#Video Khotbah
Explore tagged Tumblr posts
lemonmerahjambu · 2 years ago
Text
The Helper...
Cemas...
Sudah berapa lama sejak perasaan itu tiba-tiba menghardik jantungku malam itu. Suasana yang tidak asing dan membuatku sedikit gelisah. Malam setelah bercakap-cakap dengan Ayah melalui panggilan video. Lagi-lagi terulang seperti de javu. 
Percakapan singkat yang membuat aku menitikan air mata. Marah dan cemas dalam waktu bersamaan.  -“Stop! Jangan bilang seperti itu... Memang Bapak tidak mau temani aku?” Aku menangis seketika ketika ayah tiba-tiba membahas soal umur dan kematian.
Tidak lama setelahnya, beliau bertanya mengapa aku tidak pernah punya keinginan untuk memakai perhiasan anting, kalung atu cincin. Ini bukan kali pertama beliau selalu menegurku. Tentang bagaimana aku tidak memiliki barang-barang tersebut. Aku pikir ini hanyalah kiasan. Kiasan bagaimana orang tuaku dengan pemikiran kuno selalu membatasi kesuksesan yaitu harus memiliki barang-barang yang berharga. Tapi memang ada benarnya. Aku tidak menyangkal bahwasanya ukuran kesuksesan memang dapat di lihar dari barang-barang apa yang kita miliki.
Mungkin ayah berpikir dan khawatir tentang bagaimana aku yang telah hampir 10 tahun tinggal jauh darinya, bekerja namun tidak menghasilkan apa-apa. Haha. Memang kenyataannya seperti itu. 
Malam itu aku diliputi rasa cemas, bersalah dan gagal. Dadaku terasa sesak dan pikiranku terasa tidak terkontrol oleh banyak hal. Setelah sekian lama aku tak pernah merasakan hal ini. Lalu aku mengambil ponselku dan menyalakan Youtube. Mendengarkan khotbah Pasto Steven Furtick dan mulai berdo’a. Malam itu aku tertidur lelap hingga pagi-pagi aku bangun dan memutuskan untuk berbelanja dan saat itu aku mengalami Bad Luck dimana aku kehilangan dompet dan cash yang nilainya cukup banyak bagi pekerja sekaligus perantau sepertiku. Pagi itu aku diguncang kembali oleh rasa bersalah, rasa kecewa akan diri sendiri. Aku menangis sepanjang jalan sambil menelepon kakak perempuanku. Sesampai kost aku menangis hebat hingga tanpa sadar aku memukuli diriku sendiri bahkan hingga membenturkan kepalaku di lantai. Lalu aku tersadar bahwa yang aku lakukan adalah hal bodoh. 
Aku mulai menyalakan pujian penyembahan di ponsel. Seharian itu saat aku pergi ke kantor polisi untuk mengurus surat laporan kehilangan dan lainnya. Seperti angin segar rasanya ketika kita tahu bahwa kita sebetulnya tidak sendirian. Masih ada Tuhan dan pertolonganNya nyata!
Dua pekan berlalu setelah kejadian itu. Meski Tuhan begitu baik dengan mengirimkan orang baik yang menemukan dompetku utuh beserta semua isinya juga surat-surat yang ada di dalamnya lengkap tanpa ada satupun yang kurang, namun ternyata ada sesuatu yang kurang dari dalam diriku. Sejak hari itu aku sering tiba-tiba menangis bahkan aku tidak begitu tahu apa alasan aku merasa benar-benar sedih. Saat berada di jalan berangkat atau pulang kerja, saat bangun tidur atau ketika tidak melakukan apapun aku menjadi sangat rentan. Mengalami gangguan tidur sebetulnya sudah sejak beberapa bulan lalu, tapi beberapa hari ini semakin membuatku putus asa. Dadaku terasa nyeri dan seperti tidak cukup oksigen yang ku hirup.
Day-1 seeking help
Pekan ke-3 aku bercerita dengan rekan kerjaku tentang apa yang aku alami. Hari itu aku memutuskan untuk pergi ke fasilitas kesehatan. Kali ke-2 ini aku tidak hanya meminta pertolongan untuk masalah GERD yang sudah beberapa minggu ku rasakan. Aku memberanikan diri dan bercerita kepada dokter yang menanganiku saat itu bahwa aku mengalami kesehatan mental yang tidak stabil. Mixed Anxiety and Depressive Disorder, begitu dokter menulis keterangan pada diagnosa untuk surat rujukan ke rumah sakit.  Tiga tahun belakangan ini Tuhan mengijinkanku berproses lagi. Belajar tentang bagaimana menjalani kehidupan sebagai manusia yang didisain untuk “tolong - menolong”. Kakakku pernah berkata bahwa aku “sombong”. Selalu merasa mampu mengatasi persoalan sendirian. Aku tidak menyangkalinya. Memang begitu adanya. Selalu ku ingat apa yang selalu Ibu ajarkan sedari kecil.  Jika bisa lakukan sendiri, jangan meminta bantuan. Begitulah kubawah hingga aku tumbuh menjadi manusia kecil yang beranjak dewasa. Aku jarang meminta bantuan dan selalu mengusahakannya sendirian dalam hal apapun itu. Entah dalam pekerjaan, profesional atau personal. Ketakutanku adalah ketika aku menjadi beban atau merepotkan seseorang. Selama aku mampu, meski harus berdarah-darah aku akan tetap mengusahakannya dan tidak meminta pertolongan orang lain. Satu hal lagi, aku tidak pernah merasa nyaman jika harus melibatkan orang lain.  To dealing with someone is something that I always steer clear of... Including seeking help.
Kenyataannya manusia diciptakan sebagai makhluk sosial dan tak dapat dihindari. 
Setelah delapan tahun aku menahan diri untuk tidak meminta pertolongan seorang profesional dan beberapa waktu mempertimbangkan hal ini. Aku sempat ragu. Bahkan setelah aku memiliki janji temu dengan Psikiater. Aku sempat ingin mundur dan menerima semua yang kurasakan adalah hal biasa saja. Sore itu di tempat kerja, setelah seharian aku berdiskusi dengan diri sendiri dan meminta Tuhan untuk memberikan petunjuk tentang apakah hal yang ku pilih ini adalah benar atau sebaliknya. Sampai akhirnya ketika aku duduk di toilet dan tidak melakukan apapun. Tiba-tiba terlintas dipikirku dan aku berbicara pada diriku sendiri dalam hati.  -”Tidak masalah untuk meminta bantuan. Itu juga bagian dari mengasihi dirimu sendiri” Tidak lama sebuah postingan akun gereja @life.church mengungah photo dengan bertuliskan “Getting help isn’t a sign of weakness, it’s a sign of wisdom”. Sontak hal itu membuatku semakin yakin dan membulatkan tekad untuk meminta bantuan seorang profesional pergi ke Psikiater setelah diskusi panjang dengan kawan sekolah yang juga mental health sirvivor, menganalisis perilakuku dan mencari-cari informasi di internet tentang bagaimana “secara teknis” mencari bantuan profesional sebab sepertinya memang ini yang aku perlukan.
Tak sedikit memang skeptis tentang masalah kesehatan mental. Begitupun aku sampai aku mengalaminya sendiri dan ini benar-benar nyata.
Besok pagi pukul 10 semoga Psikiater yang kutemui adalah salah satu pintu dimana Tuhan akan kembali membawaku menemukan diriku yang utuh. Sudah sesak dada ini dan lelah rasanya harus berurusan dengan asam lambung dan masalah tidur yang berantakan. Kiranya semesta berbaik hati menunjukan jalan yang memang harus ku tempuh.
1 note · View note
letsgadogado · 3 years ago
Text
A Come Back
Akhirnya kembali juga ke blog ini setelah sekian lama hiatus dari perblogan. Terakhir cek postingan, gw bikin cerpen yang baru 2 bab LOL, kasian banget.
Banyak banget hal yang terjadi setelah post terakhir sebelum postingan ini. Terakhir post, gw masih ada di sebuah toxic relationship, yet i cannot release myself from it while i'm missing someone else. Pretty toxic isn't it?
Hari ini? boro-boro ada di toxic relationship atau kangen sama orang yang bukan siapa-siapa gw, gw bahkan udah menikah!! LOL
Tahun 2020-2021 memang bener-bener plot twist terbesar sepanjang sejarah kehidupan gw. Dari keberhasilan gw buat meninggalkan toxic relationship gw setelah 5 tahun, sampe balikan lagi sama orang itu 5 bulan kemudian, eh putus lagi karena ternyata gw diselingkuhin HAHA! Sekarang sih gw bisa ketawa, tapi masa-masa itu merupakan masa terkelam dalam hidup gw. Gw gak pernah tau gimana rasanya depresi sampe pengen bunuh diri akibat kejadian itu.
Orang mungkin bakal mikir gw berlebihan karena mau bunuh diri cuma karena diselingkuhin, but the fact is my mental health was soooooooo under normal at that time. Kerjaan yang super membludak, kehidupan percintaan yang kacau balau, sampe hampir bikin gw berniat menyerah.
Pernah suatu kali gw nginep di hotel deket rumah sendirian dengan tujuan mau bunuh diri, gila banget sih kalo dipikir sekarang. That moment was hell. Totally hell.
Beruntung banget gw punya temen-temen yang mendukung gw saat itu meskipun mereka ga tau apa yang bener-bener terjadi saat itu. Mereka hanya tau gw diselingkuhin dan overload kerjaan tanpa menghakimi gw. Mereka ga tau apa yang bener-bener gw alami saat itu, they never will.
Saat itu, gw setiap hari berjuang untuk tetap hidup dan gak menyerah. Gw berdoa dan berdoa, gw marah sama Tuhan kenapa dia harus tempatin gw di keadaan hidup yang bener-bener ga enak, bener-bener pengen gw tinggalin, seolah udah gak ada harapan apa-apa lagi.
Sampe akhirnya gw memutuskan untuk ke psikolog di awal Februari dan gagal, karena Psikolog gw belum denger apa-apa langsung menyuruh gw cari bantuan Psikiater. Makin paniklah gw di situ. Tapi temen gw nyaranin buat ganti psikolog dulu jangan buru-buru ke psikiater, puji Tuhan psikolog ke-2 gw kali ini cocok dan sangat membantu gw melewati masa kelam gw.
Setiap hari gw berdoa dan berjuang untuk ga menyerah walaupun setiap hari juga bisikan buat mengakhiri semuanya itu tetep ada. Gw memutuskan untuk keluar rumah setelah berbulan-bulan menarik diri dari pergaulan. Sahabat terdekat gw sekalipun bingung kenapa gw ga ada kabar sampe berbulan-bulan. ***
Setelah sedikit lebih baik, keinginan bunuh diri pelahan-lahan ga pernah muncul lagi, walaupn masih suka nangis tiap malam, tapi keadaan gw sudah lebih baik. Gw memutuskan untuk selalu WFH di cafe dan main sama temen-temen gw malam setelah gw selesai WFH. Cara itu ternyata cukup berhasil karena frekuensi gw menangis jadi agak berkurang. Gak jarang ketika lagi becanda dan ketawa sama temen-temen di sebuah cafe atau mall, gw pamit mau ke toilet pura-pura sakit perut, padahal sebenernya gw nangis sejadi-jadinya di toilet. Proses perjuangan gw buat sampe ada di tahap sembuh bener-bener butuh perjuangan yang ga gampang. Suatu ketika, salah seorang temen gw--yang sekarang akhirnya jadi suami gw LOL-- iseng nunjukin gw video khotbah di instagram yang isinya membahas Psalm 23, dan dia bilang kalo "you really need to arrive at the good part at your live, you really have to make it to the good part." ITS LIKE MAGIC. Gw puter video itu berulang-ulang sampai berminggu-minggu. Khotbah yang sama tapi selalu terasa baru buat gw.
Sejak saat itu, gw punya harapan baru bahwa kehidupan gw gak berhenti sampe di masa depresi almost bipolar itu, hidup gw punya harapan untuk ada di part bahagia. And here i am, happily married to the best husband in the world in perfectly healthu relationship. Ga pernah ada di benak gw kalo jarak masa depresi gw dan jarak terbahagia dalam hidup gw bahkan hanya berbeda 1 bulan.
Ketika gw ada di masa terkelam dalam hidup gw, Tuhan kirim bantuan, teman-teman, bahkan calon suami--saat itu--yang mengubah masa kelam gw langsung jadi masa yang cerah.
