Tumgik
#degdegser
khairunnisasiwi · 4 years
Text
PREGGO & BIRTH DELIVERY (1)
Tumblr media
Halo haloo, di postingan pertama ini aku ingin berbagi pengalaman masa kehamilan dan melahirkan pertamaku. Oke, how to start yah wkwk. Hmm, kehamilan setiap perempuan beda-beda sih. Ada yang kehamilannya "rewel" dan biasa aja. "Rewel" di sini maksudnya mengalami berbagai macam sindrom hamil seperti mual-mual bahkan sampai muntah, pusing, morning sickness, badan sakit semua, mendadak beser, mudah lelah, kram perut, dan lain-lain. Kehamilanku kemarin bisa dibilang cukup anteng, tapi bukan berarti nggak mengalami sindrom hamil ya.
Trimester 1, di periode ini kebanyakan ibu hamil mengalami morning sickness atau mual-muntah, maka dari itu biasanya pun BB ibu hamil di periode ini biasanya cenderung turun. Karena cium bau ini mual, bau itu mual. Berdampak ke penurunan selera makan dan BB jadi turun. Nah, justru aku mengalami morning sickness di awal Trimester 2, dan nggak berakhir lama. Tapi BB-ku di Trimester 1 juga cenderung turun. Bukan karena mual-muntahnya sih, tapi karena terlalu picky pengennya makan makanan tertentu aja. Di Trimester 1 yang aku alami banget adalah beser, super super beser. Setiap saat nyari yang namanya toilet karena sesering itu kebelet pipis. Next, perut kram. Persis kram menjelang menstruasi, sampe sepulang kontrol dibawain obat penguat janin sama SpOg. Ini lumayan mengganggu aktivitas sih, karena you know rasanya kram alias sakit perut mau mens itu gimana kan gurls. Not everytime, but regularly.
Masuk Trimester 2, sempat mengalami morning sickness beberapa waktu. Tapi itu pun nggak mengganggu selera makan, justru selera makanku bertambah dong. Alias makin doyan makan, dan BB-ku pelan-pelan mulai naik. Good news, karena memang harus naik BB-nya buat ngasih nutrisi janin di dalam perut. Kenaikan BB ibu hamil dari awal sampai akhir masa kehamilan normalnya 6-14kg, idealnya tergantung BMI (Body Mass Index) masing-masing ya. Waktu itu BB awalku adalah 50.5 kg, dan berdasar BMI idealnya BB-ku naik maksimal sampai 12 kg. Dan yah, BERAT BADANKU TOTAL NAIK 14 KG. No worries, selama nutrisi janin terpenuhi 👌
Nah, masuk Trimester 3, rasanya badan mulai nggak karuan. Pinggang sakit, sering backpain, mulai sering kram perut lagi, mulai sering beser lagi karena kantung kemih makin kedorong janin yang ukurannya semakin besar, jadi menyempit gitu loh, otomatis gampang penuh dan bikin makin sering kebelet pipis, nah paham kan ya wkwk. Masuk trimester 3 ini jujur aja aku stres. Karena waktu kontrol rutin, BBJ alias berat badan janin kenaikannya nggak sebanding dengan kenaikan BB-ku yang naik terus. Dokter bilang bayiku kecil. BBJ-ku memang naik, tapi naiknya sedikit-sedikit. Kurang ideal kenaikannya, jadi harus dikejar supaya bisa lahir dengan BBJ minimal. Fyi, berat badan minimal bayi ketika lahir adalah 2.5 kg. Selama Trimester 3 yang kepikiran cuma gimana caranya supaya bayiku lahir seenggaknya 2.5 kg dan sehat. Sampai minggu ke-38, BBJ-ku masih 2.4 kg. Padahal BB-ku udah naik sekitar 13 kg-an. Gila kan. Dari 13 kg yang masuk ke janin hanya 2.4 kg. Padahal ibu hamil lain di usia kehamilan segini, BBJ-nya bisa sampai 3 kg. Kebayang nggak gimana ketar-ketirnya aku? Wkwkwk. Sedih. Meskipun suami selalu menghibur dan positive thinking. Tetep aja, "yang hamil kan aku". Minggu ke-39 balik lagi ke dokter buat kontrol (fyi lagi deh, dari Trimester 1 sampai Trimester 2 ritme kontrolnya sebulan sekali, tapi mulai Trimester 3 jadi dua minggu sekali dan seminggu sekali). Di minggu ke-39, dokter nggak ngasih tau BBJ-ku saat itu berapa. Lebih dicek ke posisi kepala bayi apakah udah masuk panggul atau belum. Bad news, posisi bayiku yang awalnya sudah bagus (selalu di bawah alias kepala di mulut rahim), berubah jadi melintang. Melintang, posisi kepala di pinggir dan kaki di bawah. Udah nggak mungkin melahirkan normal karena udah H-7 HPL (Hari Perkiraan Lahir). Akhirnya diputuskan untuk operasi Sectio Caesarian (SC).
Degdegser nggak tuh. Pertama kalinya dalam hidup buat operasi ya langsung lahiran. Pake ngitung-ngitung sendiri pula perkiraan BB anak pas lahir berapa, bisa -10% atau +10% dari BBJ prediksi terakhir USG. Udah pasrah aja sama yang punya hidup. Beberapa hari kemudian (tanggal 13 Januari 2020) aku masuk RS untuk operasi, ditemenin suami dan ibu. Senin malam masuk, selasa paginya tindakan. Senin malam dicek detak jantung bayi dan kondisi vital ibu, dan jelas diminta puasa sampai operasi selesai. Selasa subuh suster datang ngecek kondisi vitalku dan ngasih instruksi untuk mandi dan ganti baju operasi, lalu pasang kateter dan infus jam 6 pagi, masuk ruang operasi jam 9 pagi. Degdegser asliiiiii, padahal semalemnya santai banget wkwk. Next, diderek dari kamar ke ruang operasi kan tuh, dipindah bed berkali-kali sampe naik bed bedah. Ada 4 dokter di situ. Dokter anestesi, dokter bedah, dokter kandungan, dan dokter anak. I'm proud of myself ketika disuntik anestesi di tulang ekor tapi ngga kerasa apa-apa cuma linu dikit pas disuntik, padahal dokter anestesinya bilang biasanya pada kesakitan huehehehuhu. Setengah badan ke bawah rasanya kesemutan habis dibius, ofkors. Habis itu dokter kandungan dan dokter bedahku masuk, belek-belek perut (pas ini kerasa banget bagian ada ditarik-tarik dari dalem pas ngeluarin bayi), bayi diangkat, tutup jahitan. Next, dokter anak masuk. Ngasih tau kalau bayiku lahir sehat dengan BB 2.7 kg. Pertama kali dikasih liat anakku huhu terharu banget sampe ngga bisa nangis karena udah kedinginan duluan di meja operasi.
