#VIRAL Video Aparat TNI Bentrok dengan Warga
Explore tagged Tumblr posts
jono2nd · 5 years ago
Link
VIRAL Video Aparat TNI Bentrok dengan Warga, Ini Penjelasan Kapendam IV/Diponegoro
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Kapendam IV/Diponegoro Letkol Kav Susanto membenarkan anggota TNI gabungan dari Kodim 0709/Kebumen dan Yonif 403/WP yang sedang mengamankan pekerjaan pemagaran aset TNI AD terpaksa bertindak represif terhadap aksi demo yang dilakukan ratusan warga yang menolak pemagaran Lapangan Tembak Dislitbangad pada Rabu (11/9/2019).
Susanto mengatakan kejadian itu bermula dari adanya pekerjaan proyek pemagaran tahap III  areal Lapbak Dislitbangad di  Desa Brencong, Kecamatan Buluspesantren Kabupaten  Kebumen.
Ia menjelaskan pada saat yang sama datang masyarakat yang mengaku memiliki tanah tersebut namun tidak mempunyai surat kepemilikan yang sah.
Ia mengatakan,
0 notes
bapakharyoso · 6 years ago
Link
Suara.com - Sempat berjalan kondusif pada hari Selasa siang (21/5/19), aksi demonstrasi di depan Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU[1]) berakhir ricuh dengan adanya aksi 22 Mei[2]. Tak sedikit massa yang saling melempar dan bentrok dengan aparat TNI serta Polri[3].
TNI dan Polri yang berjaga di titik-titik kerusuhan harus rela berjaga lebih dari 24 jam demi menghindari jatuhnya korban pada aksi 22 Mei tersebut.
Namun, ada momen mengharukan di balik kericuhan aksi 22 Mei satu hari yang lalu.
Tertangkap kamera, seorang warga di sekitar lokasi kerusuhan memberikan beberapa air minum untuk aparat kepolisian yang mengamankan aksi 22 Mei.
Video pria bagikan air mineral untuk aparat polisi ini diunggah oleh akun Twitter @sabanprayogi.[4]
"Kebaikan itu ada di mana-mana. Hanya kadang tak terlihat. Seperti bapak pemilik warung ini yang memberikan air mineral dagangannya untuk petugas yang berjaga," tulis @sabangprayogi.
Tumblr media
Momen Haru, Warga Lempar Air Mineral untuk Polisi yang Bertugas. (Twitter/@sabangprayogi)
Diketahui, pria yang memberikan air mineral tersebut adalah seorang pemilik warung yang letaknya tepat berada di sekitar Flyover Slipi.
Beberapa kali pria ini mengambil botol air mineral dari kardus dan melemparkanya kepada aparat polisi yang berjaga di atas jembatan.
Sontak, video pria beri air mineral ke polisi yang bertugas pada aksi 22 Mei ini viral dan banjir pujian dari warganet.
Tidak sedikit warganet yang ikut menanggapi video tersebut lewat kolom komentar.
"Terpujilah si pemberi air minum buat petugas pengaman. Ya Allah balaslah kebaikannya rezeki yang berkah kepadanya. Amin ya rabb," ungkap salah seorang warganet.
"Respect banget buat bapak itu. Semoga usahanya dilancarkan karena secara nggak sengaja langsung ngebantu terwujudnya keamanan," imbuh warganet lainnya.
Sampai saat ini, video pria beri air mineral ke polisi yang bertugas pada aksi 22 Mei ini telah mendapatkan lebih dari 45 ribu retweet serta lebih dari 44 ribu likes.
References
^BAWASLU (www.suara.com)
^aksi 22 Mei (www.suara.com)
^Polri (www.suara.com)
^air mineral (www.suara.com)
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Halaman Selanjutnya
0 notes
leminggir · 5 years ago
Text
#upajiwa VIRAL Video Aparat TNI Bentrok dengan Warga, Ini Penjelasan Kapendam IV/Diponegoro - https://t.co/A26LFbhK15 https://t.co/wbSlxkeNXY
#upajiwa VIRAL Video Aparat TNI Bentrok dengan Warga, Ini Penjelasan Kapendam IV/Diponegoro - https://t.co/A26LFbhK15 https://t.co/wbSlxkeNXY
0 notes
harianpublik-blog · 8 years ago
Text
DPR Desak BIN Dan Polri Deteksi Penyebar Video Hoax yang Berisi Kerusuhan di Pontianak
DPR Desak BIN Dan Polri Deteksi Penyebar Video Hoax yang Berisi Kerusuhan di Pontianak
Tumblr media Tumblr media
Penyebaran video hoax yang berisi kerusuhan di Pontianak, Kalimantan Barat, sangat berbahaya. Penyebaran video tersebut masuk kategori provokasi yang bisa menyulut kerusuhan betulan.