Lo gak pernah tau kapan pertolongan Tuhan tiba-tiba menjungkirbalikkan keadaan hidup lo. Tapi satu hal yang pasti, Tuhan gak pernah rancangkan sad ending dalam hidup lo. Lika what Ka Raditya Oloan--may God bless his soul--ever said, "Jangan pernah kasih titik buat hidup lo sendiri ketika Tuhan baru kasih koma."
3 notes · View notes
ggarendi · 4 years ago
Photo
Tumblr media
Ini adalah sepenggal autobiografi hidup saya sendiri. Jika menurut anda tidak menarik, silakan lanjutkan aktifitas anda yang lain. Jika anda tertarik, silakan baca. Sengaja saya tulis agar tidak tertumpuk dalam memori kepala yang suatu saat akan hilang.
Tahun 2005 salah satu tahun yang bersejarah dalam hidup saya. Di tahun itu ada banyak kejadian-kejadian yang bagi saya penting dan masih tersimpan baik di kepala. Kejadian-kejadian yang mempengaruhi kehidupan saya di waktu-waktu setelahnya. Mulai dari wafatnya Kakek, yang biasa kami panggil Ondong (Anduang, bahasa Minang) sampai tahun pertama saya masuk sekolah menengah pertama, jadi ABG pemula.
Kakek saya adalah seorang tokoh Muhammadiyah, setidaknya di lingkungan sekitar. Hanya dari pemahaman seorang anak kecil, saya tidak tahu seberapa tokoh beliau di masyarakat, seberapa berpengaruh kata-katanya. Yang saya tahu adalah beliau sempat pulang pergi Jakarta-Padalarang untuk mengisi khotbah Jum'at, menyetir mobil sendiri (belum ada Tol Cipularang, beliau sukanya lewat Puncak) dengan kacamata tebal dan rambut putihnya, yang saat itu mungkin usianya sudah 70an. Yang saya tahu saat beliau wafat setidaknya lebih dari seribuan orang datang ke rumah, mulai dari mengantarkan ke pemakaman dan terus ramai berdatangan sampai sepekan berikutnya. Waktu itu saya sempat berpikir, jika saya meninggal nanti, ada berapa orang yang akan hadir ke pemakaman?
Dalam suasana berada di tengah orang-orang yang berduka, saya justru sedang cemas bercampur tegang menunggu hasil pengumuman tes masuk ke sekolah menengah pertama. Waktu itu saya memilih sekolah negeri, sekalipun orangtua yang mengarahkan, tapi dalam hati saya mantap tidak mau melanjutkan ke sekolah 'luar negeri' karena alasan yang agak saya sesali di kemudian hari, yaitu sudah cukup saya harus bertemu dengan lembaran soal ujian berbahasa Arab tanpa huruf latin satupun.
Ternyata saya diterima di sekolah yang saya inginkan. Dengan nilai 8 koma sekian, berada di peringkat ke 24 dari yang konon katanya seribuan pendaftar. Waktu itu hanya ada satu kesempatan mendaftar di sekolah negeri, kalau tidak salah tahun itu pertama kalinya tidak digunakan lagi sistem pendaftaran menggunakan Nilai Ebtanas Murni (tahun itu sudah berubah jadi Ujian Nasional). Pertanyaan "NEM lo berapa?" jadi tidak terlalu penting lagi.
Singkat cerita, hari pertama saya berada di sekolah menengah pertama adalah hari yang cukup menegangkan. Kakak saya yang ketika itu kelas 3 (sekarang disebut kelas 9) adalah orang yang cukup dikenal di kalangan panitia MOS (OSPEK). Baru sebentar sampai di kelas, sudah ada panitia yang cari-cari. Dipanggil lah saya ke depan untuk perkenalan. Tidak semua dipanggil, suka-suka panitia saja menunjuk siapa untuk maju memperkenalkan diri di depan.
Dalam perjalanan dari kursi sampai ke depan kelas, yang sebenarnya hanya beberapa langkah saja, saya sempat memikirkan untuk mengganti nama panggilan saya. Rasa-rasanya saya ingin berubah, tidak dikenal dengan nama Gilang lagi. Niat itu tidak jadi terlaksana karena begitu sampai depan, saya melihat ada 4 orang teman yang berasal dari sekolah yang sama. Saya pikir percuma ganti nama panggilan, ada mereka yang sudah 6 tahun kenal. Setelah berkenalan, saya 'dikerjain' sama panitia. Saya berusaha tetap santai menjawab pertanyaan dan permintaan mereka. Seingat saya ada beberapa kali kejadian seisi kelas tertawa karena jawaban saya.
Selesai maju, saya duduk. Ada seorang teman yang (saya lupa waktu itu siapa) bilang sambil tertawa, "gila lu mukanya datar banget kayak engga ada ekspresinya." Pikir saya, ah mungkin mereka cuma merasa lucu saja melihat ada yang dikerjain tapi tidak seberapa berdampak. Tidak jadi cengengesan, tidak malu-malu, dan tidak terlihat takut. Pernyataan itu pertama kalinya saya dengar. Sebelumnya anak-anak SD mungkin tidak peduli dengan yang begitu. Ternyata pernyataan yang sama terulang beberapa kali mengomentari hal yang sama pada kejadian itu, dari beberapa orang lain. Saya tidak ambil pusing, tidak ada yang saya buat-buat, itu ekspresi saya berusaha tetap tenang pada saat semestinya sedang tegang.
Tahun 2008, kelas 3 (kelas 9), satu lagi momen bersejarah dalam hidup saya. Waktu itu saya berulah di kelas dengan beberapa teman sampai-sampai kelas saya disegel. Disegel secara harfiah. Pintu masuk ditutup, dikunci, dipalang dengan kayu dan dipaku. Kalau saya ingat-ingat, heran juga kenapa saya dulu bisa sampai begitu. Mungkin di kepala saya saat itu terngiang video clip Mouth for War dari Pantera. Waktu itu saya sedang suka mendengar beberapa lagu Pantera setelah Dimebag Darrel mati ditembak saat konser.
Beberapa hari setelah kelas disegel, saat saya mulai diinterogasi, dimarahi, dinasihati, saya menjawab semua pertanyaan dengan tenang. Ada kejadian saat seorang guru yang saya lupa namanya karena saya tidak pernah diajar langsung oleh beliau (yang saya ingat wajahnya dan mobil yang dipakai yaitu Corona yang agak dimodif), guru tersebut datang belakangan, memperhatikan pembicaraan, lalu mengayunkan tangannya ke muka saya. Tepat di depan muka saya tangannya berhenti tidak jadi memukul. Saya tetap berdiri tenang, tidak mengelak, tidak berubah posisi sama sekali. Guru itu bilang, "ni anak dari tadi dimarahin mukanya datar aja. Gw tonjok juga muka lu!" Saya masih diam. Dalam kepala saya, tonjok aja kalau berani.
Guru satunya (yang ini saya masih ingat betul wajah, nama, motornya, nama anaknya yang kebetulan teman saya juga, sampai motor anaknya. Menurut saya guru ini aslinya baik, cuma 'role play' beliau aja jadi guru galak) bilang, "saya itu bingung dari tadi kamu dibilangin ekspresinya datar begitu." Padahal dalam kepala saya, saya cuma berusaha tetap tenang, saya berusaha menjawab pertanyaan dengan benar dan tetap berusaha sopan, meluruskan fitnah (waktu itu ada beberapa fitnah yang dituduhkan ke kami) dan menahan diri agar tidak terlihat takut. Normalnya orang di posisi itu bakal takut, minimal takut akan dikeluarkan dari sekolah, padahal Ujian Nasional tepat 1 bulan dari hari itu. Pikir saya, "UN dulu lah, baru kalau mau dikeluarin terserah." Singkat cerita saya tetap lulus dengan nilai yang biasa-biasa saja, tidak bagus-bagus sekali dan tidak cukup jelek.
Tahun ini, 15 tahun sejak pertama kali saya mendengar orang berkomentar soal ekspresi saya yang datar, masih sesekali saya bersoal dengan hal yang serupa. Jujur saya bingung dan sama sekali tidak tahu jawabannya, mengapa ekspresi saya bagi orang menyebalkan. Karena di saat wajah saya diam dan datar, memang tidak ada sesuatu yang saya pikirkan secara spesifik, tidak ada hal tertentu yang membuat saya harus sedemikian rupa mengontrol gerak-gerik mata, hidung, mulut, dan sekitarnya agar tampak menyebalkan. Sama ketika orang mengomentari senyum saya yang kata mereka dimanis-maniskan, padahal senyum saya biasa saja tidak ada maksud untuk menambah kadar kemanisannya.
Tentang 'featured photo' yang saya gunakan, di luar hal-hal yang tadi dibahas, tahun 2005 adalah saat-saat di mana musik bagus adalah hal yang lazim. Salah satu lagu yang sering diputar di radio ketika itu adalah Dirty Little Secret dari The All American Rejects. Boleh jadi cerita saya di atas mengandung beberapa 'my dirty little secret', yang selama ini saya simpan sendiri dan belum pernah saya bagikan ke siapapun.
Akhirnya saya jadi penasaran, bagaimana kehidupan Kakek saya dulu semasa mudanya, sampai-sampai begitu banyak orang yang datang saat beliau wafat. Seorang sahabat saya pernah berkata, "nilai manfaat seseorang akan terlihat setelah Ia wafat. Seberapa peninggalannya masih terasa manfaatnya oleh orang lain, seberapa namanya dikenal dan dikenang oleh orang yang hidup setelah masanya."
1 note · View note
gladiollsusi · 5 years ago
Text
Lihat video di twitter.
Ibadah minggu di rumah lalu kemudian dikomplain sama tetangga.
Trus ada yang komplain dengan tayangan di TVRI karena ada selingan ceramah agama katolik.
Saking seringnya ngadepin berita terkait hal hal kayak gini, aku cuma bisa geleng-geleng kepala sambil mikir,
"Isi kepala nya apa sih. Noh pergi ke antartika, bikin negara sendiri"
"Bapak gak yakin ya sama iman nya sendiri. Takut tergoda jadi kafir kalau ntar denger nyanyi pujian rohani"
Iya sih pak, nyanyian pujian rohani itu emang healing banget. Apalagi banyak luka batin, makin makin terasa teduhnya. Hahha
Most of the time, aku ketawa dan miris sendiri ngelihat kelakuan mereka. Tapi ya mau bagaimana pun juga tetap saja mereka adalah teman sebangsa dan tanah air.
Kalau di romansa percintaan ada yang namanya bucin.
Maka di bidang kerohanian ada yang nama nya mabok agama.
Tenang, semua agama di dunia ini pasti ada pengikutnya yang mabok agama. Ku pernah pura pura ke toilet waktu pendeta khotbah, padahal sebenarnya karena ku kesel dan gemes sendiri sama isi khotbah yang fokusnya ngebahas domba domba yang hilang. Selama di toilet, ku habiskan waktu untuk scroling medsos.
Kebanyakan sih, mereka yang mabok agama ini adalah mereka yang pergaulannya itu itu aja. Kurang banyak ketemu orang. Kurang paham kalau dunia ini luas banget dan warnanya macam macam. Merasa paling benar dan suci sehingga berhak menghakimi pilihan orang lain.
Jadi ketika harus hidup berdampingan dengan yang berbeda keyakinan, langsunh merasa insekyur. Merasa terancam eksistensinya.
Jadi, mudah mudah an kita diberi kesabaran ngadepin para oknum yang mabok agama ini. Semoga mereka mabok nya gak keterusan. Semoga segera mendapatkan pencerahan hidup untuk kualitas hidup yang lebih baik lagi.
Mari sama sama merangkul teman kita yang mabok ini. Terlalu lama mabok gak bagus untuk kesehatan.
