambil mengobrol banyak hal. Topik dibuka dengan gue yang bertanya "(nama daerah tempat dia tinggal yang kebetulan dulu juga gue tinggal disana) aman?" Dia cekikikan.
"Kok kamu dulu bisa pindah tuh gimana sih ceritanya?" Dia malah balik tanya soal kepindahan gue yang mendadak. Gue ceritakan dari A sampai Z.
"Terus perasaan kamu gimana pas pindah itu?"
"Karena waktu buat pindahan singkat, aku nggak sempet memproses perasaan waktu itu terlalu sibuk packing. Sampai rumah bener-bener kosong, aku baru sedih. Hidupku disini selama 15 tahun."
"Ada pengaruh gak ke kehidupan kamu sekarang?"
"Aku jadi nggak punya temen disini. Hahaha karena masa sekolahku kan habis disana, jadi temen-temenku semua disana."
Topik berikutnya adalah dia yang menyatakan kalau sebenarnya dia juga nggak terlalu ngerti kopi. Dia cerita pertama kalinya pesan kopi dengan sotoy adalah pesan espresso. Disajikan 1 sloki kopi dan 1 gelas air putih dia malah bingung gimana cara minumnya. I found it funny. Nggak tahu memang ceritanya yang lucu atau gue yang emang naksir aja jadi apapun yang diceritakan lucu bagi gue.
Obrolan mengalir begitu saja. Segala hal kita ceritakan satu sama lain. Tentang teman-teman lama kita. Tentang keadaan dan pengembangan daerah tempat kita dulu suka main. Flashback. Kemudian update tentang kehidupan kita sekarang. Keluarganya bagaimana keluarga gue bagaimana. Pekerjaan sudah pasti nggak terlewat dibicarakan karena itulah obrolan orang yang katanya dewasa. Sampai tentang hobi.
Mendengar gue hobi nulis, dia jadi pengen baca tulisan gue. Kenapa dia nggak mampir kesini saja? Tapi dia nggak akan tahu tempat ini.
Kemudian kita merakit lego hampir 3 jam. Dia yang rakit gue hanya kebagian membantunya mengumpulkan partikel-partikel sesuai tahapan untuk dia rakit.
Berkali-kali gue dengar dia mengungkapkan betapa dia senang sekali dengan kegiatan merakit lego itu. Seru katanya, dia suka. Gue? Kembali senyum bangga diam-diam.
Setelah 5 jam ngobrol dan merakit lego, kita memutuskan untuk menyelesaikan pertemuan hari itu dan pulang.
Dia minta maaf tidak bisa lama karena energinya sudah limit katanya. Gue berusaha untuk memahami kalau memang ada manusia yang energinya terbatas seperti itu. Gue juga kadang bisa merasa energi habis di tengah bertemu dengan orang, jadi gue tidak masalah.
Dia mengantar gue pulang. Sebelum turun, gue hadiahkan lego yang dia rakit itu untuk dia bawa pulang. Semoga itu bisa mengingatkan dia sama gue hahahaha
Sampai di rumah gue bengong di kamar. Berusaha memproses dan mengurai semua perasaan yang campur aduk itu.
Pertemuan hari kemarin super menyenangkan. Kita nggak ada rasa canggung sama sekali. Mungkin karena kita juga teman lama kali ya, jadi nggak perlu bonding dulu atau gimana.
Kemudian sampailah gue di pertanyaan yang selalu bikin gue penasaran dan menurut gue akan gue temukan jawabannya kalau gue dan dia ketemu.
Apakah gue masih naksir? Iya, tapi gue nggak berharap banyak dengan perkembangan ke depannya.
Karena dari pertemuan kemarin gue menemukan beberapa hal dari dia yang versi dewasa ini yang bikin perasaan gue lebih tenang daripada ugal-ugalan. Gue masih naksir dia, tapi untuk saat ini gue hanya akan membiarkan rasa naksir itu jadi sumber cengar cengir aja mudah-mudahan nggak jadi lebih.
Tapi sebenernya kalau lebih pun nggak apa-apa karena gue memasrahkan perasaan gue kepada Yang Maha Kuasa. Semua yang terjadi antara gue dan dia dari awal sampai hari kemarin selalu gue sebut dengan kejadian ✨️ajaib✨️ yang betul-betul sangat bikin gue sadar semuanya terjadi karena Allah yang menghendaki.
Sebelum tidur semalam, berkali-kali bilang terima kasih kepada Allah untuk plot cerita hidup di penghujung 28 ini yang nggak pernah gue bayangkan sebelumnya ini. Pagi-pagi bangun dengan keadaan cengar cengir (kan) berasa kemarin adalah mimpi.
10 Mei 2024, di kantor saat semua orang cuti bersama.
Mimpi
Mimpi tuh apa sih? Ada orang yang percaya kalau mimpi itu tanda. Tapi sebagian orang juga bilang kalau mimpi itu cuma bunga tidur. Katanya, mimpi itu alam bawah sadar kita. Maksudnya apa ya? Apakah hal-hal yang memang nggak kita sadari ada di dalam diri kita?
Gue pribadi termasuk ke dalam orang yang nggak terlalu peduli dengan mimpi. Bukan nggak percaya atau menganggap serius pula. Kadang mimpi bisa super random, super lucu, super sedih, menakutkan, atau malah kayak film memutar kejadian yang sudah pernah terjadi di hidup.
Tapi, gue mengalami mimpi yang cukup menyita perhatian gue lately.
Awal agustus 2023.
Out of nowhere, gue mimpi orang yang gue udah nggak tau sama sekali kabarnya meskipun kita saling follow di instagram. Tapi orangnya memang tidak terlalu suka media sosial (spekulasi gue) makanya dia nggak pernah update apa-apa dan gue pun jadi nggak pernah tau update hidup dia seperti apa.
A friend from elementary school.
To be honest, not only usual friend. But i was crushed him since elementary school until...idk maybe i still crush him now?
Ya, long short story, nggak ada angin nggak ada hujan di satu tidur gue malam itu, gue mimpi dia. Nggak lagi inget atau bahkan kepikiran sama sekali tapi dia tiba-tiba ada di mimpi gue. Sekarang gue udah lupa mimpinya tentang apa, tapi kayaknya mimpinya lumayan serius karena gue inget setelah mimpi itu MALAH JADI KEPIKIRAN DIA dan sangat ingin reach out dia just to make sure he is alive dan baik-baik aja.
Ada beberapa hari setelah mimpi itu gue bolak-balik buka DM instagramnya yang terakhir kali kita chatan tahun 2020 lalu. Udah lama banget kan? Bahkan menurut gue kayaknya itu juga terakhir kali dia aktif instagram deh?
Gue sempat menimbang apa pesan yang cocok untuk disampaikan untuk pertama kali setelah 3 tahun nggak berkabar sama sekali. Nggak mungkin juga tiba-tiba gue bilang gue mimpi dia? Apa nggak freak banget? Belum lagi gue yg sekarang ini hobinya overthinking. Muncul pula pertimbangan "eh kalau gue chat dia, jadi perkara nggak ya? Siapa tau dia udah ada pasangan terus pas gue chat yang baca pasangannya?" Busettt, emang jauh banget dah mikirnya.
Bahkan sempat kepikiran apa gue chat pas dia ulang tahun karena kebetulan itu deket dengan hari ulang tahunnya (si masih inget banget tuh) sambil ucapin selamat ulang tahun?
Tapi pada akhirnya gue mengurungkan semua itu sampai gue lupa cerita mimpinya seperti apa. Pada akhirnya gue cuma bisa mendoakannya semoga dia baik-baik saja dan Allah selalu melindunginya.
