#bayam sore
Explore tagged Tumblr posts
Text
7 Tips Kesehatan Kulit untuk Penampilan Sempurna!
Kesehatan kulit merupakan cerminan dari gaya hidup yang seimbang dan perhatian yang tepat. Penampilan yang sempurna tidak hanya bergantung pada produk kosmetik, tetapi juga pada perawatan dan kebiasaan sehari-hari. Berikut ini adalah tujuh tips kesehatan kulit yang dapat membantu Anda meraih kulit bercahaya dan sehat.
1. Rutin Melakukan Hydra Facial
Salah satu cara efektif untuk menjaga kesehatan kulit adalah dengan melakukan Hydra Facial. Merupakan facial terlengkap di Loris, perawatan ini menggunakan kombinasi lima alat facial yang terdiri dari lonto, detox, RF, micro oxy, dan mask light. Dengan pendekatan yang holistik, Hydra Facial berfungsi untuk:
Membersihkan pori-pori yang tersumbat tanpa rasa sakit
Mengatasi kulit berminyak & kusam
Memudarkan bintik coklat
Memperhalus tekstur kulit
Memudarkan garis-garis halus & kerutan
Meningkatkan elastisitas & kelembaban
Dengan melakukan perawatan ini secara rutin, kulit Anda akan terhidrasi dengan baik dan tampak lebih segar. Pastikan untuk mengunjungi klinik kecantikan terpercaya untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
2. Jaga Pola Makan Sehat
Pola makan yang seimbang sangat berpengaruh terhadap kesehatan kulit. Konsumsi makanan kaya akan vitamin dan antioksidan seperti buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan. Nutrisi ini membantu memperbaiki kerusakan sel dan mencegah penuaan dini.
Makanan yang Disarankan:
Buah-buahan: Jeruk, berry, dan kiwi kaya akan vitamin C.
Sayuran: Bayam dan brokoli mengandung banyak zat besi dan antioksidan.
Kacang-kacangan: Almond dan kenari kaya akan lemak sehat.
Hindari makanan olahan yang tinggi gula dan lemak jenuh, karena dapat menyebabkan peradangan pada kulit.
3. Minum Air yang Cukup
Air adalah elemen vital yang sering diabaikan. Memastikan tubuh terhidrasi dengan baik sangat penting untuk kesehatan kulit. Air membantu mengeluarkan racun dan menjaga kelembaban kulit.
Tips untuk Meningkatkan Asupan Air:
Bawa botol air kemanapun Anda pergi.
Tambahkan potongan buah dalam air untuk memberikan rasa yang lebih menarik.
Atur pengingat untuk minum air secara berkala.
Dengan cukup minum air, kulit Anda akan tampak lebih kenyal dan segar.
4. Rutin Menggunakan HIFU
Untuk mereka yang menginginkan hasil yang lebih instan, perawatan HIFU (High Intensity Focused Ultrasound) sangat dianjurkan. Merupakan perawatan yang menggunakan energi ultrasound untuk mendorong produksi kolagen, menjadikan kulit lebih kencang. HIFU berfungsi untuk:
Mengencangkan kulit kendur
Mengangkat pipi, alis, dan kelopak mata
Menghaluskan kulit
Hancurkan lemak pipi, double chin
Perawatan ini termasuk dalam kategori best seller treatment dengan HIFU pipi sebagai favorit. Hasilnya, wajah tampak lebih muda dan segar.
5. Lindungi Kulit dari Paparan Sinar Matahari
Sinar matahari yang berlebihan dapat merusak kulit dan menyebabkan penuaan dini. Oleh karena itu, penting untuk melindungi kulit dengan menggunakan tabir surya setiap kali keluar rumah. Pilihlah produk dengan SPF minimal 30 dan aplikasikan secara merata.
Tips Tambahan:
Kenakan pakaian yang melindungi kulit.
Gunakan topi dan kacamata hitam saat beraktivitas di luar ruangan.
Hindari sinar matahari langsung pada jam 10 pagi hingga 4 sore.
Dengan perlindungan yang tepat, kulit Anda akan tetap sehat dan terhindar dari kerusakan akibat sinar UV.
6. Manfaatkan Cryolipolisis
Jika Anda ingin mengatasi lemak berlebih dengan cara yang tidak invasif, Cryolipolisis adalah pilihan yang tepat. Merupakan perawatan pembekuan lemak pada titik yang diinginkan, Cryolipolisis berfungsi untuk membuang sel lemak 20-25% tanpa operasi. Anda bisa melakukan perawatan ini di area lengan, perut, dan paha. Best seller treatment untuk perawatan ini adalah Cryolipolisis perut.
Perawatan ini tidak hanya efektif dalam mengurangi lemak, tetapi juga membantu menjaga kontur wajah yang lebih baik. Hasilnya, Anda akan merasa lebih percaya diri dengan penampilan kulit yang lebih ramping.
7. Rutin Melakukan Perawatan Laser
Perawatan laser, seperti Laser C02 dan Laser Pico, dapat menjadi pilihan unggulan dalam menjaga kesehatan kulit. Kedua perawatan ini memiliki manfaat yang signifikan, antara lain:
Laser C02:
Memperbaiki tekstur kulit (scar, pori besar, bopeng)
Pudarkan bekas jerawat
Hilangkan kutil, milia, tahi lalat, keratosis, syringoma
Mencerahkan wajah
Kurangi kerutan halus
Best seller treatment untuk Laser C02 meliputi perawatan untuk bopeng, tahi lalat, dan bekas jerawat, memberikan hasil yang efektif dan memuaskan.
Laser Pico:
Menghilangkan tattoo dan sulam
Mengatasi pigmentasi kulit
Peremajaan kulit
Mengurangi bekas jerawat
Mencerahkan & menglowingkan wajah
Dengan pendekatan yang lebih modern, Laser Pico menawarkan solusi untuk berbagai masalah kulit yang kompleks.
Kesimpulan
Menjaga kesehatan kulit bukanlah hal yang bisa dianggap remeh. Dengan menerapkan tujuh tips di atas, Anda tidak hanya akan mendapatkan kulit yang lebih sehat, tetapi juga lebih bercahaya. Rutin melakukan perawatan seperti Hydra Facial, HIFU, dan perawatan laser lainnya, ditunjang dengan pola makan yang sehat dan perlindungan dari sinar matahari, akan membuat perbedaan yang signifikan.
Jika Anda ingin mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai perawatan kulit, jangan ragu untuk menghubungi:
LORIS BEAUTY CLINIC Cabang Kediri
Telp: +62 812-1714-8889
Alamat: Jl. Imam Bonjol No. 362 Kota Kediri
Instagram: @lorisbeautykediri
Investasikan waktu dan perhatian Anda pada kesehatan kulit, karena penampilan yang sempurna dimulai dari kulit yang sehat!
0 notes
Text
Taman Rumah Sederhana Di Desa
Tinggal di desa memberikan banyak keuntungan, terutama bagi mereka yang menyukai ketenangan dan kedekatan dengan alam. Salah satu cara untuk menikmati lingkungan pedesaan adalah dengan menghadirkan taman rumah sederhana. Selain mempercantik tampilan rumah, taman juga bisa menjadi tempat relaksasi dan area hijau yang menyegarkan. Artikel ini akan membahas inspirasi dan langkah-langkah untuk membuat taman rumah sederhana di desa yang indah namun mudah perawatannya.
1. Manfaat Memiliki Taman di Rumah Desa
Memiliki taman di halaman rumah, meskipun sederhana, membawa banyak manfaat, terutama di pedesaan. Beberapa manfaat utama termasuk:
Meningkatkan estetika rumah: Taman dengan tanaman hijau dan bunga warna-warni akan membuat rumah terlihat lebih segar dan indah.
Memberikan tempat untuk bersantai: Di desa, di mana suasana umumnya lebih tenang, taman bisa menjadi tempat ideal untuk bersantai sambil menikmati udara segar.
Sumber sayuran dan buah segar: Selain estetika, taman rumah di desa juga dapat difungsikan sebagai kebun kecil untuk menanam sayuran atau buah-buahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari.
Ruang bermain untuk anak-anak: Taman juga bisa menjadi tempat aman bagi anak-anak bermain sambil belajar mengenal alam.
2. Inspirasi Desain Taman Sederhana di Desa
a. Taman Tradisional dengan Sentuhan Modern
Memadukan gaya tradisional dan modern dalam taman rumah bisa menjadi ide menarik. Misalnya, gunakan tanaman lokal seperti pisang, kelapa, atau pepaya yang sudah biasa ditemukan di desa. Tambahkan elemen modern seperti kursi kayu minimalis atau lampu taman solar untuk memberikan sentuhan kontemporer.
b. Taman Vertikal
Jika lahan terbatas, solusi praktis adalah membuat taman vertikal. Gunakan tembok atau pagar rumah sebagai media untuk menanam tanaman dalam pot-pot kecil. Jenis tanaman seperti daun sirih, anggur, atau bunga rambat cocok ditanam secara vertikal. Selain hemat ruang, taman vertikal juga memberikan kesan unik dan modern.
c. Kebun Sayuran Kecil
Bagi penghuni desa yang gemar bercocok tanam, kebun sayuran kecil bisa menjadi pilihan tepat. Area taman yang sederhana dapat diisi dengan tanaman seperti cabai, tomat, atau sayuran hijau lainnya. Selain mempercantik halaman, hasil kebunnya juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.
d. Taman Bunga dengan Tanaman Pengusir Nyamuk
Di desa, terkadang nyamuk bisa menjadi masalah, terutama saat musim hujan. Salah satu cara alami untuk mengatasi ini adalah dengan menanam tanaman yang memiliki sifat pengusir nyamuk seperti lavender, sereh wangi, atau daun mint. Taman ini tidak hanya indah, tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan.
3. Langkah-Langkah Membuat Taman Sederhana di Desa
a. Perencanaan dan Pemilihan Lokasi
Langkah pertama dalam membuat taman sederhana adalah menentukan lokasi yang tepat. Pilih area yang cukup terkena sinar matahari agar tanaman bisa tumbuh subur. Perhatikan juga ketersediaan air untuk menyiram tanaman.
b. Pemilihan Jenis Tanaman
Setelah menentukan lokasi, pilihlah jenis tanaman yang sesuai dengan iklim desa Anda. Misalnya, di daerah pedesaan dengan iklim tropis, tanaman seperti bunga kamboja, pohon kelapa, atau rumput gajah akan tumbuh subur. Untuk taman sayur, pilihlah jenis tanaman yang mudah dirawat seperti kangkung, bayam, atau kacang panjang.
c. Pengaturan Tata Letak
Atur tata letak tanaman sesuai dengan ukuran lahan. Jangan terlalu memadati taman dengan banyak tanaman agar terlihat rapi dan mudah dirawat. Anda bisa membuat jalur kecil dari batu koral sebagai pemisah antara area tanaman dan area berjalan.
d. Penggunaan Material Lokal
Menggunakan material lokal seperti batu alam, bambu, atau kayu jati untuk dekorasi taman bisa memperkuat kesan alami dan tradisional. Bambu bisa dijadikan pagar pembatas taman atau tiang untuk tanaman rambat, sedangkan batu alam bisa digunakan sebagai jalan setapak.
e. Pemeliharaan Rutin
Taman yang sehat memerlukan perawatan rutin. Siram tanaman setiap pagi atau sore hari, pangkas daun-daun yang kering, dan pastikan tidak ada hama yang menyerang tanaman. Pemeliharaan yang baik akan membuat taman tetap asri sepanjang tahun.