15 notes · View notes
nakindonesia · 5 years ago
Text
[MFA2020] Menghadapi Krisis – Venessa Allia
Bicara soal Corona Crisis, kita paham bahwa yang terjadi saat ini sudah bukan business as usual lagi. Saya berpikir bahwa Corona ini seperti topik ujian yang Allah kasih untuk sebagian besar penduduk bumi. Life is get distracted by this kind of thing
“Crisis Response” adalah judul khotbah Ustaz Nouman Ali Khan yang menurut saya layak banget ditonton di tengah masa pandemi ini. Isi khutbah tersebut akan selalu relevan terhadap apapun kondisi krisis yang kita hadapi. Saya menonton video tersebut 3 hari setelah kantor menetapkan working from home. Saat itu memang banyak terbayang hal negatif, khawatir akan rencana-rencana yang tertunda, dan…
View On WordPress
9 notes · View notes
steadyfanfun-blog · 7 years ago
Video
youtube
Khotbah Dr. Drs. Yuda D. Mailool – Yesus Menjadikan Segalanya Baik
0 notes
tuhanmahakuasatermulia · 5 years ago
Text
Kita Hanya Dapat Memasuki Kerajaan Surga dengan Melakukan Kehendak Tuhan (Bagian Satu)
Tumblr media
Kita Hanya Dapat Memasuki Kerajaan Surga dengan Melakukan Kehendak Tuhan (Bagian Satu)
                        Oleh Saudari Xinshou, Amerika Serikat
Catatan Editor: Banyak orang percaya bahwa hanya dengan meninggalkan, mencurahkan diri, bersusah payah, dan bekerja untuk Tuhan, kita sedang melakukan kehendak Bapa, tetapi Tuhan Yesus berkata,
"Bukan setiap orang yang memanggil-Ku, Tuhan, Tuhan, yang akan masuk ke dalam Kerajaan Surga; melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Banyak orang akan berkata kepada-Ku di hari itu kelak, Tuhan, Tuhan, bukankah kami telah bernubuat demi nama-Mu, telah mengusir setan-setan demi nama-Mu, dan melakukan banyak pekerjaan ajaib demi nama-Mu? Saat itu Aku akan menyatakan kepada mereka, Aku tidak pernah mengenalmu: pergilah daripada-Ku, engkau yang melakukan kejahatan" (Matius 7:21–23). 
Mengapa Tuhan Yesus berkata bahwa mereka yang bekerja dan berkhotbah dalam nama-Nya adalah para pelaku kejahatan? Bukankah meninggalkan, mencurahkan diri, bersusah payah, dan bekerja untuk Tuhan berarti melakukan kehendak Bapa? Apa artinya melakukan kehendak Bapa? Pengalaman Saudari Xinshou memberikan kita sebuah jawaban. Bacalah terus untuk mengetahuinya lebih lanjut …
Pada tahun 2012, aku dan suamiku datang ke Amerika Serikat untuk mencari pekerjaan. Dalam suatu kebetulan yang membahagiakan, aku pergi ke sebuah gereja untuk mendengarkan khotbah, dan ketika aku mendengar pendeta berkhotbah bahwa Tuhan Yesus disalibkan untuk menebus dosa-dosa kita, aku terkejut. Terutama ketika aku mendengar nyanyian pujian kepada Tuhan, kasih Tuhan Yesus yang tanpa pamrih membuatku menangis. Kasih Tuhan bagaikan lampu yang menyala di malam yang gelap yang menerangi seluruh hidupku. Aku mulai berpartisipasi dalam semua jenis kegiatan gereja. Belakangan, aku dipilih untuk tugas-tugas menerima tamu di gereja, dan aku dengan antusias memberitakan Injil bagi Tuhan. Aku percaya bahwa selama aku mencurahkan diri bagi Tuhan dengan bersemangat, aku adalah hamba setia Tuhan, bahwa Dia akan senang denganku, dan bahwa Dia akan memberiku berkat.
Saat Perubahan Tak Terduga Menimpaku, Aku Terjebak dalam Kebingungan
Kami diberkati oleh Tuhan, dan bisnis kami bertumbuh. Pada tahun 2013, kami membuka sebuah perusahaan waralaba, dan bisnis berkembang pesat. Namun masa-masa indah itu tidak berlangsung lama—pada tahun 2015, dengan alasan bahwa kami melanggar peraturan bagi pemegang waralaba, pemilik waralaba mendenda kami sejumlah seluruh bonus tahunan kami. Ketika kami kalah dalam gugatan hukum kami, perusahaan kami berada di ambang kebangkrutan, dan perkara tersebut membuat kami terbelit hutang yang sangat besar. Ketika kami kehilangan kasih karunia Tuhan, aku seperti anak domba yang kehilangan arah. Aku tidak tahu harus ke mana, dan aku merasa sengsara dan tidak berdaya. Larut malam, ketika semua orang tertidur, aku sering berpikir, "Aku sudah selalu bersemangat mencurahkan diri bagi Tuhan dan melayani gereja, jadi mengapa Tuhan tidak mengawasi dan melindungiku? Ataukah hal ini terjadi padaku karena aku melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan?" Aku sangat bingung, dan aku sering kali menangis sementara aku berdoa kepada Tuhan, "Tuhan! Aku tidak tahu mengapa hal ini telah terjadi padaku, dan aku tersiksa. Tuhan! Aku tidak bisa merasakan hadirat-Mu. Apakah Engkau benar-benar telah meninggalkan aku? Tuhan! Di manakah Engkau? Tolong beri aku petunjuk-Mu!" Tetapi setelah aku berdoa, hatiku tetap terasa berat. Tanpa menyadarinya, imanku kepada Tuhan jauh berkurang. Aku menghadiri semakin sedikit pertemuan di gereja, dan aku hanya terus membaca Alkitab dan berdoa di rumah.
Kebingungan Tentang Orang Seperti Apa Yang Dapat Memasuki Kerajaan Surga
Suatu hari, ketika aku membaca Alkitab, aku menemukan firman Tuhan Yesus,
"Bukan setiap orang yang memanggil-Ku, Tuhan, Tuhan, yang akan masuk ke dalam Kerajaan Surga; melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Banyak orang akan berkata kepada-Ku di hari itu kelak, Tuhan, Tuhan, bukankah kami telah bernubuat demi nama-Mu, telah mengusir setan-setan demi nama-Mu, dan melakukan banyak pekerjaan ajaib demi nama-Mu? Saat itu Aku akan menyatakan kepada mereka, Aku tidak pernah mengenalmu: pergilah daripada-Ku, engkau yang melakukan kejahatan" (Matius 7:21–23). Firman Tuhan membuatku merenung, "Mengapa Tuhan Yesus mengatakan mereka yang meninggalkan, mencurahkan diri, bersusah payah, dan bekerja untuk Dia, yang begitu aktif melayani Tuhan, adalah para pelaku kejahatan? Adakah beberapa misteri dalam firman Tuhan Yesus?" Aku bertanya kepada para pendeta dan penatuaku tentang arti ayat-ayat Alkitab ini, tetapi secara seragam, jawaban mereka adalah, "Engkau tidak boleh meragukan firman Tuhan. Selama kita memberitakan Injil dan melakukan lebih banyak pekerjaan, ketika saatnya tiba, kita akan mendapatkan perkenanan Tuhan, dan memasuki kerajaan surga." Setelah mendengar para pendeta dan penatua mengatakan ini, aku merasa bahwa meskipun aku tidak sepenuhnya memahami maksud Tuhan Yesus dalam ayat-ayat ini, aku kembali menemukan motivasi untuk mencurahkan diri bagi Tuhan, jadi aku kembali mengambil bagian dalam banyak kegiatan gereja.
Suatu hari, pada sebuah pertemuan ibadah penginjilan yang dihadiri oleh ribuan orang, aku mendengar nyanyian pujian yang berjudul "Berjalan Keluar". Nyanyian pujian itu sangat menyentuh hatiku. Aku menyadari bahwa aku tidak pernah benar-benar meninggalkan apa pun. Aku masih mencurahkan diri semua energiku bagi bisnis dan keluargaku sendiri. Sebenarnya aku telah melakukan sangat sedikit bagi Tuhan. Aku berhutang begitu banyak pada Tuhan! Sementara aku memikirkan hal itu, air mata mengalir tak terbendung di wajahku. Aku diam-diam mendorong diriku sendiri dengan berpikir, "Aku tidak bisa terus seperti ini. Aku perlu memiliki iman pada janji-janji Tuhan. Selama aku dengan penuh semangat menyebarkan Injil, aku percaya Tuhan akan menepati janji-janji-Nya." Aku menyalakan kembali hasrat dalam diriku untuk mengejar Tuhan, tetapi karena kebingunganku tetap tidak terpecahkan, aku juga sering berdoa kepada Tuhan untuk mencari tahu.
Sebuah Pertemuan yang Ajaib Menyalakan Api di Hatiku
Suatu hari, ketika aku menunggu kereta bawah tanah, kereta-kereta tiba-tiba berhenti. Aku sangat cemas, dan aku bertanya kepada wanita di sebelahku apa yang sedang terjadi. Sementara kami bercakap-cakap, aku mengetahui bahwa dia juga seorang Kristen, jadi kami berdoa bersama-sama kepada Tuhan, dan tak lama kemudian, kereta-kereta berjalan lagi. Ketika kami naik kereta dan mulai berbicara, seolah-olah kami sudah saling kenal selama bertahun-tahun. Kami bercakap-cakap dengan sangat akrab. Kami bertukar nomor telepon, dan aku mengundang saudari baruku untuk belajar Alkitab bersamaku.
Suatu kali, saudariku itu mengundangku ke pertemuan pelajaran Alkitab di gerejanya, dan aku dengan senang hati menyetujuinya. Di sana, aku bertemu Saudari Li dan Saudara Zhang, yang persekutuannya sangat bermanfaat. Mereka memberiku pemahaman yang jauh lebih jelas dan terang tentang ayat-ayat Alkitab yang telah membingungkan aku di masa lalu. Setelah itu, Saudara Zhang memutar video tarian dan nyanyian yang berjudul "Tuhan Telah Bawa Kemuliaan-Nya ke Timur" bagiku. Gambar-gambar dalam video itu membuatku terkejut. Aku berseru berkali-kali karena keterampilan para penarinya. Saudara Zhang memberitahuku bahwa para penari tersebut semuanya adalah saudara-saudari yang percaya pada Tuhan. Aku sangat terkejut, dan berpikir bahwa tarian mereka pasti datang melalui tuntunan Roh Kudus. Namun ketika aku melihat video tersebut menyebutkan bahwa Tuhan telah datang ke Timur, aku berpikir, "Mereka bukan orang-orang yang percaya pada Kilat dari Timur, bukan? Di masa lalu aku hanya mendengar para pendeta dan penatua memperingatkan kami agar tidak berhubungan dengan para misionaris Kilat dari Timur, atau kami akan terhilang dari kawanan domba. Apakah aku benar-benar telah bertemu dengan mereka hari ini?" Namun kemudian aku berpikir, "Ada begitu banyak terang dalam persekutuan mereka, dan melalui interaksiku dengan mereka, aku dapat merasakan bahwa mereka adalah orang-orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, yang sama sekali berbeda dari apa yang dikatakan oleh para pendeta dan penatua. Selama aku berada di sini, aku mungkin lebih baik mendengarkan mereka. Dan jika mereka benar-benar telah mengambil jalan yang salah dalam keyakinan mereka, mungkin aku dapat membujuk mereka agar kembali ke jalan yang benar." Jadi, aku memutuskan untuk terus mendengarkan.
Setelah itu, aku menjelaskan pertanyaan yang membingungkanku kepada mereka, "Dalam Alkitab, Tuhan Yesus berkata,
'Bukan setiap orang yang memanggil-Ku, Tuhan, Tuhan, yang akan masuk ke dalam Kerajaan Surga; melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Banyak orang akan berkata kepada-Ku di hari itu kelak, Tuhan, Tuhan, bukankah kami telah bernubuat demi nama-Mu, telah mengusir setan-setan demi nama-Mu, dan melakukan banyak pekerjaan ajaib demi nama-Mu? Saat itu Aku akan menyatakan kepada mereka, Aku tidak pernah mengenalmu: pergilah daripada-Ku, engkau yang melakukan kejahatan' (Matius 7: 21–23). Di antara orang-orang ini yang mencurahkan diri dan bekerja bagi Tuhan, beberapa meninggalkan keluarga mereka, yang lain mempersembahkan seluruh masa muda mereka bagi pelayanan, dan beberapa bahkan tidak menikah agar dapat melayani Tuhan sepanjang hidup mereka. Berbicara secara logis, mereka seharusnya telah mendapatkan perkenanan Tuhan, jadi mengapa Tuhan Yesus berkata bahwa mereka adalah para pelaku kejahatan? Orang seperti apa yang melakukan kehendak Bapa?"
