#cinta rumit
Explore tagged Tumblr posts
Text
Yaa Rabb, memangnya seindah apa sih diujung sana? Kenapa prosesnya serumit ini?
#pekanbaru#esbatubulet#renungan#life quote#kata bijak#quote bijak#motivasi#kata cinta#tulisan#cinta#quoteoftheday#tuhan#indah#rumah#rumit
31 notes
·
View notes
Text
Aku pernah patah sepatah patahnya. Ditinggalkan seseorang karena keadaan. DIpikir begitu dicintai, ternyata hanya pikirku saja. Dicintai karena keadaan ternyata sangat menyesakkan.
Sekarang aku merasakan lagi. Logikaku berjalan lebih baik. Tapi hatiku tak bisa mengelak. Aku sangat rindu. Aku sangat cinta. Aku sangat ingin memilikinya. Menyerah karena dipaksa untuk menyerah menyakitkan ternyata. Atau jangan-jangan mencintai cukup dengarkan kata hati saja? Atau sebaiknya memang aku masih harus berjuang ya?
Mengapa perasaan tercipta sebegini rumitnya Tuhan.
3 notes
·
View notes
Text
Tuan secara tidak sadar telah memberi ruang atas nama ketidakpercayaan.
Melatih puan untuk memberikan feedback yang sama.
Bukankah ini hanya membuang buang waktu atas sebuah permainan yang tuan ciptakan?
Ataukah tuan dengan sengaja ingin menorehkan luka?
5 notes
·
View notes
Photo
HASSLE: Filosofi Angkasa (on Wattpad) https://www.wattpad.com/story/316052619-hassle-filosofi-angkasa?utm_source=web&utm_medium=tumblr&utm_content=share_myworks&wp_uname=yuunanave&wp_originator=ux%2FwI%2BsNgmo3OrKx2rxi%2BYEDutLCLa2b8BKiogD8BNADLV0jk0JuHbRcii3RigQH7IQrpK%2FWx2tsmCXguxPII71ChgAlPmSwyO8IBdtJliir8nFdU9CdDo4gFVhxDvO6 Ini tentang mereka... "Secerah apapun cahaya matahari, gue lebih suka cahaya bulan. Gak bikin kepanasan atau silau." "Jangan prioritasin gue, karena gue terlalu egois untuk mendahulukan orang lain sebelum diri gue sendiri." "Gue berulang kali menyakiti sampai rasanya udah gak pantas lagi punya hak mencintai ataupun dicintai." "Hal yang didapat dari sebuah proses panjang perjuangan itu lebih manis dan indah untuk dikenang walaupun melelahkan." "Lo cahaya paling murni yang pernah gue temui, jadi walaupun cuma melihat dan menjaga lo dalam diam gue udah puas. Senyum lo itu...lebih dari cukup buat gue." Putih abu-abu bukan hanya tentang buku dan rumus yang memusingkan. Masa itu juga penuh dengan kisah lucu, masa lalu, harapan, impian, cinta, persahabatan, keluarga, tawa, tangis dan perjalanan kami menuju ke dewasa. Untukku, kamu, mereka dan kita semua... Ini tulisanku tentang putih abu-abu yang penuh makna dan ketidakjelasan. ~*~*
#bintang#bulan#bumi#cinta#complicated#filosofiangkasa#hassle#langit#mars#persahabatan#rumit#sekolah#teenfict#teenfiction#books#wattpad#amwriting
2 notes
·
View notes
Text
Bagian paling melelahkan dan menyakitkan saat sedang jatuh cinta dengan seseorang adalah saat kita tahu bahwa kita tidak punya masa depan dengannya.
Hari-hari memiliki perasaan padanya, selalu saja diisi dengan pemikiran bahwa kita teralu berbeda. Kita berupaya untuk mencari 'celah' untuk bisa bersamanya. Namun lagi-lagi kehidupan orang dewasa mau gak mau membuat kita harus selalu bersikap 'realistis'. Bahwa apa yang kita sukai, belum tentu menjadi apa yang kita butuhkan.
