#bubidan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Waktu hamil tuh sering banget nonton cerita melahirkan dan liat2 video melahirkan di yutub, suatu waktu lewatlah di homeku video melahirkan tiuptiup ngga ngejan ngga robek, awalnya ga tertarik buat liat sih karna ah moso siih bisa gitu u,u tp itu video lewat mulu di home akhirnya ku memutuskan buat nonton aja emg lagi gabut jugaa.
Terus pas selesai liat masya allah dong 🥺 langsung jatuh cinta lalu nonton semua video2 nyaa, berlanjut follow ig bidan nya, terus nyari alamat klinik nya, waktu tau klinik nya ada di depok jd ingin lahiran disana 🙁 cuma beda kota kan masih bisa di ikhtiarkan, depok bogor juga ga jauh2 amat.
Waktu itu minta ijin suami mamah dan ibu mertua di approve tuh, lalu ku menjalani hari2 menunggu persalinan dengan bahagia ga sabar banget mau lahiran disana. Tiap hari nunggu postingan atau story nya bu bidan, nunggu2 afirmasi positif dan saran2 bu bidan di IG. Udah memberdayakan diri biar lahiran disana ntar gampang, udah mencoba ga jadi bumil yang manja, udah diet juga biar dede nya ga kegedean. menjelang hpl udah keluar lendir bening gitu sampe seminggu lebih tp kontraksi ga muncul2 ☹ di tgl 26 aku dan suami pulang kampung karna nenek suami meninggal, aku mencoba berpikir positif yaudah hpl nya tgl 29 ko masih keburu pulang lagi ke bogor, eh qadarullah tgl 27 subuh nya aku kontraksi dan lahiran jam 23.48 di bidan deket rumah mamah.
Alhamdulillah ade bayi dan aku sehat lahiran normal, ngejen 45 menit dengan bonus 8 jaitan 🙃 aku selalu bersyukur anak ku lahir sehat dan selamat itu yg paling penting dari semuanya kan. Tapi sebagai manusia biasa sulit untuk aku ngilangin rasa sedih dan kecewa karna gabisa lahiran di depok :( setelah lahiran buka ig dan liat postingan bu bidan rasanya sedih sekali liat orang2 tersenyum lahiran disana :( harusnya aku juga bisaa, dengan kondisi aku kemarin kalo lahiran disana aku bisa ga ngejen dan ga robek harusnya :(( lalu aku memutuskan untuk unfolow bubidan, maaf ya bu bukan ku benci ibu, aku suka sekali liat postingan ibu hanya saja aku masih belum bisa berdamai dengan diri aku. aku bersyukur dan amat sangat bahagia anakku sudah lahir selamat dan sehat tapi sulit juga untuk tidak sedih karna di jait itu sakit dan setelah di jaitnya pun sakit, mau bangun sakit mau jalan sakit mau duduk sakit :( yang terngiang ngiang yang keinget terus tuh sakit di jait dan setelah melahirkan nya bukan sakit pas kontraksi nya :(
ku ingin lahiran d bidan kece bukan hanya karna ga mau robek sih, tapi ya karna lahiran disana sesuai sama birth plan ku :( provider nya ngedukung banget. Dari mulai tali ari2 yang ga langsung d potong dan kepengen yang motong bapa nya, provider yang ngebimbing buat tiup2 dan mengusahakan perenium utuh dsb dsb deh, jadi masih ada sediii nyaa T_T
Tapi kemarin ku nemu quote yg membuat syukurku bertambah
"Allah menghancurkan rencanamu agar rencanamu tidak menghancurkanmu"
Yaudah gpp maah semoga kamu lekas berdamai ya, jadiin pengalaman hidup aja, rasa sakit melahirkan tuh gitu mah, belum selesai sakitnya sampai bayi keluar, semoga lahiran kedua kita bisa tiuptiup ga robek ya, semoga next allah ridho kita lahiran di bu bidan kece ya.
Cidahu 30 12 2020
2 notes
·
View notes
Text
Ditanya pengalaman lahiran sama bubidan di kelas BMB. Ada yang getir-getir nahan nangis. ..atau mungkin sebentar lagi akan menangis.
