Tumgik
#beasiswalpdp
baliportalnews · 8 months
Text
UGM Jadi Kampus Teratas Tujuan Penerima Beasiswa LPDP Program Double/Joint Degree Tahun 2024
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, YOGYAKARTA - Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi perguruan tinggi teratas tujuan pelaksanaan program double degree/joint degree bagi penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) 2024. “UGM jadi kampus tertinggi di Indonesia sebagai tujuan penerima beasiswa program double degree/joint degree LPDP. Ini menunjukkan bahwa antusiasme program studi dan mahasiswa UGM siap mengikuti program ini,” kata Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA., Kamis (18/1/2024) di UGM. Ia menyebutkan bahwa melalui program double degree dan joint degree ini mendukung UGM dan Indonesia dalam arena akademik di dunia. Karenanya ia berharap ke depan jumlah program studi dan mahasiswa UGM yang mengikuti program ini bisa semakin meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas. Pada tahun 2024 LPDP membuka tiga skema beasiswa program double degree/joint degree yakni program afirmasi (daerah afirmasi, putra putri Papua, penyandang disabilitas,prasejahtera), program targeted (PNS/TNI/Polri), dan program umum (reguler, parsial). Pendaftar program ini dapat memilih program studi dan perguruan tinggi dalam daftar LPDP. Berdasar panduan resmi LPDP, pendaftar beasiswa regular dan parsial memiliki 131 pilihan program double degree/joint degree. Selanjutnya, pendaftar beasiswa targeted untuk PNS/TNI/POLRI memiliki 140 pilihan program double degree/joint degree. Sedangkan pendaftar beasiswa afirmasi memiliki pilihan 160 program double degree/joint degree. “Di UGM ada sebanyak 85 prodi yang menjadi tujuan program double degree/joint degree bagi pendaftar beasiswa regular dan parsial. Lalu pada beasiswa targeted sebanyak 88 prodi dan beasiswa afirmasi ada sebanyak 92 prodi,” jelas Wening. Sebagai contoh dengan beasiswa regular dan parsial pada program double degree/joint degree, mahasiswa Magister Manajemen UGM bisa menempuh studi di Master of Commerce, The University of Queensland, Australia. Kemudian dengan beasiswa targeted, dalam satu periode studi para PNS/TNI/POLRI bisa menempuh kuliah di Magister Perencanaan Wilayah dan Kota UGM dan Master of Scince in Enviromental and Infrastructure, University of Gronigen, Belanda. Lalu, dengan beasiswa afirmasi, mahasiswa bisa menempuh studi di Magister Teknik Pertanian UGM dan di Master of Agricultural Science, Kyoto University, Jepang sekaligus dalam satu periode studi. Untuk daftar lebih lengkap perguruan tinggi dan prodi tujuan program double degree/joint degree dapat diakses melalui laman lpdp.kemenkeu.go.id. Program double degree merupakan skema yang dilaksanakan untuk mendapatkan dua gelar akademis (double degree) sekaligus dalam satu priode studi dari dua perguruan tinggi yang berbeda dari dalam negeri dan luar negeri. Sementara program joint degree adalah skema kerja sama antara dua perguruan tinggi dari dalam negeri dan luar negeri yang dilaksanakan untuk mendapatkan satu gelar (joint degree) akademis dalam satu periode. Program ini diperuntukkan bagi warga negara Indonesia yang akan mendaftar pada jenjang magister dan doktor untuk program studi dengan skema studi double degree dan joint degree. Untuk pendaftaran tahap 1 dibuka 11 Januari sampai 12 Februari 2024 dan tahap 2 dibuka 19 Juni sampai 18 Juli 2024.(ugm.ac.id/bpn) Read the full article
0 notes
dwirizkiananda · 1 year
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Banawa Agata
Kapal besar yang belayar menuju masa depan yang cerah
And this is when the moments turn to memories And this is when the future gets so clear to see And this is when tonight becomes a masterpiece And this is when the moments turn to memories, memories Song by Adeline Hill, Moments to memories
Berangkat menuju PK (Persiapan Keberangkatan) dengan hati yang terkucilkan, merasa pilihan hidup saya direndahkan karena bukan mengambil Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), dalam rasa rendah diri saya ditampar oleh nasehat sahabat saya
“Jangan terlalu merasa rendah diri, nanti nikmat rasa syukurmu diambil dari Tuhan”.
Kembali saya ingat-ingat lagi hari dimana saya merasa sangat bahagia saat mendapati hasil pengumungan LPDP yang menyatakan kalau saya dinyatakan diterima, kemudian tak lama berselang saya juga dinyatakan di terima pada program Field Epidemiology Training Program (FETP), Master of Public Health UGM. Hari-hari itu cukup buat saya mendeklarasikan bahwa 2022 adalah tahun terbaik di hidup saya. Lalu kenapa sekarang saya merasa kecil ditengah-tengah pencapaian luar biasa versi saya yang membahagiakan ini.
18 Juni 2024, hari kedatangan pertama seluruh peserta PK/ calon awardee LPDP di Mercure Convention Center Jakarta, semua terasa asing. Bertemu orang-orang baru dengan latar belakang dan pencapaian yang berbeda-beda, ada sedikit rasa lelah setiap kali harus memulai percakapan, menjelaskan tentang siapa diri ini dan akan menuju kemana rencana perjalanan sekolah ini serta hal yang ingin segera saya lupakan namun masih menjadi pertanyaan nomor satu dalam setiap percakapan yaitu harus menjelaskan kenapa saya tidak ambil sekolah PPDS. Waktu berjalan, percakapanpun mengalir layaknya sebuah obrolan kasual, dari yang merasa dikerdilkan akhirnya menjadi sebuah percakapan yang menghangatkan, bercerita tentang perjalanan dan proses masing-masing, ada naik turun serta ada juga yang “mengalir aja” tapi di tengah gempuran ombak dan badai yang tak berkesudahan.
Rangkaian PK terus berjalan. Diawali dengan mengagumi sesama peserta dengan segala cerita naik-turunnya, kemudian dilanjutkan dengan mengagumi seluruh pemberi materi dengan cerita hidupnya yang nyaris Maha sempurna. Mereka orang-orang besar yang sebelumnya tak pernah terpikirkan bagi saya akan bisa bertemu, mendengarkan dan berdiskusi sedekat dan sehangat ini. Mulai dari jajaran direksi LPDP, pejabat tinggi Kementrian Keuangan, Ketua BPK RI hingga Ibu Menteri Sosial Ibu Risma dengan segudang kontribusinya untuk Indonesia. Ada juga guru-guru besar yang bukan hanya memberikan kontribusi pada Pendidikan, tapi juga untuk kemanusiaan dengan inovasi Technopreunership, Food Science, Karya seni yang mendunia dan segala hal baik yang ditularkan kepada saya dan seluruh peserta PK saat ini masih di fase memulai mimpi-mimpinya.