4. Tips Merawat Taman di Desa
Berikut adalah beberapa tips merawat taman sederhana di desa agar tetap cantik dan sehat:
Penyiraman teratur: Meski di desa sering turun hujan, pastikan tanaman tetap disiram pada musim kemarau untuk menjaga kelembapannya.
Pemupukan alami: Gunakan pupuk kompos atau pupuk kandang yang mudah didapat di desa. Pupuk alami ini lebih ramah lingkungan dan efektif menyuburkan tanaman.
Pengendalian hama secara alami: Alih-alih menggunakan pestisida kimia, coba gunakan cara alami seperti menanam tanaman pengusir hama atau membuat jebakan hama dengan bahan organik.
5. Kesimpulan
Membuat taman rumah sederhana di desa tidak memerlukan biaya besar atau perawatan rumit. Dengan perencanaan yang baik, pemilihan tanaman yang tepat, dan perawatan rutin, Anda bisa menikmati keindahan alam yang asri di halaman rumah sendiri. Selain memperindah rumah, taman sederhana juga memberikan berbagai manfaat, baik dari segi kesehatan maupun lingkungan. Jadi, tunggu apa lagi? Mulailah merancang taman impian Anda dan nikmati suasana pedesaan yang lebih hijau dan menyegarkan!
Ingin menghadirkan taman rumah sederhana yang asri di desa? Hubungi Pusat Interior Medan di Lt. 1 KOMP. SETIA BUDI POINT, Jl. Setia Budi No.15 BLOK C, Tj. Sari, Kec. Medan Selayang, Kota Medan Nomor Hp: - 082374570543 (Admin 1) - 082277873412 (Admin 2)
#taman rumah sederhana di desa#inspirasi taman rumah desa#ide taman desa#taman rumah sederhana#Pusat Interior Medan
0 notes
Text
Nasi Kandar, Senai. Oct 4 24'
Makanan ini enak, saya mencobanya karena korban delay, yang tadinya harus boarding sore hari jadi esok pagi. Alhasil saya membeli ini untuk makan malam di Marry Brown di bandara Senai, sebuah bandara kecil yang melayani penerbangan Internasional di Johor. Di malam hari pada bandara tsb, makanan ini yang lumayan make sense. Namun saya gak mau memakannya semua, tentu saja karena lemak dari ayam, dari minyak goreng untuk deep fried the chicken, protein dan karbonya pun lumayan untuk dimakan malam-malam. Ditambah sore hari saya juga sudah makan burger. Adalah kali pertama saya mencoba Nasi Kandar yang pernah dalam suatu tayangan Tanboy kun begitu populer di Malaysia. Dalam tayangan tersebut kuahnya sangat becek dan terbukti.... memang Marry Brown menyediakan kuah yang lumayan. Untuk rasa, tentu saja mirip makanan khas Minang namun bedanya ini lebih encer dan agak berasa kari. Kalaulah saat itu berada di rumah, mungkin akan saya tambahkan labu siam, acar, atau bayam supaya kandungan seratnya mengimbangi lemak atau protein yang ada. Namanya juga kondisi darurat delay, we can only wait and see.
0 notes
Video
youtube
TIPS LAHAN TERBATAS PANEN MAKSIMAL DENGAN MENGGUNAKAN BOX SUSUN HEMAT TEMPAT
Jika Anda memiliki lahan terbatas tetapi ingin memaksimalkan hasil panen, menggunakan box susun bisa menjadi solusi yang efektif. Berikut adalah beberapa tips untuk memanfaatkan metode ini secara optimal:
1. Pilih Box dengan Desain yang Tepat
Gunakan box bertingkat atau rak vertikal yang kuat dan stabil.
Pastikan setiap kotak atau tingkatan memiliki drainase yang baik untuk menghindari kelebihan air.
2. Gunakan Media Tanam Berkualitas
Isi setiap box dengan media tanam yang subur dan gembur, seperti campuran tanah, kompos, dan sekam.
Pilih media yang mampu mempertahankan kelembaban namun tetap menyediakan aerasi yang cukup bagi akar tanaman.
3. Tanaman yang Tepat untuk Sistem Bertingkat
Pilih tanaman yang cocok untuk ditanam secara vertikal seperti:
Kombinasikan tanaman berdasarkan kebutuhan cahaya dan ruangnya.
Sayuran daun (selada, bayam, kangkung).
Tanaman herbal (basil, peterseli, mint).
Buah kecil (stroberi, tomat ceri).
4. Pengaturan Cahaya dan Sirkulasi Udara
Letakkan box susun di tempat yang mendapatkan sinar matahari yang cukup, minimal 6 jam per hari.
Pastikan ada ruang yang cukup antara box agar sirkulasi udara tidak terganggu, sehingga menghindari kelembaban berlebihan yang bisa menyebabkan jamur.
5. Sistem Penyiraman yang Efisien
Buatlah sistem penyiraman otomatis menggunakan irigasi tetes atau gunakan botol air dengan lubang kecil sebagai metode penyiraman manual agar air dapat tersebar merata di setiap tingkat.
Usahakan untuk menyiram pada pagi atau sore hari agar air tidak cepat menguap.
6. Pemupukan yang Tepat
Berikan pupuk organik atau kompos secara teratur, namun pastikan tidak berlebihan untuk menghindari penyakit akibat over-fertilization.
Anda bisa menggunakan pupuk cair yang disiramkan ke setiap tingkat box.
7. Kontrol Hama dan Penyakit
Karena box susun biasanya padat, pastikan untuk memantau setiap tanaman secara berkala dari hama atau penyakit.
Gunakan metode pengendalian organik, seperti neem oil atau sabun insektisida, jika ditemukan gejala serangan.
8. Rotasi Tanaman
Lakukan rotasi tanaman untuk menjaga kesuburan tanah dan mengurangi risiko serangan penyakit yang berkembang di media tanam.
9. Manfaatkan Ruang Dinding
Jika masih memungkinkan, Anda juga bisa memanfaatkan dinding di sekitar lahan untuk menanam tanaman rambat seperti timun, kacang panjang, atau tanaman lain yang bisa merambat ke atas.
Dengan teknik ini, Anda dapat memaksimalkan produksi di lahan terbatas dan menciptakan kebun vertikal yang efisien serta hemat tempat.
0 notes
Text
Hub 0815–8733–334, Kombinasi Lauk yang Cocok dengan Beras Diet Yoriyoi
Hub 0815–8733–334, Dalam menjalani program diet, penting untuk memilih makanan yang tidak hanya rendah kalori tetapi juga kaya nutrisi. Beras Diet Yoriyoi adalah salah satu pilihan yang tepat, namun agar diet Anda semakin optimal, perlu adanya kombinasi lauk yang seimbang dan bergizi. Artikel ini akan membahas kombinasi lauk yang cocok dengan Beras Diet Yoriyoi untuk menciptakan menu diet yang sehat dan lezat.
Keunggulan Beras Diet Yoriyoi
Beras Diet Yoriyoi adalah produk revolusioner yang dirancang khusus untuk membantu individu mencapai atau mempertahankan berat badan ideal. Beras ini memiliki kandungan kalori yang rendah, namun tetap kaya akan nutrisi esensial seperti serat, vitamin, dan mineral. Dengan Beras Diet Yoriyoi, Anda bisa merasa kenyang lebih lama, yang sangat membantu dalam mengontrol asupan kalori harian.
Kombinasi Beras Diet dan Lauk yang Tepat
1. Ayam Panggang dengan Bumbu Rempah dan Sayuran Kukus
Ayam panggang dengan bumbu rempah merupakan pilihan yang sangat baik untuk kombinasi beras diet dan lauk. Ayam tanpa kulit adalah sumber protein rendah lemak yang mendukung pembentukan otot. Kombinasikan dengan sayuran kukus seperti wortel, brokoli, dan kembang kol untuk menambah serat dan vitamin. Bumbu rempah seperti kunyit, jahe, dan bawang putih tidak hanya memperkaya rasa tetapi juga memiliki manfaat anti-inflamasi.
2. Ikan Salmon dengan Sayuran Hijau
Ikan salmon adalah sumber protein berkualitas tinggi dan asam lemak omega-3 yang sangat baik untuk kesehatan jantung. Kombinasikan dengan sayuran hijau seperti bayam, kangkung, dan sawi yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Tambahkan sedikit minyak zaitun dan perasan lemon untuk menambah cita rasa dan nutrisi.
3. Tumis Tahu dengan Jamur dan Paprika
Tahu adalah sumber protein nabati yang sangat baik, terutama bagi vegetarian. Tumis tahu dengan jamur dan paprika memberikan kombinasi sempurna antara protein, serat, dan antioksidan. Paprika juga kaya akan vitamin C yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sajikan dengan Beras Diet Yoriyoi untuk menu makan yang seimbang dan lezat.
4. Udang Saus Lemon dengan Brokoli Kukus
Udang adalah pilihan protein rendah kalori yang kaya akan nutrisi. Udang saus lemon memberikan rasa segar dan gurih yang menggugah selera. Brokoli kukus sebagai pendamping menambah serat dan vitamin K, menjadikannya kombinasi sempurna untuk menu diet sehat dengan Beras Diet.
5. Telur Orak-Arik dengan Kacang Panjang dan Tomat
Telur orak-arik adalah pilihan protein yang mudah disiapkan dan sangat fleksibel. Kombinasikan dengan kacang panjang dan tomat untuk menambah serat dan vitamin. Menu ini cocok untuk sarapan atau makan siang, memberikan energi yang cukup untuk aktivitas sepanjang hari tanpa membuat Anda merasa terlalu kenyang.
Waktu Terbaik Konsumsi Beras Diet Yoriyoi
Waktu terbaik konsumsi Beras Diet Yoriyoi adalah saat-saat dimana tubuh memerlukan energi yang stabil dan nutrisi yang seimbang. Berikut adalah beberapa waktu terbaik untuk mengonsumsinya:
1. Sarapan
Memulai hari dengan sarapan yang mengandung Beras Diet Yoriyoi membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Sarapan yang sehat dapat meningkatkan konsentrasi dan produktivitas sepanjang hari. Cobalah kombinasikan beras diet dengan telur rebus dan sayuran hijau untuk sarapan yang seimbang.
2. Makan Siang
Makan siang adalah waktu yang ideal untuk mengonsumsi Beras Diet Yoriyoi karena dapat memberikan energi yang cukup untuk aktivitas sore hari. Kombinasikan dengan protein tanpa lemak seperti ayam panggang atau ikan dan sayuran segar untuk makan siang yang lezat dan bergizi.