Saudara Zhang tersenyum dan bersekutu, "Di masa lalu, kita semua percaya bahwa selama kita meninggalkan, mencurahkan diri, bersusah payah, dan bekerja, kita adalah orang-orang yang melakukan kehendak Bapa, bahwa kita akan mendapatkan perkenanan Tuhan, dan dapat memasuki kerajaan surga. Namun, apakah secara lahiriah meninggalkan, mencurahkan diri, bersusah payah, dan bekerja benar-benar berarti bahwa kita melakukan kehendak Tuhan? Ini adalah pertanyaan yang harus kita pertimbangkan dengan cermat! Pikirkan kembali orang-orang Farisi. Mereka sering menafsirkan Kitab Suci bagi orang, berdoa bagi orang percaya, dan melakukan perjalanan jauh dan luas untuk bekerja dan berkhotbah, tetapi ketika Tuhan Yesus datang untuk bekerja, mengapa mereka tidak hanya gagal untuk mendapatkan perkenanan Tuhan, tetapi pada kenyataannya dikutuk oleh Tuhan? Orang-orang Farisi adalah orang-orang yang melayani Tuhan, jadi ketika Tuhan datang untuk bekerja, mereka seharusnya mencari dan menerima keselamatan Tuhan, tetapi mereka justru melakukan yang sebaliknya. Untuk melindungi status dan posisi mereka sendiri, mereka tidak hanya menolak untuk menerima pekerjaan dan firman Tuhan Yesus, mereka juga menipu dan menghasut orang-orang percaya Yahudi agar secara tak terkendali menentang dan mengutuk Tuhan, menjadi saksi palsu untuk menjebak Tuhan, dan bahkan berkolusi dengan pemerintah Romawi agar Tuhan Yesus disalibkan. Semua yang dilakukan orang-orang Farisi menjadikan diri mereka musuh Tuhan. Dengan demikian mereka meyinggung watak Tuhan, dan Tuhan mengutuk dan menghukum mereka. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa secara lahiriah meninggalkan, mencurahkan diri, bersusah payah, dan bekerja tidak berarti bahwa kita melakukan kehendak Tuhan. Lihatlah juga kita, sebagai orang-orang yang percaya kepada Tuhan. Meskipun kita dapat meninggalkan dan mencurahkan diri dalam nama Tuhan, tujuan kita bukanlah untuk mengasihi dan menaati-Nya, tetapi sebaliknya adalah untuk mengambil kasih karunia dan berkat dari Tuhan, dan untuk memasuki kerajaan surga. Ketika kita membayar harga dan mencurahkan diri dengan cara ini, esensi dari apa yang kita lakukan adalah bertransaksi dengan Tuhan. Kita curang dan menggunakan Tuhan. Ketika kita mengalami penyakit atau kemunduran dalam karier kita, daripada mencari kehendak Tuhan, kita tidak melakukan apa-apa selain berdoa dan memohon kepada Tuhan untuk menyingkirkan penyakit atau hambatan yang menyebabkan kita menderita, dan ketika Tuhan tidak memenuhi tuntutan kita, kita mengeluh dan salah paham terhadap Tuhan, menjauhkan diri dari Tuhan, dan dalam kasus-kasus serius menyangkal dan mengkhianati Tuhan. Dalam hal bagaimana kita memperlakukan kedatangan Tuhan kembali, kebanyakan orang tidak memfokuskan upaya mereka untuk memahami firman Tuhan atau mencari kehendak-Nya, tetapi sebaliknya secara membabi-buta mendengarkan para pendeta dan penatuanya. Bahkan ketika orang-orang bersaksi bahwa Tuhan telah datang kembali, mereka tidak mencari atau menyelidiki, dan beberapa melangkah amat jauh dengan mengikuti para pendetanya dalam menentang dan mengutuk pekerjaan Tuhan di akhir zaman. Hal ini sangat parah di antara para pendeta dan penatua dunia keagamaan, yang melihat bahwa pekerjaan dan firman Tuhan di akhir zaman memiliki otoritas dan kuasa, tetapi menolak untuk mencari atau menyelidikinya, dan yang atas nama 'melindungi kawanan domba dan menjamin keamanan jalan kebenaran,' tetapi sebenarnya untuk melindungi status dan posisi mereka, berusaha keras untuk menyangkal, mengutuk, dan menentang pekerjaan Tuhan di akhir zaman, mencegah orang percaya untuk menyelidiki pekerjaan Tuhan di akhir zaman, dan menjaga orang dengan ketat di bawah kendali mereka. Bukankah ini menjadikan mereka antikristus yang menentang Tuhan? Dari hal-hal ini, kita dapat melihat bahwa bahkan jika orang dapat meninggalkan, mencurahkan diri, bersusah payah, dan bekerja untuk Tuhan, mereka masih mampu menipu dan menggunakan Tuhan, mengikuti dan menyembah manusia, dan bahkan mengutuk Tuhan, menentang Tuhan, dan bertindak sebagai musuh Tuhan. Bukankah orang-orang seperti ini justru adalah orang-orang yang disebut Tuhan Yesus sebagai para pelaku kejahatan? Jadi, meninggalkan dan mencurahkan diri dengan cara ini bukan hanya tak menerima perkenanan Tuhan, tetapi mengundang kutukan Tuhan.
"Tuhan Yesus berkata, 'Engkau harus mengasihi Tuhan dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu dan segenap pikiranmu. Inilah perintah pertama dan yang terutama. Dan perintah yang kedua, yang sama dengan itu, engkau harus mengasihi sesamamu manusia seperti diri sendiri' (Matius 22:37-39). 'Jika engkau tetap berada di dalam firman-Ku, engkau adalah sungguh-sungguh murid-Ku' (Yohanes 8:31). Dari firman Tuhan, kita dapat melihat bahwa mereka yang benar-benar melakukan kehendak Bapa adalah mereka yang, di dalam proses meninggalkan, mencurahkan diri, bersusah payah, dan bekerja, mampu melaksanakan firman Tuhan, mematuhi perintah-perintah Tuhan, menerapkan persyaratan-persyaratan Tuhan bagi manusia, berdiri teguh dan bersaksi bagi Tuhan di tengah-tengah ujian dan pemurnian, dan melakukan segalanya hanya untuk memuaskan Tuhan. Mereka adalah orang-orang dengan kepatuhan dan kasih yang tulus kepada Tuhan. Mereka adalah orang-orang seperti Abraham, yang menghormati Tuhan di atas segalanya dan dapat mematuhi persyaratan-persyaratan Tuhan. Ketika Tuhan memintanya untuk mengorbankan putranya satu-satunya, Ishak, di atas mezbah, dia tidak mencari alasan atau dalih, tetapi melakukan apa yang diperintahkan Tuhan dengan ketaatan mutlak, dengan tulus siap untuk mengembalikan Ishak kepada Tuhan, dan akhirnya diberkati oleh Tuhan. Dan juga seperti Petrus, yang mengabdikan hidupnya untuk mengejar kasih Tuhan dan memuaskan Tuhan. Dia ingat firman Tuhan Yesus, dan merindukan dan mencari kebenaran dalam segala hal. Setelah dia menerima amanat Tuhan, Petrus menggembalakan gereja dengan ketat sesuai dengan kehendak dan persyaratan-persyaratan Tuhan, menekankan untuk melakukan kebenaran dan memuaskan kehendak Tuhan, dan akhirnya disalibkan terbalik demi Tuhan. Dia sangat mengasihi Tuhan sepenuhnya, bahkan taat sampai mati. Keduanya mengorbankan segalanya untuk memuaskan Tuhan, bahkan hidup mereka sendiri. Orang-orang seperti ini adalah mereka yang sungguh-sungguh memiliki ketaatan dan kasih kepada Tuhan. Mereka menciptakan kesaksian yang indah dan bergema bagi Tuhan, dan ini adalah orang-orang yang benar-benar melakukan kehendak Bapa."
Di masa lalu, ketika aku membaca firman ini dari Tuhan Yesus, aku merasa ada kebenaran yang dapat dicari di dalamnya, tetapi aku tidak sepenuhnya mengerti. Namun, melalui persekutuan Saudara Zhang, aku akhirnya mengerti apa yang Tuhan Yesus maksudkan, dan ketika aku mempertimbangkan firman ini dengan persekutuannya, aku diingatkan tentang semua perilakuku di masa lalu: ketika aku menikmati kasih karunia Tuhan, imanku kepada-Nya tampak kuat, dan aku dengan bersemangat mencurahkan diri bagi Tuhan, tetapi ketika malapetaka dan ujian menimpaku, aku kehilangan imanku kepada Tuhan, bahkan mengeluh bahwa Dia tidak melindungi aku, dan kehilangan hasratku untuk mencurahkan diri bagi-Nya. Memikirkan semua yang telah kulakukan, tampaknya aku benar-benar sedang bertransaksi dengan Tuhan. Apakah aku benar-benar tengah menggunakan dan menipu Tuhan? Bisakah bekerja dan mencurahkan diri seperti itu benar-benar mendapatkan pujian Tuhan? Sepertinya aku sebenarnya bukan seseorang yang melakukan kehendak Bapa! Namun kemudian, bagaimana seseorang bisa menjadi orang yang melakukan kehendak Bapa dan memasuki kerajaan surga? Jadi, aku sekali lagi menjelaskan kebingunganku kepada mereka.
Rekomendasi:
Kesaksian Kristen Terbaru - Jalan Menuju Penyucian
1 note · View note
selidikikilatdaritimur · 5 years ago
Text
Siapakah Penghalang di Jalan Menuju Kerajaan Surgawi?
Tumblr media
Kesaksian Kristen - Siapakah Penghalang di Jalan Menuju Kerajaan Surgawi?
Pada tahun meninggalnya suamiku, aku sangat putus asa, dan terutama aku mendapatkan beban tambahan membesarkan anak-anakku. Kesulitan tiba-tiba menimpa hidupku, tetapi aku memiliki kasih Tuhan yang menyertaiku selama ini dan, dengan bantuan saudara-saudariku, aku melewati masa sulit ini. Untuk membayar kembali kasih Tuhan, aku terus memberikan sumbangan dan melayani gereja, dan telah melakukannya selama lebih dari tiga puluh tahun. Pada saat ini, aku telah mengalami perkembangan pesat gereja dan melihat peristiwa mulia penyebaran Injil Tuhan Yesus.
 Aku juga telah menyaksikan kegersangan dan ketidakberdayaan di gereja. Aku mengingat kembali ketika Roh Kudus pertama kalinya mulai melakukan pekerjaan besar di gereja, ketika kami mengalami sukacita dan memperoleh banyak hal dari mendengarkan khotbah pendeta. Ada saling cinta di antara saudara-saudari seolah-olah kami semua satu keluarga, dan semua orang bersatu dalam menyebarkan Injil dan memberikan kesaksian kepada Tuhan. Kemudian, tanpa mengetahui apa yang telah terjadi, tidak ada lagi terang dalam apa yang dikhotbahkan oleh pendeta. Seolah-olah semuanya hanyalah cerita lama serupa yang diulang-ulang, dan orang-orang percaya tidak bisa mendapatkan pemeliharaan atau persediaan. Iman dan kasih mereka berangsur-angsur berkurang, dan semakin sedikit orang yang datang menghadiri kebaktian. Kami yang ikut serta dalam pelayanan juga sekadar melakukannya tanpa perasaan. Kami semua bertindak sesuai keinginan orang-orang yang ada dalam pelayanan dan sama sekali tidak bertindak melayani Tuhan, tetapi sebaliknya kami hanya mengupayakan diri kami di depan orang lain dan berusaha untuk menyenangkan mereka. Aku tahu bahwa pelayanan semacam ini tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, dan karenanya sangat menyakitkan bagiku. Aku juga merasa tidak berdaya, tanpa tahu bagaimana melangkah ke depan. Oleh karena itu, aku semakin berharap Tuhan akan datang kembali secepatnya, sehingga semua masalah ini akan terpecahkan.
