#ayobertumbuh
Explore tagged Tumblr posts
ceritamii · 5 years ago
Text
Padi
Aku selalu suka padi, berasal dari harapan orang tuaku yang berharap ketika tumbuh sikapku kan seperti ilmu padi. Itulah mengapa "padi" tersemat dalam arti namaku.
__________
Kata Ka Satria Maulana dalam salah satu chapter di buku bertumbuh "seperti padi yang makin berisi, tubuhnya makin merunduk. Merunduk bukan membusuk, tapi paham makna keberkahan. Ada butir-butir kaya manfaat dalam tubuhnya yang nanti berpindah mengisi perut anak-anak negeri.
Padi tak pernah terlihat arogan walau dia paham arti pangan bagi peradaban. Tingginya tetap selutut, tunduknya tetap membumi. Persis dengan orang-orang cerdas nan santun yang sering kita temui: mereka yang dilimpahkan pengetahuan dan menjadikannya sebagai amanah. Namun, ada juga sebagian orang yang tergolong sulit menerima masukan. Saran, disanggah. Kritik, dibantah.
Padahal, semakin dalam pengetahuan, semakin harusnya kita mendangkal di tepian samudera ilmu-Nya yang maha luas. Semakin tinggi ilmu, semakin harusnya kita merendah karena tugas mencerdaskan juga bertambah.
Menjadi orang cerdas itu sulit. Pandai yang tak sekedar ahli, tetapi juga berbudi.
Tak heran kalau semasa sekolah dulu kita sering diajak untuk berdoa "Rabbi zidni ilma, warzuqni fahma, wahai tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu, karuniakan aku pemahaman".
Pidi baiq bilang, jika doa bukan sebuah permintaan, setidaknya adalah sebuah pengakuan atas lemahnya diri manusia di hadapan Tuhannya. Doa yang semoga menggerakkan hati kita supaya kelak mau berbagi ilmu dan pengalaman agar lebih berkah seperti padi. Seperti harta, ada hak orang lain terselip dari setiap ilmu yang kita bawa, bukan? .
"Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani".
Di depan menjadi teladan, di tengah membangun kehendak, di belakang memberi semangat.
Tiga kalimat sakti dari Ki Hajar Dewantara sudah lebih dari cukup menjadi pengingat kaum terdidik supaya mau berjibaku membuat sesuatu yang lebih baik dari depan, tengah, belakang."
69 notes · View notes
arioagio · 4 years ago
Text
Memaafkan dan melupakannya.
Terkadang rasa dendam ini selalu ada di benak pikiran, ketika mereka selalu melakukan hal-hal yang menyakiti kamu
"Kok, bisa mereka seperti itu."
"Tega banget ya, udah lagi susah gini, masih aja dibuat susah."
Ingin rasanya diri ini membalas mereka. Melakukan yang lebih menyakitkan daripada apa yang telah dilakukan kepada kehidupan kamu.
Tapi,
Ingatlah, kamu jauh lebih baik dari itu. Kamu bukan orang jahat. Yang bukan membalas kejahatan dengan kejahatan lainnya.
Kamu pribadi yang kuat. Kamu pribadi yang bertumbuh. Kamu adalah pribadi yang dewasa. Kamu hebat.
Ya,
Aku tahu.
Itu sangat sulit, melihat mereka tertawa di atas penderitaan kamu.
Kamu menangis berdarah-darah, sedangkan mereka gembira bukan kepalang.
Doakan mereka. Balas mereka dengan doa tulus. Doa yang diungkapkan tanpa ada amarah, tanpa ada dendam sekalipun.
Karena doa mampu mengubah segalanya.
Lagipula, lebih bermanfaat untuk fokuskan hati dan pikiranmu agar terus berbuat yang terbaik di hari-harimu.
Ingat dendammu itu akan justru membawamu menuju gerbang kesengsaraan. Damaikanlah saja hatimu.
Tak perlu kamu menjadi orang jahat karena mereka, you're way more mature than that. Always live in peace and something good will come to your life.
Pondok Aren,
From here with ♥️,
Alva Rio.
0 notes
dentingaksara · 9 years ago
Quote
Teringat pesan Mbak Raeni kemarin: Terus eksplorasi diri dan memantaskan diri, yang menjadi kunci utama adalah masing-masing individu
Diri ini masih sangat jauh dan jauh dari layak :(
0 notes