#ahli alquran
Explore tagged Tumblr posts
Text
Mengambil Ibrah dari Mereka yang Tidak Kenal Lelah bersama Al-Qur'an
by Ustadz Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc., Al Hafidz
Mereka yang tak kenal lelah berinteraksi dengan Al-Qur’an contohnya adalah Rasulullah serta para sahabat.
“Tidak diperbolehkan hasad (iri hati) kecuali terhadap dua orang: Orang yang dikaruniai Allah (kemampuan membaca/menghafal Alquran). Lalu ia membacanya malam dan siang hari, dan orang yang dikaruniai harta oleh Allah, lalu ia menginfakkannya pada malam dan siang hari.”
Dua golongan itu yang kita patut iri atau berkeinginan menjadi seperti mereka. Bagi aktivis keduniaan tidak akan punya keinginan itu. Barangsiapa yang menjadi aktivis akhirat akan tergiur untuk menjadikan interaksi dengan Al-Qur’an menjadi pengisi siang dan malamnya. Banyak sahabat yang menggabungkan kedua kriteria golongan itu dalam dirinya (menjadi ahlul Qur’an dan ahli sedekah).
Mereka yang tidak lelah bersama Al-Qur'an adalah yang tidak lelah dalam mengimaninya. Sampai akhir hayatnya tidak pernah terlintas sedikitpun untuk meninggalkan Al-Qur’an. Mendengarkannya saja dapat meningkat keimanannya. Apalagi membaca, menghafal, mentadabburinya.
Membaca Al-Qur’an bisa terus meningkatkan keimanan. Orang yang menghafalkan Qur’an itu karena merasa tidak puas hanya dengan membacanya saja. Jika ia sekali khatam per bulan, setahun hanya sekitar minimal 12x. Dia ingin khatamnya ratusan kali.
Jika keinginan itu melemah, recovery secara fisik dan batin dibutuhkan. Ketidaklelahan kita terhadap Al-Qur’an harus ada dalam : tilawah, tahfidz, tafsir, tadabbur, ta’allum, ta’lim, tathbiq.
Mengapa ada manusia yang tidak pernah lelah bersama Al-Qur’an? Sebab mereka orang-orang yang sudah beriman. Keimanan harus terus dipupuk dengan keilmuan. Harus ngaji. Do’a berlindung dari ilmu yang tidak bermanfaat → maksudnya ilmu yang tidak menghasilkan energi.
Ilmu ketika bersama iman akan menjadi ilmu yang sangat memberi manfaat / energi yang besar bagi manusia. Ketika manusia terus menambah ilmu, ia akan semakin yakin terhadap Al-Qur’an. Sehingga hatinya selalu tunduk kepada Allah. Ilmu harus kita jadikan menu harian. Terutama ilmu tentang Al-Qur’an.
Ta’dzim pada Qur’an → memandang Al-Qur’an sebagai sesuatu yang amazing. Merasa rugi sekali jika tidak membacanya, mengamalkan, dsb. Manusia yang memiliki ta’dzimul mal akan melakukan apapun untuk meraih itu. Begitupun pada Al-Qur’an, milikilah ta’dzimul Qur’an. Barang siapa yang mengagungkan lambang-lambang Allah (Al-Qur’an, Rasulullah, syariat Allah), hatinya dipenuhi ketaqwaan kepada Allah.
Al-Qur’an menjanjikan kebahagiaan. Bersama Al-Qur’an sangat membahagiakan dibandingkan memiliki materi / kekayaan sebanyak apapun. Ketika menjauh dari Al-Qur’an, hati akan berubah menjadi dipenuhi kesedihan, kegalauan. Harus kembali pada Al-Qur'an agar bahagia.
Ketika bersama Al-Qur’an kok nggak bahagia, segera istighfar atau bertasbih. Cek : apakah kebanyakan dosa, hubbun dunya, sudah tidak mencintai / dicintai Allah, tidak yakin lagi pada Allah. Tasbihlah saat tidak bahagia bersama Al-Qur’an, sesuai anjuran Rasul. Seseorang yang tidak ada cinta pada Allah di hatinya, Allah tidak mencintainya, sulit merasa bahagia dengan Qur’an.
Salah satu yang membuat orang tidak lelah dengan Al-Qur’an → dia telah membayar keimanannya dengan mujahadah (kerja keras). Misalnya dengan dia atur definitif kapan waktu untuk bersama Al-Qur’an. Bukan hanya ketika sempat, tapi menyempatkan waktu khusus. Kalau berhalangan di jam terjadwal, diqodho waktu lain. Setiap 1 bentuk mujahadah pasti akan menambah keimanan.
Jangan menyerah meski mengalami sisi lemah kemanusiaan. Manusia mungkin mengalami futur, tapi tetap lanjutkan interaksi bersama Al-Qur’an meskipun waktu berkurang. Biasanya sejam, tapi di hari itu (sedang tidak oke kondisinya) cuma setengah atau seperempat jam, tidak masalah. Itu lebih baik daripada menghentikan atau meninggalkan sama sekali.
Mujahadah lain contohnya : ia tetap menyelesaikan waktu bersama Qur’an meski harus ditambah sunnah tilawah lain, seperti tetap menyelesaikan tilawah yang biasanya harian ia kerjakan, ditambah dengan Al-Kahfi di hari Jum’at. Semua bentuk interaksi bersama Al-Qur’an akan punya dampak (sebab keutamaan) masing-masing. Optimalkan setiap bentuk interaksi dengan Al-Qur’an.
SESI QnA:
Bagaimana meningkatkan semangat istiqomah berinteraksi dengan Al-Qur'an?
= Dulu ustadz menghafal selalu membersamakan dirinya dengan orang-orang yang nggak lelah bersama Al-Qur’an. Akan membuat kita mikir, kok saya lelah banget baru sekian padahal beliau masya Allah mujahadahnya. Saya nggak mau kalah sama dia. Ambil inspirasi dari orang-orang sekitar kita, terutama orang-orang yang sudah menghadap Allah dan istiqomah selama hidupnya dengan Al-Qur’an
Bagaimana kiat memutqinkan hafalan Al-Qur’an?
