#celengan itu apa
Explore tagged Tumblr posts
Text
Hujan, warteg, kopi, dan
Zahra.
Definisi jumat berkah, ketika harimu dipenuhi suara merdu spek podcaster kelas dunia yang berulang mengatakan:
Fat, Allah itu..
Fat, Allah itu..
Fat, Allah itu...
Aku dan dia jarang berbincang, belakangan. sering bertemu, namun berakhir dengan hanya pandang-pandangan dengan mata berbinar. lalu dia memukulku—ya, anda tidak salah baca, tahu kan love language wanita terkadang memang physical attact?
Dulunya beliau mentorku, tapi tawadhunya luar biasa sekali, pertalian kami jadi lebih hangat dari sekadar mentor dan mentee. hingga kesimpulanku masih tak berubah, fase mentor bersama beliau, ialah yang terbaik sepanjang masa.
Bersamanya, definisi pertemuan berkah. Jarang, namun sekalinya iya, aku jadi paham makna orang yang melihatnya saja membuatmu ingat Dia—terimakasih sudah menjadi rekan yang tak canggung diajak banyak berbincang tentang-Nya, kak.
Kepadanya, sudah lama aku rindu. sudah bosan mendegar kabarnya hanya dari katanya, mengetahui hidupnya dari kacamata lainnya. sudah lama kupendam sendiri dan berkali-kali hanya melempar ucap,
Kakak, aku rindu. begitu saja sih. tapi juga tak ingin mengganggu waktumu. namun, semoga esok lusa Allah izinkan celengan rindu kita pecah ya.
Dia aminkan juga. Lalu sudah, benar begitu saja. berakhir dengan kami yang larut pada hidup sendiri lagi.
Semalam, rindunya sudah tak tertahan. Aku berkata tanpa angin-hujan seperti biasanya, bila esok ada niat ingin ke arah sini, kabarkan aku. nanti kusamperin kakak.
Hebatnya, semendadak itu, dan beliau menyanggupi untuk berkelana dari ujung jakarta ke area sini. Aku sampai melonjak. haha, beginikah pesona orang baru lengser? okegas okegas.
Kami bertemu akhirnya, tidak direncanakan matang namun formula pertemuan yang jadi memang begitu ya.
Kami makan siang di lunch break-nya para worker. meski ramai, tumpukan cerita tetap dibabat habis. meski dibersamai deru hujan, kami tetap loncat-loncat berkejaran dengan waktu. bahkan kami sengaja berpindah demi mencari nyaman, dan berakhir lagi-lagi pada masjid, rumah ternyaman.
Meski akhirnya, waktu berpisah datang juga.
Aku masih sangat rindu, tapi gimana ya, hari mulai sore, jadwal harus berlanjut, amanah uas harus ditunaikan. kita harus kembali hanya memeluk dari doa-doa saja.
Maka semoga kakak, dijaga Allah selalu. diliputi rahmat-Nya selalu. Atas pendeknya waktu temu kita tadi, singkatnya waktu bincang itu, semoga Allah tetap berkahi. Aku turut bahagia, sangat sangat sangat bahagia, mendengar kabar tadi.
Terimakasih sudah menjadi wasilah Allah mengingatkanku, betapa hebatnya Dia mengatur apa-apanya. Mendengar cerita kakak, sejujurnya sebuah harapan seperti datang padaku. Putus asa kemarin seperti menemukan jawabannya.
Kakak, tetap menjadi bunga ya, dimana-mana,
yang mekar, wangi, membuat siapa saja yang disekitarnya ikut sumringah.
Semoga Allah ampuni aku, kakak juga. Ucapan ini memang harus kita ulang ribuan kali. Sudah terlampau banyak langkah kita berserakan tanpa ilmu, tak maksimal, sia-sia dan perlu banyak evalusi. Semoga Dia benar-benar bimbing kita selalu saja.
Anw, ayo kak, waktu-waktu yang kemarin terlewat, maksimalkan lagi. Saudara diseberang tak boleh berjuang sendirian. Kita butuh mereka. Gerilyakan lagi ngadminnya, insyaAllah sebentar lagi selesai—ini kalimat yang ribuan kali diulang guru kami sejak 1 tahun lalu, beliau selalu berujar ini, dan kabar baiknya, belum kunjung Allah wujudkan.
Dan kalo kata guruku itu bila suatu waktu bertemu kami, fatimah-zahra ini sepaket banget sih everywhere-nya.
Kulanjutkan,
betul, bersamanya kita, mengguncang dunia!
-----------------
Ya, ini sepekan sebelum uas, kak. arent u remember?
dan aku sudah rindu lagi, haha. mari mengulang lagi kenangan ini, dan aku tak akan bosan meski ribuan kali.
4 notes
·
View notes
Text
Hari ini belum ngejurnal, tapi harus tulis pemikiran biar gak lupa.
Oh iya duit gua ilang 200 nih kemaren kan cash 3000 dari çemo Abi, cuma buat bayar kargo doang 400 masih ada sisanya harusnya 2600 kan masa sisa 2400 antara gak sengaja kepake atau emang gaboleh naro dompet sembarangan nih bisa jadi ada yg nilep dari dompet.
Lumayan cuu 200 itu kepikiran mulu ini kemana yaa hadeuhhh
Edit
Sebagai orang yang pelit aku memang lebih suka menggunakan non tunai hanya demi beberapa angka di belakang koma pada harga belanjaanku tidak terbuang sia-sia karena alasan tidak ada receh atau pecahan yang bisa diberikan sebagai kembalian.