Satu bulan setelah itu, lagi-lagi nggak ada angin nggak ada hujan. Gue lagi makan ramen di daerah Cirebon paling ujung hampir ke Jawa Tengah karena lagi dinas kerja di sana dan gue posting ramen itu di story instagram yang kemudian dibalas oleh satu orang.
Betul, orang yang gue mimpikan bulan lalu itu.
Isi pesannya cukup membuat badan gue bergetar hebat karena katanya dia mimpi gue.
All of sudden, he dreamed about me? After i dreamed about him.
Wajar kan gue deg-degan sampai badan geter?
Cukup ajaib dan menakutkan di waktu yang bersamaan.
Dan akhirnya gue pun cerita bahwa sebelumnya gue mimpi dia juga tapi sudah lupa dan belum sempat menyampaikannya.
Tapi dari saling mimpi itu, gue dan dia jadi bertukar nomor kontak.
Gue nggak tau bisa bilang kita lagi dekat atau bagaimana. Satu yang jelas, gue malah jadi sering mimpi dia sekarang.
Meskipun gue nggak lagi kepikiran orangnya. Tapi gue yakin kalau yang ini minimal mungkin tanpa sadar gue emang kepikiran dia jadi gue sering mimpiin dia. Bahkan gue sampai memimpikan ibunya ckckckck
Gue dan dia beberapa kali membuat janji untuk bertemu tapi sampai sekarang belum terjadi.
Mungkin dia akan sering ada di mimpi gue sampai janji temu itu terealisasi.
If you read this, let's meet! I want to meet you at least once, please? So, i can stop dream about you.
Sorry if i can say this on chat bcs im too scared to bothered you, since you seems so busy and slow respon hehehe
11 March 2024, 00:20, too desperate to ask you to meet.
3 notes · View notes
jual773supplierharga · 3 years ago
Text
Jual Gelas Sloki Semarang ౦8З1·ㄐ18౦·1ᜪᜪㄐ(whatsApp)
Tumblr media
Mungkin ini adalah ulasan mengenai jual gelas sloki semarang yg tengah dikau butuhkan. Waktu ini jaman ilmu pengetahuan semakin maju, rentang tak lebih soal bagi seorang insan tetap bisa berbincang dengan insan beda pada berbagai daerah bahkan pada bagian dunia. Kecanggihan teknologi ini juga mempermudah kami sebagai mengakses berbagai pengetahuan apasaja serta dimanasaja kita terletak. Cuma dg memakai jaringan, kami bisa menemukan tulisan yg kita cari. Di website yang sudah disebutkan orang yg menggunakan bagi riset, mandat perguruan ataupun sebatas memperoleh pengetahuan anyar bisa menemukan lebih-lebih berkontribusi lebih lanjut dengan meninggalkan pandangan dibagian yang udah disediakan atau mengkontak melalui kontak yang telah disediakan. Karna tersebut, pilih saja produk yang telah dikemas dengan rapi serta cantik jadi anda pun tidak perlu repot-repot membungkusnya. Kamu dapat memilih produk yang dikemas memakai mika / plastik transparan dengan hiasan pita bagi bentuk yg gampang. Sementara tersebut, pilihlah gelas oleh-oleh yg dengan dos alumunium sebagai kesan yg pula eksklusif.
harga souvenir gelas pernikahan semarang
Gelas ini pun didesain dg lucu serta apik bagi produsennya. Tulisan untuk penanda sovenir serta gambar yang disematkan memiliki sebagian opsi desiain yang pastinya membuat mudah kamu dalam memilih souvenir gelas berikut ini. Jika kamu sedang menggali artikel mengenai grosir souvenir gelas jogja, kau berada pada website yg benar. Cepatnya kemajuan it belakangan ini menjadi penyebab positif pada semua kalangan. Anak madrasah, pelajar perguruan tinggi, misalpun penduduk bisa dg simpel menemukan wawasan yang mereka inginkan. Tak perlu sibuk-sibuk datang ke tertentu lokasi untuk mempunyai informasi mengenai lokasi tersebut. Asalkan bisa terhubung dengan network www, dimanasaja kita cukup kami dapat mencari segala wawasan yang kita perlukan. Situs berikut ini secara sadar kita cipta untuk memberikan tulisan-tulisan bagi untuk kebutuhan riset, mandat perguruan, / yang lainnya. Komentar atau saran yg mendirikan sangat kami perlukan demi perkembangan pengetahuan yang kami jabarkan
souvenir gelas cup
Pilihlah gelas oleh-oleh dg design yg cheerful sebagai mengungkapkan kebahagian pada acara ulang tahun. Kamu mampu menentukan mug dengan motif floral sampai produk dengan warna-warna yang cerah. Pada samping beda, anda juga perlu menyesuaikan desain barang dg si penerima. Misalnya, bila anak dikau yg akan berulang tahun otomatis tamu yg berkunjung sekalipun teman-teman sebayanya, kan. Karena tersebut, kau mampu menentukan gelas kerajinan dg ilustrasi kartun yg cute.
0 notes
suamigatal · 4 years ago
Text
Ditinggalkan Kekasih
Akhirnya aku pulang ke tanah air. Pulang kepangkuan orang yang aku sayang. Perkara pertama yang aku lakukan sebaik sahaja kakiku menjejak bumi bertuah ini, aku menghubungi Suria. Tiada jawapan. Kemana agaknya dia pergi?
Aku lihat jam ditangan, baru pukul 4.15 petang. Patutlah, mungkin dia masih lagi dipejabat. Ahh.. Takpe, aku nak buat supprise kat dia, fikirku lagi.
Selepas 3 bulan berlayar dilautan, anak-anak kapal ini dahagakan hiburan. Masing-masing mahu mencari tempat untuk melepaskan nafsu serakah. Nafsu yang telah dikekang untuk tempoh waktu yang agak lama. Ada juga pelacur-pelacur jalanan yang sudah sedia menunggu, tapi itu semua tidak perlu. Aku cuma mahukan Suria, hanya dia yang aku rindu.
Dalam pada itu, banyak mata-mata yang memandang ke arahku. Mungkin kerana aku segak, dengan pakaian seragam atau mungkin kerana aku yang berkulit sawo matang yang sah keturunan melayu. Dalam aku mengelamun, sebuah teksi lalu dihadapanku. Aku terus menahannya dan sebentar kemudian aku sudah berada dalam perut teksi, Pelabuhan Klang aku tinggalkan dan menuju pulang.
Tiada apa yang berubah, fikirku, sebaik sahaja aku melangkah masuk ke dalam apartmen itu. Apartmen yang aku tinggalkan selama 3 bulan kerana pergi bertugas. Kerusi kayu jati beralas kusyen bersarung putih itu juga masih berada ditempat yang sama, kerusi dimana aku menghabiskan saat-saat indah bersama Suria, sebelum aku berangkat. Sunyi sepi.
Suria masih enggan mengubah suai letak perabut diapartmennya, mungkin dia mahu semangat aku tetap bersama dia sepanjang ketiadaan aku. Maklumlah, kami yang sama-sama menghias apartmen ini.
Katil besar dari kayu jati ditutupi cadar putih terhampar kemas. Tingkapku buka, membiarkan udara segar dari hutan berhampiran masuk ke dalam bilik itu. Jam sudah pukul 5.30. Kejap lagi Ash akan pulang dari kerja. Aku akan tunggu dia diruang tamu, di atas kerusi jati itu. Dan aku tidak bercadang pun untuk menukar pakaianku.
Aku duduk bersendirian di situ, menunggu dan terus menunggu. Sebentar kemudian aku terdengar bunyi di luar pintu. Dari bayang-bayang celahan bawah pintu, aku dapat melihat ada seseorang di luar sana. Kedengaran kunci pintu dibuka. Suria melangkah masuk ke dalam tanpa menyedari aku yang sedang duduk menunggunya..