= Ustadz tidak mau mengistilahkan kiat agar mutqin, tapi kiat untuk istiqomah dengan Al-Qur’an. Sebab orang yang istiqomah pasti mutqin. Sedangkan yang mutqin, belum tentu istiqomah. Orang yang istiqomah, sampai usia berapapun, setua apapun, selalu sibuk dengan Al-Qur’an. Seandainyapun kita sudah beristiqomah dengan Al-Qur’an tapi tidak mutqin, tetap mulia dan mendapatkan dampak kemuliaan itu dalam hidupnya. Bisa jadi dalam bentuk rezeki, kesabaran menghadapi ujian, dsb. Jika hanya fokus mutqin, itu hanya parsial. Target yang lebih besar : istiqomah. Istiqomah itu lebih mahal daripada semua materi, semua gelar. Istiqomah juga bentuk ikhtiar totalitas dalam ketaatan / penghambaan kepada Allah. Yang Allah nilai itu keistiqomahannya dalam mujahadah murojaah, bukan mutqin-nya. Allah tidak menilai hasil, tapi keistiqomahan dan kesabaran dalam prosesnya.
Bagaimana menanamkan ruh Al-Qur’an dalam keluarga?
Do’a itu penting. Manusia itu lemah dalam menghadapi keluarganya. Bisa lemah karena dirinya, lingkungannya, atau pembiayaan, dll. Sering-seringlah do’a pada Allah, beri qudwah pada keluarga, ada apresiasi & punishment. Jika dengan semua ikhtiar belum berhasil, kita sudah mulia di sisi Allah sebagai orang yang peduli pada keluarga agar jadi ahlul Qur’an. Berproseslah selalu. Yakinlah, bisa jadi Allah tidak realisasikan yang kita impikan itu di anak kita → barangkali di generasi berikutnya. Bisa jadi Allah realisasikan saat kita telah tiada.
- - -
7 Juli 2024, taujih disampaikan dalam Stadium General Halaqoh Qur'an Santri Non Mukim Rumah Qur'an Inspirasi.
Note : catatan ini saya bagikkan disini dengan sedikit ubahan kata untuk lebih mudah dipahami
26 notes
·
View notes
Text
Muhasabah diri
Kita semua pasti tau Allah itu rajanya manusia, tuhannya manusia. Yang namanya raja pasti memiliki tempat atau sebuah kerajaan. Kerajaannya Allah meliputi langit dan bumi. Dan didalam sebuah kerajaan pasti adanya sebuah aturan, aturan Allah adalah Al-Qur'an. Al-Qur'an bukan karangan ataupun editan manusia melainkan firman Tuhan yang tak pernah lekang oleh zaman. Setelah kita menyadarinya bahwa Allah adalah raja, Allah mempunyai kerajaan, Allah juga punya aturan. Maka disitulah kita akan mengetahui posisi kita sebagai apa? Jika kita adalah rakyatnya maka tugas Kita adalah tunduk dan patuh pada aturannya. Dan jika kita tidak tunduk dan patuh kepada aturannya, maka raja tidak akan mengakui kita adalah rakyatnya. Kita cuma ngaku-ngaku rakyatnya/karyawannya tapi tidak di akuinya.
Cobalah banyangkan jika hari ini Allah mengusir kita dari kerajaannya, kira-kira kita mau pindah kemana?
Sedangkan kerajaannya Allah meliputi langit dan bumi. Semuanya kepunyaan Allah Rabb semesta. Itulah mengapa susunan Al-Qur'an diawal dari surat Al-Fatihah dan di akhir surat An-Nas itu semua tanda sayang dan cintanya Allah pada makhluknya. Ngga bosan-bosannya Allah mengingatkan kita agar kita tunduk dan hanya patuh kepada aturannya, dari awal sampai akhir. Cuma kita nya seolah-olah ngga butuh sering abai. padahal Al-Qur'an yang kita baca isinya cuma dua yaitu perintah dan larangan.
Maka Al-Qur'an itu ngga cukup hanya di baca/tadarus
Ngga cukup hanya di pelajari/tadabbur
Ngga cukup hanya di pahami/tafakur
Harus di praktekan/tabayun.
Allah tidak melihat manusia dari raut dan penampilannya, bukan dari merdunya/fasih suara baca Alquran. Tapi dari hati dan perbuatannya. Karena hati itu nurani tak bisa bohong, sedangkan perbuatan itu bukti.
Sebab definisi iman itu harus di yakini dalam hati, di ucapkan dengan lisan lalu di buktikan dengan perbuatan.
Andaikan jika Allah menilainya dari merdunya panjang pendeknya dari bacanya. Itu artinya Allah pilih kasih. Karena menilainya dari fisik. Lantas gimana nasibnya orang yang gagu, yang sumbing dan yang mempunyai kekurangan lainnya yang menyebabkan suaranya atau perkataannya ngga jelas? Berarti tidak berhak masuk surga dong kalau gitu.
Itulah alasan aku lebih suka mendengar terbata-batanya seseorang disaat membaca Kalam ilahi, dari pada mendengar semerdu apapun itu seseorang sedang bernyanyi.
Itulah mengapa banyak dari kalangan ahli kitab orang yang paham, orang yang mengerti dengan isi Qur'an tidak di pandang sedikitpun oleh Allah beragama, kamu tau kenapa? Itu karena dirinya tidak mempraktekan isi Qur'an di bumi/di kerajaannya. Sebab Al-Qur'an itu adalah aturan dan aturan itu adalah sebuah sistem.
قُلْ يٰۤـاَهْلَ الْـكِتٰبِ لَسْتُمْ عَلٰى شَيْءٍ حَتّٰى تُقِيْمُوا التَّوْرٰٮةَ وَا لْاِ نْجِيْلَ وَمَاۤ اُنْزِلَ اِلَيْكُمْ مِّنْ رَّبِّكُمْ ۗ وَلَيَزِيْدَنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ مَّاۤ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ طُغْيَا نًا وَّكُفْرًا ۚ فَلَا تَأْسَ عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
"Katakanlah (Muhammad), "Wahai Ahli Kitab! Kamu tidak dipandang beragama sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan (Al-Qur'an) yang diturunkan Tuhanmu kepadamu." Dan apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu pasti akan membuat banyak di antara mereka lebih durhaka dan lebih ingkar, maka janganlah engkau berputus asa terhadap orang-orang kafir itu."(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 68)
Cobalah banyangkan andaikan kita punya temen dekat ketemu di jalan pas udah berhadapan eh dianya malah buang muka, apa yang akan kita rasa? Pasti hati kita akan bertanya-tanya, dia kenapa ada apa dan salah kita apa. Begitu juga dengan Allah, Allah empet Allah en'nek Allah males ngeliat orang yang ngga mau nurut kepada aturannya, padahal Kita di ciptakan oleh Allah, di kasih rezeki oleh Allah, dll sampai numpang makan tidur, modol di buminya Allah.