Yaa belanja dengan kartu memang lebih aku sukai dan karena itu lah aku agak sebal menyimpan uang tunai. Bukan karena apa-apa, dompetku yang tipis tidak bisa dilipat untuk menyimpan semua nya😌
Tapi ntah kenapa hari itu, aku tidak bisa menolak ketika kakak kami, sebut saja Çelo. Tiba-tiba kami yang jarang berbincang dengan maksud yang jelas menghampiri ku dan berkata
Bagaimana kabar mu dik? Sehat kan? Saya ada uang tunai 3000. Bagaimana jika kamu transfer saldo rekening mu dan ambil ini?
Dalam hati sejenak ku berpikir. Ahh apa salahnya membantu orang, mungkin dia ada kebutuhan mendesak. Lantas ku kabulkan keinginan nya itu untuk menukar saldo rekening ku dengan 15 lembar pecahan 200an.
Pucuk dicinta, ulam pun tiba.
Aku yang bermuatan 3000 itu pun dengan kebetulan dimintai tolong. Kali ini oleh kak Mukri yang hendak mengirim beberapa barang ke luar kota yang dengan kebetulan pula tidak bisa melakukan nya sendiri karena satu dan lain hal.
Ku terima pintanya tersebut dan esoknya ku tunaikan. Pagi hari sekitar pukul 10 aku berangkat menuju ke cabang pengiriman terdekat, mengambil antrian dan langsung tiba giliranku. Maklum pagi itu belum banyak orang yang datang.
Ku lalui prosesnya dengan seksama, di terima lah 4 paket itu oleh kurir untuk dikirimkan. Aku ingat betul jumlah nya, 85 x 3 di tambah 1 paket yang 71.
Totalnya 326 ya kak. Oh ya tentu saja di semua angka-angka itu terdapat angka lain nya di belakang koma. Tapi terserahlah aku punya banyak uang bisik ku dalam hati.
Keluarlah 2 lembar dari dompet ku. Iya 2 lembar saja. Itu pun masih ada kembalian nya. Ku ingat betul semenjak hari itu aku tidak belanja apapun lagi setelahnya.
2 hari berselang
Tidak ada yang berubah, di dompetku masih ada 13 lembar 200. Hanya bedanya sekarang ada 1 lembar 50 dan 1 lembar 20 ditambah 1 lembar 5 yang sudah lebih dulu menghuni dompetku.
Oh iyaa beberapa recehan yang malas ku hitung dan langsung ku asingkan ke tempat dimana kawan-kawan nya berada. Ya celengan.
Libur telah tiba...
Hari dimana kami leluasa untuk pergi ke luar tapi tidak dengan ku yang lebih nyaman di rumah. Tidak masalah, toh aku tidak punya keperluan mendesak. Jadi ku habiskan libur ini di rumah saja.
Tiba di penghujung hari, kawan ku hendak ke luar untuk urusan pribadi nya. Kebetulan aku si pelit punya beberapa lembar uang dan perlu disetorkan ke ATM.
Eh minta tolong dong sekalian setorkan uang ini.
Pintaku kepadanya. Yaa salahku tidak memeriksanya kembali dan memastikan jumlah uang itu sebelum ku amanahkan.
Beberapa jam berlalu, dia kembali dan lupa untuk melaksanakan pintaku tadi. Dikembalikan lah uang nya kepadaku sambil menghitung yang ku ikuti dalam hati.
"Nih yaa maaf tadi gak keburu" Jelasnya kepadaku. Tapi kok berkurang 1 lembar? Bener hanya segini? Dan sebagai nya dan sebagainya sampai aku pastikan sendiri
Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, sebelas, dua belas.
Loh ini bener segini? Tanyaku.
Iyaa kok bener, gak di apa apain sama sekali dari tadi juga begini persis gak ada yang berubah.
Dijelaskan nya dengan sungguh-sungguh, diperlihatkan semua uang nya dan riwayat transaksinya yang menegaskan bahwa dia menggunakan uang nya sendiri selama di luar.
Okelah aku pun terima. Hanya dua yang dapat ku simpulkan.
Kecerobohan ku yang tidak memeriksa kembali sebelum mengamanahkan uangku ke orang lain.
Kalaupun hilang, antara hilang selama ku diamkan di dompet, yang mana dompetku pun kadang tidak ku perhatikan. Pernah semalaman lupa ku taruh di atas meja. Saat ke kamar kecil pun ku simpan di luar. Atau bisa saja tanpa sengaja terpakai saat ku titipkan uang ku untuk di setorkan.
Apapun itu aku berusaha ikhlas, jikalau terpakai dan di ambil seseorang ku harap bisa dianggap sebagai amal dan mengalir kebaikan dari nya. Karena aku sangat yakin tidak menggunakan uang tunai lagi selain urusan kirim paket kemarin.
2 notes
·
View notes
Text
Validasi Bisa Dibeli
Pecahkan celengan ayammu, hanya bertengger di rak buku tidak akan membuatmu diakui. Tidak kah centang itu menggiurkan? Biru tidak selalu tentang pilu.
Pulang, lalu merengek pada Ibu. Orang tua tidak melulu mengerti kepuasan generasimu.
Atau jatuhkan harga dirimu, cara itu kerap berhasil menaikan derajat keluarga.
Lakukan apa saja, biar puas dahaga.
Jangan mati, sebelum ter-validasi.
