#dzikrullah
Explore tagged Tumblr posts
Text
Pesan-pesan Cinta Al Banna
Hidupnya singkat, Syahid ditembak saat berusia 42 tahun, tapi idenya terus terbakar sampai hari ini.
Mengingat kembali pesannya:
1- Jika azdan terdengar, maka segeralah bangun untuk menunaikan sholat berjama'ah walau bagaimana pun keadaannya.
2- Perbanyak membaca Al-Quran, selalu buka kitab untuk menambah ilmu, pergi ke Majlis Ilmu, perbanyak dzikrullah dan jangan buang waktu untuk hal yang tidak membawa manfaat.
3- Cobalah berbicara dalam bahasa Arab Fushah, karena Bahasa Arab yang benar (Fushah) adalah simbol Islam.
4- Jangan bertengkar dalam keadaan apapun, karena pertengkaran kosong tidak membawa manfaat.
5- Jangan banyak tertawa, karena hati yang selalu terhubung dengan Allah akan selalu damai dan tenang.
6- Jangan terlalu banyak bercanda, karena Umat Islam yang berjuang tidak mengerti arti bercanda, tetapi berusaha keras dalam segala hal.
7- Jangan berbicara lebih keras dari kadar yang diinginkan pendengar, karena percakapan yang keras adalah perbuatan yang sia-sia dan melukai hati orang lain.
8- Jauhi gosip tentang orang, mengutuk organisasi, dan jangan bicara kecuali ada yang memberi kesejahteraan.
9- Kenalilah setiap muslim yang kamu temui, karena dasar gerakan dakwah adalah saling mengenal dan saling menyayangi.
10- Kewajiban kita lebih banyak dari waktu yang kita miliki, jadi manfaatkan waktu sebaik mungkin dan mudahkan eksekusi.
11 notes
·
View notes
Text
Niatkan segala aktivitas yang kau lakukan dari bangun tidur sampai tidur lagi agar bernilai ibadah entah itu dalam keadaan duduk, diam, berdiri, berjalan,dll dengan cara Dzikrullah
Hiduplah hari ini untuk hidup dikemudian hari. Dunia adalah ladang pahala karena itu ambil sebanyak-banyaknya untuk bekalmu nanti.Jadikan segala hal yang kamu lakukan itu bernilai ibadaah disisi-Nya.
41 notes
·
View notes
Text
Wahai para penuntut ilmu, berbahagialah...
Tulisan ini dibuat sebagai rangkuman dari nasihat yang diberikan oleh ustadz muda ahli Qur'an ketika mengisi acara pembukaan les private bahasa arab yang diadakan oleh Quantum Maba. Ustadz Muhammad Saihul Basyir namanya, semoga Allah selalu merahmati beliau.
Dalam nasihatnya, beliau mengatakan. "Sesungguhnya hati itu akan kenyang apabila ia diberi asupan berupa dzikrullah, maka janganlah kamu meninggalkan Taman Taman yang didalamnya terdapat dzikrullah".
Nasihat ini diberikan diawal, sebagai pengingat bahwa ternyata, hati kita itu teh memerlukan asupan juga ya. Eh, apa kabar hati kamu hari ini ? Semoga selalu sehat ya...
Oke, sekarang aku mau menyampaikan kisah yang diceritakan oleh ustadz Saihul basyir kisah tentang Imam Bukhori.
Nama Asli Imam bukhori itu adalah Muhammad bin ismail bin Ibrahim. Seorang pakar Hadits yang rela menyebrangi Lautan demi mendapatkan ilmu baru, yang rela berpindah tempat dari satu tempat ke tempat yang lain.
Jadi, satu hari imam bukhori sedang menaiki kapal untuk pergi kesuatu tempat, dan beliau membawa perbekalan uang sebesar 1000 dinar. Lalu ketika dikapal imam bukhori mendapatkan teman baru untuk jadi teman ngobrol diperjalanan gitu. Dan beliau menceritakan tentang keadaannya kepada teman barunya itu, eh keceplosan bawa uang 1000 dinar.
Akhirnya suatu ketika, teman baru imam bukhori ini menyusun rencana untuk mendapatkan uang 1000 dinar itu, berpura puralah ia bahwa uangnya hilang. Lalu diumumkannya kepada penduduk kapal, bahwa uangnya hilang sebesar 1000 dinar.
Mendengar hal itu, imam bukhori tanpa segan dan ragu langsung membuang uang 1000 dinar tersebut kelaut.
Setelah dicari cari dikapal, dan tidak menemukan uangnya, penduduk kapal mulai curiga bahwa temannya ini berbohong. Akhirnya ia mengaku bahwa dirinya berbohong dan mengatakan bahwa sebenarnya yang punya uang 1000 dinar itu imam bukhori.
Mendengar hal itu, penduduk kapal bertanya kepada imam bukhori, mengapa uangnya dibuang kelaut? Apa kata imam bukhori? Inilah pelajaran yang akan kita dapatkan.
Kata imam bukhori, "Sesungguhnya aku berpuluh puluh tahun mencari ilmu dari satu tempat ketempat yang lain. Dan aku mempunyai banyak guru dan tidak ada aku temukan diantara mereka yang mengajariku untuk berbohong. Dan bagiku, tertuduh sebagai orang yang mencuri lebih menghinakanku dari pada tidak punya uang sedikitpun".
