Tumgik
#cancel Jeli
pignipplez · 6 months
Text
Tumblr media
The context of this was mlp infection AU 💕
@eating-r0ses caught red handed 😔
I bet your boyfriend is homophobic too 🙄🤚
This is what happens when you paint over pride pins with South Park characters Jeli 💔
22 notes · View notes
shadythetortie · 2 years
Note
not everyone has the credit card that apple ID asks for on sign up rip
Oh right! I didn't think about that.
People that don't have credit cards definitely SHOULD NOT use online credit card generators to confirm data and then immediately cancel the sub.
Again, you SHOULDN'T use websites such as getcreditcardinfo.com, cardguru.io or getcreditcardnumbers.com to fake your way into a free trial.
This has been a Jeli PSA.
77 notes · View notes
cherieuthe · 4 years
Text
#diRumahAja
25/03/2020
Ba’da isya
waktu indonesia bagian darurat corona.
  Hari-hari berlalu semakin kelam. Banyak toko yang tutup. Rumah-rumah tertutup rapat. Jalanan sunyi dan lengang. Begitu pemerintah menyebutnya, lockdown. Meski masih dalam status semi.
Aku duduk bersandar di kasur kecilku. Memandangi sinar lampu kosan yang tak begitu terang dengan segenggam ponsel berisikan pesan. Mamah papah mau datang! Ah begitu sayangnya dengan putrinya yang ngeyelan dan keras kepala ini. Alhamdulillah.
Sudah berhari-hari aku nggakmau pulang. Memilih menyepi dikosan sendiri. Isolasi diri. Di saat semua teman kosanku memilih pulang kampung, aku bersikeras memilih diam dikosan. Sampai waktu yang aku pun tak tau kapan berakhir. Kenapa? Karna banyak tugas dan pekerjaan yang memaksaku untuk tetap tinggal. Ada banyak orang yang harus dibantu. Alasan lainnya juga adalah, karna aku menghindari keramaian, taat himbauan pemerintah untuk diam #DirumahAja. Nggak kebayang deh betapa ngerinya kalo aku harus naik bus. Entah darimana aja itu rombongan manusia yang mungkin jadi pembawa virus corona. Aku takut akulah yang menularkan ke orangtua di rumah. NO. Aku sayang mamah papah. Biarlah aku disini mengalah. Toh sebelum-sebelumnya juga aku memang jarang pulang. Rasa rindu bisa dengan mudah terobati. Ada telfon , whatsapp video call. Dan yang terpenting, ada do’a terbaik yang selalu kupanjatkan. Setiap hari tanpa henti. Di sepertiga malamku selalu sebutkan. Permintaan penjagaan untuk mereka yang ku sayang. Sungguh, Allah Maha Mengabulkan do’a, pada hambaNya yang tulus meminta.
Sudah berkali-kali telfon papah terabaikan. Bukan tak mau mengangkatnya. Sungguh ku rindu sangat pah. Namun apa daya, aku tak sengaja . tiap kali papah menelfon itu di saat jam aku sedang sibuk-sibuknya bekerja (read: mungkin sok sibuk yah lebih tepatnya). Astaghfirullah.
Entah kenapa batu sekali hati ini. Merasa bosan dengan perbincangan yang itu-itu saja. yaa ucapan standar yang diberikan orangtua pada anaknya di perantauan. “udah makan belom nak? Jangan tidur malem2 yaa. Jangan ngebut2 bawa motornya. Ati2 yaa nak”
Padahal aku yakin, begitu banyak kata yang ingin diceritakan. Namun apa daya, terlalu rindu hingga kelu lidah dibuatnya. Mungkin sudah telanjur terlalu lama kita jarang berjumpa. Sedihnya...
Lucunya, papah yang keras dan tegas, sampai salah paham saking paniknya. Salah menafsirkan saking khawatir dan sayangnya pada sang anak.   begitu himbauan pemerintah disampaikan untuk warganya tetap #dirumahAja papah marah-marah kepadaku, ucapnya : “putri ni malah nggak nurut. Udah dibilangin pemerintah juga , diem dirumah. Disuruh pulang ke rumah malah gak mau. Huh sussah dibilangin emang!”
Aku ngakak tiap baca chat itu. Mamah yang nyerita. Yaallah...papah papah...
Berkali-kali sudah kucoba jelaskan tapi tetap saja nihil hasilnya.
“pah, bukannya putri gakmau pulang, tapi putri takut malah mbawa virus ke rumah karna kalo pulang kan harus naik bus, sedangkan di bus itu rame orang ntah ntah darimana aja mereka sapatau bawa virus kan. Kita kan sedang menghindari keramaian, lha ini kok malah putri disuruh naik kendaraan umum. Yaa serem lah , nggak mau.”
“kecuali papah ngizinin putri pulang bawa motor sendiri  kan enak tuh langsung sampe rumah. Atau papah jemput putri langsung kesini”
Karna ku tau papah gak mungkin ngizinin putrinya untuk bawa motor sendiri kayak valentino rossi. trauma pernah kecelakaan patah jari tangan tiga tahun lalu. Patah tulangnya gak bisa balik lagi, cacat sedikit. Namun tetap berfungsi sebagaimana seharusnya. Hanya tidak estetik lagi.
Opsi lainnya minta dijemput. Yaa gakmungkin juga karna mau jemput pake apa? Wkwkwk sudah pernah punya mobil dengan riba, sehingga menderita dan akhirnya terlepas darinya. Alhamdulillah gak mau lagi. Nabung aja atau beli second aja. (nanti kapan-kapan aku ceritain yaa) Opsi lain ya papah gamungkin aja gitu kesini tiba-tiba motoran bawa ninja . wkwkwk
Ternyata rasa cinta melebihi segalanya. Sejak dua belas jam lalu papah sibuk berjanji akan menjemput. Naik apa saja entah darimana dapatnya. Luarbiasa memang.
Tapii satu hal yang kubenci. Papahku ini amat senang mengumbar janji. Bilang mau jemput besok pagi. Sampai maghrib tak kunjung datang kesini. Kesal sekali .