Tapi tetap Allah tak henti-hentinya mengingatkan kita. Karena Allah maha pengampun, pemurah penyayang. Agar kita bertakwa dengan sebenar-benarnya takwa. Taat sebenar-benarnya taat dan takut sebenar-benarnya takut. Jangan sampai ngakalin kalau ada maunya baru taat dan takut. Bukankah orang yang taat itu pasti takut dan orang yang takut pasti akan taat.
Kalau begitu berarti masih banyak orang yang ngga takut kepada ancaman yang Allah sudah janjikan yaitu hari pembalasan. Saking maha pengampun_Nya Allah, Allah mengingatkan kembali janganlah kita mati kecuali sudah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah.
Lalu kapan kita untuk angkat tangan di hadapan Allah? Mengakui bahwa aturan Allah lah yang berhak kita ikuti, bukan aturan-aturan yang lain.
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَ نْـتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 102)
15 notes
·
View notes
Text
RUMIT
Sebagai seorang yang memiliki kecenderungan “introvert”, ada saja hal yang membuat pikiran menjadi cepat lelah. Akibatnya, sering kali dihantui oleh buruknya hayalan. Karena memang orang-orang yang cenderung introvert punya kelebihan, salah satunya adalah ahli dalam menganalisis suatu hal. Jika si introvert mampu mengendalikannya, ia akan mendapat analisis yang tepat dan akurat terhadap perkara yang sedang ingin ia selesaikan. Namun, satu hal yang menjadi kekurangan dari seorang introvert ketika ia mencoba menganalisis dengan pikirannya adalah overthinking. Ketika pikirannya tidak bisa dikendalikan dengan baik, kemampuan analisisnya akan semakin tajam dan berujung kepada hayalan yang sangat jauh. Inilah yang membuat diriku menjadi begitu lelah menghadapi kerumitan yang ditimbulkan oleh pikiranku sendiri. Bagi siapa yang merasakannya, akan selalu ada gejolak yang timbul dari dalam dirinya. Gejolak itu kian lama kian membara, sebagaimana daun kering yang berada di bawah terknya matahari. Sedikit saja api nya memercik, maka mudahlah daun tersebut akan terbakar.
Aku sebenarnya sadar ketika overthinking itu datang, tapi tetap saja aku kalah dan tak mampu menjinakkanyya. Umumnya, hayalan yang tak berujung itu datang dari satu pertanyaan, yang mana kemudian dari pertanyaan tersebut akan memunculkan pertanyaan berikutnya. Maka sejak itu aku mulai merasakan cakra energi ku mulai berkurang. Padahal aku tidak sedang melakukan aktivitas yang berat. Sejak itu pula, aku mulai menjadi lebih murung dan lebih memilih banyak diam sembari memendam masalah yang berkeliaran di pikiranku. Lelah. Pusing. Mual. Begitulah yang dirasakan oleh seorang introvert.
Biasanya, aku melakukan pemulihan dengan tidur atau membaca buku. Tidak membuka sosial media sementara waktu. Tapi, tetap saja usaha itu tidak cukup mengembalikan energi itu seperti sedia kala. Ternyata ada satu hal yang sering dilupakan para introvert ketika hayalannya mulai mengganggu. Yaitu melakukan meditasi. Ini aku dapatkan dari sebuah buku. Meditasi bagiku adalah kembali kepada Pencipta. Islam, sebagai kepercayaan yang ku anut, telah lama memerintahkan ini. Aku saja yang terlambat sadar dan memang malas membuka Al Qur’an, sebagai kitab pedoman hidupku sebagai seorang muslim, jika telah datang kondisi hati yang sedang tidak baik maka Al Qur’an dan shalatlah menjadi obat sebenar-benar obat.
“Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Alquran) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.”
Ini adalah kutipan dari Surah Yunus. Surah ke-10 dalam urutan Al Qur’an tepatnya pada ayat 57. Begitu juga dengan shalat, yang notabene adalah bentuk praktek penghambaan seorang muslim kepada Penciptanya, Allah Azza Wa Jalla.
Sebenarnya berat bagiku untuk menuliskan tulisan ini. Karena aku tidak ingin menggurui siapapun sebab aku sadar, aku masih sering lalai menunaikan setiap kewajiban yang sudah menjadi komitmenku. Shalat yang tidak disegerakan karena lebih peduli kepada gadget ku. Bahkan kadang kala aku tertidur pulas sebelum Isya, dan aku sering berfikir dan bertanya kepada diriku sendiri. “Benarkah aku termasuk orang yang munafik lagi fasik?”. Aku coba obati luka ini dengan kalimat istighfar sebagai bentuk taubatku kepada Dia. Sehingga aku ditampar oleh hikmah yang Allah selipkan setelah terjadi setiap hal yang aku perbuat. Tamparan itu adalah pikiranku sendiri. Allah ilhami pikiranku dengan hayalan yang tak berujung tadi, agar aku kembali segera mengingat kesalahanku sebelum orang lain mengingatkanku.
Ya Rabbana, Rabbighfirlii... warhamniii... wajburni... warfa’ni... wardzuqnii... wahdinii... wa’afini... wa’fuanni...
14 notes
·
View notes
Text
Warisan.
Beberapa waktu lalu sempat memantau pembahasan seputar waris oleh Mamazi hafidzahullah hasil dari seminar yang beliau ikuti sebelumnya bersama Ust. Nizar Saad Jabal hafidzahullah.
Allah Subhanahu Wata’ala sudah menerangkan di Alquran pembagiannya, tetapi untuk praktik di lapangan tydac semudah itu, ya bagaimana pun kita perlu aktif belajar tentang hal ini; apabila tidak mengerti bisa berkonsultasi dengan ahli faraid atau mengikuti seminar waris akan lebih baik.
Diharapkan dengan kita belajar tentang waris akan terhindar dari mengambil hak orang lain, kecewa atau kesal tidak pada tempatnya (yang banyak terjadi hingga menyebabkan pembunuhan atau penganiayaan), menjalankan hukum-hukum waris sesuai syariat dari Allah Subhanahu Wata’ala.