“Hi..” Sapaku perlahan sambil tersenyum.
Suria terperanjat, segera dia menoleh. Mata kami bertentang. Dari mukanya, aku tahu dia sedikit terkejut. Dia cuma diam, tidak bersuara. Dia terus melangkah ke pintu kaca untuk membukanya, lantas melangkah keluar ke balkoni dan membuang pandangannya jauh ke banjaran Titiwangsa.
Hmm.. Dia marah pada aku lagi agaknya, bisik hatiku. Aku akui, malam terakhir sebelum kami berpisah, memang ada sedikit pertengkaran. Aku tahu, tapi apa lagi yang boleh aku buat, sudah kehendak tugasku begitu. Dia melangkah masuk kembali, menuju kedapur untuk mengambil air.
Aku perhatikan setiap langkahnya. Inilah yang aku suka. Setiap kali selepas aku pulang dari luar negara, aku rasa sedikit asing dengannya. Seolah-olah baru kali pertama berjumpa. Seolah-olah aku jatuh cinta sekali lagi dengan dia.
Semuanya jadi seperti baru. Walaupun kami lover, jarang sekali kami beromantik-romantik. Kami lebih senang berlagak seperti dua orang sahabat karib. Dia keluar dari dapur dengan segelas minuman ditangannya. Terus dia duduk di atas sofa bertentangan. Dia melihat aku. Aku tahu, dia sebenarnya gembira, tapi cuma dia tidak tahu bagaimana hendak menunjukkan kegembiraannya itu.
Mungkin jangka waktu 3 bulan membuatkan kami menjadi segan. Sebab tiba-tiba, kami rasa malu, rasa macam baru berkenalan dan bersua mata. Ahh.. Aku mesti mulakan sesuatu, fikirku.
Aku takkan habiskan petang indah ini dengan merenung dia, aku mahukan dia, aku rindukan belaian dia, dan aku rindukan bau tubuhnya. Perlahan aku merangkak merapati dia. Pinggangnya kurangkul. Dia masih senyap.
“Kenapa dengan awak ni? Senyap aje, tak rindukan saya ke..?” Soalku pada dia.
“Rindu..” Jawabnya ringkas.
Ahh.. Aku tahu. Perlahan aku ambil gelas ditangannya dan aku letakkan di atas meja. Sebelah lagi tanganku mengelus-elus telinga dan rambut belakangnya. Aku menarik dia agar rapat denganku. Sebentar kemudian, bibir kami bertaut. Hangat. Hebat. Seperti ciuman pertama. Bibirnya manis, mungkin kerana air yang diminumnya tadi. Lidahku mula meneroka kawasan-kawasan yang lama telah aku tinggalkan. Dia juga tidak kurang hebat, melawan. Enggan mengalah. Lama juga kami berkucupan, hampir-hampir lemas tidak boleh bernafas.
Kami berhenti seketika. Mengambil masa untuk merenung ke dalam mata masing-masing. Aku perlu tahu, sekiranya kasih yang aku tinggalkan 3 bulan lalu masih lagi ada di situ. Dari renungan matanya, aku dapat melihat ia masih lagi menyala. Terima kasih.. Bisikku dalam hati.
Lantas aku mencium kedua kelopak matanya. Sebagai tanda terima kasih, kerana matanya yang tidak pandai menipu. Terus aku kucupi seluruh wajahnya. Dahinya, pipinya, dagunya, dan bibirnya. Tanganku mula memainkan peranan. Membuka satu persatu kurung Suria. Segera aku lucutkan. Aku campakkan jauh kebawah meja sisi. Seluar dalamnya warna merah itu juga sudah bertompok dengan basahan.
Arghh.. Stim gila aku dibuatnya. Puting teteknya kugigit lembut. Dan aku mainkan lidahku disekelilingnya. Sambil tanganku meramas-ramas payu daranya yang keras dan padat. Suria mengeluh kesedapan. Sudah lama aku tidak dengar suara mengerang begitu. Perlahan aku turun kebawah, menyembamkan wajah ku ke cipapnya. Panas. Dia mendengus kasar, menahan nikmat. Lidahku ganas bermain di situ.
Kemudian, kakinya kuangkat. Aku menjilat-jilat disekitar lubang farajnya. Terkemut-kemut aku lihat dia menahan kesedapan. Sambil itu lidah ku menguis kelentitnya, menjilat dan menghisapnya. Suria terkinjal-kinjal. Punggungnya terangkat-angkat.
Diusap-usapnya lembut. Aku mengerang kesedapan, kerana geselan. Suria menggigit manja. Stim giler. Aku rindukan belaiannya. Selalunya Suria yang aku fikirkan bila aku melancap. Kadangkala, pelacur-pelacur dibekalkan di atas kapal itu. Mereka berparti, melihat tarian bogel, menonton wayang lucah dan akhirnya mabuk dan berpesta seks. Aku pula lebih selesa berkurung dalam kuartersku, bersendirian dan memikirkan Suria.
“Sambung balik..” arah Suria semula sambil tangannya memberi isyarat menyuruhku berundur.
Aku tersenyum pada Suria. Begitu juga dia. Perlahan aku hampiri dia. Aku menarik tangannya. Dia berdiri dan terus merapatkan tubuhnya ke tubuhku.
“Game’s over.. Now, you are all mine..” Bisikku kepadanya.
Aku pimpin tangannya menuju ke piano yang terletak di hujung ruang tamu, ditepi pintu sliding. Aku terus mendukung Suria, membaringkan dia di atas piano. Perlahan badannya kuraba.
Cahaya matahari petang yang menembus masuk melalui langsir kain rayon berwarna putih yang nipis dan lembut itu tersimbah ke atas badan Suria. Suria mengerang kenikmatan. Dadanya turun naik. Nafasnya kencang.
Aku memanjat naik ke atas piano. Sekarang, aku berada di atas badannya. Aku renung wajahnya. Taste aku. Berkulit cerah, berambut lurus. Matanya yang sedikit besar ditambah dengan keningnya yang tebal betul-betul seksi pada pandanganku. Matanya sudah kuyu. Mungkin menunggu aku untuk terus mengemudi bahtera kami.
“Kenapa awak senyum?” tanya Suria sengih kerang.
“Takde apa-apa.. Saya sayang awak..” balasku.
Lubang farajnya becak. Jariku perlahan bermain-main dikawasan itu. Kemudian disusuli dengan lidah dan mulutku. Suria mengeluh kesedapan. Aku rapatkan kontolku ke dalam lubang cipapnya. Terkemut-kemut aku rasa.
“Gently ok..” pintanya sambil mengigit dadaku.
Aku angguk. Aku tahu, dia mahukan koteku, seperti juga aku setia dengan mahukan cipapnya. Aku menolak kejantananku perlahan dan cepat keluar dan masuk. Berkerut wajah Suria menahan kesedapan. Aku berhenti seketika. Sebentar kemudian, aku cuba lagi. Kali ini berjaya. Perlahan-lahan aku menolak seluruh kejantananku masuk ke dalam lubang nikmatnya. Sedap. Hampir-hampir aku terpancut. Tapi aku tahan.
Aku meneruskan gerakan. Keluar masuk. Bergegar juga piano itu dibuatnya. Kami berdua mengerang kesedapan. Kaki Ash yang kadangkala tertekan kekunci piano secara tidak sengaja, menghasilkan bunyi yang menghairahkan. Seolah-olah bunyi piano yang dimain secara rawak bersatu dengan bunyi desahan dan erangan kami. Seperti aku dan dia, bersatu, in rhythm.
