#dindarahmaniar
Explore tagged Tumblr posts
mfaizs · 4 years ago
Text
RTM - Rumah Tangga Muda: Setelah Satu Bulan
RTM: Rumah Tangga Muda. Sebuah rubrik yang mulai saya tulis di Tumblr ini sebagai sebuah catatan kehidupan rumah tangga yang baru saja saya jalani bersama @dindarahmaniar. Terinspirasi dari mas @kurniawangunadi dan @ajinurafifah yang sudah memulainya dari dahulu, maka izinkanlah saya untuk berbagi melalui kanal sosial media ini. Catatan yang sebenarnya ditujukan untuk saya dan istri agar senantiasa menjadi pengingat dan pelajaran. Adapun tujuan lainnya sudah tentu untuk dapat saling berbagi, belajar, serta bertumbuh bagi teman-teman yang lain. Tulisan ini bisa juga diikuti dengan hashtag #RTM #rumahtanggamuda. Semoga senantiasa bermanfaat :) 
“Saat ta’aruf nanti, kamu itu hanya mengenal calon pasanganmu sebanyak 30%, bahkan mungkin kurang. 70% sisanya adalah pasca nikah. Dan itu akan menjadi ujian pertamamu, terutama tentang penerimaan”  
- Nasihat seorang teman
Tepat hari ini, sebulan lebih dua hari yang lalu ada tangan yang dijabat erat sebagai tanda munakahat. Jika mengingat kembali proses taaruf kami yang cukup panjang, berliku, serta berjauhan terpisah dua benua, rasanya tak ada kata lain yang pantas terucap pada hari itu selain Alhamdulillahi bini’matihi tathimmusshalihaat. 
Banyak pertanyaan-pertanyaan yang terlahir dari teman-teman terdekat kami, bagaimana rasanya menikah, bagaimana proses kami dahulu, dan bagaimana-bagaimana lain yang sudah tentu tidak mampu kami jawab satu per satu, dan kami bersepakat tidak akan menceritakan kesemuanya. 
Secara singkatnya, baik saya dan istri hanya tahu satu sama lain melalui teman-teman terdekat kami, juga melalui akun sosial media kami. Proses perkenalan kami berlangsung secara virtual mengingat jarak Indonesia - Swedia yang jauh, walaupun kami sama-sama berasal dari kota Malang. Tidak pernah ada pertemuan fisik sama sekali hingga Juni 2020, beberapa hari setelah saya melakukan sidang thesis saya secara online, saya datang langsung ke rumahnya untuk menemui bapak dan ibunya sekaligus menyatakan keseriusan saya untuk menjadikannya sebagai pendamping hidup. 
Menjalani kehidupan satu bulan pertama sebagai suami, dan baginya sebagai istri sudah tentu banyak pelajaran dan hikmah yang dapat kami ambil. Terlebih hal yang sama-sama kami syukuri baik saya maupun dia tidak pernah berpacaran sebelumnya, sehingga banyak hal-hal yang sudah tentu masih malu di awal, bingung, kikuk, namun barangkali di situlah semoga Allah senantiasa menghadirkan keberkahan melalui rasa malu, canda dan tawa di antara kami berdua. 
Satu bulan yang mengajarkan bahwa betapa banyak perbedaan kami, namun juga tak kalah banyak persamaan kami. Betapa banyak pula ketidaksempurnaan di antara kami berdua, kekurangan satu sama lain yang harus diterima, serta kelebihan satu sama lain yang sudah seyogianya dikolaborasikan. 
Satu bulan yang mengajarkan, terutama bagi saya sebagai seorang Imam, bahwa amanah untuk membimbing istri dan keluarga bukanlah sebuah hal yang main-main, tersebab itulah Allah sejajarkan sebagai Mitsaqan Ghalidza di dalam Al-Quran, sejajar dengan perjanjian Allah dan RasulNya. 
Satu bulan pertama sebagai mahasiswa dan mahasiswi di Universitas Kehidupan. Sebab itulah kami bersepakat melepas semua gelar dan pencapaian kami dahulu saat memulai rumah tangga ini, mulai dari hal-hal kecil saat kami memilih tidak mencantumkan gelar kami di undangan, dan dokumen administrasi lainnya jika memang tidak diperlukan, semata-mata kami sadar bahwa kami masih jauh dari kata tahu terkait kehidupan rumah tangga. 
