Tumgik
#bunettedanbukunya
bunette · 4 years
Text
Tumblr media
Sudah lama buku ini ingin ku beli dan ku baca, awalnya karena tertarik dengan covernya.
Setelah membaca beberapa potongan tulisannya di instagram Buku Mojok, kembali lagi keinginan untuk membeli.
Kemudian pada saat membacanya justru di waktu dan kondisi yang tepat.
Di bulan Ramadan dan baru selesai beberapa hari setelah Lebaran 1441H.
Tidak juga kebetulan, konflik halus terjadi diantara keyakinannya dan keyakinanku yang berbeda.
Ketika maksudnya dan maksudku belum bertemu dalam kesepahaman:
- dia bermaksud untuk menyamakan aku dengannya, dengan tujuan yang sangat jelas untuk kepentingannya sendiri.
- aku bermaksud untuk sama-sama membangun dan mendukung dalam perbedaan, karena Tuhan kita sama, hanya cara kita saja yang berbeda, dan sudah kuketahui juga beberapa kaidah-kaidah dalam keyakinanmu jika kita tetap berbeda.
Menjadi dewasa iman itu bukan melulu memiliki banyak hafal ratusan ayat dan kitab, tapi banyak memahami maksud dah tujuan Tuhan tidak hanya melalui yang kita yakini tapi juga dalam menghadapi keyakinan lain.
Dalam tahap aku yang sekarang, tidak ada hal yang terbuang sia-sia ketika kita tahu tujuan hidup kita, karena setiap kegagalan dan penolakan adalah juga proses dan perjalanan.
Karena mereka yang pernah kecewa, patah, dan gagal, kemudian belajar memperbaiki adalah orang yang sejatinya menghidupi manis-pahitnya kehidupan.
Mereka yang hanya terjebak pada kekecewaan dan keakuannya, entah apa yang harus kusebut? Kepahitan.
Kepahitan yang perlu dipulihkan, bahkan untuk memberi pemahaman tentang kepahitan pun tidak bisa secara gegabah, karena seperti Cak Dlahom utarakan 'batu tak sanggup jadi manusia karena merasa kalah keras dibanding hati manusia.' Harus sabar penuh doa sampai waktunya tiba, hatinya tidak keras lagi.
Membaca buku ini juga harus dengan kearifan dan kerendahan hati, jika aku ingin menghadiahkannya, aku harus yakin orang ini tidak seperti masyarakat Desa Ndusel, tidak tersinggung di awal. Sedangkan bagi mereka yang berkeyakinan sepertiku, maka harus memiliki hati dan pikiran yang terbuka untuk menambahkan ilmu, karena pada dasarnya banyak pembelajaran yang sama.
0 notes