10 notes
·
View notes
Text
Lesson Learn
Saat perceraian menimpa kamu, satu diantara beberapa orang menganggap itu seperti putus dengan pacar, percayalah itu lebih besar lagi dari pada putus pacar, kamu tak perlu ke pengadilan agar kamu bisa berpisah, kamu tidak perlu bayar pengacara karena mantan kamu tak terima kamu putuskan, dan bnyak hal kompleks lain yang perlu diproses
Hal ini baru aku pikirkan seharian ini
Aku bersyukur berada disituasi perpidahan yang sedari awal aku tau dan rasakan, belum sempat aku menunggu sampai beranak pinak dan bertahun-tahun menjalani kesabaran dalam jahanam
Aku bersyukur banyak orang yang menyadarkan , entah itu teman online , orang asing yang pernah mengalami hal serupa, ibu-ibu gateball, dan banyak lagi yang mendukung akan keputusan ini
Aku tersadar akan prosesnya yang menyakitkan, terlebih bercerai. Pelaku pernah melewati ikatan badan melalui persetubuhan, dia berada didalam badan kamu, tak ada jarak, saling bertukar keringat dan cairan lain yang keluar dari diri manusia / badan kamu,
Yang menjadi masalah adalah kamu sendiri yang memblok proses itu dengan denial dan menyalahkan diri sendiri seperti itu tak normal
Layaknya bayi, mereka wajib.. harus melewati fase-fase pertumbuhan agar di akhir gak ada kecacatan fisik maupun mental, yang jika terlewati malah akan jadi masalah tersendiri bagi si bayi ketika menginjak usia tahunan
Begitupun kesedihan akibat perpisahan khususnya percerian..
Aku melihat banyak wanita yang mengalami sama seperti aku, hanya minusnya di aku belum punya anak, jadi kabur secepatnya tak ada halangan lagi buat aku,
Fase setelah cerai bahkan sudah aku rasakan sebelum sidang,
Saat aku mengalami fase ini , memang terasa sangat berat,
Awalnya aku menyangka ini melegakan karena aku sudah terbebas dari manusia berjiwa benalu dan NPD , dan ini aku rasakan selama sebulan
Setelah itu aku merasa semangat menjalani kehidupan seperti biasa, tak ada masalah apapun yang aku rasakan, aku belajar mengenali diri sendiri dan berusaha menemukan potongan-potonga jati diri kemarin yang tersisa dari masa lalu
Selanjutnya fase yang tak menyenangkan dimulai. Aku mulai menyalahkan dia, aku menyalahkan diri sendiri, terus bertanya kenapa dia melakukan ini padaku, kenapa aku yang jadi korban, kenapa harus aku ? Dan semua jawaban yang aku punya adalah bentuk denial and accuse yang aku buat sendiri dengan tujuan untuk meyakinkan diri sendiri
Setelah itu fase makin dalam lagi makin terpuruk. Sedih itu seperti koin pada celengan, tabungan sejak jaman pacaran, sejak sebelum menikah hingga saat menikah, bonus setelah pisah rumah. Semakin ditumpuk, saat kantong celengan sudah tak muat ia membludak, kesedihan yang ditumpuk selama 1 tahun, berakhir berceceran tak terbendung selama hampir 2 minggu. Nangis tiap malam, sedih saat siang, melamun apa yang nanti akan terjadi, terbangun dari mimpi, trauma dengar bunyi motor, trauma dengan suara teriak dan suara benda yang di lempar-lempar , trauma mendengar orang berantem.
Seminggu penuh aku gak mau beberes, aku gak tau mau ngapain, yang aku kerjakan berakhir berantakan, aku numpukin cucian, numpukin setrikaan, dan menyalahkan kalau aku pemalas, gak rajin, gak sat-set, menunda-nunda, gak semangat, lemes dan cape terus, malas mandi, gak nafsu makan, yang lebih sering aku lakukan adalah rebahan dan main hp. Awalnya aku pikir apakah ini yang aku maksud rio lakukan saat masih nikah, kenapa aku jadi copycat gini, dan percayalah.. ternyata itu adalah salah satu bentuk trauma. Banyak yang bilang sesakit apapun kamu jangan balik lagi sama dia.
Sekarang aku lagi nata lagi mood, nata kebiasaan, nata hal apa saja yang perlu aku ubah dan perbaiki, karena sejauh ini fase sedih mendalam sangat berdampak, selain mental, juga pekerjaan yang serba tertunda. Dan itu sangat nyata, gak mungkin baju bisa ngelipet sendiri, gak mungkin tanaman rapih sendiri, tentu perlu aku yang menatanya lagi.
Ibaratnya aku sedang terdampar di lautan, tugasku hanya bertahan ditengah karangnya, aku pasti rasakan sakitnya diterpa ombak aku tau rasanya disapu badai, tapi aku harus tetap berpegang pada karang yang saat ini tubuh bersandar, setelah itu lanjutkan kembali berenang hingga mencapai pantainya. Nelayan jarang ditemukan diberita hanyut terbawa arus ombak, karena Tuhan membersamai mereka, dikala tersesat ada langit yang menjadi peta, disaat kehabisan bahan bakar pasti ada nelayan lain yang menolong, sekalipun dia terombang-ambing pasti akan menemukan daratannya. Karena Tuhan membersamai mereka.
Bertahanlah, ombak ini hanya sementara. Kamu pasti akan sampai di pantaimu. Tugasmu sekarang bertahan pada karang, dengan kamu ditemukan nelayan, dengan kamu berenang ke daratan, dan dengan kamu menemukan daratan.
keep sailing ..
0 notes
Text
Slingo Rakin’ Bacon Demo
Saya benar-benar ingin sekali memainkan permainan bingo/slot hybrid lainnya dari para ahli Slingo Originals , dan saya tidak sabar untuk mencoba Slingo Rakin' Bacon untuk melihat seperti apa permainan itu. Mmmm, bacon; Saya penasaran apakah mereka akan membiarkan saya menambahkan sedikit saus cokelat di atasnya. Bagaimanapun, kembali ke tugas yang ada, dan judul ini menyertakan kartu bingo klasik dengan 12 garis kemenangan, RTP 95,69%, dan kemenangan maksimum yang sangat besar yaitu 10.000x taruhan.
