Tumgik
#cuan bpkb
ujangkreditplus · 8 months
Text
0 notes
mediaini · 3 years
Photo
Tumblr media
Penjualan Mobil Bekas Agustus 2021 Menurun, Ini Rahasia agar Tetap Menguntungkan - MEDIAINI.COM – Segmen pasar mobil bekas masih jadi peluang mencari cuan. Karena meskipun bekas, asal kondisinya masih mulus pun akan tetap jadi incaran para pencinta otomotif. Apalagi bagi yang membutuhkan mobil tapi harga barunya masih mahal. Maka mobil bekas pun turut jadi pilihan. Tapi sayangnya, penjualan mobil bekas Agustus 2021 menurun hingga 70 persen. Ini terjadi karena masalah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang masih terus diperpanjang. Maka menjadikan showroom tutup total dan hanya mengandalkan online. Itupun hanya beberapa mobil tertentu saja yang dicari konsumen, umumnya mobil murah untuk keluarga seperti Avanza atau Xenia. Sedangkan mobil-mobil di atas Rp200 juta sudah kurang peminat. Pengurangan harga mobil bekas usia 1-2 bahkan mampu mencapai Rp10-15 juta untuk mobil MPV, tapi tergantung tipenya. Sementara untuk mobil bekas keluaran 2019, mengalami penurunan sekitar Rp5-10 juta. Maka pelaku bisnis mengalami kerugian. Namun masih ada harapan supaya PPKM tidak lagi diperpanjang dan kembali normal. Karena imbasnya pun tersebar merata ke seluruh pelaku bisnis termasuk bisnis mobil bekas. Lantas bagaimana cara agar mobil bekas bisa cepat laris?
Tips Sukses agar Mobil Bekas Cepat Laris
Pastikan Dokumen Kendaraan Lengkap
Kelengkapan dokumen kendaraan yang akan dijual harus dimiliki. Karena para konsumen pasti menginginkan mobil yang dilengkapi dengan surat-surat resmi. Untuk menjaga nama baik pengusaha jual beli mobil bekas, maka pastikan kelengkapan dokumen kendaraan yang akan dijual harus lengkap. Mulai dari Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Pasalnya dua dokumen tersebut merupakan bukti sah bahwa mobil yang dibeli berstatus legal.
Pilih Mobil yang Diminati Pasar
Pilihlah mobil-mobil bekas yang akan dijual dipasaran dengan cermat. Dengan memilih mobil yang paling banyak diminati pasar, maka akan cepat laris pula mobil bekasnya. Sediakan stok mobil dengan merek favorit di pasaran. Selain itu perhatikan juga tahun pembuatan mobil, pastikan tidak terlalu tua. Beberapa merek mobil yang masih punya permintaan yang tinggi di Indonesia antara lain adalah Avanza,  Xenia,  Innova, Brio, Jazz, dan Ertiga.
Letak Showroom Harus Strategis
Salah satu faktor penentu suksesnya bisnis mobil bekas agar cepat laris adalah letak showroom yang strategis. Semakin strategis letaknya maka pembeli bisa lebih mudah mendatangi showroom. Pilih lokasi yang berada di pinggir jalan raya yang banyak dilalui pengendara. Tapi harus dipikirkan juga biaya sewa lokasinya. Karena semakin strategis, biasanya akan semakin mahal pula biaya sewanya. Sediakan lokasi yang luas yang dapat menampung mobil yang akan dijual. Apalagi tempat yang luas bisa membuat calon pembeli lebih leluasa melihat-lihat jenis mobil yang akan dibeli.
Lakukan Pembersihan dan Perawatan Mobil
Poin ini merupakan poin terpenting. Karena mobil bekas pun jadi barang dagangan yang harus dilihat dari segi penampilannya juga. Maka jika mobil bersih dan terawat, meskipun bekas, peminatnya pun jadi ikut senang. Selain itu, mobil yang bersih dan terawat dapat meningkatkan harga jualnya. Bersihkan mulai dari area kaca, mesin, hinga interiornya. Cek tombol-tombol dan fiturnya harus masih berfungsi dengan baik.