Kadang ada keadaan di mana kita ingin kembali ke masa-masa kita remaja dulu. Di mana saat kita menyukai seseorang, kita tak perlu menjadi serumit ini. Perasaan kita menjadi sangat sederhana dan apa adanya. Kita hanya fokus menikmati momen-momen 'merah jambu' di saat itu: perasaan excited sekaligus gugup saat bertemu dengannya, pipi yang merona, debaran di dada, dan juga perasaan hangat saat berada di dekatnya.
Kehidupan orang dewasa memang semenyebalkan itu. Kita tak pernah menginginkan hal sederhana di masa kecil kita menjadi serumit ini. Namun keadaanlah yang membuatnya menjadi rumit. Menyukai seseorang di usia dewasa berarti harus siap memikirkan:
Apakah dia seseorang yang tepat dan juga baik untuk kita?
Apakah orang tua kita akan setuju bila kita dengannya?
Apakah dia seseorang yang benar-benar kita butuhkan?
Rasanya, kita tidak boleh bersama seseorang hanya karena sesederhana kita menyukai bersama dengannya. Perasaan kita harus selalu punya alasan. Bahkan pada saat kita pun juga tidak tahu apa yang membuat kita menyukainya. Kita jatuh hati padanya begitu saja.
Menjadi orang dewasa berarti harus siap menjadi manusia yang mati rasa. Perasaan kita harus ditaruh di paling belakang. Kita harus selalu rasional di semua keadaan. Namun bukankah itu semua melelahkan?
Sebab lagi-lagi, kita ingin kembali pada masa-masa di mana menyukai seseorang tak harus selalu sesulit dan semenyebalkan ini...
@milaalkhansah
347 notes
·
View notes
Text
Kenal Cinta
Beberapa hari terakhir ketika sesi 1on1, kurang lebih ada 5 orang. Pembahasan yang didiskusikan tidak jauh dari cinta. Normal, ketika seseorang telah menjalani fase mendekati umur 30 dan perkara harus membuat keputusan soal cinta ternyata tidak semudah itu. Bahkan terasa lebih rumit daripada memilih jurusan kuliah dulu waktu SMA atau memilih pekerjaan yang terjadi di fase yang sama, fase-fase Quarter Life Crisis.
Ada satu hal yang ingin kugaris bawahi dari beberapa tipe masalah yang sedang terjadi di diskusi kemarin. Salah satu opsi untuk bisa membuat proses perjalanan cintamu lebih terarah, lebih masuk akal, lebih lapang untuk dijalani, yaitu hadirkanlah orang ketiga di antara kalian.
Siapakah orang ketiga itu?
Orang-orang yang kalian sepakati akan menjadi penengah, penasihat, tempat cerita, tempat bertanya/konsultasi, bahkan menjadi penengah saat kalian buntu karena perselisihan. Orang-orang yang kalian kenal baik dan juga mengenal dengan baik kalian atau cukup salah satu. Orang yang telah menjalani pernikahan sekian lama dengan baik atau orang yang memiliki ilmu atas beberapa masalah yang mungkin kalian temui seperti masalah hukum-hukum agama, finansial, dsb.
Mereka yang menjadi orang ketiga adalah orang yang tidak memiliki kepentingan kecuali membantu kalian menjalani kehidupan rumah tangga kalian dengan baik.
Sebab, ditengah-tengah jalannya rumah tangga. Masalah akan pasti ada, itu keniscayaan. Sekalipun kamu menikah dengan orang yang kamu cintai dan mencintaimu. Masalah tidak akan hilang begitu saja karena alasan tersebut. Dan ujian yang akan dihadapi, biasanya akan terus naik level.
Sehingga, ketika kalian sedang tidak bertegur sapa, tidak bisa saling memahami, keras terhadap pendapat masing-masing. Datanglah kepada orang ketiga tersebut. Orang-orang yang telah kalian sepakati sebagai orang yang akan didengar pendapatnya, dipertimbangkan pandangannya.
Kalau kata anak zaman sekarang, mentor.
Yes, find your mentors dalam konteks menjalani kehidupan berumah tangga :)
85 notes
·
View notes
Text
Bagian dari cinta..