.
Dan aku sudah selesai nifas, sepertinya.
.
Ini, bukan hormon, kan?
3 notes
·
View notes
Photo
Babinsa Ds. Pagerejo Koramil 06/Kertek Sertu Fatoni laksanakan kegiatan SOSIALISASI DAN EDUKASI MASYARAKAT ds. Pagerejo.tentang kovit 19 dan vaksinasiHadir di dalamnya1, Tim kesehatan dr Puskesmas 22. Bubidan desa3, Babinsa pagerejo4,BPK sekdes bererta perangkatnyaUndangan 50 org dari perwakilan dari dusun-dusun
0 notes
Text
Third Vaccine
🗓️24 Januari 2022
📝Ada info di grup kampung :
"Assalamualaikum wr wb untuk warga ***** yang sudah dapat SMS untuk vaksin boster monggo dartar ke kader posyandu biar di data vaksin 1 apa...vaksin 2 apa...nanti di buatkan bubidan jadwal dan tempat vaksin nya ...🙏."
Respon Fita, wah sudah mulai vaksin booster ya. Selesai.
🗓️26 Januari 2022
📝Fita berkomentar di sebuah wag :
"Oh iya mba mba sudah vaksin booster kah?
Kok Aku ndak mikirin ya.. 😁 Maksudnya ndak se semangat sebelumnya. Skrg ndak cari info atau kadang ada info ya tak lewati.. 🤭".
🗓️29 Januari 2022
📝Info di grup tempat mengajar :
"Tanggal 2 pebruari vaksin 3/ booster seluruh dosen dan tendik IAIQ mohon disampaikan".
📝Coba curhat ke teman :
Fita : Udah vaksin dosis 3 kah?
Teman : Belum, Masih takut
Fita: Aku ada arahan dari kampus..
Padahal Aku ndak kepikiran mau vaksin dosis 3 🤭
🗓️30 Januari 2022
📝Lanjut obralan dengan teman :
Fita : Vaksin dosis 3 ndak dibuat syarat-syarat kan?
Teman : Untuk sekrang tidak fit, nggak tau selanjutnya 🤣🤣
Fita : Ooh.. galau.. 😁
Teman : Wes ndang vaksin fit, memberi tauladan buat yg lain 🤭
🗓️31 Januari 2022
📝Konsultasi dengan teman dokter :
Fita : Mba udah vaksin dosis ke 3?
Dokter : Belum
Fita : Aku ada tawaran dari kampus.. tp kok agak males berangkat 🤭
Dokter: Berangkat aja mumpung mudah, InsyaAlloh org beriman itu gercep🥰
📝Isi form pendaftaran vaksin
🗓️2 Februari 2022
📝 Alhamdulillah sudah vaksin, meskipun diawal sempat ada keraguan, ada keinginan menunda. Alhamdulillah Allah berikan kemudahan untuk vaksin hari ini.
---
Di tahun 2021 saya cukup dekat dengan nakes dan mendapatkan banyak info terkait dengan COVID-19. Komunikasi aktif dengan mereka membuat saya bisa memilah-milih berita yang benar yang berhubungan dengan pandemi ini.
Setelah gelombang ke-2 berakhir, saya sudah jarang mendiskusikan tentang pandemi dengan nakes. Saya juga sudah jarang mengikuti berita terbaru terkait pandemi. Mungkin saya sudah bosan dan juga sudah kesal.
Termasuk hal yang saya abaikan beritanya adalah vaksin booster. Hingga sampailah pada potongan-potangan obrolan diatas. Hanya dalam hitungan hari, yang awalnya tidak peduli, eh sekarang sudah dijalani.
Bagaimana rasanya setelah vaksin? Ada reaksi sedikit. Mencoba menambah porsi istirahat. Sampai malam ini masih agak kemeng lengan yang disuntik. Alhamdulillah, Bismillah. Banyakin doa ke Allah dan berusaha hidup lebih sehat. Insyaallah semua akan baik-baik saja.