Gupeknya ituloh yang masyaallah banget. Awal ngomong katanya sabtu, eh tiba-tiba bilang sore ini , udah gupek semua jadwal di cancel sana-sini ngurus ini itu, eeeh tiba-tiba bilang lagi besok pagi aja. Udah mandi nyuci beresan, bahkan setahanan sampe aku bela-belain gak masak karna mikir takutnya papah dateng aku belom siap, biarlah makan nanti dirumah aja bareng papah mamah. Eeh sampe maghrib gak dateng-dateng juga. Subhanallah. Mau marah tapi takut dosa.
Alhamdulillah akhirnya papah datang. Aku senang karna bisa pulang. Papah mamah akhirnya tenang. Sepanjang jalan aku melihat begitu lengang. Pikiranku entah kemana melayang. tak terasa kantuk pun datang.
Kusandarkan kepala ke bahu papahku yang begitu lebar dan teduh rasanya. padahal ku tau jauh lebih banyak masalah yang dipikul bahu lebarnya itu. papah lebih butuh bahu lain untuk bersandar dari lelahnya. papah punya lebih banyak lelah yang dia pendam tanpa suara.
Ahh betapa egoisnya. Dasar aku. Hanya memikirkan lelahku sendiri.
Astaghfirullah.
Yaa Allah rohim..Allah yaa karim..
Tiba-tiba saja pelupuk mataku hangat, cadarku basah karna air mata tertumpah.
Hatiku reflek melangitkan do’a. Dalam diam. Waktu safar. Berpura-pura tidur padahal menangis.
Yaa Allah, berkahilah setiap waktu yang papah habiskan untuk bekerja keras selama ini.
Yaa rohman , rahmatilah papahku dimanapun berada
Yaa rohim , yaa hafidz, jaga dan lindungi papah kapanpun selama di dunia
Yaa ghofur , ampunilah dosa papah di masa lampau..
Yaa aziz , terimalah taubatnya.. lihatlah betapa kerasnya papah berusaha berhijrah..
Yaa dzal jalalii wal ikrom, ridhoilah papah menjadi hambaMu seutuhnya..
Yaa Allah, mudahkan papah putri mempelajari islam sesuai alqur’an dan sunnah..
Yaa Allah, terimalah amalan ibadahnya papah putri selama ini..
Yaa Allah, ridhoilah papah putri berhijrah secara kaffah..
Yaa Allah, berilah papah menantu yang baik akhlaknya, luas ilmunya, punya kemampuan menyampaikan dengan baik, santun , dan mampu mengajarkan papah putri menuju ketaatan dan ketaqwaan, hingga bisa jadi panutan, dan menjadi asbab keluarga kami menuju jannahMU.
Yaa Allah, ampuni aku yang selama ini menyusahkan papah, belum bisa tuntas dalam berbakti kepadanya.. belum mampu menjadi yang papah harapkan, terlalu banyak membuat lelah dan kecewa.. sungguh, ku berusaha setiap hari dalam setiap hal, memperbaiki diri, menjadi yang terbaik untuk papah dan mamah, bukan dunia, tapi jannah tujuannya.
Yaa Allah berikan aku kemampuan, kuatkan aku, mudahkan aku untuk bisa memberikan yang terbaik untuknya. Aku hanya ingin menjadi putrinya yang shalihah. Jadi asbab hidayah terbesarnya papah, jadi kebanggaan di jannah, jadi putri yang mampu berikan mahkota dan jubah kebesaran nanti di jannah. Memberikan kebahagiaan yang hakiki. Bukan duniawi. Tapi syurgawi.
Lelah rasanya miring kiri terus. Ah nikmatnya bersandar pada bahu yang lapang dan besar, gagah kuat berwibawa, berkarisma seperti papahku ini. Hati kecilku berteriak penuh harap. Semoga suatu saat kelak ku dipertemukan dengan sosok terbaik dariMu yaa Allah. Semoga pendamping hidupku kelak, punya bahu yang lapang seperti papah. Punya hati yang kuat seperti papah. Punya jiwa berwibawa dan berkarisma seperti papah. Punya lengan kokoh yang kuat mau bekerja keras seperti papah. Punya semangat dan ghiroh tinggi dalam berhijrah, mau belajar tanpa lelah seperti papah. Punya perasaan yang lembut dengan sikap yang tegas seperti papah. Semoga kelak semoga..
Lalu aku menengok ke kanan, merubah posisi kepala, bersandar pada sisi kursi, mendekat ke mamah.
Ah indahnya pemandangan malam ini.
Suasana lampu sepanjang jalan  tol yang begitu temaram, sepi , sunyi, namun penuh cinta disini.
Air mataku makin deras terjatuh tanpa aba-aba.
Terlihat jelas guratan wajah mamah penuh lelah.
Meski mamah lelah bekerja, namun terbiasa untuk mengurus rumah. Sesuatu hal yang banyak tak mampu dilakukan para ibu. Namun itulah yang terjadi. Mamahku superwoman. Mampu menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sebagai istri maupun ibu. Tak lalai bahkan dalam ber-tholabul ilmi. Dan aku? Diasuhnya dengan penuh ketaatan pada rabbnya.
Yaa Allah, mencelos hati ini lagi.
Yaa rohiim, sayangi mamahku sebagaimana mamah menyayangiku sejak kecil..
Yaa kariim, lindungi tiap langkah mamah kemanapun ia pergi..
Yaa rohman, terimalah lelahnya mamah bekerja sebagai bentuk sedekahnya pada keluarga kami..
Yaa ilahii, ridhoilah mamah putri ini jadi wanita terbaik sebaik-baiknya wanita yang panjang tangan..
Mamahku yang senang sekali bersedekah membantu adik keponakan maupun tetangganya..
Mamah yang selalu resah jika ada saudaranya tak punya beras..
Mamah yang jeli sekali mengetahui tetangganya sedang sakit tak bisa masak..
Mamah yang suka memberi meski sendirinya butuh sekali.
Yaa allah, jadikan syurga sebagai rumah terakhirnya nanti..
Yaa rohman, yaa rohiim, ampuni aku yang masih suka lalai ini..
Terlalu banyak dosa yang kulakukan pada mamah..
Terlalu sering kuabaikan pesan mamah dan lebih memilih membalas teman-temanku.