Tepat ketika aku merasa kebingungan, pada tahun 2016 aku menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Aku membaca banyak firman Tuhan Yang Mahakuasa dan mendengarkan apa yang dipersekutukan oleh para saudara-saudari dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa dan apa yang mereka persaksikan, dan akhirnya aku mengerti bahwa Tuhan Yesus telah lama berinkarnasi dan masuk ke dalam dunia untuk mengungkapkan firman-Nya dan melakukan pekerjaan penghakiman akhir zaman yang dimulai di rumah Tuhan, dan Dia melakukan semua ini untuk sepenuhnya menyucikan dan menyelamatkan umat manusia dan membawa umat manusia ke dalam kerajaan surgawi. Firman Tuhan Yang Mahakuasa menjelaskan kepadaku tentang misteri kedatangan kembali Tuhan yang telah aku pikirkan selama bertahun-tahun. Aku mengerti bahwa kedatangan Tuhan terbagi menjadi dua bentuk berupa kedatangan secara rahasia dan kedatangan secara terbuka. Tuhan pertama-tama berinkarnasi sebagai Anak Manusia dalam kedatangan secara rahasia untuk mengungkapkan firman-Nya dan untuk menghakimi dan menyucikan manusia, dan untuk membuat sekelompok pemenang sebelum terjadinya bencana. Saat bencana besar terjadi, Dia akan membalas kebaikan dan menghukum kejahatan, dan Dia akan datang secara terbuka, menampakkan diri kepada semua bangsa dan masyarakat. Pada saat itu, pekerjaan Tuhan yang berinkarnasi dalam kedatangan secara rahasia sudah akan berakhir, dan semua orang yang menentang dan mengutuk pekerjaan Tuhan pada akhir zaman akan menghadapi bencana dengan banyak tangisan dan kertakan gigi. Saudara-saudari juga bersekutu denganku tentang kebenaran seperti tiga tahap pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia, pentingnya inkarnasi Tuhan, dan bagaimana Tuhan akan melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman. Aku kemudian mengerti mengapa sebelumnya, dalam melayani gereja, kami tidak mendapatkan bimbingan Tuhan, dan mengapa tidak ada jalan ke depan bagi kami dalam membaca Kitab Suci, doa, dan pelajaran Alkitab. Aku mengerti mengapa kami tidak merasakan kehadiran Roh Kudus. Tuhan sudah melakukan pekerjaan baru, mengakhiri Zaman Kasih Karunia dan membawakan Zaman Kerajaan. Roh Kudus tidak lagi bekerja di dalam gereja-gereja Zaman Kasih Karunia, sehingga roh orang-orang telah layu dan menjadi gelap, tanpa sukacita atau kepuasan apa pun, dan mereka tidak dapat memperoleh pemeliharaan apa pun dalam kehidupan rohani mereka. Berkat bimbingan dan arahan Tuhan aku dapat mengenali suara Tuhan dalam firman Tuhan Yang Mahakuasa, dan dengan senang hati aku menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Setelah itu, saudara-saudari sering membagikan firman Tuhan Yang Mahakuasa denganku di Internet. Melihat film, video tarian paduan suara, dan video musik yang diproduksi oleh Gereja Tuhan Yang Mahakuasa memberikan pemeliharaan yang luar biasa bagiku, dan aku berterima kasih kepada Tuhan dari lubuk hatiku karena telah menuntunku ke hadapan takhta-Nya. Aku menikmati digembalakan dan dipelihara oleh firman Tuhan, dan aku memasuki kehidupan yang penuh kebahagiaan dalam hidup bertatap muka dengan-Nya.
Suatu hari, seorang istri dari salah seorang pendeta di gereja tiba-tiba mengirimiku sebuah pesan, mengatakan, "Mengapa engkau menyukai postingan Kilat dari Timur? Engkau juga mengizinkannya diposting di linimasamu; itu bertentangan dengan kehendak Tuhan. Jika jemaat kita melihat postingan tentang Kilat dari Timur, dan menjadi tertarik pada firman Tuhan Yang Mahakuasa, mereka semua akan membaca tentang Kilat dari Timur, dan kemudian apa yang akan kita lakukan? Engkau tidak boleh berhubungan lagi dengan orang-orang Kilat dari Timur. Engkau harus segera menghapus informasi kontak mereka ...." Aku menjawab: "Film-film, nyanyian pujian, dan video musik injil dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa semuanya cukup bagus, dan aku sudah mendapatkan banyak manfaat darinya. Aku harus menyukainya!" Aku ingin mengirim lebih banyak pesan kepada istri pendeta tersebut, tetapi sebelum aku sempat menyelesaikan pesanku, dia mengatakan banyak hal yang menyerang dan mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa, dan memfitnah Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Aku melihat bahwa dia tidak berkeinginan sedikit pun untuk menyelidiki masalah besar tentang kedatangan kembali Tuhan ini, tetapi hanya mengucapkan kata-kata penghakiman dan pengutukan apa pun yang menurutnya tepat. Aku tidak ingin membicarakan hal ini dengannya lagi, jadi aku ganti topik pembicaraannya.
Beberapa hari setelah kejadian ini, Pendeta Yang datang mencariku untuk mengajak bicara. Setelah berbasa-basi, Pastor Yang bertanya kepadaku, "Apakah engkau telah menyelidiki kelompok agama lain di Internet?" Aku tidak tahu mengapa Pastor Yang mengajukan pertanyaan itu kepadaku, dan aku berkata, "Teman-temanku di Facebook memiliki banyak denominasi berbeda, dan jika aku pikir artikel yang mereka posting benar dan bagus, aku selalu berusaha untuk memahaminya dan melihat apakah ada terang baru di dalamnya. Apakah engkau sedang mengatakan kalau melakukan ini salah?" Pastor Yang bertanya lagi, "Apakah engkau pindah ke Kilat dari Timur dua tahun lalu? Mengapa engkau ingin menyelidiki Kilat dari Timur? Selain itu, apakah engkau sering pergi mencari entah siapa itu (seorang saudari yang telah menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, yang fotonya telah diposting dan yang telah dikutuk dan ditinggalkan oleh pendeta dari gereja awalnya)? ..." Mendengar rentetan pertanyaan dari Pastor Yang, aku mulai merasa kesal, dan berkata, "Gereja Tuhan Yang Mahakuasa itu bagus, dan di dalamnya ada kebenaran dan pekerjaan Roh Kudus. Aku akan mengikuti di mana pun ada kebenaran dan pekerjaan Roh Kudus, dan ini pantas. Tidak ada terang baru di gereja kita, dan rohku menjadi gelap dan tidak dapat menemukan pemeliharaan apa pun di sana. Aku ingin menemukan sebuah gereja yang memiliki pekerjaan Roh Kudus, di mana hidupku dapat menerima makanan kebenaran. Ajaran Kilat dari Timur menarik bagiku, dan firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran. Mereka memungkinkanku untuk mendapatkan pemeliharaan. Aku tidak salah untuk menyelidiki Kilat dari Timur, dan aku bebas untuk melakukannya." Pastor Yang berkata, "Apa yang dikhotbahkan oleh orang-orang Kilat dari Timur melangkahi Alkitab, dan tidak ada firman Tuhan selain yang ada dalam Alkitab. Jika apa yang mereka khotbahkan menyimpang dari Alkitab, maka itu salah." Aku berkata, "Aku pernah mendengar seorang pengkhotbah mengatakan hal yang sama, dan aku dulu juga memiliki sudut pandang yang sama. Namun setelah membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, dan mendengarkan apa yang dipersekutukan oleh para saudara-saudari dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, aku akhirnya mengetahui bahwa pandangan ini hanyalah gagasan dan khayalan kita sendiri. Ini sama sekali tidak sejalan dengan kebenaran dan tidak sesuai dengan kenyataan. Tuhan itu mencakup segalanya, dan Tuhan kaya akan hikmat. Bagaimana kita bisa membatasi firman dan pekerjaan Tuhan hanya untuk Alkitab? Alkitab menyatakan: 'Dan ada pula banyak hal lainnya yang Yesus lakukan, yang jika ditulis satu per satu, menurutku seluruh dunia ini pun tidak cukup untuk memuat kitab-kitab yang ditulis itu' (Yohanes 21:25). Kita dapat melihat di sini bahwa firman dan pekerjaan Tuhan yang tercatat dalam Alkitab terlalu terbatas cakupannya. Tidak semua yang dikatakan oleh Tuhan Yesus pada saat itu dituliskan dalam Alkitab, apalagi kata-kata yang diucapkan oleh Tuhan yang datang kembali. Selain itu, pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa dibangun di atas landasan yang diletakkan oleh Tuhan Yesus. Pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa dan Tuhan Yesus adalah pekerjaan dari satu Tuhan ...." Pendeta Yang tidak mendengarkan kata-kata yang aku sampaikan dan tidak tertarik sama sekali dalam mencari dan menyelidiki. Dia terus mengatakan hal-hal yang menentang dan mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa dan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, dan dia bertanya kepadaku, "Bagaimana engkau mengetahui tentang situs web Gereja Tuhan Yang Mahakuasa? Apakah engkau punya buku-buku mereka? Sudahkah engkau mengkhotbahkan pekerjaan Tuhan yang Mahakuasa kepada orang lain? Sudahkah engkau mengkhotbahkannya kepada anak-anakmu? Beri aku nama-nama orang-orang di Gereja Tuhan Yang Mahakuasa ...." Dia juga menuntut agar aku jangan pernah lagi menghadiri kebaktian dengan orang-orang dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Jika aku tidak mendengarkannya dan terus berhubungan dengan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, maka dia akan mengusirku dari gereja, dia tidak akan pernah lagi membiarkanku pergi ke gereja mana pun dan benar-benar akan mencemarkan reputasiku. Aku terkejut dengan Pastor Yang yang aku lihat tepat di depanku. Bagaimana bisa Pendeta Yang, yang selalu begitu baik dan rendah hati, dan selalu mengucapkan kata-kata yang sangat lembut, berubah menjadi orang yang biadab dan tidak masuk akal? Aku mengatakan kepadanya, "Menyelidiki kebenaran adalah hakku, dan tidak ada yang berhak untuk mencampuri hal ini. Adapun apakah ajaran Kilat dari Timur adalah cara yang benar atau tidak, engkau pertama-tama tidak boleh menghakimi dan mengutuknya secara membabi buta. Engkau bisa pergi dan menyelidiki sendiri di situs web Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, di sana mereka punya banyak konten. Ada semua jenis buku firman Tuhan. Lihatlah sendiri apakah firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah suara Tuhan Yesus yang datang kembali ...." Pastor Yang benar-benar tidak mau mendengarkan apa yang aku katakan, tetapi terus menentang dan mengutuk. Dia mengancamku, dengan mengatakan aku harus meninggalkan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Semakin berbicara, Pendeta Yang semakin melewati batas. Aku menjadi sangat marah dan berkata kepadanya, "Tuhan Yesus berkata: 'Jangan menghakimi, maka engkau tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang engkau pakai untuk menghakimi, engkau akan dihakimi' (Matius 7:1-2). Jika engkau belum pernah menyelidiki firman dan pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa, bagaimana mungkin engkau bisa membuat penghakiman dan pengutukan apa pun yang engkau inginkan? Jika engkau bertindak seperti ini, apakah itu memuja Tuhan?" Pendeta Yang melihat bahwa aku tidak mendengarkannya dan bahwa aku telah membantahnya, jadi dia tidak mengatakan apa-apa lagi.
Pada hari-hari berikutnya, Pendeta Yang mulai mengawasiku. Ini membuatku khawatir, dan aku juga kehilangan kebebasanku dalam beragama. Di gereja, hanya ada satu lorong yang memisahkan kantor Pastor Yang dari kantorku. Dia terus mampir ke kantorku untuk melihat apa yang sedang aku lakukan, dan kadang-kadang dia akan mengatakan dia akan pergi ke toilet dan kemudian mengawasiku dari koridor. Suatu hari, dua saudari dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa datang ke kantorku untuk mengobrol. Setelah para saudari itu pergi, Pastor Yang pergi mencari asistenku. Asistenku kemudian memberi tahuku bahwa Pastor Yang bertanya kepadanya siapa kedua orang ini, dan mengapa mereka datang .... Pastor Yang memperhatikanku sepanjang hari seolah-olah dia mengawasi seorang penjahat. Itu membuatku merasa sangat tertekan dan benar-benar tidak punya kebebasan. Suatu hari, aku tidak pergi ke gereja, dan ikut serta dalam sebuah pertemuan di Internet dengan beberapa saudara-saudari. Saat itulah, ketika aku sedang mencatat catatan pertemuan dengan sungguh-sungguh di ruang tamuku, Pendeta Yang tiba-tiba muncul di belakangku (pintunya sedikit terbuka, dan siapa pun yang datang dapat masuk ke ruangan) dan berkata, "Apa yang engkau lakukan? Apa yang engkau tulis?" Aku melompat ketakutan mendengar suara yang tiba-tiba dan tak terduga tersebut. Dalam hati aku merasa tidak nyaman karena diganggu olehnya sedemikian rupa, dan apa pun yang aku lakukan, aku tidak dapat kembali tenang. Aku sangat membencinya, dan berpikir: "Menyelidiki ajaran yang benar dalam keyakinan seseorang kepada Tuhan adalah hal yang benar dan pantas, dan itu merupakan hak yang seharusnya dimiliki oleh orang Kristen." Roh Kudus tidak lagi bekerja di dalam gereja kami, dan roh para jemaat semuanya negatif, lemah, dan layu. Mereka hidup di lingkungan yang tenggelam ke dalam kegelapan, dan aku mencari sebuah gereja di mana Roh Kudus bekerja. Apa salahnya mencari jejak kaki Tuhan? Mengapa dia ingin mengawasiku? Kenapa dia tidak mau membiarkanku?