Ini tentang pernikahan. Dua orang yang Allaah tetapkan menjadi satu ikatan bernama pernikahan. Allaah pasangkan dua orang dalam kebaikan dan menjalani hari demi hari dengan berpasang-pasangan.
Namun teruslah ingat, bahwa Allaah menyatukan kedua hati tak lantas keduanya harus terus sempurna tidak ada cela. Tidak, tidak demikian. Rumah tangga Rasulullaah Shallaahu alaihi wassalam pun tak luput dari ketidaksempurnaan.
Oleh karenanya jika setiap rumah tangga nanti engkau menemukan kekurangan ada pada pasanganmu. Nasihat Al-Quran begitu tinggi, yaitu "Sabar". Jangan mudah marah, jangan membesarkan hal-hal sepele. sebab boleh jadi dibalik apa yang tidak engkau sukai, Allaah telah menyiapkan hikmah besar yang tidak pernah engkau sangka-sangka untuk melengkapi kekurangan yang didapatkan di setiap pasanganmu, dan itu bagian dari "taqwa".
Nasihat Syaikh Utsman Al-khamis hafidzhahullaah ta'ala :
"Demi Allaah, ada banyak nasihat tentang rumah tangga. Tapi saya katakan, nasihat terbaik untuk para pasangan suami istri adalah mengabaikan hal-hal sepele. Tidak perlu mempermasalahkan hal-hal sepele. Abaikan dan jalani saja. Tidak ada manusia yang sempurna. Jikalau dalam segala hal engkau selalu menyalahkan pasanganmu. Maka semua yang dia lakukan akan selalu salah dimatamu. Dan siapalah yang hanya memiliki kebaikan saja? Tidak ada sama sekali. Kecuali Rasulullah Shallaahu alaihi wassalam."
Barangkali memang benar ya, dalam rumah tangga itu hal yang kita kira besar akan menjadi ringan bila meminta pertolongan Allaah. Dan hal kita kira kecil, bisa menjadi rumit dan besar tanpa meminta pertolongan Allaah. Maka rumah tangga yang bahagia adalah keduanya saling memberi udzur untuk satu sama lain. Bahwa keduanya adalah manusia biasa yang jauh dari kata sempurna.
Dijadikan menjadi satu sama lain tidak lain tidak bukan untuk melengkapi kekurangan dan kelebihan yang telah dimiliki. Memahami bahwasanya rumah tangga adalah ibadah terlama yang mana untuk menjalankannya dibutuhkan sabar. Sabar tidak hanya dilakukan ketika ditempat ujian, namun juga kala menjalankan ibadah kepada Allaah. Itulah mengapa sabar tidak hanya berdiam diri saja tidak melakukan apapun. Sabar ridho dengan apapun yang telah ditetapkan namun terus berikhtiar hingga selesai.
Sabar itu adalah upaya, jika hari ini engkau menemukan sabar itu ada pada pasanganmu. Maka banyaklah bersyukur. Bersyukurlah kepada Allaah bila hari ini pasanganmu begitu berupaya ingin membahagiakan mu dengan cara-caranya yang untuk ukuranmu mungkin terlihat sederhana. Sebab kau tidak akan pernah tahu semaksimal apa upaya yang telah ia lakukan untuk memberikanmu sebuah kebahagiaan.
Tidak ada pasangan yang saling bertemu karena Allaah yang tidak saling berupaya untuk memberikan yang terbaik. Maka bila hari ini kau mendapati pasanganmu begitu berupaya sekali untuk memberikanmu kehidupan yang layak. Maka cara terbaik untuk membalas kebaikannya adalah dengan mendoakan kebaikan untuknya, bersyukur kepadaNya dan berupaya semaksimal mungkin untuk mengupayakan hal yang sama kepadanya. Dengan cara melakukan yang terbaik pada perannya masing-masing.
Sabar, saling memberi udzur dan memaafkan pada hal-hal sepele. Akan mendatangkan ketenangan dan kebahagian bagi satu sama lain. Allaah akan hadirkan rasa itu kepada rumah tangga yang menahan dirinya untuk marah sekalipun ia sangat mampu untuk melakukannya namun ia tahan dan bersabar sebab Allaah yang perintahkan.
