#cuacaindonesia
Explore tagged Tumblr posts
tahunggak · 5 years ago
Photo
Tumblr media
#Kondisicuaca yang tidak menentu dan bahkan cenderung disebut ekstrem di awal musim hujan ini menimbulkan kegelisahan banyak masyarakat. . Apalagi, tahun ini dibuka dengan banjir besar yang melanda wilayah Jabodetabek. . Hal ini pun membuat banyak masyarakat bertanya-tanya, apa sebenarnya penyebab dari cuaca ekstrem yang melanda Indonesia sejak awal tahun hingga sepekan ke depan?. . Menanggapi hal itu, Kepala #BMKG, Dwikorita Karnawati MSc, dalam jumpa pers Selasa (7/1/2020) berkata bahwa saat ini, situasi atau kondisi atmosfer di atas wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa hal. . Berikut paparannya:. . 1. Angin Monsun Asia #Anginmonsun yang berasal dari Asia ini masih terus aktif, tapi sebelum masuk ke Indonesia. Meski demikian, angin ini membelok dahulu ke Samudera Pasifik, sehingga membawa uap air yang cukup intens dari Samudera Pasifik masuk ke wilayah Indonesia. . 2. Aliran udara basah. Seperti yang telah diprediksi sebelumnya, kata Dwikorita, ada aliran udara basah atau Madden Julian Oscillation (MJO) yang masuk dari Samudera Hindia ke wilayah sebelah Barat Pulau Sumatera. . Aliran udara basah ini membuat curah hujan di Indonesia meningkat. . 3. Siklon. Adanya pengaruh #siklonBlake yang bergerak dari selatan Nusa Tenggara Timur, dan saat ini sudah bergerak menuju ke Australia. . Namun, di belakangnya disusul bibit siklon lagi, masih berada di wilayah selatan Papua ke arah Laut Arafuru. . Bibit siklon tropis yang saat ini berada dekat dengan wilayah Indonesia dapat berdampak pada kondisi cuaca maupun gelombang laut. . "Seluruh fenoma itu berpengaruh terhadap meningkatnya intensitas curah hujan yang ada di wilayah Indonesia," ujar Dwikorita. . Sumber : KOMPAS.com #cuacaekstrem #cuacaindonesia #artis #selebriti #tahu_nggak #tahunggak https://www.instagram.com/p/B7C5swVAXmB/?igshid=xk2836ltwpm3
0 notes
tahunggak · 5 years ago
Photo
Tumblr media
Berdasarkan pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (#BMKG), suhu udara kurang dari 15 derajat Celsius tercatat di Ruteng (#NTT), Wamena (#Papua), dan Tretes (#JawaTimur). Bahkan, pada 4 Juli lalu, suhu di Ruteng (NTT) mencapai 12 derajat Celsius. Kondisi ini juga terjadi di beberapa lokasi di #PulauJawa. Dataran Tinggi #Dieng, Provinsi Jawa Tengah, suhu mencapai 14 derajat Celsius disertai penampakan #embun es. Adapun di Bandung, #JawaBarat, temperatur sempat menyentuh 16,4 derajat Celsius. Oleh sebagian orang, situasi ini dikaitkan dengan fenomena #Aphelion, yaitu jarak terjauh Bumi dari Matahari yang terjadi pada awal Juli. Logikanya, semakin jauh Bumi dari Matahari, maka semakin dingin pula cuacanya. Tapi benarkah demikian?. . Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono R Prabowo, menepis penjelasan itu. . "Faktanya, penurunan suhu di bulan Juli belakangan ini lebih dominan disebabkan karena dalam beberapa hari terakhir di wilayah Indonesia, khususnya Jawa, Bali, NTB, dan NTT kandungan uap di atmosfer cukup sedikit," paparnya. Menurut dia, rendahnya kandungan uap di atmosfer menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh Bumi ke luar angkasa pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer dan energi yang digunakan untuk meningkatkan suhu atmosfer di atmosfer lapisan dekat permukaan bumi tidak signifikan. . "Hal inilah yang menyebabkan suhu udara di Indonesia saat malam hari di musim kemarau relatif lebih rendah dibandingkan saat musim hujan atau peralihan," terangnya. Selain itu, pada bulan Juli ini wilayah Australia berada dalam periode musim dingin dan sifat dari massa udara yang berada di Australia ini dingin dan kering. . "Adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia (dikenal dengan istilah #MonsoonDinginAustralia) semakin signifikan sehingga berimplikasi pada penurunan suhu udara yang cukup signifikan pada malam hari di wilayah Indonesia khususnya Jawa, Bali, NTB, dan NTT", imbuh Prabowo. Sumber : bbc #cuacaekstrem #cuacadingin #tahu_nggak #cuacaindonesia https://www.instagram.com/p/BzAYJWOgFRE/?igshid=1aexo2yb2xub
0 notes
tahunggak · 5 years ago
Photo
Tumblr media
Simak berikut daftar wilayah berpotensi #cuacaekstrem, #hujan lebat disertai #angin kencang besok, Selasa 18 Juni 2019. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (#BMKG) memberikan informasi peringatan dini cuaca ekstrem yang akan melanda sejumlah wilayah di Indonesia pada besok Selasa 18 Juni 2019. DikutipTribunnews.com dari laman resmi bmkg.go.id adanya sirkulasi Siklonik di Perairan Utara #Papua (level 925/700). . Konvergensi memanjang dari Laut #Sulawesi, #SamuderaPasifik Utara Papua Barat. Belokan angin terdapat di #Riau, Kep. Riau, #KalimantanBarat, #KalimantanTengah, #KalimantanTimur, #SulawesiUtara, #SulawesiBarat, #SulawesiTengah, #MalukuUtara dan #PapuaBarat. Kondisi tersebut mengakibatkan adanya cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang dan kilat/petir di sejumlah wilayah. Berikut adalah daftar wilayah yang berpotensi alami cuaca ekstrem hujan lebat disertai petir, Selasa 18 Juni 2019 yang Tribunnews.com rangkum dari laman bmkg.go.id. Sebelum beraktivitas hari ini, terutama di luar ruangan, pastikan wilayah tempat tinggal Anda tidak masuk dalam daftar ini. Wilayah berpotensi hujan lebat: 1. Kep. Bangka Belitung. 2. Kalimantan Tengah. 3. Kalimantan Utara. 4. Kalimantan Timur. 5. Sulawesi Tengah. 6. Sulawesi Barat. 7. Papua. Wilayah berpotensi hujan lebat disertai angin kencang, kilat/petir: 1. Riau. 2. Bengkulu. 3. Kalimantan Barat. 4. Kalimantan Selatan. Cuaca ekstrem seperti hujan disertai kilat dan petir tidak dapat dicegah. Sumber : tribunnews.com #bmkg #cuacaindonesia #cuaca #keadaancuaca #kabarindonesia #beritacuaca #tahu_nggak https://www.instagram.com/p/By1LoaOA1k5/?igshid=v52j75ydmj2t
0 notes