Pendeta itu tidak hanya mengawasi dan menggangguku, tetapi seorang penatua bahkan menghubungiku untuk melecehkanku. Dia memberi tahu, "Apa yang dikhotbahkan oleh orang-orang dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa telah melangkahi Alkitab. Jika engkau percaya kepada Tuhan, engkau tidak boleh mengkhianati Tuhan, yang telah memberimu begitu banyak kebaikan. Engkau tidak boleh kehilangan hati nurani ...." Aku berkata ketus, "Tuhan Yang Mahakuasa dan Tuhan Yesus adalah Tuhan yang satu dan sama, dan aku tentu saja tidak mengkhianati Tuhan Yesus dengan percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Aku hanya mengikuti jejak kaki Anak Domba ...." Namun, seperti apa pun aku berusaha menjelaskannya, penatua itu sama seperti pendeta. Selain mengatakan hal-hal yang mengutuk dan menghujat, dan menghalangiku untuk menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman, dia tidak mendengarkan sepatah kata pun dari persekutuan atau nasihatku. Aku tidak ingin berbicara dengannya lagi, jadi aku memikirkan alasan untuk menutup telepon. Namun penatua itu tidak membiarkan aku lolos. Dia terus menghubungi untuk melecehkanku dan mengatakan bahwa, dengan keyakinanku kepada Tuhan Yang Mahakuasa, aku telah melupakan kasih karunia Tuhan dan telah mengkhianati-Nya. Aku ingat apa yang dikatakan dalam Wahyu: "Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba ke mana pun Dia pergi" (Wahyu 14:4). Atas dasar pekerjaan penebusan Tuhan Yesus, Tuhan Yang Mahakuasa sedang melakukan tahap pekerjaan penghakiman dan penyucian orang-orang melalui firman, dan penerimaanku akan pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman menunjukkan dengan jelas bahwa aku sedang mengikuti jejak Anak Domba. Bagaimana mungkin ada yang mengatakan aku mengkhianati Tuhan Yesus? Pada mulanya, ketika Tuhan Yesus datang untuk melakukan pekerjaan, orang-orang yang percaya kepada Yahweh meninggalkan hukum Taurat dan mereka menerima Injil kerajaan surga yang sedang diberitakan oleh Tuhan Yesus. Mereka mengikuti Tuhan Yesus, tetapi apakah mereka telah melupakan keselamatan Yahweh? Apakah ini pengkhianatan terhadap Yahweh? Bukankah ini kerancuan? Setelah ini terjadi, pendeta itu sekali lagi mengirimiku beberapa pesan online yang menghujat, menentang, dan mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa. Membaca kata-kata mengerikan seperti itu membuatku kembali merasa jijik dan geram. Hanya Iblis yang mampu mengucapkan penghujatan seperti itu, dan dalam kapasitas mereka sebagai pemimpin gereja, bagaimana mungkin mereka tidak takut kepada Tuhan dan berani mengatakan segala macam penghujatan itu? Ini mengingatkanku pada firman Tuhan Yesus: "Tetapi jika ia berkata-kata melawan Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, tidak di dunia ini, ataupun di dunia yang akan datang" (Matius 12:32). Menghujat Tuhan adalah dosa besar dan mengerikan! Aku merasakan ketakutan yang melekat atas nama mereka, tetapi apa pun yang aku katakan, mereka hanya menutup telinga dan menolak mendengarkan apa pun. Mereka hanya terus mengutuk, menentang, dan menghujat. Aku tidak bisa memahaminya saja: Penatua dan pendeta itu sama-sama memiliki pengetahuan tentang Alkitab dan telah mempelajari teologi, dan firman Tuhan Yang Mahakuasa diucapkan dengan sangat jelas, jadi mengapa mereka tidak mencari tahu atau menyelidiki firman-Nya? Mengapa mereka sangat bersikeras mengutuk dan menentang Tuhan Yang Mahakuasa?
Dengan mengingat pertanyaan ini, aku pergi mencari saudara-saudari di Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Saudari Lin bersekutu denganku, dengan mengatakan, "Adapun mengapa penatua dan pendeta itu tidak mencari tahu atau menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman, tetapi sebaliknya mengutuk dan menentang-Nya secara gila-gilaan, Tuhan Yang Mahakuasa sudah lama menjelaskan esensi dan asal dari masalah ini. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: 'Apakah engkau sekalian ingin tahu apa akar masalahnya mengapa orang Farisi menentang Yesus? Apakah engkau sekalian ingin tahu substansi orang-orang Farisi? Mereka penuh dengan khayalan tentang Mesias. Terlebih lagi, mereka hanya percaya bahwa Mesias akan datang, tetapi mereka tidak mencari kebenaran tentang hidup. Jadi, sampai hari ini mereka masih menunggu Mesias, karena mereka tidak memiliki pengetahuan tentang jalan kehidupan, dan tidak tahu apa itu jalan kebenaran. Menurutmu sekalian, bagaimana orang-orang bodoh, keras kepala, dan bebal bisa mendapatkan berkat Tuhan? Bagaimana mereka bisa melihat Mesias? Mereka menentang Yesus, karena mereka tidak mengetahui arah pekerjaan Roh Kudus, karena mereka tidak mengetahui jalan kebenaran yang diucapkan Yesus, dan terlebih lagi, karena mereka tidak memahami Mesias. Karena mereka tidak pernah melihat Mesias, dan tidak pernah bersama-Nya, mereka membuat kesalahan dengan memberikan penghormatan kosong kepada nama Mesias sambil menentang substansi Mesias dengan segala cara. Orang-orang Farisi ini pada hakikatnya keras kepala, sombong, dan tidak mematuhi kebenaran. Prinsip kepercayaan mereka kepada Tuhan adalah: tidak peduli sedalam apa khotbahmu, tidak peduli setinggi apa otoritasmu, Engkau bukan Kristus kecuali jika Engkau disebut Mesias. Bukankah pandangan ini tidak masuk akal dan konyol?' ("Saat Engkau Melihat Tubuh Rohani Yesus adalah Saat Tuhan Menciptakan Langit dan Bumi yang Baru" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). ‘Lihatlah para pemimpin setiap denominasi. Mereka semua congkak dan merasa benar sendiri, dan mereka menafsirkan Alkitab di luar konteks dan sesuai dengan imajinasi mereka sendiri. Mereka semua bergantung pada karunia dan pengetahuan untuk melakukan pekerjaan mereka. Jika mereka tidak mampu berkhotbah, akankah orang-orang itu mengikuti mereka? Bagaimanapun, mereka memang memiliki suatu pengetahuan dan dapat berbicara sedikit tentang doktrin, atau tahu bagaimana merebut hati orang lain dan bagaimana menggunakan beberapa kelicikan, yang melaluinya mereka telah membawa orang ke hadapan mereka sendiri dan menipu mereka. Secara teori, orang-orang itu percaya kepada Tuhan—tetapi pada kenyataannya mereka mengikuti para pemimpin mereka. Jika mereka bertemu dengan seseorang yang mengkhotbahkan jalan yang benar, sebagian dari mereka akan berkata, "Kita harus berkonsultasi dengan pemimpin kita tentang iman kita." Iman mereka membutuhkan persetujuan manusia; bukankah itu masalah? Kalau begitu, menjadi apakah para pemimpin itu? Tidakkah mereka menjadi orang Farisi, gembala palsu, antikristus, dan batu sandungan bagi penerimaan orang akan jalan yang benar?' ("Hanya Pengejaran Kebenaran merupakan Kepercayaan yang Sejati kepada Tuhan" dalam "Rekaman Pembicaraan Kristus"). Ketika Tuhan Yesus pertama kali datang untuk melakukan pekerjaan-Nya, Dia diserang oleh kutukan dan penentangan gila-gilaan dari para pemimpin Yahudi—para imam kepala, ahli Taurat, dan orang-orang Farisi. Pada akhirnya, mereka menyalibkan Tuhan Yesus. Leluhur orang-orang Farisi percaya kepada Tuhan dan merupakan ahli dalam hukum Taurat. Jadi mengapa mereka menentang dan mengutuk Tuhan Yesus, dan memakukan-Nya pada kayu salib? Kita bisa melihat dari firman Tuhan bahwa ini disebabkan oleh natur iblis mereka yang congkak, sombong, dan tidak tunduk pada kebenaran. Tuhan Yesus mengungkapkan begitu banyak kebenaran, dan mereka tidak mencari tahu atau menyelidikinya, tetapi malah menganut pandangan mereka sendiri. Keyakinan mereka kepada Tuhan hanya mengandalkan gagasan dan khayalan mereka sendiri, dan mereka menafsirkan Alkitab dengan mengambil ayat-ayat di luar konteks. Ini membuat mereka menjadi buta, dan tidak memperoleh pencerahan dari Tuhan. Mereka tidak tahu pekerjaan Roh Kudus, dan tidak memahami kebenaran, juga tidak bisa memahami suara Tuhan. Ini benar-benar membuat firman dalam Alkitab ini menjadi kenyataan: 'Dengan mendengar kamu akan mendengar, tetapi tidak akan mengerti; dan dengan melihat kamu akan melihat, tetapi tidak akan mengetahui: Karena hati bangsa ini menjadi tumpul, telinga mereka menjadi tuli, dan mata mereka telah tertutup' (Matius 13:14-15). Para pendeta dan penatua di lingkungan agama pada akhir zaman sama dengan orang-orang Farisi pada masa itu, karena apa yang mereka anggap penting adalah pengetahuan Alkitab dan teori teologis. Mereka mengandalkan pemikiran dan imajinasi mereka sendiri untuk menafsirkan firman Tuhan, dan untuk membatasi cara Tuhan akan datang kembali. Mereka dengan keras kepala berpegang teguh pada gagasan dan khayalan mereka sendiri dan tidak mencari kebenaran apa pun. Mereka tidak hanya tidak menyelidiki pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, tetapi mereka secara membabi buta menentang dan mengutuk-Nya, dengan demikian memperlihatkan sifat keras kepala dan natur Iblis mereka sendiri berupa kecongkakan dan permusuhan terhadap kebenaran. Mereka belajar teologi, memperlengkapi diri mereka dengan pengetahuan Alkitab, tetapi itu tidak berarti bahwa mereka mencintai kebenaran, juga tidak berarti bahwa mereka dapat menerima dan mematuhi kebenaran. Mereka menguraikan pengetahuan Alkitab dan teori teologis, satu-satunya tujuan mereka adalah meningkatkan kemasyhuran dan reputasi mereka sendiri. Mereka melakukannya untuk menjaga status mereka sendiri, dan membuat orang-orang percaya memandang mereka dengan hormat, memuja mereka, dan mengikuti mereka. Mereka melihat bahwa firman yang diungkapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran, dan bahwa firman itu mampu menaklukkan dan menyelamatkan orang-orang, dan bahwa banyak orang yang mencintai kebenaran dan yang merindukan penampakan Tuhan telah membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa dan telah beralih kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Mereka percaya bahwa pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa adalah ancaman bagi status dan mata pencaharian mereka, dan karenanya mereka melawan dengan gila-gilaan dan melakukan yang terbaik untuk mengutuk dan menentang Tuhan Yang Mahakuasa. Mereka melakukan cara apa pun yang diperlukan untuk menghalangi dan mengacaukan orang-orang percaya agar tidak kembali kepada Tuhan Yang Mahakuasa dalam sebuah upaya untuk mendominasi umat pilihan Tuhan untuk selamanya. Inilah akar penyebab mengapa para penatua dan pengkhotbah tidak mencari tahu atau menyelidiki pekerjaan Tuhan yang Mahakuasa dan mengapa mereka dengan gila-gilaan menentang dan mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa. Dapat dilihat dalam perbuatan jahat para pengkhotbah dan penatua yang menentang Tuhan bahwa mereka adalah orang-orang Farisi pada zaman kita, dan bahwa mereka adalah penghalang dan batu sandungan yang mencegah orang-orang percaya menerima jalan yang benar dan diangkat ke dalam kerajaan surgawi. Mereka adalah antikristus, yang menentang Tuhan dan menjadikan Tuhan musuh mereka, dan yang telah dinyatakan oleh pekerjaan Tuhan pada akhir zaman."
