#budaya barcelona
Explore tagged Tumblr posts
Text
Sejarah dan Budaya Kota Barcelona yang Mengagumkan
Kota Barcelona merupakan salah satu destinasi wisata paling terkenal di dunia, menawarkan kombinasi antara sejarah yang kaya dan budaya yang penuh warna. Terletak di pesisir Laut Mediterania, Barcelona tidak hanya dikenal dengan keindahan arsitektur dan pantainya yang memukau, tetapi juga dengan warisan sejarah yang mendalam serta kehidupan budaya yang sangat dinamis. Sebagai ibu kota wilayah…
0 notes
Text
Kasta Tertinggi Spanyol - La Liga
La Liga adalah liga sepak bola profesional tertinggi di Spanyol, yang secara resmi disebut Primera División. Liga ini sering disebut juga La Liga Santander karena adanya sponsor utama. La Liga telah menjadi salah satu liga sepak bola paling bergengsi dan paling banyak ditonton di dunia, berkat persaingan yang ketat, pemain bintang, serta sejarah panjang yang kaya.
Sejarah La Liga
La Liga didirikan pada tahun 1929 oleh RFEF (Real Federación Española de Fútbol), dengan tujuan menciptakan liga nasional yang lebih terstruktur dan kompetitif. Kompetisi ini dimulai dengan hanya 10 tim, namun kini telah berkembang menjadi 20 tim yang bersaing setiap musimnya.
Struktur dan Format Kompetisi
Jumlah Klub: La Liga terdiri dari 20 tim yang berkompetisi dalam satu musim.
Sistem Promosi dan Degradasi: Tiga tim terendah di klasemen La Liga setiap musimnya akan terdegradasi ke Segunda División (divisi kedua Spanyol), sementara tiga tim teratas dari Segunda División promosi ke La Liga.
Pertandingan: Setiap tim akan bermain melawan semua tim lain dalam liga dua kali, sekali di kandang (home) dan sekali di luar kandang (away), dengan total 38 pertandingan per tim dalam semusim.
Poin: Pemenang pertandingan mendapatkan 3 poin, hasil imbang memberikan 1 poin, dan kekalahan memberikan 0 poin. Poin-poin ini akan menentukan peringkat tim di klasemen.
Kejuaraan: Tim dengan poin terbanyak di akhir musim dinyatakan sebagai juara La Liga. Jika ada dua atau lebih tim yang memiliki poin yang sama, maka perbedaan gol akan menentukan juara.
Tim-Tim Terkenal
Real Madrid: Salah satu klub terbesar dan paling sukses di dunia, dengan banyak gelar La Liga dan Liga Champions. Tim ini dikenal dengan gaya permainan menyerang dan telah melahirkan banyak pemain bintang seperti Cristiano Ronaldo dan Zinedine Zidane.
FC Barcelona: Rival abadi Real Madrid, dikenal dengan filosofi tiki-taka (penguasaan bola yang cepat dan pendek) dan merupakan rumah bagi pemain-pemain legendaris seperti Lionel Messi, Xavi, dan Andrés Iniesta.
Atlético Madrid: Tim dari ibu kota Spanyol, yang sering menjadi pesaing serius La Liga. Atletico dikenal dengan gaya permainan defensif dan kekuatan fisik, dengan pelatih terkenal Diego Simeone.
Rivalitas
El Clásico: Ini adalah salah satu pertandingan paling terkenal dalam sepak bola dunia, yaitu pertandingan antara Real Madrid dan FC Barcelona. Rivalitas ini tidak hanya berbicara tentang sepak bola, tetapi juga aspek politik, sejarah, dan identitas budaya Spanyol.
Derbi Madrileño: Pertandingan antara dua klub dari Madrid, Real Madrid dan Atlético Madrid, juga sangat dinanti karena kedekatan geografis dan persaingan di ibukota Spanyol.
Pemain Terkenal
La Liga telah menjadi rumah bagi beberapa pemain terbaik dalam sejarah sepak bola, antara lain:
Lionel Messi (Barcelona): Dikenal sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa, Messi menghabiskan hampir seluruh karier profesionalnya di Barcelona.
Cristiano Ronaldo (Real Madrid): Sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa, Ronaldo juga memiliki pengaruh besar di La Liga selama bermain untuk Real Madrid.
Ferenc Puskás (Real Madrid), Alfredo Di Stéfano (Real Madrid), dan banyak lagi.
Sistem Kompetisi Lainnya
Selain La Liga, ada beberapa kompetisi besar lainnya yang melibatkan klub-klub Spanyol, seperti:
Copa del Rey: Turnamen piala nasional yang diikuti oleh tim-tim dari berbagai divisi di Spanyol.
Supercopa de España: Piala super Spanyol, yang mempertemukan juara La Liga dan juara Copa del Rey dari musim sebelumnya.
Liga Internasional
UEFA Champions League: Tim-tim terbaik La Liga sering kali berkompetisi di Liga Champions Eropa, di mana klub-klub seperti Real Madrid dan Barcelona telah meraih kesuksesan besar.
UEFA Europa League: Tim yang tidak lolos ke Liga Champions tetapi berhasil lolos ke kompetisi ini juga memiliki peluang besar untuk meraih gelar.
Keuangan dan Ekonomi
La Liga adalah salah satu liga dengan pendapatan terbesar di dunia. Pendapatan berasal dari hak siar televisi, sponsor, penjualan tiket, merchandise, dan hak pemasaran lainnya. Perjanjian hak siar TV antara klub-klub La Liga dan perusahaan penyiaran memiliki dampak signifikan terhadap distribusi pendapatan antar klub, yang sering menjadi topik perdebatan di Spanyol.
TAG : bandar bola
0 notes
Text
Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan di Kota Barcelona
Barcelona, ibu kota Catalunya, Spanyol, terkenal sebagai destinasi wisata yang kaya akan sejarah, budaya, dan pemandangan yang menakjubkan. Kota ini selalu berhasil menarik perhatian wisatawan dari seluruh dunia, menawarkan beragam aktivitas seru yang bisa dinikmati oleh berbagai kalangan. Dari pantai yang eksotis hingga bangunan-bangunan bersejarah yang memesona, Barcelona memiliki sesuatu untuk…
0 notes
Text
"Kisah Pemain Sepak Bola yang Sukses di Dua Liga Berbeda"
Pemain sepak bola yang mampu beradaptasi dan meraih kesuksesan di dua liga yang berbeda adalah contoh langka dalam dunia olahraga. Tantangan yang dihadapi oleh para pemain ini jauh lebih besar dibandingkan dengan mereka yang hanya bermain di satu kompetisi. Tidak hanya diperlukan keterampilan teknis dan fisik yang mumpuni, tetapi juga kemampuan untuk beradaptasi dengan budaya, gaya permainan, dan tantangan yang berbeda di setiap liga.
Artikel ini akan mengulas kisah beberapa pemain sepak bola yang sukses menaklukkan lebih dari satu liga top dunia, serta rahasia kesuksesan mereka.
1. Thierry Henry - Premier League dan Major League Soccer (MLS)
Thierry Henry adalah salah satu striker terbaik yang pernah bermain di Inggris, terutama dikenal saat memperkuat Arsenal di Premier League. Henry meraih banyak kesuksesan, termasuk meraih gelar Premier League dan menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa di klub tersebut. Namun, perjalanan Henry tidak berhenti di Premier League. Setelah menghabiskan sebagian besar kariernya di Eropa, dia melanjutkan perjalanan ke Major League Soccer (MLS) bersama New York Red Bulls pada 2010.
Di MLS, Henry tidak hanya menjadi bintang di lapangan, tetapi juga membantu meningkatkan popularitas sepak bola di Amerika Serikat. Meski liga ini dianggap tidak sekompetitif Premier League, Henry mampu tetap menunjukkan kualitasnya dan membuktikan bahwa seorang pemain bisa sukses di dua liga yang berbeda, masing-masing dengan karakteristik yang unik.