Terlalu jahat. Dasar aku.
Padahal mamah kesepian . dan aku tau itu.
Mamah hanya butuh ditemani.
Wanita butuh mengeluarkan 60.000 kata setiap harinya. Mamah kesepian. Anaknya Cuma satu.
Aku yang bosan mendengarkan cerita yang sama berulang-ulang.
Aku yang seringkali mendengarkan sambil memainkan ponsel.
Astaghfirullahaladzim. Betapa dzalimnya . dasar aku.
Yaa Ghoffur, ampuni hambaMu yang jahat ini..
Maafkan anakmu mah..
Betapa sering kutemui temanku broken home. Mengharapkan mendapatkan perhatian seperti itu.
Berapa banyak teman-temanku hidup dengan bebasnya. Mereka inginkan yang kubenci.
Astaghfirullah. Betapa manusia, kufur nikmat, kurang bersyukur.
Yaa Allah, mudahkan aku memperbaiki diri setiap hari.
Hingga aku mampu, memperlakukan dengan baik orangtuaku.
Menjadikan mereka raja dan ratu.
Memberikan pelayanan terbaik untuk mereka. Kini dan nanti.
Yaa Allah, berikan hamba kemampuan untuk dapat membahagiakan mereka.
Bukan hanya di dunia, namun hingga ke syurga.
Yaa Allah, berikan aku jodoh terbaik dari sisiMu, yang terbaik pilihanMu.
Yang punya hati selembut mamahku. Se-sabar mamahku. Se-cerdas mamahku. Se-kuat mamahku.
Yaa Allah, yaa ilahii..
Mampukan diri ini untuk dapat berbenah, jadi sebaik-baik wanita, sebaik-baik perhiasan dunia.
Agar aku mampu memiliki hati selembut mamah, jiwa sekuat mamah, otak secerdas mamah, yang mampu memanagement semuanya dengan baik. Yang mampu menjadi sosok malaikat penolong bagi orang-orang di sekelilingnya. Yang mampu menjadi tempat berkumpulnya orang mencari solusi. Yang mampu menjadi inspirasi dan memberi asbab hidayah bagi orang lain. Yang mampu memberi kebaikan tak terhenti pada siapa saja dimana saja dan kapan saja.
Dan yang terpenting dari semuanya adalah, ridhoi aku yaa robbi, agar mampu menjadikan diri ini sosok anak yang berbakti, sebagai bekal jika kau panggil aku kapanpun aku siap, birrul walidain ku ini jadi salah satu penolongku kelak saat yaumil hisab.
Sungguh, satu ayat yang terus terngiang di kepalaku, aku takut, “yaa ayyuhaladzi na’amanuu Quu anfusakum wa ahliikum naroo..” wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka. (QS.At tahrim/66:6)
1 note · View note
kereta-aksara · 7 years
Text
A Mission Solo-Trip to Japan
Assalamu’alaykum wr.wb teman-teman.
Menyambut beberapa permintaan dan pertanyaan teman-teman di sosial media dan aplikasi obrolan, di tulisan ini gue bakal menguraikan pengalaman Solo Traveler di Tokyo, Jepang selama seminggu. Sebenarnya sudah beberapa bulan berlalu, tapi berhubung baru benar-benar merasakan libur di bulan ini, sampailah gue pada tulisan yang dibuat agak panjang disertai foto sebagai penunjang-yang semoga tidak merusak mata teman-teman.
Tanggal 23 Januari 2017 lalu yang juga merupakan pengujung liburan semester ganjil, gue akhirnya berangkat ke Tokyo seorang diri berbekal 1 tas ransel dan 1 tas kecil untuk menyimpan beberapa bawaan kecil tapi penting. Sebab gue anaknya sangat tidak mau ribet seret-seret koper ke sana ke mari, akhirnya memutuskan untuk packing seapik mungkin sehingga cukup buat bertahan hidup di Tokyo yang saat itu sedang musim dingin hingga -3⁰C. Beberapa pertimbangan lain untuk tidak membawa koper adalah, gue sampai di Bandara Haneda Tokyo pukul 06.00 pagi waktu Tokyo, sedangkan hotel di Tokyo (mungkin hampir semua) menerima waktu check-in mulai pukul 15.00 waktu Tokyo, sehingga gue memutuskan untuk langsung melipir ke tempat wisata sesuai itinerary yang sudah dirancang dan direvisi sampai 3 kali. Pertimbangan lainnya adalah, di Tokyo untuk menitipkan sebuah koper atau mengirimkan koper ke hotel langsung itu bisa, hanya saja biayanya yang tidak biasa. Gue membayar tiket yang di dalamnya termasuk biaya bagasi, namun pada akhirnya merelakan kesempatan untuk berbagasi-bagasi ria tersebut. Pertimbangan-pertimbangan itu jauh lebih bermagnet memang dalam membuat sebuah keputusan sebagai seorang Solo Traveler.
Keberangkatan gue ini sebenarnya dalam rangka mengikuti international conference di Shinjuku, Tokyo. Di sana gue mempresentasikan sebuah paper tentang kontrak politik Gubernur Jawa Tengah dengan para buruh. Gue tidak akan membahas hal ini lebih dalam karena mungkin teman-teman tidak semuanya tertarik dengan perpolitikan Indonesia.
Jadi daripada tulisan gue ter-report as spam, lebih baik gue mengalah. Jadi gini, Desember 2016, gue harusnya pergi ke Jogja untuk sebuah urusan, tiket keretapun sudah di tangan sejak seminggu sebelum jadwal keberangkatan. Tiba-tiba sebuah surat elektronik masuk dan menyatakan bahwa gue berhak mempresentasikan paper gue di Shinjuku. Tidak panik meskipun gue hanya punya waktu kurang dari 30 hari untuk menyelesaikan segala urusan; visa Jepang, full paper, urusan perizinan berangkat conference ke LPDP, dan kebingungan yang melanda sebab gue harus berangkat sendirian. Urusan gue ke Jogja akhirnya gue cancel (dan ternyata pada akhirnya harus ke Jogja juga untuk urusan pelatihan penerjunan ekspedisi sosial pada bulan Maret). Tulisan ini akan gue bagi menjadi beberapa bagian perjuangan. Mohon maklum kalau sedikit puitis bahasanya.