Bagi saya yang berangkat PK dengan hati kecil ini, perkenalan dengan YoMaMen (Grup Kopdar Yogya-Magelang-Kebumen), Pulanggeni dan maskoda mbakoda Banawa Agata adalah sebuah momentum yang menghangatkan hati sekaligus menggoreskan tawa yang sangat membekas. Segala cerita didalamnya bukanlah bentuk kesombongan melainkan sebuah perjalanan manusia biasa, dengan segala bumbu asam garamnya. Kebersamaan dengan kalian membuat hati yang kecil ini terasa penuh, walau dengan sedikit rasa iri, tapi kalian mengubahnya menjadi kagum yang tak berkesudahan. Semoga kalian merasakan hal yang sama.
Semoga Tuhan mempermudah kita semua dalam mencapai hal-hal baik kedepannya, jikalau pun itu belum tercapai, semoga Tuhan juga menitipkan kesabaran dan keihlasan yang cukup untuk menghangatkan hati-hati kita semua agar tidak terlalu berkecil hati.
Sampai jumpa Kembali di dunia yang lebih baik, semoga perjalanan inipun selalu disertai dengan hal hal yang baik.
Banawa Agata; Berlayar menggapai mimpi, berlabuh mengabdi untuk negeri!
0 notes
katalukita · 4 years
Text
Pengalaman Seleksi Beasiswa LPDP 2019
Halo teman-teman scholarship hunters, kalo kalian lagi persiapan buat apply beasiswa LPDP kalian mampir ke tempat yang tepat. Lewat tulisan ini saya akan share pengalaman jadi pelamar beasiswa LPDP di tahun 2019. Oya, tulisan ini akan panjang, diharap kesabarannya dalam membaca 😊  
Tentunya teman-teman sudah mengetahui bahwa Beasiswa LPDP adalah beasiswa pendidikan untuk jenjang Magister (S2) maupun Doktor (S3) dengan tujuan perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri. Pelamar jenjang magister dapat memilih 3 perguruan tinggi tujuan yang berbeda sesuai dengan tujuan Dalam Negeri atau Luar Negeri dengan program studi yang sama/sejenis/serumpun.  Di tahun 2019 lalu saya melamar untuk beasiswa magister tujuan dalam negeri. Proses seleksi beasiswa LPDP di tahun 2019 terdiri dari tiga tahapan, yakni seleksi administrasi, seleksi berbasis computer (SBK), dan seleksi wawancara. Yuk kita bahas satu-satu proses seleksinya.
Seleksi Administrasi
Di tahapan ini teman-teman perlu untuk membuat akun terlebih dahulu di website LPDP, mengisi data diri dan mengunggah berkas yang diperlukan. Apa saja yang harus disiapkan?
Selain berkas umum seperti ijazah dan transkrip nilai, seleksi beasiswa LPDP juga mensyaratkan beberapa surat, yaitu:
Surat keterangan sehat jasmani yang dikeluarkan oleh dokter dari rumah sakit/puskesmas/klinik
Surat keterangan bebas dari narkoba yang dikeluarkan oleh dokter rumah sakit/puskesmas/klinik/badan/lembaga yang diberikan kewenangan untuk pengujian zat narkoba
Surat keterangan bebas dari TBC yang dikeluarkan oleh dokter dari rumah sakit/puskesmas/klinik, khusus untuk pendaftar dengan tujuan perguruan tinggi luar negeri
Surat rekomendasi dari pimpinan, tokoh atau pakar di bidangnya (format tersedia)
Melampirkan surat izin mengikuti seleksi dari unit yang membidangi sumber daya manusia bagi yang sedang bekerja (format tersedia)
Itu dia, sesuai persyaratan di booklet tahun 2019. Selain itu, LPDP juga punya persyaratan khusus terkait umur, IPK dan kompetensi bahasa. LPDP mensyaratkan batas usia pendaftar untuk jenjang magister adalah 35 tahun dan untuk jenjang doktoral maksimal 40 tahun. Syarat IPK bagi pendaftar jenjang magister adalah 3,00 dan untuk jenjang doktoral adalah 3,25. Selain itu, sertifikat kemampuan bahasa asing juga salah satu syarat yang diminta, baik untuk tujuan dalam negeri maupun luar negeri. Detailnya saya lampirkan foto di bawah ini ya.
Tumblr media
Jadi, yang belum punya sertifikat bahasa asing bisa diurus dari sekarang nih, biar ga buru-buru saat pendaftaran nanti. Jangan lupa, sertifikatnya harus dari lembaga terpercaya dan masih berlaku ya.
Hal lain yang ga boleh ketinggalan adalah melampirkan rencana studi, proposal studi dan proposal penelitian (khusus untuk jenjang doktoral). Dari pengalaman saya, dalam rencana studi saya memaparkan rencana akademis yang akan saya jalani selama 2 tahun menjalani studi. Di sini teman-teman bisa mencari informasi terlebih dahulu mengenai silabus dari program studi yang akan teman-teman ambil. Secara detail saya menjabarkan mata kuliah apa saja yang saya rencanakan untuk saya ikuti di setiap semesternya, serta alasan saya memilih berbagai mata kuliah tersebut. Saya juga melampirkan kegiatan di luar aktivitas akademis yang akan saya ikuti (biar ga belajar aja guys ^^,). Selain itu, dalam rencana studi saya juga menuliskan secara singkat rencana tugas akhir saya, seperti topik penelitian, alasan memilih topik tersebut, dan saya juga melampirkan metode penelitian yang akan saya gunakan.
Di proposal studi saya menuliskan alasan saya memilih universitas dan program studi yang dituju serta penjabaran mengenai permasalahan yang terkait dengan tugas akhir saya dan alasan mengapa permasalahan tersebut penting untuk dibahas. Oya, ini bukan format baku yang ditetapkan oleh LPDP. Teman-teman bisa juga googling untuk mencari referensi soal rencana studi dan proposal studi, karena banyak pelamar sebelumnya yang juga share tulisan mereka.