Aku menciumnya bertubi-tubi. Aku gigit lehernya. Aku suka membuat begitu. Kerana lehernya yang cerah, bila digigit begitu, ia akan meninggalkan kesan merah/lebam. Pada aku, aku telah tinggalkan ‘tanda’ pada dia, menandakan dia adalah milikku, selamanya.
Aku meneruskan gerakan. Badan kami dibasahi peluh. Licin rasanya. Aku mahu lihat wajah suria yang ayu itu puas-puas. Rindu. Mungkin malam karang atau esok pagi atau mungkin sekejap lagi kami akan buat lagi dalam posisi lain.
“Ahh.. Sedap.. Laju lagi..” rayunya.
Aku lajukan gerakan. Kulihat, Suria sedikit menggigil kerana menahan nikmat yang amat sangat. Mulutnya meracau-racau kesedapan..
“I’m cumming..”
Aku hentak sedikit kasar. Sengaja mahu menambahkan nikmat. Akhirnya aku menghentak kejantananku dalam-dalam ke dalam lubang cipap Suria. Suaranya menjerit kuat. Suria mengerang keras menerima jantanku yang keras dan tegang.
“Ahh.. Ahh” Serentak kami berdua mengerang.
Aku pula dapat merasa liang nikmatnya dan mengeluarkan air benihku hingga ke titisan yang terakhir.
Kami tersenyum kepuasan. Keletihan. Terdampar di atas piano. Aku berbaring disebelahnya. Sebelah tanganku meramas buah dadanya. Aku kucup pipinya. Aku ucapkan kata sayang pada telinganya. Bila kami sudah boleh bernafas seperti sedia kala..
“Apa jadi sepanjang 3 bulan nih..?” soalku padanya..
“Hmm.. Let see..” Katanya terhenti seketika sebelum menyambung cerita. “I nak split dari you. This is our last episode of making love.. I have met my new love selama you takde..”
Bagaikan nak pecah anak telinga bila mendengar kata-kata Suria. Mulutku melopong memandang ke wajahnya. Tidak percaya walaupun aku baru sahaja bersetubuh dengannya. Tidak percaya yang Suria mahu meninggalkan aku dan mendapatkan pakwenya.. lebur..
214 notes · View notes
delimacanda · 3 years ago
Text
[Kepada Tuan]
Jika datangmu hanya ingin bertemu untuk sekedar bertamu. Setelah disuguhkan kopi, jangan malah meminta hati.
Jika datangmu hanya untuk bertemu, maka bersikaplah sebagai tamu. Agar tak ada yang keliru, bagaimana harus bersikap didepanmu.
Kadang, kehadiranmu terlalu rancu, tak jelas untuk menetap atau sekedar menatap. Pun tak jelas sebatas singgah atau untuk sungguh.
Harusnya kau paham, bahwa setiap yang pergi itu pahit, sebaik apapun kau merangkai kata untuk pamit.
Lalu, jika memang sudah berniat pergi, maka tak usah datang lagi. Tinggalkan saja sesuatu yang tlah kau buat patah, tak perlu kau kembali dengan sekotak hadiah. Karena sok pedulimu, takkan mampu menyatukan lagi gelas yang telah kau buat pecah. Bahkan tak ada yang menyangka sebelumnya, jika kehadiranmu adalah awal dari kisah patah paling parah.
Kalau sudah begitu,
Siapa yang jahat? Kau.
Siapa yang bodoh? Perempuan itu. Tapi itu dulu. Setelahnya, jangan tanyakan mengapa dia tak lagi sama.
Minggu, 12 Desember 2021
✍ @delimacanda
#patah
6 notes · View notes
winartydewi · 3 years ago
Text
Cerpen Part 2: Gelombang
Tiga bulan setelah pernikahan Sonny. Arina ternyata menemukan sosok pengganti. Dia adalah Arman, yang belakangan diketahui adalah teman satu kampung Sonny. Arman berusia jauh lebih muda dari Sonny, namun karirnya bisa dikatakan lebih mapan dari Sonny; lelaki itu bahkan sudah resmi jadi abdi negara di usianya yang masih 28 tahun. Arina dan Arman tak sengaja bertemu pada suatu acara pesta keluarga, tak disangka, mereka menemukan kecocokan setelah terlibat obrolan hangat di acara tersebut. Sebulan setelahnya, Arman pun melamar Arina
Satu tahun kemudian. Perempuan itu datang mengetuk pintu rumah Arina. Kebetulan, Arman sedang tidak berada dirumah; lelaki itu sudah berangkat ke kantor sejak pukul sembilan pagi dan baru akan kembali kerumah setelah pukul lima sore. Arina yang sedang tidak ada job memotret, kaget ketika harus menerima tamu tak diundang siang bolong;
Aleyya, istri Sonny, muncul di hadapannya ketika justru gelombang drama antara Arina dan Sonny sudah lama selesai.
"Mencari siapa ya, mbak?" Tanya Arina pada perempuan setengah baya memakai hijab yang masih berdiri dihadapannya
"Apa benar ini kediaman Arina dan Arman?" Tanya nya pada pemilik rumah
"Iya.. benar, saya Arina. Tapi, maaf. Bang Arman sedang di kantor." Jawab Arina singkat
"Oh, hai. Arina. Saya Aleyya. Istri Sonny. Saya tidak mencari Arman. Saya justru ingin berbincang sedikit dengan kamu." Papar Aleyya
Setelah dibukakan pintu secara sempurna, Arina pun mempersilahkan Aleyya untuk masuk; sedari pintu rumahnya diketuk, Arina hanya membuka pintu sedikit, dan berbicara dibalik pintu yang setengah terbuka. Ia begitu menjaga dan menghormati suaminya ketika sedang tidak berada dirumah:
"Kalau abang lagi di kantor, hati-hati ya, nerima tamu." Pesan Arman pada Arina setiap kali akan pergi bekerja yang Arina ingat dengan baik dalam kepalanya
"Silahkan masuk, mbak. Mohon maaf ya, rumahnya berantakan. Saya tinggal sebentar ke dapur ya, mau minum apa, mbak?" Jawab Arina dengan nada basa-basi padahal kepalanya sudah lebih dulu diliputi ribuan tanda tanya
"Tidak usah repot-repot, Na. Saya hanya sebentar." Ungkap Aleyya sambil melihat-lihat ke arah ruang tamu milik keluarga Arina
Di dinding depan sofa, ada bingkai foto pernikahan cukup besar terpampang dihadapan Aleyya; merekam momen cukup jelas antara Arman dan Arina yang begitu bahagia dipertemukan dan disatukan sebagai pasangan suami istri: keduanya berpose berdiri dengan gaya cukup trendy dengan balutan gaun pernikahan dan jas serba biru; sebiru langit kota itu tatkala Arman mengucap janji suci menjaga Arina sehidup semati
Pada sisi kiri, ada foto timelapse Alexa, putra pertama Arman dan Arina; lengkap dari usia satu bulan sampai dengan sekarang, enam bulan setengah dengan beragam gaya. Dan tentu saja, Arina lah yang memotret itu semua sebagai pengingat dan kenangan baginya ketika kelak Alexa dewasa
"Hanya sekedar makanan kecil dan minuman ringan, mbak. Silahkan dicicipi." Tutur Arina yang datang dari dapur dengan membawa satu gelas jus jeruk dingin dan cookies coklat dengan choco chips yang beberapa hari lalu dibuatnya disela-sela waktu ketika Alexa sudah tertidur pulas
"Rajin banget kamu, Na. Padahal punya anak kecil, masih bisa bikin kue-kue begini." Puji Aleyya dengan cookies yang baru saja dicicipinya
"Iseng aja, mbak. Kebetulan masih ada stok tepung dan bahan lainnya di dapur, sayang kalau sampai kadaluarsa dan tidak dipakai." Sambung Arina
"Ohya, ada apa ya, mbak? Kok tiba-tiba mampir kerumah siang-siang begini?" Tanya Arina. Blak-blakan. Sejak di dapur dan menyiapkan hidangan, kepalanya tak berhenti bertanya tentang Aleyya:
"Mau apa perempuan ini datang kerumah? Terlihat ingin mengakrabkan diri sekali! Pakai manggil dengan Na, Na segala lagi!" Rutuknya dalam hati
Ia selalu tidak suka jika ada orang lain yang memanggilnya bahkan hanya menggunakan dua huruf belakang namanya.
