#bukumia

[miarrafa]

[7/50] Rumah Kertas: Tentang Semesta Perbukuan Saya nggak pandai berdandan dan terlalu malas untuk memasak. Satu-satunya kemampuan yang bikin saya percaya diri adalah membaca. Emang biasa aja sih, toh kamu juga bisa melakukannya, kan. Maka, perkenankan saya menceritakan sejenak buku-buku yang telah saya baca. . Betapa buku dapat mengubah kehidupan dan jalan hidup seseorang, tentunya. Buku bisa membuatmu tersandung, terjepit, bahkan mati. Bayangkan jika kamu dapat kiriman buku yang ternyata salah kirim, harusnya buku itu untuk temanmu yang meninggal ditabrak mobil karena terlalu fokus membaca buku puisi kesukaannya. Itulah yang terjadi sama tokoh perempuan dalam buku Rumah Kertas ini. Lalu ia bertekad untuk mengembalikan buku kepada si pengirim. Dalam perjalanannya, ia malah menemukan banyak kejutan tentang semesta perbukuan. . Di sela-sela tantangan baca buku perminggu. Untuk mengisi waktu luang, saya mencari buku yang sebagai teman sekali duduk. Dan buku itu jatuh kepada Rumah Kertas yang banyak direkomendasikan oleh khalayak pembaca. Beberapa kali saya merenungi pemaparan tentang kehidupan seorang pencinta buku. Hal-hal gila dilakukan hanya karena sebuah esensi hingga berujung sia-sia. Itu mungkin bagi orang yang melihatnya aja. Tapi nggak bisa dibilang sia-sia juga kalau yang menjalankannya bahagia, gitu kan? Jangan sampe bahagia di atas penderitaan orang lain aja. Mau bahagiain aku juga boleh, gampang kok. Traktir buku aja wkwk.. . . . #bukumia #bacabuku #novel #bacaanbagus #referensibukubagus #book #bookstagram #bookish #booklover #instabooks #books #booknerd #bookworm #bookshelf https://www.instagram.com/p/CBGSsIUB4sD/?igshid=11m9cxht05i39

[miarrafa]

[9/50] 𝑫𝒊 𝑻𝒂𝒏𝒂𝒉 𝑳𝒂𝒅𝒂: 𝑩𝒆𝒍𝒂𝒋𝒂𝒓 𝑴𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌𝒏𝒚𝒂 𝑶𝒓𝒂𝒏𝒈𝒕𝒖𝒂 Beberapa kali saya nggak sengaja menonton video persalinan yang terdampar di lini masa. Entah kenapa, muncul perasaan haru, padahal sebelumnya pernah juga nonton, tapi biasa aja. Apa mungkin saya berubah? Atau bertumbuh? Menarik bagi saya mengikuti proses berfikir Ava, seorang anak 6 tahun yang percaya bahwa tidak ada papa yang baik di dunia. Ia hanya tau yang baik itu mama. Representasi orang baik menurutnya lembut, penurut, dan selalu menderita. Sebaliknya, orang jahat itu yang suka teriak-teriak, marah-marah, dan memukul. Ia dipaksa memahami segala hal yang diperbuat orang dewasa yang berdampak pada dirinya sebagai anak kecil yang baru mengenal dunia. Ia juga mengajak saya untuk bahagia dengan cara-cara sederhana yang seketika membangunkan jiwa anak kecil dalam diri saya. Menjadi orangtua memang sulit. 𝘠𝘢𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘶𝘴𝘢𝘩 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨𝘵𝘶𝘢. 𝘉𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘮𝘢𝘪𝘯𝘯𝘺𝘢, 𝘛𝘶𝘵𝘪. Saya bingung jelasinnya, soalnya saya belum pernah jadi orangtua. Pokoknya ini buku sudut pandang dari pemikiran anak-anak. Fokusnya menyoroti kekerasan anak, tapi juga menyinggung kekerasan perempuan. Keduanya terjebak dalam praktik rumah tangga. Dengan gamblang buku ini menunjukkan praktik-praktik di masyarakat yang seringkali anak menjadi korban dari tindakan orang dewasa. Terutama orangtua yang punya tanggung jawab untuk membesarkannya. Saya jadi punya perspektif baru cara menjadi orang dewasa dan orangtua yang baik versi anak-anak. Orang dewasa, yang mau jadi orangtua maupun yang udah jadi orangtua, harus baca ini. 𝕻𝖆𝖓𝖏𝖆𝖓𝖌 𝖚𝖒𝖚𝖗 𝖇𝖊𝖗𝖈𝖊𝖗𝖎𝖙𝖆 𝕻𝖆𝖓𝖏𝖆𝖓𝖌 𝖚𝖒𝖚𝖗 𝖘𝖊𝖌𝖆𝖑𝖆 𝖍𝖆𝖑 𝖇𝖆𝖎𝖐 #bukumia #bacabuku #novel #bacaanbagus #referensibukubagus #book #bookstagram #bookish #booklover #instabooks #books #booknerd #bookworm #bookshelf https://www.instagram.com/p/CBs7Aq_BVVt/?igshid=1cmkvskk6aw01