Proses menyiapkan berkas yang diperlukan cukup memakan waktu, jadi lebih cepat diurus lebih bagus. Jangan lupa dipastikan berkas lengkap dan sesuai ketentuan. Sayang kan kalo ga lolos seleksi administrasi karena kurang teliti masalah berkas. Saat itu saya menggunakan surat keterangan sehat dari klinik di dekat rumah. Untuk surat bebas narkoba, saya mengurusnya di Labkesda Kabupaten Bogor yang ada di depan RSUD Cibinong. Biayanya 120ribu aja, lebih murah dari rumah sakit. Sementara, untuk surat rekomendasi saya meminta rekomendasi dari dosen pembimbing skripsi saya. Bagi teman-teman yang sudah mendapatkan LOA (Letter of Acceptance) juga bisa ikut disertakan pada saat melakukan pendaftaran. LOA ini tidak wajib dimiliki pelamar. Saya pun melamar tanpa memiliki LOA. Jika teman-teman tidak lolos seleksi administrasi teman-teman masih bisa mendaftar di periode berikutnya.
Seleksi Berbasis Komputer (SBK)
SBK ini dikhususkan untuk pelamar di jenjang magister, sementara bagi pelamar jenjang doktoral yang dinyatakan lulus seleksi administrasi akan langsung ditetapkan sebagai peserta wawancara. Materi yang diujikan dalam SBK meliputi Tes Potensi Akademik (TPA) atau Tes Intelijensi Umum, Tes Karakter Kepribadian, dan on the spot essay writing. Tipe soalnya mirip-mirip lah sama soal tes CPNS. Nah, untuk essay writing, kalo teman-teman memilih perguruan tinggi luar negeri maka essay-nya juga akan dalam bahasa Inggris, be ready guys. Soal essay-nya juga berbeda-beda. Soal yang saya dapatkan waktu itu terkait dengan tenaga pendidik di Kawasan 3T. Kalo saya tidak salah ingat, skor tes SBK (kecuali essay) bisa langsung teman-teman ketahui. Setelah lolos tahap SBK lanjut lah kita ke tahap wawancara.
Seleksi Wawancara
Alhamdulillah saya bisa lolos sampai ke tahap ini, jadi bisa sharing lengkap soal proses seleksi LPDP. Pada saat proses seleksi wawancara teman-teman akan diminta membawa semua berkas yang telah diunggah saat seleksi administrasi. Sebelum proses wawancara dimulai akan ada tim yang memeriksa satu per satu berkas milik teman-teman, untuk memastikan kesesuaian dengan data yang diunggah sebelumya. Proses wawancara dilakukan dalam 2 sesi. Wawancara sesi pertama terkait dengan aspek akademis. Di sesi pertama ini teman-teman akan berhadapan dengan 3 orang pewawancara. Di awal wawancara saya sempat diminta melakukan perkenalan diri dengan menggunakan Bahasa Inggris, tapi setelahnya wawancara dilakukan dengan Bahasa Indonesia. Pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan bidang studi yang teman-teman pilih, aktivitas perkuliahan teman-teman sebelumnya (saat itu saya belum bekerja), rencana tugas akhir, dan hal-hal lain yang terkait dengan informasi yang teman-teman cantumkan pada saat seleksi administrasi. Sementara wawancara sesi kedua lebih terkait dengan kebangsaan dan hanya ada satu pewawancara. Pertanyaannya terkait dengan isu-isu kebangsaan yang sedang hangat menjadi pembahasan pada saat itu. Buat saya wawancara sesi 2 tidak lebih menegangkan dari sesi 1, tapi ini bisa bergatung pada seperti apa pewawancara yang teman-teman hadapi nanti. Selesai proses wawancara teman-teman bisa langsung pulang dan menunggu pengumuman akhir dengan (tidak) tenang di rumah.
Jadi bagaimana? Apakah saya berhasil menjadi awardee?
Tentu saja….tidak…hehehe
Rejeki saya hanya sampai seleksi wawancara. Ga nyangka juga sebenernya bisa sampe tahap seleksi akhir. Apa akan mencoba lagi (ini juga ditanyakan oleh pewawancara di sesi 2 dong)? Mungkin….nanti…
Begitu lah teman-teman pengalaman yang bisa saya ingat dari proses seleksi beasiswa LPDP. Semoga cukup memberikan informasi yang dibutuhkan. Sedikit tips dari saya, teman-teman harus aktif mencari informasi. Dari pengalaman sebelumnya, biasanya akan ada group online untuk tempat pertukaran informasi, seperti di Telegram atau WA. Teman-teman bisa join di group tersebut karena akan banyak informasi yang berguna. Pastikan juga teman-teman membaca detail ketentuan yang dibuat pihak LPDP, siapa tahu ada perbedaan dengan yang saya ceritakan di atas.
Well, thanks for reading. Shall you have any questions, please don’t hesitate to leave a comment. Good luck to any one of you who’s willing to apply for LPDP Scholarship!! 
2 notes · View notes
Tumblr media
Tempat Tes TOEFL di Purwokerto dimana? Kabar gembira guys, kami melayani test TOEFL Like sertifikatnya yang mengeluarkan dari lembaga kami sendiri. Pelayanan tesnya setiap hari Senin s.d. Sabtu dan jamnya kita ada 4 sesi : 09.00 11.00 13.00 15.00 Prosesnya cepat, kalian test selama kurang lebih 2 jam kemudian hasilnya akan keluar kurang lebih 15 Menit dan bisa juga langsung Cetak Sertifikatnya. Sertificate Toefl Like ini bisa dipergunakan untuk : Lanjut Kuliah Pasca Sarjana, Lanjut Profesi, Wisuda, Lamar Kerja Dan Test TOEFL Like juga bisa untuk bahan latihan kalian dalam menghadapi test TOEFL ITP.. Yukk buruan daftar test TOEFL Like. Pengin tau lebih lanjut bisa datang : Kursus Bahasa Inggris Britania Purwokerto Jl. HR Bunyamin P1 No.2, Purwokerto Telp.(0281) 621662 http://wa.me/6285826345000 #britaniapurwokerto #beasiswalpdp #belajartoefl #kursustoefl #testoefl #testoeflitp #toefltest #toefllike #toeflprediction #toeflpreparation #toeflliketestpurwokerto #testoefldibritaniapurwokerto #lestoeflbritaniapurwokerto #kursustoeflbritaniapurwokerto #kursusbahasainggrisbritaniapurwokerto #unsoedpurwokerto #umppurwokerto #iainpurwokertohitz #ittelkompwt #banyumasinfo #purwokertosatria #banjarnegaraterkini #purbalinggahits #cilacapevent #jawatengahkekinian (di Britania Purwokerto) https://www.instagram.com/p/CEaV0ehA7zm/?igshid=17jioxsvkwzwg
