#WorldMosquitoProgram
Explore tagged Tumblr posts
Text
Jadi Pilot Project Wolbachia, Buleleng Siap Tebar Telur Nyamuk Lawan DBD
BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG - Kabupaten Buleleng menjadi salah satu sasaran pilot project di Bali oleh World Mosquito Program (WMP) Bali dalam program ber-Wolbachia. Terkait itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Buleleng, Nyoman Budiastawan mengaku bahwa Buleleng siap menjalankan program itu untuk melawan wabah nyamuk demam berdarah dengue (DBD). Demikian terungkap dalam Sosialisasi Penyebaran Nyamuk ber-Wolbachia di Hotel Banyualit, Rabu (8/11/2023). Sekdis Budiastawan menyampaikan bahwasannya program ber-Wolbachia adalah metode pendukung penurunan penyebaran kasus DBD di Buleleng melalui penyebaran benih nyamuk yang memiliki bakteri alami bernama Wolbachia. “Wolbachia ini sudah diuji di Jogja dan hasilnya sangat baik. Kasus DBD turun mencapai 77% dan laporan dari rumah sakit pun juga turun hingga 87%,” ujarnya. Terkait itu, pihaknya optimis program dimaksud berhasil pula diterapkan di Buleleng, tentunya dibarengi dengan dukungan masyarakat dalam pelaksanaannya nanti pada November ini. Sementara itu, dalam paparan oleh pihak WMP Indonesia, Novita Nandika menerangkan nantinya telur nyamuk ber-Wolbachia akan ditebar ke rumah-rumah warga untuk kemudian dirawat atau menjadi orang tua asuh. Masing-masing titik penyebaran telur nyamuk diberikan satu wadah dengan jumlah 500 telur. Pihaknya menekankan bahwasanya target maksimal keberhasilan penetasan telur adalah 250 nyamuk. Nantinya nyamuk dengan bakteri Wlobachia itu akan ‘bergaul’ dengan nyamuk lokal dan berkembangbiak bersama dengan bakteri Wolbachia yang akan mengakhiri rantai wabah DBD di Buleleng.(adv/bpn) Read the full article
0 notes
Text
Jadi Pilot Project Wolbachia, WMP Optimis DBD di Buleleng Beres
BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG - Buleleng Development Festival (BDF) 2023 kembali menghadirkan narasumber berbobot yang membahas pembangunan di Kabupaten Buleleng. Pada hari ini, Selasa (22/8/2023), di GOR Bhuana Patra, acara tersebut dihadiri oleh Putu Velyniawati, Risk Communication and Community Engagement (RCCE Specialist) dari World Mosquito Program (WMP) Indonesia sebagai narasumber. Dalam Talk Show yang dipandu oleh IGA Agus Mahendra tersebut, Velyniawati mengemukakan alasan dibalik pemilihan Kabupaten Buleleng sebagai pilot project Wolbachia. Menurutnya, Kabupaten Buleleng memiliki kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang cukup tinggi. WMP melihat hal ini sebagai panggilan untuk bertindak dalam mengatasi masalah yang mendesak. "Kami melihat usaha keras Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam menghadapi kasus DBD yang cukup meresahkan. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menjadikan Buleleng sebagai salah satu sasaran Pilot Project Wolbachia," kata Velyniawati. Lebih lanjut, Velyniawati menjelaskan bahwa musim pancaroba kerap kali menyebabkan angka kasus DBD meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, program penerapan Wolbachia akan segera dilaksanakan di Kabupaten Buleleng untuk membantu meredam penyebaran penyakit ini. Metode Wolbachia yang akan diterapkan oleh WMP adalah dengan menyebarkan nyamuk yang telah diinfeksi oleh bakteri Wolbachia. Bakteri ini memiliki kemampuan untuk mengurangi penularan DBD pada nyamuk Aedes Aegypti, pembawa utama virus penyakit tersebut. Velyniawati juga menyampaikan bahwa metode ini sebelumnya telah berhasil dilakukan di Yogyakarta dan kini sedang diujicobakan di Pulau Bali yaitu Denpasar dan Buleleng. Ia menegaskan bahwa upaya penerapan metode Wolbachia akan dilakukan secara bersamaan dengan berbagai metode preventif lainnya, seperti fogging dan pemantauan jentik nyamuk. "Kami berharap dengan adanya penerapan metode ini, angka kasus DBD di Kabupaten Buleleng dapat ditekan. Penyebaran Wolbachia akan berlangsung selama 12-20 pekan dan dijadwalkan akan dimulai pada Bulan November 2023," tambah Velyniawati. Velyniawati optimis dengan komitmen dan kerjasama dari berbagai pihak, WMP optimis bahwa upaya untuk mengatasi kasus DBD di Kabupaten Buleleng akan memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat setempat.(bpn) Read the full article