Aleyya tampak mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Arina tampak tak asing dengan benda itu: amplop putih berisi dua carik puisi yang ia tulis dan berikan pada Sonny secara diam-diam tiga tahun lalu, lengkap dengan nama lelaki itu di bagian depannya
Sebelum Aleyya angkat bicara lebih dalam, Arina lebih dulu membuka obrolannya dan mencoba meluruskan apapun yang ingin Aleyya katakan
"Aku rasa bang Sonny lupa menyingkirkan puisi itu saat ia akan mengakhiri masa lajangnya denganmu, mbak. Aku sempat menghubunginya beberapa pekan sebelum akad nikah kalian, tapi sepertinya bang Sonny sudah tidak ingin terlibat apapun denganku." Papar Arina panjang lebar sembari melihat Aleyya masih berusaha mengeluarkan amplop itu dari balik tasnya yang sepertinya terlihat kekecilan
"Aku hanya tidak ingin menjadi bayang-bayang dalam kehidupan rumah tangga kalian." Jawab Arina lagi. Ia merasa bersalah mengapa Sonny justru lupa membuang barang keramat itu: benda yang bisa saja menimbulkan keretakan dalam bahteranya dengan Aleyya
"Oohh gakpapa Na, aku cuma mau bilang, puisimu bagus banget. Kok bisa sih kamu nulis puisi sebagus ini? Sampai-sampai bang Sonny saja bisa lupa membuangnya." Jawab Aleyya dengan humor yang sedikit agak dipaksakan dan tentu saja diluar ekspektasi Arina
"Biasa aja mbak, aku emang sering nulis puisi sih. Di sosmed ku juga banyak puisi-puisi seperti itu. Kamu buang ajalah. Nggak penting banget juga." Ketus Arina
"Na.. ajari aku menulis puisi seperti ini, ya?" Pinta Aleyya dengan raut wajah memelas
Arina kontan melongo mendengar permintaan Aleyya yang sungguh diluar dugaannya. Namun ia masih menahan diri untuk menjawab ya atau tidak dan memilih memperhatikan Aleyya yang sepertinya masih ingin mengatakan sesuatu lebih jauh
"Tapi buat apa, mbak?" Tanya Arina dengan wajah gusar dan alis yang mengkerut diatas kelopak matanya
"Meskipun Sonny tidak mengerti apa yang kamu tuliskan disini, dia sepertinya paham perasaanmu padanya sedalam apa, Na." Tutur Aleyya menjelaskan
"Nggak perlu berlebihan, mbak. Bang Sonny hanya lupa membuangnya. Itu saja. Kamu nggak perlu berpikir terlalu jauh." Pungkas Arina
"Aku rasa, Sonny masih menyimpan sedikit perasaannya padamu, Na. Apakah kau..." kalimat Aleyya terpotong dan disalip Arina dengan nada yang mulai sedikit meninggi
"Cukup mbak! Berhenti di kalimatmu itu! Aku sudah lama selesai dengan bang Sonny. Dan aku rasa, memang aku saja yang dulu begitu mencintainya sedangkan dia tidak!" Balas Arina dengan frontal dan spontan
"Aku tidak lagi mencintai bang Sonny jauh sebelum aku menerima undangan pernikahan kalian berdua." Sambung Arina. Kali ini dengan kondisi emosi yang sedikit lebih baik
"Kamu tahu kan, Na. Alasan kami menikah?" Tanya Aleyya lagi
Meskipun tahu, Arina tak pernah ingin menjawabnya
"Kalau dia mencintaiku, dia tidak mungkin menikahimu, mbak." Jawab Arina lagi
"Apa kau benar-benar mencintai Arman, Na?" Aleyya bertanya kembali dengan sangat konyolnya
"Aku dan bang Arman saling mencintai, mbak Aleyya. Meskipun kami belum lama bertemu. Dan ternyata, dialah takdir yang menjemputku... Seperti takdirmu yang dijemput oleh bang Sonny." Ungkap Arina dengan air wajah yang memerah seperti menahan tangis namun berusaha ia tahan didepan Aleyya
"Aku minta maaf, Na. Jika kedatanganku mengusik ketenanganmu. Terimakasih sudah mau berbincang denganku hari ini. Aku sudah lega mengetahui kebenarannya." Kata Aleyya pelan sembari ingin berpamitan pulang dengan Arina
"Bukan apa-apa mbak, nggak perlu minta maaf. Nggak ada yang salah dan benar disini. Situasinya saja yang tidak tepat." Jawab Arina dengan begitu bijak dan dewasa
"Aku bisa jadi temanmu berkeluh kesah, Na. Jika kau ingin. Telponlah atau kirimlah pesan kapanpun kau mau ke nomor ini." Aleyya berdiri berpamitan sambil menyerahkan satu kartu nama pada Arina
"Aku kirim resep kue saja ya, mbak. Nanti kita cerita-cerita tentang urusan perdapuran dan perkuean duniawi ini hahahahaha." Balas Arina begitu santai dan ringan, seringan dan selapang hatinya sekarang
"Bisa aja kamu, Na. Tapi serius, lho. Cookiesnya enak dan rapuh banget. Aku nanti kayaknya mau coba bikin deh buat bang Sonny. Kasihan dia, kalau bawa pulang kerjaan kerumah, nggak ada cemilan apapun."
"Coba aja mbak, cobain gihh, kali aja kamu bisa lebih pro dari aku. Nyambi-nyambi nyobain resep lain juga kan, sekalian." Arina berbicara sambil sedikit tertawa
Obrolan kedua perempuan itu kini tiba di ambang pintu; Arina mengantar Aleyya berpamitan pulang sambil menggendong Alexa yang terbangun ketika tak lama Arina dan Aleyya baru saja berbincang di ruang tamu. Ketika Aleyya sampai di pintu pagar, ternyata ia berpapasan dengan Arman yang baru saja pulang dari kantor yang sedang masuk menaiki sepeda motornya. Merasa mengenali sosok Aleyya, Arman memperhatikan perempuan itu sampai tubuhnya menghilang dibalik pagar dengan tatapan penuh selidik yang seketika berubah menjadi senyuman hangat ketika Arina menyambut kepulangannya dengan perasaan bahagia yang membuncah
Aleyya sudah sejak tadi menghilang dari kediaman Arman dan Arina. Pulang kembali kerumah dimana ia dan Sonny membangun hidup baru. Arina sebenarnya kasihan dengan perempuan itu; ia memiliki raga Sonny tapi tidak dengan hatinya, atau, mungkin, lebih tepatnya belum mampu memenangkan cinta Sonny seutuhnya. Entah sampai kapan, Arina pun tak tahu
Dan senja menutup hari itu dengan skenario-skenario Arina tentang Aleyya dan Sonny; firasatnya mengatakan, Sonny pasti sedang berdebat dengan Aleyya perihal:
"Mengapa perempuan itu, nekat datang dan mengusik kebahagiaan Arman dan Arina yang sudah paripurna dengan kehadiran Alexa yang melengkapi takdir indah mereka berdua?"