0 notes
toosuitchopshop · 4 years
Photo
Tumblr media
FREE Biaya Pendaftaran Juni⁣ ⁣ Dalam rangka Work From Home (WFH) dan Stay at Home untuk pencegahan penyebaran virus Corona (Covid -19) di negeri kita tercinta, Indonesia menawarkan Biaya Pendaftaran GRATIS yang dapat diklaim di beberapa kampus terbaik di Indonesia⁣, lanjutkan pendidikan sampai setinggi yang kamu mau, dengan iman yakin😂 ⁣ Kode Discount 👉 #FreeRegEdu⁣ Berlaku hingga 30 Juni 2020⁣ ⁣ Manfaatkan kesempatan ini karena Quota Super Duper Terbatas⁣ ⁣ #infokampus #kuliahgratis #beasiswalpdp #indonesia #beasiswaluarnegeri #scholarship #infokuliah #beasiswakuliah #kuliahkeluarnegeri #whatsappclass #lpdp #beasiswa #kuliahmurah #kuliahsambilkerja #pemburubeasiswa #wegotoindonesia #seputarkuliah #kampunginggrispare #mahasiswa #kkln #kampunginggris #wegotosingapore #inspirabook #infobeasiswa #inspirasolution #beasiswas #kuliah https://www.instagram.com/p/CB4Th9ggySR/?igshid=1k9hibn5kcxyn
0 notes
infokuliah-id · 5 years
Video
instagram
Allahummaghfirlii wali waalidayya warham humma kamaa rabbayaanii shagira. "Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil". . . #beasiswa #beasiswakuliah #beasiswalpdp #beasiswaindonesia #beasiswadiluarnegeri #beasiswaluarnegeri #infobeasiswa #infokampus #beasiswaindo #beasiswas1 #beasiswas2 #beasiswa2019 #motivasihidup #motivasikehidupan #anakkuliah #kuliahmurah #kuliahdiluarnegeri #kuliahgratis #kuliahkeluarnegeri #kuliahluarnegeri #kuliahsambilkerja #pemburubeasiswa #beasiswakeluarnegeri #bisnisanakkuliah #inspirasikata #katainspirasi https://www.instagram.com/p/B2dVX-BFUTy/?igshid=mpy6z5rpi1kn
0 notes
mwahyuarif-blog · 5 years
Photo
Tumblr media
Dalam hidup, saya selalu punya keyakinan bahwa tidak ada hal yang terjadi pada diri seseorang tanpa campur tangan Gusti. Dan, hal itu adalah versi terbaiknya Gusti, bukan hamba. . Yaa sebagai hamba layaknya nerima ing pandhum. Karena dengan keyakinan ini, tidak akan ada rasa nggresulo dan hidup akan diisi dengan rasa syukur. . #beasiswalpdp #lpdp #lpdpri #lpdpscholarship #uptbahasauns #uns (di LPDP Kementerian Keuangan RI) https://www.instagram.com/p/B08jG4RAbpj/?igshid=biucaa32ivv3
0 notes
anggafauzan · 5 years
Text
Memperlebar Langkah : Cerita soal LoA dan IELTS
Bag. #2
"Akar ilmu memang selalu pahit, namun buahnya manis."
Sebelum saya cerita soal IELTS saya, saya mau cerita soal sebuah fakta bahwa saya sudah empat kali ambil TOEFL ITP dan nggak ada yang nyentuh 550. Rincianya : 1. 487 2. 497 3. 533 4. Belum sempat diambil, agak trauma juga wkwk
Padahal, saya bener-bener belajar buat toefl itp itu. Sebelum kerja, dan sepulang kerja. Berminggu-minggu. Berbulan-bulan. Karena toefl itp cuma bisa diambil sebulan sekali, maka saya sudah bergelut dengan itu semua selama empat bulan, beli buku-buku toefl, bayar tes pake gaji yang yah segitulah - dan hasilnya bahkan belum memuaskan. Yah, saya memang ga pintar hehe.
Alhasil, di akhir tahun 2016 saya memutuskan resign dari kantor, setelah cukup menabung untuk membayar biaya tes ielts, kursus di pare plus biaya hidup di sana. Di awal tahun, saya mengalokasikan satu bulan untuk fokus belajar di Global English, Pare. Biayanya 1.3 utk program intensif ielts plus camp-nya. Biaya hidup juga terhitung murah. 1 juta cukuplah sebulan utk makan, sewa sepeda, laundry, dan fotokopi catetan temen wkwk.
Sepulang dari sana, saya menyisakan waktu sekitar 8 hari untuk belajar mandiri. Ya, saya belajar seserius mungkin. Rata-rata nilai listening dan reading kalo pas ngehabisin serial cambridge dan barron sih memuaskan. <-- Ini tips saya soal reading dan listening juga.  Kemudian saya ambil tes tgl 18 Februari dan keluarlah hasilnya hari ini.
Oke saatnya berbagi tips. 1. Reading. Seperti yg tadi sudah saya bilang, saya banyak ngerjain soal2 dari modul di atas, plus dari longman juga. Nah, untuk reading, metode saya sih umumnya baca dan pahami soalnya, cari kata kunci, kemudian cari jawabannya di teks dengan menggaris bawahinya, setelah itu konfirmasi atau yakinin diri bahwa jawabanny bener. Emang kudu rajin-rajin dan gaboleh bosen baca, khususnya skimming. Biasanya, letak jawabanny pun berurutan. Jadi misal nomor 1 jawabannya di baris ke 8, maka nomor 2 dan seterusnya ada di bawahnya. Biasanya ga lompat jauh. Tapi, awas hati-hati sama paraprase yang suka bikin terkecoh. Misal, di soal ditulis aku makan sayur bayam, nah di teks bisa jadi dibilang semangkok sayur bayam dikonsumsi oleh aku. Kemudian, pastiin familiar dengan tipe True-False-Not Given, atau Right-Wrong-Not Given. tulis sesuai apa yang diminta, jangan disingkat jadi T-F-NG atau R-W-NG. Tulis yang jelas. Karena, saya beberapa kali terbingungkan sama ginian. Kalau perlu, utk Listening dan Reading, tulis aja jawabannya pakai huruf kapital biar ga bingung sama penulisan hurif besar utk negara, nama tempat, dll.