Deeepppp...
MasyaAllah, hikmahnya apa? Kata ustadz Saihul, Ilmu itu lebih berharga dari pada uang. Lebih berharga dari pada dunia dan seisinya. Seseorang akan mulia dengan ilmu dan ilmu akan meninggikan derajat bagi orang orang yang menuntutnya atau mencarinya...
إنَّ الأنْبِياءَ لَمْ يُورِّثُوا دِينَاراً وَلا دِرْهَماً وإنَّما ورَّثُوا الْعِلْمَ، فَمنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحظٍّ وَافِرٍ
“Sesungguhnya para Nabi ‘Alaihimush Shalatu was Salam tidak mewariskan emas maupun perak yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Maka barangsiapa yang mengambilnya sungguh dia telah mengambil bagian yang sempurna.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Makanya, para ulama itu adalah pewaris Nabi. Dan cukuplah bagi kita ayat Qur'an pertama yang turun itu menjadi penyemangat kita untuk menuntut ilmu.
Bahkan pentingnya ilmu itu sampai sampai ia mendahului amal. Kita tidak bisa shalat jika tidak tau ilmunya, tidak bisa Haji jika tidak tau ilmunya dsb.
Jadi inget kata bapak, "Sesuatu itu harus ada ilmuya"
Semoga kita semua bisa menjadi pembelajar sejati, seseorang yang mendapatkan ilmu dan dirihdai Allah subhanahu wata'ala.
Jangan lupa, untuk jadi bermanfaat dengan ilmu yang di miliki yaaa...
.
Siak, July 2023
28 notes
·
View notes
Text
Hi Mi,
Sudah berkali kali bukan kamu risau oleh sesuatu yang sudah di janjikan oleh Allah. Rezekimu tidak akan pernah tertukar. Rezekimu akan sampai pada dirimu.
Sesungguhnya apa yang kau takutkan? Penolakan dari orang lain? Takut tidak diterima? Takut ini itu takut semuanya? Kenapa? Coba di refleksi lagi, apakah kedekatanmu kepada Allah mulai merenggang? Bagaimana amal yaumi mu?
Mungkinkah kamu gelisah dan meragukan segala sesuatu itu karena kurang dzikrullah?
Ketakutan kalau kamu harus bertarung dengan usia ibuku bukan? Hari ini ngga sengaja scroll tt dan menemukan salah satu dialog yang membuatku berefleksi juga "aku bisa saja bersedia menunggu laki-laki yang sesuai dengan kriteriaku. Lalu bagaimana dengan ibuku?" Rasanya deg!
Mungkinkah itu yang kutakutkan juga? Ibuku 4 tahun lagi 50 tahun. Aku masih begini begini saja. Rasanya masih merepotkan juga membuat beliau khawatir.
Hi Mi,
Kamu pernah ceritakan itu pada salah satu sahabat dekatmu bukan? Apakah kamu ingat dengan apa yang dia ucapkan? "Kalau kamu merasa tidak cukup layak untuk diterima dari segi ekonomi, latar belakang keluarga yang super biasa saja, tidak apa-apa. Artinya kamu harus membuat dirimu merekah, selayaknya bunga. Biarkan dirimu mekar semekar-mekarnya. Biarkanlah lelaki itu memilihmu karena begitulah adanya dirimu."
Tumbuhlah dengan baik, berdampak. Bukan untuk pembuktian kepada orang lain. Sungguh bukan itu, karena kau akan cepat lelah dan kehilangan arah. Cukup ridha Allah, cukup dengan merayakan dirimu. Mekarnya dirimu karena bentuk syukur dan melaksanakan tugas sebagai hamba Allah. Semoga Allah menjagamu Mi. Mencukupkanmu dengan Allah sebagai alasan, orientasi dan yang menemani perjalananmu bertumbuh. Karena ini pula adalah langkah-langkah yang perlu kamu kumpulkan untuk menambah perbekalan di yaumil hisab.
Peluk eratku untukmu Mi. Peluk yang erat. Semoga Allah Ridha.
Regain your sparks Mi!
5 notes
·
View notes
Text
Hati Yang Kosong Dari Dzikrullah
Mungkin karena porsi duniamu yang berlebihan, kehampaan.. dalam hatimu.
Hati yang kosong dari Dzikrullah.. membangun ruang-ruang hampa, memberi sekat-sekat yang sempit... Menyesakkan.
Sehingga porsi untuk akhiratmu banyak tersisihkan.
15 notes
·
View notes
Text
Bersua dengan Sang Mursyid, Ulama, Dokter Bedah
Maulana Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani, Sp. BTKV, Lc.
Zawiyah Yusriyah, Semarang
📍28 Februari 2023
Beberapa waktu lalu, qadarullah kami diberi kesempatan bertemu seorang al-‘Alim ‘Allamah Mesir yang tak dapat disangsikan lagi kebesaran nama dan kontribusinya untuk umat. Beliau Allahu yahfadz Maulana Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani, Sp. BTKV, Lc. Berangkat dari Solo malam harinya, kami tiba di Zawiyah Yusriyah dini hari; berbekal kerinduan kepada Maulana yang sebelumnya hanya dapat kami simak kajiannya lewat media online.