Visa Ditolak Kedubes Jepang
Hal pertama yang gue urus setelah selesai perizinan ke pihak LPDP sebagai sponsor adalah visa Jepang. Saat itu paspor gue adalah paspor biasa yang masa aktifnya masih ada 3 tahun lagi. Sehingga gue harus mengurus visa Jepang dengan beberapa dokumen yang satu demi satu gue lengkapi berdasarkan hasil kepo dari warnet (warga internet). Gue merasa sudah sangat rapi dan lengkap menyiapkannya, namun kenyataannya salah. Setelah sampai di Kedubes Jepang untuk pertama kalinya dan dapat nomor antri 2, gue sangat senang, tetapi dokumen aplikasi visa gue kurang lengkap sebab tidak disertai Surat Keterangan Mahasiswa. Tidak panik, gue bergegas menuju Depok untuk mendapatkan surat itu. Saat itu kampus sedang masa liburan, beruntung loket akademik FISIP masih melayani pembuatan surat itu, gue berharap sama bapak pegawai untuk bisa mengeluarkan surat keterangannya hari itu juga, sebab gue sudah melakukan perhitungan waktu kalau-kalau aplikasi visa gue ditolak lagi. Yes. Akhirnya setelah gue diminta menunggu dan gue tinggal makan di kantin Takor (sendirian dan sepi banget), surat itu jadi. Pikir gue, oke besok gue akan ke Kedubes lagi. Besoknya gue ke Kedubes lagi, dan kali ini petugasnya laki-laki. Ada yang kurang lagi. Iya, Letter of Acceptance conferencenya harus menggunakan Bahasa Jepang. Tidak panik, hanya lumayan gereget aja mendengar penjelasan petugas. Gue bersikeras menjelaskan kalau itu international conference, Bahasa Inggris adalah bahasa dunia internasional, dan penyelenggara conferencepun adalah negara Malaysia yang memang rutin mengadakan conference di berbagai negara secara bergilir. Tapi petugasnya tak sedikitpun tergerak hatinya. Bahkan sampai gue menunjukkan surat elektronik LoA-pun dia tak bergeming sedikitpun. Gue menghubungi panitia conference dan memang hanya disediakan LoA berbahasa inggris. Oke, gue mundur perlahan dari loket sebab gue menghindari adu mulut dengan petugas yang berakhir pada di-blacklist-nya gue dari Kedubes Jepang (hanya sebuah kekhawatiran), duduk sebentar menenangkan diri. Akhirnya muncullah sebuah ide untuk membuat e-paspor. Janji manisnya, e-paspor tidak  memerlukan dokumen apapun untuk membuat visa Jepang, hanya mengisi satu halaman aplikasi yang harus diisi beberapa data dasar. Biayanya Rp 650.000. Saat itu adalah akhir tahun, sekitar tanggal 28 Desember 2016 gue mengunjungi Kantor Imigrasi Jakarta Selatan (tempat favorit pembuatan paspor). Pukul 04.30 WIB gue sampai di Kanim Jaksel di daerah Buncit. Iya, mungkin terlalu pagi hingga harus menumpang sholat subuh di Kanim Jaksel. Perjuangan pembuatan e-paspor berakhir di pukul 17.30 WIB. Disilahkan untuk menghitung berapa jam gue habiskan untuk membuat e-paspor. Gue masih sendirian, setiap hari sendirian sebab terlalu menyusahkan orang kalau harus mengajak sekedar ke sana-ke sini.
E-paspor gue akhirnya jadi dalam 2 minggu (karena sangat padat aplikan paspor di pengujung tahun), sesuai perhitungan gue masih punya waktu 2 minggu untuk berjuang lagi merebut visa Jepang. Tanpa pikir panjang, sehari setelah paspor jadi, gue berangkat lagi ke Kedubes Jepang dengan lebih percaya diri dan singkatnya, gue memegang visa Jepang di tangan. Gue langsung selesaikan paper gue yang dalam tahap akhir itu keesokan harinya. Setelah semua beres, gue baru menyentuh yang namanya itinerary alias rencana perjalanan.
Tumblr media
Rencana Perjalanan dan Bertahan di Tokyo
Membuat rencana perjalanan hingga 3 kali revisi membuat gue lebih lihai memainkan google maps dan mulai fokus menentukan prioritas tujuan perjalanan. Berhubung pihak sponsor hanya memberikan jatah bermalam di hotel 3 hari 2 malam, 3 malam lainnya gue habiskan di hotel backpacker dengan dana Rp 180.000 per malam. Satu malam sisanya, gue tidur di bandara, sebab dari hasil kepo di warnet (warga internet), bandara Haneda merupakan bandara paling aman untuk diinapi pengunjung karena tidak akan mengalami pergusuran tanpa relokasi. Gue terbang selama hampir 7 jam dengan menggunakan pesawat All Nippon Airways (ANA Japan) dengan tiket promo yang sangat murah dan sampai sekarang gue masih sangat merasa bersyukur mendapat tiket itu. Tidak seperti terbang dengan Garuda Indonesia, gue harus memesan halal meal untuk bekal perjalanan gue di awan (sebab itu pesawat Jepang). Tiba di Haneda, gue sempat diwawancara oleh imigrasi Jepang sebab paspor gue yang lama belum habis masa berlakunya, tetapi gue sudah membuat e-paspor. Dengan beberapa lobi-lobi akhirnya gue bisa melewati petugas imigrasi Jepang di pagi yang sangat dingin itu.