Satu bulan yang cukup menjadi bukti bahwa pernikahan memang bukan untuk mencari pasangan yang sempurna, tapi bagaimana berupaya mencintai pasangan kita dengan sempurna. Satu bulan yang semoga di sini Allah senantiasa hadirkan keberkahan yang kian hari kebaikan itu kian bertambah hingga nanti saat kami menua berdua dan kembali berpulang bersama yang semoga abadi di SurgaNya.
Tumblr media
Surabaya, 14 Januari 2020, 23.16
Mushonnifun Faiz Sugihartanto
226 notes · View notes
dindarahmaniar · 5 years ago
Text
Tidak ada usaha yang sia-sia sekalipun kita mendapat jawaban yang melenceng dari harapan, karena tidak ada takdir yang tidak baik. Jangan mengeluh dan selalu bersyukur :)
@dindarahmaniar
67 notes · View notes
dindarahmaniar · 5 years ago
Text
There is a time when you only could release your crowded mind by crying. Dropping your tears down with full of humility and recumbency. Put the ego off, let the heart shares every single anxiety and starts to pray a deep desire while believing the best plan of Him. Then, the calmness and serenity will come smoothly to fulfill the soul.
@dindarahmaniar
Just happened yesterday.
10 notes · View notes
dindarahmaniar · 6 years ago
Text
Kenapa buka puasa selalu menyegarkan dan membahagiakan? Karena ia datang setelah kita melewati banyak tantangan, hingga perjuangan kita berbuah manis. Tak jauh beda dengan hidup, sesingkat orang berpuasa yang berjuang melalui rangkaian ibadah. Jika kita berhasil melewatinya dengan baik, kelak akan bertemu dengan hadiah yang teramat manis dan didamba-dambakan, Surga. InsyaAllah.
@dindarahmaniar
Iya berjuang itu pahit, karena surga itu manis.
8 notes · View notes
dindarahmaniar · 6 years ago
Text
Sahabat Kandung
I never thought about this term "sahabat kandung" in my own dictionary during my life wkwk. Maybe just a common term "saudara kandung" a.k.a sibling. The one and only who gives this phrase is her. A person who comes unexpectedly in my journey of life. A woman who realized me towards the foremost thing of releasing my deep feeling expressly to someone we love sincerely. She has been altered my mind regarding the value of having a good friendship. She's more than just my professional workmate, but my dream partner, and beyond it, my sister from another family. Nina Fitriani.
I knew her since 26th November 2018 in Pare. We worked at the same organization (I came first on October). And yeah, as an introvert who has difficulties in making a friend, first meeting was an awkward moment wkwk. Hence, she's also an introvert, yeaay, we're in the same boat! (even I've been an extrovert in social context). Day by day, we learned each other about ourselves. Surprisingly, we had the similar thought, habits, and family nickname "Na" (quite weird at the first time we called each other as Na wkwk). So many similarities until we couldn't believe it, how could it be. We never met before, she lives in Medan and I'm here in Malang, 2809,4km away. Qadarullah. Everything was running smoothly.
One day on December 2018, my immune dropped. I needed an emergency aid in the middle of night. I knew she has a traumatic case with the hospital, but at that time she was taking care of me until I could be better. I remember exactly how she communicated with the nurse and doctor, questioning my treatment, and shouted out a protest when the service couldn't serve in a good way wkwk (quite clear showing her Medan's personality). And many other beautiful yet funny & memorable moments including deep talk, praying & reciting Qur'an together which are my fav.
Sadly, this togetherness was ended by the time. She must leave very soon, 9th February. Only 76 days. But we believe that our memories will continue. We'll reunite again, InsyaAllah. I'm so glad, ecstatic, grateful, blessed, and love for having you in my life even just in a short time.
Alhamdulillah, Allah is the best planner, He sent a great partner like her exquisitely when I've been doubting myself. It's like a mild breeze in autumn and cherry blossom scents in the spring vibes. None words could describe how thankful I am with this friendship gift, but Alhamdulillah for everything. Now, I can't resist this longing feeling. Keep being copy of my mind, Na!
Remember, in the distance, in the bright future, if even though we're separated while walking our respective path, in that time believe that we'll meet again. Thank you for inspiring me a lot. Let's thrive our dream together!
I'll catch you up soon!
Uhibbuki fillah ❤
@dindarahmaniar
Malang, 12 May 2019.
Tumblr media
4 notes · View notes
dindarahmaniar · 6 years ago
Text
A simple act of caring creates an endless ripple
@dindarahmaniar
Definitely, the impact of caring is contagious.
2 notes · View notes