2. Zlatan Ibrahimović - Serie A dan Major League Soccer (MLS)
Zlatan Ibrahimović adalah salah satu pemain paling berkarisma dan penuh kontroversi dalam sejarah sepak bola. Ia telah bermain di liga-liga top Eropa, termasuk Serie A bersama Juventus, Inter Milan, dan AC Milan, serta La Liga dengan Barcelona, dan Ligue 1 bersama Paris Saint-Germain. Namun, yang paling menarik dari perjalanan Ibrahimović adalah saat ia memutuskan untuk melanjutkan karier di Major League Soccer (MLS) bersama LA Galaxy.
Di MLS, Ibrahimović menunjukkan bahwa ia masih memiliki banyak hal untuk ditawarkan. Dengan gaya permainan yang unik dan keterampilan luar biasa, ia mencetak gol-gol spektakuler dan membawa LA Galaxy kembali ke level yang lebih tinggi. Sukses di dua liga dengan tingkat persaingan yang sangat berbeda membuktikan bahwa Zlatan adalah pemain global yang bisa beradaptasi di mana pun ia bermain.
3. David Beckham - Premier League, La Liga, MLS
David Beckham adalah salah satu nama yang tidak asing bagi penggemar sepak bola dunia. Setelah mencapai puncak kariernya bersama Manchester United di Premier League, Beckham melanjutkan perjalanannya ke Real Madrid di La Liga, di mana ia menjadi bagian dari "Los Galácticos." Sukses di Spanyol, Beckham kemudian memilih untuk bergabung dengan Los Angeles Galaxy di Major League Soccer pada 2007.
Di MLS, Beckham bukan hanya sekadar pemain bintang, tetapi juga membawa perubahan besar bagi sepak bola di Amerika Serikat. Keputusan Beckham untuk bermain di MLS tidak hanya mendatangkan perhatian pada kompetisi tersebut, tetapi juga membuka jalan bagi pemain-pemain Eropa lainnya untuk berkarier di AS. Beckham sukses mengubah wajah MLS, menjadikannya lebih menarik bagi para penggemar dan sponsor.
4. George Weah - Serie A dan Premier League
George Weah adalah contoh sempurna dari pemain yang tidak hanya sukses di satu liga, tetapi juga mengubah pandangan orang tentang pemain dari Afrika. Setelah meraih Ballon d'Or pada 1995, Weah bermain untuk berbagai klub top Eropa, termasuk AC Milan di Serie A, dan Chelsea di Premier League. Weah adalah pemain yang sangat berbakat, dan meskipun usia sudah tidak muda lagi, ia tetap tampil cemerlang di kedua liga tersebut.
Pencapaian luar biasa Weah di Serie A dan Premier League menunjukkan bahwa ketekunan dan semangat juang yang kuat adalah kunci untuk bertahan di dua liga yang sangat kompetitif. Setelah pensiun, Weah melanjutkan kariernya di dunia politik, menjadi Presiden Liberia pada 2018, sebuah perjalanan yang sangat menginspirasi.
5. Carlos Tévez - Premier League, Serie A, dan Super League China
Carlos Tévez adalah contoh pemain yang telah mengarungi beberapa liga dengan sukses. Dari Premier League bersama Manchester United dan Manchester City, ke Serie A dengan Juventus, hingga akhirnya pindah ke Super League China untuk bermain dengan Shanghai Shenhua. Tévez dikenal dengan etos kerjanya yang tinggi dan keterampilannya dalam mencetak gol di berbagai liga.
Keputusannya untuk bermain di China menambah warna dalam kariernya, meskipun Super League China pada saat itu tidak sepopuler liga-liga top Eropa. Tévez masih berhasil memberikan dampak yang besar di China, membuktikan bahwa pemain besar dapat beradaptasi dengan liga yang sangat berbeda sekalipun.
Kesimpulan
Pemain sepak bola yang sukses di dua liga berbeda bukanlah hal yang mudah dicapai. Dibutuhkan kemampuan teknis yang luar biasa, adaptasi cepat dengan gaya permainan yang berbeda, dan mentalitas juara yang tak tergoyahkan. Kisah-kisah para pemain seperti Thierry Henry, Zlatan Ibrahimović, David Beckham, George Weah, dan Carlos Tévez menunjukkan bahwa kesuksesan tidak mengenal batas liga. Mereka mampu beradaptasi dan tetap tampil mengesankan di berbagai belahan dunia, menjadikan mereka legenda yang tak terlupakan dalam sejarah sepak bola.
Perjalanan mereka memberi pelajaran berharga tentang fleksibilitas, ketahanan, dan dedikasi dalam mencapai puncak karier di berbagai medan tempur.
0 notes
Text
Dinamika Liga Eropa: Persaingan Klub Elit Dunia
Liga Eropa adalah panggung megah di mana klub-klub sepak bola terbaik di dunia bersaing, menciptakan pertarungan seru yang tak hanya menghibur, tetapi juga menampilkan kekuatan dan keterampilan dari tim-tim elit. Dari Liga Champions UEFA yang paling bergengsi hingga kompetisi yang lebih kecil seperti Liga Europa dan Liga Konferensi Eropa, dinamika liga-liga ini mencerminkan tidak hanya kualitas permainan, tetapi juga rivalitas yang kaya antara klub-klub dari berbagai negara.
Liga Champions UEFA: Puncak Kecemerlangan
Liga Champions UEFA adalah kompetisi paling prestisius di Eropa, yang mempertemukan klub-klub terbaik dari liga-liga teratas di benua ini. Dengan sejarah yang dimulai pada tahun 1955, kompetisi ini telah melahirkan banyak momen ikonik dan menghadirkan pertarungan antara raksasa sepak bola seperti Real Madrid, Barcelona, Bayern Munich, dan AC Milan. Dominasi Real Madrid dengan 14 gelar, serta pencapaian tim seperti Liverpool dan Manchester United, menunjukkan betapa sengitnya persaingan di tingkat tertinggi.
Sistem grup yang diikuti dengan fase knockout menambah elemen ketegangan, di mana tim-tim harus bertahan dari tekanan untuk mencapai babak berikutnya. Kualitas permainan yang ditampilkan di Liga Champions sering kali mencerminkan yang terbaik dari sepak bola, dengan pemain-pemain bintang seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, dan Neymar memberikan pertunjukan spektakuler.
Liga Europa: Kesempatan Kedua bagi Klub
Liga Europa, sebelumnya dikenal sebagai Piala UEFA, memberikan platform bagi klub yang tidak berhasil lolos ke Liga Champions. Meskipun dianggap sebagai kompetisi kedua, Liga Europa memiliki sejarah yang kaya dan sering kali menyajikan pertandingan menarik. Tim-tim seperti Sevilla dan Chelsea telah menunjukkan dominasinya di liga ini, masing-masing meraih gelar berkali-kali.
Dinamika Liga Europa juga menarik karena melibatkan klub-klub dari liga-liga yang lebih kecil, memberikan kesempatan bagi tim-tim ini untuk bersinar di kancah internasional. Pertandingan yang tak terduga dan kejutan sering kali terjadi, menjadikan kompetisi ini sangat dinamis dan menarik.
Liga Konferensi Eropa: Inovasi Baru dalam Kompetisi
Pada tahun 2021, UEFA memperkenalkan Liga Konferensi Eropa, kompetisi baru yang bertujuan untuk memberikan lebih banyak klub kesempatan untuk bersaing di tingkat Eropa. Dengan melibatkan tim-tim dari liga yang lebih rendah, Liga Konferensi Eropa berpotensi menciptakan lebih banyak kejutan dan meningkatkan minat di antara penggemar sepak bola di seluruh benua. Inovasi ini menunjukkan komitmen UEFA untuk memperluas jangkauan dan memberikan platform bagi semua klub.