Yah, begitulah pengalaman kehamilanku sampai proses melahirkan pertamaku. Mungkin setelah ini aku akan sharing tentang pemulihan pasca operasi huehehe. Ingat yah, "setiap kehamilan itu berbeda". Karena setiap tubuh dan psikis perempuan itu berbeda. Kehamilanku bukan kehamilanmu, vice versa. Nggak perlu ada mom shaming. Mau lahiran normal atau caesar, sama aja kok. Kita sama-sama berjuang untuk anak-anak kita. Untuk yang lagi hamil, selamat yaaaa dan enjoy your pregnancy! 🖤
8 notes · View notes
prokaryotii · 5 years
Text
Tumblr media
degdegser, yumari digoyang~
3 notes · View notes
andidesymusdianaa · 5 years
Text
Tumblr media
1/2 ++ 2019
Kalau diperhatikan ulang, setengah tahun lewat sedikit perjalanan 2019 (yang artinya sampai dengan hari ini), udah ngelewatin banyak hal yang naik-turun dalam hidup. Mulai dari yang terencana sampai dengan yang sangat-sangat tidak terduga. Ketemu orang-tempat-kejadian dan juga tantangan-tantangan baru, sampai berusaha menjadi orang dgn pribadi yang juga baru huhuhuyyy
Inget bangettt dapat "pesan semangat" yang buat degdegser dari orang-orang yang rasanya ituuuuu terlalu jauh (?) semacam kurniawan gunadi, svatria, momalula, rikahanafi, lutviabdullah, zhriftikar, kalajournal, hardikadh, juga dari furry harju barusan yg humble sekali balas2an dm terus difollback sama beliau huhuhu bahkan 23 april lalu masyaallahnya banget Gusti Allah ngasih kesempatan buat satu panggung di pendopo Dumai sama kak Agus DS; pendongeng nasional, yang jamterbangnya gak perlu diragukan lagi. Udah warawiri dilayar kaca, punya channel youtube yg subscribernya gak nanggung, dann paling penting, bisa mraktekin lebih dari 50 suara yang kesemuanya buat masyaallah waww, ya Allah bener-bener dah, buat iler sampe dagu~
Dan bener banget kata2nya om Paulho Coelho "...when you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it".
Dan ustadzah Wella dalam satu kesempatan di kelas pratahfizh 1 juga pernah bilang "Haqqul yakin. Libatkan Allah dalam setiap hal. Percaya sama pertolongan Allah, karena pertolongan Allah hanya akan sampai pada hamba yang kepercayaannya penuh pada Allah".
Dan ya Allah, Gustiii.... booooom.
Masyallah alhamdulillah allahuakbar!
2019 yang belum selesai terasa panjang dan sangat berwarna~
Semoga masih diberi Allah kesempatan untuk memperbaiki, menemui, dan melampaui banyak hal ditahun ini. Aamiin!
Berdoa, minta doa dan saling doakan 🙏
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Nb : foto bareng kak Agus DS. Keliatan banget w gugupnya kan ? wkwk jilbab kena badai pula lagi tu. Elah. Fiuh.
Pelintung, Dumai
14 Juli 2019
1 note · View note
rainilamsari · 5 years
Photo
Tumblr media
Selamat Malam, Pak @susilobambanghudhoyono_sby. Saya baru saja menamatkan sebuah buku karangan seorang berkebangsaan Swedia, Jonas Jonasson —percayalah dia orang Eropa, bukan Sunda. Judulnya, The 100-year-old Man Who Climbed Out Of the Window and Disappeared. Bercerita tentang petualangan gila seorang Kakek bernama Allan Karlsson yang melompat lewat jendela kamarnya. Kakek ini, Pak, memainkan peran kunci di balik berbagai peristiwa penting abad kedua puluh, seperti membantu menciptakan bom atom, berkawan dengan Presiden Amerika dan tiran Rusia, bahkan membuat pemimpin komunis Tiongkok berutang budi padanya! Allan bahkan pernah melakukan perjalanan yang lebih gila daripada para pemuda dengan ambisi menaklukkan atap dunia, seperti memelihara gajah, menyebrangi Himalaya, mencuci koper berisi lima puluh juta krona, menghilangkan Vladivostok dari peta Rusia, direkrut menjadi agen rahasia CIA, menyulap pelayan perempuan Bali menjadi Diplomat Paris, meledakkan pondok karena marah pada rubah yang berhasil menangkap kucingnya (sebenarnya Allan memasang sumbu peledak di samping kandang ayam, tapi saking marahnya Allan lupa bahwa ia menyimpan semua dinamitnya tepat di sebelah kandang ayam). Allan Karlsson benar-benar ... bacaan yang menyenangkan. Rasanya seperti naik kendaraan yang dikemudikan Forrest Gump. Komedi imajinatif yang meledak-ledak. Satire cerdas yang sederhana, memesona, tapi absurd juga. Novel ini berlabel 'international bestseller' dengan lebih dari 180 kali cetak dalam ragam bahasa dunia. Memang fiksi, tapi Pak, beberapa bagian yang menyebutkan negara kita dalam buku ini membuat saya ... sedih. Atau mungkin malu. Apa karena tidak ada fiksi yang lebih nonfiksi daripada yang Jonasson diceritakan tentang Pertiwi? Entah, saya jadi degdegser, seperti apa Indonesia di serial lanjutannya 🍃 Ngomong-ngomong, semoga Bapak sekeluarga sehat senantiasa. Selamat berakhir pekan 🙌🙏 @30haribercerita #30haribercerita #30HBC19 #30HBC1911 #AyoBacaBuku #BentangPustaka #JonasJonasson #AllanKarlsson https://www.instagram.com/p/BsgAQNlB8Wt/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=9ej9m8ju0c0s
1 note · View note
afhsff · 3 years
Text
Dear aku di tahun 2021
2021 menjadi tahun yang melelahkan tentang rasa dan hati. Aku mencoba setiap yang datang untuk berproses aku coba. Tapi hasilnya nihil. Aku tak degdegser.. :(
Mungkin lelah. Aku sadari aku lelah memaksakan diri untuk segera mendapat seseorang yang menjadi pendamping. Padahal aku belum benar-benar tenang dengan diri sendiri.