2. Listening. Ga jauh beda sama reading, bahwa tugas kita tuh tinggal copy and paste. Jangan nyari sinonim, atau parafrase dari kata yang kita dengar/baca di teks. Kalau diminta satu kata ya tulis satu kata. Kalau diminta maksimal 2 kata dan/atau 1 angka ya tulis maksimal segitu. *Satu angka bukan selalu berarti harus satu digit. Toh, nomor hp juga bisa dibilang 1 angka. Kemudian, hati-hati dengan penulisan plural/singular, v1/v2, spelling kata dan sebagainya. Karena, rain dan rained ga terlalu beda jauh di kuping, tapi kalau salah tulis walau satu kata ya tetep salah. No negotiation. Terlebih, listening ielts tuh super baik kalo menurutku. Karena, sebelum soal dibacakan, kita dipersilakan utk membaca dulu. Ketika dibilang bahwa kita bisa baca dulu soal nomor 1-4, maka cukuplah mengamati soal itu aja. Gausah baca dulu soal lain di luar batasan itu. Perhatiin baik-baik, garisbawahi kata kuncinya, prediksi kira-kira jawabannya seputar apa. Kemudian, tiap 10 soal, kita dipersilakan untuk ngecek jawaban. Ketika 40 soal udah beres, kita dapet 10 menit utk transfer coret2an/jawaban kita di soal ke lembar jawab, plus ngoreksi spelling dan aturan2 yang ada semisal jumlah kata maksimal di tiap jawaban. Nah, dengan kemudahan ini, biasanya reading dan listening jadi penyelamat skor ielts secara keseluruhan.
3. Writing. Jujur, aku sendiri lebih suka writing dan speaking ketimbang dua tes yang lain meskipun nilainya juga ga lebih bagus. Writing kan dibagi dua ; writing task 1 untuk mendeskripsikan apa adanya tentang grafik/tabel/peta/diagram/gabungan yang ditampilkan. Iya, apa adanya. Gausah pake asumsi macem-macem, pake prasangka dan kepekaan *tsaah. Uniknya, soal writing task 1 tuh selalu sama dan jadi jawabannya udah hampir jadi kayak template (parafrase pernyataan, overview, body 1 (grup pertama), body 2(group kedua)). Gini penjabaran soalnya : A. Summarise the information : jelasin trendnya. Naik? Turun?berubah? tetap? B. Selecting and reporting main features : selalu ada grouping. Ntah yang paling atas, paling bawah, yg stabil. Dan cuma main features nya aja. Gausah disebut per poin dari data yang ada. Yg paling pnting pengelompokkannya. C. Make comparison : Bisa the highest X the lowest, otherwise X likewise. Nanti dua grup ini bisa dipisah di body 1 dan body 2.
Untuk writing task 2, strukturnya biasanya: A. Paragraf awal (prafrase pernyataan, tambahin detail, thesis.) B. Body 1 (biasanya ide yang kita kurang sepakat/siap dibantah) C. Body 2 (ide yang kita dukung/bilang di thesis statement di paragraf awal) D. Summary (jelasin main issue, kemudian re-state thesis dengan parafrase)
Untuk body1 dan body2 sebenernya tergantung soal. Ada yang nanya agree-disagree, to what extent do you agree, your opinion, cause-effect, problem-solution, dll. Pastiin aja paham diminta nulis apa, dan bagaimana menjelaskannya. Nah, untuk itu dalam menulis body1 dan body2 jangan lupa reason-detail-example nya biar makin kuat. Jelasin si A tuh gimana, efeknya apa, contohnya di mana dengan scope yang besar. Yah kota lah minimal. Jangan ngasih contoh pribadi, curhat entar wkwk. Kemudian, karena ini academic writing, jadi hindari pakai kata-kata slang (what'up mblo!),  singkatan (don't), general (thing, good, bad) maupun speaking language (really).
Saya sendiri kemarin cara belajarnya ada dua. Pertama, saya banyak-banyak baca contoh writing task 1 dan 2 dari cambridge, collins, ieltsbuddy.com, dan lainnya. Catat kata-kata spesial utk writing task 1 dan 2, dan kata2 spesifik untuk beragam topik kayak kesehatan, kriminalitas, pekerjaan, keluarga, hiburan, transportasi, lingkungan, makanan, dll. Kedua, adalah membiasakan menulis sesuai waktu yang disediakan. saya biasanya task 1 butuh 30 menit, task 2 butuh 25 menit, dengan 5 menit utk memahami soal dan membuat kerangka tulisan utk masing2 task 1 dan 2 - pastiin menjawab soal ! Catatan, kemarin ketika test saya salah bawa pensin mekanik. Ternyata mata pensilnya agak besar, jadi tulisan jelek saya makin jelek.
4. Speaking. Untuk bagian ini, jadwalnya suka beda-beda. Ada yang dilangsungkan di hari yang sama dgn test lainnya, ada yang beda. Kalo saya bersamaan sih - dan sempet nonton batman lego the movie di jeda antara ketiga test dengan test speaking. Saya dijadwalin jam 16.05 tapi nyatanya dipanggil mendadak jam 15.30an, jadi jangan kemana-mana. Nah, saya kemarin belajar dengan latihan terus-terusan, baik mandiri maupun bareng temen yang juga serius (gamau kalo cengegesan dan cuma 1 jam) kemudian juga download banyak video speaking di youtube yang band 7.0 ke atas. Bagi saya, kunci pertama utk tes ini adalah memahami karakteristik dari masing2 bagian: A. Part 1, sifatnya nanya soal keseharian. Saya kemarin ditanya soal hometown, temen dekat, dan robot. Kuncinya, jawab sesuai pertanyaan, cukup 2-4 kalimat (sesuai soal). Seperti writing task 2 dan tes speaking secara keseluruhan, penting banget apal diluar kepala kata-kata spesifik untuk topik-topik tertentu, dan jelaskan dengan reasons/examples/details/speculation/evidences. Misal, kemarin saya ditanya soal mau punya robot ga? Saya jawab, iya, saya mau punya robot, kayak doraemon yang dengan alat-alatnya bisa bantuin kerjaan rumah. Selain itu -seperti writing dan speaking secara keseluruhan- penting banget untuk ngasih jawaban yang menjawab, elaboratif, logis, mudah dimengerti. 2. Part 2, yakni ngomong 2 menit, dan dipersilakan nulis rancangannya selama 1 menit usai dikasih soal. Selain pastiin bahwa kita udah menjawab semua soal yang dikasih, jangan lupa tulis kata sambung (furthermore, moreover, on the other hand, dll) dan idioms terkait di kertas coret-coretan itu. Kalau saya, biar yakin bisa ngomong selama 2 menit, saya nulis 8-10 topik kecil di kertas coret2annya. Misal, ketika disuruh jelasin hometown, saya nulis beberapa poin kayak : lokasi, suhu/suasana, hal yg disuka, hal yg gadisuka, pekerjaan umum warganya, kapan terakhir saya ke sana, ngapain aja saya di sana. 3. Part 3 adalah diskusi (sebenernya engga sih, karena satu arah) yang topiknya terkait sama part 2 dan sifatnya general. Jadi, scope contoh yg kita jelasin gabisa cuma personal kayak di part 1, melainkan kayak people in my country.... Di sisi lain, perlu agak berbelit dengan nyiapin kalimat pembuka semacem "in my opinion...". Untuk itu, jawaban part 3 ini umumnya lebih panjang dikit, biasanya sekitar 5-8 kalimat (tergantung soal). Nah, sekali lagi, jangan lupa reasons-examples-details-speculate-evidences, kemudian pakai idioms dan kata-kata spesifik untuk topik terkait. Misal, kata semacam zat aditif, nutrisi, bahan pengawet, menu, dll untuk topik makanan.