Pengaruh Finansial dan Ekonomi
Persaingan di liga-liga Eropa tidak hanya terbatas pada lapangan, tetapi juga melibatkan aspek finansial yang signifikan. Klub-klub elite sering kali memiliki anggaran besar yang memungkinkan mereka merekrut pemain terbaik dari seluruh dunia. Sponsorship, hak siar, dan merchandise berkontribusi pada kekuatan ekonomi klub, menciptakan ketidaksetaraan dalam kompetisi.
Namun, liga-liga juga memberikan kesempatan bagi klub-klub yang lebih kecil untuk bersaing dengan klub-klub besar. Contoh seperti Leicester City yang menjuarai Premier League pada tahun 2016 menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat dan manajemen yang baik, klub-klub dengan sumber daya terbatas dapat mengalahkan raksasa.
Rivalitas dan Cerita Tim
Dinamika Liga Eropa juga ditandai oleh rivalitas sengit antar klub. Pertandingan klasik, seperti El Clásico antara Barcelona dan Real Madrid, Der Klassiker antara Bayern Munich dan Borussia Dortmund, serta Derby Milan antara AC Milan dan Inter Milan, menjadi sorotan utama di kalender sepak bola. Rivalitas ini tidak hanya menambah intensitas pada pertandingan, tetapi juga menciptakan cerita yang kaya dalam sejarah sepak bola.
Dampak Sosial dan Budaya
Liga Eropa juga memiliki dampak sosial dan budaya yang signifikan. Klub-klub sering kali menjadi simbol identitas bagi penggemar mereka, menciptakan komunitas yang kuat di sekitarnya. Atmosfer di stadion-stadion Eropa, di mana para pendukung memberikan dukungan penuh kepada tim mereka, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi para penggemar.
Selain itu, dengan munculnya platform streaming dan media sosial, jangkauan Liga Eropa semakin meluas. Klub-klub dapat menjangkau penggemar di seluruh dunia, menciptakan basis penggemar internasional yang lebih besar dan lebih beragam.
Penutup: Masa Depan Liga Eropa
Dengan terus berkembangnya permainan dan dinamika persaingan, Liga Eropa akan selalu menjadi sorotan utama bagi para penggemar sepak bola. Inovasi dalam format kompetisi, pergeseran kekuatan di antara klub-klub, dan dampak sosial yang dihasilkan dari persaingan ini menciptakan lanskap yang menarik. Ke depan, kita dapat mengharapkan lebih banyak kejutan, drama, dan momen-momen bersejarah yang akan memperkaya cerita Liga Eropa. Dalam dunia yang semakin terhubung, Liga Eropa tetap menjadi simbol persaingan dan kecintaan terhadap sepak bola di seluruh dunia.
0 notes
Text
Liga Spanyol
Melampaui Piala: Rivalitas Sepak Bola Paling Sengit yang Mendefinisikan Olahraga!
Sepak bola lebih dari sekedar olahraga. Ini adalah permadani yang ditenun dengan semangat, sejarah, dan persaingan yang ketat. Namun inti dari permainan indah ini terdapat benang merah khusus – benang merah persaingan.
Bentrokan antarklub ini lebih dari sekedar poin dan trofi, memicu semangat yang membara lebih terang dari perayaan kejuaraan mana pun.
Sejarah Bersama, Kota yang Terbagi:
Persaingan sepak bola sering kali berasal dari kesenjangan sosial, budaya, atau geografis yang mengakar.
Ambil contoh, El Clásico yang berapi-api antara Barcelona dan Real Madrid di Liga Spanyol mana pun. Bentrokan ini mewakili persaingan antara Catalonia dan Kastilia, dua wilayah dengan identitas dan ketegangan sejarah yang berbeda.
Demikian pula dengan Derby London Utara antara Arsenal dan Tottenham Hotspur yang mempertemukan dua klub dari ujung kota yang berlawanan, menciptakan suasana unik yang saling menyombongkan diri dan kebanggaan lokal.
Persaingan ini melampaui 90 menit di lapangan, dan menjadi bagian dari identitas kota ini.
Saudara Seperjuangan, Musuh di Lapangan:
Intensitas persaingan sering kali diperkuat oleh kedekatan klub. Hak untuk menyombongkan diri dipertaruhkan, dan setiap pertemuan menjadi pertarungan untuk mendapatkan dominasi.
Derby Merseyside antara Liverpool dan Everton, dua klub yang dipisahkan oleh Stanley Park, adalah contoh utama. Meskipun secara geografis dekat, klub-klub ini memiliki basis penggemar yang bersemangat dan setia. Derby-derbi ini sering kali ditandai dengan energi yang membara dan keinginan yang tiada henti untuk mengalahkan rival lokal.
Melampaui Permainan Indah: Sebuah Fenomena Budaya:
Persaingan sepak bola melampaui batas-batas stadion. Mereka meresap dalam percakapan di pub, mendominasi berita utama di surat kabar, dan memicu olok-olok ramah di antara rekan kerja.
Lagu, nyanyian, dan bahkan pilihan busana menjadi ekspresi kesetiaan dan cara untuk mengejek pihak oposisi.
Persaingan ini menjadi fenomena budaya, menyatukan penggemar dan menumbuhkan rasa memiliki terhadap komunitas yang lebih besar.
Keajaiban yang Tak Terduga:
Persaingan sepak bola menambah lapisan intrik ekstra pada permainan yang indah ini. Prediktabilitas akan hilang ketika musuh-musuh sengit ini bentrok. Bentuk dan statistik tidak diutamakan karena gairah mendorong setiap tekel, tembakan, dan penyelamatan.
Pertandingan-pertandingan ini sering kali menghasilkan momen-momen drama yang tidak terduga, kemenangan di menit-menit terakhir, dan penampilan individu ikonik yang terukir dalam cerita rakyat klub.
Perayaan Semangat Sepak Bola:
Meskipun persaingan bisa sangat sengit, hal ini juga merayakan semangat sepak bola. Mereka menunjukkan dedikasi yang tak tergoyahkan dari para penggemar, komitmen para pemain, dan kecemerlangan taktis para manajer.

Kontes ini mendorong pemain hingga batas kemampuan mereka, menuntut keunggulan dan tekad yang tak tergoyahkan.
Mereka mengingatkan kita mengapa kita jatuh cinta dengan permainan ini – emosi yang mentah, drama yang tidak dapat diprediksi, dan kegembiraan melihat tim Anda menang melawan musuh terbesar mereka.
Jadi, lain kali Anda menyaksikan persaingan sengit terjadi, ingatlah, ini lebih dari sekadar kemenangan. Ini adalah perayaan gairah, sejarah, dan kekuatan abadi dari permainan yang indah!
Untuk mengetahui lebih banyak tentang persaingan teratas, talenta baru, dan pelatih top, kunjungi UpThePosh untuk artikel mendalam, analisis mendalam, dan pembaruan terkini dalam dunia sepak bola.
Selami kisah-kisah yang membentuk permainan indah ini Liga Jerman!
0 notes
Text
Barcelona
Barcelona, yang secara resmi dikenal sebagai Futbol Club Barcelona atau FC Barcelona, adalah salah satu klub sepak bola paling terkenal dan bersejarah di dunia. Berbasis di Barcelona, Catalonia, Spanyol, klub ini didirikan pada tahun 1899 oleh sekelompok pemain sepak bola Swiss, Inggris, Jerman, dan Spanyol. Barcelona adalah klub yang merupakan simbol budaya dan identitas regional…
View On WordPress
0 notes
Text

Barcelona atau Barça,
adalah klub sepak bola profesional yang berbasis di Barcelona, Catalunya, Spanyol, yang ikut serta di kompetisi tertinggi sepak bola Spanyol, La Liga.