0 notes
Text
drama lahiran
sejak mengunggah foto bertiga, mendadak banyak pertanyaan yang menghampiri saya. Mulai dari "lhoh kamu udah nikah" wkwkwk iyalah udah setahun lebih sebulan plus 6 hari. "Lhoh masak itu anakmu?kapan hamilnya?" ekekeke, kurang lebih 9 bulan lah sebelum lahiran. Dan yang hits... seputar persalinan. Kamu lahir normal? Sesar? Kenapa? Gimana bisa? Sakit nggak? Bayar nggak? Dan sebagainya... biar tak nampak seperti kaset rusak, dan biar terarsipkan dengan sedikit “mbois” tak apalah saya menuliskannya. biar menggado-gadokan temlen dari ramenya pilgub DKI. *ehhh
terlebih dahulu izinkan saya sampaikan rasa hormat saya..
- pada Ibu saya yang mencurahkan segenap hati fikirannya untuk saya. iya karena saya tahu, jiwanya sudah ia pasrahkan pada sang pencipta saat hendak mengeluarkan saya dari rahimnya. berkat kejernihan hati dan luasnya fikir, ibu sayalah yang berjasa mengantar saya dalam tumbuh kembang bahkan hingga beranak pinak :D Kadar cinta dan kasih nya sepertinya tidak berkurang.
- pada semua ibu yang sedang membersamai putranya, semoga Allah beri kekuatan yang mengkokohkan hati dan fikiran panjenengan semua.
- pada Calon Ibu yang sedang mengandung buah hatinya. semoga Allah beri kesehatan, dan kelapangan hati. *mengingat orang paling benar sedunia adalah wanita hamil dan wanita yang sedang menstruasi kwkwk*
- pada semua perempuan yang sudah berumah tangga dan mendamba hadirnya putra, semoga Allah ngijabahi doa suci panjenengan semua.
- dan pada semua gadis yang mendamba “kang solehnya” semoga Allah kuatkan dalam penjagaan, hingga halal.
dan akhirnya...
mari kita mulai dramanya..
xixixixi
Barangkali sudah sering dengar, Hidup di negara yang minoritas muslim, membuat kita “dipaksa” memasak segala sesuatunya sendiri. Apalagi bagi kaum yang suka jajan ahahaha *tunjuk hidung sendiri*
saya sih untungnya nihhh, nggak ngalamin yang namanya nyidam ini itu ya,, hmm Alhamdulillah hihihi *sayuuup sayuup suami protes dari belakang* “IYAAA Nggak NYIDAM!!!” :D
hanya sesekali lah pengen makan ini dan itu bwahahaha *tuhh kannn :P *. Seperti hari ini misalnya, pengeeeennn tingkat internasional makan mpek-mpek. alhasil, karena isi kulkas juga kosong, lepas sholat Dzuhur, berangkatlah ke pasar sama suami(pasarnya semacam Gi*nt xixxi)
jarak flat ke pasar emang cukup jauh, sekitar sejam versi saya dengan jalan kaki. Capek? iya sih, tapi demi ngirit ongkos bis kan ~~~ bayangin nih bayangin, ongkos bis berdua bisa dapat ayam 2,5 kilo wkwkwkwk *dasar emak-emak*.
etapi enggak juga, pertimbangan jalan juga karena kata orang biar lairannya “mak brojoool” gitu. Mengingat saya udah masuk 38w6d, jadi saya yang hampir tiap hari semedi dirumah ini memaksa jalan kaki. Masih ada 13 hari untuk menuju minggu keempat puluh, bisa lah bikin empek-empek dulu, pikirku.
setelah dapat ikan dan lain-lainnya, sayapun pulang. sesampainya di flat, kami tak langsung beberes belanjaan melainkan langsung ambil wudhu dan sholat. setelahnya?tidur... wkwkwk*encok punggung mamak rasanya*
2 jam tertidur sayapun bangun, berniat ke kamar mandi, sekalian beberes belanjaan. Seperti biasa sebelum berdiri, saya duduk ditepian kasur. Deggggggghhh...tiba-tiba berasa seperti ada air mengucur dibawah. saya pun lekas membangunkan suami saya, “ah ngga papa, istirahat lagi saja, kecapean mungkin” responnya setengah tertidur. Hingga kami berdua benar-benar yakin saat “air” tetap keluar saat saya beranjak dan ke kamar mandi. Benar, saya dan suami yakin itu cairan ketuban.