Tak disangka, subuh harinya Maulana berkenan melaksanakan sholat berjamaah bersama jamaah di aula zawiyah, rasa-rasanya hati ini dipenuhi syukur dapat menikmati lantunan al-Qur’an dalam shalat beliau: pagi itu beliau membaca surah Maryam (dan ternyata surah tersebut adalah penanda dalam tiga hari perjalanan dakwahnya di Indonesia, dari hari pertama surah al-Baqarah, pagi itu muroja’ah beliau sudah sampai surah Maryam😭). Dan dari biografi sebelumnya kami mengetahui bahwa beliau sudah menguasai 10 jenis bacaan al-Qur’an yang berbeda atau Qira’at al-‘Asyrah.
Sebakda subuh, Maulana memimpin wirid-wirid yg diantaranya beliau karang dan himpun dari berbagai wirid salafunasshaleh diantaranya ad-Durar an-Naqiyyah (wirid tarekat Yusriyah Shiddiqiyah). Saya kembali terpesona, selain daripada kedisiplinan beliau dalam muroja’ah hafalan al-Qur’an dalam 1 minggu khatam, wirid-wirid yang beliau himpun dan dawamkan teramat banyak. Bagaimana bisa beliau istiqamah dengan amal-amal tersebut disela kesibukan sebagai pengajar di majelis-majelis al-Azhar dan operasi-operasi beliau di rumah sakit?! Tidak lain inilah bentuk keberkahan paripurna pada waktu yang beliau miliki. Seluruhnya adalah dzikrullah. Seluruhnya adalah pengabdian kepada Allah.
Agenda selanjutnya merupakan daurah ilmiah sekaligus penguatan aqidah melalui kitab karangan beliau, Futuhat Yusriyah di mana kitab tersebut merupakan rangkuman dari kitab-kitab aqidah yang masyhur: Aqidatul Awwam, Kharidah Bahiyyah, dan Risalah Qushairiyyah. Selanjutnya, Maulana menerangkan kepada kami terkait sirah nabawiyyah melalui kitab Nurul Yaqin fi sirati sayyidil mursalin. Sebanyak kekurangan saya, ini merupakan beberapa poin penting yang saya highlight dari yang Maulana sampaikan, yang saya kira perlu untuk menjadi perhatian kita sebagai seorang muslim sejati:
Sebagaimana kita ketahui bahwa iman perlu dikuatkan, maka penting menanamkan ilmu tauhid yang benar. Selain dari kalimat La ilaha illallah, terdapat Muhammadan rasulullah pada dua kalimat syahadat. Baginda Nabi Muhammad SAW adalah ‘pintu Allah’, di mana kita dapati mukjizat terbesar berupa al-Qur’an adalah dengan wasithah (perantara) beliau. Maka sudah seyogianya kita mengenal Baginda Nabi Sang Washilah kita kepada Allah SWT.
Sirah nabawiyyah tak cukup hanya dibaca untuk mengetahui perjalanan kisah beliau seperti kisah orang-orang biasa, karena Baginda Nabi merupakan Sayyidul ‘alamin (penghulu seluruh alam) maka perlu pendalaman sirah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mencakup karakteristik, sifat, perjalanan hidup dan hikmah-hikmah beliau Baginda Nabi diantaranya dengan tiga kitab: Syamail muhammadiyyah karya Imam Tirmidzi, Nurul Yaqin karya Imam Muhammad Khudhori, dan Kitab Syifa’ karya Qadhi ‘Iyadh.
Maulana menyampaikan bahwa dengan mempelajari ketiga kitab tersebut insyaallah kita akan dihindarkan dari kekufuran, sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Ali Imran: 101, “Dan bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan RasulNya (Muhammad) pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sungguh, dia diberi petunjuk kepada jalan yang lurus”. Maulana menyampaikan bahwa maksud dari ayat tersebut diantaranya adalah ketika Baginda Nabi hadir ditengah-tengah kita dalam bentuk akhlak beliau dan kita yakini kehadiran ruhaniyyahnya yang selalu menyertai dan menjembatani kita untuk menuju Allah, maka akan terbentuk ‘adamul kufri (terhindar dari kekufuran). Karena bagaimana mungkin manusia yang didalam hatinya terdapat Rasulullah dapat terhinggapi kekufuran?
Maulana meneruskan bahwasanya terkadang manusia hanya memahami Baginda Nabi dari sekedar jasadnya yang sempurna, padahal kita perlu mengetahui hakikat nabi; yang dengannya keimanan tidak akan pernah hilang, meski kita berada di tengah fitnah lautan akhir zaman. “Apakah mereka tidak mengenal nabi sehingga mereka mengingkarinya?”. Maka jika kita dapat memahami, sesungguhnya Baginda Nabi ada di dalam diri kita, ada di dalam alam semesta, ada di dalam kehidupan kita, maka dengan ‘menjiwai’ Baginda Nabi selamanya api neraka tidak akan menyentuh kita. Allahumma aamiin. Hakikat nabi yang Maulana maksud adalah selain jasadiyyah beliau yang paling sempurna diantara makhluk lain, juga ruhaniyyah beliau. Jikasaja para syuhada yang syahid dalam peperangan kita tidak boleh mengatakan bahwasanya mereka mati (QS. Al-Baqarah: 154), maka terlebih maqom para Kekasih-kekasih Allah, para Nabi, para Rasul, Ulul Azmi, apalagi Baginda Nabi Muhammad SAW yang merupakan pemimpin Ulul Azmi?? Baginda Nabi wafat secara basyariyyah namun nubuwwahnya tidak. Nabi bersabda al anbiya ahyau min quburihim, yushallun (para Nabi hidup dalam kubur mereka dan melaksanakan shalat).
