#amsaya
Explore tagged Tumblr posts
Text
Saya sudah dipatahkan hatinya berkali-kali
Saya sudah dihancurkan harapannya berulang kali
Tak sekalipun merasa diinginkan, disayang, dicinta
Membuatku selalu bertanya
Apa yang amsaya rasakan ini nyata
Apa kata sayang yang pertama kali saya dengar, benar adanya?
Apa kata sayang dari mu benar adanya?
Saya takut
Jika kata "sayang"-mu hanya sekedar bercanda
Karena saya yang terlalu perasa
Atau mudah diperdaya
Rasa percaya diri saya sudah menipis
Sehingga berharap ada "kita" di masa depan bersama
Rasanya seperti dusta yang saya harap benar adanya
0 notes
Quote
Kadang aku berpikir, bahwa aku sangat mengenal diriku. Ya, memang betul. Tapi, setelah kejadian tadi aku jadi mengkerutkan dahi, selayaknya pendapat orang perlu aku pertimbangkan untuk melangkah kedepannya. Bagaimana tidak, seorang reporter ku dulu memutuskan diri untuk keluar dari organisasi, dengan alasan yang aku kira sangat rasional, aku menghargai keputusannya. Ia pamit padaku jika sudah bertindak menjengkelkan padaku, pikirku bocah ini baik dan selalu curhat serta meminta saran. Sampai aku bertanya, beri aku satu kalimat sebelum kepergianmu. Ia kebingungan dan mengirimkan sebuah pesan suara, Dengan suara yang cukup grogi dan membingungkan ia berkata tidak lebih dari satu menit, tuturnya dengan nada canggung dan kebanyakan, emm, ngggg, nganuu mbakk.. “Kalau boleh jujur aku dulu, nggg.. Ituu.. Maaf.. Aku sangat meremehkan mu, ini apa sih. Ngapain sih, ga jelas. Tapi, mbak semenjak kita diskusi film bareng dulu itu apa yang film pendeta-pendeta. Aku sungguh tidak paham dengan film itu, dan saat mendengar ulasan mu, waaw.. Kemana aja aku? Punya pemred sekeren ini, dan semenjak itu. Sumpah aku tidak pernah lagi mengabaikan kan mu mbak” Aku tidak terusik ungkapan adikku itu yang mengganggap aku keren atau apa. Tapi, aku cukup berpikir keras mengenai “Aku diremehkan dengan orang baru? ” Baik, sebagai hamba amatiran selayaknya aku marah. Tapi, bukan itu persoalannya. Bukankah manusia tak selayaknya meremehkan seseorang, terlebih ia belum mengetahui seluk-beluk kehidupan nya. Saya, dengan pembawaan yang kata kawan-kawan “selow, masa bodoh, dan tidak peduli, serta banyak guyonannya” bukankah belum tentu otak saya kosong? Ya mungkin itu bisa saja, toh aku tak tau banyak tentang makna kehidupan. Kemudian, kedua. Saya jadi berpikir. Apa saya kurang bisa memposisikan diri? Mengapa? Seharusnya kesan orang pertama kepada saya tidak mempengaruhi tindakan yang tidak mengenakkan hati pada saya. Barangkali, betul. Saya kurang bisa bersikap selama ini? Mereka yang serius pemikirannya tidak cocok untuk saya ajak berdiskusi dengan gaya santai guyon dan terkadang nir makna dan nir esensi. Baik pada titik ini saya paham. Karakter orang berbeda-beda dan saya harus paham. Perilaku saya ada dua, mengikuti pola mereka, atau bagaimana biasa nya saja, diterima atau tidak urusan mereka. Ketiga, saya meng-ilhami. Bahwa ini adalah wujud evaluasi. Saya sering mengabaikan beberapa orang yang saya anggap “tidak berguna” entah saya kejam sekali menganggap orang tidak berguna. Dalam hal ini, berguna secara profesional dalam keredaksian. Karena apa? Orang-orang semacam ini hanya menyusahkan kerja keredaksian. Dan sekarang saya mulai paham lagi, hal ini menimpa pada ku, aku mulai tidak berguna di keredaksian NuansA, aku sebagai redpel sungguh tidak berguna. Tidak mengatur liputan para reporternya. Pun aku telah meremehkan pemred ku sekarang. Dan terakhir aku telah paham. Bahwa diremehkan itu ternyata cukup menyakitkan. Baiklah, aku akan berbenah. Pada dasarnya semua orang itu hebat pada garisnya masing-masing. Aih teruntuk adikku terimakasih telah mengajarkanku sebuah arti kepercayaan, dan menghargai. Pada mu kuutarakan semoga Tuhan indahkan seluruh langkahmu.