Didirikan pada tahun 1899 oleh sekelompok pemain Swiss, Inggris, Jerman dan Katalan yang dipimpin oleh Joan Gamper, klub telah menjadi simbol budaya Catalan dan Catalanisme, yang mempunyai motto "Més que un club" (Lebih dari sebuah klub). Tidak seperti banyak klub sepak bola lainnya, para pendukung memiliki dan mengoperasikan Barcelona. Ia adalah klub sepak bola kedua terkaya di dunia dalam hal pendapatan, dengan omzet tahunan sebesar €560,8 juta dan kedua yang paling berharga, senilai $3,56 miliar.[2][3] Lagu kebangsaan resmi Barcelona adalah "Cant del Barça", yang ditulis oleh Jaume Picas dan Josep Maria Espinas.[4] Secara tradisional, Barcelona mengenakan kostum merah dan biru, sehingga klub ini dijuluki Blaugrana.
1 note
·
View note
Text
Restoran Italia di Barcelona dengan Suasana Autentik
Barcelona dikenal sebagai kota yang kaya akan budaya, seni, dan gastronomi. Meskipun masakan Spanyol mendominasi scene kuliner di kota ini, tidak dapat dipungkiri bahwa Barcelona juga menawarkan berbagai pilihan restoran internasional, salah satunya adalah masakan Italia. Restoran Italia yang autentik di Barcelona menyajikan lebih dari sekadar pizza dan pasta; mereka menawarkan pengalaman kuliner…
0 notes
Text
Negara Dengan Penggemar Sepakbola Terbesar
Negara dengan penggemar sepak bola terbesar biasanya diukur dari popularitas olahraga tersebut, partisipasi masyarakat, dan jumlah penggemar tim nasional maupun klub. Beberapa negara yang dianggap memiliki penggemar sepak bola terbesar adalah:
Bandar Bola
Brasil
Brasil dikenal sebagai "negara sepak bola" dengan tradisi sepak bola yang kuat. Mereka memiliki sejarah luar biasa di Piala Dunia, dengan lima gelar juara dunia, serta pemain legendaris seperti Pelé, Ronaldo, dan Neymar.
Argentina
Argentina adalah rumah bagi dua ikon sepak bola dunia, Diego Maradona dan Lionel Messi. Sepak bola di negara ini seperti agama, dan rivalitas klub seperti Boca Juniors vs River Plate sangat terkenal.
Jerman
Jerman memiliki basis penggemar besar dengan budaya sepak bola yang sangat berkembang. Klub-klub seperti Bayern Munich dan Borussia Dortmund menarik jutaan penggemar di seluruh dunia.
Inggris
Sepak bola modern berasal dari Inggris, dan Liga Premier Inggris (EPL) adalah liga paling populer di dunia. Klub-klub seperti Manchester United, Liverpool, dan Arsenal memiliki penggemar global.
India
Meski kriket adalah olahraga utama, India memiliki jumlah penggemar sepak bola yang besar, terutama karena EPL, La Liga, dan liga-liga top Eropa lainnya. Indian Super League juga semakin meningkatkan minat terhadap olahraga ini.
Indonesia
Di Indonesia, sepak bola adalah olahraga yang paling banyak penggemarnya. Dukungan untuk klub lokal di Liga 1, seperti Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, atau Arema FC, serta tim nasional, sangat fanatik.
Spanyol
Rumah bagi dua klub raksasa dunia, Real Madrid dan Barcelona. Rivalitas mereka, "El Clásico," adalah salah satu pertandingan paling banyak ditonton di dunia.
Meksiko
Meksiko memiliki tradisi sepak bola yang sangat kuat, dengan dukungan besar terhadap tim nasional dan liga lokal seperti Liga MX.
Bandar Bola
Jika dilihat dari jumlah populasi, negara-negara seperti India, Cina, dan Indonesia juga memiliki jumlah penggemar besar karena ukuran populasinya yang sangat besar meski sepak bola bukan olahraga utama di beberapa negara tersebut.
TAG : Bandar Bola
0 notes
Text
Gubernur Koster Secara Resmi Buka International Youth Championship 2023

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Keberpihakan Gubernur Bali, Wayan Koster terhadap dunia olahraga sepak bola diapresiasi Chairman Pancoran Soccer Field (PSF), Gede Widiada saat Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali secara langsung membuka International Youth Championship (IYC) 2023 di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar yang ditandai dengan dimulainy pertandingan antara Real Madrid CF U-20 (Spanyol) vs Kashima Antlers FC U-20 (Jepang) pada, Senin (7/8/2023) malam. Pertandingan perdana IYC 2023 tersebut dimenangkan oleh Real Madrid dengan skor kemenangan 5-3 atas Kashima Antlers. Kejuaraan International Youth Championship 2023 yang berlangsung pada tanggal 7-14 Agustus 2023 di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar diselenggarakan atas kerja sama antara Pemerintah Provinsi Bali dan Pancoran Soccer Field Group (PSF Group) Jakarta dengan menghadirkan club sepak bola berkelas dunia yaitu, FC Barcelona U-20 (Spanyol), Real Madrid CF U-20 (Spanyol), Kashima Antlers FC U-20 (Jepang), dan Bhayangkara Presisi FC U-20 (Indonesia). Sebelum pertandingan IYC 2023 ini dimulai, Gubernur Bali, Wayan Koster berkesempatan menyambut kedatangan club sepak bola dunia tersebut di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, diantaranya yaitu : 1) FC Barcelona U-20 pada, Senin (31/7/2023) dengan membawa 19 orang pemain dan 8 orang official; 2) Kashima Antlers FC U-20 pada, Jumat (4/8/2023) dengan membawa 25 orang pemain dan 5 orang official; 3) Bhayangkara Presisi FC U-20 pada, Minggu (6/8/2023) pagi dengan membawa 27 orang pemain dan 8 orang official; dan 4) Real Madrid CF U-20 pada, Minggu (6/8/2023) sore dengan membawa 22 orang pemain dan 8 orang official. Dibukanya kejuaraan sepak bola International Youth Championship 2023, adalah bentuk komitmen Wayan Koster sebagai Gubernur Bali dalam memajukan dunia sepak bola di Indonesia, khususnya di Bali. Hal ini pula sebagai penanda keseriusan Murdaning Jagat Bali asal Desa Sembiran, Buleleng untuk memajukan pariwisata berbasis olahraga di Bali dan menjadi momentum untuk membangkitkan pariwisata Bali pasca Pandemi Covid-19. Gubernur Bali mengucapkan terima kasih kepada Chairman Pancoran Soccer Field (PSF), Gede Widiada yang telah menghadirkan club sepak bola berkelas dunia di IYC 2023, yaitu seperti FC Barcelona U-20, Real Madrid CF U-20, Kashima Antlers FC U-20, dan Bhayangkara Presisi FC U-20. Dirinya sudah berdiskusi dengan Pak Gede Widiada, agar International Youth Championship dijadikan sebagai Annual Event setiap tahunnya di Bali. Gubernur Bali juga meminta kepada club sepak bola FC Barcelona, Real Madrid CF, dan Kashima Antlers FC yang hadir dalam IYC 2023 berpartisipasi sebagai duta Bali di luar negeri untuk semakin memperkenalkan dan mempromosikan Bali sebagai Pulau Dewata yang memiliki kekuatan budaya dan menjadi destinasi wisata utama dunia yang aman, nyaman untuk dikunjungi dengan keramahtamahan masyarakatnya serta keindahan alam yang dimiliki Pulau Bali. Mengenai pertandingan malam ini (7 Agustus 2023 malam, red) antara Real Madrid CF U-20 (Spanyol) vs Kashima Antlers FC U-20 (Jepang) sangat menampilkan permainan yang sangat berkualitas dan memuaskan para penonton serta undangan yang hadir menonton langsung pertandingan di Stadion I Gusti Ngurah Rai. Atas pengalaman Bali sebagai tuan rumah IYC 2023, Gubernur Bali, Wayan Koster menegaskan Bali sangat siap menyelenggarakan event seperti ini untuk tahun-tahun berikutnya. Chairman Pancoran Soccer Field (PSF), Gede Widiada menyampaikan, Dirinya pribadi selaku pecinta sepak bola sekaligus masyarakat sangat mendukung apa yang disampaikan Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster untuk menaikan citra Bali khususnya, dan Indonesia pada umumnya dalam bidang sport tourism. Dirinya sangat bangga kepada Bapak Wayan Koster yang kapasitasnya sebagai Gubernur Bali secara langsung meminta kepada club sepak bola seperti FC Barcelona, Real Madrid CF, dan Kashima Antlers FC untuk menjadi duta agar menyampaikan kepada dunia, bahwa Bali di samping sebagai pulau wisata utama dunia, juga telah memiliki tempat olahraga yang bagus dan patut untuk dijadikan sebagai tempat berkompetisi sepak bola internasional.(bpn) Read the full article
#BaliPortalNews#Denpasar#FCBarcelona#GubernurKoster#InternationalYouthChampionship2023#KashimaAntlersFC#RealMadridCF
0 notes
Text
"Sepak Bola dan Diplomasi: Ketika Olahraga Menyatukan Dunia"
Sepak bola, lebih dari sekadar olahraga, telah menjadi alat diplomasi yang kuat dalam menyatukan negara-negara di tengah perbedaan politik, budaya, dan ekonomi. Dengan jutaan penggemar di seluruh dunia, sepak bola memiliki kekuatan unik untuk membangun jembatan di antara bangsa-bangsa, menjalin hubungan internasional, dan mendorong perdamaian global.