Tumblr media
Selama di Tokyo, gue menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa gue bertahan hidup. Dingin hingga -3⁰C, susah cari makanan, ga ada adzan (ini paling sedih, sampai cuma bisa dengar adzan lewat android), dan tidak ada teman ngobrol berbahasa Indonesia. Jangankan teman ngobrol berbahasa Indonesia, teman perjalanan sampai hari keempat bahkan tidak ada. Gue belajar bertahan di negeri orang yang memang lebih banyak penduduk ramahnya daripada yang tidak ramah terhadap turis (iya gue turis dong haha). Kadang gue terharu biru ketika gue lagi jalan dan ada kendaraan lewat, kendaraan lah yang mengalah. Coba kalau gue lagi di Cengkareng aja deh misalnya, bisa gue diserempet angkutan umum dan jadi bulan-bulanan supirnya. Gue banyak bergantung pada doa dan aplikasi Waze, serta lembaran itinerary yang gue siapkan dan sangat berguna. Penting banget buat kalian para Solo Traveler untuk mematangkan rencana perjalanan dan harus dalam bentuk tertulis. Jangan pernah sok ingin jalan tanpa perencanaan agar terkesan keren, padahal sama sekali itu tidak keren karena hanya akan bikin kalian menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan uang. Iya, yen demi yen begitu berharga sekalipun bentuknya kepingan uang receh.
Tokyo mengantarkan gue pada suasana yang sangat berbeda dari Indonesia, khususnya Jakarta. Teliti dalam membeli makanan harus gue lakukan saban hari, bahkan menerka waktu sholatpun gue harus jeli. Waktu Jepang adalah 2 jam lebih awal daripada Waktu Indonesia Barat. Tokyo mengajarkan gue untuk gesit dalam berjalan. Jangan pernah memainkan ponsel saat berjalan di manapun terutama stasiun kereta, karena kalian bakal tertabrak dari depan dan belakang akibat lamban berjalan. Tokyo mengajarkan gue untuk tidak takut berjalan sendirian di negara orang, selama punya mulut, interaksi dengan warga sangat dibutuhkan saat google maps tidak lagi membantu. Tokyo mengajarkan gue untuk hidup teratur. Jadi, di stasiun-stasiun, terdapat eskalator yang di sisi kanan eskalator hanya digunakan untuk orang yang ingin mendahului dan tidak mau berlama-lama berjalan menggunakan eskalator (sekilas ingat di Stasiun Sudirman yang bahkan untuk menuju mulut eskalator aja mendadak semua orang menjadi relijius, banyak kalimat istighfar terlontar). Tokyo mengajarkan gue untuk tidak bergantung pada kendaraan, bahkan saat pertama kali gue akan transit kereta gue malah keluar stasiun dan nyasar sehingga butuh waktu 2 jam jalan kaki untuk menemukan stasiun lain, tapi gue tidak panik karena hampir semua orang berjalan kaki dengan sangat semangat terlihat dari gerakan kaki yang tidak ada malas-malasnya. Hal lain yang paling gue takjub dari Tokyo adalah kota ini kota besar tetapi gue bahkan sangatttt sulit menemukan tempat sampah, ajaibnya tidak juga gue menemukan sampah. Alhasil terpaksa sampah-sampah gue, dikumpulkan di tas dan dibuang di tempat sampah kamar penginapan gue. Takjub, tapi gue lebih rindu Jakarta, rindu adzan yang paling terasa. Di Tokyo, musim dingin, sekitar jam 7 malam gue keluar sendiri untuk cari makanan tapi udah sepi, makinlah hampa rasanya tinggal di situ beberapa hari.
Tumblr media
Gue baru menemukan teman Indonesia saat conference berlangsung, ada teman dari UI juga. Akhirnya, agak terharu sih ya, akhirnya ada yang bisa diajak ngobrol bahasa Indonesia setelah beberapa hari berpuasa bahasa Indonesia. Perjalanan gue selama 1 hari tidak sendirian lagi, dan selanjutnya gue harus sendirian lagi karena berbeda tujuan perjalanan. Di sana, sesuai itinerary, gue menjelajah tempat-tempat ikonik Tokyo seperti Harajuku, Shinjuku, Shibuya, Odaiba, dan beberapa tempat lain yang ikonik banget. Merasakan ingar bingar lalu lintas di Shibuya Crossing yang justru dijadikan spot foto paling ciamik oleh para wisatawan (gue juga kok haha). Gue benar-benar menjadi seorang Solo Traveler ketika mengeluarkan tongkat ajaib yang bisa mengambil foto dari jarak jauh, sebut saja namanya tongsis si tongkat narsis. Tidak jarang gue saling meminta tolong ke turis asing lainnya yang juga traveling seorang diri.
Tumblr media
Tokyo benar-benar mengesankan, tapi Indonesia tidak akan beranjak dari hati. Perjalanan berikutnya di bulan Maret 2017 gue harus menyelesaikan sebuah kegiatan di Jogja, April 2017 urusan di Bandung juga menuntut gue pergi ke sana. Bulan Juli ini gue harus ke Natuna, Kep. Riau untuk melakukan sebuah ekspedisi sosial. Kali ini tidak dengan pesawat tetapi menggunakan jalur laut. Penasaran kaya apa perjalanan berikutnya? Semoga gue sehat selalu sehingga bisa berbagi pengalaman meskipun hanya lewat tulisan.
1 note · View note
gizmologi · 5 years
Text
Di semester kedua tahun ini, Samsung gencar merilis seri “s”. Maksudnya bukan Galaxy S10 yang memang menjadi flagship. Melainkan Galaxy A’s series sebagai upgrade dari produk yang dirilis pada semester pertama. Salah satunya adalah Samsung Galaxy A50s.
Seri ini merupakan pembaruan dari Galaxy A50 yang lebih dulu hadir pada bulan Maret di tahun ini juga. Artinya, setelah kurang lebih 6 bulan, Samsung langsung menggeser keberadaan A50 dengan beberapa perubahan di Galaxy A50s. Perubahan yang diberikan pun tak sekadar subtitusi minor, namun menyentuh bagian seperti kamera, serta chipset yang lebih baik.
Seberapa baik perbedaan yang diusung, akan kami ulas dalam artikel di bawah ini. Samsung Galaxy A50s sendiri menjadi semacam jawaban atas tantangan dan cepatnya upgrade model dari vendor pesaing Samsung, seperti Oppo dan Vivo. Dan kamu sebagai pengguna, harus jeli membaca arah tren tersebut. Sebab akan sangat menyedihkan ketika baru membeli sebuah ponsel, yang sebulan kemudian sudah keluar versi barunya.