Tidak pernah ku lihat sebuah cinta yang lebih indah dari sebuah pernikahan yang dilandasi rasa takut dan cinta karena Allaah. Sebab sekecil apapun yang diupayakan dalam sebuah biduk rumah tangga akan selalu bernilai ibadah disisiNya.
Ya Allaah berkahilah setiap rumah tangga yang didalamnya saling mengupayakan kebahagian satu sama lain. Labuhkanlah cinta diantara keduanya di surgaMu nanti. Sebuah tempat yang tidak lagi menemukan rasa sakit dan sedih. Aamiin..
Mendoakan bagian dari cinta, dalam perjalanan menuju rumah || 10.45
#tulisan#pernikahanimpian#pernikahan#ruangsyukur#rumahtanggamuda#rumah tangga#menulis#catatan#nasihat#wanita#kebaikan#perjalanan#syukur#akumenulis
304 notes
·
View notes
Text
Jam Duka
Mungkin pukul dua belas malam, saat denting jam dinding berbunyi. Ia hilang di antara riuh kepala, seolah menjadi cinderella yang turut kehilangan sepatu kaca. Tapi hidup kita bukan dongeng belaka.
Setiap malam tanpa peri dari kayangan atau jin yang mengabulkan tiga permintaan, kita selalu dibawa pada kisah-kisah rumit yang berkejaran di kepala. Tapi ia bukan fiksi yang dituliskan novelis yang kita suka, ia adalah benang-benang rumit-rumit yang menghadirkan gerimis kecil di sudut pipi.
Kenapa kehilangan ada? Mengapa pertemuan selalu diakhiri perpisahan? Kenapa cinta tak pernah utuh membahagiakan? Mengapa Ibu dan Bapak tak bisa lagi bersama? Kenapa teman memiliki masa? Mengapa kita menginginkan yang tak bisa dijamah? Kenapa hidup masih begini-begini saja? Mengapa semuanya menganga bagai luka yang baru disayat?
Sederet yang kita bangunkan dari hibernasi, memenuhi pikir hingga ke alam mimpi. Tapi ketika pagi mulai menampakan diri, kita semakin lihai menyembunyikan jati.
Tak ada apa-apa, semuanya baik-baik saja.
47 notes
·
View notes
Text
Hidup dan persoalan cinta ini sebenarnya tidak rumit. Kalau kata Pramoedya, “Hidup sungguh sangat sederhana. Yang hebat-hebat hanya tafsirannya.” Sementara soal cinta, Aşık Veysel bilang, “Sesungguhnya tidak banyak yang bisa kuberikan padamu. Ada teh, kalau kamu mau minum. Ada aku, kalau kamu mau mencintai. Ada jalan, kalau kamu mau pergi.” Kadang memang kita yang membuatnya jadi tak sederhana.
285 notes
·
View notes
Text
Satu hal yg bisa kujanjikan padamu, serumit apapun perdebatan kita nanti dan sebesar apapun masalah yg akan kita hadapi nanti, aku tidak akan meninggalkanmu..
10 notes
·
View notes
Text
Seni Menanti Cinta
Setelah membaca buku dari Kak @kkiakia saya teringat dengan hadist ini :
Dari Umar R.A, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah," (HR. Bukhari-Muslim)
Satu fase bernama pernikahan itu haruslah dimulai dengan niat yang benar.
Akan ada masanya rasa yang menggebu-gebu itu hadir, akan ada masanya kecewa itu menjadi momok yang berlarut-larut, dan juga akan ada masanya ketika kita merasa bahagia dengan sederhana, dari menemukan pasangan yang tepat, seseorang yang mau mendengarkanmu, seseorang yang menjadikan dirimu lebih percaya diri.
Memang rumit kalau urusan yang satu ini. Tapi ada satu kalimat yang cukup ngena :
Pernikahan adalah keputusan yang harus kita lakukan dengan kesadaran, kesiapan, dan tanggungjawab.
Mungkin sangat klise sekali, tapi memang cinta itu haruslah memahami darimana berasal. Kepada Sang Pencipta kita merapal doa, selanjutnya berusaha dengan niat yang tulus tanpa menghilangkan jati diri, tidak terjebak ingin terlihat baik di depan manusia. Sesederhana itu.