Maulana menyampaikan bahwa sebagaimana saat hidupnya Baginda Nabi merupakan sayyidul ‘alamin, begitupula saat wafatnya ketinggian derajat Rasulullah tidaklah berkurang, setiap lahdzhah beliau selalu naik ke derajat yang lebih tinggi. Karena selain sayyid-nya alam manusia, Baginda Nabi juga merupakan sayyid di alam-alam lain seperti alam malakut, alam jabarut, dan lain sebagainya. Salah satu dalilnya adalah Q.S. Adh Dhuha: 4 Walal akhiratu khoirun laka minal ula (dan Sungguh akhirat itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan; dunia). Maka Maulana menyampaikan jangan sampai kita seperti saudara-saudara kita yang wahabi; mereka mengingkari maqom Baginda Nabi, menganggap Baginda Nabi mati, mengkafirkan orangtua Baginda Nabi bahkan mengatakan mereka di neraka padahal dalam hadits disebutkan nasab Baginda Nabi sejak Nabi Adam a.s. hingga beliau adalah min ahlil khair seluruhnya tanpa ada satupun dari ahli maksiat apalagi menyekutukan Allah. Saudara kita dari wahabi melarang untuk ziarah, tidak boleh tawassul, mereka (wahabi) menyibukkan diri menghafal al-Qur’an tetapi bodoh dalam mengenal Baginda Nabi. Maka harus taalluq, takholluq, tahaqquq kepada Baginda Nabi dalam setiap pengajaran kita. Maka harus kita ajarkan nabi tidak hanya jasadiyyahnya saja tapi juga ruhaniyyahnya.
Dengan mengenal dan memahami Baginda Nabi, maka sudah sepatutnya kita menjadikan beliau wasilah dalam setiap doa-doa kita kepada Allah, karena tiadalah Nabi Adam a.s. diciptakan kecuali telah diciptakan ruhaniyyah Baginda Nabi Muhammad SAW terlebih dahulu, tidaklah seluruh alam diciptakan kecuali karena beliau, tidaklah surga dan neraka diciptakan kecuali karena beliau, tidaklah syafaat di hari mahsyar didapatkan kecuali melalui beliau. Jika saja seorang bayi dapat lahir dengan perantara ibunya, bagaimana mungkin kita mengingkari Baginda Nabi sebagai perantara kita kepada Allah?
اللهم صل و سلم على سيدنا محمد واله وصحبه❤️
23 notes
·
View notes
Text
Siapakah kita yang berhak menilai hati manusia? Siapakah kita yang berhak menentukan apa yang sedang bergejolak di dalam hati seseorang?
Sungguh hanya Allah yang paling tahu.
Sedangkan kita? Hanya sering mengira-ngira. Bahkan untuk hati sendiripun kita kadang masih salah menduga.
Tingkatkan ritme husnudzhon kita.
Source : doodle.untukmu
#selfreminder
__________________________________
Mari senantiasa belajar untuk melihat segala sesuatu yang telah terjadi dengan kacamata keimanan, lihatlah segala keadaan dari sisi kebaikan. Milikilah hati yang senantiasa terlepas dari rasa kebencian. Teruslah berbuat baik tanpa harus memikirkan validasi dan pandangan orang lain terhadap kita.
Tautkanlah segala kebaikan yang tengah kita lakukan hanya untuk mengharapkan penilaian Allah bukan kepada selain-Nya yang sifatnya hanya sementara.
Tetaplah berprasangka baik, bukankah Allah yang lebih berhak menilai setiap hati manusia?
Karena sungguh, Allah lah yang lebih tahu betul bagaimana keadaan isi hati setiap hamba-Nya.
Lantas, siapakah diri kita dengan mudahnya menilai dan menghakimi orang lain. Hanya Allah lah yang memiliki hak untuk semua itu.
.
Bila kelak, kita melihat saudara kita berbuat buruk, janganlah kita melihat dari sisi buruknya, belajarlah untuk menilai segala sesuatu dari sisi kebaikan. Sungguh kita tidak pernah tahu setiap akhir kehidupan saudara kita, setiap amalan tersembunyi apa yang ia miliki, barangkali atas izin Allah di akhir kehidupannya kelak dipenuhi dengan kebaikan.
Bagaimana mungkin kita merasa lebih baik dari orang lain, sedangkan kita tahu bahwasanya Allah lah yang telah menutupi segala detail aib-aib kita selama ini. Allah masih menjaga aib-aib kita hingga detik ini. Hal itulah yang membuat kita sampai sekarang masih memiliki teman, dihargai dan dihormati di hadapan manusia. Jikalaupun bukan Allah yang menutupi segala aib-aib kita selama ini, kita tidak akan ada apa-apanya di hadapan manusia.
Sungguh kita makhluk yang lemah, penuh kekurangan, kemampuan kita hanya terbatas, kita tidak bisa apa-apa tanpa pertolongan Allah.
Kita bukan apa dan siapa tanpa campur dari tangan-Nya.
