Tumgik
#WorldWaterCouncil
baliportalnews · 11 months
Text
Pemangku Kepentingan Hasilkan Berbagai Kesepakatan dan Gagasan Menuju Forum Air Sedunia 2024
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, NUSA DUA - Pertemuan Konsultasi Pemangku Kepentingan (SCM) ke-2 dari Forum Air Sedunia sukses digelar di Bali pada 12–13 Oktober 2023. Berbagai kesepakatan dan usulan dihasilkan yang nantinya dimatangkan pada Forum Air Sedunia ke-10 tahun 2024. SCM ke-2 mempertemukan 1.094 pemangku kepentingan dari 73 negara yang terdiri dari unsur kepala negara, pemerintah pusat, otoritas lokal, parlemen, organisasi, dan masyarakat. Pada acara penutupan SCM ke-2, Wakil Presiden World Water Council, Eric Tardieu menyebutkan bahwa terlepas dari isu-isu klasik di sektor air, topik-topik baru muncul atau mendapat perhatian lebih selama diskusi dua hari seperti keterhubungan antara iklim, air, energi, pangan, ekosistem dan kesehatan, solusi berbasis alam dan infrastruktur hijau, integritas antara ketahanan air dan ekologi serta air sirkular. “Pada SCM ke-2 ini kami mengakui perlunya integrasi isu dan solusi yang lebih holistik dalam konteks pembiayaan infrastruktur air, ketahanan air, keadilan dan inklusi sosial dalam pengelolaan air, keterlibatan pemangku kepentingan dan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan juga pentingnya data untuk mendukung kebijakan air dan untuk menginformasikan dan meningkatkan kesadaran masyarakat luas,” tambahnya. Tardieu menyerukan kelanjutan upaya mengatasi tantangan-tantangan lintas sektor utama dan mengidentifikasi ide dan usulan untuk mencapai hasil yang konkrit. Ketua Sekretariat Panitia Nasional Pelaksana Forum Air Sedunia ke-10 sekaligus Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mohammad Zainal Fatah menambahkan, selama dua hari para peserta menguraikan permasalahan dan tantangan dalam kerangka enam proses tematik yang meliputi Ketahanan dan  Kemakmuran  Air, Air untuk Manusia dan Alam, Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana, Tata Kelola, Kerja Sama, dan Hidro-diplomasi, Pembiayaan Air Berkelanjutan, serta Pengetahuan dan Inovasi. Gagasan dan strategi yang dirumuskan dalam tema-tema ini akan menjadi landasan Forum Air Sedunia ke-10 dalam membangun upaya kolektif demi masa depan air yang berkelanjutan. Selain itu, perjanjian kerja sama dengan pemangku kepentingan regional (Mediterranean Water Institute, Asia Pacific Water Forum, Asia Water Council, African Minister's Council on Water) juga berhasil ditandatangani, yang menunjukkan komitmen kuat untuk merangkul dimensi regional dan mengakui adanya tantangan dan solusi dalam pengelolaan air berdasarkan kebutuhan kawasan yang meliputi Mediterania, Asia Pasifik, Afrika, dan Amerika. Kemudian, pada proses politik dalam rangkaian SCM ke-2 juga telah memberi ruang partisipasi dan keterlibatan para pemimpin di berbagai tingkat pengambilan keputusan mulai dari Kepala Negara, Kementerian, Anggota Parlemen, Otoritas Daerah Aliran Sungai, hingga Otoritas Lokal. “Melalui SCM ke-2 kita bisa saksikan keterkaitan yang kompleks antara sub-tema, wilayah, dan aspek politik terkait upaya mewujudkan air untuk kemakmuran bersama,” ujarnya. Sekretaris Jenderal Zainal Fatah menerangkan, pihaknya akan mengambil masukan-masukan berharga tersebut dan melanjutkannya ke dalam persiapan Forum Air Dunia ke-10. “Kami akan memiliki kesempatan untuk terlibat dengan  aktor-aktor global dan merangkul mitra baru, seperti Forum Archipelagic and Island States (AIS) yang fokus pada tantangan perubahan iklim terhadap sektor kelautan,” ujarnya. Zainal Fatah turut menyerukan kolaborasi yang berkelanjutan antara semua pihak untuk memastikan bahwa Forum Air Sedunia ke-10 pada tahun 2024 akan menghasilkan rumusan yang lebih kuat dan menjamin komitmen politik untuk pengelolaan air yang berkelanjutan.(bpn) Read the full article
0 notes