Surakarta, 10 Ramadhan 2024
124 notes
·
View notes
Text
Puan..
Kau lestari dalam anganku, terpatri dalam seluk beluk urat nadiku, menggerutu merdu dalam pusara logikaku, menyeruak indah pada titian frasa intuisiku, tertawa syahdu diambang batas niscayaku. Kubiarkan kau berbaring tenang disana, kuabadikan tentangmu sebagai pijar bintang berpangku sukma.
Puan..
Jika cinta ini lautan hina, akankah kau bumi dengan samuderanya?. Jika kau biru segara, apakah bagimu cintaku ini merupa bencana?. Sejauh gurat yang kubaca, tintamu tetaplah gemercak rancu yang menghujamiku dengan rangkaian tanya tanpa susunan aksara. Sejauh hati ini merasa, megamu merundung angkasa bercampur mendung dan badai. Sedang aku langit dengan pasak rapuh yang dengan lancangnya mencoba mendekapmu penuh.
Kau terluka, dan aku lumpuh..
Sebab itulah aku pergi, tapi lubuk hati terdalamku tak pernah sedikitpun membencimu. Kau tetaplah rangkaian bunga yang melingkari pergelangan lenganku. Namun kini ia merupa ungkapan kasih yang sudah tak mampu kuemban lagi hanya dengan sebatas sabar. Ia merupa sajak-sajak kecemburuan, senandung bait-bait keikhlasan, deburan ombak tanpa teguran yang kelak kan menghantam. Ia bara api yang takut kedinginan tuk membakar, dan larik puisi yang dengan pengilhaman tidak untuk diprosakan.
Puan..
Aku mencintaimu dengan penuh ketakutan dan sadar. Namun jika mencintaimu dalam kediamanku membuatmu merasakan arti kedamaian, maka biarkan aku mewakilkan angin untuk membelai wajahmu dari kejauhan. Jika setulus juangku kau anggap tak lebih dari debu jalanan, biarkan aku menjadi hamparan angan yang bahkan tak tampak dalam harapan, hingga kemudian hilang.
Orang-orang kan berlalu lalang, tapi kau akan tetap terpatri dalam ingatan, mengalun indah pada tiap melodi memori yang terlinimasakan. Sebab cinta itu rumit, karenanya kepala ini merunduk kikuk. Maka puan, jika kepergianku ialah senja yang mampu untuk kau nikmati jingganya, biarkan aku terbenam dalam sore yang menunggu malam memadam. Bahkan bila mencintaimu bermaknakan untuk mengajariku penyesalan, maka biarkan aku menyesal dalam keabadian.
Puan...
Sebab aku merasa, menjadi mentarimu terlalu lancang bagiku. Siapalah aku ini. Sungguh tak layak bagiku menggerutu, memintamu mengorbit bintang katai merah tua renta yang tak tahu malu. Cahayaku terlalu redup untuk sekedar menghangatkan dinginmu. Gemerlap keberanianku telah terhisap kegelapan lubang hitam yang kau ramu.
Sejauh kata terucap, nafasmu pun masihlah hembusan keyakinan yang kuanggap tabu. Sepelik inikah berdamai dengan masa lalu?. Rasanya ingin kuingkari saja kenyataan bahwa kau disana, terbakar lalu lebur mengabu. Sesulit inikah mengubur sajak-sajak cinta yang pernah tumbuh sepenuh untukmu?. Rasanya ingin kubungkam saja seluruh pujangga dengan segala omong kosongnya perihal cinta dan rindu.
Puan...
Kini larik puisi kehidupanku telah runtuh. Bagai reremahan pecahan kaca yang basah menggunung, sedang kau di dalamnya, diam termangu tanpa ada sedikitpun keinginan mencipta lagi percikan getaran hati yang telah terbunuh.
Larik itu sudah tak indah lagi, bahkan sejak dari dulu kau tahu itu kan?. Ia telah gugur, bak dedaunan yang kalah dengan musim, kesusahan mempertahankan asupan klorofil yang tersalur. Selepas pergimu, kini ia mulai menguning, dan waktu kan menghukumnya hingga kering.