3. Makan Malam
Untuk makan malam, Beras Diet Yoriyoi bisa dikombinasikan dengan lauk yang lebih ringan seperti tahu atau sayuran tumis. Ini membantu menghindari perasaan terlalu kenyang sebelum tidur dan memberikan nutrisi yang diperlukan untuk pemulihan tubuh saat tidur.
Menu Diet Sehat dengan Beras Diet
Menciptakan menu diet sehat dengan Beras Diet tidaklah sulit jika Anda tahu kombinasi lauk yang tepat. Berikut adalah beberapa ide menu yang bisa Anda coba:
Sarapan
Beras Diet Yoriyoi dengan telur orak-arik dan bayam.
Beras Diet Yoriyoi dengan sayuran tumis dan sedikit kecap asin.
Makan Siang
Beras Diet Yoriyoi dengan ayam panggang, brokoli kukus, dan saus kacang.
Beras Diet Yoriyoi dengan salmon panggang dan sayuran hijau.
Makan Malam
Beras Diet Yoriyoi dengan udang masak saus tomat dan bayam tumis.
Beras Diet Yoriyoi dengan tahu tumis jamur dan paprika.
Tips Mengoptimalkan Diet dengan Beras Diet Yoriyoi
Agar diet Anda semakin optimal, berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
1. Konsistensi
Kunci utama dalam diet adalah konsistensi. Pastikan Anda mengonsumsi Beras Diet Yoriyoi secara teratur dan dalam porsi yang tepat. Konsistensi dalam memilih lauk yang sehat juga penting untuk mencapai hasil yang diinginkan.
2. Monitor Perkembangan
Pantau perkembangan berat badan dan kesehatan Anda secara berkala. Catat setiap perubahan poWindaf dan evaluasi apakah kombinasi lauk dan Beras Diet Yoriyoi sudah memberikan hasil yang maksimal.
3. Sesuaikan dengan Kebutuhan
Setiap individu memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda. Sesuaikan porsi Beras Diet Yoriyoi dan lauk yang Anda pilih dengan aktivitas fisik dan kondisi kesehatan Anda. Jika perlu, konsultasikan dengan ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang lebih spesifik.
4. Variasi Menu
Agar tidak bosan, variasikan menu diet Anda. Cobalah berbagai kombinasi lauk yang berbeda dengan Beras Diet Yoriyoi untuk mendapatkan berbagai nutrisi dan rasa yang menarik.
baca juga : Cara Efektif Diet dengan Beras Diet Yoriyoi
Mengapa Memilih Beras Diet Yoriyoi?
Beras Diet Yoriyoi bukan hanya beras biasa. Keunggulan yang ditawarkan oleh beras diet ini membuatnya menjadi pilihan ideal bagi siapa saja yang ingin menjalani gaya hidup sehat. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Anda harus memilih Beras Diet Yoriyoi:
1. Rendah Kalori
Beras Diet Yoriyoi rendah kalori, sehingga membantu Anda mengontrol asupan kalori harian tanpa harus mengurangi porsi makan secara drastis.
2. Tinggi Serat
Kandungan serat yang tinggi dalam Beras Diet Yoriyoi membantu menjaga pencernaan tetap sehat dan memberikan rasa kenyang lebih lama.
3. Nutrisi Seimbang
Beras Diet Yoriyoi mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh untuk berfungsi optimal setiap hari.
4. Mudah Dimasak
Beras ini mudah dimasak dan dapat disajikan dengan berbagai lauk yang sehat, membuatnya cocok untuk gaya hidup modern yang sibuk.
Kesimpulan
Menggabungkan Beras Diet Yoriyoi dengan lauk yang sehat adalah cara yang efektif untuk mencapai gaya hidup sehat dan berat badan ideal. Temukan kombinasi lauk yang cocok dengan Beras Diet Yoriyoi. Nikmati makanan sehat yang lezat! Dengan variasi menu yang tepat dan konsistensi, Anda dapat menikmati manfaat dari diet yang seimbang dan bergizi. Untuk informasi pembelian, Anda bisa menghubungi 0815–8733–334. Mulailah perjalanan Anda menuju kesehatan yang lebih baik hari ini!
FAQ
1. Apa saja keunggulan Beras Diet Yoriyoi?
Beras Diet Yoriyoi rendah kalori, tinggi serat, mengandung nutrisi seimbang, dan mudah dimasak. Semua keunggulan ini membantu dalam menjalani gaya hidup sehat dan mencapai berat badan ideal.
2. Bagaimana cara menggabungkan Beras Diet Yoriyoi dengan lauk yang sehat?
Anda bisa mengkombinasikan Beras Diet Yoriyoi dengan lauk seperti ayam panggang, ikan salmon, tahu tumis, udang saus lemon, dan telur orak-arik. Pilih lauk yang rendah lemak dan kaya nutrisi.
3. Kapan waktu terbaik untuk mengonsumsi Beras Diet Yoriyoi?
Waktu terbaik untuk mengonsumsi Beras Diet Yoriyoi adalah saat sarapan, makan siang, dan makan malam. Ini membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan memberikan energi yang cukup untuk aktivitas harian.
4. Bagaimana cara memasak Beras Diet Yoriyoi?
Beras Diet Yoriyoi mudah dimasak seperti beras biasa. Cukup cuci beras, masak dengan air sesuai takaran, dan biarkan hingga matang. Anda bisa menggunakan rice cooker atau metode memasak tradisional.
5. Apakah Beras Diet Yoriyoi cocok untuk semua orang?
Beras Diet Yoriyoi cocok untuk semua orang yang ingin menjalani gaya hidup sehat dan mengontrol asupan kalori. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi jika Anda memiliki kondisi kesehatan khusus.
6. Bagaimana cara menjaga konsistensi dalam diet dengan Beras Diet Yoriyoi?
Untuk menjaga konsistensi, pastikan Anda mengonsumsi Beras Diet Yoriyoi secara teratur dan dalam porsi yang tepat. Variasikan menu dengan berbagai lauk sehat agar tidak bosan.
7. Di mana saya bisa membeli Beras Diet Yoriyoi?
Untuk informasi pembelian Beras Diet Yoriyoi, Anda bisa menghubungi 0815–8733–334. Mulailah perjalanan Anda menuju kesehatan yang lebih baik dengan beras diet yang tepat!
0 notes
Text
A Day in 1st Ramadhan 1445H
Hallo guys, sebernya mau ngonten ala2 gitu. Tapi males ah, nanti jadi konsumsi publik. Jadi yaudah, ditulis aja ya. Hari ini kami bangun sahur sekitar jam 3.30. Mana belum Tahajud dan Witir, belum nyiapin makanan juga, jadi yaudah disatsetin aja. Singkatnya, setelah Tahajud dan Witir, langsung sigap nyuci bayam 1 iket yg emang udah disiang dari 2 hari lalu. Setelah itu jadilah Bayam rebus berbumbu bawang merah sebutir, bawang putih sebutir, garam+totole, dicampur potongan tahu 2 butir.
Nah ini nih bentukannya. Agak blur karena kameranya kena uap. Jadi, dari bayam yg seikat + tahu 2 butir tadi saya cuma makan setengahnya.
Lalu saya makan ubi sebutir. Ngga ada timbangan, mungkin nyampe 100 gram.
Jadi saya beli bayam itu seharga 10rb/3 ikat. Seikat sekitar 3rban. Jadi kalo setengah ikat kita anggap 2rb.
Tahu 10rb isinya 8. Jadi sebutir sekitar 1,250. Tadi kan saya pake 2 tahu, tapi yg di piring itu cuma 1 tahu. Jadi kita anggap 1.500 aja ya.
Lalu ubi jalar itu saya beli 5rb isi 5. Jadi sebutirnya 1.000.
Total makanan sahur saya 2.000+1.500+1.000=4.500
-----------
Setelah sahur saya sempetin tilawah. Setelah itu saya menyelesaikan editing video kegiatan GPM punya Bu Kabid atas. Ngga terasa, ternyata selesainya sekitar jam 8.30. Setelah itu saya main duolingo dan ngelanjutin baca Ronggeng Dukuh Paruk. Eh ngga terasa sudah hampir jam 11. Belum mandi padahal mau Dhuha. Akhirnya saya segera mandi dan setelah itu sholat Dhuha.
Setelah Dzuhur saya tilawah lagi sedikit. Setelah itu jam 13.00 nemenin Hilal ke Mba Ana. Dia mau nyeteril Si Putih yg sudah birahi sejak 2 hari lalu. Nganter gitu aja makan waktu sejam. Akhirnya setelah dari sana saya sekalian nyuci mobil yg sudah jadi wacana mungkin sejak sebulan lalu. Nyuci mobil dari jam 2 lewah sampe jam stengah 4 masuk waktu Ashar.
Setelah itu saya manggang lele di Happycall, ngerebus bayam campur lokan, udah deh. Setelah itu sekitar 20 menitan saya sempetin work out ringan dari aplikasi. Mandi, tilawah sampe Magrib, sholat, baru akhirnya makan.
Ini bayam yg saya masak sore tadi. Kematengan gara-gara setelah masak pancinya saya tutup. Ada campuran lokannya sekilo. Setelah dikupas ya palingan beberapa puluh butir saja ngga nyampe 100 gram.
Nah ini piring lainnya. Ada lele bumbu yg saya beli di Pasar Tani hari Jumat lalu (isi 4 harga 25rb). Ada ubi rebus sisa sahur. Apel setengah. Biji temauk beberapa butir, dan sejumput sambal bacang.
Bayam 3000 + lokan 18.000 + Lele 12.500 + Ubi 1.000 = 34.500
Jadi total makan saya hari ini 4.500 + 34.500 = 39.000
Btw, kenapa jadi perhitungan gini ya. Mkmkmk (ketawa keselek biji beton)
---------
Setelah makan sambil dengerin Rocky Gerung dan Aeb Saefuloh ngomongin tentang Hak Angket perkara Pemilu, masuklah waktu Isya. Nah, setelah makan saya langsung cuci piring dan sholat Isya + Tarawih. Selesai sekitar jam 8.15.
Setelah itu nemenin Hilal ngambil Si Putih yg sudah selesai Kebiri. Nyampe rumah jam 21.30. Saya kira kajian Al Mulk Ustad Omar Mita mulainya hari ini, ternyata besok. Alhasil yaudah saya langsung nulis aja.
Nah, selesai kegiatan hari ini. Terpantau, saya selesai menuliskan ini pukul 22.41. Lumayan memakan waktu juga ya. Yaudah deh, sampai di sini. Saya mau cuci muka, sikat gigi, dan tidur.
Cukup.
11/03/2024
1 note
·
View note
Text
Fall for You.
Lima tahun pengalaman naik gunung tak serta-merta buat makanan yang dimasak Adip selalu enak. Buktinya siang itu, ia yang biasanya makan sayur bayam dan rollet dengan enak kali ini rasakan sayur bayam buatannya hambar. Entah karena ia lupa tambahkan lengkuas atau memang karena makannya berada di antara Hannan dan Loka yang tengah bertengkar.