Harta waris ibarat pedang bermata dua yaitu harta yang paling berkah sekaligus harta yang paling banyak mudaratnya.
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” (QS. An-Nisa’: 10)
Diselesaikan lebih cepat lebih baik untuk meminimalisasi kerumitan dan keributan di kemudian hari sebab banyak pula kasus di mana ahli waris meninggal pun belum menerima haknya, yang rumit dan ribut kemudian cucu-cucunya.
Sebagaimana pembagiannya pun sudah Allah Subhanahu Wata’ala terangkan di Alquran maka seyogianya seorang Muslim harus menggunakan hukum waris yang sesuai dengan Alquran dan sunah yang sahih; bukan yang lain (yang menyelisihi agama) sehingga bukan tentang ‘semua rida’ melainkan apakah telah dijalankan pembagiannya sesuai syariat?
Harta waris memang hak ahli waris namun pembagiannya adalah hak Allah Subhanahu Wata’ala. Perkara ahli waris A akan menghibahkan bagiannya ke ahli waris B itu sah-sah saja, namun yang terpenting adalah masing-masing ahli waris sudah lebih dulu menerima haknya sesuai pembagian-pembagian yang disyariatkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala berdasarkan statusnya dengan si jenazah yaitu apakah orang tuanya? (ayah, ibu), suami/istrinya?, anak kandungnya? (laki-laki, perempuan) sekalipun orang tua mereka sudah bercerai, dsb agar syariat tetap berjalan dan kita tidak menganggap enteng atau meremehkan hukum yang sudah Allah Subhanahu Wata’ala tetapkan.
Ibarat mau membeli emas baru (emas lama + uang = emas baru/tukar tambah), jual beli yang sudah lumrah terjadi, namun hakikatnya tidak sesuai dengan hukum Islam sebab objeknya adalah emas di mana termasuk barang ribawi dan praktik jual beli yang demikian tidak dibenarkan oleh syariat.
Adapun yang diperbolehkan adalah si pemilik toko harus terlebih dahulu menyerahkan hasil penjualan emas lama, setelah itu kamu membayarkan kembali uang hasil penjualannya dengan tambahan uang lainnya sebagai pembayaran emas baru yang akan kamu beli. Hal demikian bertujuan agar kamu terhindar dari riba yang diharamkan. (konsultasisyariah.com)
Sekalipun tujuannya sama namun ada syariat yang memang sudah ditetapkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Apabila sudah Allah Subhanahu Wata’ala firmankan dalam Alquran atau Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sudah bersabda atas suatu perkara, your opinion doesn’t matter, dear. Dahlah ojo ngeyel \(,”)
Dan semua anggota keluarga harus paham hukumnya sehingga tidak merasa terzalimi, “Loh kok aku dapatnya segini?” atau “Anak laki-laki benar-benar ga mau tau atau ga mau bantu orang tua. Jadi yang selama ini ngurus orang tua ya anak-anak perempuan. Kan agak ga adil rasanya anak laki-laki tetap dapat yang lebih besar.”
“Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian warisan untuk) anak-anakmu. Yaitu bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh setengah (harta yang ditinggalkan). Dan untuk kedua orang tua, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh kedua orang tuanya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar utangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika istri-istrimu itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) sesudah dibayar utangnya. Para istri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para istri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar utang-utangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) sesudah dibayar utangnya dengan tidak memberi mudarat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syariat yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun).” (QS. An-Nisa’: 11-12)
Hukum yang sudah Allah Subhanahu Wata’ala syariatkan jangan dilawan oleh akal dan nafsu sebab yang mensyariatkan hukum tersebut adalah Allah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Siapa kita? Hanyalah seorang hamba yang pengetahuannya terbatas.
Harta waris berupa emas, uang, aset seperti properti, motor, mobil atau barang berharga lainnya, piutang dan utang. Apabila si jenazah meninggalkan utang dan hartanya tidak bisa menutup utangnya maka ahli warisnya yang akan membayar sesuai dengan bagian warisnya. Hikmah anak laki-laki mendapat bagian lebih besar sebab tanggung jawabnya pun lebih besar.
Apabila yang ditinggalkan adalah utang maka mereka pula yang membayarkan utangnya paling besar sehingga bagian tidak adilnya di sebelah mana? Pun apabila mereka tidak membayarkan sesuai yang disyariatkan, semua akan dihisab dan kelak yang menghisab adalah hakim yang seadil-adilnya, Allah Subhanahu Wata’ala.
“Dulu sempat kesal banget sama ceceuku Mamazi karena dia selalu buat mamaku sedih, terbebani dan kesusahan karena ulahnya. Sampai abangku bilang, aku harus sabar karena bisa jadi mamaku dapat pahala sabar yang banyak justru dari ceceuku dibanding dari aku atau anak lainnya. Dari situ aku coba yakini diriku sendiri karena aku emang ga tau siapa di antara anak-anak mama yang bisa bawa ke surga kalau aku cuma liat dari kacamata sendiri dan merasa si paling berbakti :’( ternyata emang udah dikasih peringatan di QS. An-Nisa’: 11.”
Banyak cerita serupa dari DM Mamazi di mana tidak terima apabila orang yang mendapat bagian paling banyak nanti justru orang yang tidak peduli dengan orang tuanya, yang paling menyusahkan, yang paling tidak amanah, yang paling tidak bisa mengelola harta, padahal mungkin pahala ibumu paling besar itu tersebab bersabar dengan ujian yang datang dari anaknya. Lagi pula:
Itu adalah haknya, titik.
Itu bukan kamu, titik.
Apa pengaruhnya dengan hidupmu? Apabila dia mendapat bagian harta waris, hidupmu selama ini tidak pakai uang warisan tetap bisa hidup.
Apa pengaruhnya dengan hidupmu? Apabila dia bisa/tidak bisa mengelola harta sebab hartanya adalah urusannya.
Apabila kamu pintar mengelola harta dan dia tidak, sekalipun kamu hanya mendapat 500.000 dan dia mendapat 1M, uangnya bisa langsung habis dan uangmu bisa terus bertambah.
Hidup jangan mengandalkan warisan.
“Kasihan hasil jerih payah ibu bapak bertahun-tahun bisa-bisa dihabis-habisin gitu aja.”
Apabila memang sudah waktunya habis pasti akan habis dan berarti memang bukan bagianmu untuk menikmatinya.