Ada nasihat dari Imam Al-Ghozali, bisa menjadi pengingat untuk diri kita pribadi, kurang lebih seperti ini.
Pertama, ketika kita melihat anak kecil. Maka katakanlah bahwa dia memiliki dosa lebih sedikit daripada kita. Karena secara perhitungan kita hidup lebih lama daripada dia. Dan yang kedua, ketika kita melihat orang yang lebih tua, maka katakanlah bahwa dia memiliki pahala dan kebaikan-kebaikan yang jauh lebih banyak daripada kita. Karena secara perhitungan dia hidup lebih lama daripada kita.
Dengan konsep ini, insya Allah kita tidak akan merasa lebih baik dari orang lain karena kita hanyalah makhluk ciptaan-Nya yang lemah, tak berdaya jika tanpa pertolongan-Nya.
Semoga hal ini bisa menjadi pengingat untuk diri kita pribadi, terkhususnya untuk diri ini sendiri, agar tidak merasa lebih baik dari orang lain dan sibuk berprasangka buruk kepada saudara kita yang belum tentu itu benar akan keberadaannya. Ingatlah, bahwasanya yang sekiranya buruk menurut pandangan kita belum tentu buruk menurut pandangan Allah. Dan sebaliknya, yang sekiranya baik menurut pandangan kita belum tentu baik juga menurut pandangan Allah. Sungguh setiap takaran baik dan buruk itu, hanya Allah yang bisa menilainya.
Karena kita tidak akan pernah tahu amalan tersembunyi apa yang mereka lakukan, bagaimana niat dan keikhlasan hatinya yang membuat Allah ridha dan menerima amalannya.
Sibukkanlah diri kita untuk senantiasa bermuhasabah diri dengan aib dan kekurangan diri kita. Jangan sibukkan diri kita dengan sesuatu yang justru merugikan diri sendiri. Jangan sampai kita sibuk dan pandai mengoreksi kekurangan dan aib orang lain, namun begitu lalainya dalam mengingat aib dan dosa diri sendiri. Mari kita sibukkan diri dengan mengingat Allah, basahi lisan kita dengan dzikrullah sampai tak ada waktu untuk kita sibuk mencari tahu aib orang lain, mengingat keburukan mereka, dan berprasangka buruk kepadanya.
Semoga Allah senantiasa memberikan taufik kepada kita agar memiliki hati yang bersih dari segala bentuk prasangka buruk. Aamiin
2 notes
·
View notes
Text
Shalatlah Seperti Merokok
Ke trigger sama judul ? Ya begitulah copywriter sensasional.
Oke, saya menuliskan tulisan ini pada saat bulan Ramadhan dan berawal dari keresahan ketika Shalat Tarawih di suatu daerah yang imamnya macam Eminem, bahkan terkadang gua gatau dengan jelas apa yang dia baca. Ni shalat apa squat ? Bukannya dapat ketenangan malah keringetan.
Macam so fear metro mini, kejar setoran ugal-ugalan, high RPM (rakaat per minute)
Bicara tentang ketenangan, gue pernah nonton vidio yang beberapa waktu lalu sempet viral, vidionya Ade Rai. Iya, di vidio tersebut Ade Rai menjelaskan tentang pernapasan yang membuat tubuh menjadi tenang atau rileks. Nahh, rileks respon itu terjadi ketika kita melakukan pernapasan perut dan otomatis terjadi ketika kita merokok (katanya). Jadi kenapa merokok itu merilekskan pikiran (ceunah).
Beralih ke vidio berikutnya dari Ust. Adi Hidayat. Dari yang gue tangkep sebagai manusia b aja.. Untuk mendapatkan suatu ketenangan itu ialah perbanyak Dzikrullah (mengingat Allah). Caranya ?
Di vidio tersebut ada beberapa cara: 1. Dengan melafadzkan dan meyakini kalimat thayyibah; 2. Membaca Quran (termasuk mengamalkannya) dan membaca arti/maknanya, serta membacalah seolah-olah itu diturunkan untuk engkau/kita sebagai pembacanya; 3. Shalat, nikmati setiap gerakannya. Terutama dalam sujud.
Saya mau fokus di Shalat dan nikmati setiap gerakannya. Sebenernya ketika saya mau mengambil refrensi lain, ini akan sangat banyak dan panjang untuk saya kutip. Karena banyak sekali ilmu tentang shalat, khusyuk dalam shalat, hingga bagaimana menikmati shalat.
Ringkas saja, sebagaimana judulnya. Shalat lah seperti sedang merokok, artinya lakukanlah gerakan shalat dengan pernapasan yang membuat tubuh ini menjadi rileks. Bernapaslah hingga tubuh ini merespon dengan rileks. Tenang, santai, tidak perlu tergesa-gesa. Menikmati setiap gerakannya, tarik napas-tahan-buang pada setiap perpindahan gerakan shalat (tumaninah) lalu dilanjutkan dengan membaca bacaan pada gerakan shalat tersebut.
Ini akan terasa sulit, saya pun begitu. Apalagi ketika sedang banyak-banyaknya aktivitas. Nahh kunci agar tidak tergesa-gesa ialah memberikan waktu/space. Bisa dengan shalat on time, sebelum melakukannya kita berkomitmen untuk fokus, dsb. Jujur gua pun masih proses dan selalu berproses untuk tenang.