Yup, segitulah tips seadanya dari saya. Semoga ga puas, dan tergugah buat terus belajar serta gacuma nyari tips tips doang hehe. Semangat !!
Oia berapa nilai ielts saya? Kan toefl itp saya aja cuma segitu :(. Hmm alhamdulillah, insyallah cukup kok buat daftar beasiswa dan kampus di luar sana. Berikut rinciannya : L : x.5 R : x.5 W : x.0 S :  x.0 Overall : x.5
52 notes · View notes
darkjasm · 5 years
Photo
Tumblr media
I guess that common saying is actually true : Third time’s a charm! . Read more about my LPDP journey on my blog. Link on my bio. . #lpdp #lpdp2018 #lpdpln #lpdpln2018 #beasiswalpdp https://www.instagram.com/p/Bx4zOM0lSLN/?igshid=14tfrnhmqnzgd
0 notes
caribeasiswa-blog · 5 years
Photo
Tumblr media
Repost @lpdp_ri Tahun ini LPDP akan membuka secara serentak seluruh program beasiswanya. .  Terdapat 15 jenis program beasiswa yang dikelompokkan menjadi beasiswa umum, beasiswa afirmasi, dan beasiswa targeted group. Info lengkap untuk beasiswa bisa dilihat di website caribeasiswa.id #beasiswagratis #beasiswalpdp2019 #beasiswalpdp #caribeasiswa https://www.instagram.com/p/Bxp_Djwlhai/?igshid=1pme1zjcnmi55
1 note · View note
mfaizs · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Kunjungi Desa Nelayan di Cilincing, Penerima Beasiswa LPDP Lakukan 8 Program Sosial Kelurahan Cilincing merupakan sebuah daerah padat penduduk yang menyimpan beragam cerita. Adalah Kampung Baru, satu wilayah yang kerap disebut grey-area karena berbagai permasalahan sosial yang ada di dalamnya, dari kesehatan, pendidikan bahkan prostitusi. Keadaan ini mengundang para penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) @lpdp_ri yang tergabung dalam Persiapan Keberangkatan angkatan 122 @pk122lpdp untuk menyambangi daerah ini. Demi baktinya, para awardee yang menyebut dirinya Serdadu Samudraraksa sudah tiba di lokasi yang berada di muara Kali Marunda ini dari pukul 4 pagi di hari Kamis (22/2). Aktivitas pertama dari 122 orang calon mahasiswa magister dan doktoral tersebut adalah berbaur dengan masyarakat untuk melakukan aksi bersih-bersih kampung di sepanjang area bantaran sungai. Dalam kegiatan yang diberi nama #LPDPinAction ini, para awardee dibagi ke dalam 8 kelompok kerja yaitu program pasar rakyat, pemeriksaan kesehatan, berani bermimpi yang menargetkan siswa PAUD dan SD, parenting session, pendidikan seks usia dini, pembuatan lapangan bola, mural painting dan keterampilan dan konseling. Untuk serdadu Samudraraksa, kegiatan ini lebih dari sekedar agenda PK. Mereka merasa bersyukur untuk beasiswa dan kesempatan belajar yang mereka dapatkan. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan wadah bagi para awardee PK-122 dalam bersinergi dan berkontribusi untuk negeri yang selaras dengan nilai - nilai dari LPDP, yaitu integritas, profesionalisme, sinergi, pelayanan dan kesempurnaan.
33 notes · View notes
punyarenie · 7 years
Photo
Tumblr media
"Kunjungi Desa Nelayan di Cilincing, Penerima Beasiswa LPDP Lakukan 8 Program Sosial" Kelurahan Cilincing merupakan sebuah daerah padat penduduk yang menyimpan beragam cerita. Adalah Kampung Baru, satu wilayah yang kerap disebut grey-area karena berbagai permasalahan sosial yang ada di dalamnya, dari kesehatan, pendidikan bahkan prostitusi. Keadaan ini mengundang para penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) @lpdp_ri yang tergabung dalam Persiapan Keberangkatan angkatan 122 @pk122lpdp untuk menyambangi daerah ini. Demi baktinya, para awardee yang menyebut dirinya Serdadu Samudraraksa sudah tiba di lokasi yang berada di muara Kali Marunda ini dari pukul 4 pagi di hari Kamis (22/2). Aktivitas pertama dari 122 orang calon mahasiswa magister dan doktoral tersebut adalah berbaur dengan masyarakat untuk melakukan aksi bersih-bersih kampung di sepanjang area bantaran sungai. Dalam kegiatan yang diberi nama #LPDPinAction ini, para awardee dibagi ke dalam 8 kelompok kerja yaitu program pasar rakyat, pemeriksaan kesehatan, berani bermimpi yang menargetkan siswa PAUD dan SD, parenting session, pendidikan seks usia dini, pembuatan lapangan bola, mural painting dan keterampilan dan konseling. Untuk serdadu Samudraraksa, kegiatan ini lebih dari sekedar agenda PK. Mereka merasa bersyukur untuk beasiswa dan kesempatan belajar yang mereka dapatkan. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan wadah bagi para awardee PK-122 dalam bersinergi dan berkontribusi untuk negeri yang selaras dengan nilai - nilai dari LPDP, yaitu integritas, profesionalisme, sinergi, pelayanan dan kesempurnaan. . . #LPDPinAction #beasiswalpdp #PK122 #samudraraksa #IndonesiaAkuPastiMengabdi (at Cilincing Raya Jakarta Utara)
0 notes
septiansugara · 7 years
Link
Referensi untuk yang lagi nulis rencana studi nih :D
1 note · View note
toosuitchopshop · 5 years
Photo
Tumblr media
dapatkan 2 Juta pertama mu dari Politeknik LP3I Bandung. Minggu tetap buka. Hubungi whatsapp 081394002445 #beasiswa #beasiswalpdp #beasiswakuliah #beasiswaluarnegeri #beasiswa2017 #beasiswapendidikanindonesia #beasiswadalamnegeri #beasiswas3 #beasiswaindo #infobeasiswa #beasiswas2 #beasiswapendidikan #lpdp #beasiswaunggulan #beasiswamaster #scholarship #beasiswaumarusman #beasiswaceria #beasiswaafirmasilpdp #lpdp2017 @bruceleetags (di Politeknik LP3I Bandung) https://www.instagram.com/p/B1jn0dHg9MO/?igshid=97tn3o2k3keo
0 notes
ndynna · 7 years
Text
My Story : Seleksi Substansi Tahap Akhir (Interview) -LPDP Part 5 End-
Disclaimer : Artikel ini berisi tentang pengalaman pribadi penulis saat mengikuti seleksi Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) LPDP program Magister tujuan Luar Negeri tahun 2017. Konten dari tulisan ini murni pengalaman pribadi penulis yang bersifat subyektif sehingga pengalaman tiap awardee bisa bervariasi satu sama lain.