#AedesAegypti#BaliPortalNews#Buleleng#BulelengDevelopmentFestival#DemamBerdarah#Mosquito#PilotProjectWolbachia#WorldMosquitoProgram
0 notes
Text
Buleleng Jadi Pilot Project Wolbachia, Jurus Jitu Basmi DBD
BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG - The World Mosquito Program (WMP) memiliki strategi jitu dalam membasmi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), yaitu pengendalian virus dengue dengan menggunakan nyamuk aedes aegypti yang telah mengandung bakteri Wolbachia. Kabupaten Buleleng mendapat kesempatan bagus untuk menjadi bagian dari pilot project perdana di Provinsi Bali yang menerapkan program Wolbachia di samping Kota Denpasar. Wolbachia adalah bakteri alami yang dimasukkan ke dalam nyamuk Aedes Aegypti yang berkembang biak di alam, sehingga dapat menghambat perkembangan virus dengue di dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti. Program Wolbachia itu diteliti dan dikembanhkan oleh WMP yang merupakan organisasi nirlaba di bidang pencegahan penyakit khususnya yang ditularkan oleh nyamuk ke manusia. Cakupan wilayahnya mencapai 12 negara di benua Asia, Oceania, dan Amerika. Di wilayah Bali WMP bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali dan Pemkab Buleleng. Mewakili Penjabat Bupati Buleleng, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Buleleng Sucipto pada konferensi pers di Krisna Beach Street pada Selasa (4/7/2023), menyambut baik hadirnya WMP dalam membasmi DBD di Kabupaten Buleleng. Dinkes sebagai leading sector kata Sucipto akan mengerahkan upaya maksimal dalam program ini, tentunya bekerjasama dengan kader kesehatan binaan WMP yang berasal dari masing-masing desa dan kelurahan di seluruh Kabupaten Buleleng. "Hari ini juga mengikuti pelatihan kader dari desa dan kelurahan sebanyak 55 orang, dari puskesmas kami juga ada staff pemegang program DBD sebanyak 15 orang dilatih hari ini,” ujarnya Dirinya berharap hadirnya Wolbachia dapat menurunkan secara signifikan atau bahkan menihilkan kasus DBD di Kabupaten Buleleng. "Inovasi ini diharapkan bisa menurunkan tingkat kasus demam berdarah di Buleleng, Tercatat pada Tahun 2023, hingga Bulan Juni terdapat 616 kasus DBD, diharapkan angka itu dapat menurun secara signifikan," harap Sucipto. Program inovasi ini dipantau langsung oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yaitu Anggota I Ketut Kariyasa Adnyana. Anggota DPR RI asal Kecamatan Busungbiu itu mengatakan hadirnya WMP ke Buleleng merupakan kesempatan baik untuk mengakselerasi pengentasan penyakit DBD di Kabupaten Buleleng. Dirinya optimis karena banyak melihat daerah di Indonesia yang telah memberikan hasil baik dari program Wolbachia ini. "Kami percaya bahwa penerapan metode Wolbachia adalah langkah yang tepat. Metode ini menawarkan solusi terbaik untuk menghilangkan penyakit DBD dan pada saat yang sama, tidak merusak lingkungan," tegasnya. Pihak WMP sendiri mengapresiasi sambutan baik dari Pemkab Buleleng. Man Magilan selaku Senior Project Manager Save the Children Indonesia menyampaikan rasa terimakasih kepada masyarakat Buleleng secara umum. "Dengan adanya metode Wolbachia ini, kita berharap mampu melindungi masyarakat dari DBD, kami berterimakasih kepada segenap jajaran masyarakat dan pemerintah yang mendukung metode Wolbachia," tutupnya.(sri/bpn) Read the full article
0 notes