#berpuitis
Explore tagged Tumblr posts
Note
Bagaimana tanggapan kang Heri tentang jatuh cinta dengan sahabat sendiri yang berbeda keyakinan, tapi dia ga cinta.
Di sini, variabel “berbeda keyakinan” bisa kita keluarkan dahulu karena tanpa itupun jawabannya sudah bisa dijabarkan.
Begini, saya selalu mendorong upaya yang egaliter. Apa itu? Yaitu upaya yang berkemajuan dan berkedudukan sama: sama besarnya, sama bebannya, sama jaraknya. Berkemajuan fokus pada masa depan yang sama-sama. Mengapa demikian? Karena kita bukan pujangga yang lincah merangkai kata. Kita manusia biasa yang juga butuh cinta. Cinta yang biasa saja sudah cukup. Bukan pahlawan super, apalagi kisah-kisah romansa gila. Kita hanyalah kumpulan manusia yang butuh pelukan dan perhatian sederhana. Bagaimana itu semua bisa terwujud? Dari kesamaan visi, tujuan, dan proses yang mau dijalani. Dari ketertarikan yang sama. Dari niat-niat yang dipertemukan melalui banyak jalan.
Jika dia tidak cinta, lalu untuk apa kamu jatuh cinta? Mau fafifu mencintai dalam diam? Kamu mau berpuitis ria dengan perasaan yang diglorifikasi? Merasa cintamu sepenting itu hingga dunia peduli padamu? Tidak. Tidak ada yang peduli dengan kita dan rasa-rasa yang kita khayalkan itu, selain diri kita sendiri. Jika hanya kita yang peduli, apakah layak menyia-nyiakannya? Jangan.
Maksud saya, mengapa kita harus mencintai orang yang tidak mencintai kita? Kita dapat apa? Piala rasa? Ya cari orang yang punya ketertarikan yang sama; punya niat untuk sama-sama membangun “upaya yang egaliter” denganmu. Di sini kamu akan dapat dua piala sekaligus: orang yang mencintaimu sebagaimana kamu mencintainya dan diri sendiri yang menjagamu dengan baik. Rayakan dengan menemukan dia yang juga pegang cermin intensi yang sama. Temukan! Bukan “Tunggu saja, nanti juga datang sendiri”. Engga, dia harus kamu temukan.
36 notes
·
View notes
Text
Keluasan Hati: Harus Pilah-Pilih
Ada satu kata-kata dari sahabat saya Syahril Fujla beliau berpuitis seperti ini “Semoga Allah keluarkan dari hatimu apa-apa yang tidak pantas untuk berada di dalamnya“, menurut saya kata-kata ini sangat bagus karena memang ada yang pantas dimasukan hati ada pula yang harus disisihkan bahkan dibuang karena tidak memberikan faedah apa-apa malah memberikan lebih banyak mudhorot bagi diri kita. Hati…
View On WordPress
0 notes
Text
Aku nggak tau harus menulis apa
Disaat kepalaku tak lagi menemukan kata
Disaat nurani ingin beraksara
Namun nalar tak punya akan gagasan cerita
Mencari materi
Yang kian membuatku bingung sendiri
Ingin sekali seperti mereka
Yang selalu berpuitis di saat berkata
Tanpa bingung akan apa yang di lukiskanya dengan tinta.
Amygdala.24.02.22
#prosa#puisisastra#puisihati#puisirindu#life quote#book quote#senandika#katakata#poets on tumblr#quotes#budget 2022
12 notes
·
View notes
Text
Abjad 34: 26²
*tulisan akan mengandung spoiler, bagi pembaca yang merasa jadi subjek atau merasa tidak nyaman dengan isi tulisannya, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya*
Jungkir balik dunia di tengah pandemi virus corona. Lelah? Memang. Pura-pura terus menerus juga lelah. Ingin marah, tapi aku bisa apa? Level terbaik dalam hidup ini adalah ikhlas, termasuk menyukai dan mencintai seseorang. Dalam hal ini, aku tidak akan berpuitis tapi tetap melankolis (entah tulisanku sebelumnya memang puitis atau tidak).
Manusia melankolis ini sepertinya sedang jatuh cinta. HAHAHAHA masa hari gini masih jatuh cinta sih? Idk, what I feel right know. Tapi, semenjak aku memutuskan untuk "mengetuk"-nya di hari itu, aku sudah siap dengan segala hal yang akan terjadi ke depannya. Percaya atau tidak, perkara salah pencet menu 'back', semuanya dimulai.