Setelah menjalani seluruh tahapan seleksi, kini tibalah seleksi yang paling menegangkan : seleksi interview. Tahap ini memiliki nilai paling tinggi diantara tahapan seleksi lainnya dimana peserta hanya bisa dinyatakan lolos seluruh seleksi LPDP bila mendapatkan rekomendasi dari interviewer.
Teknis Seleksi Wawancara
Peserta akan diwawancara oleh 3 interviewer yang terdiri dari tim psikolog & akademisi. Biasanya, wawancara diadakan di sebuah ruangan besar dimana beberapa peserta akan diwawancara dalam waktu yang bersamaan. Jadi, bisa dibayangkan semisal ada 10 peserta duduk di bangku sesuai nomor kelompoknya dimana tiap bangku terdapat 3 interviewer yang melangsungkan proses wawancara secara serentak. Peserta yang nervous atau kurang fokus rawan mengalami mental breakdown karena suasana yang ramai.
Durasi wawancara berkisar antara 20 - 60 menit tergantung interviewer. Interviewer bisa melontarkan pertanyaan dengan bahasa Inggris, Indonesia atau bahkan campuran keduanya, tapi peserta dengan universitas tujuan luar negeri diharapkan menjawab pertanyaan dalam bahasa Inggris kecuali bila interviewer meminta bahasa lain, bahkan bahasa Perancis sekalipun dalam kasus saya.
Peserta wajib membawa kartu peserta seleksi dan boleh membawa dokumen pendukung ke dalam ruangan seperti CV, portofolio, sertifikat prestasi, dll.
Persiapan Fisik & Mental
Persiapan yang matang perlu dilakukan sebelum menghadapi proses wawancara. Segala kemungkinan bisa terjadi saat wawancara, untuk itu penting bagi peserta untuk menyiapkan amunisi sebelum maju ke medan perang!
Sebelum hari-h, buatlah daftar kemungkinan pertanyaan dan siapkan jawabannya. Latihan wawancara di depan cermin atau bersama teman juga akan membantu untuk berbicara di depan orang asing. Hindari jawaban negatif seperti “tidak tahu” atau “mungkin” dengan mempersiapkan segala informasi penting yang berhubungan dengan rencana studi & kuliah.
Saat hari-h, jagalah kesehatan dan kondisi tubuh agar bisa fokus saat wawancara. Menggunakan pakaian yang nyaman namun tetap formal juga bisa meningkatkan kepercayaan diri. Sebelum wawancara, pastikan tidak ada hal-hal yang dapat memcecah konsentrasi: bau badan, keringat, haus, lapar, kekenyangan, dll.
Tema Pertanyaan
Interviewer LPDP merupakan badan independen & profesional. Mereka memiliki buku panduan dan code of ethics dalam melakukan wawancara. LPDP & Kemenkeu sendiri selalu berusaha untuk memperbaiki sistem dan prosedur dalam pelaksanaan seleksi, termasuk yang berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan yang muncul saat wawancara.
Interviewer bisa meminta persetujuan untuk mengambil rekaman suara saat proses wawancara. Apabila ada hal atau pertanyaan yang tidak disetujui atau membuat peserta kurang berkenan saat wawancara, peserta bisa menyampaikannya langsung kepada interviewer.
Meskipun pertanyaan yang diajukan bervariasi untuk tiap peserta, ada beberapa tema pertanyaan secara umum, yaitu:
Personal
Akademis
Psikologis
Profesional
Kenegaraan
Keorganisasian
Pengalaman Wawancara Penulis
Saat seleksi substansi LPDP 2017 di Gedung Keuangan Surabaya, Jawa Timur, penulis mendapatkan jadwal LGD, EOTS dan verifikasi dokumen di hari pertama lalu jadwal wawancara di hari kedua. Karena cuaca Surabaya yang panas, area menunggu outdoor dan jadwal wawancara sekitar pukul 1 siang, penulis sudah mempersiapkan parfum dan tissue supaya tidak terlihat lusuh saat wawancara.
Setelah nama penulis dipanggil melalui speaker dan tertera di monitor, penulis duduk di area menunggu giliran wawancara indoor selama beberapa menit hingga akhirnya dipersilahkan memasuki ruangan wawancara. Untungnya, penulis membawa jas karena ternyata ruangan tersebut sangat amat dingin. Seorang petugas mengecek kartu peserta, mempersilahkan penulis ke meja sesuai dengan nomor kelompok kemudian berjalanlah penulis menuju meja tersebut.
Penulis: Assalamualaikum, selamat siang.
Interviewer 2: Waalaikumsalam, silahkan duduk.
Interviewer 3: Mbak Nadya Noor Azalia ya? Ini kok agak error sistemnya
Penulis: Iya betul, bu.
*Beberapa menit kemudian ketiga interviewer berusaha membuka profil penulis di depan laptop masing-masing, penulis diam sambil menunggu*
Interviewer 2: Baik bisa kita mulai. Untuk proses wawancara ini akan suaranya akan kami rekam ya, mbak. Wawancara juga akan menggunakan bahasa Inggris. Apa ada pertanyaan dulu sebelumnya?
Penulis: Tidak ada pak.
Interviewer 2: Okay then, we can start now. Please tell us about yourself...
Kemudian dimulailah proses wawancara yang berlangsung selama kurang lebih 20 menit. Sebagian besar pertanyaan diajukan dengan bahasa Inggris kecuali untuk beberapa terms yang tidak diketahui oleh interviewer. Penulis menjawab seluruh pertanyaan dalam bahasa Inggris dan sempat dalam bahasa Perancis saat diminta. Beberapa pertanyaan yang muncul antara lain di bawah ini:
Tell us about yourself
So you studied in France and Turkey before, why did you go there? Was it a scholarship program?