Dari ketenangan itu gue belajar, bahwa ternyata orang yang shalatnya lama itu, bisa jadi ia sedang menikmati pertemuan/komunikasi hamba dengan Rabbnya.
Mungkin sedikit saya kutipkan beberapa ayat Al-Quran
"Jangan engkau (Nabi Muhammad) gerakkan lidahmu (untuk membaca Al-Qur’an) karena hendak tergesa-gesa (menguasai)-nya." (Al-Qiyamah 16)
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram." (Ar-Ra'd 28)
Dalam riwayat Ahmad “Dia shalat lalu mematuk-matuk seperti ayam (tergesa-gesa dalam shalatnya tidak thuma’ninah), ia tidak mengingat Allah melainkan sedikit.”
Dari pada ciggarettes after salat, mending shalat sambil udud (dalam arti tidak sebenarnya hhe)
Semoga tulisan ini bukan untuk memojokkan seseorang atau suatu golongan, karena ini murni keresahan saya sebagai seorang hamba yang sangat mungkin melakukan kesalahan dan berdosa, wallahu a'lam bishawab. Semoga tulisan yang ringkas ini dapat menjadi pemberat amalan :)
7 notes
·
View notes
Text
Ketika merasakan sebuah emosi negatif, terimalah, rasakan emosinya. Nikmati momennya dan bersyukur atas kepekaan emosi yang masih bisa dirasakan (ternyata emosiku masih berfungsi dengan normal ^^ nih).
Selain itu, tidak perlu bereaksi berlebihan agar energi yang terbuang tidak terlalu banyak—hemat energi dengan mengatur jalannya napas dan ucapkan hal-hal baik agar vibrasi di dalam diri juga baik. Konon katanya apa yang diucapkan dan diyakini berpengaruh pada sel-sel di dalam tubuh. Tubuh ini ibarat universe dan di dalam tubuh ini banyak hal-hal yang saling terikat dan berkaitan.
Kemudian, jika sudah lebih tenang bisa dilanjut tektokan dengan diri sendiri. Contohnya: "Jika kondisinya seperti ini sikap ku seharusnya bagaimana ya?", "Ada hal baik apa ya yang bisa ku temui setelah ini?", "Wah, tantangan baru lagi nih. Aku yakin bisa melampauinya, apa yang harus ku persiapakan ya", dll.
Intinya "kita ini punya daya, kita ini mampu untuk merubah masalah menjadi peluang". Dimulai dari mana? Dimulai dari mindset diri kita sendiri. #mindsetadalahkunci
Nb:
• Ucapan-ucapan penuh kebaikan itu tidak lain dan tidak bukan adalah dzikrullah.
• Bisa juga dengan afirmasi positif, seperti:
- Saya menerima diri saya apa adanya
- Saya yakin jika saya berharga
- Saya percaya bahwa diri saya bisa
- Saya bisa berbahagia dengan diri saya
- Saya mengizinkan diri saya untuk sembuh
- dll
11 notes
·
View notes
Text
Sudah gosok gigi, cuci muka, wudhu dan skincare-an. Lalu barusan matiin lampu kamar, siap-siap mau tidur. Tapi tiba2 aja muncul lagi kekhawatiran. Emang jam2 segini tuh jam2nya manusia jadi overthinking ya.
Sebagai manusia, kita selalu berharap buat dikasih kemudahan sama Allah. Tapi kadang, ketika sesuatu rasanya jadi terlalu mudah, lancar-lancar aja kadang bikin khawatir juga. Jadi bertanya-tanya, apakah ini memang kemudahan yang merupakan nikmat dari Allah atau justru malah sebuah ujian? Karena ujian bentuknya kan ga harus berupa kesulitan, kemudahan juga bisa jadi ujian ketika itu melenakan.
Intinya mah, mau lagi dikasih kemudahan atau kesulitan emang kita harus tetep hati-hati dan dzikrullah. Kalau pas lagi susah ya memohon diberi kekuatan, kesabaran buat melewatinnya. Dan pas lagi ketemu kemudahan juga tetep inget, bersyukur alhamdulillah dikasih jalan yang mudah sambil terus berdoa dan berusaha biar hati tetap merendah. Kalo dipikir2, emang lebih berat tantangan dikasih kemudahan ya daripada dikasih kesulitan. Kalo lagi sulit kan kita secara naluri pasti mohon2 agar bisa keluar dari kesulitan. Kalo lagi daet kemudahan ini yang agak sulit, namanya manusia, emang bisa banget buat lupa diri. Huhu. Naudzubillah.
Prinsipnya sama sih ya kayak kalo lagi berkendara. Mau lagi di jalanan jelek, jalanan macet, atau bahkan jalanan tol, gimanapun jalanannya ya harus tetep ikut rambu-rambu dan hati-hati kalau mau selamat.
Hmm.
Dan pada akhirnya tulisan ini isinya obrolan sama diri sendiri yang lagi nginetin diri sendiri karena kepikiran banget sama yang terjadi belakangan ini. Wkwk.
Bismillah yah!
Jakarta, 15 November 2022 jam 23.21
12 notes
·
View notes
Text
Selamat datang di bulan Juni. Sebuah perjalanan dengan ugal-ugalan yg ku mulai sejak bulan April. Belum berakhir haha.