Permainan Slingo cenderung bervariasi dalam tampilannya, dengan beberapa menawarkan lebih banyak fitur dan ronde bonus daripada yang lain. Slingo Rakin' Bacon dapat digolongkan sebagai judul penuh aksi, dengan tiga variasi ronde putaran gratis yang dapat diraih bagi mereka yang dapat mencapai anak tangga teratas tangga hadiah. Bersiaplah untuk menghancurkan celengan Anda menjadi berkeping-keping, dengan diperkenalkannya permainan hadiah jackpot yang dapat dipicu kapan saja simbol liar muncul. Pilih dari tabel permata dan menangkan satu dari empat hadiah uang tunai tetap.
LINK GACOR M1TOTO : Klik di sini
0 notes
Text
Tabungan Masa Depan Anak Desa.
Namaku Bayu, seorang pemuda desa yang baru saja lulus SMA. Tinggal di desa kecil di lereng gunung memang menyenangkan, tapi kadang-kadang terasa membatasi. Hampir semua penduduk di sini hidup dari bertani atau bekerja serabutan. Aku sendiri membantu orang tuaku mengurus sawah.
Sebelumnya, aku tak pernah berpikir soal menabung di bank. Setiap kali aku mendapat uang, biasanya aku simpan di celengan bambu di kamar. Aman? Ya, lumayan, sampai adikku yang masih kecil memutuskan untuk membongkar celenganku dan membeli permen tanpa izin. Sejak saat itu, aku mulai berpikir, mungkin ada cara yang lebih baik untuk menyimpan uang.
Pada suatu pagi di pasar desa, aku melihat sebuah meja dengan logo Bank BRI di pojokan. Dua orang petugas tampak sibuk menjelaskan sesuatu kepada beberapa ibu-ibu. Penasaran, aku mendekati mereka.
“Mas Bayu, sudah punya rekening di bank belum?” tanya salah satu petugas dengan senyum ramah.
Aku menggeleng, sedikit malu. “Buat apa, Mbak? Kan bisa nabung di rumah.”
Mbak Dina, petugas BRI itu, langsung menjelaskan berbagai keuntungan memiliki rekening bank. Yang paling menarik bagiku adalah cerita tentang aplikasi BRImo yang bisa dipakai untuk menabung, membayar tagihan, bahkan kirim uang tanpa harus ke bank. “Bayangkan, kalau Mas Bayu mau beli pupuk online, tinggal klik di HP,” katanya.
Karena penasaran, aku pun memutuskan untuk mencoba membuka rekening. Prosesnya ternyata tidak seribet yang kubayangkan. Bahkan, aku bisa membuatnya hanya dengan membawa KTP dan setoran awal yang kecil. Ketika aku menerima buku tabungan pertamaku, rasanya seperti mendapatkan tiket untuk masa depan yang lebih baik.
Sejak hari itu, aku mulai menabung secara rutin. Uang hasil panen singkong yang biasa kuboroskan untuk hal-hal tidak penting, kini masuk ke rekening. Dalam beberapa bulan, aku berhasil mengumpulkan cukup uang untuk membeli bibit jagung unggul. Orang tuaku terkejut melihat inisiatifku, tapi mereka mendukung sepenuhnya.
Yang membuatku semakin semangat adalah fitur BRImo. Dengan bantuan Mbak Dina, aku belajar menggunakan aplikasi itu. Aku merasa seperti anak kota setiap kali membuka HP dan melihat saldo tabunganku bertambah. “Jadi gini rasanya punya dompet digital,” pikirku.
Beberapa bulan kemudian, aku mendapat peluang untuk mengikuti kursus pertanian modern di kota kabupaten. Biayanya cukup besar, tapi aku punya cukup tabungan untuk mendaftar. Saat itu aku sadar, menabung di bank bukan hanya tentang menyimpan uang, tapi juga membangun kesempatan.
Sekarang, aku punya rencana besar. Selain mengembangkan usaha pertanian keluargaku, aku juga ingin menginspirasi pemuda lain di desa agar tidak takut mencoba hal baru. Jika aku yang dulu cuma punya celengan bambu bisa punya rekening di bank, siapa pun juga bisa.
0 notes
Text
Dear kamu,
Iya kamu laki-laki yang sedang menemani perjalanan ku ini.
Satu minggu yang lalu kita bertemu, memecahkan celengan rindu yang sudah kita tabung selama sekitar 7 bulan ini. Aku sangat excited menghabiskan hari-hari ku bersama mu meskipun aku akuin jakarta begitu padat dan merayap. Tapi aku begitu menikmati hari itu bersama mu.
Aku masih tidak menyangka ternyata nyaman bisa membuat kita sejauh ini.
Aku mengagumi mu, semua tentang mu. Banyak hal kecil yang aku suka dari mu.
Aku tidak menyangka di akhir pertemuan kita kemarin kamu mengutarakan niat baik mu untuk menjadikan ku sebagai tujuan mu. Menjadikan ku sebagai alasan untuk mu dapat berjuang agar kita bisa hidup bersama. Mengapa aku begitu mudahnya mengiyakan? Karena aku merasa bahwa cukup kamu orang nya.
Meskipun aku faham menemani mu berjuang itu bukan hal yang mudah tapi aku siap akan itu dan semoga Allah selalu menemani perjalanan kita.