Pukul 9 malam suami saya menelepon rumah sakit, FYI disini kita ndak bisa langsung “dek sak nyet ujug-ujug” datang ke rumah sakit. Terlebih dahulu kita harus membuat appointment, meski hanya sakit kepala atau flu. untuk departemen yang dihubungi pun berbeda-beda. untuk hamil dan persalinan kami menghubungi komunitas bidan. sempat dongkol saya karena bidannya ndak serta merta percaya kalau itu air ketuban dan kita diminta mengubungi lagi pukul 12, padahal waktu itu masih pukul 9.30.
“gimana sih, ini tuh bukan pipis, masak iya aku udah ga bisa ngerasain pipis blalblablabla” aku yang awam akan kesehatan inipun khawatir, meski saya nggak merasa sakit apapun, saya sangat takut jika cairan itu habis dan kering dan dan dannnnn bayangan-bayangan lainnya. Oiya satu lagi, saya mengalami keputihan sejak sebelum hamil dan saat hamil juga masih, saat di Indonesia dokter berkali-kali memberi antibiotik. dan saat disini masih diketemukan adanya bakteri yang dimungkinkan akan mengganggu janin, sehingga dokter akan memberi antibiotik saat menjelang persalinan. jika baca dari internet bakteri ini bisa menyebabkan ketuban pecah dini pada kehamilan kurang dari 37 minggu. apa mungkin begini begitu? gimana kalo begini begitu? dan banyak kekhawatiran saya rasakan(beginilah nasib berguru pada gugel). saat menunggu pukul 12 cairan itu keluar lagi, tak tahan dengan kekhawatiran saya suami menelepon lagi sebelum jam 12. dan... apa yang terjadi?
di REJECT sodara sodaraaa...*kzl ngets*
“sampun, Bismillah mawon nggih, ayo istirahat” pinta suami saya
makin murka lah saya digituin,,,:@ orang lagi sebel nggak usah sok-sokan ditenangin. *bakaarrr aja bakaarrr wkwkwk*
Jam 12 pun tiba, saat itu saya pengen kekamar mandi dan benarlah di “pad” yang saya pakai ada sedikit warna pink dan air. setelah menceritakan kondsi yang terjadi barulah pihak rumahsakit mengizinkan kami datang.
sesampainya di rumah sakit suami saya menunjukkan pad kepada bidan. dan sayapun diambil darah diruang sebelah.
tahukah anda bidannya bilang apa?
“Pad anda sudah kering kami tidak bisa memastikan itu cairan ketuban atau bukan, misal bukan anda boleh pulang lagi”
Ya Alloh gusti,,, rasanya pengen ngajak bubidan kekamar mandi seketika, wkwkwk
aku hanya bergumam, sepertinya benar kata suami saya, harus tenang banyakin bismillah. ah yasudahlah mereka yang lebih menguasai masalah kesehatan kita hanya ikhtiar. sayapun pasrah, hingga akhirnya ketika saya beranjak dari kasur cairan itu kembali keluar dan kali ini meluber di lantai. berkat inilah bu bidan akhirnya percaya dan langsung bertindak untuk bersiap lahiran.
- INFUS 1(tangan Kiri)
rasanya sedih sekali, dikehamilan pertama ini, banyak sekali antibiotik yang saya konsumsi sejak pertama hamil, hanya karena satu masalah yakni “Keputihan” barangkali saya akan bagikan di cerita terpisah. singkatnya saat di UK, saya lapor masalah ini dan saya melakukan swab V, hasilnya ditemukan bakteri Group B streptococcus. kurang tahu apa itu, tapi kata bidan harus diberikan antibiotik per 4 jam sampe lahiran. dan saya butuh 24 jam lebih di rumah sakit itu, kira2 ada 7 kantong yang saya habiskan huhuhuhua semoga ikhtiar ini paling baik ya.