Untuk itu, Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo mendesak Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk tanggap. Sehingga, penyebaran video serupa bisa dihentikan. 
“Ada upaya berkesinambungan untuk memprovokasi dan mengadu domba antar kelompok masyarakat melalui penyebaran berita atau video hoax. Mengacu pada keberagaman masyarakat, aksi para provokator ini harus segera dihentikan karena sangat berbahaya,” ujar kata dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/5).
Video tersebut menyebar di Youtube dan media sosial lain pada Sabtu kemarin. Dalam video tersebut, terlihat ada bentrokan yang melibatkan dua massa. Dalam keterangan video itu ditulis bentrok terjadi di Jalan Gajah Mada, Pontianak, sekitar pukul 3 sore. Video tersebut sempat viral.
Namun, kabar adanya kerusuhan tersebut ternyata bohong. Dalam penelusuran yang dilakukan Polri, video tersebut ternyata diambil dari peristiwa 2015. Sedangkan pada Sabtu kemarin, Pontianak aman-aman saja.  
Pada Sabtu kemarin, di Pontianak memang ada dua kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan di ruang publik pada waktu hampir sama. Satu kelompok menggelar Aksi Bela Ulama 205 dengan melakukan kegiatan long march pada pukul 1 siang. 
Satu kelompok lagi, yaitu warga Dayak, melakukan pawai kendaraan hias pada pukul 2 siang yang diikuti seluruh perwakilan kabupaten di Kalimantan Barat. Dua aksi tersebut berjalan lancar.
  Bambang pun berharap, penyebaran video tersebut dapat diantisipasi. Ke depannya, Polri dan BIN harus mampu mendeteksi sejak awal agar video provokasi semacam itu tidak sampai viral.
“Polri dan BIN dituntut mampu mendeteksi aksi para provokator itu. Kemampuan Polri dan BIN mendeteksi aktivitas provokator menyebarkan hoax perlu dibuktikan dan ditunjukan agar tumbuh efek jera. Jika bukti-buktinya sudah mencukupi, para provokator itu harus dihadapkan pada proses hukum dengan ancaman sanksi hukum semaksimal mungkin,” saran politisi yang akrab disapa Bamsoet ini.
  Penyebaran video hoax itu, sambung Bambang, jelas merupakan ulah provokator. Tujuannya pun jelas, mengadu domba antar kelompok masyarakat. Karena itu, sangat pantas jika Polri bertindak tegas.
“Hal ini harus ditanggapi dengan sangat serius. Bagaimana pun, harus diakui bahwa situasi saat ini belum terlalu kondusif. Fakta keberagaman atau kebhinekaan masyarakat kita sedang menghadapi ujian. Dalam situasi yang demikian, Polri dan intelijen negara harus responsif. Aksi para provokator harus segera dihentikan,” tandasnya. 
Sebelumnya, Karo Penmas Polri Brigjen Rikwanto menjelaskan, kondisi Pontianak sangat kondusif. Polisi berhasil mengamankan aksi Bela Ulama 205 dan pawai kendaraan hias warga Dayak dengan baik. ‎Meski waktunya berdekatan, massa dari dua aksi itu tidak pernah saling berhadapan. 
“Kedua kelompok tidak pernah saling berhadapan. Yang terjadi, ada sempalan salah satu kelompok masuk Jalan Gadjah Mada dan dihadang Polri dan TNI sehingga mereka kembali,” terang Rikwanto. “Tidak terjadi penganiayaan maupun pengrusakan dalam kegiatan tersebut,” tambahnya.