Setiap kali seseorang datang mengetuk pintu, kacau dan berisik di dalam hati dan pikiranku, berkecamuk rasa antara harap dan khawatir. Semakin ku selami hati, mereka ternyata tak peduli.. flat.. mereka tak memiliki harap, yang tersisa hanya takut. Takut disakiti, takut dibohongi, takut dikhianati...
Pada akhirnya, aku egois memikirkan diriku sendiri. Tapi memang ini yang harus aku lakukan untuk menyelamatkan diriku saat ini..
Istirahatlah.. lekas membaik dan menjadi lebih baik..
0 notes
kenaliputri · 3 years
Text
Nge-MC di Promnight Angkatan
Tumblr media Tumblr media
- 7 Maret 2017 -
Alhamdulillah dapet kesempatan untuk nge-MC di acara Promnight KKL. Pengalaman pertama banget sih bawain acara di panggung dan dilihat sama temen seangkatan!
Pas turun panggung, entah temen-temen pada nggak percaya atau gimana, sekejap bilang “PUTTTT.. AKU NGGAK PERCAYA LHO KAMU BISA KAYA GITU TADI DI PANGGUNG”
Alhamdulillah ‘ala kulli haal. Tadinya nggak percaya bisa bawain acara selancar itu. Walaupun butuh menyesuaikan ritme jantung di awal yang bener-bener degdegser, yahh you rock Put atas izin Allah semuanya petjah!
*nb : inilah yang sebenernya jadi titik balik dari kepercayaan diriku untuk ngomong di depan umum. Ternyata jadi MC ngga sesusah itu....
0 notes
arsipbisu · 4 years
Text
Sekarang aku mau bahas perihal overcingking.
Tumblr media
⚠️⚠️⚠️ Btw ini trigger warning aku mau bahas ketika abang awal awal masuk, jadi kalau kamu sedang tidak dalam kondisi yang baik dibacanya nanti aja yaa. ⚠️⚠️⚠️
Ini sebuah kisah yang rasanya akan selalu aku ingat.
Waktu itu kamu cerita bahwa abang ngga ada kabar, hilang, ga bisa dihubungi dengan keanehan dompetnya ada di rumah.
Mendengar kamu yang mulai uring uringan, aku cuma bisa menenangkan dengan “nanti abang balik kok tunggu yaaa.” walau jujur dalam hati akupun degdegser. Tapi kalau pasangan aku sedang kalut, aku harus bisa jadi yang tenang, kan?
But suddenly everything went downhill. Whoop whoop terjun bebas.
Dari abang dikabarin ada di polres, abang babak belur, abang sakit, abang barangnya disita, abang ini abang itu sampai abang dinyatakan sebagai tahanan.
Setiap apa yang terjadi pada abang, pasti akan berdampak ke kamu yang nantinya akan berdampak juga ke aku, pasangan kamu.
Aku ga menyalahkan perilaku kamu, kalau mungkin aku ada diposisi kamu, aku juga belum tentu bisa sekuat kamu kok. Ya siapa yang akan baik baik aja kala tau kakak sendiri sedang kenapa kenapa?
Aku mewajarkan semua stressnya kamu. Hanya saja aku ga siap.
Aku ga tau bagaimana cara menyikapi dan meraih kamu. Aku ga tau bagaimana cara menenangkan kamu. Saat itu rasanya kamu jauh sekali mas. Aku kaya ga kenal.
Kamu jadi pribadi yang sangat amat berbeda dari Adrian yang dulu aku kenal. Kamu asing saat itu.
Kamu mulai susah makan, tidur ga teratur, ga ada kemauan hidup, ga ada motivasi untuk kerja, kamu hanya melukai diri sendiri untuk mengurangi rasa bersalah karna kamu hidup nyaman sedangkan abang kamu engga.
Aku mati matian ngebujuk kamu untuk pesen gofood. Aku minta pagi, kamu baru pesen sore jam 3. Setelah makanan datang, kadang cuma sesuap habis itu nangis karna “aku di sini makan enak, abang gmn di sana?”
Pula aku mati matian mengalihkan kamu dari pikiran soal abang, nyatanya aku gagal. Kamu memilih untuk kerap melukai diri dengan suka nonjokkin tangan ke lemari.
Efeknya domino.
Abang kenapa kenapa - kamu kenapa kenapa - aku kenapa kenapa. Aneh banget gaksih aku ga kenal abang tapi aku ikut sakit kalau ada hal2 buruk terjadi sama abang? Iya, karna semua bal buruk itu berimbas ke kamu. Berimbas ke aku juga.
Aku susah sekali komunikasi sama kamu. Kalau aku bisa di sana, aku pelukin deh 24/7. Masalahnya aku ga di sana, jd bentuk afeksi peluknya hanya bisa aku sampaikan dgn komunikasi, yang ternyata suka mandek juga.
Sampailah di saat kamu sakit. Akhir akhir itu kamu sering sakit, hanya karna terlalu banyak hal hal yang kamu pikirin sendiri. Semua praduga yang belum tentu benar itu memakan kamu perlahan lahan.
Kamu pernah demam lamaaaa banget. Dari awal aku ramah merawat kamu sampai aku muak karna aku ga didenger.
Semenjak saat itu aku bertoket! Eh bertekat! Bahwa aku. akan. bawa. kamu. pulang. ke Jakarta! Karna kamu udah sakit ga jelas. Terlalu banyak hal hal yang ga bener yang kamu pikirin. Hanya karna kamu gatau realitanya spt apa. Hanya karna kamu takut menghadapi sesuatu yang tidak kamu pahami itu.
Selama 3 minggu mas kita berantem. Iya, berantem. Berantem karna aku nyuruh kamu pulang dan kamu gapernah mau pulang.
Sampaai tibalah kamu akhirnya nurut hahah dan pesen tiket pesawat esok pagi. Disitu kamu lagi demam tapi aku tetep minta paksa pulang, karna cuma itu obat kamu.
Kamu ga butuh obat dokter, kamu butuh kasih sayang keluarga.
Pagi itu, aku bangun lebih awal karna mau bangunin kamu buat ke bandara. Aku telf dan chat engga dibalas. Sekalinya dibalas kamu jutekkkk bgt hahaha. Aku maklumi, pasti kamu campur aduk sekali mau ke Jakarta, ketemu abang, ke rumah. Setibanya di bandara kamu masih bilang “aku ga enak badan banget, perasaan aku ga enak, aku pulang ajaya?”
Di situ aku udah hampir luluh bgt dan mau mengiyakan kamu utk balik ke kosan. Tapi ga ga ga, tiiiidack semudah itu ferguso.