Ya Allah, desperate untuk sidang tahap 1. Mohon maaf lahir dan batin, temanku. Mari saling memaafkan untuk masa depan kita yg (seharusnya) cerah.
Bulan ini juga puncak evaluasi bagi siswa-siswiku. Masih saja pusing dengan nilai siswa yg 0. Jika idealis sih memang menyalahkan diri dan bertanya pada diri, kok bisa sampe mereka gak paham hal yg sederhana saja. Arrgh, stop. Kamu tau kan bedanya? That's okay. Sampe saat ini, kamu sudah melaksanakan segalanya dengan upaya terbaikmu. Hanya saja, selalu ada yg harus dikorbankan sedikitnya. Demi tesisku; diriku yg lain, yg bukan hanya seorang guru.
Kemarin karena cemas dan takut, aku membuka beberapa video ustadz mengenai hal tsb untuk booster iman. Katanya, berprasangka baiklah pada Allah dan dzikrullah.
Mau nangis rasanya.
Apa sih pentingnya semua ini? ingin kan berteriak dan bertanya begitu.
Ya Allah, kuatkan aku dan berikan kemudahan dalam menyelesaikan studi S2 ini. Maafkan aku jika ada bibit jelek pada hati baik itu sombong, iri, tidak bersyukur dsb.
6.6.23
2 notes
·
View notes
Text
🍃MENGHILANGKAN ‘SUMPEK’🍃
Oleh:
Ustadz Dr. Ahmad Djalaluddin, Lc. MA.
1⃣ Bertaqwa kepada Allah🍃 –subhanahu wa ta`ala.
...وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لاَيَحْتَسِبُ…
“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (Al Thalaq: 2-3)
2⃣ Bersabar, terutama saat-saat sulit.💎
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ؛ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin. Seluruh urusannya merupakan kebaikan, dan ini tidak dimiliki kecuali oleh mukmin. Jika mendapatkan kenikmatan, dia bersyukur, dan itu baik baginya; jika tertimpa musibah, dia bersabar, dan itu baik baginya.” (HR. Muslim)
3⃣ Orientasi ukhrawi🔅
مَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِى قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِىَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهَ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا قُدِّرَ لَهُ
“Barangsiapa yang orientasinya adalah menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk padanya.
Barangsiapa yang orientasinya adalah menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai-beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.” (HR. Tirmidzi)
4⃣ Menjaga shalat lima waktu dan yang sunnah, serta dzikrullah 🍃
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ
_Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat._ (Al Baqarah: 45)
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللهِ أَلاَبِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوب
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Al Ra’du :28)
5⃣ Yakini❗️bahwa kesulitaan yang dihadapi tidak seberapa bila dibanding dengan kenikmatan yang diberikan Allah.
انظروا إلى من هو أسفل منكم ولا تنظروا إلى من هو فوقكم ، فهو أجدر أن لا تزدروا نعمة الله عليكم
_“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.”_ (HR. Bukhari dan Muslim)
6⃣ Selalu optimis dan bersungguh-sungguh dalam berusaha🍃
Dari Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallama- bersabda, _“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah -azza wa jalla- daripada mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan._
_Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah._
_Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, “Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu”, tetapi katakanlah, ini telah ditakdirkan Allah, dan Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan 'seandainya' akan membuka (pintu) perbuatan setan._
Wallahu a`lam bisshawab
🍃🍃🍃🔆🔅🔆🍃🍃🍃
4 notes
·
View notes
Text
Jangan lelah meski kamu dititik terlelah, terus arungi dengan hati yang basah oleh dzikrullah
9 notes
·
View notes
Text
Note to myself 🌹
Picture source : pinterest
Alisa, ingat yaa, sejatinya urusanmu hidup di dunia ini hanya tentang kamu dan Allah.
Jika kamu mencintai Allah, maka kamu harus mencintai semua makhlukNya.
Jika kamu memiliki kesalahan terhadap makhlukNya, maka hendaknya kamu meminta maaf dan ridhonya, karena mereka makhluknya Allah, berlakulah seperti itu, agar Allah mencintaimu. Karena kamu menjaga hak ciptaanNya.
Sejatinya kebaikan dirimu (kamu yang sebenarnya) adalah bagaimana kamu memperlakukan orang lain (makhlukNya), dan bukan berdasarkan perlakuan orang lain terhadapmu.
Dan ingatlah, bahwa Allah senantiasa melihatmu.
Tidak hanya dzahirmu, melainkan juga batinmu.
إنه عليم بذات الصدور.
Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam dada (hati).
و الله يعلم ما يسرّون و ما يعلنون.
Dan Allah mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan kamu tampakkan.
و الله يعلم خائنة الأعين و ما تخفي الصدور.
Dan Allah mengetahui mata-mata yang berkhianat, dan apa yang disembunyikan dalam dada-dada manusia (hatinya).
Ingat Alisa, selama nafas masih berhembus, selama itu pula Allah pasti akan selalu mengujimu, baik dengan ujian yang menyenangkan, maupun ujian yang tidak menyenangkan. Jika ujian itu menyenangkan, rata-rata tujuannya adalah Allah ingin menguji kesyukuranmu, dan kembalimu kepadaNya (menyerahkan semua kebaikan dan kemuliaan darinya, apakah kamu sombong karena itu atau tidak). Ingatlah perkataan nabi Sulaiman :
"هذا من فضل ربي، ليبلوني أأشكر أم أكفر"
Ini fadhl (kemuliaan/kebaikan) dari Tuhanku, untuk mengujiku, apakah aku termasuk hamba yang bersyukur atau malah kufur".