1. Sejarah Diplomasi melalui Sepak Bola
Sejarah mencatat berbagai momen di mana sepak bola menjadi alat diplomasi:
Pertandingan Perang Dunia I (1914): Selama gencatan senjata Natal, tentara Jerman dan Inggris memainkan pertandingan sepak bola di medan perang, sebuah momen yang mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan.
Diplomasi Ping Pong versi Sepak Bola: Beberapa negara menggunakan pertandingan sepak bola persahabatan untuk memulihkan hubungan diplomatik, seperti pertandingan antara Iran dan Amerika Serikat pada Piala Dunia 1998 yang penuh simbolisme perdamaian.
2. Turnamen Internasional sebagai Panggung Diplomasi
Kompetisi besar seperti Piala Dunia dan Piala Eropa sering menjadi platform diplomasi:
Piala Dunia FIFA: Acara ini tidak hanya menyatukan tim dari berbagai benua tetapi juga mempertemukan pemimpin dunia untuk membahas isu-isu global di sela-sela pertandingan.
Piala Afrika: Turnamen ini telah menjadi simbol persatuan di Afrika, menginspirasi solidaritas di tengah tantangan politik dan sosial.
3. Klub Sepak Bola dan Diplomasi Budaya
Klub-klub besar seperti FC Barcelona, Real Madrid, dan Manchester United sering digunakan sebagai alat diplomasi budaya:
Tur Dunia: Klub-klub ini mengadakan pertandingan persahabatan di berbagai negara untuk mempromosikan nilai-nilai budaya mereka.
Akademi Sepak Bola: Banyak klub mendirikan akademi di negara lain, membantu mengembangkan bakat lokal sekaligus memperkuat hubungan budaya.
4. Inisiatif Perdamaian melalui Sepak Bola
Sepak bola telah digunakan untuk meredakan konflik dan mendorong perdamaian:
Football for Peace: Inisiatif ini menggunakan sepak bola untuk mempromosikan dialog dan resolusi konflik di wilayah-wilayah yang dilanda perang.
Proyek Persatuan di Afrika: Beberapa program sepak bola telah membantu menyatukan komunitas yang terpecah akibat konflik etnis atau politik.
5. Sepak Bola dan Sanksi Diplomatik
Meskipun sering menjadi alat diplomasi, sepak bola juga kadang digunakan sebagai bentuk sanksi:
Boikot Olimpiade: Negara-negara tertentu pernah memboikot pertandingan olahraga, termasuk sepak bola, untuk menekan lawan politik mereka.
Larangan Kompetisi Internasional: FIFA kadang melarang negara-negara tertentu untuk berpartisipasi dalam kompetisi internasional sebagai tanggapan atas tindakan politik atau sosial mereka.
6. Sepak Bola dan Solidaritas Global
Ketika bencana melanda, sepak bola sering menjadi alat untuk menunjukkan solidaritas:
Pertandingan Amal: Pertandingan khusus sering diadakan untuk mengumpulkan dana bagi korban bencana alam atau krisis kemanusiaan.
Pesan Persatuan: Tim sering mengenakan pita hitam atau mengheningkan cipta sebelum pertandingan untuk menunjukkan empati terhadap tragedi global.
Kesimpulan
Sepak bola lebih dari sekadar olahraga; ia adalah bahasa universal yang mampu melampaui batas-batas nasional, agama, dan budaya. Dengan kekuatan untuk menyatukan dan menyembuhkan, sepak bola telah membuktikan dirinya sebagai alat diplomasi yang efektif di dunia modern. Ketika bola bergulir di lapangan, ia membawa harapan, solidaritas, dan perdamaian bagi jutaan orang di seluruh dunia.
0 notes
Text
Legenda Sepak Bola: Pemain yang Mengubah Permainan
Sepak bola tidak hanya tentang tim yang meraih kemenangan, tetapi juga tentang individu-individu luar biasa yang mengubah cara permainan ini dimainkan. Sepanjang sejarah, beberapa pemain legendaris telah memberikan dampak yang begitu besar, meninggalkan jejak abadi dalam sejarah sepak bola. Mereka tidak hanya menjadi inspirasi bagi generasi pemain masa depan, tetapi juga memengaruhi bagaimana sepak bola dimainkan, dipersepsikan, dan dihargai di seluruh dunia.
Berikut ini beberapa legenda sepak bola yang mengubah permainan:
Pelé (Brasil)
Nama Pelé hampir selalu muncul pertama kali dalam daftar pemain terbesar sepanjang masa. Dengan tiga gelar Piala Dunia (1958, 1962, 1970) untuk Brasil, Pelé adalah pemain yang menggabungkan kecepatan, keterampilan, dan kecerdasan sepak bola yang luar biasa. Ia mencetak lebih dari 1.000 gol sepanjang kariernya, dan dianggap sebagai pemain yang mempopulerkan sepak bola di panggung dunia. Pelé tidak hanya pemain luar biasa di lapangan, tetapi juga ikon budaya global yang menyatukan sepak bola dengan semangat persatuan dan kebanggaan nasional.
Diego Maradona (Argentina)
Diego Maradona dikenang sebagai salah satu pemain paling berbakat yang pernah ada, dengan keahliannya mengolah bola yang luar biasa dan visi permainan yang mendalam. Piala Dunia 1986 menjadi ajang di mana Maradona menunjukkan kebesarannya, terutama dengan dua gol paling terkenal dalam sejarah sepak bola dalam pertandingan melawan Inggris: "Gol Tangan Tuhan" yang kontroversial dan "Gol Abad Ini," di mana ia menggiring bola dari tengah lapangan melewati lima pemain Inggris. Maradona mengubah cara permainan menyerang dimainkan, dengan kemampuan menggiring bola yang seolah menari di atas rumput.