Bukan pemeran utama namanya kalau tidak merepotkan orang lain. Karena sekarang Adip duduk diantara mereka, Hannan operkan air minum untuk Loka melalui Adip dan Adip berikan air minum tersebut untuk Loka. Namun, kemudian Loka gunakan air tersebut untuk sirami kakinya yang kotor secara cuma-cuma. Hannan mendengus lesu melihat Loka perlakukan air yang diberikannya. Keduanya kemudian kembali diam tak bergeming, yang satu ratapi tangkai daun pepohonan sementara satunya lagi ratapi tanah dan bebatuan.
“Ah, terserah lu berdua deh. Gue pamit dulu mau eksplor tanaman sama buah-buahan di sekitar sini, nanti jam lima sore gue balik buat masak lagi.” Pamit Adip tanpa menunggu persetujuan keduanya.
Alhasil, tinggal lah Hannan dan Loka di hadapan tenda yang mereka bangun beberapa jam yang lalu. Tenda yang muat empat orang, untuk ditinggali tiga orang dalam semalam.
Cukup lama si surai cokelat bersihkan area luar tenda, punguti sampah-sampah kecil di sekitar, masuk ke dalam tenda untuk bongkar tas logistik, menghitung persediaan, kemudian dilanjut membaca novel bacaan milik teman dari tim sebelumnya yang sengaja ia bawa.
Loka bukan orang yang suka membaca novel, namun melihat benda kotak tersebut setelah Hannan bilang akan menemuinya adalah ide bagus untuk alihkan suasana canggung diantara keduanya.
Hannan masih belum berani angkat bicara. Sedangkan Loka enggan ajak temannya itu berbicara.
Sementara Loka terlihat sangat menikmati waktunya di hutan, Hannan masih belum terbiasa. Sesekali ia bersandar pada tas carrier-nya, duduk dengan canggung kemudian berbaring ke kanan dan kiri tidak nyaman, duduk lagi, keluar dari tenda untuk cari udara segar, sampai akhirnya ia bosan sendiri dan putuskan untuk duduk berhadapan dengan Loka yang tengah asik membaca.
Loka tak bergeming. Kalau dilihat dari sudut pandang Hannan, pemuda itu sangat fokus dengan apa yang ia baca sekarang. Alisnya mengerut, bukti lain adalah bibirnya yang tebal di bagian bawah itu sesekali bergumam kecil atas dialog apa yang tengah ia baca.
Mereka tenang dalam posisi tersebut lebih dari sepuluh menit. Pandangi teman selama sepuluh menit yang tengah baca buku di dalam tenda rupanya buat si surai legam rasakan gerah.
Ia perlahan kendurkan resleting jaketnya, masih dengan mata yang tak lengah pandangi Loka. Ia hanya penasaran, akan seperti apa reaksi si surai cokelat selanjutnya. Ia sengaja siksa Loka dengan cara yang sedikit berbeda. Namun, ternyata Loka lebih kokoh dari yang Hannan kira, maka pemuda itu persiapkan pergerakan lain untuk dapat perhatian temannya.
“Rambut lu udah panjang aja, perasaan baru kemarin di potong.” Telapak tangan Hannan dengan jarinya yang tebal-tebal lolos selipkan anak rambut Loka ke sisi telinganya.
Dan, berhasil.
Manik keduanya bertemu. Secara refleks Loka mundurkan tubuhnya perlahan, masih belum ingin menanggapi Hannan rupanya.
“Lagi baca The Little Prince, ya?” Dan Hannan masih berusaha, namun yang didapatinya hanya anggukan kecil dari pemuda di hadapannya tanpa menoleh kepada yang mengajaknya bicara.
Menyerah, yang surainya legam akhirnya memilih opsi nekat untuk mengacak-acak tas Loka yang berisi keperluan logistik.
“Gue udah laper nih, enak makan mie gak sih dingin-dingin begini? Lu mau gak? Gue buatin sekalian—”
Belum selesai Hannan bicara, tas milik Loka yang tengah digeledah isinya langsung direbut paksa oleh sang empunya. Bukunya tertinggal, entah sudah di halaman berapa dirinya membaca, toh ia hanya asal membaca beberapa lembar saja.
“Gak usah sok ngide mau masak.” Ketus Loka benahi yang sebelumnya diacak-acak Hannan. “Apa? Mau mie goreng apa mie kuah? Gue buatin,” lanjut si surai cokelat.
Hannan yang sudah pindah posisi di depan buku Loka cuma bisa mencicit, “Kuah aja, pake telor ya.”
Hanya butuh waktu beberapa menit bagi Loka untuk siapkan api karena logistiknya lengkap. Bersyukurlah kepada Adip yang bawa kompor lapangan. Prinsipnya meski mendaki itu terkenal dengan aktivitas nyaris primitif, sebagai manusia modern yang cerdas harus pintar-pintar putar otak agar bisa beradaptasi dengan alam sesuai kondisi fisik manusia sekarang.
Air sudah mendidih, Hannan yang menggigil rapatkan tubuhnya ke dekat kompor dan Loka. Namun selalu saja, Loka renggangkan jarak antara keduanya, bukti bahwa ia masih merajuk dan marah dengan temannya itu.
Mereka masak mie bersama tanpa Adip. Tiga telur dimasukkan, satu untuk Hannan dan dua untuknya. Keduanya tatapi panci cukup serius. Loka berpikir akan dikemanakan kuning telur yang ia tak suka untuk diberikan, ketika ia masih enggan untuk ngobrol basa-basi dengan Hannan.
“Lu masih nggak bisa makan kuning telor, kan?” Oh, rupanya Hannan ingat hal kecil tentangnya.
Masih gengsi, yang surainya cokelat cuma mengangguk tanggapi pertanyaan Hannan.
“Ya udah, kuning telornya buat gue semua aja, lu makan putih telornya ya, tukeran.” Ucap Hannan ringan bersama jemarinya yang gerakkan garpunya untuk pisahkan kuning telur dan putih telur yang hampir matang.
Loka tak ingat pembicaraan awal mereka apa sampai kini keduanya duduk bersejajar tanpa sadar. Yang jelas, perhatian kecil dari Hannan yang ingat bahwa ia masih tidak bisa makan kuning telur luluhkan hatinya untuk tidak terlalu ketus dengan temannya itu.
Hannan makan dengan lahap, dan bilang mie buatan Loka adalah mie terenak sepanjang masa ketimbang mie yang dibuat abang-abangan burjo. Loka yang dengar itu senang dan sesekali curi-curi pandang untuk amati si surai legam.
“Mm... enak, kenyang, punya gue abis nih.” Ucap Hannan pamerkan mangkok kosongnya buat Loka sunggingkan senyuman.
Pada akhirnya, manik keduanya kembali bertemu. Dan Hannan tak bisa untuk tidak menyeka kuah tipis yang belepotan di ujung bibir Loka menggunakan ibu jarinya untuk kemudian ia cecap pada mulutnya sendiri.
“Sayang kuahnya.” Ucapnya sama sekali tak merasa bersalah yang buat Loka menggerutu dalam hati. “Gak sekalian aja bibir gue yang dicecap,”
Perut lapar teratasi. Sampah-sampah sudah diberesi. Yang belum adalah hubungan mereka. Baru saja Loka memungut bukunya untuk kembali dibaca, namun kuasa tersebut langsung ditahan oleh Hannan.
“Gue mau ngobrol sebentar,” katanya terdengar serius.
Loka pun bereskan bukunya ke dalam tas atas permintaan Hannan. Berlanjut bereskan isi tenda yang berantakan sambil pikirkan akan mengutarakan apa saja yang selama ini ia pendam kepada Hannan.
Lagi-lagi mereka duduk berdampingan. Kini si surai cokelat memeluk lututnya, menantikan ucapan apa yang akan keluar dari mulut pemuda yang surainya legam.
Berdua dengan Hannan di dalam tenda dan di tengah hutan tidak pernah masuk ke dalam rencana Loka. Namun, Hannan dengan segala kejutannya itu rela naik gunung pertama kali untuk menjemputnya. Bahkan Adip bilang awalnya ia khawatir dengan kondisi Hannan yang rentan dengan hawa dingin. Ditambah lagi pemuda itu tak ada pengalaman naik gunung sekalipun, maka apresiasi sebesar-besarnya untuk Hannan yang sudah gila saking cintanya dengan Loka.
“Sejak kapan, Loka?”
Yang namanya disebut lantas menoleh untuk tangkap raut wajah Hannan. “Apanya?”
“Sejak kapan, lu suka sama gue?”
Mendapat pertanyaan segamblang itu buat Loka merasa seperti maling yang ditangkap basah.
"Lu tau kan? Dari dulu pacar gue cewek semua.” Hannan lanjutkan kalimatnya.
Loka disampingnya cuma bisa jawab dengan lirih, “Tau, kok. Mantan gue juga cewek. Itu kenapa gue gak mau bilang sama lu,”
Dirasa Hannan belum mau bicara lagi, akhirnya Loka melanjutkan, “Gue tau gue nggak akan bisa, kita nggak akan bisa, Nan. Gue takut nanti kalo gue bilang ke lu, lu bakal jijik sama gue, terus kita nggak temenan lagi.”
“For what?! Kenapa harus jijik?!” Hannan merasa marah dan naikkan nada bicaranya atas kesimpulan yang diambil Loka secara sepihak.
“Ya karena gue kira lu straight, Nan! Tapi tiba-tiba pas gue lagi deket sama Jayen, lu cium gue! Padahal gue udah nggak mau naksir-naksir lu lagi, gue mau coba buka hati buat orang lain, gue mau lupain lu! Tapi lu tiba-tiba cium gue tanpa consent, tanpa kejelasan hubungan kita. Hari ini bisa lu nge-treat gue baik banget kayak princess, besoknya lu nge-treat gue seakan kita nggak pernah kenal, lalu tiba-tiba ngomong mau balikan sama mantan lu seakan-akan kehadiran gue nggak pernah ada artinya buat lu. Gue capek Nan, suka sama lu capek.” Kalimat panjang dari Loka buat Hannan rasakan sesak di lehernya.
“Tapi lu nggak pernah tanya gue, Loka. Lu berasumsi sendiri tentang seksualitas gue. Lu putusin semuanya sendiri—”
“Emang kenapa gue harus melibatkan lu dengan keputusan gue? Perasaan gue biar gue aja yang urus, Nan.” Kesal Loka yang kemudian berpindah tempat, muak untuk bicara bersebelahan dengan Hannan.
“Lu egois.” Ucap Hannan, acungkan jarinya.
Namun Loka tak melihatnya, pemuda itu justru bangkit hendak keluar dari tenda.
Hannan yang tidak terima diabaikan pun tarik lengan Loka secara kasar. Badannya yang lebih besar sengaja memblokir akses keluar si surai cokelat. “Gue udah bilang gue suka sama lu, Loka. Gue sayang sama lu! Gue harus apasih biar lu percaya sama gue? Gue nggak suka lihat lu deket-deket sama orang lain—”
“Lepas anjing, sakit.” Ucap Loka berusaha tepis cengkraman Hannan yang pada akhirnya gagal sebab pemuda itu kembali cengkeram lengannya lebih kuat, sekaligus menyudutkan tubuhnya untuk mundur beberapa langkah.