Bersambung ke:
Cerpen Part 3: Badai
Copyright by: @winartydewi
16 notes · View notes
nasihoheng · 3 years ago
Text
Basic manner yang diajarin mamaku dari kecil, dan ternyata ngga semua orang ngelakuin hal yang sama:
- Bawa oleh-oleh ketika berkunjung ke rumah saudara atau temen di luar kota, simple nya kaya rasa terimakasih karena uda bersedia nampung kita selama kita di kotanya. Even cuma main aja ke rumah dia.
- Tutup pintu dan jendela waktu maghrib, nyalain semua lampu luar. Kerasa banget pas uda tinggal bareng sama orang-orang berlatar belakang beragam. Kaya setiap mau masuk maghrib tu ada self alarm buat doing this, tapi ternyata ngga semua orang doing that.
- (juga) Mempersilahkan makan tuan rumah saat kita berkunjung ke rumahnya dan disuruh makan.
- Bangun tidur pagi hari langsung cuci muka dan sikat gigi, no excuse. Duhh ini sih, baru ngeuh ternyata ngga semua orang ngelakuin ini, cuci muka sih iya sambil wudhu tapi sikat giginya engga :( padahal kalau lagi sholat subuh berjamaah annoying banget, you know what.
- Matiin lampu kalau lagi ngga dibutuhin.
- Bilang "dahar" dan "sare" kalau penggunaannya ditujukan ke orangtua
- Naroh barang di tempatnya semula setelah selesai digunakan.
- Kaos kaki di simpen yang rapi pas dilepas.
- Masuk waktu maghrib tv dimatiin, selesai sholat maghrib langsung ngaji.
- Kalau dipanggil orangtua, jawabnya "dalem ma/pa".
- Langsung buang sampah selesai kita makan makanan kemasan atau makanan apapun yang menimbulkan sampah.
- Waktu mau nyediain teh buat tamu, busa teh nya dibuang dulu sebelum disuguhin, simple tapi ternyata ngga banyak yang ngelakuin. Kata mama biar teh nya bersih dan ngga terkesan "diludahi"(?).
- Ngaduk gelas pas mau nyuguhin minuman ke tamu juga diusahakan minim suara.
- Ngelepas label harga di suatu barang waktu kita mau kasi ke orang. Ngga cuma barang sih, apapun itu yang mau kita kasihin ke orang, lebih sopan kalau kita lepas dulu label harganya.
- Ngga boleh "minta-minta" kecuali cuma ke orangtua, even itu ke kerabat atau temen deket. Mama ku anti banget anak-anaknya "minta-minta" ke orang lain.
- Jangan makan atau minta makanan orang lain kalau belum dipersilahkan. Apalagi orang yang punya lagi ngga makan makanannya(?). Semoga paham ya wkwk.
Nanti kalau inget ku tambah lagi
2 notes · View notes
tempatmagangmedan · 1 year ago
Text
Terima Agen, WA 0821-6807-7725, Jual Souvenir Murah di Medan, Agit Souvenir
Tumblr media
Ambil sekarang, https://s.id/AdminSouvenir jual souvenir pernikahan centong murah di medan, jual souvenir pernikahan gantungan kunci murah di medan, jual souvenir pernikahan gelas murah di medan, jual souvenir pernikahan gunting kuku murah di medan, jual souvenir pernikahan piring di medan, jual souvenir pernikahan islami di medan, jual souvenir pernikahan lucu di medan, jual souvenir pernikahan alat makan di medan, jual souvenir pernikahan aesthetic murah di medan, jual souvenir pernikahan kekinian murah di medan. "Buang Jauh-jauh Gelas-Gelas Biasa, Saatnya Hadirkan Keunikan dengan Souvenir Kami!
Tak ingin momen istimewa Anda terlupakan begitu saja, bukan? Souvenir kami hadir untuk memberikan sentuhan magis pada setiap kesempatan. Mulai dari pernikahan hingga ulang tahun, acara apapun akan lebih berwarna dengan hadirnya kepingan kecil berharga ini.
Bayangkan tamu Anda tersenyum lebar saat menerima hadiah istimewa dari Anda. Itulah daya tarik dari souvenir kami. Kreativitas dalam desain dan kualitas tak tertandingi adalah yang kami tawarkan. Setiap sentuhan, setiap detail, semuanya dikerjakan dengan penuh cinta.
Tak perlu ragu lagi! Ambil langkah pertama menuju momen tak terlupakan. Klik [Tautan] sekarang untuk melihat koleksi menarik kami. Persiapkan diri Anda untuk menerima decakan decakan kekaguman dari tamu Anda. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk memberikan yang terbaik dalam setiap momen. Dapatkan souvenir istimewa hanya dari kami!"
agit souveir sudah berpengalaman dan menjadi pusat souvenir dikota medan. kami menerima berbagai macan jenis souvenir yang bisa kamu pesan. kami juga sudah bekerjasama berbagai macam erusahaan di medan dan memiliki agen di seluruh indonesia menerima souvenir untuk keiatan :
Souvenir pernikahan
Souvenir kantor
Souvenir ulangtahun
Souvenir perpisahan
Souvenir hari guru
Souvenir festifal dll
Promo hari ini khusus buat kamu chet admin sekrang, https://s.id/AdminSouvenir
alamat : Komplek setia budi makmur 1, Jl. Stella Raya No.mor 51, Simpang Selayang, Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara 20131 Google Maps : https://maps.app.goo.gl/r4efNrrjgsRYNA5f9?g_st=ic IG : https://instagram.com/agitsouvenir_agitundangan?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ== WA admin : https://s.id/AdminSouvenir
0 notes
tempatprakerintkjdimedan · 1 year ago
Text
Termurah, WA 0821-6807-7725, Jual souvenir pernikahan lucu di Medan
sekarang, https://s.id/AdminSouvenir  Jual souvenir pernikahan centong murah di Medan, Jual Souvenir Pernikahan gantungan kunci, Jual Souvenir Pernikahan Gelas di Medan, Jual Souvenir Pernikahan Gunting kuku, Jual Souvenir Pernikahan piring di Medan, Jual Souvenir Pernikahan islami di Medan, Jual Souvenir Pernikahan lucu di Medan, Jual Souvenir Pernikahan Alat makan di Medan, Jual Souvenir Pernikahan Aesthetic di Medan, Jual Souvenir Pernikahan kekinian murah di Medan
Tumblr media
Tambahkan Sentuhan Ajaib pada Momen Berharga Anda dengan Souvenir Eksklusif Kami!
Apakah Anda ingin mengabadikan momen-momen tak terlupakan dalam hidup Anda? Souvenir kami adalah kunci untuk mengunci kenangan indah tersebut! Dibuat dengan cinta dan perhatian, setiap souvenir kami tidak hanya sekadar benda, tetapi juga sebuah kisah yang memberi hidup pada momen-momen berharga Anda.
Dari pernikahan hingga ulang tahun, dari pertemuan bisnis hingga reuni keluarga, kami memiliki beragam pilihan souvenir yang akan mencuri perhatian setiap tamu. Desain yang elegan, kualitas yang tak tertandingi, dan rincian yang sempurna membuat souvenir kami jauh berbeda dari yang lainnya.