Setelah mendengar firman Tuhan Yang Mahakuasa dan apa yang dipersekutukan oleh para saudari, aku membandingkannya dengan apa yang dikatakan dan dilakukan oleh para pendeta dan penatua. Aku melihat bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa diucapkan dengan cara yang sangat praktis dan bahwa, meskipun pendeta dan penatua fasih dalam hal Alkitab dan dapat menjelaskan Alkitab, itu tetap tidak berarti bahwa mereka memiliki pengetahuan tentang Tuhan. Mereka mengandalkan bakat dan pengetahuan alami dalam pekerjaan mereka untuk mengangkat diri mereka sendiri sehingga orang lain akan menyembah mereka dan mengikuti mereka. Di permukaan, mereka tampaknya melayani Tuhan, tetapi dalam kenyataannya, apa yang mereka layani adalah gagasan dan khayalan mereka sendiri, status dan mata pencaharian mereka sendiri. Melalui pendeta dan penatua yang berulang-ulang melecehkan dan menghalangiku, aku dapat memahami siapa mereka sebenarnya. Mereka adalah antikristus yang percaya kepada Tuhan tetapi tidak mencari kebenaran, dan yang melayani Tuhan tetapi menentang-Nya. Meskipun pendeta dan penatua belum menyerah melecehkanku sampai hari ini, aku telah melihat dengan jelas esensi antikristus sejati berupa permusuhan terhadap kebenaran dan penentangan kepada Tuhan. Aku tidak akan lagi membiarkan diriku dilecehkan atau dikendalikan oleh mereka, dan aku sepenuhnya yakin bahwa pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman adalah benar. Aku ingin mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa sampai akhir, dan tidak pernah menyerah! Amin!
1 note · View note
Text
video Lagu Rohani Kristen Terbaru 2019 - Akar Penentangan Orang Farisi terhadap Yesus
youtube
video Lagu Rohani Kristen Terbaru 2019 - Akar Penentangan Orang Farisi terhadap Yesus
Mau tahu kenapa Farisi menentang Yesus? Mau tahu hakikat diri m'reka? M'reka penuh khayalan tentang Sang Mesias, tahu kedatangan-Nya tanpa cari kebenaran hidup. M'reka masih menantikan-Nya, masih belum tahu jalan hidup.
Bagaimana orang yang degil bisa t'rima berkat Tuhan? Bagaimana mungkin 'tuk mereka melihat Mesias? M'reka menentang s'bab tak kenal jalan kebenaran-Nya, tak memahami Sang Mesias atau karya Roh Kudus. Kar'na tak pernah bersama-Nya, m'reka sekadar hormat nama-Nya sambil t'rus menentang hakikat-Nya.
Karena degil, mereka kukuh pada keyakinan ini: Tidak peduli hebat khotbah, otoritas-Nya, jika dipanggil Mesias, barulah m'reka akui. Bukankah pandangan macam ini tak masuk akal dan juga konyol?
Tuhan bertanya, Akankah kau ulangi kesalahan Farisi? S'bab kau tak mengenal Yesus Kristus? Dapatkah kau bedakan jalan keb'naran dan hidup? Apakah kau dapat mengikuti karya Roh Kudus? Apa kau jamin tak m'nentang Kristus? Jika tidak, maka kau di ambang maut.
dari "Ikuti Anak Domba dan Nyanyikan Lagu Baru" Pengantar Video Lagu Rohani Kristen Terbaru 2019 - Tuhan ada di Surga, Juga di Bumi
1 note · View note
veworbu · 2 years ago
Text
New blue titler pro 5 4k scaling
Tumblr media
New blue titler pro 5 4k scaling software#
New blue titler pro 5 4k scaling tv#
Dengan Titler Live 5, lembaga pemerintah di semua tingkatan-federal, negara bagian, kabupaten, dan kotamadya-dapat menghasilkan siaran langsung profesional dengan biaya atau usaha yang minimal. Libatkan dan beri tahu konstituen Anda dengan penjangkauan video langsung, yang penting bagi pemerintah saat ini. Sekarang siapa pun, di organisasi mana pun, dapat membuat grafik yang indah dan menarik dengan Titler Live 5.
New blue titler pro 5 4k scaling tv#
Dengan Titler Live 5, Anda tidak perlu menjadi jaringan TV untuk menyiarkan grafik profesional kelas atas kepada karyawan, klien, atau dewan penasihat Anda. Tingkatkan komunikasi Anda dan libatkan audiens Anda dengan grafik berkualitas siaran dengan biaya lebih murah. Titler Live 5 memungkinkan Anda untuk menjadi kreatif dan menarik tanpa kurva belajar yang curam-semuanya dengan harga yang terjangkau. Dengan Titler Live 5, Anda dapat dengan mudah memproduksi dan menyampaikan lirik, tulisan suci, pengumuman, video, dan catatan khotbah sebagai grafik animasi langsung di layar. Menginspirasi dan memperkuat jemaat Anda dengan grafis video yang dipoles. Baik Anda mengajar pembuatan grafis langsung atau memproduksi streaming langsung pendidikan atau atletik untuk sekolah Anda, Titler Live 5 memenuhi semua kebutuhan grafis dan sertifikasi Anda. Tangkap perhatian siswa Anda dengan Titler Live 5, solusi grafis langsung yang terjangkau untuk kelas, studio di kampus, atau departemen atletik. Terhubung dengan cepat ke data papan skor dari Daktronics, Stat Crew, atau Sportzcast untuk mendorong skor untuk acara olahraga apa pun. Hasilkan judul, papan skor, sepertiga bagian bawah, dan lainnya berkualitas jaringan dalam hitungan menit-bukan jam. Hadirkan grafik dinamis yang diminta penggemar olahraga dengan Titler Live 5. Digunakan di seluruh dunia oleh penyiar dari berbagai ukuran, Titler Live 5 Broadcast menawarkan alat kreatif yang kuat yang memberikan grafik yang indah untuk siaran langsung tanpa semua 'bangunan' yang sering menghambat paket yang kurang fleksibel. Libatkan audiens Anda dengan memvisualisasikan data dan informasi secara profesional, kreatif, dan menarik dengan Titler Live 5 Broadcast. Titler Live 5 Broadcast menghadirkan grafik dan overlay video berkualitas siaran yang terjangkau untuk stasiun televisi, acara olahraga, bisnis, ruang kelas, studio produksi acara, pertemuan keagamaan, balai kota, pertemuan virtual, dan banyak lagi. Dengan 16 saluran data yang menarik secara visual, grafik langsung, dan integrasi API khusus, Titler Live 5 Broadcast bersinar.
New blue titler pro 5 4k scaling software#
Rasakan pengalaman software overlay video kami yang paling kuat. Grafik siaran bernilai tinggi yang top-of-the-line.
Tumblr media
0 notes
kabartangsel · 3 years ago
Text
Benarkah di Arab Khotbah Ceramah Berbau Politik Langsung Disikat? Cek Fakatanya!”
Benarkah di Arab Khotbah Ceramah Berbau Politik Langsung Disikat? Cek Fakatanya!”
Video yang dibagikan TIDAK berkaitan dengan narasi, BUKAN karena mengkritik pemerintah. FAKTA: informasi salah yang didaur ulang sejak tahun 2018, diturunkan dari mimbar karena BUKAN pengisi Khotbah Jumat resmi dan karena sakit jiwa. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI. KATEGORI: Konteks yang Salah. SUMBER: Facebook – membagikan video dari Helo, https://archive.ph/rrOkd (arsip…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
dragonwolf44 · 3 years ago
Text
Maot Anu Disorang
(Catetan Gawir, Khotbah Jumat (Dian nugraha) di Masjid Nailul Author, JAlan Dewi Sartika, Cicalengka, 24/12/21)
Khotbah ka-1
إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَن
يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَه
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Hadirin ahli jumah rohimakumulloh.
Payus pisan saupami urang ngedalkeun rasa syukur ka Allah subhanahu wata’ala anu parantos maparin rupi-rupi kani’matan. Anu di antawis kani‘matan éta, dina danget ieu, urang sarerea tiasa ngaregot amisna ibadah jumaah.
Urang dipaparin kaséhatan, dipaparin katenangan haté, dipaparin waktu lega, leupas saheulaanan tina kasibukan sadidinten, pikeun ngajorag ka ieu masjid, ngalumbuk di payuneun Alloh subhanahu wata’ala.
Solawat sinareng salam, mugi tetep ngamalir ka manusa agung, Kanjeng Nab Muhammad sollallohu ‘alaihi wasallam, ka kulawargina, ka samudaya sohabatna, tur ka sakum umat anu turut tumut ka mantenna, parat dugi ka yaumil akhir.
Sim kuring salaku khotib umajak ka hadirin ahli jumah, urang sami-sami ngaronjatkeun kualitas taqwa. Tinangtos waé ku cara taqwa anu boga kualitas éta, urang moal sakali-kali maot dina kayaan teu muslim.
Walaa Tamuutunna, Illa awa Antum Muslimuun.
Hadirin ahli jumah rohimakumulloh.
Maot téh hiji hal, hiji kajantenan, kajadian anu nganganggu manusa sapanjang sajarah. Jelema anteng keur ulin maot, jelema keur ibadah maot, guru keur anteng ngawuruk maot ogé.
Sakumaha kaunggel dina Alquran surah An-Nisa ayat 78:
أَيْنَمَا تَكُونُوا۟ يُدْرِككُّمُ ٱلْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِى بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ, maot remen ngadodoho, ngeteyep ngantosan urang bongoh. “Di mana waé anjeun aya, maot bakal manggihan anjeun, sanajan anjeun nyumput nyalindung satukangeun bénteng nu kacida wewegna.”
Maot téh hiji kondisi di mana nyawa leupas tina organisasi badan. Teu aya nu disebut aktivitas jajantung ngompakéun gétih ka sakujur awak. Nyawa leupas ngantunkeun badan.
Enggal kénéh, urang dicontoan cara maot anu gagah ku (Allohu Yarham) Wali Kota Bandung, Pak Oded M Danial. Anjeunna ngantunkeun nalika di masjid ngantosan waktos khutbah. Anjeunna ngudupruk, teras dibéyéng ka rumah sakit, tapi kasauran urang rumah Sakit, waktos anjeunna dugi ogé, anjeunna atos teu aya.
Eta salah sawios conto maot anu pikabitaeun, matak kumétap saha waé anu nyakseni langsung atanapi ukur ninggal dina video atawa maos kabarna. Seueur conto-conto maot anu sanésna anu sami-sami matak pikabitaéun.
Tapi, naha tiasa urang maot samodél kitu? Atawa numutkeun standarisasi maot, maot dina kaayaan nyékél deleg Islam?
Martin Heidegger, saurang pamikir pituin Jerman sarua kagangguna ku urusan maot. Manéhna ngalenyepan yén maot téh hiji kajadian oténtik anu tumiba ka jelema.
“Aya” di jelema mah bisa diwakilkeun. Contona, guru teu hadir bisa diwakilkeun, pimpinan sibuk ka luar negeri, ngahadiran rapat bisa diwakilkeun, jeung sajabana.
Tapi maot mah oténtik. Maot moal bisa diwakilkeun. Murni dilakonan ku masing-masing jelema.
Heidegger ngabagi maot kana dua jinis. Maot anu kahiji disebut ku anjeunna off-liven.
Off-liven téh jinis maot sakumaha maot biasa, leupasna daya gerak anu dimotoran ku nyawa, ku ruh, tina badan. Off-liven bisa dianggo keur ngagambarkeun maotna héwan, sato inguan, mesin mobil, kitu ogé maotna jelema sakumaha umumna jelema maot.