- Infus 2 (Tangan Kanan)
karena saya tidak mengalami kontraksi, beberapa saat setelah ruangan siap, sayapun diinduksi. Ruangannya sangat luas. menyenangkan, ada banyak pilihan lahiran yang ditawarkan seperti waterbirth, normal dan C,section, didalam ruangan juga tersedia kamar mandi, Birthing ball, dan sebagainya. kesemuanya gratis karena ditangguh NHS, semacam BPJS kalau di Indonesia. namun karena saya harus di Infus antibiotik jadi harus melahirkan normal.
Induksipun dimulai dengan ditancapkannya jarum infus ke tangan kanan saya. ternyata diinfus itu jarumnya gede >_
saat kontraksi mulai datang...
ingin rasa hati mempraktekkan apa yang disuruh buku, buang nafas keluarkan dan sugesti ala ala hypnobirthing lainnya.
namun sodaraku, hal ini nggak mempan. refleks mulut saya yang saya suru diam inipun baca istighfar,dan berhasil.... tapi sambil jerit2 :(
saat kontraksi mereda, entah kenapa saya terus merasa lapar. bahkan saya sempat terbayang pengen makan ayam zuhus (salah satu resto halal disini) enak kan sayap agak basah gitu dibakar wkwkwk.
- bidan dan dokter kandungan
selama saya masuk ruang persalinan ada banyak bidan dengan tugas masing-masing.
1 bidan khusus yang ditugasi menemani saya diruangan, bidan ini menenangkan saya saat kontraksi. mencatat kontraksi setiap 15 menit, mencatat detak jantung janin tiap 10 menit mungkin, mengecek suhu tubuh dan tensi saya setiap 30 menit. mereka tak sedikitpun bermain hape. yang dilihat jam dan PC. karena catatan perkembangan saya di tulisnya di kertas dan juga di sistem(PC)
1 bidan mencatat perkembangan denyut nadi bayi dan kontraksi serta kondisi saya. bidan ini mengambil hasil dari bidan yang ada didalam.
1 bidan yang bertugas memasang dan memantau antibiotik. jadi bidan ini akan datang dengan sendirinya setiap 4 jam.
1 bidan yang bertugass mengontrol induksi. bidan ini akan mamasangkan kantong induksi jika habis.
1 bidan yang mengecek bukaan rahim.
entah ada berapa banyak bidan silih berganti, yang ku ingat hanya yang diruangan, bidan muda, cantik baik yang menemaniku hingga ruang operasi dan bahkan membersihkan bayiku, bidan Hana, kami lekas akrab karena Hana sedikit curhat juga dengan kejombloannya. Mungkin kalo di Indonesia Hanna ini kategori ukhty cantik yang sedikit pendiam. Wkwkwk apalah. tim dokter yang tak kutahu komposisinya, yang jelas mereka datang bergerombol, mak gruduk.
saya berharap sebelum Jumatan bayi ini sudah lahir, agar ayahnya bisa jumatan, tapi ternyata hingga akhir dosis induksi diberikan belum ada tanda tanda bukaan pada rahim saya. hingga dosispun dinaikkan.
tadinya saya menolak segala jenis pain killer *soksokan nerapin hypnobirthing*, tapi melihat saya menahan rintihan, bidan terus membujuk saya. suami sayapun tak tega hingga akhirnya saya mencoba dua dari 3 pain killer yang tersedia.
pertama, Gas...
tadinya saya dan bidan sepakat rasanya setelah menghirup gas hanya seperti tarik nafas panjang(hanya konsentrasi). Tapi setelah hirupan yang ketiga saya nampak seperti “ngeleyang” sodaraaaa...nge fly gitulah. sayapun memutuskan nggak mau lagi memakainya.