Setelah pertemuan itu aku harus kembali lagi ke rutinitas ku, kembali lagi menabung rindu, kembali lagi merasakan jarak yang luar biasa ini.
Terkadang aku begitu menginginkan kita ada di satu kota, agar aku bisa menemui mu, bercerita tepat di depan mu dan berharap kamu ada di saat saat aku lelah tapi ternyata jarak kembali menjadi pengingat kita. Ternyata jarak juga begitu luar biasa nya menjaga kita, menjaga kita untuk tetap dalam jalur dan mengusahakan apa yang sedang kita cari. Jarak juga mengajarkan kita bahwa tiap momen bertemu dengan mu itu sangat berharga.
Doa ku semoga kita saling mengusahakan untuk bisa bersama ya, bisa pulang di rumah yang sama.
Doa ku semoga kita bisa saling memahami dan mendengarkan di kala kita jauh
Doa ku semoga bisa berjuang bersama dengan mu
Doa ku semoga kelak kita disatukan di sebuah momen sakral yang menjadi awal perjuangan kita
Aku harap kita selalu sehat dan dilindungi oleh Allah
I love yu kamu laki2 minang yang sedang berjuang <3
0 notes
Text
hai dy, apa kabar?
sudah lama tidak bertegur sapa yaa. minal aidzin wal faidzin yaa dy. maafkan aku kalo dulu banyak sekali salah sama kamu. btw telat ga sih aku ngucapin salam lebaran ini haha.
kamu tau ga? aku bener-bener ga nyangka bisa sembuh beberapa bulan kebelakang, fikiranku sudah bukan lagi tentangmu, mimpiku sudah bukan lagi bersamamu. tapi sekarang tentang dia yang baru keceritakan itu :) aku semakin dekat dengannya dy. entah apa yang dia lakukan tapi ada keyakinan kuat bersamanya untuk meniti masa depan. walaupun kita terpisah jarak yang cukup jauh, tapi perasaan itu sangat kuat. aku masih belum bisa bertemu langsung dengannya, tapi komit untuk bertemu pasca lulus itu menjadi celengan rindu yang selalu kami tabung. and yaa i'm so happy, karna aku ngerasa mulai sembuh, dan aku ngerasa menemukan obat untuk melupakan perasaan kepadamu seutuhnya. semoga yang kali ini berhasil yaa dy. kamu bahagia begitupun aku disini, hehe.
oh yaa, kamu pasti penasaran bukan siapa orangnya? doakan aku bisa ke jenjang pernikahan bersamanya yaa, suatu saat ku kirim undangan spesial itu kepadamu dan calon istrimu, agar kita bisa berteman baik bersama :)
0 notes
Text
Ya Allah…
Hamba tidak tahu rasa apa yang di dalam hati ini. Hamba tidak tahu bagaimana ulasan takdir yang telah Engkau tetapkan kepadaku. Kejutan apa lagi yang Engkau sembunyikan, dan teka teki apa yang harus hamba jawab Ya Allah.
Resign dari kantor dengan secakup simpang siurnya (yg terkadang masih menyisihkan trauma) kemudian pulang dengan segala problematika yang Engkau tampakkan kembali. Ini adalah masalah yang sama sejak aku kecil dan tidak pernah selesai. Tapi kali ini Engkau luaskan pikiran hamba untuk memandang permasalahan dari segi seorang anak pertama dengan tanggung jawabnya.
Hamba berterimakasih atas segala ilmu yang telah Engkau berikan. Ilmu yang terkadang malah bikin pusing, karena ketidakcocokan atau banyak kesalahan yang sebelumnya tidak terlihat jadi makin jelas, jadi makin banyak berfikir gimana caranya ini gimana caranya itu agar bagaimana sesuai kodrat.
Rumah… aku selalu lemah jika membicarakan tentang rumah, kenapa rumahku berbeda dengan yang lainnya?? Kenapa gelak tawa itu seringkali tabu? Kenapa diskusi-diskusi kecil tidak pernah ada? Kenapa orang tuaku otoriter sekali dengan pilihannya? Kenapa orang tuaku selalu bertengkar keras di depan anak-anaknya? Selalu berbicara kasar dengan bentakannya. Kedua orang tuaku tidak pernah saling terbuka apalagi masalah keuangan. Ibu yang sering mengambil uang tanpa minta, bahkan celengan bapak habis di buatnya, lalu ada hutang yang harus di bayar tiba-tiba. Itu pun dengan nominal melebihi UMR. Bapakku adalah orang yang tidak bisa jujur dengan istrinya. Di tambah adikku yang sangat keras kepala jika di nasehati, Ahhh rumit sekali keluargaku.
Alih-alih berbicara pelan untuk mengurai masalah malah di suruh mengerti “emang dari dulu udah jadi sifat, sebagai anak harus paham, makanya dari dulu di sabarin aja” kata bapak suatu hari.
Lalu apakah semua perilaku KDRT dari Ayah dan sifat ibu yang bagiku Semakin hari semakin tidak bisa di toleransi itu juga harus ku normalisasi? Aku harus memahami strunggle, masa lalu, pola didik pola pikir kakek dan nenek. Aku yang tahu tentang ilmu rumah tangga, aku yang belajar ilmu mendidik anak, dan aku yang selalu mempelajari agama ini seakan buntu. Seakan tidak ada jalan keluar lagi setelah sekiaaan banyak usaha yang ku lakukan nihil tidak ada hasilnya.