Untunglah kamu pulang. Kamu masih inget apa yang terjadi ketika kamu sampai di rumah?
Kamu disambut baik sama orang rumah ☺️
Padahal di perjalanan kamu udah yakin “pasti org rumah biasa aja aku pulang, ga ada yg kaget”
Eng ing eng, satu pikiran overthinking kamu terbantahkan sama aku! Yes ✅
Dari situ aja, komunikasi kita membaik lagi. Aku kerasa bgt mood kamu jadi jauuuh lebih baik. Seenggaknya ada perasaan lega.
Tibalah besok hari ketika kamu akan ketemu abang untuk pertama kalinya.
☺️☺️☺️☺️
Itu hari terbaik buat aku setelah badai badai yang kita lalui, Mas.
Setelah pulang dari abang, kamu sangat ceria sekali. Ini Adrian yang aku rindukan setelah isak tangis dan self harm kamu.
Ga demam tuh engga. Ga terkapar di kasur mulu tuh engga. Lalu apa yang kamu overthinkingin selama ini? Kejadian ga?
Nyatanya engga. Kamu hanya takut menghadapi hal hal yang tidak kamu ketahui. Akibatnya kamu bikin asumsi asumi di kepala kamu, atas solusinya apa, dampaknya apa dsb dll.
Semua terlalu kamu pikir, sampai kamu lupa itu semua hanya asumsi. Kamu membuat suatu realita berdasarkan asumsi tak berdasar.
Jadi, camkan ini.
Jangan melulu semua kamu pikirkan mas. Banyak hal yang seharusnya kamu hadapi aja. Terlalu banyak dipikirkan hanya akan menjadi beban, dan membuat kamu jadi takut.
Ini aku sampaikan sekarang karna mungkin bisa saja kedepannya sudah ga ada aku lagi di saat saat ujian datang menerpa kamu.
Hadapi ya. Aku tau kamu bisa, dan akan selalu percaya itu. Jadi jangan takut.
Kamu tidak pernah mengecewakan, kamu selalu menjadi kebanggaan Papa.
Sama seperti kala itu, aku percaya terhadap kamu di masa masa terpuruk kamu dan ternyata kepercayaan aku berbuah manis.
Segala intervensi aku ke kamu ga mudah, dan butuh waktu lama, tapi semuanya kamu jalani.
Terimakasih sudah mau dengerin aku walau yaaaaaa pake berantem segala dulu. Kalau suatu saat kamu lagi ga percaya sama diri kamu sendiri, inget aku ya!!! Karna aku akan selalu percaya kamu ☺️
Sukses ya, Mas Adri. Jalanannya terjal, dan banyak halang rintang jadi jangan berharap ini akan mudah. Tapi kamu bisa ok!!!!!! Jgn lagi overcingking ya!!!!!!!!
With love, Putri.
P.s : kalau mengingat kisah ini aku selalu ingin nyanyi lagunya Banda Neira.
“Badai Tuan telah berlalu, salahkah ku menuntut mesra? Tiap taufan menjelang kau di sampingku, ku aman ada bersamamu.”
0 notes
hichintya · 5 years
Text
BEDAH
Halo lab besar kedua🔨✂️
Welcome to the jungle senin besok yas
D-1
Hecting and gowning day!!!
6am-6pm :')
Jaga #1st
Whoa seru dah jaga bedah, ctscan, xray, lab, ambil darah, naik ok, repeat a thousand times sampe betis kekar
Morning Report bedum #1st
Habis jaga, lusanya mr, dihadepan spv spv (pas aku 9 spv :)), ppds ppds, sama temen temen koas lainnya
Ngejelasin tuh kasus semalem yang didapet gimana
Agak degdegser juga sih mr modelan bgitu
Adrenalin terpacu mantap :)
Stase luar wlingi junior
Sebelum dateng di rs wlingi, dari malang udah langsung dapet AP dong dari spv pasien dengan fraktur radius, belum apa apa udah dibooking aja :')
D1 sampe dengan selamat di wlingi 🤤 ft bea bila sama adit
Seneng banget tinggalnya di asrama dan kumpul sama anak lab besar lainnya, jadi saling tau letihnya kalo kerja SOAP di masing masing lab kaya gimana
Biar ga tumbang plesir dulu cari makan muterin wlingi, seru sih mureh mureh disini 🤤
Semoga banyak pengalaman ya staslunya 💪🔨✂️
0 notes
retnoonter · 5 years
Text
Kejutan di akhir semester duwa
Yak, tiba2 temen setema dan semakalah misscall. Ku telpon balik lah, ada apa rupanya. Diinfokan bahwa ada postingan ketua kelas yang bunyinya bikin degdegser wkwkwk kurleb gini lah bunyinya :
"Bisa tolong :
A,B
C,D,E
Menghubungi saya."
Tanda panah di bagian kiri atas mesej, sbg petunjuk bahwa itu hasil forwad. baris berikutnya info, sumber dari siapa pesan itu di teruskan. Yak, itu berasal dari bapak yang pernah ku sebut di beberapa artikel sebelumnya wkwkwkwk
"Waduh, ono opo iki? Nyapo yo? Ampun dah kalo ada tugas tambahan. Waduh, opo bapak e ngerti yo lek aku suka stalking opo ga tau ngerasani." Itu lah yg terlintas di palak awak seketika. Bukan apa apa, tugas uas yg dikumpul tepat saat ku berulangtahun syaja belum ku jamaah, kek mana kalau ada tugas tambahan lainnya.
Dengan sigap, ku tanya sama mbak2 yg dah sering wa.an sama dosen wkwkwk kek mana nih bahasanya kalau mau wa?
Mengingat bahasa wa bukretno yang amburadul, kakean wa.an ambek arek eksak wkwkwk sing ga perlu tedeng aling2, langsung makjleb to the point.
Agaknya dr 11 baris mesej yg ku kirim ke bapak, 10 diantaranya intro dan closing wkwkwk iyak, intine mek 2 baris. Kenalan dan bertanya ada apa gerangan. Tapi sumpah, degdegan nya wa.an sama bapak bule wuusss bikin grogi dan typo ngetik mulu wkwkwk takut2 sala2 bahasa, bisa repot.
Ga sampe satu menit mesej terkirim, cling wis centang biru. Omegod gercep sekali respon bapaknya. Rupa2nya, bahan review kelompok kami presentasi tidak tersimpan sehingga bapak menginstruksikan untuk kirim ulang di wa, baiqlah pak. Akan ku laksanakan, agak kendor ketegangan urat2 alis yang kaku mikirin hal-hal yang terlanjur kejauhan wkwkwk aku masi optimis pak, nilaiku untuk semua translate.an yang di bantu om gugel setiap malam minggu akan menghasilkan sesuatu yang baik.