Desain 
Samsung Galaxy A50s memiliki tampilan casing menarik dengan tarikan grafis holografis. Dengan garis-garis diagonal yang bertabrakan dipadu warna berbeda membuat segar Galaxy A50s. Di bawah pantulan cahaya terang membuat casing ponsel ini jadi lebih cantik. Pun bisa dipakai untuk becermin bila kamu butuh untuk mematut diri.
Bodi ponselnya yang apik secara tampilan berbanding lurus dengan kenyamanan. Terasa sleek berkat dimensinya 158.5 x 74.5 x 7.7 mm, tapi juga mantap digenggam di saat bersamaan. Dipadu bobot 169 gram, menjadikan Galaxy A50s salah satu ponsel terbaik untuk dipegang-pegang.
Sementara untuk penempatan tombol fungsi maupun port dari Galaxy A50s tak jauh berbeda dengan A50. Kamu akan mendapati letak port kartu SIM dan microSD ada di sisi kiri bodi ponsel. Port charging, audio 3.5 mm, serta speaker terletak di sisi bawah. Oh ya, untuk proses pengisian baterai sudah menggunakan jenis port USB type C agar lebih cepat.
Tombol volume dan power/stand-by ada di sisi kanan. Sedangkan noise cancelation ada di sisi atas bodi ponsel. Pada bagian sisi ponsel, Samsung memanfaatkan material alumunium. Menjadikan kesan saat menggenggam Galaxy A50s jadi terasa kokoh.
Display
Pembaruan pada isi Samsung Galaxy A50s ternyata tidak melibatkan sektor display ponsel. Kamu masih bisa menemukan ukuran dan teknologi yang sama. Ukuran layar masih di angka 6, 4 inci pada Galaxy A50s. Teknologi Super AMOLED layar sentuh kapasitif juga masih digunakan serta jadi pattern dari produk milik Samsung. Dan kami akui teknologi layarnya memang jadi salah satu yang terbaik hingga kini. Nyaman dalam cahaya terang atau redup hingga gelap.
Konsep layar masih membawa konsep Infinity-U. Istilah yang sudah lama dipakai pendahulu Galaxy A50s. Sebenarnya ini adalah sebutan untuk letak kamera depan pada bagian tengah yang mengambil keutuhan layar dengan lekukan U. Desain seperti ini memang masih jadi andalan untuk ponsel di kategori mid-level seperti Samsung Galaxy A50s.
Kamera
Sektor fotografi menjadi salah satu aspek utama yang mendapat koreksi dari seri sebelumnya. Samsung A50s memang harus mendapatkan pembaruan kinerja, bila melihat pada produk saingan yang sudah muncul dengan konfigurasi lebih baik dibandingkan seri A50.
Tiga kamera masih menjadi andalan pada ponsel ini. Hanya saja kualitas kamera utama kini sudah 48 megapiksel (f/2.0). Berbeda dengan sebelumnya yang hanya 25 MP. Meski begitu output yang dihasilkan memang hanya di resolusi 12 MP, berkat mekanisme tetracell yang mengompresi 4 piksel menjadi satu. Sehingga kualitas gambar menjadi lebih tajam dan bagus.
Sedangkan dua kamera lain beriringan masih sama dengan seri terdahulu. Yakni sebuah lensa untuk ultrawide 8 MP (f/2.2), dan sebuah lensa bokeh 5 MP (f/2.2). Keduanya menyahikan variasi foto yang lebih luas dibanding hanya menggunakan kamera utama di fungsi wide.
Beberapa fitur kamera belakang juga bisa meransang kreativitas kamu. Di antaranya mode Live Focus. Pada mode ini kamu bisa mengedit hasil foto jadi lebih hidup. Efek seperti color point, spin atau zoom bisa dipakai untuk hasil maksimal.
Pada kamera depan, Samsung melengkapi Galaxy A50s dengan sebuah lensa berkemampuan 32 MP (f/2.0). Kemampuan tersebut sudah mengalami peningkatan. Efeknya tentu hasil foto jadi lebih baik. Salah satu fitur menarik ialah wide selfie sehingga kamu bisa mengambil lebih banyak objek masuk dalam frame.
Terakhir dari fungsi kamera tentu saja pemanfaatannya untuk rekam gambar alias video. Fitur yang tersemat termasuk kaya. Super slow-motion, slow motion, dan hyperlapse bisa dipilih untuk efek gerakan yang lebih dramatis. Resolusi video mancapai 2160p@30 fps. Pada penggunaan lensa belakang, kamu bisa mendapatkan Ultra HD 16:9 pada resolusi 3840 x 2160 piksel.
Pengaturan kamera juga bisa dilakukan. Sehingga ketika kamu hendak memanfaatkan fungsi HDR yang kaya warna, maka lensa akan menyesuaikan. Termasuk fungsi super steady agar lensa tetap fokus meski pengguna merekam dalam keadaan bergerak.  Meski hal tersebut mengorbankan ketajaman detail gambar jadi lebih berkurang. Kemampuan ini sebenarnya peningkatan dari yang ada di Galaxy A50 lewat istilah EIS (Electronic Image Stabilization).
Kemampuan kamera memang Galaxy A50s patut diacungi jempol. Selain fitur yang kaya, pengoperasiannya juga mudah. Kamu bisa berpindah dari kamera belakang ke depan dan sebaliknya hanya dengan menggerakan jari di permukaan layar. Yang intinya memudahkan pengguna dalam memaksikmalkan kerja kamera.
Hasil foto kamera Samsung Galaxy A50s
Koleksi buku
Starfield Library
Nami Islan
Starfield Library
Hong Kong Airport
Korea
Gyeongbok Palace
Gyeongbok Palace
Hasil kamera depan dengan mode Auto
Hasil kamera depan dengan mode Live Focus
Fitur
Keamanan menjadi salah satu fitur penting yang tersemat pada Galaxy A50s. Dan ponsel ini memadukan fungsi keamanan mulai dari pola pattern, sidik jari, hingga pembaca wajah. Untuk fitur fingerscan sudah tidak lagi ditempatkan pada bagian casing belakang, melainkan berpindah ke bawah layar. Pemindahan tersebut memang membuat ponsel lebih advance dan membuat tampilan jadi lebih clean.