Ibuku makin menjadi-jadi dalam membandingkan dirinya dengan orang lain terlebih iri dengan perilaku ayah kepada keluarga besarnya. Ayah yang untuk sholat saja harus aku yang teriak-teriak, tidak mau jujur dapat uang dari mana, dan kelihatan jelas sekali lebih suka membela keluarga besarnya. Adikku apalagi, ketika di nasehati malah teriak-teriak dan bahkan pilih pergi ke kosnya, ia suka sekali menghabiskan uang. Aku menasehati mereka berulang kali, kedua orang tuaku penuh dengan ketidak jujuran. Inilah yang dulu menyebabkan Ayah selingkuh berkali-kali.
Jujur Ya Allah, hamba lelah melihat drama ini. Akhir-akhir ini ibuku sering murung dan beberapa waktu mengancam bunuh diri. Sering cek cok masalah keuangan lagii…
6 bulan di rumah, akhirnya Engkau beri hamba pekerjaan lagi. Tapi sekarang di takdirkan kerja di dekat rumah, meskipun sebenarnya harapanku bekerja di luar kota lagi, atau aku di nikahi seseorang yang jauh dari rumah. Seseorang yang baik dan dari keluarga yang baikk. Aku ingin lari sajaa sebenarnya, seperti aku yang dulu, selalu nyaman di perantauan. Dan pulang hanya memastikan mereka baik-baik saja alias tidak ada cek cok dan air mata sakit hati yg aku keluarkan. Aku tidak sanggup menghadapi keluarga toxic seperti ini, energi ku bukan malah full tapi habis.
Entah takdir apa lagi yang akan terjadi padaku Ya Allah, besok minggu training 2 bulan di ponorogo. Artinya aku meninggalkan rumah selama itu, aku bersyukur mendapat pekerjaan ini meski sebenarnya masih mengharap akan kembali ke solo, kembali bersama komunitasku, kembali bersama teman-temanku yang positif, dan kembali pada seseorang yang sangat-sangat aku rindukan, yang aku harap kan menjadi imanku.
Lalu pertanyaanku lagi “Apakah 2 bulan di ponorogo ini untuk mengistirahatkan hatiku sejenak untuk nanti memulai berperang menyelesaikan masalahku saja ?” Atau memang ada sesuatu yang ingin Engkau tunjukan kepadaku Ya Allah?
Jujur Ya Allah hamba belum sepenuhnya ikhlas meskipun sudah hamba coba dengan susah payah. Berat sekali terjebak di perasaan dan situasi seperti ini, apakah aku bisa menambah personil baru di keluarga ini “suami” jika keluargaku saja masih tinggi egonya?
Aku hanya bisa mencurahkan segalanya lewat tulisan ini, agar fikiranku sedikit terurai, agar aku lega, agar jika memang ini Takdir terbaik-Nya untuk menebus dosa-dosaku maka aku harusnya berbahagia, semoga sebentar lagi ikhlas itu segera menyapa..
Semoga keluarga yang sakinah mawwadah warohmah itu benar-benar aku dapatkan, setelah usaha bertahun-tahun lamanya. Semogaa Allah kabulkan di waktu yang tidak lama, dan aku selalu percaya pada-Nya.
Ya Allah di depanmu aku tidak ingin lagi berpura-pura
0 notes
Text
Mendahulukan Sikap Ikhlas, agar Sikap Materialistis Tak Diterapkan Semena-mena
Tengah malam dalam perjalanan pulang dari lokasi panen udang, manager baru saya kehausan, habis lembur sampai jam dua belas malam. Dia minta untuk singgah di salah satu minimarket untuk membeli minuman. Setelah mendapatkan botol minumannya seharga sembilan ribu delapan ratus, dia melesat menuju kasir dan membayar dengan pecahan sepuluh ribu rupiah.
Kasir itu kemudian mengutak atik Cash Drawer-nya namun tak menemukan pecahan uang koin. Dengan lembut dia mengatakan gak ada uang dua ratusan mas, mau didonasikan saja ? Tidak, kata Manager itu lalu memaki dengan Das kapital-nya Karl Marx.
Mulai dengan menghardik Perusahaan minimarket itu sebagai company yang mencuri hak-hak orang miskin, perkara sosialis dan kapitalis yang selalu baku hantam sampai pada konsep Masyarakat madani. Diakhir dia meninggikan nada bicaranya, mbak "Pokoknya saya minta uang kembalian saya dua ratus perak saya tunggu sampai dapat"
Sebagian dari kita juga paham bahwa strategi marketing kapitalis kadang memainkan kesempatan sekecil apa pun itu untuk menggali keuntungan, dia sengaja tidak menggenapkan harga dagangannya, cerdik dan licik memang.
Namun kasir perempuan tersebut mungkin tidak tahu soal perkara Sosialis dan Kapitalis ini, dia hanya ingin cepat pulang, yang mungkin jarak rumah dari indomaret itu lumayan jauh dan pulang sendiri mengendarai motor. belum lagi jika dia memiliki anak bayi yang mesti dia susui.
Transaksi semacam ini juga sering saya lakukan, apalagi dengan corporate kapitalis konservatif yang merenggut segala lini kehidupan kita tapi itu dulu waktu jadi mahasiswa, waktu masih jadi sok aktivis di kampus, aktif mengikuti kajian ekonomi, politik, dan hukum serta kesenjangan sosial masyarakat yang semua itu bersifat idealis.
Menurut saya, selain karena uang dua ratus perak sangat berarti bagi mereka yang kikir, hal itu hanya untuk melatih kepekaan epistemologi dan pemahaman kita ketika dibenturkan kepada realitas.
Tapi karena perkara dua ratus perak hampir dua jam kasir itu mengelilingi bangunan dengan wajah penuh kelelahan dan mata merah karena ngantuk, Dia baru dapat dari menelepon beberapa rekan yang akan menggantikan shift-nya.