Salam, * *****, selamat berbuka puasa. - DELETE.
Salam, * *****... Lagi apa? – DELETE.
Salam, * *****... – BACK >> SEND
Dari situ semua dimulai. Dia membalas. *sorry, idk if I call you with "dia" or "kamu", isn't impolite for you or not?"
Panas dingin dan degdegan saat itu karena tidak mungkin untuk get back pesan yang sudah dikirimkan. Salahnya, aku mengirimkan pesan tepat jam sembilan malam. Disitu aku merasa tidak sopan, mengirim pesan selarut itu.
Seperti perempuan tengah kasmaran, akupun tak bisa tidur setelah dia tidak membalas pesanku. Bingung, akan bagaimana aku jika nanti aku bertemu dengannya. Membeku? Menghindar? Atau pura-pura tidak terjadi apa-apa? Pilihan ketiga nampaknya yang aku lakukan di hari pertama bertemu setelah insiden salah pencet itu.
Aku yakin, dia sendiri tahu bahwa aku menyukainya. Buat apa, seorang perempuan berani untuk mengirimkan pesan pertama kali jika dia tidak ada maksud di balik itu semua. Aku memberanikan diri untuk mengirimkan pesan itu, karena seperti kata Coldplay: but if you never try, you'll never know. Yap, semesta mendukung dengan caranya. Cara dengan perkara salah pencet.
Lucu sih, tapi yaa mau bagaimana lagi. Sejak saat itu, aku selalu berpikir, apakah ini akan merubah apa yang sudah biasa? Seperti pada postingan sebelumnya, aku lelah berpura-pura bersikap biasa, lelah berpura-pura tidak bahagia. Bahkan, saat aku sedang dipusingkan dengan kerjaan di kantor, dia lewat, percis di depan ruanganku. Kita bertatap, dan dia tersenyum. Sontak terkaget, dan undercontroll, tak bisa tertahan lagi. Senang, pasti!
Do you know if I already meet you, just looking you in the distance with your walking style. I always said " a beautiful Monday, or a beautiful Friday (for example) sambil kembali ke ruang kerja. Dan nampaknya aku sampai hafal pakaian yang kamu kenakan on your working days seminggu yang lalu, tapi gak tau seminggu kemudian masih ingat atau tidak. HAHAHAHA
Teringat serial Money Heist, yang kala Professor berkumpul dengan anggota dan berkata: "Apa yang bisa menjadikan masyarakat menjadi bersatu?", Denver menjawab: "Sepak bola". Dan yaaaa... Itu juga menjadi awal kita jadi selalu membahas tentang sepak bola. Aku suka nonton pertandingan sepak bola, terlebih squad timnas Jerman, dan beberapa liga-liga lain, seperti Bundesliga, Premier League, Champion League, dan Euro Cup. Sangat disayangkan puasa tahun ini sepertinya tidak akan ada teman untuk makan sahur, dan akhirnya Bundesliga kembali setelah hampir dua bulan vakum karena pandemi virus corona. Namun beberapa laga tidak ditayangkan pas jam makan sahur sih. Tapi, setidaknya ada hiburan selepas shalat tarawih dan sebelum tidur.
Dia mengirim pesan, dan bertanya: "Hey, do you like German League, too?" To be honest, aku gak terlalu suka Liga Jerman, but I like Bayern Munchen, dan support them. Disitu kita membahas bola, selalu tentang bola. Dan yaa benar kata Denver, sepak bola memang pemersatu.
*to be continue on the last post: Abjad 5: 1*
Sebelum Bosan | Sukabumi, 18 Mei 2020.
2 notes
·
View notes
Quote
Mendrama sejenak, berpuitis sejenak, merehat sejenak. Sebab, senjenak tidaklah lama. Tidak selama omonganmu berputar di otakku.
Sumber : Otak yang penuh dengan omongan
1 note
·
View note
Text
Jika waktu berulang
Dulu, aku pernah berpikir seperti ini tentangmu.
“Jika kau diberi 1 kali kesempatan untuk meminta apa saja di dunia ini, kau akan minta dibuatkan apa”?
Jawabku dalam hati “mesin waktu”.
Iya, mesin waktu. aku ingin kembali. memutar waktu yang telah lalu.
Namun, aku tidak pernah menyesal mengenalmu. sedikitpun.
Bahkan ketika waktu berulang, aku tetap ingin mengenalmu.