“Sakit? Emang cuma lu yang sakit? Gue sama sakitnya kayak lu, gue sakit dan merasa mau gila tiap lu nggak pulang dan nginep di rumah Jayen. Gue kepikiran lu, gue nggak bisa tidur. Dan gue bahkan nggak bisa nyuruh lu pulang!”
Loka yang tatap netranya sudah bengis dan muak karena tubuhnya diblokir Hannan pun akhirnya membuka mulut. “Terus gue harus gimana? Mau lu apa, hm?”
Yang ditanya masih diam dan atur napasnya sembari tatapi manik Loka yang jauh lebih rendah lekat-lekat.
“Gue nggak boleh deket sama siapa-siapa dan terus berada dibawah kekang lu, gitu? Dengerin kisah cinta lu dengan mantan-mantan lu, dicium lu asal-asalan kalo lagi senggang, jadi second choice lu? Terus nanti apa lagi? Mau make mulut gue buat pemuas kontol lu? Sewa aja pelacur, bangsat! Gue bukan cowok murahan yang mau berlutut depan kontol temen sendiri.” Puncaknya, Loka secara blak-blakan banyak ungkapkan kata kasar. Ia tabrak tubuh Hannan untuk minggir dari hadapannya. Hingga pada akhirnya, air mata perlahan jatuh basahi pipi si pemuda jangkung.
Ada lima detik Hannan biarkan Loka melenggang pergi. Otaknya kosong seketika. Kalimat panjang yang Loka lemparkan padanya memukul kepalanya habis-habisan secara transparan. Ia mendadak tak bisa berpikir dan dipikirannya hanya ingin mencium Loka agar pemuda itu tahu bahwa dirinya menganggap Loka lebih dari itu. Loka salah paham. Hannan inginkan Loka lebih dari itu. Hannan inginkan Loka untuk tetap berada disampingnya di situasi apapun. Hannan ingin tumbuh dan dewasa bersama Loka. Ingin jadi orang yang lebih baik bersama Loka. Ingin Loka berada dalam semua fase hidupnya, pun dari yang terpuruk sampai berhasil nanti. Ia inginkan Loka lebih dari pemuas hawa nafsu. Ia ingin melakukan hal-hal besar bersama Loka. Ralat, tidak hanya hal-hal besar, hal sekecil makan nasi uduk di pagi hari depan televisi atau pun bertengkar karena celana dalam yang tertukar, Hannan ingin lakukan semuanya asal bersama Loka selamanya.
Maka dari itu, ia secara spontan kejar Loka yang punggungnya mulai jauh dari pandangan. Ia lari beberapa langkah, tarik lengan si surai cokelat sedikit kasar kemudian tangkup kepala yang lebih kecil untuk rasakan ranum bibirnya. Awalnya Loka menolak, namun telapak tangan Hannan yang sebelumnya tangkup kepala, turun ke pipinya untuk usap air mata yang berhasil basahi pipi yang lebih kecil.
Hannan gigit bibir bawah Loka untuk kemudian melesakkan lidahnya masuk ke dalam mulut Loka. Ini ciuman pertama mereka menggunakan lidah, Hannan nekat melakukannya karena tahu Loka juga inginkan hal yang sama. Tubuhnya yang berbicara. Loka yang awalnya tegang dan ingin kabur kini mulai luruh dalam permainan lidah Hannan.
Hannan memeluk pinggangnya kali ini, akan tetapi Loka belum berani untuk balas permainan lidah Hannan. Namun ia meremas bahu Hannan untuk cari pegangan agar tidak terjatuh sebab terus-terusan dicumbu oleh yang surainya legam.
Hannan yang masih berusaha cari nikmat dalam mulut Loka, telapak tangannya secara iseng remas dan jamah pinggang ramping pemuda yang surainya cokelat.
Kemudian sebut saja Loka gila, meskipun benaknya bilang tidak boleh namun tubuhnya mau dijamah Hannan. Tangannya kini melingkar di tengkuk, ia mulai terbawa suasana.
Loka akhirnya balas permainan lidah itu. Namun tangisnya tidak mau berhenti di pelupuk mata. Air matanya terus turun meskipun mereka tengah lakukan adegan panas. Pipi Hannan yang kering pun kini ikut lembab karena Loka.
Ciuman mereka berantakan, namun keduanya tahu betul saling menginginkan dan merindukan. Hidung bangir Hannan berkali-kali tabrak pipi Loka yang basah, pun sama dilakukan oleh Loka.
Dirasa Loka hampir kehabisan nafas karena menangis sambil ciuman, Hannan putuskan untuk lepaskan pagutan di antara mereka.
“Maaf,” ucap Hannan dengan napas berat.
“Maaf, cium lu lagi tanpa persetujuan.” Ungkap si surai legam setengah menyesal sebelum Loka amuk dirinya.
Kenapa setengah menyesal, sebab pikirnya balasan ciuman dari Loka adalah bukti bahwa pemuda itu juga inginkan dirinya. Hannan pikir, keputusannya untuk cium Loka tidak sepenuhnya salah.
“Nggak, jangan minta maaf!” Ketus Loka, belum berani menghadap wajah Hannan. Ditambah wajahnya yang sudah pasti berantakan. Rasanya ingin sekali ia terjun ke dalam jurang.
“Gue akui gue nyakitin lu.” Ujar Hannan sembari raih kuasa Loka untuk ia genggam. “Maaf gue bertele-tele dan nggak peka. Maaf sama kalimat-kalimat dan perilaku cemburu gue yang udah nyakitin lu. Tapi mau nggak, kita seneng-seneng habis ini? Gue udah terlalu sering nyakitin lu dan ngerusak apa yang kita punya. Gue mau bahagiain lu Ka, gue mau perbaiki semuanya, gue mau kita seneng-seneng, gue mau kita tumbuh sama-sama.”
Loka usap pipinya secara kasar dan menantikan apa yang ingin diucapkan oleh Hannan.
“Gue mau lu jadi pacar gue, Loka. Ayo kita pacaran, habisin masa muda sama-sama.”
Anehnya Loka merasa tersipu mendengarnya. Teman yang dulu mandi hujan bersama dengan celana dalam bergambar Spiderman itu mengajaknya pacaran seperti mengajak untuk menikah.
“Masa muda aja? Masa tuanya nggak mau sama gue lagi?” Loka masih malu-malu untuk pandangi manik legam milik Hannan. Sesekali ia menengok ke arah Hannan, sesekali tatapi pohon-pohon yang jadi saksi bisu mereka berciuman.
Hannan yang dengar jawaban Loka pun sumringah. “Kalo rame lanjut part dua, nggak sih?”
“Brengsek.” Kesal Loka yang kemudian tinju dada Hannan secara pelan.
“Peluklah, kalo mau pacaran sama gue.” Ucap si surai legam dengan ringan rentangkan lengannya lebar-lebar. Loka pun kini berani untuk tatap manik Hannan sepenuhnya. Bibirnya mencebik, ia kesal sekaligus senang.
“Siapa juga yang mau pacaran sama lu?”
“Oh? Nikah aja nggak, sih?” Hannan mendekatkan wajahnya pada wajah Loka. Jarak wajah keduanya sangat dekat, hingga Loka bisa rasakan kembali hidung bangir Hannan serta napasnya.
“Ngaco lu.” Kata Loka sambil dorong wajah Hannan dengan telapak tangannya.
“Kenapa? Aku bisa tau nabung dari sekarang, nanti kita pindah ke Belanda, nikah dan hidup sama-sama disana!”
“Stop ngaco, urusin aja matkul lu yang SP karena sering bolos pas putus sama Mahika itu, baru ngomongin mimpi ke Belanda.”
Lantas Hannan pun terkekeh mendengarnya. Omelan yang dirindukannya, mungkin?
0 notes
Text
Alhamdulillah.
Pekan dengan rutinitas yang sama.
Senin turun. P5 hari pertama. Tema 2 topiknya Berkebun Sayur. Semoga lancar selama 4 pekan ke depan. Hari ini aku jatuh dari motor lagi. Alhamdulillah ga kenapa-napa. Tapi spion motorku pecah. Terpaksa diganti pas pulang sekolah. Selasa turun lagi, mengajar di kelas IX. Sambil menyiapkan anak-anak untuk olimpiade MIPA lagi. Pulang ke rumah nonton drakor, dan hujan lebat.
Rabu libur. Menyiapkan materi untuk P5, scroll IG, mengisi jurnal karena Oktober sudah berlalu. Sore aku ke rumah paman. Sambil menyiapkan berkas-berkas persyaratan nikah juga. Kamis turun. Memberi materi untuk P5. Sore pengajian rutin, pulangnya kehujanan. Alhamdulillah hujan lebat lagi.
Jumat libur. Bersih-bersih rumah. Nonton video kucing di yt. Sinkron dapodik lagi. Hari ini pengumuman PPG lagi, angkatan III. Masih belum rezeki kayaknya, belum dipanggil lagi. Tapi ya ga papa juga. Aku juga belum siap kalau harus mengikuti PPG sekarang hehe. Sabtu turun, praktik menanam sayur. Belajar menanam kangkung, bayam dan sawi. Semoga tumbuh subur yaa.
Ahad libur. Kondangan ke Ampkg, ke tempat tetangga pamanku. Pulangnya ke rumah Uu. Kangen banget dah lama ga ketemu Uu. Sudah jadi ASN sekarang dia. Semoga hal lainnya menyusul ya cantik. Rencana mau ke tempat rias mau milih baju pengantin, tapi gagal. Sedih ga ketemu Mr. R, tapi malah beliau yang ke rumahku. Mengantar kue. Ah senangnyaa, setelah 3 pekan ga ketemu. Walau cuma sebentar saja. Tapi sudah cukup menuntaskan rasa rinduku, hehe.
#jurnal1101
0 notes
Text
Hidup yang Diam-diam Kita Cintai
***
Pagi ini, kau berjalan menjauhi tempat tidurmu. Membasuh diri, mengganti pakaian, bersujud dan membaca surat cinta. Matahari sedang hangat, meski embun telah menguap bersama harap. Di halaman kau membaca cuaca, mulai mengambil sapu dan memutuskan untuk berpeluh yang tanpa keluh. Mencabuti yang tumbuh liar di teras halaman, sambil sesekali merapihkan kenangan. Ada rindu, sesal, dan harap yang bersamaan. Membuatmu merasakan sesuatu yang janggal, yang sunyi, tapi harus kau syukuri.
Siang yang terik telah mengeringkan bajumu. Menghangatkan lantai di berandamu, meski panasnya sama dengan panas isi kepalamu. Belakangan ini, pikiranmu rasanya dipenjara dalam masalah-masalah yang kamu harus selesaikan walau bukan kamu yang menghasilkan. Tetapi agaknya, emosimu sudah tak mau tahan, kamu pergi siang itu juga dari rumah untuk menghindari keadaan yang malas kamu selesaikan. Kebetulan kondisi sepi, semua orang keluar menemui sibuknya sendiri. Kau mengemasi baju-bajumu di almari, asal saja memasukkan ke tas coklatmu yang sempit dan lusuh, tak sempat disayangi.