Jadikan setiap momen istimewa dan bermakna dengan pilihan souvenir yang tak hanya memukau mata, tetapi juga menyentuh hati. Kunjungi toko kami sekarang dan temukan magisnya mengabadikan waktu dengan souvenir kami. Hanya dengan sedikit sentuhan ajaib, kenangan indah Anda akan terjaga selamanya.
agit souveir sudah berpengalaman dan menjadi pusat souvenir dikota medan. kami menerima berbagai macan jenis souvenir yang bisa kamu pesan. kami juga sudah bekerjasama berbagai macam erusahaan di medan dan memiliki agen di seluruh indonesia menerima souvenir untuk keiatan : 1. Souvenir pernikahan 2. Souvenir kantor 3. Souvenir ulangtahun  4. Souvenir perpisahan 5. Souvenir hari guru 6. Souvenir festifal dll
Promo hari ini khusus buat kamu chet admin sekrang, https://s.id/AdminSouvenir
alamat : Komplek setia budi makmur 1, Jl. Stella Raya No.mor 51, Simpang Selayang, Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara 20131 Google Maps : https://maps.app.goo.gl/r4efNrrjgsRYNA5f9?g_st=ic IG : https://instagram.com/agitsouvenir_agitundangan?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==  WA admin : https://s.id/AdminSouvenir
0 notes
riotantomo · 4 years ago
Photo
Tumblr media
“Band ini bukan mesin duit. Malam itu saya dan Doddy Hamson bertemu di perempatan Jalan Juanda, Bandung. Rambut Hamson, vokalis band heavy metal Komunal, lepek tertiup angin malam. Beberapa helainya kemudian diselipkan ke balik telinga sambil melanjutkan bicara tentang jarangnya Komunal naik panggung dalam kurun waktu setahun terakhir. Sepanjang 2017 mereka hanya main sekali, itupun di Liga Musik Nasional, acara yang notabene diinisiasi oleh Hamson sendiri. Tahun 2018 ini rada mending: 3 kali. Satu di Pekanbaru dan dua pertunjukan tunggal di Bandung dan Jakarta. Angka-angka tersebut belum mampu mencapai hitungan rata-rata panggung Komunal sejak keluarnya Gemuruh Musik Pertiwi (2012): empat kali dalam setahun. Menurut Hamson, bandnya telah menempuh semua usaha yang dibutuhkan agar jadwal panggungnya bertambah. Belum sampai membuat vlog memang, tetapi cukup sadar perlunya berpose di media sosial dan memasang album di Spotify. Termasuk juga membenahi manajemen. Para manajer, diakui Hamson, telah beberapa kali mencoba jemput bola mendekati para organizer acara. Sampai di situ dia masih merasa heran kenapa Komunal masih saja tidak mampu bermain sebanyak band lain. “Karena kalau target bikin lagu cuma buat mendongkrak (popularitas), gue juga bingung, kami enggak bisa jalan dengan formula seperti itu. Gue selalu yakin album yang sudah gue buat itu bagus semua. Dan gue akan tetap bilang, Komunal adalah band yang paling keren. Gitaris terbaik di dunia adalah Muhammad Anwar Sadat, dan drummer terbaik, ya Rezha (Ai) H.K. Bukan cuma buat gue, tapi semua orang. Hanya mungkin belum pada sampai saja,” cetus Hamson. Edo Gordo, manajer yang telah 10 tahun mengurusi Komunal dan sempat menjadi bassis temporer di sana, sebenarnya punya jawaban atas keheranan Hamson. Ada banyak panggung yang sengaja mereka tampik. Biasanya karena kesibukan kantoran para personelnya. Sadat dan H.K, bekerja dengan jadwal padat sebagai pegawai, Arie ‘Koko’ Khomaini, bassis asli mereka, malah sudah lama cabut pulang kampung ke Pekanbaru. Hanya Hamson yang relatif punya waktu santai. Ketika Komunal keseringan libur, dia akan mudah ditemui sedang mengurusi Janger, bisnis sablonnya atau berkeliling mengisi vokal tamu untuk band teman-teman di Bandung, di antaranya: Rajasinga, Haul, Taring, Sigmun, dan Taruk Lebam. Memang cerita di atas itu menyedihkan. Langkah Komunal tersendat kenyataan hidup – pejuang heavy metal kita terpaksa harus menyaring panggung-panggungnya sebab para pendekarnya pada sibuk ngantor. Ironis, tapi cukup wajar, karena biar bagaimanapun juga asap dapur harus tetap mengebul. Dan ini bahayanya: rock n roll adalah gairah yang menuntut pengorbanan, fantasi misterius yang membuat Hamson tidak juga bergelimang harta setelah 20 tahun bersimbah di dalamnya. “Itu salah satu pengaruh buruk rock n roll,” ujar Hamson terkekeh. “Gue enggak akan pernah kaya dari sana.” Tak Ada yang Mengundang? Bikin Konser Sendiri Sejak muncul pertama kali, kepercayaan diri Komunal memang kelas wahid dan diimbangi tingkat narsistik yang pantang goyah. Jika tidak ada yang mengundang: ya bikin sendiri. Dan itulah yang mereka kerjakan. Dua buah pertunjukan terjadi di ujung 2018. Di Spasial, Bandung, sekitar 300 fans datang menyanyikan himne pujian atas eksistensi purbakala dan sisa-sisa era 80. Di Jakarta, pertunjukannya dipersembahkan De La Show di bar bergaya Inggris kuno bernama Eastern Promise. Di sanalah saya bertemu Anwar Sadat pada pitcher bir yang ketiga. Hello Benji and The Cobra, aksi Batak psyche-rock asli Medan baru saja menyelesaikan tugas sebagai band pembuka bersama adik-adik grunge dari Hentaai. Malam itu jatuh di angka 11 bulan 11. Sadat tengah berjalan menuju panggung ketika saya menyapanya dan dia menyempatkan diri untuk berhenti di meja saya yang terletak di seberang meja biliar. Kami pun berbincang sejenak. Sebagai penghormatan satu gelas penuh ditunggingkan terlebih dahulu untuknya. Lalu terhantam di tengah. Belum sampai tandas gelasnya, Sadat sudah minta permisi untuk berlalu. Hitungan mundur menuju pertunjukan utama hampir sampai pada puncaknya. Tampak para kru panggung Komunal telah selesai melakukan tugasnya, dan Edo Gordo mulai meminta anak-anaknya untuk bersiap. Sementara saya bersama tiga kawan semeja, kami masih punya pekerjaan yang harus ditunaikan sebelum ikhlas merangsek ke depan: setengah isi pitcher yang menuntut untuk dihabiskan. Alhasil kami menuang dan menenggakinya dengan terburu bagai orang kena cambuk ketika intro drum dan bass “Bakar Kibar” mulai dilancarkan sebagai genderang pertama. Buat Komunal, musik keras berhenti di gerbang milenium dan mereka tidak peduli apa yang terjadi setelahnya. Rock n roll setelah 2000 adalah plastik, tidak ada lagi yang orisinal menurut Hamson, yang mengakui Korn sebagai band terakhir yang didengarkannya secara saksama. Komunal tahu siapa mereka, lantas memplot diri sebagai penyelamat generasi setelah Slank tobat dan Puppen bubar. Sesumbar dan bermulut besar, seperti halnya juga kami semua: penonton yang berada di geliat lembah testoteron panggung De La Show malam itu. Darah-darah muda nan keras dan bersemangat, lubuk bagi lagu-lagu heroik Komunal. “Rock n roll telah mati, dan kamilah yang (harus) menyelamatkan,” pekik Hamson. Di akhir lagu “Manusia Baja” itu, Hamson menyulut rokok pertamanya. Lalu menyambar mikrofon. Suaranya keluar dengan berat, memancarkan kharisma yang, meski terkesan dibuat-dibuat tapi, mampu membuat rocker paling macho di tongkronganmu berdehem bangga. Sudah 21 tahun berlalu sejak Hamson, seorang anak hard rock udik dari Pekanbaru, Riau memutuskan untuk pindah melanjutkan