0 notes
Text
Happiest Day :)
March 20, 2017
Ito na nga, ito na nga ang pinaka tatagal kong hinihintay. Bagaman, tapos na talaga ako sa internship nung Wednesday, bumalik pa rin ako para kuhain ang mga requirements para sa internship portfolio.
May mga ginawa kaming several stuffs sa Accounts at MRD ( Media Relations Department ). Binigay na rin ni Mam Mavic yung evaluation for na binigay ko Last Tuesday at nagpasalamat siya. Hindi ko inaasahan ang nakita ko, binigyan ako ng mga mababababng marka ni Mam Mavic, Hindi ko alam kung nagkamali ba siya o talagang iyon ang evaluation niya sakin. Mabuti na alng at napansin ni SIr Genson at sinabi niya ito kay Mam Mavic,
Mabuti na lang at naitama ni Mam Mavic ang evaluation niya sakin. Sa katunayan, medyo nalungkot ako s auna pero naging amsaya naman ako na naitama niya ito. HAHAH. Nagsorry din naman siya at sinabi niyang is alamang itogn honest mistake at sobrang nag sorry siya. Nagpaprint na lamang kami ng bagong evaluation form at binigay rin ito kay Mam Mavic.
Inasikaso na rin namin ang laahat ng dapat naming kailanganin pora sa internship portfolio. Naging productive itong araw na ito dahil mga alas 7 na rin kami umalis ng office. Nagpaalam kami at nagpapicture kay Mam Abi, Sor Genson at Mam Mavic para na rin sa remembrance at pagpaalam na rin na ito na ang lst day namin.
Nagpaalam na rin kami kay Sir Red na umasikaso talaga samin at sa mga requirements namin lalong lalo na sa aming ID.
0 notes
Photo
"First Step, Start Right" now on ABS-CBN #AMSAya (at UST Tan Yan Kee Building)
0 notes
Text
AMSA- UST Attends the Forum on Filipino Youth Volunteering For HIV and AIDS
by: Fatima Soraya T. Santos and Stephanie Marie C. Seno, AMSA-UST
In the latest statistics of the Department of Health (DOH), 14 people are diagnosed with HIV everyday in the Philippines. The DOH predicts that the numbers will continue to rise in the next decade. DOH Assistant Secretary Enrique Tayag admits that as of now, they have no official plan or strategy to curtail the rising number of HIV cases in the country. So they have decided to consult the youth for hopefully ingenious and feasible solutions to this problem. They believe that all of us, the youth especially, can contribute by volunteering and brainstorming ideas to educate the public about the nature, transmission and proper preventive measures for HIV.
The morning consisted of talks and lectures about the current state of HIV/AIDS in the Philippines while workshops were held in the afternoon. The participants in the forum were divided into small groups and were asked to propose probable interventions to prevent further spread of HIV. Some of the ideas that were suggested included simple programs like conducting informative talks (HIV 101) to students, lay people and especially to high-risk groups like the LGBTs. Spearheading training seminars for medical-related personnel who can give HIV 101 to the lay people and conducting screening programs were also suggested. Other proposed interventions were made by really thinking outside the box like holding theatre plays, dances and flash mobs, etc.
The proposed interventions were based on the premise that the behavior of people nowadays is a product of environment and context. To get a better grasp of the “environment and context”, the DOH has made a bold and strategic move to try and see the situation from the point of view of the people affected—they tried to put their selves in the shoes of our youth. Through the proposals made by everyone, the DOH also hopes to collaborate with the different youth groups present in the forum and make these proposals not just something that is seen on paper but also to actually follow through and act upon these ideas.
Come to think of it, who else could better propose practical solutions for the community than the community itself? Than the actual people who are exposed to and know or meet people with HIV everyday? And as future clinicians, we will probably be exposed to more cases than our predecessors did in their medical practice. It is therefore wise that while we prepare to care for these patients in the future, we should also do something about it now.
from left to right: Charles Tan, Marki Sanchez, Dr. Eric Tayag, Stephanie Seno and Fatima Soraya Santos
0 notes
Photo
"Magharvest ay di biro" Onion hatvesting during our post-conference in Nueva Ecija! I truly appreciated onions more after this activity hahaha :)) #nmsc2014 #amsaya #sibuyas
0 notes
Video
vimeo
Official Video of AMSA-UST Executive Board 2014-2015. President - Charles Jeffrey Tan Internal Vice-President - Jesser Serrano External Vice-President - Mark Anthony Sanchez Secretary - Jemie Amielle Sebastian Treasurer - Gem Angeli Burgos Alumni Relations Officer - Anna Mayleen Fermin Local Exchange Officer - Racine Elaine Reinoso Academics Officer - Aaron Pierre Calimag Socio-Civic Officer - Virli Anne Sebastian
0 notes
Photo
Splash of Happiness! #nmsc2014 #amsaphil #amsaya
0 notes