Padahal bapaknya baik, memudahkan mahasiswa nya. Iya mahasiswa yang panikan ini. Sip pak, wa bapak menutup kisah semester duwa ku dengan kejat kejut. Semoga untuk nilai2 nya memuaskan wkwkwkwk bantu aku pak, ben iso membanggakan banyak orang. Sampai jumpa bapak kece, semoga ilmu yang bapak transfer setiap senin sore melekat dan bermanfaat. Satu hal yang paling berkesan tentang bapak, selain cara menjalani hidup yang slow dan hobilah membaca yaitu perbuatlah sesuatu untuk diri sendiri dan oranglain. Terimakasih atas senyum bapak yang selalu mengawali dan mengakhiri perjumpaan, yang bikin ikhlas datangnya hari senin.
Buk retno diujung semester 2.
Tumblr media
0 notes
alee-bi · 5 years
Text
The Day it Ends Part 1: it's been a very long thoughts.
Hari itu.. apakah pesanku benar benar sampai ke hati Kakak?
Sejak hari yang menamparku di masa lampau itu terjadi, aku berjanji pada diriku sendiri untuk melakukan hal serupa ke orang yg aku sayang Kak. The brutal truth must be told, when it's time to be told. Just like what I did to you, telling the truth.
Tapi beberapa bulan ini aku akui skill berbicaraku menurun Kak, tidak seluwes yang pernah ada. Dari situ, aku takut pesanku yg sebenarnya tidak sampai ke Kakak secara utuh. Tapi Kakak sangat pengertian, tinggi empati, dan dewasa, jadi aku lebih dari yakin bahwa Kakak paham. Dan.. Kakak tidak mengajukan pertanyaan, satupun. It assure me bahwa Kakak paham, but it scares me too. Aku tetap takut, karena somehow aku tetap merasa ada mispresepsi disini.
Jadi, akan aku tulis pikiran pikiran ku hari itu disini, barangkali Kakak membaca tulisan ini.
Barangkali.
Aku ngga tau apakah kata kata itu kuat. Apakah masih ada kata barangkali diantara kita.
Kak..
Selama ini laki laki datang dan pergi, tidak ada yang setenang dan sesabar Kakak. Semua ngegas, yang celakanya adalah hal yg aku tidak suka. Aku paham ngegasnya mereka itu sekedar wujud determinant mereka, wujud kesungguhan mereka. Tapi Kakak beda.. Kakak sabar banget, ga nuntut apa apa, ga expect apa apa, ngalir aja gitu. Bikin aku ga kabur Kak.. karena orang kaya kami itu makin dikejar, makin kenceng larinya. Ibarat kucing, aku jadi pelan pelan ngintip Kakak, terus jalan mendekat perlahan.
Satu dua kali Kakak ngegas, tapi pada porsinya. Bikin aku nyaman Kak. Never did I though aku ternyata selama ini... nyaman sama Kakak. Aku pikir biasa aja, karena selama ini tiap deket Kakak aku ga pernah degdegser. Aku luwes aja, nyerocos aja. Tapi baru bener bener kerasa waktu kita udahan, aku baru sadar ternyata ini yang namanya nyaman Kak. Ternyata aku nyaman sama Kakak.
Banyak keraguan Kak, luka masa lalu mama yang sedikit banyak memberi peran disini. Semua wejangan mama tentang laki laki pendiam, laki laki datar dan lempeng, laki laki kalem yang tidak bisa memberontak.. mama bilang ada konsekuensi yang harus diterima dalam menghadapi laki laki seperti itu, mama udah ngerasain, dan mama gamau aku jatuh di kondisi yang sama. Sebenernya itu dasar pemikiran aku dalam mengambil sikap hari itu ke Kakak.
Kak.. aku dari dulu terlalu denger omongan mama. Semua yang mama bilang aku serap, tanpa aku saring. Yang aku lupa adalah, aku semakin dewasa Kak. Aku bisa berpikir sendiri, dan di umur segini sudah wajar kalau ada beda pendapat dengan paham mama. Aku baru aja 20 tahun Kak, masih terbiasa dimomongi wejangan mama. Jadi.. aku iyakan, dan aku mengakhirimu Ka Az.
Yang aku lupa, adalah mama ngga kenal Ka Az sejauh aku yang tiap hari ngeliat bagaimana Kakak bersikap, bagaimana Kakak peka terhadap sekitar, bagaimana keseharian Kakak di stase luar.. well memang mama lebih berpengalaman, mungkin dalam sekali liat beliau bisa langsung ngebaca Ka Az orang yg kaya gimana, dan apakah cocok sama karakter aku.
Kesimpulan yg mama ambil adalah, karakter Kakak kurang cocok dengan aku, dan setelah mendengar rasionalisasi dari penyataan mama.. aku setuju. Ibarat kata, aku butuhnya nasi, tapi yang Kakak punya itu ubi. Bisa survive, tapi tersiksa. Sebenarnya aku ngga mau percaya itu, karena gaada yang tau masa depan kaya gimana kan Kak. Tapi aku selalu denger omongan mama, dan biasanya beliau benar.. jadi alam bawah sadarku tetap percaya beliau. 
Jadilah, Kak, aku sudahi kita siang itu dengan gamblang, langsung di depan wajah Kakak. Siang itu.. aku masih ngga habis pikir bagaimana Kakak bisa mempertahankan wajah datar Kakak, yang mungkin adalah pertahanan jiwa Ka Az dan celakanya juga adalah salah satu keahlian yang Kakak banggakan.. sedangkan aku sebisa mungkin tersenyum lebar dari awal sampai akhir aku berbicara, disertai sedikit tawa, untuk mempertahankan segala kegentaran yang aku kontrol dengan sekuat tenaga, yang mungkin juga merupakan mekanisme pertahanan jiwaku, dan keahlian yang aku banggakan. Kak.. aku pikir aku lega, tapi ternyata hanya sesaat.
Karena malamnya, entah darimana datangnya tiba tiba aku menangis sejadi-jadinya di kamar, di sujud terakhir sholat Isya ku malam itu.