Ya, aku dulu berpikir begitu, saat kegalauan amat mudah menyerang hati. sebab mengenal dirimu,mengenal kecerdasanmu, mendengar suaramu, melihat matamu dan memandang wajahmu. Sudah cukup berarti bagiku.
Sekarang,aku berubah pikiran. Jika waktu berulang. Aku tetap ingin berkenalan denganmu, bertemu denganmu di tempat yang sama, menyayangimu dalam keadaan yang sama, mencintaimu dengan cinta yang sama, tanpa melukaimu seperti yang sudah sudah.
Tetapi membicarakan waktu yang tak mungkin berulang sama seperti berandai-andai. Ah sudahlah, tidak perlu berpuitis dengan waktu yang berulang.
Masihkah kau mau menatapku, mau berkenalan denganku, peduli dan tetap mencintaiku jika kita dipertemukan lebih cepat?
Jawabanku atas pertanyaanmu yg ketika itu kecewa dan menyesali waktu.
4 notes
·
View notes
Text
Patah hati itu romantis #1
#Catatan1
Mereka bilang kalau jadi bodoh itu sebenarnya mudah. Jadi orang yang tewas itu mudah. Jadi manusia yang lemah juga mudah. Asalkan kau jatuh cinta saja. Akhirnya semua akan tertunai. Bodoh bertimbun, tuli dan buta semua kau akan rasa saat kau benar benar jatuh dan cinta.
Ini bukan kerna kau bercinta pada orang yang salah. Atau kau menjadi sampah mempermainkan hati manusia. Tapi aku merasakan kau terlalu cinta. Sehinggakan kau merasa sakit bila terlalu jatuh dan cinta.
Asalkan saja aku bilang seperti ini kerna aku percaya aku lagi bodoh dan sekarang merasa lemah. Segala kata kata puitis benar aku genggam dan tanam kerna saat ini segala imaginasi romantis aku hayalkan dan hadamkan.
Benar. Itu kataku, apabila hati sudah hancur sedalam dalamnya, hancur itu aku hadamkan dan merasa kesakitan di dada yang benar benar merobek aku dan jiwaku.
Patah hati itu merobah identiti diri.
Patah hati itu satu aksara jiwa yang kita dalami.
Patah hati itu romantis.
Kadang bila merasa cinta. Aku sebenarnya bingung sama ada benar aku jatuh atau hanya sekadar inginkan kenyataan romantis bersama.
Kadang juga memikirkan hal hal yang menyenangkan bersama seseorang itu ckup membuat hati berbunga. Hal hal yang romantis aku ingin lakukan. Kerna tidak semudah itu aku lakukan pada orang sembarang.
Walhal sebenarnya patah hati yang membuatkan aku berpuitis seperti ini. Patah hati yang membuatkan aku menjadi seromantis ini. Patah hati yang membuatkan liku liku perjalanan penuh dengan hal hal menyenangkan.
Meski kalau kau tahu. Mengenali orang yang patah hati itu sudah cukup membuat aku mencintai diri lebih dalam dan menjiwai hati sendiri.
A.sherryna
4 notes
·
View notes
Text
Bismillah. Salah satu sahabat saya waktu SMA pernah berkata di buku perpisahan SMA bahwa sebaik- baik bekal adalah takwa yg ketika kamu membawanya kemanapun berada, kamu insyaa Allah akan selamat. Masyaa Allah, benar sekali. Sebaik- baik bekal memang takwa. Bertakwa dimanapun tempatnya dan bagaimanapun keadaannya.
Semoga engkau selalu dilindungi oleh Allah dimanapun berada, wahai sahabat- sahabatku. Baarakallahufiikunnaa.. 😊🤍
Kita nggak akan selamanya bersama dengan sahabat- sahabat kita. Bisa berjarak waktu dan tempat. Tapi semoga Allah memberikan kedekatan dalam hati saat ketakwaan menjadi pondasi.
*pagi- pagi sudah berpuitis masyaa Allah 🤗
0 notes
Text
Sungguh kali ini aku enggan berpuitis-puitis ria
Salahkah aku curiga pada kau nona, aku mencoba membuka lengan untuk menyambut kau yang aku juga anggap sebagai teman, karna kau adalah teman kekasihku
Pesan itu hanya basa basi bagimu?