Johan Cruyff (Belanda)
Johan Cruyff bukan hanya seorang pemain legendaris, tetapi juga seorang pemikir sepak bola revolusioner. Sebagai bintang tim nasional Belanda dan klub Ajax Amsterdam serta Barcelona, Cruyff memperkenalkan "Total Football," sebuah gaya permainan yang fleksibel di mana pemain bebas bergerak dan bertukar posisi. Di lapangan, Cruyff dikenal karena ketenangan, kreativitas, dan kecepatan berpikirnya. Di luar lapangan, ia menjadi pelatih yang berpengaruh, terutama di Barcelona, di mana filosofi sepak bolanya menginspirasi generasi pemain dan membentuk dasar gaya permainan modern.
Zinedine Zidane (Prancis)
Zinedine Zidane, atau Zizou, adalah maestro di lini tengah dengan kemampuan teknik dan visi permainan yang menakjubkan. Zidane memainkan peran penting dalam kemenangan Prancis di Piala Dunia 1998, di mana ia mencetak dua gol di final melawan Brasil. Dikenal karena penguasaan bola yang luar biasa, Zidane sering kali membuat permainan tampak sederhana dengan kontrol dan distribusi bola yang halus. Meski kariernya diwarnai oleh insiden kontroversial di Piala Dunia 2006 dengan tandukan terhadap Marco Materazzi, Zidane tetap dianggap sebagai salah satu gelandang terbaik sepanjang masa.
Lionel Messi (Argentina)
Lionel Messi dianggap oleh banyak orang sebagai pemain terbaik dalam sejarah sepak bola modern. Dengan kombinasi keterampilan luar biasa, kecepatan, dan pemahaman taktis yang tajam, Messi telah mencetak rekor demi rekor sepanjang kariernya di FC Barcelona dan tim nasional Argentina. Beberapa prestasi Messi termasuk memenangkan tujuh Ballon d'Or, lebih dari 700 gol karier, dan membawa Argentina meraih gelar Copa América 2021 serta Piala Dunia 2022. Messi mengubah permainan dengan caranya yang tidak mencolok namun sangat efisien, membuatnya menjadi bintang yang menginspirasi generasi baru pemain.
Cristiano Ronaldo (Portugal)
Cristiano Ronaldo adalah salah satu pemain paling ikonik dan atletis dalam sejarah sepak bola. Dengan kekuatan fisik, kecepatan, dan kemampuan mencetak gol yang luar biasa, Ronaldo telah mencetak lebih dari 800 gol sepanjang kariernya dan memenangkan lima Ballon d'Or. Ronaldo adalah pemain yang selalu ingin menguji batas-batas kemampuannya, baik di Manchester United, Real Madrid, Juventus, maupun tim nasional Portugal. Ronaldo mengubah cara kita memandang sepak bola dari sudut atletisme dan komitmen, membuktikan bahwa dedikasi dan kerja keras adalah kunci sukses di lapangan.
Franz Beckenbauer (Jerman)
Franz Beckenbauer, yang dijuluki "Der Kaiser," adalah salah satu pemain paling elegan dan berpengaruh dalam sejarah sepak bola. Beckenbauer dikenal karena kemampuannya dalam bertahan dan menyerang, serta peran uniknya sebagai sweeper (libero), sebuah posisi yang menggabungkan bek dan pengatur serangan. Ia membantu Jerman Barat memenangkan Piala Dunia pada tahun 1974, dan kemudian menjadi pelatih yang membawa Jerman meraih gelar Piala Dunia 1990. Beckenbauer mengubah permainan bertahan dengan inovasinya, menunjukkan bahwa bek juga bisa berperan besar dalam menciptakan serangan.
Ronaldo Nazário (Brasil)
Ronaldo Nazário, atau dikenal sebagai "Ronaldo," adalah salah satu striker paling mematikan dalam sejarah sepak bola. Dengan kecepatan, kekuatan, dan insting mencetak gol yang luar biasa, Ronaldo menghancurkan pertahanan lawan sepanjang kariernya. Ia memenangkan dua Piala Dunia bersama Brasil (1994, 2002), dan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Dunia FIFA sebanyak tiga kali. Meskipun kariernya terhambat oleh cedera, Ronaldo tetap menjadi contoh pemain depan modern yang serba bisa dan efisien.
Penutup Legenda-legenda sepak bola ini tidak hanya sekadar pemain hebat, tetapi inovator yang mengubah cara permainan ini dimainkan dan dinikmati. Dari Pelé hingga Messi, setiap generasi membawa pemain-pemain yang menginspirasi dan mengangkat standar permainan ke tingkat yang lebih tinggi. Mereka bukan hanya pahlawan bagi penggemar, tetapi juga simbol semangat sepak bola yang terus berkembang dan meraih hati jutaan orang di seluruh dunia.
0 notes
Text
“Architects don’t invent anything, they just transform reality.” - Alvaro Siza
“Poetic Modernism”. Dilahirkan di tahun 1933, 25 Juni, arsitek berkebangsaan portugis ini mendapatkan penghargaan pritzker di tahun 1992. Dideskripsikan oleh juri dengan karyanya yang memiliki massa yang terbentuk oleh cahaya memiliki kesederhanaan dan berkata secara jujur. Jika sebuah bayangan dibutuhkan, sebuah bidang overhang akan dibuat. Bila pemandangan diinginkan, maka sebuah jendela dibuat. Tangga, ramp, dan dinding seluruhnya dibuat dengan dasar kebutuhan. Parafrase dari ucapannya, karyanya merupakan respon dari suatu masalah dimana dia berpartisipasi.

(Alvaro Siza. Sumber: Alvaro Siza)
Siza saat kecil bercita-cita menjadi seorang pematung, namun kunjungannya ke Barcelona dan bertemu dengan mahakarya dari Antoni Gaudi membuatnya ingin menjadi arsitek. Sagrada Familia sebagai scluptural architecture yang bersatu dengan konteks dan menghubungkan bangunan dengan tapak dan budaya.
“Architects don’t invent anything, they just transform reality.” - Alvaro Siza
Alvaro Joaquim de Meio Siza Vieira lulus dari University of Porto School of Architecture di umurnya ke 22 tahun dan sudah mendesain rumah terbangun di Matoshinhos. Di tahun 1966, Siza mulai mengajar di universitas tempat ia belajar dan di tahun 1976 ia dijadikan profesor arsitektur. Selain itu, ia juga menjadi profesor kunjungan di Graduate School of Design, Harvard University, University of Pennsylvania, Los Andes University of Bogota, dan Ecole Polytechnique of Lausanne.
Siza berkarya arsitektur dengan berbagai jenis tipologi mulai dari kolam renang hingga pengembangan perumahan. Dengan rumah-rumah untuk individual, perkantoran, bank, restoran, galeri seni, kawasan perbelanjaan dan banyak hal lainnya.

(Leça Swimming Pool complex. Sumber: Archdaily.)
Leça Swimming Pool complex, sebuah spasial penyesuaian antara arsitektur dengan alam. Menggunakan bahan beton dan berada di area bebatuan garis pantai Leça de Palmeira, tempat ini memiliki program ruang kamar ganti, sebuah cafe dan dua kolam renang. Ia menenggelamkan bangunan komplek ini dengan tujuan agar kendaraan lalu lalang tetap dapat menikmati pemandangan dan pengunjung kolam renang hanya terfokus pada pemandangan laut lepas.

(Denah Leça Swimming Pool complex. Sumber: Pinterest.)
Boa Nova Tea House (1963). Merupakan hasil dari sayembara oleh Câmara de Matosinhos pada tahun 1958. Arsitek pemenang gagasan desain ini adalah Fernando Tavora, namun melimpahkan project tersebut ke kolaborator muda, Alvaro Siza, yang saat itu masih berumur 25 tahun.

(Boa Nova Tea House. Sumber: Fernando Guerra.)