Bayangkan, karena dua ratus perak saya juga harus menunggu dan beberapa kali mengatakan dalam hati ikhlaskan saja, Namun saya hanya seorang bawahan yang semestinya sudah tiba di penginapan dan tidur lebih cepat, saya hanya bisa mengikhlaskan Sebagian tidurku.
Secara umum nilai sebuah perusahaan yang pendanaannya sebagian besar dari negara kapital dan negeri prindavan, tentu cenderung ke sistem ekonomi kapitalis untuk mengendalikan hidupmu sepenuhnya. Dan kamu sebagai karyawan, apalagi dengan grade terendah di perusahaan mesti tunduk dan patuh atas sistem ekonomi yang di anutnya.
kamu di paksa untuk menipu masyarakat dengan strategi marketing kapitalis, memunculkan pasar persaingan monopoli yang tidak sempurna. Dan akhirnya Mental kita di petakan untuk menjadi matrealistik. Seperti manager baru saya itu uang dua ratus perak saja dikejar-kejar.
Jika saya sebagai seorang manager yang memiliki level pekerjaan dan gaji yang tinggi tentu uang dua ratus perak tidak masalah bagiku, mau didonasikan atau diambil kasir itu buat celengan kurban tahun depan, terserah. Toh, saya juga bekerja dengan cara seperti itu ! dengan cara mengikuti strategi perusahaan alih alih mengentaskan kemiskinan malah menghalalkan segala cara untuk meraup keuntungan yang sebesar besarnya.
Fenomena ini menunjukkan bahwa seseorang yang bisa mendatangkan kekayaan secara instan meski irasional dinilai merupakan gejala semakin kuatnya nilai materialisme. Karyawan yang terjangkit materialisme cenderung memiliki sikap hidup yang menghargai materi secara berlebihan. Materi menjadi tolok ukur utama dalam menilai kesuksesan seseorang.
Sayangnya, sikap yang mengukur segala sesuatunya dengan materi ini erat kaitannya dengan merosotnya nilai-nilai sosial yang menjadi ciri khas bangsa, seperti gotong royong, sukarela, dan tanpa pamrih.
Hal ini tidak hanya terjadi di kalangan atasan atau manager di sebuah Perusahaan tapi setiap karyawan mesti mengedepankan sikap jujur, ikhlas, dan saling membantu sesama manusia. Dari situ kita dapat terhindar atau setidaknya mencegah gejala materialisme mencekoki kepala kita. Sebab kekhawatiran terbesarnya adalah sikap materialisme ini akan terkulturasi di setiap sikap karyawan.
Helly P. Soetjipto berpendapat sebenarnya masyarakat cukup mempraktikkan tiga hal untuk menghindarinya. “Selalu utamakan berperilaku jujur, ikhlas, dan saling membantu sesama manusia. InsyaAllah hal ini dapat menjaga kesehatan mental kita”.
Hal ini juga senada dengan bukunya Kang Jalal dahulukan akhlak di atas fiqih, dalam pekerjaan kita perlu mendahulukan sikap Ikhlas, agar sikap materialistis tidak diterapkan semena-mena, jika posisimu sebagai sales di sebuah Perusahaan hal ini tentu jauh di atas GMV dan Achivement-mu setiap bulan.
1 note
·
View note
Text
Celengan Rindu
Akhirnya kita tak lagi menguarkan rindu lewat WhatsApp atau sleep call di malam panjang.
Akhirnya kita dimampukan untuk memecah celengan rindu.
Malam itu sedikit gerimis, kau datang dengan genggaman tangan dan senyum paling sumringah.
Ah, binar matamu masih seperti di ingatanku; hangat dan teduh.
Daan, angle kananmu masih yang terbaik!
Kita menghabiskan hari dengan mengitari kota.
Sedikit berbincang tentang ingatan masa lalu.
Tentang bagaimana kau memaknai hidup, dan soal ajaibnya usapan tanganmu yang meluruhkan beban maha berat di pundakku.
“Satu satunya yang kubenci dari moment ini adalah waktu. Mengapa ia tak mau berhenti dulu?” Katamu.
Dan akhirnya.
Lewat sebuat pelukan panjang, kita menyudahi pertemuan.
Tepat diwajahmu, di matamu; kulihat rindu kembali menggumpal.
Tenang, sekarang dan tunggulah aku disana, memecahkan celengan rinduku, berboncengan denganmu, mengelilingi kota…
Terima kasih untuk waktu yang kau habiskan bersamaku.
Akan kulaksanakan pesan panjangmu yang sempat membuatku terkantuk kantuk itu.
Semoga kita bertemu lagi di waktu yang mungkin masih lama.
Tetap jaga kesehatanmu, jangan makan gorengan nanti kamu batuk lagi, jaga pola makanmu agar kamu tetap secantik itu.
Dan satu lagi, kamu bebas lakuin apa aja ke aku, mencubit, merangkul, menggenggam, tapi aku mohon jangan terlalu banyak tersenyum saat kita bertemu, karena sungguh itu membuatku hilang konsentrasi.
0 notes
Text
Apa kata sayang dan tulus cintaku sudah tidak cukup lagi untuk meyakinkan kamu? Apa aku sudah tidak layak untuk di perjuangkan lagi? Apakah dengan tidak berkomunikasi akan menyelesaikan masalah?
Kenapa sekarang kamu anggap semuanya percuma? Padahal kamulah yang meyakinkan aku bahwa tidak ada yang namanya sia sia dan aku masih percaya itu sampai detik ini.