Kak.. betapa aku minta sama Allah untuk didekatkan dengan laki laki sholeh dengan dasar agama kuat, karena aku bukan dari keluarga yang agamis sedangkan aku merasa ini tanggun jawabku sendiri untuk mengubah hablumninallah ku dengan mencari orang yang selalu mengingatkanku kepada Allah. Betapa aku minta didekatkan dengan laki laki yang bukan pengejar wanita, karena aku capek berlari menghindari manuver menyeramkan para lelaki yang datang. Betapa aku minta Allah untuk dekatkan aku hanya dengan laki laki serius, yang berpikir jangka panjang dan bukan untuk main main apalagi sekedar bersenang-senang semata sehingga aku jadi lebih ikhlas menginvestasikan waktuku yang terbatas ini kepadanya.
Lalu Allah datangkan Kakak ke hidupku.
Ka Az namanya. Laki-laki yang sangat baik, sangat lembut, bertanggung jawab, sopan, penyayang, tipe pemberi yang tanpa pamrih, dan segala kebaikan yang bisa dimiliki manusia. 
Dan yang aku akhiri, siang itu. Apa yang selama ini aku doakan, yang Allah wujudkan sebagai Ka Az, aku akhiri....
Aku merasa, Ka Az itu jawaban Allah atas doaku selama ini, selama aku berlari dari menuver manuver menyerampakan dari pendekatan para lelaki. Ka Az.. Kakak selow, Kakak ingat Allah, Kakak berbakti pada orangtua, Kakak sayang keluarga Kakak.. I didnt asking more, Kak.
Sampai akhirnya selang 4 bulan kita deket, aku mulai merasa hambar. Ngga ada bara api. Ngga ada bunga bunga, atau kupu kupu di perutku. Kak.. I always want to be impressed by how am I thinking. Praise my brain, not my beauty. Aku suka tukar pikiran, aku suka diskusi yang hidup. Aku suka deep talk yang berbobot. It keep me alive and and cheerfull. Itu inti dari jiwaku Kak. Dan sayangnya, Kakak ga punya itu. Kakak bukan tipe orang yang vocal, yang speak up on something you’ve thought, you just keep it for yourself but I want to know Kak. Kehambaran mulai datang menyelimutiku, walau Ka Az tampak sebaliknya.
Kekurangan Kakak hanya sesedikit itu, tapi krusial buat aku Kak. Im sorry, tapi aku gabisa dalam jangka panjang hidup bersama orang dalam rasa hambar.. I want you to lighten me up Kak. I am a candle, and I need you as my fire, but you are a water. A water that is special and has it’s own nature, but not to lighten up a candle..
Udah dari obsgyn aku uring uringan Kak. Aku sebingung itu, harus gimana ke Kakak. Dan 4 bulan berlalu. 4 bulan, adalah waktu yang lama, tapi Kakak ga pernah nuntut aku ngasih jawaban. Aku gapaham Kakak bisa sesabar itu. Apasih yang Kakak kejar? Apa rencana Kakak? Strategi apa yang Kakak susun? Sejauh apa aku terlibat? I want to know Kak, but you are not a vocal person, and I cant take it :( Aku gatahan, aku jiwa yang penasaran, tapi terasa hambar karena dialog kita selama ini ngga ada substansinya. Ngga ada isinya, selain love language berupa reminder sholat dan ucapan selamat pagi, dan average small talk. 
Trust me Kak, aku se uring uringan itu. 
Kalo iya, ya iya. Kalo engga, ya segera disudahi. Jangan lama lama.
Walau Kakak ngga pernah sekalipun menuntut jawaban dari aku.. tapi kurang lebih, itulah feedback yang aku terima dari semua orang yang aku mintai pendapat. Saat itu aku masih meragu Kak, meragu berkepanjangan. Dan as long as I know, ketika kita ragu lebih baik tidak usah dilakukan. And that’s why I’m sure of what I was doing next.
Ka Az orang baik buat aku. Dan aku ngga mau menyiksa orang sebaik Kakak dengan menempatkanmu di posisi yang tidak pasti dalam waktu lama.
Lepas obsgyn, kegalauanku masih bertahan di forensik, sampai akhirnya tak terasa aku sudah di penghujung stase kulit.. 4 bulan adalah waktu yang cukup untuk memberi Kakak jawaban, pikirku. Jadilah aku semakin memantapkan diri. Aku hubungi Kakak, aku minta bertemu tanpa menunjukkan sesuatu yang tidak mengenakkan akan terjadi. 
Dan ternyata, siang itu aku telah memicu sebuah katastropi, yang membuat diri ini ambyar sejadi-jadinya.
0 notes
prokaryotii · 5 years
Text
Rasanya nunguu balesan dari prof tuh degdegser juga ternyata. Mayan lah anggep aja kayak sama pacar hhhh
0 notes
fitrinurvita · 7 years
Text
Thought via Path
Bedua aja dan kakang tetiba demam .. *janganpanik* *janganpanik* .. tukang ngobatin anak anak tapi ngobatin anak sendiri mah degdegser 😭😭😭 at Kamayangan Residence – Read on Path.
0 notes
dhiiamini-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Gak kerasa bayi(k) kecil minda udah jadi bayi(k) besar 😢.. Alhamdulillah Raiqa lulus S1 ASIX.. Selamat sayang sudah berjuang bersama 😘 Dan besok raiqa akan mulai MPASI.. ----- Dari 2 bln sebelumnya minda udah searching2 buat MPASI RAiqa dari beli buku, stalking IG mpasi, kepoin menu2 mpasi, gabung grup ibuk2 yg bermanfaat bgt, beli keperluan mpasi Raiqa yg gemesin bgt ternyata hahaha dan nyiapin mental degdegser nguprek dapur (maklum gk jago masak). Bertekad pengen buatin makanan Raiqa yg bisa buat Raiqa lahap makan dg nyaman dan menyenangkan.. Semoga aja abis itu ketularan bs bekelin yanda juga sekalian.. ----- Mau spoon feeding atau BLW proses makannya nanti, minda berharap Raiqa bisa bahagia menikmati proses makan nanti.. Berharap juga minda gk baperan dan trs smngt klo liat raiqa gk doyan makannya atau komen org nanti wkakakaka.. bantu minda yanda belajar terus yah utk ngasih apapun yg terbaik buat Raiqa ❤ ----- Pastinya tiap ibu sudah mempersiapkan yg terbaik utk buah hatinya. Walaupun minda gk ahli masak, yg penting kita bisa makan bersama dg rasa syukur yaah sayang... Selamat bertumbuh dengan baik dan bahagia, sehat terus Queennya minda yanda, Raiqa Oryza Shaqueena 💋💋💋 ----- #dhiiamini #raiqaoryzashaqueena #raiqa6mo #Relationshipgoal #3Rstory #mpasiraiqa #mpasi6mo
0 notes
meramurasa · 7 years
Text
iTeach, iLearn, iShare
I don’t do write in full English, I would like to share in Bahasa Indonesia or/and modern-slang-language. Is that okay? Sure?