Nikmati saja apa yang Allah Subhanahu Wata’ala tentukan menjadi bagianmu, jangan memusingkan bagian orang lain.
“(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah kemenangan yang besar.
Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya, dan baginya siksa yang menghinakan.” (QS. An-Nisa’: 13-14)
Dengan demikian, bermain-main dengan harta waris tydac sebercanda itu, “Terserah mau pake hukum yang mana yang penting semua menyetujui.” , “Repot amat kan sama aja saya tau bagian saya sekian yauda saya ikhlasin ke ahli waris yang lain daripada bolak-balik.”
Bhaiqla, bukankah pedoman hidup seorang Muslim adalah Alquran dan sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam? Apabila kita mau semau-maunya (mengubah atau tidak mengamalkannya) ya silakan saja bersiap menanggung risikonya.
Hukum yang sudah Allah Subhanahu Wata’ala tetapkan merupakan syariat-Nya yang membuktikan bahwa ia datang dari sisi Allah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana yang dengannya Allah Subhanahu Wata’ala sudah mewasiatkan wasiat yang berguna, Allah yang Maha Mengetahui apa yang bermanfaat bagi makhluk-Nya lagi Maha Bijaksana dalam syariat yang ditetapkan oleh-Nya.
Demikian ibrah yang bisa diambil dari pembahasan beliau, serta ada beberapa tambahan dari saya. Tulisan ini hanya ibarat kulit arinya saja, sebagaimana beragama harus atas dasar ilmu, tidak ikut-ikutan atau taklid buta maka paling tidak, apabila tidak mengetahuinya, bertanyalah pada ahli ilmu.
Dalam hal ini, apabila tidak mengerti seputar waris, berkonsultasilah dengan ahli faraid atau mengikuti seminar tentangnya akan lebih baik.
29 notes
·
View notes
Text
Pesan ahli ilmu
Hanya syariat lah yang menjadikan bumi ini makmur. Alfatih lahir dari dua hal 1.tarbiyah dan 2. Himmah
Alfatih bisa tumbuh klo ada guru2 yg bervisi misi sama. Kita hari ini menapaki jalan itu maka butuh keseriusan.
Kita sama2 punya tujuan. Jangan sampai yg satu sibuk memperbaiki dan yg satu sibuk membolongi. Tugas kita terus ilmui diri.
Satu amal sholeh ini menjadi satu amalan besar yg kita perjuangkan bersama2.
Pesan ust Brian :
1. tetaplah menjadi ahli ilmu tetap niat menjadi ahli ilmu, karena kalo kamu tidak menjadi ahli ilmu maka pastikan kamu menjadi penuntut ilmu. Klo tidak mampu menjadi penutut ilmu. Maka pastikan kamu mencintai kafilah org2 yg menutut ilmu. Kalo kamu tidak bisa mencintai mereka maka paling tidak jangan sampai membenci.
2. Terus mengupgrade diri. Tuntaskan kitab siroh nabawiyah. Sehingga km punya statment menjadi bahan bakar km knpa bisa mengajar disini.
3. Alfatih terus bertumbuh. Kmu sering2 bertanya kepada org2 awal yg telah memulai. Karna dalam alquran 1/3 nya kisah.
4. Jaga betul sulhu kedekatan kita pada Allah karna itu sumber energi yg paling real yg paling kita butuhkan.
Barokallah fiik. Semoga Allah jaga beliau
11 notes
·
View notes
Text
KESYIRIKAN PADA RAJAH [azimat] DENGAN TULISAN ARAB
Sudah tahu belum apa itu rajah?
Berikut kami paparkan beberapa pelajaran tentang rajah yang kami himpun dari berbagai website para “dukun”.
1. Rajah dibuat dengan ilmu khusus (ilmu yang aneh-aneh dan mengada-ada), tidak bisa sembarang orang bisa membuatnya.
2. Pembuktian ampuhnya rajah bukanlah dengan cara ilmiah dengan eksperimen.
3. Untuk menyingkap tentang arti dan makna suatu rajah, dibutuhkan ilmu dan pengetahuan khusus, yang melibatkan hati dan rasa (spiritual). Biasanya ini hanya diketahui oleh para ahli rajah dan paranormal. Ini menunjukkan bahwa rajah tidak bisa dibaca oleh sembarang orang. Hanya para dukun saja yang bisa. Artinya walaupun yang ditulis adalah tulisan Arab, tetapi itu belum tentu ada makna dan bisa dibaca.
4. Tulisan dalam rajah biasa dengan tulisan Arab dan kadang dengan potongan ayat Alquran.
Dalil mengenai larangan memakai rajah sebagai azimat ini berasal dari riwayat ‘Uqbah bin ‘Amir, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang menggantungkan (hati) pada tamimah (jimat), maka Allaah tidak akan menyelesaikan urusannya. Barang siapa yang menggantungkan (hati) pada kerang (untuk mencegah dari ‘ain, yaitu mata hasad atau iri), maka Allaah tidak akan memberikan kepadanya jaminan.”
(HR. Ahmad 4: 154, hasan).
Perlu diketahui bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam-lah yang menyatakan bahwa memakai jimat itu merupakan bentuk kesyirikan. Dalam mengungkapkan status kesyirikan memakai jimat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah menjelaskan bahwa jika jimat itu diyakini hanya sebagai sebab saja, maka itu bukanlah kesyirikan. Riwayat yang ada justru Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan kalimat yang mengandung keumuman jenis kesyirikan pemakaian jimat.
Semoga kita bisa terbebas dari semua bentuk perbuatan syirik. Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.
1 note
·
View note
Text
Dibalik orang yang hebat ada guru yang hebat.
Michael jackson seorang “King of Pop” yang gelar ini belum tergantikan sampai hari ini, dibalik keahliannya dalam dance dan menyanyi. ia memiliki seorang guru yang hebat dan diakui dunia karena melahirkan banyak penyanyi handal, dia bernama Sett Riggs.
Berlanjut ke dunia beladiri, siapa yang tidak kenal dengan Buce lee ? Seorang pendekar kungfu yang namanya sudah mendunia, ternyata dibalik kepiawaiannya dalam bertarung, lagi lagi ada seorang guru yang hebat yang mendidik dan menempanya, ya di adalah Ip Man. Seorang master wing chun yang terkemuka pada masanya.