Tentukan Harga Jual dan Tahun Mobil yang Tepat
Tentukan harga jual yang tepat dan wajar untuk mobil bekas. Karena bukan hanya bicara soal keuntungan, tapi kisaran harga tersebut mewakili mobil bekas yang banyak diminati pasar. Sediakan mobil dengan tahun pembuatan yang tidak terlalu tua karena calon pembeli akan berpikiran semakin lama tahun pembuatan maka semakin buruk kondisi mesinnya. Jangan terburu-buru untuk melepas mobil bekas dagangan Anda, pilihlah pembeli yang tidak menjatuhkan harga. Hal ini untuk kebaikan antara kedua belah pihak. Pembeli suka, penjual pun ikut senang.
Perluas Jaringan dan Relasi
Untuk mendapatkan mobil bekas pun perlu berhati-hati dalam memilihnya. Apalagi saat Anda ingin menjualnya, maka membutuhkan jaringan dan relasi yang luas supaya bisnis dapat lebih dikenal orang banyak. Kekuatan jaringan dan relasi ini akan membantu dan mempermudah Anda mendapatkan mobil yang dibutuhkan untuk bisnis jual beli mobil bekas ini. Selain itu, jika pembeli merupakan teman dari relasi Anda, maka akan lebih mengetahui background dari pembeli. Sehingga Anda juga bisa memberikan harga yang terbaik dan mobil yang terbaik.
7. Promosikan secara Online
Mempromosikan mobil bekas secara online dapat membantu Anda mendapatkan pelanggan lebih luas. Anda bisa memulainya dengan mempromosikan lewat media sosial karena selain jangkauannya luas, ini juga gratis dan mudah diakses. Tawarkan harga yang masuk akal, tambahkan foto mobil terbaik dan yang lengkap. Serta berikan keterangan mobil berupa spesifikasi yang lengkap. Beberapa kalimat yang menarik bisa ditambahkan seperti ”kondisi seperti baru, tanpa dempul, tidak pernah kecelakaan”, dan lain-lain. Anda pun dapat melakukan promosi melalui situs jual beli mobil bekas atau situs jual beli otomotif seperti OLX.
Rahasia Jualan Mobil Bekas Tetap Untung
Banyak pengusaha yang meskipun menjual barang bekas seperti mobil ini tetap memperoleh keuntungan, maka ada rahasia untuk mencapai kesuksesannya. Nah, beberapa rahasia atau tips jualan mobil bekas agar tetap untung, yang pertama adalah paham soal tren harga. Setiap penjual mobil bekas, maka akan memasang harga yang kompetitif. Karena harga mobil yang dipasang akan menjadi salah satu penentu mobil laku cepat atau bahkan tidak laku-laku. Kedua, hindari memilih menjual mobil dengan warna yang bukan selera pasar. Meskipun mobil tersedia berbagai warna, tapi hindari untuk menjual mobil tersebut karena akan lama lakunya. Warna yang tidak umum atau warna yang tidak favorit antara lain adalah biru, cokelat tua, hijau, bahkan pink. Sebab banyak yang memilih untuk memiliki mobil berwarna netral seperti hitam, putih, silver, abu-abu tua, atau yang mencolok adalah merah. Ketiga, sediakan stok mobil bekas yang berasal dari individual. Karena stok mobil bekas di showroom berasal dari perorangan dan bukan dari makelar atau showroom lain. Sebab jika dari makelar atau showroom, biasanya pedagang akan mengambil untung juga. Membeli mobil bekas dari perorangan pasti akan mendapatkan harga lebih murah karena biasanya orang tersebut menjual mobilnya sedang butuh uang cepat. Keempat, temukan bengkel langganan. Hal ini menekan biaya reparasi mobil bekas, agar saat dijual tampilan dan performanya kembali bagus. Karena ini juga mempengaruhi harga jual mobil bekas. Kelima, odometer jadi penentu harga jual mobil bekas. Semakin kecil angka odometer, biasanya harganya akan lebih tinggi. Maka sebelum membeli mobil bekas dan menjualnya, harus di cek kembali dengan hati-hati. Meskipun odometer mobil saat ini kebanyakan sudah menggunakan angka digital, tapi masih tetap bisa dicurangi. Maka cek kondisi lainnya seperti jok, setir mobil, atau yang lain. Terakhir, hitungan depresiasi. Hitungan buku merupakan penentuan harga mobil bekas dengan menerapkan penyusutan harga mobil bekas. Setiap mobil yang keluar dari showroom, maka harga jualnya turun sekitar 10-15 persen. Lalu ada perhitungan mengambang, di mana perhitungan penjual dan memberi harga mobil bekasnya tergantung kondisi mobilnya. (Gusti Bintang K.) Foto Ilustrasi: Pixabay  
0 notes
Text
Lo Kheng Hong: Kesabaran Berbuah Manis
Tumblr media
“Kesabaran selalu berbuah manis.”