Jika kamu masih menginginkan bersamaku, maka kembali lah. Mari kita berjuang bersama lagi dan membuka celengan rindu ini. Ayo sayang, aku rindu peluk hangatmu
0 notes
Text
Hari itu sudah datang, hari dimana aku lupa dengan kamu.
Aku belum tau pasti perasaan jenis apa ini, tetapi yang aku tau pasti, sisa perhatian aku ini sudah bukan lagi punya kamu.
Aku senang, akhirnya aku bisa lupa. Lupa kalau kamu ada di bumi ini, dan lupa kalau kamu pernah menabung tawa serta cerita buat aku yang rapuh.
Dulu kita sama-sama rapuh, tapi yang jatuh cuma aku, mungkin. Aku tidak pernah tau kamu, dan aku pun tidak pernah tau apakah kamu sungguh peduli denganku, seperti aku pedulikan dan sisipkan kamu di setiap potongan hidupku.
Tapi sekarang aku bahagia. Ternyata hidup baru yang dulu kutakutkan bersamamu ini tidak sebegitu menyeramkan. Aku punya teman baru, segala yang baru, dan tidak ada kamu yang lama di antaranya.
Ternyata, aku mampu walau tidak ada kamu. Aku bisa kalau tidak peduli dengan kamu yang dulu pernah isi celengan hidupku. Aku senang.
Terima kasih sudah mau kupedulikan, walau itu cerita lama sekali.
Segala yang aku katakan ke kamu, akan kupegang, mungkin. Tetapi apa yang aku sebut tidak akan aku pilih, akan aku simpan.
Aku senang pernah jadi bagian dari ceritamu, dan jadi orang yang pertama ucapkan selamat hari lahir buatmu. Aku senang pernah punya kamu dalam jalanku yang tidak tentu ini.
Mungkin bukan ini yang terbaik menurut kita, tapi biarlah jadi yang terbaik menurut semesta.
Sekarang mari kita bahagia, walau aku sudah hampir lupa tentang bahagia yang sempat kita punya bersama.
0 notes
Text
"Jika bisa, aku ingin membaca isi pikiran dan hatimu. Kamu yang selalu diam dan tak pernah bercerita apa-apa. Bisakah luapkan isi hatimu? Memang, memendam itu ahlimu. Namun, bukankah celengan rasa itu telah penuh?"
.
20.08.23
1 note
·
View note
Text
i'm back
gtau mau nulis apa. balik krn pengen baca tulisan seseorang.
hmm apalagi ya. BSI sdg maintenance tp dah berhari2. list belanjaan online dah byk bgt, gimana doooong (ky byk duit aja wkw). kynya jadiin aja deh beli e reader. dr 2020 apa ya dah pengen itu. td bongkar celengan kirain isinya dah 100 juta taunya cuma 925rb hahahaha. berat doang nabung uang receh nih.
dah lah. mo baca e novel dlu. hehe.
1 note
·
View note
Text
120423
Sejak kapan aku jadi muak dengan semuanya?
Gktau. Perasaan muak itu tiba tiba muncul hari ini.
Mama mertuaku dapat arisan 3.6 juta. Masing masing 1.2 dapat 3 kali. Ngakunya ke suaminya dapat dua kali. Yg satu jd uang rahasia. 400 ribu dia kasi aku. Katanya ganti uang yg dia pinjam wktu hr kematian nenek suamiku. Aku udh blg gk usah tp dia bersikeras. Dalam hatiku “wah anakku tabungannya nambah”. Aku terima dan langsung masukin ke celengan anakku. Malamnya aku kasi tau ke suamiku kalo mama kasi uang dan suamiku brsikeras menolak. Sebagai gantinya uang 400 itu dibelikan kado untuk ulang tahun mertuaku hr ini. Aku marah. Kalo dr awal uang itu gk menetap di celengan anakku, kenapa harus memberi? Aku membesarkan hati dan menganggap uang itu hanya titipan bukan milik anakku sejak awal. Dan suamiku hanyalah seorang anak yg brbakti ke ibunya. Tidak ada yg salah.
Tabungan anakku harusnya sudah banyak. Tiap bulan papa mertuaku selalu ngasi uang jajan ke cucu cucunya 200 dan ke aku 100. Ini sudah bulan keempat harusnya anakku pnya tabungan 1.2 tp trpakai buat ganti lcd hpku. Keteledoranku. Kenapa aku harus naruh hp disana? Anakku mengira nya mainan dan melemparnya dengan keras. Dan lcd baru ini warnanya bikin sakit mata krna bukan ori. Ahhhh. Kenapa sial sekali?
Aku ingin hp baru. Aku ingin tp tidak enak minta ke suamiku. Dia blg nanti psti akan dibelikan tp apakah harus menghabiskan jutaan hanya untuk benda itu? Kenapa aku harus berpikir ketika ingin menghabiskan uang? Kenapa?
Kenapa mama dan mama mertuaku terus membicarakan anak kedua? Tidak sadarkah mereka aku masih belum menjadi ibu yg baik? Emosiku masih meluap luap, aku sering menangis dan tidak bsa sabar lalu kenapa kalian masih membicarakan hal seperti itu? Ngurus anak satu aja aku masih sering emosian aplagi dua? Kenapa menuntutku untuk pnya anak laki laki? Emg kalian punya apa sih mau diwariskan ke anakku nanti? Penerus penerus penerus. Harta saja gk punya, kenapa kalian seenak jidat ngomongnya?
Suamiku bukan suami terbaik, bukan jg ayah terbaik. Pnya anak kedua bukan harus aku aja yg siap mental dan finansial tp suamiku jg.
Aku lelah.
0 notes