studi ke Bandung. Di sana, sejumlah band rock idolanya bermukim. “Pas Band, Puppen, Koil, Pure Saturday. Bandung saat itu gue anggap sebagai barometer perkembangan rock nasional. Mereka adalah para pionir. Close Minded, Jeruji,” ujarnya. Pada 2002 dia memulai bandnya sendiri yang dinamakan Ragadub bersama tiga mahasiswa perantau lainnya: Sadat, Koko dan Ai. Ragadub diakui Hamson hanya dianggap sebagai upaya seleksinya menemukan formasi Komunal yang pas – formasi yang tidak pernah dicabut hingga hari ini, bahkan ketika Koko tidak pernah menampakkan batang hidungnya. Posisinya sesekali diisi oleh Arief Snik, mantan bassis grup Gondrong Kribo Bersaudara. Meski sempat menelurkan sebuah album, Ragadub ditamatkan pada tahun 2004, tahun yang sama ketika Komunal langsung menulis lagu-lagunya dan melepas debut kaset bertajuk Panorama via Hamson Killer Records. Sadat mengingat kelahiran Panorama dengan istilah, “emosi tinggi, penuh amarah, berontak”. Empat aligator yang tidak hanya buas tapi juga polos tanpa dosa. Mereka memajang bendera Konfederasi sebagai sampul album dan memajang tampang Ai mengepit rokok jiplakan Yesus Mariyuana dari NOLA milik Down. Eksistensi dipertegas kemudian dengan cantuman dua tulisan sederhana yang terbaca angkuh: Hell yeah, we are fucking big mouth; dan Heavy Metal. Ketika saat itu cetak biru blues-metal masih gagap diraba oleh kancah lokal, Sadat keluar dengan definisi mentahnya tentang mengoplos groove pada gitar listrik. Blues ditempatkan di atas segalanya. Kemudian dicampur dengan mortalitas hardcore, cikal bakal sludge berdistorsi anggur Southern – stoner rock hasil dari keimanan fanatik terhadap Pantera. Bersama EP pertama dari Seringai, Panorama sangat sah bila dikultuskan sebagai standar baptis stoner metal lokal. Ia adalah album sophomore yang berjasa menanjakkan status Komunal dari samar menjadi dikenal. Mereka makin menjadi-jadi di Hitam Semesta, empat anak muda yang melihat terangnya dunia dari kegelapan. “Lalu jatuh tanpa tahu arah dan tujuan,” kata Sadat. “Taruh saja gue dan Sadat selama seminggu di satu kamar, pasti bakal tercipta banyak lagu. Itulah yang kejadian di Hitam Semesta,” tukas Hamson. Total ada 18 nomor masuk album Hitam Semesta, termasuk mars tempur kebanggaan suku gagak, “Pasukan Perang Dari Rawa" yang biasanya selalu disuguhkan sebagai penutup setiap kali main. Hamson menuliskan liriknya sebagai (sekali lagi) penegasan, “bahwa Komunal adalah band heavy metal paling mantap yang pernah ada di muka bumi ini.” “Musik Komunal adalah heavy metal, enggak ada lagi yang lebih tepat. Kami tidak butuh embel-embel,” tegas Hamson sekali lagi. Butuh empat tahun berikutnya sampai cap sebagai band stoner akhirnya tersingkir secara alamiah. Dirilisnya Gemuruh Musik Pertiwi (2012) memberikan validasi bentuk kesejatian karakter Komunal. Pure rock & roll. Sadat mengeringkan suara distorsinya dan kembali berkiblat pada rock klasik: kaset album Raksasa-nya God Bless yang disetel terus menerus hingga kusut. Kemudian Zeppelin dan Sabbath. The Flowers. Black Crowes. Andy Liany. Juga Boomerang era Hard N Heavy (1999). Ketika Gemuruh Musik Pertiwi dirilis, rock Indonesia sedang membutuhkan album itu, mengingat kita tidak bisa lagi menyebut siapa jagoan hard rock lokal yang layak dibanggakan saat itu. Album ketiga Komunal ini juga dianggap penting karena tidak ada band rock lain yang menulis musik seperti yang terdengar di sana. Saya menyandingkannya sebagai album hard rock lokal terbaik setelah Jabrik-nya Edane. Upaya Tetap Membakar Ketika berbincang dengan Hamson di Bandung tempo hari itu, saya memuji kemampuan olah katanya dalam menulis syair. Mengatakan padanya bahwa dia memiliki bakat besar seorang copy writer. Syair-syairnya meskipun dipenuhi ambiguitas punya kekuatan batin bara yang terhunus. Menjadi lebih gagah kemudian ketika dinyanyikannya dengan suara parau yang serak terbakar. Hamson mengakui sebagian besar syair bikinannya tidak memiliki arti khusus. Semuanya terjadi karena semata-mata permainan kata saja, dan dia cenderung memasang-masangkannya seperti puzzle, bukan karena maknanya tapi sekadar ambiguitas dan nilai estetis rima belaka. “Kadang gue enggak mengerti arti dari lirik yang gue tulis. Itu semua hanya alat untuk membakar semangat kami berempat, seperti, ‘tenang saja, Komunal adalah band yang paling hebat. Paling mantap. Paling keren',” ungkap Hamson. Baiklah. Mendengar pernyataan barusan membuat saya menganggap Komunal sebagai band dengan tingkat kepercayaan diri tinggi bak penakluk negeri, namun kurang punya ambisi. Persis band medioker. Sangat disayangkan. Apalagi jika sampai berimbas pada kualitas penampilan panggung mereka. Jarang main juga bisa disimpulkan jarang latihan. Akibatnya tercatat dua kali kesalahan yang terjadi di panggung De La Show kemarin. Di luar itu jelas ada sesuatu yang harus dibenahi serius di sini: band sekultus Komunal tidak sepatutnya terjerumus dalam kecerobohan teknis sepele macam hilang tempo atau senar fals. Ketika ditanya mengenai hal itu, Sadat mengakui bahwa Komunal harus lebih sering memiliki waktu berkumpul bersama. Atau mungkin lagu-lagu baru memang sudah diperlukan. Karena ternyata meskipun jarang tampil, dalam sekejap saya langsung dapat mencium risiko kebosanan yang disebabkan repertoar stagnan. Terlebih ketika “Gemuruh Musik Pertiwi”, “Budaya Purba” dan “Ngarbone” dimainkan untuk kedua kalinya malam itu demi memuaskan berahi penonton yang belum tuntas. Menurut Sadat, Komunal sudah menyelesaikan proses penulisan beberapa lagu baru. Belum semua dan belum direkam, tapi secara pribadi dia menginginkannya terdengar seperti 10.000 Days-nya Tool. Sedangkan Hamson menyebut nama Van Halen ketika ditanyakan hal yang sama. Apapun itu dan kapanpun albumnya akan rampung nanti, Edo Gordo selaiknya manajer yang baik, memberikan keterangan optimis perihal masa depan Komunal. “(Album baru) kami targetkan awal 2019 sudah keluar. Tidak ingin muluk-muluk sebenarnya, yang pasti kami ingin kembali ke masa awal dulu, mengeluarkan karya yang spektakuler dan gigs yang tidak berhenti. Mungkin bisa tur lagi atau bikin showcase di setiap daerah di Indonesia supaya gue bisa dengan lantang menyuruh anak-anak untuk berhenti bekerja di perusahaan masing-masing.” Saya yakin Gordo pasti sedang bercanda ketika dia mengatakan personel Komunal kelak bisa berhenti bekerja untuk fokus di band. Jikapun berpikir positif, saya tidak yakin itu bakal kejadian dalam waktu tiga tahun ke depan. Rock n roll memang selamanya akan selalu menjadi pilihan religi yang absurd. Baca juga artikel terkait MUSIK ROCK atau tulisan menarik lainnya Rio Tantomo (tirto.id - Musik) Penulis: Rio Tantomo Editor: Nuran Wibisono Baca selengkapnya di artikel "Komunal dan Agama Rock N Roll yang Selamanya Absurd", https://tirto.id/dc86
2 notes · View notes