Nasihat ini juga berlaku untuk investasi saham. Untuk meraup cuan besar, investor saham mesti bersabar menanti harga sahamnya naik. Buah manis hasil kesabaran saat ini tengah dirasakan Lo Kheng Hong.
Lo Kheng Hong dan PTRO
Maklum, dalam sepekan terakhir, harga saham PT Petrosea Tbk (PTRO) melejit. Kemarin, Senin (4/3), harga saham PTRO meroket 16,59% dalam sehari menjadi Rp 1.230 per saham.Pada perdagangan hari ini, Selasa (4/4), harga saham PTRO sempat menyentuh posisi Rp 1.310 per saham pada awal perdagangan. Namun,saham PTRO tampaknya tak kuat melanjutkan tren kenaikan. Di akhir perdagangan, harga saham PTRO ditutup di posisi Rp 1.230 per saham, tak berubah dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya. Toh, dihitung sejak awal pekan lalu, harga saham PTRO sudah meroket 44,71%. Senin (27/3) pekan lalu, harga saham PTRO ditutup sebesar Rp 850 per saham. Artinya, dalam sepekan, harga saham PTRO naik sebesar Rp 380 per saham. Tentu, kenaikan harga saham PTRO dalam sepekan terakhir menjadi buah manis bagi Lo Kheng Hong. Anda mungkin sudah mengetahui, investor kawakan yang dijuluki Warren Buffett Indonesia ini mendekap 117,8 juta saham PTRO. Artinya, Lo Kheng Hong menguasai 11,68% total saham PTRO.
Lo Kheng Hong memang terkenal sebagai value investor yang super sabar. Ia sendiri sudah tidak ingat persis kapan pertama kali mengoleksi saham PTRO. Berdasarkan penelusuran KONTAN, Lo Kheng Hong mulai membeli saham PTROsetidaknya sejak tahun 2013 lalu. Berdasarkan catatan KONTAN, pada 24 Desember 2013, Lo Kheng Hong tercatat mendekap 77.557.000 saham PTRO atau setara dengan 7,69% total saham PTRO. Pada tahun 2013, harga saham PTRO memang anjlok. Sempat menyentuh harga Rp 4.700 pada 3 Mei 2012, harga saham PTRO turun drastis hingga menyentuh Rp 1.020 per saham pada 27 Agustus 2013. Sepanjang 2013, harga rata-rata saham PTRO sebear Rp 1.458 per saham. Saat harga turun itulah, Lo Kheng Hong mulai memborong saham PTRO. Namun, alih-alih rebound, harga saham PTRO justru melanjutkan tren penurunan. Pada 1 Oktober 2015, harga saham PTRO jatuh ke titik terdalam sebesar Rp 281 per saham.
Demikianlah Nukilan Berita KONTAN 4 April 2017 , Lo Kheng Hong adalah value investor dari Indonesia. Ia sering dijuluki Warren Buffett dari Indonesia, sebab ia mempunyai prinsip RTI (Reading, Thinking dan Investing). 
Siapa Lo Kheng Hong?
Tumblr media
Julukan tersebut didapatkannya karena keberhasilannya di bursa saham dengan mempelajari strategi investasi ala Warren Buffet, dan juga seperti Warren Buffet, Lo Kheng Hong adalah orang yang sukses mencapai kebebasan keuangan (Financial Freedom) hanya dengan berinvestasi saham. Sama halnya seperti Warren Buffet, Lo Kheng Hong lebih memilih menjadi investor jangka panjang dibandingkan menjadi investor jangka pendek atau trader.