***
Sore itu kau terduduk, di pinggir kolam. Memandang ikan-ikan yang berkejaran. Sambil menikmati es teh yang kau beli di pertigaan. Langit jingga dan hatimu senja. Kamu mengusir sepi dengan shalawat nabi lumayan nyaring di gawai. Sengaja tak pakai headset agar bebas didengar yang lain, meski tak ada siapa-siapa di taman itu. Satu jam lebih kau terdiam, meski isi kepalamu riuh tak karuan, kemudian memutuskan pulang, masuk ke kamar, menyalakan lampu dan menutup jendela. Menjatuhkan tubuhmu dikasur. Hari menuju gelap, hati dan pikiranmu apa kabar?
Malam itu, tak ada apapun kecuali mata yang pejam, tapi kesadaranmu tak hilang, hanya sepi yang pisau. Menyayat pelan-pelan hatimu, menggores maumu. Ada yang menetes dalam kesadaranmu, meski sakit tapi kamu setuju. Adalah menerima, menghadapi, lalu pelan-pelan mau menjalani. Sebab kamu tahu, hidup bukan sekedar bisa lari dari apa-apa yang tak disetujui atau gagal dieksekusi. Hidup juga tentang menghadapi apa yang seharusnya dihadapi. Meski terkadang kamu yang membuat masalah jadi semakin besar, namun seringkali kamu menjadi besar karena masalah-masalah.
***
Pagi ini, kamu masih berjalan. Menyusuri paping-paping jalanan depan rumah. Sambil sesekali melempar senyum pada yang lalu lalang. Di saku kananmu, selembar dua puluh ribuan. Matamu jauh memandang ke ujung jalan, mengharap-harap motor berkeranjang penuh sayuran melintas di hadapan. Lima menit sepuluh menit, akhirnya tiba. Seikat bayam, tempe potongan, dan cabai bungkusan telah ada di genggaman. Kamu bergegas ke dapur, meracik santapan. Pagi yang nikmat bukan?
***
Hari ini kamu memutuskan di rumah saja. Membereskan yang kemarin sempat kamu tinggalkan. Menyapu kekesalan, menyiram kemalasan, mencuci bosan dan menata kepentingan. Menjelang siang, angin segar datang menyejukkan keadaan. Kamu lega, meski ada sesal. Namun selalu bersyukur sebab masih diberi kesadaran memaafkan diri dan keadaan. Melanjutkan lagi langkah yang sudah kamu mulai dengan motivasi yang luhur itu.
***
Hari-hari tak sekedar perjalanan matahari. Tak hanya air yang ngalir. Di hitam matamu, kepastian terbuka. Jalanan menantang di depan mata. Hilang gelisah tinggallah kisah yang kau kasih nama kian mewah untuk kau seduh di tiap langkah. Tiap-tiap kelokan, terjal jalan, gelap hutan atau tanjakan yang tak kenal ujungnya, kau begitu nikmati. Bukan karena tak kenal takut. Bukan karena telah biasa. Kadang-kadang menjalani tak butuh kelogisan, kau hanya harus percaya pada pemberian. Pemberian yang bagaimanapun bentuknya. Kau hanya butuh percaya, bahwa Dia selalu punya cara untuk sayangi hamba-Nya.
***
Kamu kira hidup hanya soal bertahan, menahan letupan-letupan. Saat di mana kamu dipaksa menyukai hal-hal yang tak kamu sukai. Menjalani hal-hal yang bukan dirimu. Tetapi akhirnya kamu mau untuk menjalani. Kamu mau sisihkan waktumu untuk hal yang tak penting bagi hidupmu. Betapa sia-sia, betapa buang-buang tenaga, waktu, pikiran, perasaan. Kamu pasti sangat tak menikmati. Tetapi di balik segala hal tak menyenangkan yang akhirnya kamu jalankan itu, ada sesuatu yang kamu tak mau hilangkan. Adalah selalu percaya kepada kebaikan. Memanglah benar bahwa kebaikan seringkali tentang hal-hal yang buat kita enggan lakukan. Namun kebaikan adalah kehormatan bagi yang siap jalankan.
***
Kamu hari ini tersusun dari rangkaian keputusan. Bahagia dan kecewa adalah konsekuensi. Terima dan hadapi. Ia bagian dari kemewahan yang disuguhkan Tuhan. Semua pilihan ada pada kamu, mau bawa kemewahan itu pulang ke hatimu yang palung atau tidak. Seperti kata Paulo Coelho, setiap hari sama saja, dan jika tiap hari sama belaka dengan berikutnya, itu karena orang lupa menyadari hal-hal baik yang terjadi setiap hari dalam hidup mereka, misalnya terbitnya matahari.
***
Pada akhirnya, hari hari mengajarimu banyak arti. Hal-hal sederhana butuh dimaknai. Bisa bangun pagi, bersujud, langkahkan kaki, beri makan ayam, masak makanan kesukaan, keringat bercucuran, melihat nasi basi, jemuran kehujanan, sunyi di balik tudung saji, itu hal-hal sepele yang perlu disyukuri. Pemaknaan tak pernah ada yang sia-sia, dan memang di dunia ini tak ada yang dicipta sia-sia. Semua adalah jalan menuju kebahagiaan.
***
Pagi ini, seorang bapak lewat di hadapan. Menenteng dua kresek kebutuhan sehari-hari ia pun permisi dan lantas mendoakan. Pagi ini, kita masih penasaran terhadap wajah langit yang setiap saatnya berganti. Menebak-nebak apa kiranya yang dilukis Tuhan di atas sana. Pagi ini, kaki kita masih berjalan, tinggalkan jejak di lorong-lorong, di anak tangga, di batas-batas kamar. Dan kita akan merindukan jejak-jejak yang kita tinggalkan. Kau akan merindu, aku akan merindu. Kita akan merindukan hidup kita. Hidup yang kemarin sering kita keluhkan. Hidup yang diam-diam kita cintai.
4 notes
·
View notes
Text
Figurine Exhibition
Setelah Asa menyetujui ajakan Jae ia langsung bangun dan menuju lemarinya untuk mencari pakaian yang akan ia kenakan besok sore. Jae dan Asa sering sekali keluar namun hanya sekedar makan bareng atau mencari kebutuhan kuliah. Asa memilih beberapa set pakaian dan mencobanya satu-satu, mirip anak ABG pertama kali diajak kencan!
Ditempat lain, Jae sedang tersenyum-senyum setelah dipanggil ganteng via chat oleh Asa. Jae tidak sadar bahwa yang tengah ia rasakan adalah kupu-kupu cinta.
Akhirnya matahari naik juga. Asa sudah menanti sejak semalam, padahal baru akan dijemput Jae jam 3 sore nanti. Asa kemudian menyiapkan sarapan dan bekal makan siang, pagi ini hanya ada satu kelas saja. Sisa harinya akan ia habiskan di studio untuk mengerjakan projek akhir semester yang batas akhirnya sudah makin dekat. Jika tanpa kencan, Asa akan pulang pukul 22.00. Kali ini ia akan keluar studio pukul 14.30 untuk pulang sebentar dan mandi sebelum dijemput Jae untuk kencan, eh maksudnya ajakan nonton pameran!
Setelah semuanya siap tiba-tiba Jae menelepon, mengajak Asa untuk berangkat bersama.
"Aduh seperti sudah pacaran beneran kalo gini," Ucap Asa dalam hati saat melihat Jae menyetir disampingnya.
Jalanan pagi ini lancar karena mereka memang berangkat pagi sekali untuk menghindari macet. Percakapan ringan diantara mereka selalu mengalir begitu mereka bertemu, sampai akhirnya mereka harus berpisah di depan gedung fakultas seni.
Waktu berjalan dengan cepat, Asa sudah membuka bekal makan siangnya di bangku pojok studio. Pameran akhir semester sudah semakin dekat, untuk keluar dari studio dan menuju kantin cukup menyita minimal 30 menit waktu Asa yang mana itu bisa dipersingkat cuma 10 menit kalau Asa makan bekal di studio. Artwork yang saat ini Asa sedang kerjakan adalah patung (sculpture), tidak hanya satu namun tiga sekaligus. Progress-nya masih 75%, jika boleh menginap di kampus sudah pasti ia akan lakukan.
Tak terasa, alarm dari ponsel Asa berbunyi. Tandanya ia harus segera siap-siap untuk kencan bersama Jae! Ia langsung memesan ojek online untuk kembali ke kos. Kos Asa hanya 10 menit dari kampus menggunakan sepeda. Ya, Asa bersepeda setiap ke kampus. Alasan yang ia ungkapkan pada teman-temannya yaitu agar ramah lingkungan padahal dia memang sengaja berhemat dari uang bensin.
Setelah berkali-kali berkaca, Asa akhirnya keluar dan menunggu Jae di teras kos. Ia sangat gugup, kakinya tidak berhenti bergerak gelisah. Bibirnya berusaha mengikuti alunan musik yang ia dengarkan melalui airpods-nya. Tak lama kemudian mobil Jae terlihat dan Asa segera menghampiri.
"Hai!" Sapa Asa dengan amat canggung. Jae hanya tersenyum memperhatilan Asa yang sedang memasang seatbelt.
"Udah makan belum, Sa?"
"Udah kok tadi siang," Asa menyambungkan musik yang ia dengarkan melalui airpods tadi ke mobil Jae. Sudah menjadi kebiasaan Asa karena Jae jarang sekali menyalakan musik ketika sedang berkendara. Alasannya karena ia malas. Lucu kan? Iya bagi Asa, Jae itu lucu.
"Temenin aku makan dulu yaa? Kamu juga makan lagi ya?" Sekarang Jae memasang wajah lucu dan menggemaskan. Mirip puppy. Asa tidak tahan untuk memegang pipi Jae.
"Iya deh," Asa selalu pasrah dan tak karuan tiap melihat Jae berlagak imut seperti itu.
Jae meminggirkan mobilnya didepan warteg yang biasa mereka kunjungi. Mereka berteman sejak SMA dan tidak menyangka jika akhirnya satu kampus dan mengharuskan mereka untuk kos. Walaupun kos mereka berbeda, hampir setiap hari mereka bertemu. Entah makan bersama atau mencari keperluan kuliah bersama. Jadi tidak heran jika mereka punya daftar tempat makan favorit.
Asa sudah menebak bahwa Jae akan memesan tempe orek dalam menunya dan es jeruk sebagai minumnya, dan benar Jae memesan tempe orek, ayam kecap dan sayur bening bayam. Sedangkan Asa hanya memesan es teh dan gorengan. Ia masih kenyang dengan makan siangnya tadi.
"Sa, kok cuma makan gorengan?" Jae yang sudah menghabiskan setengah piring baru menyadari bahwa Asa hanya makan pisang goreng dan tempe goreng.
"Masih kenyang, Jae."
"Bilang A cepetan!" Jae menyuapi Asa nasi dan lauk dari piringnya. Asa mau tak mau harus membuka mulut dan mengunyah habis. Total 5 suapan dari Jae. Padahal Asa sudah beberapa kali disuapi Jae saat ia sedang fokus mengerjakan artwork atau saat ia sedang sakit, tapi rasa gugup dan kupu-kupu selalu dirasakan Asa.