Karna kau mengabaikan pesanku, menyembunyikan story mu dari aku, mengadukanku pada kekasihku mengatakan aku marah ketika kalian pergi hingga larut malam padahal nyatanya aku berusaha sesopan mungkin terhadapmu, ingin menjaga perasaanmu agar tidak salah paham
Hei nona, aku tau kau melakukan itu semua
aku sepenuhnya sadar bahwa itu hak mu, pemilik atas dirimu.. aku tidak berhak marah
hanya saja muncul banyak pertanyaan dalam benakku
kenapa?
kenapa harus sampai seperti itu?
jika tidak ada apa-apa mengapa kau menghindariku, nona
Hehehe.. yasudahlah
aku sudah berjanji pada kekasihku tidak akan melibatkanmu dalam hubungan kami, tidak akan menghubungimu bahkan jika aku marah padamu
karna aku menghargainya, dan aku menghargai pertemanan kalian
tapi sungguh.. sabarku ada batasnya, jangan melewati batas yaa nona
0 notes
Note
Aku lelah berpuitis ria. Kau juga takkan pernah menganggapku ada, bukan?
Bukankah hadirmu sejak dulu hanya ada untuknya.? Dan sekarang kamu mempertanyakan apakah aku pernah menganggapmu ada.?
37 notes
·
View notes
Photo
Untuk para pengais rezeki recehan.. Ada kiranya sebagai manusia harus mampu menghadapi masa yang kian lama kian tak pasti peradabannya.. Terketuk jiwa ditemani hati yang terdalam.. . . Saya berkata ; "... lebih baik menjadi pribadi yang berpuitis, dari pada menjadi seorang pengemis, menghadapi pemerintahan yang kian kritis ..." . Melihat tatanan pemerintah belum peduli pada sebagian rakyat yang hidup dijalanan.. Untuk para pelajar yang menganggur pun pasti tidak akan tinggal diam, salah satunya saya diantara para pelajar itu.. Salam kritis sosial tanpa ada (demo) yang mengusung kekacauan di jalanan.. . . . . . #no #more #act #false #be #honesty #from #goverments #to #reality #lifestyle (di Indonesia)
1 note
·
View note
Photo
Dalam laju kendaraan menuju ruang antah berantah ■■■
B: Sebentar lagi kita sampai ya A: Yay! Akhirnya bisa kembali ke sini ya B: Alhamdulillah
B: Kamu tahu, apa yang ajaib dari berlibur? A: Hmm. Bisa menyaksikan lukisan tuhan? B: Nope
A: Bisa mengembalikan jiwa-jiwa yang letih? B: Bukan. Lebih dari itu A: Melepaskan bandul-bandul kehidupan? B: Tinggi amat bahasanya. Bukan A: Yaa, Buya kan sukanya berpuitis
A: Menghentikan waktu? B: Hahaha mana bisa itu A: Nyerah lah B: *senyum-senyum*
B: Dengar baik-baik ya A: *menatap, bersiap menyimak* B: Setelah ini mudah-mudahan kamu bisa memindahkan berlibur dari kelompok tersier ke primer. Atau setidaknya ke sekunder
B: Di Bumi ini sesungguhnya ada begitu banyak dunia. Masing-masing orang memiliki yang berbeda-beda, dan setidaknya pasti punya satu. Bahkan orang yang tidur dalam satu rumah pun hidup dalam dunia yang beda satu sama lain. Sehingga secara tidak langsung, mereka berinteraksi dalam jarak yang berjauhan. Atau bisa jadi saaangat berjauhan. A: *masih menyimak*
B: Nah, ini ajaibnya. Begitu kata berlibur itu dicetuskan, ia akan memindahkan orang-orang dari belahan dunia yang berbeda-beda tadi dalam sekejap. Semuanya menjadi dalam satu ruangan yang sama. Merasakan semilir waktu yang sama, dalam suasana yang sama. Meski cuma sebentar, mereka antara satu sama lainnya cuma dipisahkan oleh rongga-rongga kecil. A: Ooo..
B: Bukan lagi ambisi, runutan rutinitas, atau misi masing-masing yang menghalangi. Di rentang yang sementara inilah akhirnya mereka tahu, seperti apa rasanya dekat. A: Ooo.. ■■■
Laju kendaraan lalu terhenti Semua pijakan pun tiba dalam satu negeri
[31/12/17]
2 notes
·
View notes
Text
21 November 17
00.00
Setiap saat di sudut mataku, ku dapati seorang wanita muda yang dituakan sejuta umat bangunan biru. Sehari tak sejejak, serasa seminggu perlu berteriak, mengetuk diantara tebing. Oke ini terlalu alay.