Maot jinis nu ieu sami jeung maot anu kaunggel dina surah An-Nisa tadi. Yudrikkumul Maut. Maot téh ngungudag, ngadodoho, nyergap, anu ngahongkeun jelema dina waktuna, dina kaayaan keur kumaha waé.
Urang nuju milampah bedegong teras dihongkeun ku maot, nya maot. Urang nuju milampah kasoléhan teras sumping maot, nya maot ogé. Kullu Nafsin Dzaaiqotul Maut. Saban-saban anu nyawaan pasti maot.
Syiaqul kalam ayat éta malih mah jiga nu ngagambarkeun diri jelema jeung maot téh sakumaha dua sisi koin anu téu bisa dileupaskeun.
Kullu Nafsin mubtada ari Dzaiqotul Maut khobarna. Mun wajah koin téh diumpamakeun kahirupan, tah tonggong koin anu disebut maotna.
Hadirin ahli jumah rohomakumulloh.
Jinis maot kadua, numutkeun Heidegger, nyaéta Stérben. Maot anu direncanakeun. Maot anu disorang.
Kumaha ari maot anu direncanakeun? Urang uihan deui kana conto maotna Pak Oded. Naha anjeunna bét ngantunkeun di masjid, dina poé jumaah, poe anu pinuh kamulyaan? Atuh da gening kanggo anjeunna, jantén imam dina solat jumah téh, janten khotib téh, tos janten kabiasaan, janten wirid mingguan.
Nalika maot nepangan anjeunna, maot teu manggih lolongkrang keur meupeuh anjeunna salian dina kaayaan keur milampah kasoléhan. Pak Oded rupina tos ngarencakanakeun bade tepung jeung maot dina kaayaan solat, dina kaayaan ibadah.
Walaa Tamuutunna, Illa awa Antum Muslimuun. Stérben téh éta tah. Ulah rék maot dina kaayaan teu Islam.
Naha urang tiasa ngarencanakeun maot? Sanés ukur tiasa, apan dipiwarang ku Alloh, ulah maot lamun téu Islam, hartosna rencakaeun maot urang sangkan maot dina kaayaan teu coplok tauhid.
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ, keur saban-saban ummat aya wates waktuna. Saupama datang wates waktu éta, saha waé teu walayakan mundrukeun sautik ogé atawa majukeun.
Tugas urang ayeuna, urang kedah ngalegaan dimensi Islam dina kahirupan sadidinten. Maot anu saé téh sanés hungkul maot keur solat, tapi ogé maot keur babagi sodakoh, umpamana. Atawa maot keur tihothat digawé sangkan bisa ngahirupan anak jeung bojo, sangkan nu di arimah téh bisa tumaninah ibadah, éta ogé maot anu Stérben.
Maot keur ngahéjokeun gunung bulistir sangkan ulah banjir ulah longor, eta gé maot nu hadé. Maot keur ngahalangan parobahan iklim, éta gé sarua Stérben-na.
Mangga lenyepan, teras rumuskeun dina harigu masing-masing hadirin, badé maot modél kumaha anu disorang ku urang? Rumuskeun sangkan hiji waktu maot meupeuh urang, teu aya peupeuhan anu keuna ka urang, anging urang keur milampah kasoléhan.
Barokalloohu Lii wa Lakum.
Khotbah Ka-2
Allamdulillahilladzi hadaanaa lihadza, wama kunna…..
Asyhadu An-Laa Ilaaha Illa-lloh, wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah.
Allohumma solli ‘ala Muhammad.
Hadirin ahli jumah rohimakumulloh,
Ti kawit ayeuna, hayu urang sasarengan maheutkeun tujuan hirup anu loyog sareng wincikan taqwa, nyaéta “ngalakonan sakabéh anu diparéntahkeun ku Alloh, ogé ninggalkeun sagala anu dicaram ku Mantenna.”
Hayaatuna kulluhaa ‘ibaadah. Tujuan hirup anu teueul kana taqwa anu bakal nganteurkeun urang kana maot anu direncanakeun. Maot anu dipapag kalayan kabungahan sabab apal kana kadar diri.
Man Kaana Akhiru Kalaamihi Laa Ilaaha Illa-lloh, Dakholal Jannah. Saha wae anu dina tungtung hirupna ngancik lain ukur kalimah Laa Ilaaha Illa-lloh, tapi ogé lalampahan sapanjang hirup anu teu leupas tina Laa Ilaaha Illa-lloh, tinangtos asup sawarga.
Mangga urang sami-sami mereketkeun diri ka Alloh, ngadua mudah-mudahan urang sadaya dipikarido ku Alloh dina ngajalankeun hirup, ridona téh dugi ka urang hos maot.
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ
ِ رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Aquulu Qouli Hadza
Wa Astagfirulloha Lii wa Lakum
Wassalamualaikum Warahmatullohi Wabarokatuhu.
1 note · View note
ayojalanterus · 3 years ago
Text
Gus Baha Tegas Katakan Musik Haram, Tapi Jangan Vonis Kyai yang Memainkan Musik
Tumblr media
 KONTENISLAM.COM - Video mengenai santri penghapal Al Quran yang menutup kuping saat mendengar musik di lokasi vaksinasi terus menuai perhatian dari berbagai kalangan. Perdebatan mengenai musik haram pun kembali mengemuka. Rumail Abbas belakangan turut menanggapi mengutip pernyataan dari Gus Baha. Rumail Abbas yang dikenal sebagai peneliti budaya pesisiran mengungkapkan dalam twitternya mengutip apa yang pernah disampaikan Gus Baha. Ia menyebut bahwa menurut Gus Baha musik itu tetap haram, bermain gitar hingga orkes juga seperti itu. "Sampai sekarang Gus Baha bilang musik tetap haram. Gitaran juga haram, orkes apalagi. Maksiat! Hafiz Al Quran kadang dikasih doktrin untuk menghindari maksiat agar hafalan mereka terjaga. Mereka hanya menutup kuping tidak ngobrak abril sound sistem, hargailah!" tulisnya. Lebih lanjut dalam ulasannya, ia juga kembali mengutip apa yang disampaikan oleh Gus Baha, bahwa meski musik haram tetapi bukanlah sikap yang bijak apabila kemudian memvonis Kyai atau habaib yang memainkan musik. "Main musik itu haram, tapi jangan menvonis kyai atau habaib yang memainkan musik. Kalian ga sesaleh mereka. mereka bisa jadi wali karena musik, tapi bagi kalian tidak," tulisnya disertai kutipan dari Gus Baha. Dalam kesempatan lain, Gus Baha memang beberapa kali membahas mengenai musik tersebut. Dikutip dari channel YouTube Sekolah Akhirat, Gus Baha sempat membahas mengenai musik saat menjelaskan tafsir Jalalain Surat Al Luqman ayat 1-11. Ia menjelaskan bahwa yang menjadi persoalan sebetulnya adalah aspek “asbabun nuzul-nya”, dan bukan pada aspek hukumnya. Hukum itu pada dasarnya bergantung pada seberapa jauh pertimbangan manfaat dan madaratnya. Ia kemudian mencontohkan kisah Nabi Muhammad SAW ketika sedang berkhotbah Jum’at. Saat melaksanakan khotbah, suatu waktu datanglah sekelompok kafilah dagang yang besar. Bersamaan dengan itu, kafilah tersebut menghadirkan musik dan penyanyinya. Tak berapa lama, para jamaah yang sebagian besar merupakan sahabat nabi tergoda untuk menyaksikannya. Lalu tersisalah 12 orang yang menurut rekaman mutafaqun alaih (Bukhari-Muslim) termasuk di dalamnya adalah Abu Bakar, Umar, Jabir dan sejumlah sahabat senior lain. Kejadian itu lalu menjadi latar belakang turunnya ayat 11 Surah al-Jumu’ah. Uniknya, ketika para sahabat ditanya alasan mereka meninggalkan khutbah Jum’at, jawabannya adalah kelewat lucu. "Apakah kamu benci Muhammad?" "Tidak. Rasulullah tetap orang yang paling kita cintai. Tapi kan Nabi mengajar tiap hari, sedangkan kalau ada musik itu jarang-jarang," terang para sahabat yang meninggalkan khotbah seperti diterangkan Gus Baha. Lebih lanjut Gus Baha mengungkapkan dari kisah itulah kalau Imam Nawawi ditanya tentang gitar, maka jawabnya adalah haram. Meski begitu, tidak bisa menafikkan fakta pula di mana lewat musik orang jadi mengenal Islam, dan di atas itu semua musik menjadi medium untuk mendekat kepada Tuhan, sebagaimana dilakukan oleh para sufi. "Makanya, ulama dari dulu itu bingung kalau menghadapi musik. Dan, rata-rata ulama akan diam jika ditanya musik haram," terang Gus Baha. "Misalkan musik dianggap melalaikan manusia dari Tuhan, tapi nyatanya alat musik itu justru dipakai shalawatan. Kan bingung menghukuminya," lanjutnya. Ia pun mengingatkan pada akhirnya umat Muslim memang harus bijak dalam bersikap. Dengan kata lain, tidak bisa hanya bermodalkan satu dalil yang statis lalu menghakimi realitas yang dinamis. "Kalau menyangkut hukum, semuanya adalah sama. Entah buku, entah musik, atau apa saja, sejauh menjauhkan umat Muslim belajar al-Qur’an itu juga haram," tegas Gus Baha. Ditambahkan dalam kajian lainnya, Gus Baha menegaskan kecenderungan musik haram selain melalaikan dari Al Quran yakni juga dalam panggung musik itu menghadirkan hal-hal yang berbau pornografi, pornoaksi dan rawan fitnah. "Unsur lainnya itu sebetulnya masih ringan, tapi kalau itu (musik) menghadirkan atau mempertontonkan kemaksiatan, pornoaksi hingga fitnah itu disepakati haram," tukasnya.[suara]
from Konten Islam https://ift.tt/3lt4JtF via IFTTT source https://www.ayojalanterus.com/2021/09/gus-baha-tegas-katakan-musik-haram-tapi.html
0 notes
gladiollsusi · 6 years ago
Text
Paslon Idola
Dear people,
Ku sangat menghargai partisipasi kalian dalam pemilu 17 april nanti.
.
Tapi makin kesini, makin bikin geli sih postingan-postingan nya.
.
Ada yang bikin video nagih kerjaan ke presiden padahal dia baru aja wisuda. Ingin ku berkata “HAI BAMBANG, UDAH BERAPA CV YANG KAU LEMPAR KE PERUSAHAAN?!!”
.
Dan masih banyak lagi caption geli lainnya.
.
Ku bertanya-tanya, kok belum ada ya yang muncul bawa jargon “pilihan para Pendeta dan Pastor”. Kan indonesia luas, bukan cuman satu agama aja. Hehehe
.
Tapi aku lebih merasa damai ketika pendeta dan pastur gak usah ikutan syuting di tipi tipi atau ribut di medsos untuk menyatakan pilihan politik nya.
.
Semua orang punya porsi masing-masing. Jangan diaduk-aduk. Ntar rasa nya jadi aneh.
.
Aku juga merasa senang ketika khotbah di gereja gak ada yang bahas paslon idola atau mengarahkan pada paslon tertentu. Paling cuma diingatkan, jangan lupa memilih tanggal 17.
.
Sekali lagi geng, tingkat spritualitas seseorang gak bisa diukur dengan gampang. Kalian tahulah ya banyak juga orang-orang yang rutin menjalankan ritual keagamaan tapi ujung-ujungnya masuk juga ke berita kriminal.
.
Sekian dan terimakasih dari gladiol yang pasti memilih tanggal 17 nanti.
15 notes · View notes
yohannesnahuway · 3 years ago
Video
Saksikan video lengkap khotbah Ibadah Minggu ini di YouTube dan Facebook @GBI_MawarSaron edisi 06 Juni 2021. #7WarisanImanKristen #Iman #ImanKristen #TubuhJiwaRoh #7WarisanImanKristenPdtJacobNahuway (at Gereja Bethel Indonesia Mawar Saron) https://www.instagram.com/p/CRlYVgVBGvH/?utm_medium=tumblr
0 notes
steadyfanfun-blog · 7 years ago
Video
youtube
Khotbah Dr. Drs. Yuda D. Mailool | Yesus Itu Baik | Yehuda Gospel Ministry.
0 notes