Dalam karya ini Siza menunjukan betapa terinspirasinya ia terhadap detail-detail dari desain Alvar Aalto. Terbukti dari penggunaan material kayu pada dinding, lantai dan plafon juga detail-detail penggunaan material di area-area lainnya.

(Boa Nova Tea House. Sumber: Fernando Guerra.)
Berikut saya cantumkan potongan wawancara antara Alvaro Siza (AS) dengan Vladimir Belolovsky (VB) yang akan saya kutip langsung secara gamblang sebagai penutup dari tulisan ringkas ini.
VB: You often say, “Nothing is invented. There is a past for everything.” You are not interested in making something entirely new, right? Your work is based on what was done before. Could you talk about your position?
AS: It is impossible to make something entirely new. Look at the Villa Savoye in Poissy by Le Corbusier. When you see it, the sensation is that it is entirely new. It is clearly new architecture for a new kind of man. But the reality is that nothing is new but modified or transformed. There were horizontal “slit windows” in ancient structures in pre-Columbian America or in Portuguese vernacular; there are pilotis in the old market of Venice; you can even find examples of open plan in ancient structures where there was just a roof and perimeter walls with no interior partitions. The new only comes from new combinations and materials, but nothing is completely new. We, architects are constantly being influenced by what is around us. For example, I remember when my Bonjour Tristesse social housing was being built in Berlin. I was in that neighborhood and I saw a building that I thought was under construction; it had a similar roof profile as mine. So I told my contractor – look I haven’t finished my building yet and it is already being copied. Then the contractor said, “If anyone is copying that’s you because that building is being demolished.” [Laughs.] And the truth is that I probably saw it before I did my design and it influenced me subconsciously.
==
Tulisan oleh Muhammad Barkah
17 Juli 2020.
==
Sumber:
https://www.archdaily.com/150272/ad-classics-leca-swimming-pools-alvaro-siza
https://www.pritzkerprize.com/laureates/1992
https://www.archdaily.com/803250/interview-with-alvaro-siza-beauty-is-the-peak-of-functionality
#arsitektur indonesia#architecture student#alvaro siza#writings#indonesian#architecural#architecture#pritzker
4 notes
·
View notes
Text
Diajak Menangisi Tahun Bersama-sama

PERTAMA kali saya sadar tahun baru bisa dilalui biasa-biasa saja ketika memasuki sekolah menengah pertama. Sebelum itu saya pikir tahun baru sama seperti hari raya. Pada malam tahun baru, kau harus keluar dengan pakaian terbaikmu, mendatangi rumah kawan, membakar jagung, menunjuk hantu, lalu melihat kembang api meletus di langit. Di masa menengah pertama, saya juga pertama kalinya tahu tahun baru bisa haram dirayakan. Karena sederet hal seperti terompet adalah budaya Yahudi, tahun baru ajaran Nasrani, dan menyalakan api pertanda Majusi. Pada masa itu, hal baru yang tidak kau ketahui selalu terdengar mudah untuk diterima.
Saya pernah merayakan tahun baru dengan menonton pertunjukan musik di Losari. Lalu tersesat kemudian terjebak macet tengah malam. Pada perayaan yang lain, saya menyambut 1 Januari dengan mengelilingi Samarinda sambil kehujanan dan kedinginan. Setelah saya pikir lagi, saya tidak menyesal malah ingin mengulanginya kalau ada kesempatan. Tapi sekarang banjir datang lebih lekas dibanding beberapa tahun lalu. Walaupun hari ini mereka sudah menyebutnya sebagai genangan air.
Saya juga pernah menghabiskan tahun baru dengan menonton saluran televisi. Menunggu Jakarta menghitung mundur saat tahun baru telah lewat satu jam di atap rumah saya. Pada waktu yang lain, saya bekerja di malam tahun baru. Bertemu dengan penggemar 2NE1 yang percaya girlband kesukaannya akan kembali naik panggung. 11 bulan setelah profilnya terbit di koran, YG Entertainment mengumumkan 2NE1 bubar. Saya berharap pria itu baik-baik saja dan memilih jalan baru sebagai ARMY.
Total selama lima kali pergantian tahun, saya selalu menulis satu kalimat, ya hanya satu kalimat, untuk mewakili 365 hari. Bukan cara yang bagus untuk merangkum jurnal memang, tapi toh saya tetap melakukannya. Ada tahun saat saya menulis kalimat: Mengalami naik dan turun dengan takaran yang tidak impas. Atau tahun yang mengajarkan: Bukan lagi tentang diri saya, karena cinta pasti akan berkuasa berkali-kali. Kemudian tahun saat saya berpikir: Waktu telah habis untuk orang yang berengsek. Lalu begitu saja, tahun baru menjadi parade yang tidak begitu ingin saya rayakan. Seperti hubungan yang membosankan—mungkin kami sekadar tidak cocok. Tapi, tenang, saya tidak akan menolak jika diajak untuk menangisinya bersama-sama.
MALAM pengujung tahun lalu, saya bersama Khajjar, Amel, Kiky, Syahrif, dan Darul. Sesudah membakar jagung dan memeram ubi di bara, kami berbaring di atas terpal berwarna biru. Tenda yang sore tadi, saya bantu dirikan tipis-tipis ternyata tidak ada yang ingin memakainya. Kami lebih memilih berbaring di bawah pinus yang tinggi, yang siang tadi dikabarkan rawan tumbang oleh si penjaga pantai. Khajjar yang paling senang ketika akhirnya kami sampai di Pantai Tanah Merah Tanjung Harapan. Perjalanan darat yang dimulai dari Samarinda, menjemput Darul di Handil, lalu kembali lagi ke Samboja untuk kamping. Saking senangnya Khajjar, saya sampai harus mengingatkan kalau dia lapar dan sudah mengeluh soal ini dari satu jam yang lalu.
Kami makan dengan nasi bungkus yang ditebak Syahrif dibeli tadi pagi di Jalan Perjuangan, tebakan anak rantau yang tentu saja benar. Setelah mengisi perut kami sepakat untuk tidur sejenak, paling tidak lima belas menit. Saya rupanya ketiduran dan baru bangun setelah mendengar suara Amel cengengesan. Ya ketua rombongan, yahahaha! Dia merekam adegan saya kaget, lalu memasukkan video itu ke Instagram Stories. Sehingga kini orang Instagram tahu, dalam kamping selalu ada orang yang tidak tahu diuntung dan itu adalah saya.
Kami pernah ke pantai ini dua tahun yang lalu. Saat itu Sketsa, lembaga pers mahasiswa tempat kami bernaung, sedang merayakan ulang tahun ke-10. Khajjar sebagai ketua ingin mengadakan trip singkat untuk merayakan momen spesial satu dekade. Selain membuat acara jalan-jalan ke pantai, ada juga seminar nasional dan acara syukuran yang kami gelar di kampus. Hebatnya semua acara bisa terlaksana meski tanpa ada sokongan dana yang jelas. Menyenangkan pada saat itu, tapi saya bilang ke Khajjar, sayalah yang menanggung akibat dari perbuatannya. Karena ketika saya jadi ketua, banyak anggota jadi mendadak malas bikin event! Dan tiap mendengar itu Khajjar cuma tertawa.
Beberapa adegan lain yang juga saya ingat, saat di dalam bis kami bermain komedi situasi yang judulnya “apa yang terjadi jika Amel dan Kiky punya suami seorang aktivis”—dan sampai hari ini kemungkinan itu masih terbuka. Ada juga permainan kelompok yang dipimpin Darul sebagai wasit. Waktu itu kelompok saya kalah dan saya protes seperti Didier Drogba. Sementara buat saya dan Syahrif, pantai ini mengingatkan kami dengan tulisan nakal di tembok kayunya. Dua tahun lalu, saya pernah mengambil gambar Syahrif sedang duduk sambil nyengir, persis di belakang dia ada teks berisi kalimat nakal. Awalnya lucu tapi Syahrif kesal ketika saya memperlihatkan hasilnya. Dia meminta fotonya dihapus. Kemarin saat kami berjalan untuk mengecek tulisan itu lagi, saya mengaku saya belum menghapus foto tersebut, dia sudah biasa saja dan memilih ikut tertawa. Komedi memang butuh waktu.