Berlanjut ke dunia athletis, kalau disebut nama Michael Jordan, secara spontan kita akan teringat dengan pebasket hebat yang meraih juara NBA sebanyak 6x. Seorang pria berpostur tinggi nan piawai saat memainkan bola basket. Namun lagi-lagi nama itu mungkin tidak akan bersinar tanpa seorang pelatih atau guru yang handal. Dia adalah Dean Smith. Seorang pelatih yang luar biasa dan sangat berjasa bagi tim North Carolina.
Mari berkaca dengan diri , yang lahir sebagai seorang muslim, kalau dilihat dari sejarah pendahulu dalam dunia keislaman. Maka kita akan melihat tokoh-tokoh yang hebat luar biasa. Ada yang ahli strategi perang (Khalil bin walid), ada pakar bisnis dan termasuk orang terkaya dunia pada masanya (utsman bin affan, Abdurrahman bin auf ). Dan dibalik kehebatan mereka, lagi lagi ada guru yang hebat pula, ya dia adalah Muhammad SAW. Mungkin sebagian dari kita akan berdalih, ya mereka wajarlah hebat dan sukses karena langsung didik oleh nabi SAW.
its okay, bisa diterima. namun bukankah seluruh perkataan, perbuatan dan keputusan nabi sudah dibukukan. Bahkan didikan, ajaran, pedoman yang diberikan kepada kita langsung turun dari langit dan didesain langsung oleh pencipta alam semesta ini, yang kita sebut alquran. Maka dua hal ini (quran dan hadist) merupakan guru terbaik. Merupakan best source of knowledge.
Wahai diri, tugasmu hanyalah mencontek! Dan mencontek!!!
Baca, telaah dan contek. Semudah itu kok.
Tapi lagi lagi kembali ke diri , terkadang kita ini ngeyel, terkadang juga merasa pintar dan penyakit penyakit merasa lainnya. Yang pasti jadi penghambat keberkahan ilmu.Dan membuat allah tidak ridha dengan keilmuan yang kita pelajari bertahun tahun lamanya.
Mungkin sebagian dari kita merasa sudah belajar ilmu ini dan itu, dengan guru ini dan itu, di sekolah ini dan itu, namun adakalanya kita merasa hampa dan nothing. Tidak berbuat apa apa untuk kebaikan, bahkan terkadang merasa lebih hebat dibandingkan ayah dan Ibu kita sendiri.
Naudzubillah. Naudzubillah…
مَنْ ازداد علماً ولم يزدد هدىً لم يزدد من الله إلاّ بعداً
Barangsiapa bertambah ilmunya tapi tidak bertambah petunjuk (baginya) maka tidak menambah kecuali kejauhan dari Allah.
4 notes
·
View notes
Photo
▶️ Tafsir QS. Al Israa [17] : 88 ◀️ ㅤㅤ ㅤㅤ قُلْ لَّىِٕنِ اجْتَمَعَتِ الْاِنْسُ وَالْجِنُّ عَلٰٓى اَنْ يَّأْتُوْا بِمِثْلِ هٰذَا الْقُرْاٰنِ لَا يَأْتُوْنَ بِمِثْلِهٖ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيْرًا ㅤㅤ ㅤㅤ 📖 Arti: Katakanlah, “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa (dengan) Al-Qur'an ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu sama lain.” ㅤㅤ ㅤㅤ 📙 Tafsir: Pada ayat ini, Allah ﷻ menegaskan mukjizat Alquran dan keutamaan-nya, yaitu Alquran benar-benar dari Allah dan diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ sebagai bukti bahwa Alquran itu dari Allah, bukan buatan Muhammad sebagaimana yg didakwakan oleh orang-orang kafir Mekah dan ahli kitab. ㅤㅤ Allah ﷻ memerintahkan Nabi Muhammad ﷺ agar menyampaikan tantangan kepada mereka yang mengabaikan dan memandang Alquran itu bukan wahyu Allah untuk membuat tandingan Alquran. Tetapi Allah menegaskan bahwa mereka tidak akan mampu membuat kitab yang sama. Allah ﷻ berfirman: ㅤㅤ ۞ Dan jika kamu meragukan (Alquran) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Jika kamu tidak mampu membuatnya, dan (pasti) tidak akan mampu, maka takutlah kamu akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. — QS. al-Baqarah [2]: 23-24 ㅤㅤ ㅤㅤ 💡 Sejarah menunjukkan bahwa banyak pemimpin dan ahli sastra Arab yang mencoba menandingi dan meniru Alquran, bahkan ada yang mendakwakan dirinya sebagai seorang nabi, seperti Musailamah al-Kadzdzab, Habalah bin Kaab, dll. Akan tetapi, mereka semua gagal dalam usahanya bahkan mendapat cemooh dan hinaan dari masyarakat. https://instagr.am/p/CpwOhkpI_wu/
4 notes
·
View notes
Link
🌅 Embrace the morning with Quranic recitation, letting its soothing words fill your soul with peace and purpose for the day ahead. 🌅🕊️ #QuranicRecitation #MorningPeace
0 notes
Text
Nabi Ibrahim as.
Diberi gelar abul anbiya.
Agar hidup berkah spt nabi Ibrahim as.
1. Ahli sdekah
2. Berbakti kpd orgtua
3. Org yg sgt mementingkan solat
4. Byk berdoa, diabadikan dlm alquran dan terwujud
Jgn menyerah berdoa.