Meski aku kembali, binar matamu pun telah berbeda, sebab kini bagimu ada-ku hanyalah pupuk kompos yang menyuburkan kelopak bunga egomu. Namun bagaimanapun juga aku telah puas, sebab telah mengerti bahwa aku bukanlah lebah yang kau mau.
Untukmu yang takkan kembali,
kututup kisah ini dengan bab keikhlasan
dengan berat hati kuucapkan; Selamat jalan...
Kudoakan segala tentangmu selalu berpayungkan kebahagiaan.
V N B
51 notes
·
View notes
Text
"if we didn't make it, you know for sure it was for my parents mistake."
"hey, that's terrible way to tell me you don't love me."
aku cuma bisa ketawa, entah sedih entah getir, atau karena betulan menyadari kalau kami nggak akan ke mana-mana. seperti biasa, menuju penerbangan paling pagi hari itu, kita berdua terjaga semalaman. tanpa seks, lagi-lagi. aku cuma diam di ujung ranjang—membaca buku, sepanjang kamu menyelesaikan lima report yang harus kamu presentasikan senin pagi nanti. sambil kamu mengajakku bicara tentang alam semesta dan ray, temanmu dari india yang memberimu pelajaran soal hidup setelah dia drop out dari sekolah.
"gue respect ray," suaramu sehangat matahari yang pecah di selasa pagi. "he didn't have to to anything, an only child, from upper class parents, loving family. malah sempet-sempetnya belajar bahasa inggris dan pergi dari rumah, bikin start up sendiri. i don't know what was he thinking."
"the meaning of existence is absurd, somehow," aku menjawab sambil mengambil kopi dari tepi meja. "that's why sartre was confused."
"and so are you."
buku yang baru kamu beli, yang berada di tanganku saat ini, bab satunya bercerita tentang cinta. tentang bagaimana perasaan bekerja di otak manusia, bagaimana endorfin membuatnya jadi rumit.
kalau bicara soal seks, kita bisa dengan sederhana menyalahkan hormon. tapi cinta selalu ada di level lain, di tempat yang tak bisa dengan mudah kita jangkau, untuk kemudian kita salahkan kalau ia tak lagi bekerja di antara dua manusia.
aku membingungkan dan kamu juga, makanya kita berdua tidak ke mana-mana. selalu hanya di ruangan tipe studio, di tamansari semanggi, tempat semua ketakutan itu berubah jadi apapun yang tak bisa kita bagi. kamu dengan duniamu, aku dengan kesepian-kesepianku. di tempat yang selalu dingin ini, pelukanmu tidak pernah bekerja sebagaimana yang selalu aku butuhkan.
aku benci bagaimana saat bersamapun, kita berdua tetap seperti sendirian.
"report kelar!" kamu tersenyum, menutup laptop, lalu menuju ranjang. "tapi kita kehabisan kondom."
aku tersenyum sebelum mengusap puncak kepalamu, lalu berkata, "tidur aja."
kamu menciumku saat aku mengatakannya.
dan aku membalas lumatan itu meski satu-satunya yang kurasakan adalah kegetiran.
("jangan jatuh cinta.
"iya, jangan.")
10 notes
·
View notes
Text
Cinta itu sederhana. Ekspektasi kitalah yang membuatnya rumit.
14 notes
·
View notes
Text
Tahun ini lukanya memang lebih banyak. luka ini mengantarkan diri pada sebuah pemahaman bahwa hal yang disemogakan pada pergantian tahun bukan lagi tentang bahagia, karena hidup fluktuatif. cukup meminta ketenangan, kelapangan, kesabaran, kekuatan, ilmu, karena itulah yang menjadi modal menaklukan tantangan.
banyak pelajaran berharga di tahun 2023 yang mungkin bisa diambil hikmahnya.