Kemampuan baca sensor sidik jari berlangsung halus dengan respon cepat. Begitu juga dengan lensa kamera depan ketika dipakai untuk mendeteksi wajah sebagai medium pembuka kunci ponsel. Apalagi kamu mengalami masalah saat mengakses dengan dua fitur keamanan tersebut, tetap bisa mengakses ponsel dengan membuat pola titik yang sudah dibuat sebelumnya.
Tak ketinggalan fitur Bixby Vision. Aplikasi yang memanfaatkan lensa kamera untuk menangkap informasi dari objek yang hendak difoto. Informasi harga atau spesifikasi langsung dicarikan melalui mesin pencarian otomatis. Tentu saja kamu harus terhubung dengan data internet terlebih dahulu.
Teknologi Near Field Communication (NFC) juga sudah diaplikasikan dalam Galaxy A50s. Samsung sepertinya belajar dari konsumen di Indonesia saat ini. Ketika makin menjamurnya model pembayar digital, tentu fitur semacam NFC sangat berguna. Dan bisa menambah poin penting bagi kamu yang memang mencari kemudahan bertransaksi.
Salah satu aplikasi bawaan yang mendukung penggunaan NFC adalah Samsung Pay. Aplikasi tersebut berkolaborasi dengan pembayaran DANA. Diklaim akan menghadirkan pengalaman membayar lebih baik dan mudah.
Performa
Seperti sama-sama kita tahu, bahwa Samsung memiliki chipset yang mereka kembangkan sendiri. Dan hasil pengembangannya sudah pasti akan diaplikasikan pada produk terbaru milik mereka. Hal itulah yang bisa kamu temukan pada Galaxy A50s terbaru ini.
Ponsel ini menggunakan chipset Exynos 9611 (10nm), sebuah seri lebih baik dari 9610 (10nm) yang dipakai A50. Perubahan yang paling terasa dari chipset terbaru itu adalah clock speed lebih tinggi hingga 1050 MHz. Dampaknya akan langsung terasa ketika pengguna mengakses ragam aplikasi di dalam ponsel.
Dalam pengujian menggunakan tiga aplikasi berbeda, Antutu Benchmark, Geekbench, dan 3D Mark menunjukkan angka yang relatif baik. Dalm artian di angka yang memang lazim didapat pada ponsel kelas menengah.
Penggunaan sistem operasi Android Pie 9.0 menjadi basis dari antarmuka One UI versi 1.5. One UI memberikan tampilan yang semakin user friendly. Pengguna akan mendapati icon aplikasi tersaji cerah dengan ukuran realtif besar. Pergantian antarmuka dari tiap menunya juga berlangsung smooth.
Urusan gaming juga mendapat perhatian. Samsung Galaxy A50s memiliki AI Game Booster. Dengan teknologi kecerdasan buatan itu, ponsel bisa mendeteksi peningkatan suhu saat dipakai bermain game. Membuat usia ponsel jadi lebih panjang dan awet. Meski kamu juga bisa menonaktifkan fitur tersebut agar bisa mendapatkan pengalaman gaming tertinggi.
Hanya saja tidak ada perubahan dalam pasokan daya ponsel. Baterai Galaxy A50s sama dengan A50 berukuran 4000 mAh Li-Po. Juga dengan kemampuan fast–charging 15W sehingga proses pengisisan bisa lebih cepat. Kapasitas tersebut memang tidak jelek juga, karena kamu bisa tetap bisa mengoptimalkan penggunaan ponsel hingga satu hari penuh. Tergatung pada jenis aktivitas dan aplikasi yang dibuka.
Kesimpulan
Samsung Galaxy A50s menjadi ponsel yang menjawab tantangan dinamika pemasaran. Perubahan cepat dari sisi konfigurasi dan fitur seakan memaksa vendor harus cepat menyesuaikan produknya agar tidak tergerus pasar. Bisa dilihat dari rentang hadir ponsel ini yang tak sampai satu tahun dari pendahulunya.
Lalu bagaimana potensi ponsel yang hadir sejak September lalu ini? Dengan harga jual di angka awal 4 jutaan, ponsel ini memang sudah sesuai dengan pasar menengah. Peningkatan fitur pun diberikan pada sektor yang tepat guna. Chipset dan kamera yang memang menjadi perhatian utama dari sebuah ponsel.
Tambahan fungsi NFC menjadi tambahan yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Tren pembayaran digital bisa menjadi pertimbagan bagi seseorang untuk memilih tipe ponsel yang sesuai. Ponsel ini bisa dikatakan layak beli. Sisanya adalah soal selera saja, terutama di pasar ponsel kelas menengah yang sudah sesak.
Spesifikasi Samsung Galaxy A50s
Klik pada gambar untuk spesifikasi detail
[aps_product_specs id=”27587″]
Simak Review Samsung #GalaxyA50s: Upgrade Kamera dan NFC Agar Lebih Baik Di semester kedua tahun ini, Samsung gencar merilis seri "s". Maksudnya bukan Galaxy S10 yang memang menjadi flagship.
0 notes
bliju · 6 years
Text
Tuesday, 10.7. 2018
BOLOŇA - TOSKÁNSKO - MILÁN květen 2018
Prodloužený víkend přece nebudeme sedět doma, žejo. Jenže plán v sobotu dopoledně odletíme a v úterý odpoledne jsme doma moc neklap. Doma jsme byli ve čtvrtek večer. Po 2 dnech na cestě. Ale od začátku...
Klasicky jsem docela na poslední chvíli jsem kupovala letenky u Ryanairu asi za 4000,- (no levnější nějak shánět neumim...), ubytování jsme měli v Boloni přes Airbnb a bylo super levný (hostely a hotely byly fakt za šílěný sumy kolem litru na jednoho za noc). Tady jsme platili 15 Euro/osoba/noc. Ubytování bylo hned u nádraží a autobusáku a do centra jsme došli procházkou asi za 15 minut, takže super.