Kedua, Epidural
induksi dinaikkan...saya tak tahan dan akhirnya demi berjuang lahiran normal saya dan suami meminta epidural (semacam bius ringan kali ya). disini badan saya kembali ditusuki banyak jarum dan yang agak serem ada semacam selang masuk di tulang belakang. saat dipasang, rasanya semacam kesetrum kemudian disuntik suntik lalu dilakban ihihihi agak horor. yang mengontrol epidural ini adalah kita sendiri, jika berasa sakit kita langsung bisa memencet tombol yang akan mengeluarkan cairan ditubuh kita. rasanya anget mak pyar pyar gitu. Semenit setelah cairan masuk kontraksi tetap terasa tapi ngilunya jadi tidak terasa.
tak ada bukaan...
setelah induksi dinaikkan 2 kali (mboh opo iku istilahnya saya ga paham) saya lalu diambil alih oleh tim dokter. meski ditunggui bidan keputusan ada pada dokter kandungan. karena tak kunjung ada bukaan, sayapun akhirnya dikontrol langsung oleh tim dokter termasuk cek bukaan. setelah induksi dinaikkan dokter mendapati saya mengalami bukaan 1cm. melihat kontraksi dengan grafik yang bagus, dan detak jantung bayi yang bagus tim dokter optimis. hingga menaikkan induksi jadi 4 kali(kali ini epiduralnnya agak sering kupencet hingga diganti kantongnya)
dokter kembali lagi saat kantong induksinya habis. dan ternyata bukaan tidak bertambah. karena kondisi saya cukup lelah, saya di infus saya ga paham isinya apa yang jelas biar tubuh saya fit. dan untuk menambah satu kantong ini, jarum tangan kanan saya dipasang selang tambahan, rasanya ngilu juga , gapapa demi lahir normal, hiburku wkwkwk. jadi total kantong cairan yang ada ditubuh saya ada empat. iyaaaa 4 kantong gelantungan diatas saya. 1 antibiotik, 1 induksi, 1 epidural, 1 cairan infus.
kurang lebih pukul 10 malam dokter menyatakan tidak ada bukaan tambahan, tetap bertahan 1cm. sementara ketuban saya sudah pecah 24 jam yang lalu. dokter mengkhawatirkan akan adanya infeksi. tim dokter memberikan opsi menaikkan induksi entah berapa kali, dan C.Section. dokter menyarankan untuk c.section mengingat ada bakteri yang dikhawatirkan dan induksi yang diberikan sudah sangat maksimal. suami saya memutuskan untuk menambah induksi, sambil berdoa semoga ada keajaiban bukaan. butuh waktu tambahan 2 jam untuk hal ini.
C.Section.
dua jam berlalu, dokterpun balik. dengan pasrah kami menunggu dokter memeriksa saya. hingga disimpulkan tidak ada bukaan tambahan. suami dan saya mantap c.section, karena sudah tidak ada opsi lain. kami juga melihat sendiri betapa tim dokter dan bidan sangat memperjuangkan lahiran normal. bismillah, saya mantap memilih operasi.
Disini, kita, pasien yang langsung ditanya apa pilihan kita, bukan suami atau kerabat. meski suami saya sudah bilang untuk operasi, dokter tetap mendekati saya dan meyakinkan saya, memastikan bahwa ini adalah pilihan saya.
nggak tanggung tanggung sambil jongkok dokter itu bicara disamping saya. kurang lebih begini.
“ibu, saya tahu, semua pengen normal. kita pun juga mengusahakan semaksimal mungkin untuk lahiran normal karena minim resiko, sementara c.section banyak resiko memang yang harus dipersiapkan, namun percayalah ibu, saya dan tim akan berusaha memberikan yang terbaik untuk ibu, dan bayi ibu”
luluh hatiku dengan tatapan hangatnya, yang menenangkan dan penuh senyum ramah. ah lihat dokter ini jadi kebayang pelem holywood kan, udah botak, bersih, ganteng pulak...alaamaakkk mamak gagal fokus kan ~~
Surat persetujuan..
masih dalam posisi jongkok, dokter itu membacakan surat persetujuan yang harus saya tandatangani. surat ini berisi bahwa saya siap dengan segala resiko, yakni..