Tidak apa-apa kalo dilukai dan dibandingan oleh orang lain, asalkan kita tidak melakukan itu. karena menurut tulisan di Tumblr yang kubaca yang aku sendiri lupa nama penulisnya, luka yang kita buat untuk orang lain itu lebih lama sembuhnya daripada luka yang kita terima
Tidak apa-apa untuk mengambil jeda, memilih untuk tidak bertemu orang-orang sementara apalagi orang yang membuat luka di hati kita, supaya kita lebih fokus dalam menyembuhkan luka, berkontemplasi, sembari mengumpulkan energi kembali untuk berkontribusi terutama pada umat.
Hubungan dengan orang lain itu sangat rumit, maka dalam menjalin hubungan dengan siapapun jangan pakai sudut pandang sendiri dalam berasumsi, tapi sudut pandang Allah. kita cukup berbuat baik dan benar menurut Allah saja pada orang lain. jangan sampai kita merasa terluka atas perbuatan orang lain, padahal sebenarnya kita lah yang melukai mereka dengan perbuatan kita.
Kita enggak bisa mengendalikan orang lain atas pikiran buruk mereka tentang kita, yang bisa kita kendalikan adalah respon kita terhadap itu semua.
kejelekan kita yang ada di pikiran orang lain, itu baru berupa pemikiran, bukan sebuah fakta.
Belajar memaafkan walau orang lain nggak meminta memaaf atas kesalahan atau luka yang mereka buat.
Hidup bukan hanya tentang aku, aku, aku, tapi juga umat. sedih, marah, kecewa, terluka secukupnya. jangan sampai larut atau sengaja menenggelamkan diri. karena kita juga memiliki kewajiban untuk menjadi pionir kebaikan dan menyampaikam kebenaran atas segala ketimpangan dalam kehidupan.
Di kehidupan orang lain, kita ini orang biasa, bukan pemeran utama. jadi nggak perlu nyari atensi sana sini apalagi di sosial media dengan cara menjual kesedihan hidup seolah-olah kita lah yang paling menderita, atau, seolah-olah kita lah yang paling keren dan populer.
Tak perlu mencari validasi orang lain atas prinsip yang kita pegang
Tak perlu membuktikan apapun pada orang-orang yang meremehkan, merendahkan, membandingkan, kita. karena apa-apa yang sedang kita usahakan hari ini bukan untuk dapat nilai dari manusia, tapi dari Allah. tujuannya biar dapat ridho Allah aja.
Jangan menumpahkan kekesalan, kemarahan, kekecewaan, kesedihan, atau menceritakan masalah rumah tangga di media sosial, itu nggak menunjukan kedewasaan berfikir. karena penyelesailan masalah ada pada komunikasi dua arah, bukan mengumbar sana sini.
Takperlu menjelaskan apapun tentang dirimu pada orang lain
Masa muda nggak cuma soal cinta. tapi tentang bertumbuh, kontribusi, bermanfaat untuk umat. jadi stop untuk mendramatisir keadaan, mulailah berbenah, berkembang, dan berperan dari hal-hal kecil.
Apa yang kita jalani hari ini, itu lah takdir terbaik yang Allah beri. Kita hanya perlu menerima dan ikhlas menjalaninya serta berikhtiar yang terbaik.
Terus kelola sabar dan syukur dalam menghadapi tantangan.
Lebak, 3 Jan 2024
20.12
35 notes
·
View notes
Text
Refleksi 2023
@coklatjingga
2023 memang tak menjanjikan banyak ceria, namun setidaknya aku tetap melangkah di tengah suka dan duka hingga akhir masanya.
2023 memang tak berjanji ia bebas air mata, namun baiknya ia masih menyelipkan tawa di sela-sela duka.
2023, terima kasih atas sekumpulan rasa dan kisah yang tak terlupakan.
@aisyatulr
Sebab hidup tentang rangkaian terbatas serta intruksi yang rumit maka tahun kebelakang adalah kesusahan untuk menghadapinya, semoga banyak hal-hal baik yang datang menghampiri agar kesusahan lainnya bisa teratasi tanpa harus terluka dan tersiksa
@penaalmujahidah
Tahun lalu aku terluka, tapi gak apa-apa. Semoga luka itu menjadi penyiram kebahagiaan yang bisa kupanen di tahun ini.