00.05
Ah, lama mikir, terlalu ingin berpuitis, tidak akan pula sehebat pilihan diksi nya.
00.07
Akhirnya usiaku bisa lebih muda satu tahun dari seorang wanita yang memilih aku. Eh tunggu, berarti aku juga.....
00.10
Wahai wanita muda yang mengaku paruh baya, satu semester lagi kau harus pensiun. Kau sudah terlalu sering lembur, berjuang mengerahkan seluruh jiwa dan raga.
00.12
Wahai pejabatku
Yg selalu ditunggu dan dibutuhkan, disegani dan disanjung, diharapkan dan dihargai, dan selalu bisa diandalkan. Tetaplah berprinsip padi. Tapi tak apa angkuh pada kami kami, terlebih aku, biar bisa mengejar.
(selang tidur yang tak sengaja)
00.20
Partner
Tetaplah jadi sosok kakak ataupun mamak yang menerima jika aku tidak sengaja menyebut 'kau' karena sudah jadi biasa kita mengikuti kau, eh kakak maksudnya. Tetaplah mengajak aku untuk lari bersama, minimal beriringan, bukannya meninggalkan apalagi menjatuhkan, karena aku tau namamu melesat.
00.26
Wahai wanita yang mengaku beranak 3. Mengingat usia, anak sulungmu menunggu kau mengenalkan calon ayah pada kami.
00.27
Wanita berkucir dari Nias, kapan ke kampus rambutnya digerai?
00.28
Tulisan ini teruntuk Anda yang bertambah usia dan dituakan sejuta umat, menko pemikat juga sebutnya
Tolong jangan gede rasa dan menunggu tulisan ini ditutup dengan ucapan-ucapan.
Ku masih ada tugas tekpen dan body map yang harus segera dituntaskan.
6 notes
·
View notes
Text
Definisi tentang kamu
(yang diam-diam aku dambakan)
Kata Ayahku, aku harus mencarimu secara diam-diam. Karena orang yang baik akan selalu menyembunyikan kebaikannya secara diam-diam.
Kata Ibuku, aku harus mencarimu di dalam kesunyian, menenggelamkan diri ke dalam lautan doa, lalu bermunajat di dalam heningnya malam. Karena hati yang jernih mampu merasakan kehadiranmu, seseorang yang tulus dan penuh kasih sayang.
Aku mencoba menata hati dan pikiran. Bertanya pada diri sendiri, membiarkan naluri yang menjawab lalu mencatat apa-apa yang aku rasakan tentangmu yang kuinginkan, kamu yang entah dimana keberadaannya.
Katanya jodoh adalah cerminan diri. Dan aku senantiasa merefleksikan diriku, belajar dari kesalahan masa laluku, dan berusaha memperbaikinya. Aku yakin kamupun sama, sedang memperbaiki dirimu.
Kulangkahkan kaki tanpa ragu untuk mewujudkan cita-citaku, lagi-lagi aku meyakini bahwa kamu juga sedang memperjuangkan mimpimu. Dan suatu hari nanti, cepat atau lambat, aku percaya kita akan sama-sama berada pada sebuah titik, yaitu titik pertemuan.
Aku berserah diri seutuhnya kepada Allah, memohon petunjuk-Nya dan memaknai keikhlasan batin. Hingga suatu hari, dihari yang baik, kamu datang menyapaku.
Kehadiranmu telah merubah cerita hidupku. Kamu selalu saja pandai membuat pipiku merona, menahan tawa dan tersipu malu dengan candaanmu.
Aku jadi ingat, dulu raga kita pernah begitu dekat, tapi jiwa kita masih sibuk dengan ego masing-masing. Begitulah skenario Allah, sungguh sulit terprediksi..
Terimakasih telah memberi warna baru dan juga banyak pelajaran baru. Bahwa, hati yang ikhlas dan niat yang tulus akan mengantarkan kita pada perjalanan yang sama. Bahwa segala hal yang kita rencanakan, tak akan ada artinya tanpa peran Allah Ta'ala.
Semoga kamu adalah “dia” yang kunantikan dititik pertemuan itu. Dan semoga kamulah jawaban dari setiap doaku, mari berikhtiar 😇
Dariku yang sedang belajar berpuitis sambil menahan rasa malu, hihi (Indri 🌻)
Banjarnegara, 2 April 2020
#CoretanIndri #tentangkamu
0 notes