BOLOŇA
Po příletu jsme si koupili za 6 Euro lístek na bus, který stavěl hned u nádraží, takže jsme za 5 minut byli na bytě. Po ubytování jsme vyrazili na procházkou do města. Tam jsme se courali uličkama, zašli na zmrzinu, pozdní oběd a obdivovali místní architekturu, všudepřítomná podloubí, různé věže a kostely. Pak jsme si nakoupili, udělali si večeři, dali víno a koukali na hokej :D
Další den ráno jsme se vydali do půjčovny (Avis), která byla asi jediná ve městě, kde měli otevřeno v neděli. A navíc jsme ji měli za rohem. Po vyřízení formalit jsme vyrazili směr Florencie. Celkově jsme na týhle dovolený utratili nejvíc asi za dálnice, ale zas jsme všude byli fakt rychle a na to, že jsme celkově najezdili skoro 900 km, tak jsme ani jednou nestáli v koloně.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
FLORENCIE
Ve Florencii jsme zaparkovali v podzemní garáži u nádraží. Jelikož jsme ve městě byli asi 4 hodiny, tak jsme platili 12 Euro. Ve městě jsme hned mířili ke katedrále, která je fakt neuvěřitelná. Pak jsme zas jen tak chodili po městě, okukovali muzea (a šílené fronty) zvenku, došli k radnici, přes Most zlatníků a nakonec na vyhlídku na celé město, která za to určitě stojí. Klasika byl oběd a zmzka. Nakonec nám začalo trochu pršet, takže jsme to zabalili a jeli do Pisy.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
PISA + LUCCA
Parkování tady bylo fakt sranda, protože jsme projeli asi 3 zákazy :D Ale nakonec jsme stáli asi 5 minut pěšky od Šikmé věže. Tam jsme se prošli po okolí, došli na ještě na nějaké náměstí a podél řeky zpátky k autu. Pak jsme jeli do města Lucca, o kterém jsme si mysleli, že je nějaké malé městečko, ale bylo pěkně velký. Zas jsme parkovali dost pofidérně, ale hned u brány do města. Tam by to fakt bylo na několik hodin, ale jelikož bylo docela pozdě a my to měli ještě asi 150 km domů, tak jsme tam strávili asi jen půl hodiny a vyrazili na cestu zpět.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Jelikož nám cestou přišla SMS “your flight has been cancelled”, tak jsme měli fakt radost. Ještě v autě jsme v rychlosti koupili na středu večer letenku do Prahy z Milána s Wizzairem a Flixbus do Milána, jelikož další lety z Boloni byly až v sobotu. Naštěstí jsme mohli na bytě zůstat o noc dýl a v půjčovně jsme o den prodloužili auto.
Díky tomu jsme se další den vydali k moři!
RAVENNA
Krásný malý městečko kousek od moře. Nádherný uličky, hodně kostelů...Fakt jsme tam byli nadšení. Kousek za Ravennou jsme se vydali k moři, kde jsme si udělali piknik a váleli se tam celé odpoledne. Jelikož ještě není sezóna, tak byly zavřené skoro všechny bary, na pláži bylo asi 10 lidí a boží klid.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
TOSKÁNSKO
Ráno jsme to zas vzali dalnicí na Florencii a pak sjeli na okresky a mířili na San Gimignano. Cestou jsme se kochali vinicemi, výhledy a vesničkama. Na oběd jsme zastavili v Certaldu, kde jsme jeli lanovkou za 1,5 Eura (zpáteční lístek) do starého města na kopci, které bylo úplně boží! Pak jsme už frčeli do San GImignana, které nám úplně vyrazilo dech! A ten nám taky vyrazila průtrž mračen s kroupama :D Právě kvůli počasí jsme využili chvíli slabšího deště a přeběhli do auta. Protože pořád pršelo, tak jsme se vydali na cestu domů. Cestou jsme ještě chtěli někam na wine tasting. Skoro všude bylo ještě zavřeno před sezonou, ale nakonec jsme našli! Sice teda dělali spíš červený, ale nakonec jsme si jedno růžový koupili :)
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
MILÁNO
Poslední den jsme se sbalili ráno a v 9 nasedli na Flixbus do MIlána. Bohužel jsme stáli hodinu v zácpě, takže na Miláno jsme měli míň času. Bus nás vyhodil někde na metru, my si koupili jeden lístek (asi za 1,5 Eura) a jeli na Duommo. Tahle stanice mě fakt baví, protože člověk vyleze z metra a stojí přímo před katedrálou. Na tu jsme koukli jen zvenku, pak prošli Galerii Viktora Emanuela, kolem La Scala až do parku Sempione, kde jsme stavili na oběd. Pak už jsme šli na nádraží, kde za 5 Euro jezdí busy na letiště. 
Tumblr media Tumblr media
Na Letišti bylo vše v pohodě do chvíle, než začalo pršet. Asi po hodině, kdy pořád u našeho letu naskakovalo zpoždění nám bylo oznámeno, že let byl zrušen. Organizace fakt hrozná, prakticky nic jsme se nedozvěděli, takže jsme se dali dohromady s dalšíma lidma, který byli stejně zoufalí a taky měli už druhý zrušený let. Jelikož z předchozího dne měli zkušenost, že nemá cenu čekat několik hodin frontu na informace, protože jim nebylo zajištěno vůbec nic, tak jsem začali googlit, jak se dostat domů. Nejbližší let byl totiž až v sobotu. Nakonec jsme všichni společně jeli přes noc autobusem do Mnichova. Takže z letiště do města, nakoupit nějaký jídlo a pití (víno) na cestu a přesunout se na autobusák, kde jsme asi hodinu čekali a o půlnoci vyráželi. Pak jsme si na německých hranicích zažili hodinovou kontrolu a dokonce nám 3 emigranty nevrátili do autobusu!
V Mnichově jsme pak 4 hodiny čekali v Mekáči na další bus a v 6 hodin večer byli v Praze. Skvělá cesta :D
Co se vracení peněz za letenky týče, tak je obě společnosti poslali v pohodě. Jelikož obě letenky a nakonec i ty busy stálu skoro stejně, tak v tomhle jsme celkem v pohodě na nule. Taky nám nějakým super způsobem za auto strhli jen 40 Euro, což je nějaký hrozný fail, ale potěší :)
No a těď si dám asi chvíli pauzu, než ten zážitěk vstřěbám a budu ho vyprávět jako vtipnou storku, ne chvíle beznaděje a zoufalství, že se z Itálie dostaneme domů až za týden :D
0 notes