5. Menjadikan Allah diatas segala galanya
Ciri2 haji mabrur
1. Dia senang memberi makan pd org lain (sedekah)
2. Menjaga lisan dr prktaan sia2
0 notes
Text
Wisuda Akbar Ratusan Hafiz dan Hafizah, Insan Mandiri Lahirkan Penjaga Kalam Illahi
Xpose tv. Live, Surabaya - Yayasan Insan Mandiri menggelar Wisuda Akbar melahirkan sejuta penghafal Al-Quran. Program Dakwah Ustadzqu telah sukses melahirkan para penjaga Kalam Illahi. Sejumlah 153 peserta wisuda lulus menjadi Hafiz dan Hafizah Qur'an. Untuk reward Umroh berhasil diraih 10 peserta terbaik. Menghadirkan, Ketua MUI Jatim KH Moh Hasan Mutawakkil Allah, Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz, Ketua PWM Jatim diwakili Anggota Majelis Tabligh PWM Jatim Ustadz Aziz Maulana Ahsan, Walikota Surabaya diwakili Staf Ahli Bidang SDM dan Kemasyarakatan, Kasubag Tu Kemenag Surabaya Moh. Arifin, Dinsos Jatim Dra. Restu Novi Widiani MM dan Dinsos Kota Surabaya Anna Fajriatin. Dewan Pembina Insan Mandiri Nur Hidayat dalam sambutannya mengatakan, program Ustadzqu ini sebenarnya kepanjangan kepanjangan dari umroh sejuta Hafidz Alquran. Dinamakan Ustadzqu karena di akhir pelaksanaan pembimbingan ini kita pilih 153 Hafidz dan Hafizdho yang datang dari berbagai lembaga, untuk 10 orang kita umrohkan. “Alhamdulillah, ini menjadi sebuah akselerasi pembinaan yang kita bangun secara Sinergi dengan lembaga-lembaga Tahfidz ataupun lembaga-lembaga pendidikan yang menjalankan bimbingan Tahfidz Alquran”. Lanjutnya. Sementara, Ustadz Zainal Arifin Founder Ustadzqu menuturkan, Insan Mandiri merupakan Lembaga Pendidikan yang menjalankan pendidikan dakwah, sehingga eksistensi program Ustadzqu menyelenggarakan program ini yang biasanya standar anak menghafalkan itu satu tahun hingga tiga tahun selesai. dengan adanya program ini harapan kami dua tahun bisa diselesaikan. "Ini adalah merupakan sebuah akselerasi program pembinaan takfir. Kita menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan, sehingga nanti lembaga pendidikan ini termotivasi terdorong dengan program ini," tuturnya. Kamis malam (28/03/2024) Lanjutnya, Eksistensi Insan Mandiri melalui program Ustadzqu memberikan sebuah nilai manfaat dapat dirasakan oleh masyarakat khususnya penghafal Al Qur'an. "Kami mengharapkan setiap tahun kita dapat memberikan sebuah reward dan sebuah apresiasi kepada anak-anak yang berprestasi yang terbaik. Selanjutnya, program ini kita selenggarakan Insyaallah kontinyu setiap tahun setiap Nuzulul Quran memperingati dan melahirkan para Hafiz dan para Hafizah Qur'an," jelasnya. Dijelaskan bahwa, untuk tahun ini yang masuk seleksi 10 peserta, dengan dukungan masyarakat bersama-sama kita bisa umrohkan setiap tahun mungkin 20 - 30 peserta, sampai namanya kita berazam satu tahun 100 anak kita dapat umroh. Hari ini dari jumlah 286 kemudian berproses, sehingga pada endingnya masuk 153 peserta yang akan kita berangkatkan 10 peserta untuk umrah. "Kita bekerjasama dengan travel-travel yang ada, ada yang mensupport kami AL Multazam Utama Nusantara, Shafira Lintas Semesta, Nur Dhuha Wisata, Al Rahman Wisata, Umi Al Mutmainah Berkah, Arudam 99, Al Fira Tour Travel, Atria Wisata, dan Ebad. Total ada 9 travel yang mensupport. Selain itu juga dukungan dari stakeholder seperti Bank Jatim Syariah, Laritta, RSO, ASS dan Aqiqah Mandiri, mudah-mudahan tahun depan lebih banyak lagi," terangnya. Menurut Ustadz Zaenal Arifin ada 30 juz hapalan, ada sebagai motivasi di ambil berapa saja, yaitu 10 juz dengan 20 juz. "Kita berikan rewardnya sekarang, tetapi mereka wajib menyelesaikan dalam kurun waktu 6 bulan. Kalau 6 bulan tidak bisa selesaikan maka ini gugur, akan diberikan kepada nominasi dibawahnya. Ini menjadi sebuah motivasi," ungkapnya. Ustadz Zaenal Arifin menambahkan, kedepannya akan menjalankan program namanya Rumah Tahfiz. Rumah Tahfiz Al Qur’an ini kita akan buka sebanyak-banyaknya diberbagai daerah, yang sekarang baru kita mulakan satu berada di Gresik. "Kedepan dari peserta yang kita seleksi pada hari ini, kemudian dia berkenan untuk menjadi pimpinan di setiap rumah Tahfiz, maka sudah pasti kita akan fasilitasi kemudahan setelah kita dapatkan dari Ustadz Sobirin. Kami ada rumah yang memungkinkan untuk di manfaatkan untuk rumah Tahfiz," pungkas Founder Ustadzqu. Kategori 30 Jus diraih 6 peserta, yaitu Naifa Raihana, Wardatus Zahro, Mehdi Daniel Azam Zaen, Buldan Rofael Hiasan Zaen, Alfa Hasyim dan Salwa Naqiyah. Untuk kategori 20 Jus diraih 1 orang yaitu Nur Azizah. Sedangkan untuk kategori 10 Jus diraih 3 orang yaitu Mulyadi, Muhammad Fatih Habibilla, dan Fadhilah Mumtaza Syarif. (Lutfi) Read the full article
0 notes
Text
Catatan 31 desember 2022
360 hari, bersamasama hingga hari ini, Lalui gelisah, Hadapi marah Tidak ada yang lebih berharga, Dari waktu yang dilalui bersama,Walau tidak semuanya indah, Selama kita tidak pernah lupa tujuan kita.
Sore ini habis hujan, rupanya tahun ini di Bandung, dan masih bertiga akan berempat 🥲 catatan keungan sudah membengkak padahal baru satu minggu berlalu 😓😵💫
Lagi melow, rasa iri sama orang² yang terpanggil ke tanah suci dan begitu khusyu jalanin umrohnya, orang² yang terpilih untuk mendengar nasihat² baik untuk memperkuat kehidupan rumah tangganya.
Tahun 2024 kepingin lebih dekettt sama Allloh, sama Alquran, sama orang-orang yang senantiasa mendekati Alloh, jadi mau tambah kenal tambah yakin sama Alloh.
Tahun depan gatau masih hidup apa ngga?
Kalau masih akan tinggal dimana?
Terus ayah samperin sambil bawa hp menyala dengan pesan kebaikkan.
Tapi ada orang² yang begitu tenaaaaaang hatinya walau ia ga pegang uang. KataNya begini:
Inti dari kehidupan kita adalah kehidupan ruh, wahai pelayan jasmani apakah kamu cari keuntungan pada sesuatu yg pasti rugi? Fokuslah pada menata jiwa, pada hati.