Lo Kheng Hong adalah seorang value investor yang bisa dikatakan sukses. Bahkan di usianya yang sudah menginjak 58 tahun, dia masih aktif dalam berinvestasi saham dan tak terpikir sedikitpun olehnya untuk berhenti. Bahkan hingga pada tahun 2012 pun, ia diketahui memiliki aset berupa saham bernilai Rp2,5 triliun. Kisah keberhasilannya sebagai investor saham itu tentu bisa menjadi pembelajaran bagi orang lain yang ingin berinvestasi di saham.
Masa Awal
Lo Kheng Hong Lahir di Jakarta, 20 Februari 1959. Dia terlahir sebagai anak sulung dari 3 bersaudara di keluarga yang sederhana. Ayahnya berasal dari Pontianak yang merantau ke Jakarta. Pada masa-masa awal kehidupannya, ternyata Lo Kheng Hong tidaklah seberuntung kebanyakan orang. Keluarga tempat Lo Kheng Hong dibesarkan boleh terbilang pas-pasan atau bahkan kurang secara Ekonomi.
Rumah yang ditinggalinya dulu hanya berukuran 4×10 meter, tanpa plafon dan hanya ada atap dan temboknya dibuat dari papan. Rumahnya pun terletak setengah meter di bawah jalan raya dan selalu terkena banjir karena tidak mampu untuk renovasi rumah dan juga keterbatasan keuangan.
Pada tahun 1979, setelah lulus dari SMA, dia pun tidak bisa melanjutkan ke universitas, kecuali bila bekerja untuk membiayai kuliahnya sendiri. Dikarenakan hal tersebut, Lo Kheng Hong mencoba melamar kerja di Bank, dan akhirnya diterima sebagai pegawai tata usaha di PT Overseas Express Bank (OEB).
Sebagai pegawai tata usaha, tentunya Lo Kheng Hong tidak memiliki gaji yang besar, namun dengan gaji seadanya pun, dia mampu hidup berhemat hingga dapat memulai kuliah malam sambil tetap bekerja, hingga mampu untuk membiayai kuliahnya sendiri sampai lulus. Lo Kheng Hong masih ingat betul saat kuliah, uang pangkal masuk universitas saat itu hanya Rp50 ribu, dan uang kuliahnya per bulan hanya Rp10 ribu.
Di tempat kerjanya sebagai pegawai tata usaha, Lo Kheng Hong sering mem-fotokopi surat-surat seperti BPKB, surat rumah, jaminan kredit, faktur, kwitansi dan surat-surat lainnya setiap harinya, sehingga akhirnya dia memahami sistem keuangan di bank. Dia pun setelah mendapat gaji, seringkali dihemat dan ditabung ke Deposito. Sayangnya setelah dia bekerja di Bank yang tidak melakukan ekspansi, sehingga setelah 11 tahun bekerja, pangkatnya masih utuh sebagai pegawai tata usaha dengan gaji apa adanya.
Mulai Mengenal Saham
Pada tahun 1989, Lo Kheng Hong mulai berkenalan dengan dunia investasi saham dan pasar modal. Dia memulai membeli saham pada usia 30 tahun. Jika dibandingkan Warren Buffett, Lo Kheng Hong bisa dibilang kalah umur, karena Warren Buffett memulai saham sejak umur 11 tahun. Modal investasinya pun terbatas dikarenakan saat itu masih bekerja sebagai pegawai tata usaha di bank, dan gajinya kecil.
Bagi Lo Kheng Hong, hal tersebut tidak menjadi masalah karena sejak awal niatnya bukan untuk menjadi persis seperti Warren Buffet. Lo Kheng Hong pun sangat disiplin dengan uangnya sehingga dapat hidup berhemat dan masih memiliki sisa gaji untuk dibelikan saham. Ini merupakan hal yang baru baginya karena dia sudah bekerja puluhan tahun tetapi dia tidak pernah naik gaji lantaran perusahaan tidak melakukan ekspansi signifikan.
Kelebihan Lo kheng Hong adalah dia mau hidup berhemat untuk berinvestasi. Uang dipunyai sedikit dia langsung belikan saham. Kalau orang lain memiliki uang untuk membeli barang konsumsi dahulu, maka dia tabungkan lebih dulu, hanya saja bentuknya saham.