Sudah satu tahun berlalu, saat pertama kalinya gue ditelepon oleh pihak Sekolah Bogor Raya (SBR); one of the international school in Bogor, sewaktu pertengahan bulan Ramadhan. Sudah satu tahun berlalu, tahun akademik 2016/2017 diakhiri dengan End Year Performance (EYP) 2017, pada 17 Juni 2017 silam; yang lagu-lagunya masih suka terngiang di telinga, akibat jadi operator lagu samping panggung. Sudah satu tahun berlalu, tapi masih hangat di amygdala bagaimana prosesnya yang luar biasa hingga saat ini.
A year ago, there were lot of new teachers and staff, divided by Play Group & Kindergarten (PG-TK), SD, SMP & SMA; and me, being one of them. How beyond grateful. Sadar akan kemampuan Bahasa Inggris yang belum seberapa dibanding expert-nya. Tapi gue cukup bangga dengan terpilihnya gue untuk menjadi Play Group Teacher yang terkenal sangat menguji lahir-batinnya itu (never think deep down about that before). Terlebih lagi, menjadi K1 Teacher, which is the youngest student in school, around 2-3 years old, bahkan ada yang masih umur setahun delapan atau sembilan bulan juga udah sekolah. Could you imagine?
Dengan background keilmuan Hubungan Internasional dari salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta, cukup banyak yang bertanya “Kok dari HI mau sih jadi guru?” “Kenapa gak coba di Kemlu atau Deplu aja?” “Emang gak sayang ya, HI kan luas, bisa juga lho kerja di kedutaan.” Justru karena HI itu luas, jadi gue lebih memilih untuk tidak (belum) ingin bekerja di pemerintahan. Selama ini gue nanggepinnya dengan santai. Satu, gue suka banget anak kecil. Dua, gue bisa berbahasa Inggris. Tiga, letak sekolahnya di Bogor. Least but not least, these was just miracle of God. Why is miracle? Because of long-story-of-my-journey.  Gue yakin, ridho Alloh adalah ridho orang tua.
Sesungguhnya gue belum memiliki knowledge lebih sebagai seorang guru. Apalagi being preschool teacher. “Apa ya yang akan gue ajarin nanti?” “Gimana ya rasanya ngajar anak-anak kecil yang beda latar belakang dan ada juga yang terlahir dari darah campuran?” “Susah gak ya?” “Rusuh gak ya?” “Duh, gimana dong?” Meskipun dulu semasa kuliah pernah ikut gabung mengajar anak-anak yang kurang beruntung, tapi kan ini beda. Sudah di bawah naungan suatu lembaga. Rasanya ada banyak tanda tanya yang hanya tertahan dibenak saja. Beruntungnya, sesi awal diterima kerja ada yang namanya Induction Week Program which is ruang dan kesempatan yang difasilitasi oleh pihak Management SBR untuk para guru dan staff yang baru. Berisikan tentang pengenalan, sejarah sekaligus visi misi sekolah, kurikulum yang dipakai, dan studi kasus. Tak lupa pula Teacher’s Outing, yang pada saat itu diadakan di Grafika Cikole, Lembang, Bandung. Minggu berikutnya, ada banyak sesi seminar sekaligus class preparation dan level meeting yang membahas lebih detail apa itu PG-TK dengan segala kebijakannya. Gue juga diberitahu bahwa nanti hari pertama harus bawa spare clothes. Buat jaga-jaga ada yang muntah, ngompol atau hal-hal tidak terduga yang lainnya. Gue juga diberitahu kalau tantangan terbesar mengajar anak-anak kecil itu, adalah orang tuanya. Yep, orang tua yang saking sayangnya sehingga proteksi ke anak pun menjadi. Sebenarnya pada saat itu masih membayangkan sendiri akan berhadapan dengan orang tua seperti apa. Tapi yang jelas, can’t wait for Monday!
Hari pertama sekolah adalah hari di mana tanda tanya perlahan terjawab tapi yang masih tersisa ditambah dengan rasa gelisah. “Hari ini anak-anaknya banyak yang nangis, besok gimana ya?” “Hari ini udah kena jackpot karena tersedak batuk sewaktu menangis, besok gimana ya?” Pada hari itu, gue benar-benar membawa spare clothes yang ternyata, voila! Terpakai lho! Oh ya, khusus K1 diberikan Adjustment Week selama dua Minggu; yaitu waktu di mana anak akan mulai menyesuaikan dengan rutinitas sekolah dan mulai dilepaskan atau ditinggalkan oleh orang tua maupun nanny. Lalu setelah dua Minggu? Anak akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru selama di sekolah. How was that? I think that separation was the hardest moment, but unbelievable. Gue masih teringat susah payahnya melepaskan baby pacifier dan bantal kesayangan dari seorang murid gue yang luar biasa. Sebisa mungkin gue harus mendekatkan diri secara emosional dengan anak, bisikan psikologis, maka rasa nyaman dan aman akan tumbuh dengan sendirinya. Tak lupa pula dengan kerjasama partner di kelas dan parents di rumah, tentunya. Selagi masih ada yang nangis, guru harus tetap mengajar dan guru yang lain menjaga. Stole their attention and let it be! Gue punya dua partner di kelas, kami bertiga bekerja keras untuk satu suara dan satu rasa. Kami juga dibagi untuk mengajar apa. Berhubung K1 di SBR ada dua kelas, untuk subject coordinator juga dibagi sama rata. Gue diberikan kepercayaan untuk memegang subject Art dan coordinator Physical Education di enam bulan pertama, dan selanjutnya gue diberikan kesempatan untuk mengajar subject Math dan (tetep) Art sebagai coordinator hingga akhir tahun pelajaran. Mau tau rasanya kali pertama gue mengajar? Padahal dinginnya air conditioner sudah mencapai titik terendah, tapi gue degdegser. Rasanya sama seperti gue mau sidang skripsi! huft Selain mengajarkan tentang Unit of Inquiry, Math, Art, Physical Education, Early Literacy, Sensory, Practical Life, dan Music, memberikan pemahaman tentang  school values, social skill, attitude, profile, juga merupakan hal terpenting. Asli. Menurut gue, itu lebih sulit, karena harus menerapkan sesuatu yang belum biasa bahkan cenderung baru yang nantinya akan menjadi terbiasa. Ibarat menanamkan paham positif kepada anak kecil dan akan membentuk mereka ke depannya.