Orang awam berpikir sesuatu yg kasat mata saja, sementara ahli ilmu melihat "utuh" secara dzohir secara batin tanpa meremehkan yang dzohir.
Doa ketika semua terasa sulit:
Allohumma rohmataka arju (ya alloh aku hanya berharap kepada rahmatMu)
fala taqilni illa nfsi torfata ain (maka janganlah Engkau biarkan diriku ini bertumpu pada diriku sendiri walau hanya sedetik)
Laailaahailla anta (tutup dengan kalimat tauhid, sambil evaluasi diri apakah sudah murni kecintaan kita kepada Alloh)
Allah tidak akan menerima doa yg dipanjatkan dari hati yg lalai, maka pahami makna doa.
Tujuan besar dari kondisi sulit yg Alloh kasih adalah agar kita kembali padaNya, bersimpuh lagi, mreintihkan doa²
Al-anam 42 : agar mereka merendah pada robbulalamiiin.
0 notes
Text
Dari Jābir bin ‘Abdullāh raḍiyallāhu ‘anhumā, bahwa Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam menggabungkan (menghimpun) dua orang yang gugur pada perang Uhud dalam satu kain, kemudian beliau bersabda, “Manakah di antara keduanya yang paling banyak hafalan Al-Qur’annya?” Ketika ditunjuk salah satu dari keduanya, beliau mendahulukannya ketika memasukkan ke dalam lahad
TAKHRIJ HADIS:
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhārī dalam kitabnya, al-Ṣaḥīḥ, kitab al-Magāzī, bab “Kaum Muslimin yang Terbunuh pada Perang Uhud”, no. 4079
Faedah dan pelajaran hadist :
-Keutamaan Al Qur'anul Karim,
Menjadi sebab Nabi ﷺ memprioritaskan seseorang, bukan karena harta, tampan, cantik, kejeniusan, tapi disebabkan Alquran.
Dampaknya akan terasa pada saat hidup, pada saat wafat, pada saat nanti di alam barzah, dan nanti pada saat hari kiamat
-Motivasi untuk kita mempelajari Alquran, untuk menghafal Alquran, berinteraksi dengan Alquran, hidup dg Alquran, memperlajari makna ayat2 Alquran, menjadi menu rutin keseharian kita, menjadi aktivitas yang tidak bisa dipisahkan dengan keseharian kita. Kenapa? Karena Rasulullah memprioritaskan. Manusia terbaik memprioritaskan. Tidakkah cukup bagi kita untuk termotivasi punya hidup bersama Al Qur'an?
-Kita diminta untuk memuliakan penghafal Alquran, memuliakan ahli ilmu, ahlul Qur'an bahkan kita diminta memuliakan mereka setelah mereka wafat. Jadi bukan hanya saat hidup. Menjadi salah satu pembuktian keikhlasan, bahwa ketika dia meninggal kita tetap memuliakannya. Siapa yang memuliakan maka akan dimuliakan oleh Allah
-Muslim itu dididik untuk setia, dan kesetiaannya sampai orang itu wafat. Bukan fanatik. Setia itu tetap amal Maruf nahi Munkar, Khususnya kepada ahli ilmu, guru, ahlul Qur'an.
Semoga Allah memudahkan kita🤲
Catatan Fifi di kajian riyadush Shalihin disampaikan oleh Ustadz Nuzul Dzikri hafidzahullah
1 note
·
View note
Text
Ya Allah, hambamu ini pendosa, namun dengan Rahim-Mu engkau mengampuni kami.
Ya Allah hamba ingin menjadi penulis dan berdakwah dengan alquran
Hamba bukan orang yg sempurna, bukan pula ahli ibadah, tapi izinkan hamba menjadikan tulisan-tulisan hamba tentang al-quran ini menjadi jalan hamba menjaga diri hamba, mendidik diri hamba sembari mengingatkan orang lain, dan menjadi pundi pundi amal bagi hamba untuk bekal bertemu dengan-Mu, tolong ya Allah, jaga niat hamba, semangat hamba dan fikiran hamba dari keminderan dan tujuan yg berubah.
Izinkan hamba yaa ya Allah
Hamba mohon bantuan-Mu ya Allah, dalam memperbaiki diri hamba
0 notes
Text
0 notes
Photo
▶️ Tafsir QS. Al Israa [17] : 88 ◀️ ㅤㅤ ㅤㅤ قُلْ لَّىِٕنِ اجْتَمَعَتِ الْاِنْسُ وَالْجِنُّ عَلٰٓى اَنْ يَّأْتُوْا بِمِثْلِ هٰذَا الْقُرْاٰنِ لَا يَأْتُوْنَ بِمِثْلِهٖ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيْرًا ㅤㅤ ㅤㅤ 📖 Arti: Katakanlah, “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa (dengan) Al-Qur'an ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu sama lain.” ㅤㅤ ㅤㅤ 📙 Tafsir: Pada ayat ini, Allah ﷻ menegaskan mukjizat Alquran dan keutamaan-nya, yaitu Alquran benar-benar dari Allah dan diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ sebagai bukti bahwa Alquran itu dari Allah, bukan buatan Muhammad sebagaimana yg didakwakan oleh orang-orang kafir Mekah dan ahli kitab. ㅤㅤ Allah ﷻ memerintahkan Nabi Muhammad ﷺ agar menyampaikan tantangan kepada mereka yang mengabaikan dan memandang Alquran itu bukan wahyu Allah untuk membuat tandingan Alquran. Tetapi Allah menegaskan bahwa mereka tidak akan mampu membuat kitab yang sama. Allah ﷻ berfirman: ㅤㅤ ۞ Dan jika kamu meragukan (Alquran) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Jika kamu tidak mampu membuatnya, dan (pasti) tidak akan mampu, maka takutlah kamu akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. — QS. al-Baqarah [2]: 23-24 ㅤㅤ ㅤㅤ 💡 Sejarah menunjukkan bahwa banyak pemimpin dan ahli sastra Arab yang mencoba menandingi dan meniru Alquran, bahkan ada yang mendakwakan dirinya sebagai seorang nabi, seperti Musailamah al-Kadzdzab, Habalah bin Kaab, dll. Akan tetapi, mereka semua gagal dalam usahanya bahkan mendapat cemooh dan hinaan dari masyarakat. https://instagr.am/p/CnYStZiINIF/
2 notes
·
View notes