Satu lagi :
"و ما توفيقي إلا بالله"
Dan tidak ada yang memampukanku (memberiku Taufiq (pertolongan)) kecuali Allah.
Dan jika ujian tersebut berupa hal yang kurang menyenangkan, atau bahkan tidak menyenangkan, maka dengan ujian itu, Allah ingin mengujimu, seberapa besar sabarmu atas ketentuanNya.
Dan ingatlah, bahwa Allah tidak akan menimpakan ujian kepada kita, jika kita tidak mampu atas ujian tersebut,
Dan kita diuji, karena Allah tahu kalau kita mampu, dan kalau terasa tidak mampu, maka Allah ingin kita meminta tolong (kembali kepadaNya, العودة إليه)
Karena kamu adalah manusia biasa yang banyak dosanya, maka ujianmu pasti tidak lebih berat dibandingkan ujiannya para NabiNya, maka dengan itu kamu seharusnya bisa lebih bersabar dengan ujian tersebut. Jika tidak bisa, mintalah pertolongan kepada Allah agar Allah mengaruniakanmu kesabaran.
Segala hal yang baik, seperti kesabaran, keikhlasan, cinta, dan hal-hal indah lainnya itu adalah karunia dariNya, dan Allah menempatkan semua hal-hal indah itu kepada manusia didalam hatinya, dan hanya hati yang bersih dan baik lah yang Allah tempatkan hal-hal indah tersebut didalamnya, maka dari itu, bersihkan, dan sucikanlah hatimu.
Karena hati adalah bagian yang paling berharga dalam dirimu, Alisa.
Hati adalah pemimpin yang ditaati oleh seluruh anggota badan. Hati adalah pusat pandangan Allah.
إن الله لا ينظر إلى صوركم و لكن الله ينظر إلى قلوبكم.
"Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa-rupa dzahir kalian, akan tetapi Allah memandang hati-hati kalian".
Alisa, ingatlah bahwa yang berurusan dengan Allah adalah ruhmu, bukan jasadmu, jasad tidak ada harganya, tidak berarti apa-apa ketika ruh meninggalkannya, dan tidak akan ada lagi yang menyukaimu ketika ruhmu meninggalkan jasadmu (mati) walau baru ditinggalkan sehari, bahkan sesaat.
Maka hiasilah ruhmu itu, berilah dia makan dengan hal-hal baik yang Allah sukai dan Allah ridhai, dengan dzikrullah (mengingat Allah), mencari ilmu, membaca shalawat, shalat, dan hal-hal baik selainnya.
Jangan hanya jasadmu yang kau perhatikan !
Apalagi terlalu mengutamakan penampilan wajah dan diri, agar terlihat "baik" di hadapan manusia.
Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa "barang siapa yang tidak membaca Alqur'an selama 3 hari atau lebih, maka dikhawatirkan hatinya akan mati"
Juga dalam riwayat lain (kalau saya tidak salah):
Barangsiapa yang hatinya tidak disirami dengan nasihat lebih dari 3 hari, maka dikhawatirkan hatinya mati".
Hati yang bersih, sehat, dan hidup dengan cahayaNya, akan mampu memandang apa yang tak terlihat, mendengar apa yang tak terdengar, bisa merasakan apa yang tak ter-rasakan, sebagaimana para salafuna shalih, para anbiya' wa rusul, mereka diberikan "anugerah" berupa ketajaman hati, karena hati mereka suci, bersih dari segala macam "penyakit" dan penuh dengan cahaya.
اللهم قلبا سليما عفيفا نقيا تقيا يخشاك سرا و علانية 🥀
2 notes
·
View notes
Text
Setan mengerti betul kelemahan yang ada pada diri manusia.
Maka apabila seorang manusia tidak tergoda dengan kedudukan, ia akan digoda dengan harta..
Bila tidak, dengan wanita.. bila tidak juga, dengan kesombongan dan kerusakan niat. Dan seterusnya, sampai manusia itu benar-benar jatuh dan tunduk.
Oleh karena itu hendaknya seorang mukmin senantiasa membentengi dirinya dengan Dzikrullah.
Faedah Kajian Sirah Nabawiyah oleh Al Ustadz Al Walid Abdurrahman At Tamimi hafidzahullah
18 notes
·
View notes
Text
02.
30/11/2022 Selamat sore Kun... Bagaimana hari ini mu ? bagaimana keadaan hati? semogalah dzikrullah tak lupa kamu sertakan dalam setiap hembusan nafasmu. oiya kun, Hari ini sungguh sangat melelahkan dibalik aku sangat merindukan sosok mu. Aku menginginkan perjumpaan itu namun apa daya untuk saat ini aku hanya mampu menuliskan kalimat-kalimat yang mungkin kamu tidak akan membacanya :) Aku masih akan tetap dan selalu berdoa agar perjumpaan itu menjadi nyata, sampai jumpa kembali :) jaga diri baik-baik ya kun. semoga Allah selalu menjaga mu :)
3 notes
·
View notes