Dua aksi itu juga tak berjalan lama. Massa kedua kubu segera membubarkan diri. Malam harinya, aparat melakukan patroli dan memastikan kondisi di Pontianak aman. [ian] 
rmol
Sumber : Source link
0 notes
leminggir · 5 years ago
Text
#upajiwa VIRAL Video Aparat TNI Bentrok dengan Warga, Ini Penjelasan Kapendam IV/Diponegoro - Serambi Indonesia https://t.co/qWPwWlZMAS
#upajiwa VIRAL Video Aparat TNI Bentrok dengan Warga, Ini Penjelasan Kapendam IV/Diponegoro - Serambi Indonesia https://t.co/qWPwWlZMAS
0 notes
leminggir · 5 years ago
Text
#upajiwa Viral Video Aparat TNI Bentrok dengan Warga di Kebumen, Ganjar Pranowo Beri Respons - Tribunnews https://t.co/lUnrKuttpb
#upajiwa Viral Video Aparat TNI Bentrok dengan Warga di Kebumen, Ganjar Pranowo Beri Respons - Tribunnews https://t.co/lUnrKuttpb
0 notes
harianpublik-blog · 8 years ago
Text
DPR Desak BIN Dan Polri Deteksi Penyebar Video Hoax yang Berisi Kerusuhan di Pontianak
DPR Desak BIN Dan Polri Deteksi Penyebar Video Hoax yang Berisi Kerusuhan di Pontianak
Harianpublik.com – Penyebaran video hoax yang berisi kerusuhan di Pontianak, Kalimantan Barat, sangat berbahaya. Penyebaran video tersebut masuk kategori provokasi yang bisa menyulut kerusuhan betulan.
Untuk itu, Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo mendesak Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk tanggap. Sehingga, penyebaran video serupa bisa dihentikan.
“Ada upaya berkesinambungan untuk memprovokasi dan mengadu domba antar kelompok masyarakat melalui penyebaran berita atau video hoax. Mengacu pada keberagaman masyarakat, aksi para provokator ini harus segera dihentikan karena sangat berbahaya,” ujar kata dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/5).
Video tersebut menyebar di Youtube dan media sosial lain pada Sabtu kemarin. Dalam video tersebut, terlihat ada bentrokan yang melibatkan dua massa. Dalam keterangan video itu ditulis bentrok terjadi di Jalan Gajah Mada, Pontianak, sekitar pukul 3 sore. Video tersebut sempat viral.
Namun, kabar adanya kerusuhan tersebut ternyata bohong. Dalam penelusuran yang dilakukan Polri, video tersebut ternyata diambil dari peristiwa 2015. Sedangkan pada Sabtu kemarin, Pontianak aman-aman saja.
Pada Sabtu kemarin, di Pontianak memang ada dua kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan di ruang publik pada waktu hampir sama. Satu kelompok menggelar Aksi Bela Ulama 205 dengan melakukan kegiatan long march pada pukul 1 siang.
Satu kelompok lagi, yaitu warga Dayak, melakukan pawai kendaraan hias pada pukul 2 siang yang diikuti seluruh perwakilan kabupaten di Kalimantan Barat. Dua aksi tersebut berjalan lancar.
Bambang pun berharap, penyebaran video tersebut dapat diantisipasi. Ke depannya, Polri dan BIN harus mampu mendeteksi sejak awal agar video provokasi semacam itu tidak sampai viral.
“Polri dan BIN dituntut mampu mendeteksi aksi para provokator itu. Kemampuan Polri dan BIN mendeteksi aktivitas provokator menyebarkan hoax perlu dibuktikan dan ditunjukan agar tumbuh efek jera. Jika bukti-buktinya sudah mencukupi, para provokator itu harus dihadapkan pada proses hukum dengan ancaman sanksi hukum semaksimal mungkin,” saran politisi yang akrab disapa Bamsoet ini.
Penyebaran video hoax itu, sambung Bambang, jelas merupakan ulah provokator. Tujuannya pun jelas, mengadu domba antar kelompok masyarakat. Karena itu, sangat pantas jika Polri bertindak tegas.
“Hal ini harus ditanggapi dengan sangat serius. Bagaimana pun, harus diakui bahwa situasi saat ini belum terlalu kondusif. Fakta keberagaman atau kebhinekaan masyarakat kita sedang menghadapi ujian. Dalam situasi yang demikian, Polri dan intelijen negara harus responsif. Aksi para provokator harus segera dihentikan,” tandasnya.
Sebelumnya, Karo Penmas Polri Brigjen Rikwanto menjelaskan, kondisi Pontianak sangat kondusif. Polisi berhasil mengamankan aksi Bela Ulama 205 dan pawai kendaraan hias warga Dayak dengan baik. ‎Meski waktunya berdekatan, massa dari dua aksi itu tidak pernah saling berhadapan.
“Kedua kelompok tidak pernah saling berhadapan. Yang terjadi, ada sempalan salah satu kelompok masuk Jalan Gadjah Mada dan dihadang Polri dan TNI sehingga mereka kembali,” terang Rikwanto. “Tidak terjadi penganiayaan maupun pengrusakan dalam kegiatan tersebut,” tambahnya.
Dua aksi itu juga tak berjalan lama. Massa kedua kubu segera membubarkan diri. Malam harinya, aparat melakukan patroli dan memastikan kondisi di Pontianak aman. -rmol Sumber : Source link
0 notes