Memiliki rutinitas keseharian bersama anak-anak merupakan hal yang menyenangkan. Sungguh. Melihat, mengamati, mencatat (Anecdotal Record) dan mengkaji proses perkembangan seorang anak yang unik dengan karakter berbeda. Gue menikmati itu sebagai ladang pembelajaran untuk masa depan karena gue akan menjadi seorang Ibu kelak. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada orang tua murid, gue amat sangat berterima kasih juga akan kerjasamanya, totalitasnya dan perhatiannya selama ini. Gue gak pernah menyangka ketika pertama kali dapet surprise saat Teacher’s Day, speechless campur haru bahagia sambil bertanya dalam benak gue “Am I teacher?” | “Yes, you are.”  Terlebih lagi saat End Year Academic yang jatuh pada bulan puasa, ada saja berbagai bentuk rasa terima kasih ditambah lagi mendekati perayaan Hari Idul Fitri 1438 Hijriah. Makin syahdu.
Saat ini, gue akan menghadapi New Academic Year 2017/2018 yang akan dimulai pada Tuesday the 1st of August. Selanjutnya untuk Teachers, return on 24th of July. There will be any preparation for new class. Selama masa liburan, this time of the year is a good time to reflect on the year that has been and to gain insight into any problems we may have had this year. Reflection allows us to recognize both our strengths and weaknesses. Once we know our strengths and weaknesses, we can start planning to continually strengthen our strong points and start dedicating more time to our weaknesses. With a growth mindset and the right amount of effort, anything is possible.
Thank you for Primary Years Programme (PYP); a curriculum framework for international primary education; yang sudah membuat gue banyak belajar dan semakin cinta belajar.
I am going to make the PYP happen.
0 notes
hichintya · 5 years
Text
The curse of the weeping woman cukup bikin degdegser ya
Kenapa sekarang demen horror
Pas malem minggu lagi
Eeaa
0 notes
Text
cerita kelahiran Abang
Abang lahir di akhir Desember, tepat 9bulan pernikahan Ayah-Bunda. Malam itu sebenernya Bunda baru merasa ada sesuatu yang berbeda di perut Bunda, tapi dasar ibu-ibu pemula. Bunda langsung minta ke rumah sakit. Sekalian jadwal rutin periksa. 39weeks. Diminta periksa dalam (PD). Bukaan 1. Bunda diminta nginep di rumah sakit karena rumah Bunda jauuh, takutnya peningkatan bukaan cepet dan nanti ngga kekejar ke RS. Pelajaran pertama, ternyata untuk PD sifatnya berupa tawaran, jika ibu menolak PD karena belum merasa mules yang konstan maka PD tidak akan dilakukan. Jadilah malam itu Ayah-Bunda-Nenek menginap di ruang observasi. Nenek tidur di luar, di kursi. Ditelpon Mamah Atun, karena feelingnya Mamah pasti ada sesuatu yang dialamin Bunda malam itu, jadilah minta doa supaya dilancarin lahiran. Masuk habis maghrib/isya, jam 9an Bunda diminta pasang balon. Trust me, ini nggak nyaman, tapi katanya ini bisa mempercepat bukaan. Balon ini akan lepas sendiri di bukaan 5/6. Sampai Subuh, belum ada peningkatan yang berarti. Paginya Bunda masih bisa lari-lari di koridor RS, demi mempercepat bukaan. Dan belum mules. Di ruang observasi ternyata ada temen, yang juga sedang menanti baby. Kadang terdengar ringisan dari Bunda sebelah, Bunda sambil menebak-nebak. Siapa yang akan lahiran duluan. Kunjungan dokter lagi karena belum ada peningkatan Bunda dipasangi infus untuk mempercepat bukaan, karena belum naik lagi, ketuban pun dipecahin, dosis infusan dinaikin. Dan mulailah drama itu, drama mules yang timbul tenggelam. Beberapa menit sekali. Dan Bunda Aisy menelpon malam itu, nanya gimana kondisi, udah lahiran belom, dan Bunda bilang lagi ngitung waktu kontraksi. Di tiap sakitnya rasanya ngga tertahankan, tapi di tiap jeda sakitnya Bunda masih bisa makan atau tidur.hehe Pas udah ngga tertahankan, ternyata Bunda sebelah juga sama, dan yang diproses duluan ternyata Bunda yang itu..hehe sabar ya Bang, mau lahiran aja belajar antri. Proses lahirannya ngga lama, tapi ternyata baby yang itu butuh divakum. Tanda tangan persetujuan penanggung jawabnya pas deket tempat tidur Bunda. Jadilah Bunda ikut degdegser. Giliran Abang. Lahiran pas hujan deres. Justru pas semua orang Nenek, Ato, Mamah, Bapak Ngki belum ada yang dateng. Azan isya. Alhamdulillah, Abang ditempelin sebentar di badan Bunda terus dibawa untuk dibersihkan. Barulah mengeluarkan plasenta, menjahit robekan perineum (yang berujung infeksi, karena kurang telatennya Bunda) Lalu Abang dibawa ke Bunda lagi untuk disusui. Nama Abang dipilih Sulthon Muhammad Zainal. Sulthon karena sebelum proses lahiran normal, Bunda sempet berfikir untuk sc saja, ngga kuat nahan sakitnya. Dan pesan Ayah saat itu, yang memudahkan proses lahiran itu bukan dokter yang hebat atau proses yang mudah, tapi Allah yang memudahkan. Seketika teringet surat Ar-Rahman:33. Perintah untuk menembus langit yang tidak akan bisa terlaksana illa bi sulthoon. Kelahiranmu, Nak. Tidak akan terasa semudah itu tanpa kekuasaan Allah. Muhammad, karena ingin engkau akan mencontoh perilaku kekasih Allah yang sempurna. Zainal diambil dari nama depan Ayah. Kenapa bukan nama belakang? karena Bunda ingin semua orang tau bahwa kau anak ayahmu (kan orang biasanya dipanggil dengan nama depan, bukan nama belakang) Gelang Bunda-Baby tanda di RS masih Bunda simpan sampai sekarang. Biar Bunda inget terus sampai kapanpun bahwa tidak ada sesuatu pun di dunia yang bisa terjadi tanpa izin Allah.. sesuatu akan mudah ketika Allah memudahkan.. pada hal terdekat dengan diri kita (tubuh kita bahkan) tetap Allah yang jauuh lebih faham dan berkuasa (ya iyalah kan Allah Mahakuasa) Welcome to the world Baby Sulthon.. i love you
0 notes