- pendarahan.. oke
- kemungkinan akan melukai organ lain.. oke
- infeksi..oke
- karena posisi janin sudah masuk jalan lahir, maka tim dokter akan mengiris perut saya tepat diarea kepala bayi dan ini memungkinkan siletnya terkena si bayi. sampe sini saya langsung glagapan dan tidak langsung bilang oke tapi WHAT?? *hheee ibuu ibu di seluruh penjuru dunia, disilettt??? bayangin aja bayangin kalo kena idung anak saya siletnya?bakal gruwung dong hidungnya -_- tapi akhirnya dokter meyakinkan lagi dan sayapun oke.
Operasi
tiba saatnya saya di “gledek” menuju ruang operasi, tidak ada sanak saudara. bahkan suami saya yang harus berganti pakaian operasi tidak bisa mendampingi saya. hingga saya tiba diruangan yang sangat terang dengan banyak timdokter yang ada disana, semua memperkenalkan diri ada yang bertugas ini itu, yang saya ingat yang didekat kepala saya, dikanan ada dokter yang menceritakan jalannya operasi, “ya ibu, perut ibu perlahan dibuka,wahhh kepalanya kelihatan bu, wahh bentar lagi dan bla bla bla” saya gemetar luar biasa. di kiri saya suami saya dipersilahkan duduk, dan sampingnya ada bidan yang membawa loli es batu(semacam permen tapi es batu wkwk)
10 menit operasi berjalan dan sayapun mendengar jerit tangis bayi,
saya tak terbayang apapun, saya masih berasa letih, tapi air mata saya sukses mengucur deras, gemetar tubuh saya hilang. dan tim semua mengucap selamat atass lahirnya bayi lelaki ganteng.
2 notes
·
View notes
Photo
Bagaimana menanamkan keimanan sejak dini pada anak? Pertanyaan itu sering muncul di benakku sebagai ibu. Ketakutan akan lingkungan dan kondisi zaman saat ini tak jarang membuatku resah. Sebagai orangtua, terlebih seorang ibu. Rasanya takut sekali anakku terjerumus dosa dan maksiat apalagi hidup tanpa iman, Na'udzubillah.. Sejak fayyadh diperut, kami berusaha menjaganya. Menjaga dari makanan syubhat (apalagi haram). Setiap sebelum tidur, fayyadh sering diajak ngaji dan diberi nasihat tentang akhlak. Kembali kuingat proses persalinan yg menyenangkan. Menyenangkan karena didampingi suami yg MaasyaAllah sangat perhatian. Setelahnya badminton itu, jarak gelombang cintapun semakin pendek. Jam sembilan malam suami baru datang dari Bandung. Jam 10 malam, dicek bukaan pertama kali. Ternyata masih bukaan 1. MaasyaAllah, mules dari jam 1 siang sekarang masih bukaan satu. Kutatap ibuku yg sedang khusyu menjahit pakaian. "Sekarangmah, istirahat. Tidur dulu. InsyaAllah subuh juga lahir". Pesan asisten bidan. Suami terus mendampingi sambil nundutan. Tak kuasa lagi menahan gelombang cinta diranjang, hanya membuat suamiku tak bisa tidur nynyak fikirku. Towaf mengelilingi rumah, tak lepas dzikir, tak bisa memjamkan mata, posisi sujud terus aku lakukan. MaasyaAllah, nikmat. Aku terus berjalan mengelilingi sudut rumah, kulihat jam. Ternyata jam 1 malam. Subuh masih lama. Allah. Tiba2, ayahku keluar dari kamar. Beliau membawa kasur lipat. Menyuruhku istirahat dan membawakan aku segelas air putih, semakin meleleh jiwaku. Allah, betapa aku belum bisa memebalas kebaikan orangtua. Astagfirullah. Subuh yg dinantipun tiba, semua siap siaga dari jam 2. Suami tak henti memeluk dan memotivasi insyaAllah berjalan lancar. Ibu