Pada waktu itu sebelumnya, dia tergiur membeli saham IPO karena Capital Gain saham IPO yang besar, dia contohkan waktu itu ada saham IPO yang dijual di harga Rp7.250, tidak lama kemudian naik sampai Rp35.000. Saham pertama yang dia beli pun adalah saham PT Gajah Surya Multi Finance saat IPO (Initial Public Offering atau Penawaran Umum Perdana). Lo Kheng Hong rela mengantri panjang untuk mendapatkan saham ini. Namun setelah listing bukannya naik, harga sahamnya malah turun dan Lo Kheng Hong terpaksa menjual rugi.
Hal itu ternyata tidak menyurutkan minat Lo Kheng Hong untuk tetap berinvestasi di saham. Dia tidak kapok dan justru tergerak untuk lebih rajin mempelajari investasi saham secara otodidak, dan banyak membaca buku-buku tentang prinsip dan strategi investasi Warren Buffet. Hingga kini, Lo Kheng Hong telah mengoleksi buku Warren Buffet hingga 40 buku atau lebih, yang mana bukunya sudah dibaca sampai 4- 5 kali.
Pindah Kerja Sambil Tetap Berinvestasi Saham
Pada tahun 1990, banyak Bank baru yang buka dan melakukan ekspansi. Lo Kheng Hong pun memutuskan pindah kerja. Dia diterima sebagai staf bagian pemasaran di Bank Ekonomi. Pada tahun ini pun Lo Kheng Hong mendapatkan kenaikan gaji yang signifikan, dari Rp300.000 per bulan menjadi Rp900.000 (naik 200%). Lo Kheng Hong aktif menggaet nasabah-nasabah lamanya ke Bank baru tersebut, dan setelah setahun bekerja, dia diangkat menjadi kepala cabang dengan kenaikan gaji yang lumayan. 
Investor yang Bebas Finansial
Dia membaca 4 koran yang datang ke rumah setiap hari, laporan keuangan perusahaan dan data statistik pasar modal. Dia menggunakan sedikit uang dari investasi di Bursa Efek Indonesia untuk berkeliling dunia di 5 benua. Setidaknya 2 kali dalam setahun dia bepergian ke luar negeri.
Dalam menggambarkan hidupnya sekarang, Lo Kheng Hong menyebut dirinya sebagai orang yang bebas. Ada 5 hal yang tidak dipunyainya, namun dia tidak perlu iri karenanya.
5 hal tersebut adalah:
Kantor, dia sudah tidak perlu datang ke kantor untuk bekerja dan mendapatkan uang.
Pelanggan, dia sudah tidak perlu mencari pelanggan untuk mendapat komisi atas apapun.
Karyawan, dia tidak perlu mencari karyawan karena bahkan tidak punya kantor. Lo Kheng Hong mengatakan bahwa dia hanya mempunyai seorang supir dan dua pembantu rumah tangga.
Bos (Atasan). Karena tidak bekerja, dia juga tidak punya Bos.
Utang. Seluruh aset yang dia masukkan pada portofolionya sama sekali bebas dari utang.
Sebagai seorang sleeping shareholder, Lo Kheng Hong mempunyai waktu luang yang banyak sekali. Dia dapat bekerja di taman dari jam 6 pagi hingga jam 12 malam untuk berinvestasi. Dia pun berkelakar, bahwa seluruh jajaran manajemen bekerja, beserta karyawan-karyawannya, digaji per bulan, namun yang berhak mendapat keuntungannya adalah dirinya yang merupakan Sleeping Shareholder.
Kini Lo Kheng Hong terus berusaha membagikan ilmunya dalam rangka menumbuhkan kesadaran banyak orang untuk berinvestasi. Dia seringkali berbagi dengan anak-anak, saudara, teman dan juga para mahasiswa dengan memberi kuliah umum di berbagai universitas, serta kepada para profesional di berbagai perusahaan publik tentang manfaat berinvestasi di bursa saham.
“Ada saatnya ketika tidak mengerjakan apa pun merupakan suatu bentuk kecerdasan investasi. Ketidakaktifan adalah perilaku yang cerdas. Investor yang bijak dapat menghasilkan uang ketika dia tidur. Tidur adalah jalan untuk meraih kekayaan. Tidak bertindak adalah suatu tindakan yang bagus jika kita sudah memiliki saham perusahaan yang hebat.” Ujarnya.
0 notes