Semua perlakuan Jae pada itu sangat manis. Jae selalu menunjukkan afeksinya kepada keluarga dan teman-teman dekatnya secara terang-terangan. Pelukan dan kecupan dikepala sudah menjadi hal yang sangat khas dilakukan Jae. 'Gimana gue gak baper?' ya itu kata-kata yang terus terucap di benak Asa setiap berada disamping Jae. Namun, bagi Jae ini adalah hal yang wajar dan tidak perlu diromantisasi.
Setelah menyelesaikan makannya, mereka berdua melanjutkan perjalanan menuju tempat pameran. Disana Jae terlihat sangat senang, seperti anak kecil yang sedang menunjuk-nunjuk pada figurine yang menurutnya keren. Asa tersenyum, walaupun hampir melayang juga karena ia melihat wajah Jae yang sangat gembira. Asa juga beberapa kali mengambil foto Jae diam-diam. Biar tiap ia sedih, ada penawarnya. Ya, foto-foto Jae.
Kencan mereka ditutup dengan makan sate ayam dan wedang jahe diiringi dengan obrolan tentang mereka, apa yang mereka lakukan sekarang, ada cerita lucu apa di beberapa hari ini dan seterusnya. Asa sangat senang hari ini, seketika beban pikiran dan stress tentang pameran akhir semesternya sedikit terangkat.
"As long as you are still by my side, I think I don't really need you to actually love me," Asa berucap dalam hatinya sambil menatap Jae yang sedang bercerita.
4 notes
·
View notes
Text
Memasak Senyuman
Hai, burung-burung yang ramainya di saat sore dan langitnya yang berwarna kuning-keemasan seperti biasa. Masihkah kalian memberi ruang untuk sebuah cerita kecil yang bahagia? Sebab kemarin itu, di saat lidahku pahit karena sakit, masakan beliau membuatku mendeteksi kebahagiaan yang masih hangat-hangatnya tersaji pada sepanci sayur bayam bikinan Ibu. Akhirnya bisa kembali kusantap, sayur bayam, dengan irisan tipis bawang putih dan kuah kaldu yang, aah. Bu, terima kasih, ya. Bu, sering-sering, ya.
Karena menyantap sayur bayam, entah bikinanmu atau Mamah, dua-duanya bisa buat bahagia. Ya, semudah itu bahagia kalau lagi di rumah. Alhamdulillah, sedang diberi sakit yang semoga jadi penggugur dosa. Jadinya, akupun tidak banyak berkomentar rasa dari sayur bayam bikinin Ibu atau Mamah. Sebab rasa di lidahku, mati beberapa :’)
1 note
·
View note
Text
Ada Pengorbanan dalam Senyumnya
“Besok kalau hamil, kamu harus rajin minum kalsium yang dikasih dokter” katanya sambil mengantri cabut gigi.
“Kenapa?” tanyaku.
“Karena wanita hamil harus memenuhi kebutuhan kalsium untuk dua orang. Dulu ibu ngeyel, cuma mau banyak makan sayur bayam doang. Merasa nggak perlu minum tambahan vitamin dan kalsium dari dokter. Alhamdulillah, sehat semua waktu itu. Tapi sekarang gigi ibu jadi gampang keropos gini” jelas ibu panjang lebar”
“Oh…”
“Iya, perempuan itu kan rawan gigi berlubang dan osteoporosis. Sedikit banyak, apa-apa yang dikonsumsi ketika dia hamil berpengaruh. Apalagi kalau anaknya empat”.
Percakapan itu kuanggap angin lalu.
Hingga suatu sore, ketika aku berbincang bersama ibu seperti sebelum-sebelumnya, Ibu tersenyum. Tertawa bahkan. Aku tidak begitu ingat apa yang kami bicarakan saat itu. Namun aku ingat betul bagaimana senyum dan tawa Ibu. Lepas sekali, tawanya lebar, semua giginya terlihat. Termasuk gigi ompongnya.
Tawa dengan barisan gigi yang tak lagi sempurna karena ia pernah memberikan sebagian dirinya untuk anak-anaknya.
Sukoharjo, 8 Mei 2020
20 notes
·
View notes
Text
SETENGAH JALAN
15 Ramadhan 1441 H, aku tersadar Ramadhan sudah setengah jalan. Sehari sebelumnya, 14 Ramadhan 1441 H sesaat kesedihan membuncah dalam dadaku, sebuah pertanyaan berdengung dalam jiwaku.
Sudahkah aku memuliakan bulan Ramadhan? Lalu pantaskah aku masih menanti-nanti kapan datang bulan? Astagfirullahal’adzim
Hari itu entah emosi jiwa apa yang kurasakan, ku putuskan untuk tidak berangkat ke kantor, menetralisir emosi, mencoba meredam ego, dan muhasabah diri.
Rasa jenuh akan pekerjaan, sebenarnya bukan bersumber dari beban pekerjaan yang membuat tertekan, melainkan bekerja tanpa jeda ternyata sangat menjenuhkan.
Rasa bosan akan keadaan membuatku semakin bertanya-tanya rutinitas apa yang bisa membuatku keluar dari kebosanan, disaat ngedrakor, ngeyoutube, nonton film menjadi terasa biasa saja. Muhasabah ini semakin membawaku bertanya-tanya akan visi dan misi hidupku ini apa?
Rasa rindu akan suasana Ramadhan yang tak bisa ku temui di tahun ini cukup menjadi alasan terkuat kenapa hati gundah gulana tak menentu (halaah). Merindukan ketokan pintu diwaktu sahur hingga berubah nada beroktaf tinggi menyuarakan namaku. Merindukan segelas teh manis hangat yang selalu tersaji di waktu sahur. Merindukan suara sahut-sahutan melafadzkan ayat suci Al-Quran selepas salat subuh dari suara sayup-sayup yang terdengar dari bacaan tetangga depan rumah hingga suara lantang yang terdengar dari tetangga samping rumah. Merindukan sore hari dimana saat menyiapkan buka puasa ditemani shalawat yang terdengar dari speaker masjid. Merindukan makanan buka puasa dimana sayur bening bayam dan tempe goreng terasa istimewa karena dimasak dengan penuh cinta, karena akan selalu ku yakini bahwa makanan yang tersaji di meja makan adalah bentuk cinta ibu kepada keluarganya. Merindukan derap suara langkah kaki tetangga menuju masjid, merindukan tarawih berjamaah di masjid, merindukan shalawat bersama setelah salat tarawih di masjid, merindukan melihat pasangan suami istri berjalan beriringan selepas tarawih diiringi suara bedug dengan ritme yang sungguh syahdu. Dan masih banyak lagi, semoga rindu ini kelak menjadi pengingat, jika momen itu datang lagi, akan ku sambut dan ku jalani dengan sepenuh hati 😊
Pakabaaar nih amalan harian di bulan Ramadhan kalian?
Salat qabliyah sunnah subuh jalan?
Infaq pagi atau sedekah subuh rutin?
Salat dhuha dan al-waqiah?
Salat sunnah rawatib?
Mengaji dan target khataman berapa kali?
Mendengar kajian sebelum buka puasa, sebelum tidur atau selepas subuh?
Salat tarawih?
Salat tahajjud + witir?
Setengah jalan yang tersisa akankah kita biarkan tersia-siakan begitu saja? Semoga Allah selalu membimbing kita, memberikan iman dalam jiwa, dan semoga kita selalu dalam lindungan-Nya, Aamiin Yaa Rabbal’alamiin.
5 notes
·
View notes
Text
"Keindahan Kata Dalam Diam"
"Beri aku satu alasan jika ada yang lebih menyakitkan dari perubahan kebiasaan, perpindahan waktu, dan detik kenangan yang diam lalu hilang"
Hujan gemercik terus membasuh, seolah butiran airnya telah sepakat membagi tempat untuk dihinggapi, bukan saja ujung kaki dan celanaku yang basah, kursi rotan, dan tiang tiang bambu penyangga warung gubuk tempat ku berteduhpun, basah tergenang air hujan.
Awan gelap berpeluk erat, menutupi terik matahari yang hanya sendiri, seolah malam datang lebih pagi dari biasanya.
Berulang kali aku melintasi gubuk warung yang sudah lama tutup ini, mungkin karna pemiliknya kekurangan modal berjualan, yah tentu saja, ditempat yang tak ramai dilintasi kendaraan ini, mungkin tak ada yang ingin mampir sekedar untuk membeli rokok, ubi goreng atau kopi hangat.
Aku yakin, kalaupun dipasang spanduk yang besar, warung ini tetap tidak terlihat, jelas saja letaknya berada diantara pepohonan rindang diujung perbatasan antara hutan dan jalan aspal. selain aku yang berniat untuk memotong jalan, mungkin hanya penebang kayu yang sering melewati jalan ini.
"Apakah aku boleh duduk dan berteduh disini?" Tanya seorang gadis tak ku kenal, yang menghampiriku dengan sepeda kumbang tua, dan keranjang seperti jaring yang menempel didepannya
"Oh iya, silahkan" jawabku mempersilahkan
Sore itu aku menunggu hujan reda, untuk melanjutkan perjalanan pulang dari penatnya aktivitas kerjaku.
kemeja biruku ini terlihat lusuh dan lembap, pada kedua bagian lengannya terlihat warna yang lebih gelap dari bagian lain karena sedikit hujan memasuki setiap pori pori rajutannya, tubuhku sudah tidak sebugar pagi tadi, bahkan dasi yang aku lipat dengan sisi sama rata, sudah ku longgarkan dari kerahku, mungkin aku lelah, yah aku sangat lelah, otot, dan syaraf di pundakku seperti mengkerut, aku ingin segera menepi diantara kasur busa hangatku, namun aku harus menunggu karena jas hujanku tertinggal saat kukeringkan di jemuran belakang rumah.
Gadis dengan sepeda itu duduk tepat 1meter disampingku, ia mengenakan kemeja putih motif bunga mawar merah, dengan kemben hitamnya yang sekilas tampak menutupi didalamnya, dan kain batik coklat tua sebagai roknya, rambutnya berbentuk sanggul, diikat dengan karet gelang hitam, tanpa sedikitpun riasan diwajahnya, tentu saja ia terlihat seperti seorang gadis desa yang lugu, dan mungkin tidak banyak yang ia ketahui tentang hirup pikuk perkotaan, mungkin usianya tak jauh berbeda denganku, terlihat dari raut wajahnya yang hanya ada bila ia menaikan dahi atau tersenyum lebar saja, entah mengapa wajahnya tak asing bagiku.
Tanpa sadar aku memandangnya terlalu lama, hingga membuatnya sedikit resah dan bertanya
"Apa yang sedang kau fikirkan?"