ssmandalsagroli · 6 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Jal Nayak Mr. Pramod Deshmukh, Chairman Sanskriti Samvardhan Mandal Participation in the 8th General Assembly, World Water Council, being held during 30th Nov to 1st Dec 2018 at Marseille, France with Waterman Rajendra Singh ji. #WorldWaterCouncil #WaterSecurity#WWCmembers #ngo #rural #sagroli World Water Council - Conseil Mondial de l'Eau
0 notes
baliportalnews · 1 year
Text
Second Stakeholders Consultation Meeting Forum Air Dunia ke-10 Serukan Penguatan Komitmen dan Kerja Sama untuk Solusi Air Global
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, NUSA DUA - Stakeholders Consultation Meeting (SCM) ke-2 yang merupakan rangkaian acara menjelang World Water Forum ke-10 resmi dibuka di Bali, Kamis (12/10/2023). Sejumlah perwakilan negara di dunia hadir untuk bertukar pikiran dan merencanakan gagasan serta tindak lanjut atas permasalahan air global. Presiden World Water Council, Loïc Fauchon mengatakan dalam pidato pembukaannya bahwa SCM ke-2 berfungsi sebagai bagian dari ‘Water Deal’ yang menyerukan diplomasi air secara berkesinambungan untuk meyakinkan para pemimpin dunia dan pemimpin politik bahwa Air adalah isu politik dan sekarang adalah saatnya akselerasi. ‘Water Deal’ menyiratkan hubungan baru dengan air, hubungan baru antara umat manusia dan air dan terutama menyerukan kembali slogan ‘Stop ignoring water’. Selain itu, Loïc juga menyebutkan beberapa prioritas dalam mengatasi krisis air global termasuk di antaranya menciptakan keseimbangan baru antara air untuk manusia dan alam, termasuk keseimbangan antara akses air perkotaan dan perdesaan, air untuk pertanian dan irigasi untuk menjamin produksi pangan, dan pengelolaan sumber daya air terpadu untuk menjamin pembangunan berkelanjutan. “Kita sebagai manusia perlu menerjemahkan kenyataan bahwa air, pangan, energi, kesehatan dan pendidikan adalah lima jari dalam satu tangan. Tangan yang berbagi dan pembangunan yang damai,” kata Loïc. Wakil Ketua Komite Penyelenggara Nasional Forum Air Sedunia ke-10 yang juga menjabat sebagai Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan SCM ke-2 memainkan peran penting dalam meletakkan dasar bagi 10th World Water Forum tahun depan. Hasil diskusi dari forum ini akan dielaborasi melalui proses tematik, regional, dan politik dengan keterkaitan yang kompleks, yang perlu didiskusikan di antara para pemangku kepentingan. “Pada kesempatan ini, kami akan membahas ‘Water Justice’ secara global, termasuk pengelolaan air di pulau-pulau kecil dan akses air bersih untuk semua. Kemudian, kami akan memetakan keterkaitan antar sub-tema, wilayah, dan ketiga proses, merencanakan tindakan lebih lanjut dan merancang hasil akhir untuk forum, serta merancang tindak lanjut setelahnya,” kata Menteri Basuki. Dalam sambutannya, Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya mengatakan, forum ini tidak hanya berfungsi untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan tetapi juga untuk meningkatkan teknologi inovatif khususnya dalam sistem irigasi untuk menjamin ketahanan air dan pangan global. Ia juga mengajak seluruh peserta untuk meluangkan waktu mengunjungi destinasi wisata dan menyaksikan kehidupan tradisional masyarakat Bali serta keindahan lanskap Subak. Ketua Sekretariat Panitia Penyelenggara Nasional sekaligus Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah menyampaikan SCM ke-2 diikuti oleh 1.094 peserta terdaftar, dengan rincian 254 peserta berasal dari mitra internasional dan 840 peserta berasal dari mitra Nasional. “Peserta terdaftar yang berasal dari 73 negara akan bekerja sesuai sub-tema: Ketahanan dan Kesejahteraan Air, Air untuk Manusia dan Alam, Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana, Tata Kelola, Kerjasama dan Diplomasi Air, Pembiayaan Air Berkelanjutan, dan terakhir, Pengetahuan dan Inovasi,” tambahnya. Turut hadir dalam gelaran Opening Ceremony Stakeholders Consultation Meeting (SCM) ke-2, yakni Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Direktur Jenderal IKP KOMINFO Usman Kansong, Perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Perwakilan dari Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, serta sejumlah organisasi internasional.(bpn) Read the full article
0 notes