Malam hari ketika kami kamping adalah pekan terakhir dari tahun 2019. Amel bilang ini waktunya untuk percakapan yang serius. Setiap orang dia wajibkan untuk menceritakan kesan 2019 dan harapan untuk tahun depan. Ide itu awalnya terdengar konyol. Tapi, satu per satu dari kami tetap bercerita. Saya mendengar sambil memejamkan mata. Setiap cerita menampilkan wajah tahun yang tersenyum tapi muram. Begitu pun dengan saya. Malam itu saya hanya sanggup menceritakan sebagian dari apa yang saya rasakan tentang 2019. Hal-hal yang mungkin kawan saya bisa dengar tanpa harus menaruh simpati berlebih atas apa yang saya hadapi.
Bagi saya 2019 manis, tapi keparatnya juga minta ampun. Ini mendorong saya untuk berhenti mengharapkan tahun yang baik karena itu harapan orang dewasa, dan mereka selalu keliru saat menaruh harapan. Memulai, bertahan, berjalan, marah, menangis, mencapai, melepas, pergi, tiba, melawan, dan seperti juga kau, kami berenam mampu melalui 2019. Sebagai penyintas yang memeluk tubuh sendiri. Malam itu tersisa tiga hari lagi sebelum 2020 datang, tapi siapa peduli. Malam itu kami berenam sepakat tahun baru adalah malam ini saat ombak tidak terdengar dan laut sedang surut. Dan untukmu 2020 yang masih lugu dan mungkin bengis, fatum brutum amor fati.
PAGI harinya saya menjuluki orang-orang di kamping lain, yang mencari kerang dari malam sampai tembus pagi sedang praktik kerja romusha. Hal berbeda dilakukan Khajjar pagi ini, sebagai juru masak dia berhasil membuat sarapan yang enak. Menu nasi goreng, kangkung, tempe goreng, dan bumbu kacang. Sudah tidak ada lagi yang mengingat kalau Khajjar memasak makanan ini menggunakan pisau yang kemarin sore dipakainya untuk mengiris jamur di pohon, supaya bisa menyangga ponsel dan kami bisa berfoto berlima tanpa merepotkan orang lain. Hasilnya bikin saya gemas karena fotonya jadi miring. Kiky menertawai saya dan mencoba menenangkan dengan bilang nanti fotonya bisa diedit.
Sesudahnya kami duduk-duduk di batang pohon. Kelompok perempuan mencari hiburan lain sementara saya, Syahrif, dan Darul bercerita tentang dunia sepak bola. Darul sangat mengikuti Liga Inggris, sangat berbeda dengan saya yang cuma peduli Barcelona. Di ponsel White Shoes & The Couples Company sedang menyanyikan Senandung Maaf. Ketika bagian “gelombang nestapa kuharap sirna” saya mengaminkannya dalam hati, sambil menyimak percakapan sepak bola yang terus mengalir.
Matahari semakin naik, ini hari terakhir kamping dan tidak ada pertanda laut akan pasang. Saya mengajak Syahrif untuk main air tapi dia menolak dengan alasan takut kulitnya hitam—tidak papa, itu alasan yang masuk akal—sementara Darul sudah puas karena main air duluan kemarin sore. Saya bersikeras pergi sendiri. Saat itu, jarak ombak mungkin 100 meter dari bibir pantai. Kata Amel yang pergi main air duluan pas sebelum sarapan, air laut cokelat seperti banjir di Samarinda dan dia bingung kenapa masih mau berenang.
Saya berjalan mendekati ombak itu. Tidak banyak orang. Ombak itu hadir dengan riuh paling kecil. Saya merasa lebih kuat, mencoba menendangnya sekali. Kemudian sekali lagi, lagi, dan lagi. Sampai di satu titik saya menendang tiap ombak yang datang sembari mengumpat. Ini untukmu 2019! Terus mengulanginya, terus mengulanginya, terus mengulanginya, sampai apa yang tidak saya ceritakan menjadi pecah dan lenyap.
Tak jauh dari sana, saya melihat sepetak tanah basah dikelilingi laut yang susut. Tidak ada seorang pun di sana, saya berlari lalu membanting badan berkali-kali. Merayakan gravitasi. Menghempas badan ke tanah lunak, kau tahu, seperti jatuh tapi tidak marah sama sekali. Badanmu utuh sedangkan tanah itu meninggalkan bekas. Saya membanting badan terus-menerus, teriak, terus-menerus, tertawa. Hingga amarah satu tahun meluap. Begitu penting karena dengan itu saya merasa 2019 bisa saya maafkan. Karena saya tahu rasanya membenci tahun yang sangat brutal dan saya tidak ingin hal semacam itu terulang lagi. Tidak ada yang bisa kau ubah atas apa yang sudah dilahap waktu.
Saya menghempas tubuh sekali lagi. Sore nanti mungkin laut naik, jejak massa menghilang tapi masa terus terkenang.
3 notes
·
View notes
Text
TURISIAN.com – Pulau Dewata Bali naik peringkat kedua di jajaran destinasi dunia. Masih jumawa untuk urusan keindahan pariwisatanya. Bali pun kembali memuncaki peringkat 'the best destination' versi situs perjalanan TripAdvisor. Berada diurutan kedua setelah Dubai, Uni Emirat Arab, Bali pun berhak menyandang Travelers’ Choice Best of the Best 2022. Posisi tersebut naik dari tahun sebelumnya, dimana pada 2022 Bali menempati posisi keempat untuk kategori destinasi terpopuler di dunia. Untuk kategori Asia, Bali masih bertengger di posisi pertama sejak 2021, diikuti New Delhi di India, Phuket di Thailand, Hanoi di Vietnam, dan Bangkok, Thailand. BACA JUGA: 210 Turis Asal Tiongkok Akhirnya Mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Jakarta menempati posisi kesepuluh untuk kategori destinasi terpopuler di Asia. Melalui situs resminya, TripAdvisor melabeli keindahan Bali layaknya kartu pos, sebuah surga di Indonesia, dan negeri khayalan. “Bali sama indahnya seperti foto di kartu pos, sebuah surga di Indonesia yang terasa seperti negeri khayalan,” tulis TripAdvisor pada Minggu, 22 Januari 2023. Tak hanya itu, TripAdvisor menjuluki Bali sebagai pusat seni. Situs perjalanan ini merekomendasikan Ubud bagi wisatawan yang cinta akan dunia seni. BACA JUGA: Ratusan Wisatawan Tiongkok Mulai Mendarat di Bali, Minggu 22 Januari Disana, wisatawan bisa melihat pertunjukan tari budaya, belajar membuat batik atau mengolah perak, maupun menyegarkan jiwa dan raga melalui yoga. Berikut daftar lengkap 25 destinasi terpopuler di dunia versi TripAdvisor 2023, termasuk Bali naik peringkat kedua: Dubai, Uni Emirat Arab Bali, Indonesia London, Inggris Roma, Italia Paris, Prancis Cancun, Meksiko Kreta, Yunani Marakesh, Maroko Republik Dominika Istanbul, Turki Playa del Carmen, Meksiko Barcelona, Spanyol New Delhi, India Hurghada, Mesir Madrid, Spanyol Phuket, Thailand Hanoi, Vietnam Kairo, Mesir Florence, Italia Lisbon, Portugal Edinburgh, Inggris Bangkok, Thailand New York City, New York Doha, Qatar Rio de Janeiro, Brasil
0 notes