@midnight-thought-and-daydreaming
2023 memang bukan yang terbaik, tapi juga bukan yang terburuk. Mungkin saja yang terbaik sudah lewat atau malah memang belum datang. Semoga berani dan kuat menjadi pengingat untuk tetap semangat.
@tulisanmimi
2023 rasanya nano-nano ya. Kamu menemukan versi terbaik, juga mengakui kelemahan-kelemahan yang ada pada dirimu. Kamu sekeren itu loh. Jadi hadapin tahun ini dengan hati yang lapang ya! ☺
@hexrtz0
2023 terima kasih telah hadir sebagai tahun yang penuh perjuangan. Perjalanan masih panjang, banyak yang perlu dibenahi untuk menjadi versi terbaik. Atau mungkin tiada akhirnya untuk terus jatuh bangun. Tapi, aku berharap tahun ini perjuanganku lebih menyenangkan dibanding tahunku sebelumnya.
@ceritajihan
Kupeluk hangat segala yang terjadi di 2023, kita berjuang bareng lagi yah. 2023 ngajarin aku untuk lebih berani ngambil tindakan sebelum banyak penyesalan terjadi, maaf karena aku belum semaksimal itu memanfaatkan waktu di tahun kemarin.
@philoshofy
Terima kasih 2023. Tahun yang telah mengantar aku untuk berani mengarungi pasang-surut badainya, membawa aku jauh lebih legawa untuk menjalankan dan menerima apa-apa yang sudah ditetapkan Sang Pencipta, juga membekali dengan hikmah dari se-inci langkah yang aku ambil.
@sitijubaedahputrimanguntur
Di 2023 kemarin aku sering sekali egois pada diri sendiri, aku mengambil keputusan yang enggak dipikirin dulu dan aku kehilangan banyak hal setelahnya, tahun ini semoga aku tidak ceroboh dalam bertindak pun dalam hal yang mendesak. Semoga aku bisa menjadi pribadi yang lebih baik di tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang.
@nonaabuabu
Aku melihat lebih banyak hal-hal yang belum selesai di tahun yang telah berlalu namun aku melihat hati yang lebih kuat ketika tahun berakhir, pada dirimu sendiri.
@everyone_n.a
Tidak apa di tahun lalu tidak terwujud, percayakan semuanya pada tuhan mu dan dirimu, yakinkan bahwa kamu bisa kamu kuat, di tahun ini harapan dan keinginan mu itu bisa kamu raih.
@yulianti-rh
Tahun sudah berganti, dan perjalanan masih berlanjut. Akan ada banyak tawa yang menemani, mungkin juga tangis tak kalah dalam mengiringi. Semoga langkahmu kokoh, bahumu kuat. Meski terseok, tetaplah berjalan. Kau pasti bisa.
@sindilestariputrisworld
Kita mengarungi waktu demi waktu. Detik demi detik yang terus berdetak maju. Hingga penghujung tahun berlalu. Menjemput waktu yang baru, dipengawal tahun yang akan terus melaju.
Bagiku, tak ada yang istimewa. Kecuali segala yang dimaknai karena-Nya. Berusaha menyadari bahwa; berganti hitungan tahun, berarti menuju semakin dewasa, berarti semakin dekat untuk berpulang kepada-Nya.
Satu hal kegelisahan pada tahun itu, aku hampir kehilangan diri sendiri. Aku kehilangan jati diri.
Aku menjadi hamba, untuk tiap pasang mata yang harus khidmat menatap juga menetap pada segala pandang.
Namun pada tahun itu, aku menemukan arti dewasa. Bahwa menjadi dewasa berarti, mampu menangkap makna dalam setiap kejadian yang menimpa juga tabah pada apa-apa yang diberikan-Nya.
Duhai tahun yang baru, hadirmu sama sebagai yang telah berlalu. Bagiku, engkau adalah kesempatan, yang harus kulalui dengan kedewasaan, keikhlasan dan kesempurnaan dalam berbekal. Semoga, cinta hadir lebih banyak. Hikmah diraup tak terhitung, dan, teka-teki dalam setiap tanya terlengkapi tanpa harus aku menduga-duga (lagi).
I'm Hope.
Ketika 2023 telah berlalu.
38 notes
·
View notes