If you studied in France normally you can speak French, right? Can you please speak anything in French? (Kemudian setelah penulis memperkenalkan diri dalam bahasa Prancis interviewer berkata “Yaa...jadi bisa ya. Sebenarnya kami juga nggak ngerti hehe.”)
So you want to learn about Human Rights law for your Master’s, why?
Are you sure that one year is enough to finish your Master’s study?
What program will you take in the University of Edinburgh?
How many credits do you have to take per semester?
What are the courses offered in the program?
How long is the program?
I’m impressed with your English skills and your experience abroad. Do you have any organizational activities or projects contributed to the development of Indonesia when you studied abroad?
Can you tell me about the topic that you’re passionate about?
Have you taken any leadership role before?
What was your dream when you’re little? Do you still have the same dream up until now? Why did you change your dream now?
So you joined English debate club when you’re in high school? Why not considering being a member of Indonesian Parliament? They are always up for debating in any kind of situation. (Disini penulis cuma ketawa dan bercanda sedikit....ya kali pak jadi anggota DPR cuma karena suka debat)
Human rights is a heavy and highly debatable topic. Even sometimes the government of Indonesia has to cope with the critics and opposition from international NGOs. In the case of conflict between Indonesia and international NGOs, what will you do? What position will you take?
I don’t think that your argument will be beneficial for Indonesia, your answer shows that you are too internationalized. International NGOs always have their reasons against Indonesian laws and policies. I’m not sure if your statement will help Indonesia to win against them. (Karena interviewer menolak pendapat penulis, penulis tetap berusaha untuk tenang dan tersenyum sambil memberikan argumen pendukung lain. Di akhir argumen penulis berkata “....that is my argument and I believe that it will provide a better solution for the government, NGOs and even foreign countries in case of any conflict of interests among them. I do highly respect your opinion and view on the issue, but I will stand with my opinion.”)
Sekian informasi mengenai seleksi tahap akhir LPDP tahun 2017. Terima kasih sudah membaca rangkaian pengalaman/informasi seleksi LPDP 2017 dari part 1 hingga akhir :) Penulis berharap agar pembaca dapat mengambil sedikit pelajaran dari rangkaian artikel sebagai persiapan untuk seleksi LPDP yang akan datang. Good luck!
Tentang penulis : Lulusan S1 hukum publik Université Toulouse 1 Capitole & Galatasaray Üniversitesi, Nadya Noor Azalia merupakan awardee LPDP tahun 2017 untuk program S2 LLM Human Rights di University of Edinburgh. Selain aktif dalam berbagai komunitas sosial dan organisasi HAM, terutama hak pengungsi, anak dan wanita, penulis bekerja sebagai independent education consultant di ASYA Education & Consultancy, Turki serta sebagai mentor di Klikcoaching, Indonesia.
8 notes · View notes
tussyac · 7 years
Text
Apa yang patut dibanggakan dengan menjadi tanggungan negara?...
Tumblr media
...tanpa pengabdian tentunya.
Dua tahun lalu, saya dinyatakan menjadi salah satu awardee dari sebuah beasiswa dari Kementrian Keuangan yang sekarang ini menjadi beasiswa paling populer sejagat pelajar Indonesia. Sebut saja beasiswa ini adalah beasiswa LPDP. Beasiswa ini bisa dibilang lebih populer daripada beasiswa-beasiswa dari Kementrian Pendidikan ataupun beasiswa lain. Sayapun kini telah menggunakan dana dari beasiswa ini untuk berkuliah di salah satu perguruan tinggi favorit di Bandung. Beberapa dananya saya habiskan untuk makan, transportasi, beli buku, dan kadang-kadang pelesiran. Maaf.
Euforia kebanggaan saya rasakan di tahun pertama setelah saya dinyatakan lulus beasiswa itu. Bagaimana tidak, saya mendapatkan banyak teman-teman baru, dari berbagai bidang keilmuan, dari berbagai daerah. Mereka ada yang melanjutkan di perguruan-perguruan tinggi terbaik di Indonesia, dan tidak sedikit juga yang melanjutkan ke luar negeri. Seketika saya berada di lingkungan yang always lifting me up. Disamping itu, orang tua saya mungkin menjadi orang yang lebih bangga daripada saya sendiri mendengar kabar saya lolos beasiswa ini. Seperti anak lainnya yang berambisi membuat orang tua selalu bangga akan pencapaian saya, saya merasa berhasil kala itu.
Namun, di sisi-sisi lain, ada rasa yang tadinya murni menjadi ternodai. Ada jumawa yang mengintip di lubuk hati. Mungkin tidak hanya saya yang merasakannya. Mungkin semua awardee. Percikan jumawa itu menjadi cobaan terberat bagi hati-hati kami yang lemah ini.
Padahal, apalah kami. Apalah saya.
Keberuntungan mungkin adalah satu-satunya yang harus diterimakasihi. Kasih Allah yang membawa kami sampai sini.
Padahal, ada keringat-keringat rakyat Indonesia yang kami terima, melalui pajak yang mereka bayarkan. Mereka kini menunggu balasan dari kami. Ada janji yang kami tanggung. Ada harapan yang kami pikul. Dari mereka, ratusan juta penduduk Indonesia.
Padahal, kami hanya orang-orang yang sesungguhnya hanya meminta. Mengemis pada negara. Kemudian mereka berbaik hati mengasuh kami. Berharap kami tumbuh besar dan kembali mensejahterakan saudara-saudara kami. Tapi justru kami malah menghambur-hamburkan yang mereka berikan. Menyia-nyiakan kepercayaan. Atau bakhan ada yang lupa jalan pulang.
Apa yang bisa dibanggakan dengan menjadi seorang pengemis?
Santai-santai kuliah, bahkan mungkin ada yang memandang rendah mereka yang kuliah tanpa beasiswa. Justru mereka yang sanggup mendanai diri sendiri adalah mereka yang independent, mandiri. Lebih hebat dari kami.
Apa yang bisa dibanggakan dengan menjadi seorang anak manja yang pura-pura tidak tahu jalan kembali?
Maafkan kami yang belum bisa membalas budi. Maafkan jumawa ini yang sering muncul dan menampakkan diri. Maafkan kami yang hanya memikirkan diri sendiri dan hanya ingin membanggakan keluarga kami saja, padahal kebanggaan itu hanyalah kebanggaan semu.
Kami yang belum punya prestasi. Belum bisa memberikan pengabdian nyata. Belum bisa memberikan perubahan baik pada Indonesia. Memang jumawa ini yang kadang menutup mata kami. Menjadikan kami seakan lumpuh pada janji yang dulu kami buat sendiri.
3 notes · View notes