memintaku makan yg akupun terpaksa makan tanpa karuan. Sampai di bidan, di cek ternyata masih bukaan empat. Allah.. Enam bukaan lagi fikirku. Aku terus berjalan tanpa henti. Suami terus mendampingi dan memboyong aku berjalan2 kecil. "Bu, perkiraan lahir kapan?". Tanya suami. "Sok aja neng bisi mau ngebaso, belanja dulu. Boleh" jawab bu bidan. Spepertinya masih lama, fikirku. Jam 10 pagi, ayah mengajakku silaturahim yg jaraknya kalau di Bandungmah dari Gerlong ke Caheum. Selama perjalanan, nikmat sekali. ❤ Pulang dari sikaturahim itu, dicek pembukaan sudah enam. Bubidan memintaku istirahat di ranjang. Aaah aku tak bisa. "Bu, boleh g kalau dibawah aja, terus posisi sujud. Mau dipijitin aa" tanyaku. "Boleh, yang penting jangan tengkurep ya neng". Bubidan ngajak bercanda hehe.. Akhirnya jam tiga pas dicek bukaan, sempurna. Pas bubidan memintaku mengejan, "Bu, mau pipis". Kataku. "Pipis disini aja". Aku rasa2, diusahain pipis. Gak keluar juga. "Bu, saya mau ke kamar mandi". Semua panik, emang masih kuat. Bubidan minta suami nganter alisa masuk ke hamam. Aku gak mau, da malu. Nenek yg ikut nungguin riweuh. Semua riweuh, karwna aku g keluar2 dari kamar mandi. Bubidan bilang, jangan ngeden di hamam, bisi keluar yaaa. Prosesi mengejanpun hampir satu jam. Fayyadh masih belum keluar juga. Suami terus mengelus kepalaku, mengusap peluhku, menahan pundakku sambil terus mentalqin kalimah toyyibah. Gimana cara mengeluarkan bayinya? Fikirku. Tak kuasa, air mataku terus mengalir deras. Rasanya, tak lama lagi. Ku pegang erat tangan suamiku, diujung kepayahan. Alhamdulillah, Allah menahan losanku untuk tidak mengeluh dan tidak berteriak. Hanya air mata. Yaaa airmata, tanda betapa besar karunia Allah. Allah..aku pasrah.. Fayyadh lahirpun, diiringi murottal Qur'an. Dari mulai bukaan enam, lantunan indan syekh Nabil Arrifa'i mendampingi proses persalinan. Sampai akhirnya fayyadh lahir, diakhir surah ali 'imran dan henponpun mati, habis batre. 1 Oktober 2016 30 Djulhijah 1438 Jam 15.45 Panjang 29cm Berat 2.85kg Tangisan bayi yang dirindukan, wajah mungil yg tak pernah bisa digambarkan. MaasyaAllah.. Tabaarakallah. Kulit putih, mata sipit, lesung pipit, dagu belah, tentunyaaa jidat babahpun gak mau ketinggalan. Hehe.. لقد خلقنا النسان في احسن تقويم... Tabaarakallah.. Sempurna. Selesai diadzanin, iqamah dan tahnik..kudekap bayi mungil itu. Air mataku deras mengalir, kubisikkan ditelinga bayiku. Allah.. Allah.. Allah.. #FayyBirthStoryPart4 #RuFadh #KiranHijabKBB
0 notes
Photo
Semangat menolong di bawah terik mentari. Maaf saya mudik ke jakarta dalam keadaan gosong, but still shiny kok hihi.. #BuBidan #PakAnalisLab #NusantaraSehat #Batch3 #SumateraUtara with usman – View on Path.
0 notes
Text
3feb2017 Feeling ayah selalu benar.. Ke bidan Enak bgt bidanny supel Ngejelasin rinci Dan kita ketemu lagi, Nak Kt bubidan abangbayik ya👶👶👶 Apapun kamu,Nak.. Ayahbunda menunggumu selalu Sehat ya sayangkuuuuu Abang muammar😍😍😍😍
0 notes
Video
Bu bidan main bubel 🎈🎈hahaha😂😂😂 #bubidan #bidan #bidanhits
0 notes
Photo
#edisiramadhan #bubidan #buperawat selamat menunaikan ibadah puasa...
0 notes
Photo
#selfie #bubidan #instagood #instamood #instagram #latepost
0 notes