"Maaf, aku tak bermaksud, hanya saja wajahmu tak asing bagiku, aku pernah melihatmu beberapa kali setiap aku melewati tempat ini, bahkan saat hujan tak datang. apa kau menunggu seseorang?" Jawabku sedikit gugup
"Lihatlah sepasang kenari yang bertengger diatas ranting cemara itu, terkadang aku rindu akan kedatangannya disini saat hujan" ucapnya sambil menatap pohon cemara yang tepat berada di sebrang jalan tempat kami berteduh
"Apakah dua pasang kenari itu mengingatkanmu dengan kekasihmu?" Tanyaku heran
"Tidak, terkadang kamu tidak punya alasan untuk setiap ketenangan ragamu yang teriak diantara sepi" tatapnya polos seolah tak berisi
Angin berhembus riyuh perlahan, langit masih mendung, namun kian memudar dihembus angin, akankah ia bermigrasi, mengampiri hulu dan muara, memberi salam kepada sungai yang awalnya tenang. fikiran itu menyatu dengan pertanyaan akan masalah gadis lugu itu.
"Apa kau selalu berdiam disini setiap hari?" Tanyaku padanya
"Tidak, aku kesini hanya saat daganganku tak habis terjual" Jawabnya sambil melihat beberapa ikat bayam dan sawi di keranjang sepedanya
"Lalu, apa kau akan membuangnya?"
"Sayuran itu masih layak di masak untuk makan malam kami, tak mungkin aku membuangnya" Seraya Ia menundukan pandangannya dariku, seolah takut bicara denganku yang terlihat asing baginya.
namun entah apa yang ku fikirkan, aku terus ingin bertanya banyak hal tentang keterkaitan sepasang kenari dan penjual sayur keliling.
"Kau tahu mengapa pemilik warung ini tak pernah kembali berdagang?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan
"Dia ayahku, kini tubuhnya telah renta untuk menerpa angin saat hujan seperti ini"
"Lalu mengapa tidak ada yang menggantikannya?"
" kami hanya tinggal berdua, dan hanya beberapa ikat bayam dan sawi yang tumbuh dipekarangan rumahku, yang bisa membantu kami bertahan hidup"
"Apa itu cukup untuk biaya sehari harimu? Karena menurutku hasilnya sangat minim, bahkan aku yang sudah bekerja pun tidak mampu membiayai keluargaku, sehingga mereka tak mengharapkan banyak dariku"
"Aku menjualnya keliling kampung, walaupun hasilnya tak seberapa, tapi itu sangat cukup untuk membeli makan kami berdua, dan sisanya bisa ku tabungkan untuk membeli buku buku bekas"
"Untuk apa kau membeli buku bekas?" Tanyaku heran
"Untuk mewujudkan cita citaku, mendirikan taman baca bagi anak yang kurang mampu"
"Kenapa kau tidak menabung untuk membuat sedikit usaha saja? Lalu setelah itu baru mewujudkan cita citamu"
"Entahlah, yang aku tahu, cita cita adalah satu titik terakhir sebuah kebahagiaan, dan aku bahagia saat melihat anak seusiaku bisa tertawa dan berbagi tentang pengetahuan bersama, aku hanya tak ingin kesulitan membunuh harapan mereka, biarlah bibit masa depan yang meneruskan apa yang seharusnya diteruskan, indonesia patut diperjuangkan, karena semua keterbatasanku tak layak untuk mengotori negara yang seindah ini" matanya menatap langit dengan air mata tergenang yang hampir jatuh membasahi wajahnya, seolah getir yang pahit telah merenggut secarik asa yang ia miliki.
Angin terhenti, ragaku terdiam mati, tak pernah kutemui hal serupa, ketulusan itu, seolah masuk dan mengendap perlahan, aku mengerti ia tak ingin menangis dihadapanku, mungkin aku sangat asing untuknya, semua cerita singkatnya bagaikan luka yang terbasuh lara, dan hanya terbalut kesendirian, adakah keadilan untuknya? mungkin ia hanya bisa menangis ketika masa mudanya tak lebih dari sekedar rasa cemburu, sedangkan aku? Sebesar itukah keegoisanku? Aku malu padanya.
"apa rencanamu apabila bayam dan sawi dipekarangan rumahmu telah habis terjual?" Tanyaku padanya
"Aku masih memiliki beberapa malam untuk memikirkannya"jawab ia pasrah
"Mengapa kau tidak mencoba untuk melamar pekerjaan?"
"Dizaman seperti ini hanya ijazah tamatan SMA yang menjadi jaminan kwalitas sumber daya manusia, dan aku tak punya banyak biaya untuk membelinya, lagipula aku tak punya banyak waktu untuk mengabdi pada beberapa oknum yang ikut campur pada ketenangan, terlalu palsu untuk kepolosanku"
"Aku tak pernah memikirkan hal itu bahkan diusiaku yang telah memiliki sejarah pendidikan"
"Entahlah, aku hanya terus berjuang, apapun itu, aku hanya percaya tuhan ada disetiap sela tangisan hambanya"
Lagi-lagi kami kembali terdiam, tatapan matanya masih terarah pada sepasang kenari putih yang hinggap diatas ranting, mungkin mereka sedang membicarakan kami, atau membicarakan hal yang serupa dengan kami, atau mungkin mereka hanya saling diam dan mengerti satu sama lain, entahlah.
"Kau tahu? Aku belum pernah bicara pada orang asing tentang diriku sebelumnya" jelasnya padaku
"Lalu mengapa kau percaya begitu saja padaku?"
"Entahlah, terkadang aku bosan, dan ingin bercerita, namun aku tak bisa, bahkan sepasang kenari itu tak mengenalku"
"Kau tahu apa yang aku fikirkan saat ini? aku merasa iba dan ingin membantumu" cemasku padanya
"Ya, aku tahu, tapi apa kau tahu? Padi tak menguning, bila tak terkena sinar matahari, dan kau tak perlu berusaha menutupi masuknya cahaya itu"
Aku terteguk dibuatnya, perbincangan singkat kami membuatku jauh berada dibawahnya, lalu apa lagi yang lebih indah dari kerendahan hatinya? hujan ini terasa sejuk dan rindu, akankan aku cemas dikala hujan tak kembali datang? yang mengajarkanku tentang hal semacam keraguan perdebatan, kebenaran dalam diam, dan perbedaan diantara hilangnya peradaban.
Hujan mulai berhenti, anginnya teduh berirama, hari ini tak ada pelangi, mungkin warnanya pudar oleh keangkuhan langit, namun hujan tetap mencintai pijakan keegoisan yang tak perduli padanya.
"Akankah hujan menahan kita lagi disini? Untuk bercerita lebih banyak persoalan" Tanyaku padanya
"Lihatlah sepasang kenari itu, keduanya basah diguyur hujan, aku tak pernah tahu apa yang akan terjadi pada mereka, mungkin salah satu diantaranya akan pergi untuk mengeringkan bulunya, dan tetap ada yang diam untuk mengingat memori tentang hujan" jelasnya padaku
"Lalu, apakah maksudmu salah satu diantara kita akan kembali saat hujan?"
"Beri aku satu alasan jika ada yang lebih menyakitkan dari perubahan kebiasaan, perpindahan waktu, dan detik kenangan yang diam lalu hilang" dia pergi meninggalkanku.
1 note
·
View note
Text
Lahan Tidur yang Menghibur
Sebuah lahan tidur terletak pada sudut kompleks perumahan. Tidak luas, namun jika dikelolah, lahan tersebut bisa membantu perdapuran setidaknya tiga rumah tangga yang ada dikompleks tersebut.
Sekelompok muda-mudi yang sedang mengontrak pada salah satu rumah di kompleks tersebut ku minta untuk membersihkannya. Tak sampai satu jam, lahan tersebut langsung gundul seperti hutan yang sedang mengalami pembalakan liar.
Dua hari kemudian, lahan tersebut telah rampung dibedeng dan terpagari. Pertanyaannya apa yang akan ditanam pada lahan tersebut? Ada banyak usul, mulai dari ubi jalar hingga kacang panjang. Dari daftar usulan tentu ada yang rasional ada pula yang penuh bualan dan khayalan.
Hasil rembuk memutuskan, kita menanam yang jangka pendek saja. Daftar jenis tanaman yang diusul disortir, hingga mengkerucut pada jenis Kangkung, Tomat, Bayam, Lombok, Sawi dan Kacang Panjang. Sementara untuk tepi pagar akan disisipi Singkong, dengan maksud hanya memanfaatkan daunnya saja. Kalaupun ada isi, itu hanya bonus.
Pelan tapi pasti lahan sudah mulai terisi, Kangkung dengan umur lima hari berkembang dengan baik dan meyenangkan hati para pemandangnya, Kacang panjang kecambanya telah menyundul tanah dan siap beradu nasib dengan panas dan hujan. Sementara Lombok/Cabe telah mengisi post yang telah ditentukan dan Tomat masih menjadi barang mewah di lahan tersebut.
Secara bergantian, pemuda yang ngontrak sepelemparan batu dari lokasi lahan tersebut bergantian menyiram tanaman itu setiap sore. Rencananya akan membeli selang dan kran semprot, mengingat mereka juga cukup repot mengangkut air setiap hendak menyiram. Sedikitnya, 80-100 liter perharinya. Tapi ada juga yang nyeletuk, ndak apa-apa; anggap saja lagi latihan sholin. Wkwkwkwk
Pengolahan lahan tidur meski tak begitu luas ini dimaksudkan untuk mengedukasi warga sekitar bahwa; lahan yang tidur jika digarap bisa menjadi penopang dapur. Tentu tidak semua bisa terjangkau karena keterbatasan luasan lahan. Tetapi paling tidak orang yang melihatnya mulai berfikir bahwa, pengeluaran rutin dan terbesar dalam setiap bulannya adalah urusan perut, dan sayur-mayur adalah sebagian dari isi perut tersebut.
Bayangkan jika setiap rumah tangga mampu memangkas pengeluaran atas belanja sayur-mayur? Meski tak banyak, katakanlah hanya sepuluh ribu rupiah setiap harinya, bisa dipastikan setiap bulan anggaran yang tak lepas dari dua ratus lima puluh ribu rupiah bisa dialihkan pada subsidi kebutuhan rumah tangga lainnya.
Sangat mudah bukan untuk menceritakannya? Hanya saja sangat sulit untuk merealisasikannya. Mulai saja dulu dengan langkah yang kecil. Selamat menggarap lahan tidur disekitaran anda.
0 notes
Text
1206 pagi ini cukup menyehatkan ya, minum jus mangga buatan Bapak. Niat foto estetik dengan background tanaman, eh kok ada motornya? Yak, kebetulan di rumah lagi ada tamu. Tamu Ibu yang sedang bebersih untuk persiapan lomba.
Lanjuut makan sop ditambah racikan kecap dan cabe rawit. Tadinya mau bikin sambal kecap, tapi stok kecap tinggal sedikit. Jadilah seperti ini
Penyegar mulut dengan keluarga Toy Story. Ibu lagi seneng-senengnya beliin anak-anaknya es capcin. Bosen ngga? Saat ini belum, masih menikmati moment dibeliin ibu es capcin tiap pagi. Beberapa tahun lagi kalau rutinitas ini hilang, pasti bakalan kangen dan akan menjadi momet yang indah.
Nyemil-nyemi tahu bakso sisa kemarin, disambelin biar makin sedep. Indonesia banget ya to.
Nyemil-nyemil sore keripik bayam
Makan malam ditutup dengan bandeng goreng & sambel tomat
0 notes